Anda di halaman 1dari 15

BATA RINGAN FOAM

BATA RINGAN FOAM


Dari namanya beton ini pasti memiliki bobot yang kecil dari beton pada
umumnya, bahkan berat jenisnya bisa dibuat lebih rendah dari pada berat
jenis air. Sehingga jika dimasukkan ke air beton ini akan mengapung.
Beton dapat dibuat ringan dengan membuat micro buble dalam adukan beton
dengan memasukkan busa (foam) pada adonan pasir, semen dan air.
Teknologi ini juga dikenal dengan Foam Concrete.
Semakin banyak busa yang digunakan maka akan semakin ringan beton yang
dihasilkan, namun kekuatan akan semakin menurun. Sehingga berat dan
kekuatan sesuatu yang harus dikendalikan untuk mendapatkan performa
beton yang dinginkan.
Salah satu produk beton ringan CLC adalah bata ringan CLC yang saat ini
sudah banyak dikenal dan bukan lagi hal baru di Indonesia terlebih di Jakarta,
Teknologi AAC merupakan teknologi pembuat bata ringan yang lain.

Apa itu Bata Ringan ACC dan CLC ?

Untuk menghindari kebingungan kita akan


menjelaskan perbedaan antara bata ringan
AAC
(Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC
(Cellular
Lightweight Concrete).

BATA RINGAN ACC


Bata ringan AACadalah beton selular dimana gelembung udara
yang ada disebabkan olehreaksi kimia,yaitu ketika bubuk
aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess
pembuatan roti saat penambahan ragiuntuk mengembangkan
adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus
yaitu silika (> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi
adonan jugatidak bisa di kontrol secara tepatsehingga biasanya
akan mengembang keluar dari cetakan.Oleh karena itu harus
dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung
udara yang relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan
kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700 800 kg / m.
Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung
antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkanair mudah
meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya
harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.

Untuk menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada
AACharus menggunakan tabung autoklafbertekanan tinggi. Namun
sayangnyaproses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi dari semen
yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan AAC harus benarbenar terlindungi darikelembaban.
Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC
mengharuskan penggunaan pen/doweluntuk pemasangan baut/paku pada
dinding. Insulasi suara juga kurang untuk densitas yang serupa jika dibandingkan
denganbata ringan CLC yang di curing secara alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan membutuhkan
pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar yaitu10-30
juta USDdan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan
lebih.
Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk menghasilkan
AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel prefab denganbentuk
dan ukuran yang diinginkan.Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus
dilindungi dengan bahan antikorosi.
Diperlukan sekelompok tim ahli yang berpengalaman untuk mengoperasikan
pabrik tersebut untuk menghasilkanpro-duct yang berkualitas, namun bata
ringan AAC menawarkan densitas terendah dan memilikirasio terbaik atas

BATA RINGAN CLC


Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses
curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana
agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya
mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi
kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi
sebagai media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga
standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan
ke dalam pabrikasibeton konvensional.Hanya pasir, semen, air dan
foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat
disesuaikan mulai dari350 sampai 1.800 kg / mdan kekuatan
dapat juga dicapai dari serendah1,5 sampai lebih 30 N / mm .
Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung
pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja
paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa
digunakan. kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan
maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200
kg / m (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi

Pada CLCGelembung udarayang dihasilkan benar-benar terpisah


satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja
tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan
kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster,
seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja.Penyerapan air lebih
rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan
beton konvensional.
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan
bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada
tekanan atmosfir saja.Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap
menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan
dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan
tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa
harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji.
Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam
sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai
dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m sampai

Kelebihan Bata Ringan


Foam
Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
Lebih ringan daripada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
Peklaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan
hanya 2,5 cm saja.
Kedap air sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kuat tekan yang tinggi.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan Bata Ringan


Foam
Karena ukurannya yang besar untuk ukuran tanggung,
membuang sisa cukup banyak.
Perekatnya khusus umumnya adalah semen instan, yang saat
ini sudah tersedia di lapangan.
Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika
tidak dampaknya sangat kelihatan.
Jika terkena air, maka untuk menjadi benar benar kering
dibuthkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.
Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan
timbul bercak kuning pada plesterannya.
Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume
besar.

Spesifikasi Bata Ringan


Berat jenis kering (p) :520 kg/m 3
Berat jenis normal (p) : 650 kg/m 3
Kuat tekan : >4,0 N/mm2
Konduktifitas termis : 0,14W/mk;
Tebal spesi : 3 mm;
Ketahanan terhadap api : 4 jam;
Jumlah per luasan per 1 m2 : 22-26 buah
tanpa construction waste.

Anda mungkin juga menyukai