Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

MAKALAH ILMU BAHAN BANGUNAN I

DISUSUN OLEH :

NAMA

ADITYA PRASETIO
BENTHA YUDA
DEDY HERMANTO

PRODI

TEKNIK SIPIL DIII

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR
Bata Ringan Foam

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah seta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui betapa pentingnya Bata Foam bagi masyarakat.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih
kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia nya untuk
mengizinkan kami menyelesaikan makalah ini serta anggota tim yang
kompak dalam terselesaikannya makalah ini.

Pontianak, 13 November 2013

Bata Ringan Foam

MOTTO

Pengalaman adalah guru yang terbaik tetapi buanglah pengalaman


buruk yang hanya merugikan

Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah


memecahkannya.

Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain


esok hari

Bata Ringan Foam

ABSTRAK

Bahan penyusun konstruksi dinding pada umumnya terdiri dari bata


berkelas yang mutunya disesuaikan menurut kebutuhan dalam
perencanaan. Penggunaan konsruksi dinding haruslah diperhitungkan
dengan bijaksana. Dalam tulisan ini konstruksi dinding sangat penting
bagi setiap rumah yang siap dihuni . batanya sendiri pun haruslah dari
tanah yang berkualitas
Penggunaan Konstruksi dinding sendiri haruslah efisien dan aman
karena akan dihuni. Dalam sebuah konstruksi dinding harus juga
memperhatikan gaya tekan pada setiap bata karena sangat penting dan
bertujuan untuk memperkuat sebuah konstruksi dinding yang aman.

Bata Ringan Foam

DAFTAR ISI
Judul.2
Kata Pengantar3
Motto.4
Abstrak.5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..6
B. Rumusan Masalah.7
C. Tujuan...7
D. Metode..7
BAB II BATA FOAM
A. Bata Merah dan Bata Ringan Foam.8
B. Bata Ringan Foam ACC..14
C. Bata Ringan Foam CLC..16
D. Bata Ringan Foam ACC dan Bata Ringan Foam
CLC...17
E. Bata Ringan bagi Pengamat.20
F. Metode Kerja Produksi Bata
Ringan...23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan24
B. Saran..25
Proses Pembuatan Bata Ringan AAC
26
Daftar Pustaka..27

Bata Ringan Foam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang modern. Kepraktisan dalam
membuat konstruksi pembangunan pun semakin berkembang pesat.
Produsen-produsen pembuatan bahan konstruksi semakin berfikir keras
untuk bersaing dalam membuat bahan pengganti/alternatif yang praktis
dan mudah d gunakan konsumen. Kami ingin menggambarkan sekilas
tentang bahan pengganti dinding yang ringan dan mudah digunakan yaitu
Bata Ringan Foam.
Bata Ringan Foam adalah bahan pengganti yang praktis dan mudah
digunakan oleh para pekerja. Selain bentuknya yg tipis, dan tentu
kelebihan lainnya sesuai dengan namanya, bahan ini juga pastinya
ringan. Jika begitu tentu para pekerja merasa terbantu karna tidak perlu
memakai tenaga ekstra untuk membawa bahan tersebut. Bukan hanya
para pekerja yg merasa terbantu, kita sebagai pemilik bangunan juga
terbantu karena proses pembuatan bangunan menjadi lebih cepat dan
juga biaya yang kita pakai untuk membayar para pekerja bangunan
menjadi berkurang.
Dari harga bata ringan foam itu sendiri memang sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan harga bata biasa pada umumnya. Namun jika
melihat dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh bata foam mungkin
kita akan lebih tertarik membeli bata ringan foam. Akan tetapi semuanya
terserah pada anda. Jika anda masih bingung, ada pembahasan
selanjutnya pada bab berikutnya dan kami akan membeberkan sedikit
tentang bata ringan foam.
Bata Ringan Foam

Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang


bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin
meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul
dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan
properti yaitu bata foam. Penggunaan bata foam banyak digunaan untuk
aplikasi teknik sipil seperti dinding alternatif pada bangunan perumahan,
bangunan gedung, dan pagar. Bata foam umumnya dalam konstruksi
bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, disamping
berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, bata foam dipakai
sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada
konstruksi rumah sederhana. Sedangkan pada bangunan konstruksi
tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-struktural yang
dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban
yang diatasnya. Pemanfaatan bata foam dalam konstruksi baik nonstruktural ataupun struktural perlu adanya peningkatan produk yang
dihasilkan, baik dengan cara meningkatkan kualitas bahan material bata
foam sendiri ( material dasar tanah dan semen ) maupun penambahan
dengan mencampur material dasar bata foam menggunakan foam agent.

B. Rumusan Masalah
Banyak masalah yang berkaitan tentang Bata Foam diantaranya :
1. Kuat manakah antara Bata Merah dan Bata Ringan Foam ?
2. Apa itu Bata Ringan Foam ACC ?
3. Apa itu Bata Ringan Foam CLC ?
4. Apa perbedaan Bata Ringan ACC dan CLC ?
5. Bagaimana pengunaan Bata Ringan bagi para pengamat ?
6. Bagaimana cara metode kerja produksi Bata Ringan ?

C. Tujuan
1. Agar masyarakat di Kota Pontianak lebih mengetahui tentang bahan
bangunan yang masih asing seperti bata foam.
Bata Ringan Foam

2. Agar masyarakat mengetahui pembuatan konstruksi bangunan


khususnya dinding, bisa lebih memakan waktu yang singkat dalam
pengerjaan jika menggunakan bahan ini.
3. Agar masyarakat mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam
pembuatan bata foam
4. Agar masyarakat mengetahui kisaran harga dalam pembelian bata
foam dan bisa memprediksi biaya yang akan keluarkan ketika suatu saat
akan membeli.
5. Agar masyarakat yang ingin membuat usaha bata ringan foam ini juga
bisa, karena keuntungan dalam bidang usaha ini cukup menjanjikan
mengingat di Kota Pontianak pengusaha yang menggeluti bidang ini
sangat jarang bahkan mungkin tidak ada.

D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode pustaka

BAB II
BATA FOAM
A. Bata Merah dan Bata Ringan Foam

Bata Ringan Foam

Dikota besar, bata ringan makin banyak dipilih karena lebih mudah
didapat.
Seperti rangka atap baja ringan sebagai substitusi kayu, bata ringan
dimaksudkan sebagai pengganti bata merah. Pada umum nya saat ini
rumah baru kalangan menengah ke atas banyak menggunakan bata
ringan terlebih lagi rumah real estate. Tidak seperti bata merah yang
terbuat dari tanah liat yang dibakar, bata ringan diproduksi dari adonan
semen, pasir, silika, kapur, bahan pengembang ( ragi ) ditambah bahan
aditif lain dan air.
Adonan digiling halus, dimasukkan kedalam cetakkan dan difermentasi
mirip adonan kue. Setelah didiamkan dan mengembang bata dikeluarkan
dan dipotong potong, lalu dimasukkan lagi ke dalam mesin steam
( autoclave ) didinginkan sebelum akhirnya dikepak.
Karena melalui proses peragian, ukuran bata bisa jauh lebih besar tapi
lebih ringan. Maka dari itu sebagian produsen menyebut nya Aerated
Lightweight Concrete ( ALC ) atau Autoclaved Aerated Concrete ( AAC )

Bata ringan hadir sebagai jawaban atas kelemahan bata merah yang
makin tidak terjamin kepastian suplai nya, tidak memiliki standar kualitas
dan ukuran, dan kebanyakan masih diproduksi secara manual /
tradisional. Sebalik nya bata ringan yang diproduksi dipabrik sangat
terukur komposisi bahan dan kualitas nya dengan ukuran presisi lebih
ringan dan lebih tahan gempa dan lebih pasti suplainya.

Bata Ringan Foam

Karena berukuran lebih besar, homogen dan presisi, pemasangan bata


ringan juga jauh lebih cepat dibanding bata merah. Tekstur bata ringan
lebih halus dengan pori saling menutup ( kedap air ) yang sangat mengirit
penggunaan mortar ( adukan semen ) baik untuk pasangan ( spesi )
plesteran maupun acian. Terutama bila aplikasi nya menggunakan mortar
instan. Dengan spesi tipis saja ( 2 mm ) bata ringan sudah menempel kuat
satu sama lain. Setelah itu dinding tinggal diplester tipis dan dicat
Dewasa ini bahan bangunan semakin beragam. Mulai dari pengganti bata
dengan menggunakan bata ringan atau plat lantai diganti menggunakan
penutup yang berbahan ringan serta untuk atap yang tidak lagi
menggunakan kayu sebagai kuda-kuda maupun untuk seng dan rusuknya,
tetapi saat ini masyarakat trend menggunakan baja ringan sebagai
pengganti kayu.
Untuk dinding, dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun
batu bata. Namun saat ini orang sudah mengenal bata ringan.
Sebenarnya bata ringan ini sudah dipergunakan oleh masyrakat swedia
pada tahun 1923 sebagai alternative material bangunan untuk
mengurangi pengundulan hutan.

Penggunaan bata ringan dalam


ringan foam
Pembangunan

BATA MERAH

Bata Ringan Foam

10

Jenis jenis bata

Bahan bangunan ini terbuat dari tanah liat dan mineral-mineral lain
yang dibentuk dalam ukuran tertentu, biasanya 24x12x6cm. dicetak
dengan ukuran tersebut, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Setelah melewati proses pengeringan, bata merah itu dibakar dalam
tungku untuk membuatnya kuat dan tahan lama. Bata merah yang bagus
akan keras, tahan api, tahan terhadap pelapukan, dan cukup murah
sehingga berperan penting dalam membuat dinding dan lantai.
Spefikasi Bata Merah

Berat jenis kering (p) :1500 kg/m3


Berat jenis normal (p) : 2000 kg/m3
Kuat tekan : 2,5-25 N/mm2 (SII-0021,1978)
Konduktifitas termis : 0,380 W/mk
Tebal spesi : 20-30 mm
Ketahanan terhadap api : 2 jam
Jumlah per luasan per 1 m2 : 70-72 buah dengan construction
waste

Kelebihan Bata Merah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang;


Ukurannya yang kecil memudahkan pengangkutan;
Mudah untuk membentuk bidang kecil;
Murah Harganya;
Mudah mendapatkanya;
Pereketnya tidak perlu khusus;
Tahan panas sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.

Kekurangan Bata Merah


1. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi.
Bata Ringan Foam

11

2. Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada


musim dingin sehingga suhu ruangan tidak dapat stabil.
3. Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material
perekatnya.
4. Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama
membuat wastenya dapat lebih banyak
5. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka
diburhkan plesteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding
yang cukup rata.
6. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
7. Berat sehingga membebani struktur yang menopangnya.
8. Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur
bangunan.

Bata Ringan Foam

Material yang menyerupai beton dan memilikki sifat kuat, tahan air,
dan api, awet(durable) yang dibuat di pabrik menggunakan mesin. Bata
ini cukup ringan, halus dan memiliki tingkat kerataan permukaan yng baik.
Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban struktur dari
sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan
dinding berlangsung.
Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75, 100, 125, 150,
175, 200cm. adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen kapur, sedikit
gypsum, air dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi
udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya
Bata Ringan Foam

12

akan mengembang selama 7-8jam. Alumunium pasta yang digunakan


dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan
dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume alumunium pasta ini
berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang
diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Spesifikasi Bata Ringan

Berat jenis kering (p) :520 kg/m3


Berat jenis normal (p) : 650 kg/m3
Kuat tekan : >4,0 N/mm2
Konduktifitas termis : 0,14W/mk
Tebal spesi : 3 mm
Ketahanan terhadap api : 4 jam
Jumlah per luasan per 1 m2 : 22-26 buah tanpa construction
waste

Kelebihan Bata Ringan Foam


1. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
3. Lebih ringan daripada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
4. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
5. Peklaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
6. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya
2,5 cm saja.
7. Kedap air sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
8. Mempunyai kekedapan suara yang baik.
9. Kuat tekan yang tinggi.
10.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Bata Ringan Foam

13

Kekurangan Bata Ringan Foam

1. Karena ukurannya yang besar untuk ukuran tanggung, membuang


sisa cukup banyak.
2. Perekatnya khusus umumnya adalah semen instan, yang saat ini
sudah tersedia di lapangan.
3. Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar benar kering dibuthkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa.
5. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul
bercak kuning pada plesterannya.
6. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
7. Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar.

B. Bata Ringan Foam AAC

Beton ringan Foam merupakan salah satu material untuk membuat


dinding. Meski banyak kelebihannya dibanding bata, banyak orang
enggan memakainya. Padahal pemakaian bata atau batako bisa
digantikan dengan material alternatif seperti beton ringan aerasi.
Salah satu kelebihan material ini adalah ringan bobotnya. Bobotnya
Bata Ringan Foam

14

yang ringan membuat anggaran bangunan bisa ditekan. Mengapa


demikian?
Ringannya material dinding berakibat volume elemen struktur
bangunan bisa direduksi. Ini terutama jika beton ringan digunakan
untuk dinding di lantai 2 ke atas. Volume elemen struktur seperti
kolom, balok, plat lantai dan pondasi bisa dikurangi karena beban yang
menumpunya ringan.

Ringannya beban ini disyaratkan untuk mendapatkan struktur


bangunan tahan gempa. Jika material pendukung bangunan berat dan
terjadi keruntuhan akibat gaya gempa, beratnya material tersebut
akan berbahaya bagi penghuninya.
Dengan posisi Indonesia berada di daerah rawan gempa, kecuali Pulau
Kalimantan, bangunan yang berada di Indonesia harus memliki
persyaratan struktur bangunan tahan gempa. Untuk mendapatkan
persyaratan ini, beton ringan aerasi bisa digunakan sebagai salah satu
material pembuat dinding.
Mengapa Bisa Ringan?
Meski fungsinya hampir sama dengan bata namun yang
membedakannya adalah beratnya. Material yang berbahan baku pasir
silika, semen, kapur , foam agent dan air ini dibuat dengan tekanan
uap tinggi. Proses pembuatan material ini diawali dengan proses
pencampuran bahan baku. Setelah itu, adonan bahan bahan baku
tersebut dimasukan ke dalam alat yang bernama autoclaved. Di dalam
alat ini, adonan diberi tekanan uap air hingga suhu sekitar 200 derajat
Celcius. Oleh karena prosesnya menggunakan autoclaved maka
material ini disebut sebagai Autoclaved Aerated Concrete ( ACC )
.
Dengan tekanan uap ini, bahan baku kapur dan pasir silika akan
bereaksi. Hasil reaksi ini
menghasilkan pori-pori yang didalamnya berupa udara. Pori-pori inilah
yang membuat material ini menjadi ringan. Menurut perhitungan,
beton ringan memliki berat jenis normal sekitar 650 kg/m3. Berat
jenis yang lebih kecil dari berat jenis air mebuat material ini bisa
mengapung di atas air. Meski berpori, beton ringan foam tidak bersifat
seperti sponge. Artinya, ketika terkena air, air tersebut tidak akan
meresap atau merembes kedalamnya. Rendahnya daya serap air
dikarenakan setiap pori yang ada tidak saling berhubungan dengan

Bata Ringan Foam

15

pori yang lain.


Cepat Dan Ekonomis
Kelebihan lain yang dimiliki material ini adalah cepat dalam
pemasangannya sehingga keseluruhan biaya pembuatan didnding
menjadi ekonomis. Jangan dilihat harga sebelum
pemasangannya. Yang perlu dilihat oleh konsumen adalah
keekonomisan dari sisi bahan perekat,ongkos tukang dan hasil akhir
yang didapatkan.
Banyak orang melihat dan menilai beton ringan sebagai material
mahal. Memasukan beton ringan foam sebagai material dinding di
rencana anggaran bangunan terkadang membuat mahal biaya
konstruksi yang ujung-ujungnya selalu ditolak oleh pemilik proyek.
Namun meski mahal, hasil akhir dinding yang dibuat dengan beton
ringan menjadi lebih baik karena dinding menjadi lurus dan tidak ada
material yang terbuang.
Bila dibandingkan dengan bata, harga satu balok beton ringan foam ini
sedikit lebih mahal. Namun, untuk membuat dinding dengan luasan 1
m2 material yang digunakan jauh lebih sedkit dibandingkan bata.
Sebagai perbandingan, 1 m2 dinding yang dibuat dengan beton ringan
foam hanya membutuhkan sekitar 8-9 buah. Sedangkan dengan
material bata, 1 m2 dinding membutuhkan sekitar 70-72 buah. Dari
sini bisa dilihat bahwa volume material yang terpakai sangat
ekonomis.
Sedangkan dari sisi waktu pengerjaan, pemasangan beton ringan foam
ini jauh lebih cepat. Sebagai contoh, dalam sehari volume pekerjaan
dinding beton ringan foam untuk 2 orang tukang mencapai 12-15 m2.
Coba bandingkan dengan pemasangan bata biasa. Untuk memasang
bata dalam sehari hanya dihasilkan dinding seluas sekitar 6 m2.
Dengan demikian, waktu pengerjaan yang cepat akan membuat
ongkos tukang menjadi murah.
Disamping sisi waktu dan volume material, pemakaian beton ringan
foam akan menghemat pemakaian semen dan pasir untuk pasangan
atau spesi. Beton ringan foam hanya membutuhkan adukan pasangan
setebal kurang lebih 3 mm. Sedangkan pemasangan bata setebal 1,5
cm hingga 2 cm. Nah, cukup hemat bukan pemakaian materialnya?
Kepraktisan, kecepatan dan keekonomisan yang dimilikinya membuat
material ini layak Anda gunakan sebagai material pengganti bata
Bata Ringan Foam

16

untuk membuat dinding.


Kelebihan Lain Beton Ringan Foam
Selain dari sisi kepraktisan, kecepatan dan keekonomisan beton ringan
foam juga memiliki kelebihan lain. Material ini memiliki karakteristik
sebagai material insulasi atau penahan panas. Jika terjadi kebakaran,
dinding beton ringan akan sanggup menahan api selama kurang lebih
4 jam sebelum dinding tersebut runtuh. Dengan demikian, dinding
tersebut bisa memberikan perlindungan kepada penghuni untuk
menyelamatkan diri.
Selain insulasi panas, material ini juga berfungsi sebagai insulasi
suara . Untuk mendapatkan kekedapan tinggi, selain menggunakan
blok ukuran tebal, juga bisa menggunakan ukuran lebih kecil asalkan
dipasang ganda dengan celah sekitar 50 mm. Celah ini berfungsi
untuk meredam suara sehingga suara tidak merambat ke ruangan
sebelah.

C. Bata Ringan Foam CLC


Dari namanya beton ini pasti memiliki bobot yang kecil dari beton pada
umumnya, bahkan berat jenisnya bisa dibuat lebih rendah dari pada
berat jenis air. Sehingga jika dimasukkan ke air beton ini akan
mengapung.

Bata Ringan Foam

17

Beton dapat dibuat ringan dengan membuat micro buble dalam adukan
beton dengan memasukkan busa (foam) pada adonan pasir, semen dan
air. Teknologi ini juga dikenal dengan Foam Concrete.
Semakin banyak busa yang digunakan maka akan semakin ringan beton
yang dihasilkan, namun kekuatan akan semakin menurun. Sehingga berat
dan kekuatan sesuatu yang harus dikendalikan untuk mendapatkan
performa beton yang dinginkan.
Salah satu produk beton ringan CLC adalah bata ringan CLC yang saat ini
sudah banyak dikenal dan bukan lagi hal baru di Indonesia terlebih di
Jakarta, Teknologi AAC merupakan teknologi pembuat bata ringan yang
lain.
Adapun keunggulan dari Bata Ringan CLC adalah sebagai berikut :

Dapat diproduksi dilapangan / project langsung

Tidak memerlukan autoclave seperti AAC dalam proses pengerasan.


Atau hanya didiamkan minimal 14 hari.

Bentuk dan ukuran tidak terbatas, tergantung bekisting yang dibuat.

Flowable sehingga tidak perlu pemadatan dengan vibrator

Sifat material ini adalah

Bisa dibuat lebih ringan dari berat jenis air

Dapat menjadi insulator yang baik

Dapat dibentuk sesuai keinginan

D.Bata Ringan AAC dan CLC

Bata Ringan Foam

18

Untuk menghindari kebingungan kita akan menjelaskan perbedaan antara


bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular
Lightweight Concrete).

Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang
ada disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau
aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat
penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan
bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95% SiO2) dan
harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi
adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga biasanya
akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus dipotong
untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang
relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan kerapatan yang
rendah yaitu sekitar 700 800 kg / m.

Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung


antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan air mudah meresap ke
dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan
perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.
Untuk menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing)
pada AAC harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan tinggi.
Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi
dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan
AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.

Bata Ringan Foam

19

Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan
AAC mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk pemasangan
baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang untuk densitas yang
serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di curing secara
alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan
membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal
yang besar yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi
sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.
Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk
menghasilkan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel
prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Pengunaan baja
penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.

Diperlukan sekelompok tim ahli yang berpengalaman untuk


mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang
berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan
memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan
terhadap semua jenis beton.
Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing
secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar
(kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa
organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses
pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk
membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga
standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke
dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam
yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai
dari 350 sampai 1.800 kg / m dan kekuatan dapat juga dicapai dari
serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm .
Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung
pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja
paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan.
kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel
prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m (setengah
dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat
mengunakan rangka baja.

Bata Ringan Foam

20

Pada CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu


sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu
dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200
kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di
cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup
baik dibandingkan dengan beton konvensional.
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah
seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir
saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan
berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional
dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus
menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel
dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari
isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m sampai dengan
produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m.
Sl.N
o.

1.

2.

3.

4.

5.
6.

Parameter

CLC

AAC

Autoclaved Aerated
Cellular Lightweight Con
Concrete
crete
Contoh: Hebel,
Siporex, Ytong, dll
Semen, Pasir, Busa
Semen, Kapur, Pasir,
Bahan Dasar
senyawa, air
Lime, Aluminium Pasta
Hanya diproduksi di
Proses
Tidak Memerlukan Oven
Pabrik yang mahal
Produksi &
Autoclave
dilengkapi dengan Oven
Set up
Autoclaves
Kepadatan
4001200Kering
800-1000
650
750
600
1800
Kg/m 3
Kekuatan
tekan
10-15
25-35
60-250
40
40
(28 hari)
Kg/m 3
Partisi
Mengingat
Beban
Diperkuat
Penggunaan Isolasi Non-beban
beban nonbantalan
panel
bantalan
blok
Ukuran Blok
500x250x90/190mm
625x250x100/200mm
pracetak
Setiap bentuk & ukuran
Tidak Layak

Bata Ringan Foam

21

7.

8.
9.

dalam rentang kepadatan


400-1800 Kg / m 3
Keuntungan kekuatan
Penuaan
dengan usia sebagai beton
biasa
Konduktivita 0,098 untuk 400 Kg / m 3
s termal Unit 0,151 untuk 700 Kg / m 3
(W/mk)
0,238 untuk 1000 Kg / m 3
Isolasi Suara
Unggul

10.

Mudah
bekerja

Dapat dipotong, dipaku,


dibor sebagai kayu

11.

Eco-ramah

Bebas polusi dengan


kebutuhan Energi minimal

Tidak ada
0132-0,151 untuk 650
Kg / m 3
Unggul
Dapat dipotong, angsa,
dipaku, dibor sebagai
kayu
Bebas polusi proses
dengan kebutuhan
energi tinggi

E. Metode Kerja Produksi Bata Ringan

Peralatan-peralatan minimum yang diperlukan:


1. Horizontal shaft mixer
2. Foam Generator
3. Cetakan plastik dan steel hollow pipe.
4. Palet kayu untuk stock produksi 15 hari kerja.
5. Hand pallet
6. Lifting equipment (hoist atau TC)
7. Timbangan digital @ 20 kg.
8. Ember dan peralatan takaran lainnya
9. Gerobak cor
10. Menara air 1000 liter sebanyak 5 buah beserta pemipaannya.
Bahan-bahan dasar yang diperlukan:
1. Portland Composite Cement (Semen PCC)
2. Pasir atau filler pengisi lainnya

Bata Ringan Foam

22

3. Air bersih
4. Deltamix Foaming Agent (DFA)

Formulasi alternatif mix design (per 1 m3):


1. PCC = 250 kg = 79 lt.
2. Pasir = 500 kg = 188 lt.
3. Air = 125 kg = 125 lt.
4. Foam = 1.7 lt. DFA = 608 lt.
5. Sub total = 1000 lt.

Hasil survey bahan setempat di kota Bandung (sebagai contoh):


1. Semen PCC bisa memakai merek apa saja.
2. Pasir Galunggung yang sudah tersaring.
3. Air sumur setempat.
4. Deltamix foaming Agent.
Urutan pekerjaan produksi bata ringan sebanyak 1 m3:
1. Hidupkan horizontal shaft mixer (mixer).
2. Masukkan air bersih sebanyak 125 liter ke dalam mixer dengan pompa
khusus.
3. Masukkan semen sebanyak 5 zak @ 50 kg/zak ke dalam mixer.
4. Masukkan pasir Galunggung sebanyak 500 kg atau 330 liter atau 17 pail
ke dalam mixer.
5. Setelah urutan 1-3 menghasilkan semen mortar
6. Masukkan Foam/ busa yang dibangkitkan oleh foam generator sebanyak
608 liter atau sesuai dengan pengaturan auto timer sebanyak 76 detik
(perlu recheck kembali).

Bata Ringan Foam

23

7. Setelah pengadukan beberapa menit kemudian, maka hasil akhir adalah


foam mortar atau beton ringan, dan segera mengecor atau menuangkan
ke dalam cetakan plastik yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Waktu pekerjaan produksi bata ringan:
Bila volume produksi < 20 m3/ hari, dan berhubungan waktu produksi
yang akan berulang pada waktu yang sama, maka kami menyarankan
kepada produsen untuk melakukan pekerjaan2 tersebut secara teratur
sbb.:
1. Buka/ pasang plastic mould dan stocking bata ringan jadi di atas palet =
08.00 12.00
2. Pengecoran bata ringan dan perataan = 13.00 18.00
Bila volume produksi lebih besar lagi (misalnya 40 m3/hari), maka jadual
tersebut di atas dapat dilakukan oleh 2 regu yang berbeda dengan
overlapping waktu pekerjaan.

Pengaturan site plan:


Mixing Area/ Raw material Area:
Peralatan utama mixer dan foam generator beserta menara air sebaiknya
diletakkan pada lantai kerja yang rata dan diletakkan di tengah2 area
Casting (pengecoran) dan dekat dengan bahan baku semen PCC, Pasir, Air
dan Deltamix Foaming Agent.
Casting Area:
Plastic moulding sebaiknya disusun secara teratur. Harap membuatkan
access road selebar 60 cm untuk gerobak cor dan satu access road
selebar 120 cm untuk jalannya hand pallet (palet kayu dengan volume 1
m3 bata ringan).
Stocking / Curing Area:
Sebaiknya palet kayu yang telah disusun bata ringan jadi terletak
bersebelahan dengan Casting Area, agar curing minimal 14 hari dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Setelah 14 hari kerja, maka bata ringan
tersebut telah dapat dipindahkan ke tempat pemasangan.

Bata Ringan Foam

24

Pemasangan bata ringan:


Untuk tercapainya hasil pemasangan yang optimal, maka sebaiknya bata
ringan ini dipasang dengan block adhesive (lem bata ringan) yang tipis
agar kuat dan pemasangan dalam waktu yang singkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada plastic mould:
Plastic mould harus dipasang dengan baik dan dijepit dengan kuat agar
beton ringan/ foam mortar tidak bocor ke luar dari plastic mould.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bata ringan baru:
Segala sesuatu beton ringan yang menggunakan bahan baku semen
berlaku prinsip curing / perawatan beton biasa, dimana kekuatan 100%
tercapai pada saat umur beton mencapai 28 hari.
Segera setelah bata ringan selesai dicor pada plastic mould, maka segera
meratakan permukaannya. 3-4 jam setelah pengecoran, maka seluruh
permukaan plastic mould ditutupi dengan lembaran plastic untuk curing
awal. Keesokan paginya, maka plastic mould dapat dibuka, kemudian bata
ringan jadi segera disusun hingga 5 tumpuk pada palet kayu, kemudian
dipindahkan ke tempat stocking / penumpukan. Seluruh permukaan bata
ringan tersebut ditutupi rapat dengan lembaran plastik, agar terjadi
Curing / Perawatan yang terbaik yaitu dengan cara Keep Moist. Paling
cepat setelah 15 hari sejak pengecoran, maka bata ringan tersebut dapat
dipergunakan atau dipasang pada dinding yang direncanakan.

F. Bata Ringan Bagi Pengamat

Arsitek dan pengamat properti, Timoticin Kwanda mengatakan,


penggunaan bata ringan sekarang ini sudah menjadi tren. Melonjaknya
penggunaan bata ringan dibanding bahan bangunan lain seperti bata
merah dan batako lebih karena faktor efisiensi.
Penggunaan bata ringan juga menjadi kecenderungan karena sesuai
dengan kebutuhan bangunan gedung bertingkat yang kini menjamur.
Penggunaan bata ringan tidak terlepas dari banyaknya bangunan

Bata Ringan Foam

25

bertingkat sekarang ini. Karakter bata ringan sangat cocok untuk


kebutuhan pembangunan tower-tower, ujar Timoticin.
Dari sisi fungsi lain, bata ringan sama dengan bata merah dan batako.
Hanya saja bata merah dan batako secara perhitungan lebih murah
jika digunakan untuk kebutuhan bangunan kecil atau rumah satu dua
lantai. Batako yang harganya lebih murah tidak cocok untuk
bangunan tinggi karena sifatnya yang berat.
Dosen Arsitektur UK Petra itu menjelaskan, bata ringan bisa menjadi
tren karena pengguna melihat keunggulannya dari sisi efisiensi. Bata
ringan lebih ringan, lebih cepat pengerjaannya dan ukurannya lebih
presisi.
Selain bata ringan, kebutuhan bagi pembangunan gedung-gedung
pencakar langit dewasa ini juga mulai membuat orang menggunakan
bahan lain berupa beton pracetak. Beton pra cetak ini juga memiliki
tren pertumbuhan penggunaan yang bagus.
Masing-masing memiliki perhitungannya sendiri, arsitek atau
pengembang bisa memilih salah satu bahan. Banyak juga yang
memadukan penggunaan beberapa bahan dinding itu, tapi dari sisi
estetika. Bahan apapun yang digunakan sama-sama bisa diolah
dengan mudah dan dipadukan dengan double skin di bagian luar,
terang Timoticin.

Bata Ringan Foam

26

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jadi, bata ringan sepertinya memang bisa menjadi pengganti


bahan dinding. Dengan kelebihan Memiliki ukuran dan kualitas yang
sama yang menghasilkan dinding yang rapi, hemat dalam
penggunaan perekat, lebih ringan dan memperkecil beban struktur,
kedap air, kuat tekan yang tinggi, dan mempunyai ketahanan yang
baik terhadap gempa bumi dan lain lain. Memang ada juga
beberapa kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam bata
ringan. Tetapi dibalik kekurangan tersebut, tidak sebanding dengan
kelebihan-kelebihan yang sudah kami jelaskan di atas. Walaupun
harganya memang agak lebih mahal dari bata merah, tetapi itu
semua sebanding dengan kualitas dan efisiensi si bata ringan
tersebut.

Mesin pembuat foam


ringan

Bata Ringan Foam

Mesin bata

27

B. Saran

Sebaiknya, dalam memilih bahan dinding sesuaikan dengan


kantong dan kebutuhan Anda. Jika demi kualitas dan keefisiensian
bangunan, mungkin harga yang sedikit lebih mahal tidak menjadi
masalah bagi Anda. Tetapi kami juga tidak melarang anda memakai
bata biasa, bahan tersebut juga tidak masalah. Selanjutnya, saran
kami bagi anda para penggelut dunia bisnis, yang ingin membuka
usaha di bidang ini, kami sarankan jangan setengah-setengah dan
mudah menyerah karena keuntungannya akan sangat menjanjikan.
Memang agak sulit untuk pemasarannya di awal, dikarenakan
produk yang masih asing di masyarakat. Tetapi jika anda mau
sedikit usaha ekstra dengan menggalakkan promosi dan
demonstrasi produk ini. Menurut perkiraan kami, tidak butuh waktu
lama anda sudah mendapatkan pelanggan tetap dan sudah sangat
dikenal dan disukai oleh banyak masyarakat, mengingat kelebihan
yang dimiliki bata ringan ini. Ketika anda menjadi produsen besar
nantinya keuntungan yang didapat pun pasti akan semakin berlipat
ganda. Hasil itu semua untuk membayar kerja keras anda di awal
usaha.
Jadi, akhirnya kami sudah membeberkan semua kelebihan dan
kekurangannya, sekarang keputusan tergantung kepada anda, saran
kami pilihlah bahan yang tepat untuk kebutuhan bangunan anda.

Proses pengerjaan bata ringan foam


Bata Ringan Foam

28

Proses Pembuatan Bata Ringan AAC

Bata Ringan Foam

29

Daftar Pustaka

www.yahoo.com
www.google.co.id
www.batahebel.com
www.mesinbataringan.com
www.teknologibetonringan.blogspot.com

Sekian dan Terima kasih

Bata Ringan Foam

30

Bata Ringan Foam

31

Anda mungkin juga menyukai