Anda di halaman 1dari 26

TEKNOLOGI BAHAN

Disusun oleh :

BOHARI ASTRA

2020210009

Dosen pengampu :

Arman. A,. S. ST. MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2021
BATA RINGAN

Bata Ringan: Definisi, Keunggulan, Harga, dan Cara Pemasangan

Bata ringan kini mulai banyak dipakai untuk konstruksi dinding menggantikan bata merah
ataupun batako. Sifatnya yang lebih tahan air dan api serta lebih ringan, membuat salah satu jenis
beton pracetak ini diminati oleh banyak kalangan konstruksi. Bata ringan juga relatif lebih kuat
dibandingkan bata merah yang lebih mudah rapuh. Bahannya yang ringan juga membuat
pekerjaan lebih lebih efisien dan cepat.

Dalam sebuah proyek konstruksi baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
sangat diperlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu hal yang terpenting adalah
pemilihan material bangunan yang akan berdampak pada untung atau rugi sebuah proyek. Saat
ini kemajuan teknologi dalam peakerjaan konstruksi semakin cepat yang menyebabkan
pekerjaan lebih ekonomis. Salah satu yang banyak digunakan adalah pekerjaan pemasangan
dinding bata ringan. Apa itu bata ringan, apa saja keunggulannya, dan bagaimana cara
pemasangannya akan kami jelaskan di bawah ini.
Bata Ringan

Apa Arti Bata Ringan?

Bata ringan adalah material bangunan yang fungsinya sama dengan batu bata merah untuk
membuat dinding. Dari luar, material bahan baku bata ringan menyerupai beton pada umumnya
tetapi bobotnya lebih ringan. Permukaannya pun halus dan bentuknya pun seragam dari segi
ukuran dan ketebalannya karena dicetak dengan cetakan press beton.

Bata ringan umumnya dibuat secara masal oleh pabrik dengan olahan bahan dari campuran pasir
kuarsa, semen, kapur, gypsum, dan alumunium pasta. Menurut Gatut Susanta, 2008, bata ringan
memiliki karakteristik yang ringan, halus dan sangat rata. Pada umumnya, bata ringan memiliki
ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan yang bervariasi 7–15 cm. Seperti yang tertera pada
website resmi bata citicon, bata ringan memiliki berat jenis kering sekitar 530 Kg/m3. Karena
beratnya yang lebih ringan ketimbang batu bata merah, maka produktivitas pekerja untuk bata
ringan tentu berbeda dengan produktivitas dinding bata merah. Menurut Birdyant Goritman,
2012 dalam jurnalnya meyebutkan bahwa dengan komposisi pekerja 0,1 OH mandor, 0,3 OH
kepala tukang, 2 pembantu tukang dan 3 tukang batu dari hasil penelitian didapaatkan hasil rata-
rata pekerjaan perhari dapat memasang 43,62 m2 bata ringan.

Apakah bata ringan itu berbeda dengan hebel?

Seiring perkembangannya, pada pertengahan tahun 1920-an bata ringan pertama kali
disempurnakan di Swedia oleh Dr. Johan Axel Eriksson, seorang arsitek dan inventor,
bekerjasama dengan Profesor Henrik Kreüger dari KTH Institut Teknologi Kerajaan Swedia.
Hebel adalah merk dagang dari bata ringan yang diproduksi oleh Josef Hebel di Jerman pada
1943 yang akhirnya menjadi salah kaprah karena penyebutan bata ringan sebagai bata hebel.

Hebel block baru mulai ramai dipergunakan di Indonesia sebagai struktur bangunan konstruksi
pada 1995. Harga yang masih cukup tinggi dan ketersediaan yang terbatas menyebabkan bata
ringan kurang diminati masyarakat pada masa-masa itu.
Bahan baku bata ringan sendiri terbuat dari beton ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated
concrete), yang merupakan perpaduan dari pasir silica, semen, alumunium pasta dan bahan
lainnya. Proses produksi bata ringan menerapkan teknologi yang mengacu pada standar DIN dari
Jerman, sehingga produk hebel block yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik dan
berkualitas.

Keunggulan/Manfaat Penggunaan Bata Ringan

Bata ini menjadi salah satu struktur bangunan yang digemari oleh para kontraktor dan mulai
banyak digunakan untuk proyek perumahan. Anda juga berminat menggunakan bahan material
bangunan ini? Sebelum itu, kenali dulu kelebihan dan kekurangannya. Sekarang mari kita bahas
beberapa keunggulan/manfaat dari bata ringan dibandingkan dengan bata merah:
 Lebih kuat dan ringan. Sesuai dengan namanya, jenis beton pracetak yang satu ini
memiliki bobot yang lebih enteng dan kekuatan yang lebih baik sehingga tidak membebani
struktur. Struktur beton ringan jenis AAC ini menyebabkan bangunan yang dihasilkan lebih
tahan dari guncangan akibat gempa bumi. Kalau memakai bata biasa, akan lebih sulit untuk
melakukan penambahan lantai atau meningkat rumah, karena dikhawatirkan struktur tidak kuat. 

 Transportasi material beton ringan lebih cepat. Karena bobotnya yang enteng,
transportasi dan pengangkutan jadi lebih mudah.
 Lebih presisi dan seragam baik ukuran maupun bentuknya. Bata ringan tidak
dibentuk dengan dicetak satu persatu seperti bata merah ataupun batako. Bata
ringan dipotong dengan menggunakan mesin potong khusus sehingga ukuran dan
bentuknya presisi.
 Pemasangan lebih cepat. Karena presisi, maka pemasangan bisa dengan
menggunakan mortar atau perekat instan sehingga pengerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, sehingga biaya jadi lebih efisien. 
 Lebih rapi dan bersih. Berbeda dengan pengerjaan pasangan batu bata merah
biasa yang membutuhkan campuran mortar dari pasir dan semen, hebel block
hanya membutuhkan semen instan yang dicampur sedikit air. Hasilnya,
pemasangan bata ringan membuat hasil akhir dinding lebih bersih dan praktis
permukaannya, terhindar dari noda pasir yang berceceran.
 Tidak perlu plesteran/tidak perlu plesteran yang tebal. Bentuk bata ringan
memiliki karekteristik yang sangat halus. Karenanya, tampilan bata ringan yang
sudah terpasang dengan sendirinya akan terlihat lebih rapi nyaris tidak dibutuhkan
plasteran untuk bata ringan ini. Namun sebaiknya plasteran tetap dilakukan untuk
menambah estetika dan melindungi material dinding dari rembesan air hujan dan
cuaca buruk.
 Pengerjaan lebih cepat. Bata ringan memiliki ukuran per satuannya yang lebih
besar sehingga proses pengerjaan bangunan jadi lebih cepat dibandingkan
menggunakan bata merah yang ukurannya lebih kecil. Dengan ukuran yang lebih
besar, yaitu berdimensi 60 cm x 20 cm. Tebalnya bervariasi, mulai 7,5 cm sampai
15 cm.
 Lebih sulit untuk terbakar. Beton ringan AAC termasuk jenis campuran beton
yang tahan terhadap suhu tinggi, sehingga bata ringan menjadi tahan api.
Bangunan yang dihasilkan pun menjadi lebih sulit untuk terbakar jika terjadi
bencana kebakaran. Otomatis, area yang terbakar akan terbatas dan tidak meluas
ke seluruh rumah atau bangunan.
 Lebih kedap suara dan tahan air. Karena adanya rongga-rongga udara di dalam
material bata ringan membuat jenis beton pracetak ini lebih kedap suara. Bata
yang dibuat di pabrik ini juga diklaim lebih kedap air, sehingga rumah akan lebih
tahan terhadap cuaca hujan yang lembab.

Kekurangan Bata Ringan

 Harga lebih mahal. Dengan segala kualitas dan keunggulannya, bata ringan
dipatok dengan harga yang lebih mahal daripada bata merah konvensional.
 Membutuhkan tukang yang berpengalaman. Pemasangan bata hebel berbeda dari
pengerjaan pasangan bata biasa. Roskam yang dipakai adalah roskam bergigi.
Karenanya, dibutuhkan tukang yang lebih ahli dan telah berpengalaman dalam
memasang bata ringan. Sebaiknya Anda teliti lebih dahulu apakah pemborong
yang dipakai sudah berpengalaman dalam memasang bata hebel ini.
 Hanya dijual di toko/distributor besar. Sayangnya, sampai saat ini bata ringan
hanya bisa dijumpai di department store bahan bangunan atau toko distributor
besar saja. Kontraktor atau pemborong yang biasa memesan batu bata di penjual
biasa harus beralih ke toko besar.
 Membutuhkan perekat khusus yang lebih mahal. Untuk memasang bata ringan
dibutuhkan perekat yang berbeda, yaitu mortar atau semen instan khusus.
Harganya tentu saja lebih mahal bila dibandingkan dengan mortar biasa campuran
semen dan pasir.
 Proses pengeringan lebih lama. Kalau bata ringan ini sampai terlalu basah akibat
hujan, maka proses pengeringan hebel block yang sudah terpasang butuh waktu
yang lebih lama.

Cara Pemasangan Dinding Bata Ringan

Seperti halnya bata merah dan batako, struktur material dinding menggunakan bata ringan juga
membutuhkan bahan-bahan lainnya seperti perekat, plesteran, serta acian.
Pengerjaan finishing tersebut akan membuat bata ringan lebih awet sehingga bangunan Anda
tetap tampil prima dalam jangka waktu yang lama.

Untuk memberikan hasil yang optimal serta penggunaan bahan yang efisien, maka diperlukan
langkah-langkah pemasangan bata ringan secara tepat dan benar. Dengan langkah dan jumlah
material yang tepat, Anda dapat membuat konstruksi dinding bata ringan yang lebih kuat, rapi,
awet, serta tidak boros bahan.

 Jika material bahan berupa bata ringan, semen instan, serta air sudah siap, maka yang
pertama kali dikerjakan adalah menentukan arah kerataan dinding dengan menggunakan benang.

 Rendam bata ringan dalam air untuk mencegah pengerasan semen terlalu cepat. Bata
ringan cukup direndam beberapa saat saja.

 Buat pasta untuk perekat bata ringan dari campuran air dengan semen instan. Rasio
campuran adalah 9,5-10,5 liter air untuk 40 kg semen instan. Gunakan air bersih agar
daya rekat semen instan dapat maksimal.

 Siapkan perekat dengan ketebalan 3 mm pada tiang kolom serta 10-20 mm untuk bagian
alas bata ringan. Pasang mulai dari sudut dinding. Gunakan palu untuk meratakan
pemasangan dengan cara mengetok-ngetok bata ringan.

 Gunakan perekat setebal 3 mm antar pasangan bata. Pastikan pasangan bata terpasang
dengan rapi dan rata. Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan pasangan bata.

Langkah finishing terakhir setalah membiarkan bata selama 24 jam agar mengering sempurna
sebelum siap untuk diplester adalah sebagai berikut.
 Plesteran Bata Ringan

Setelah menyelesaikan pemasangan bata ringan, berikutnya dinding bata ringan diberikan
plester. Fungsi dari plester adalah untuk menutup pasangan bata tadi. Dengan diplester, dinding
akan menjadi rata dan lebih kokoh.

Sebelum diplester, dinding bata ringan dibersihkan terlebih dahulu. Caranya bisa dengan disiram
atau diperciki air secukupnya. Dengan dibasahi, plesteran juga akan terikat semakin kuat serta
tidak cepat kering saat dipasang.

 Plester dan Acian pada Dinding Bata Ringan

Selanjutnya, memasang papan pembatas bidang kerja pada tepi dinding. Lajur dipasang setiap ±1
meter dengan ketebalan sekitar 10 mm (sesuai ketebalan plesteran).

Pasta untuk plesteran dibuat dengan campuran air dan semen instan dengan rasio 6-6,5 liter air
untuk 40 kg semen. Ketebalan yang disarankan adalah 10 mm.

Apabila dinding terpapar matahari, gunakan pelindung atau terpal untuk melindungi dinding dari
sinar matahari agar tidak mengering terlalu cepat.
Diamkan plesteran selama 2-3 minggu ketika penyusutan telah berhenti. Apabila pengacian
dilakukan ketika plesteran masih basah, akan berpotensi menimbulkan retak rambut pada dinding
akibat penyusutan pada material plesteran.

 Acian Bata Ringan

Setelah diplester, dinding bata ringan perlu diberikan lapisan acian. Acian berfungsi untuk
menutupi pori-pori pada dinding dan membuat dinding terlihat lebih halus. Acian juga
melindungi dinding dari lembab karena terbukanya pori-pori pada dinding.

Pasta untuk acian dibuat dengan campuran semen instan dan air dengan rasio 13,5-14,5 liter air
untuk 40 kg semen instan. Ketebalan yang disarankan adalah 1–3 mm. Namun, apabila Anda
ingin membuat acian dengan ketebalan 3 mm, pengacian perlu dilakukan dalam dua tahap.
Pertama, dibuat acian dengan ketebalan sekitar 1-1,5 mm, kemudian dibiarkan mengering.
Setelah itu, diberi lapisan acian lagi hingga mencapai ketebalan 3 mm.

Gunakan roskam untuk mengaplikasikan acian. Acian diaplikasikan dengan gerakan searah.
Kemudian, acian dihaluskan dengan kuas basah dan digosok dengan kertas semen.

Demikian hal yang harus diperhatikan dalam perlakuan proses pengerjaan plesteran dan acian
pada dinding bata ringan. Teknik aplikasi serta campuran material yang benar akan membuat
dinding bata ringan menjadi halus, rata, serta mulus. Bangunan Anda tentu akan menjadi lebih
kokoh, rapi dan menawan.
GENTENG

Genteng

Genteng berfungsi melindungi terutama terhadap guyuran air hujan. Tergantung atas sifat alami
bangunan, atap itu bisa juga melindungi terhadap panas cahaya matahari, dingin dan angin.
Genteng harus memiliki sifat mekanis, fisis maupun termal yang baik karena genteng merupakan
salah satu komponen penting pembangunan perumahan yang memiliki fungsi untuk melindungi
rumah dari suhu, hujan maupun fungsi lainnya. Agar kualitas genteng optimal, maka daya serap
air harus seminimal mungkin, agar kebocoran dapat diminimalisir. Ada berbagai jenis genteng
yang dikenal secara umum genteng beton, genteng metal, dan genteng keramik. Keunggulan
genteng tanah liat (lempung) selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan
dibanding genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan
benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya. (Aryadi, Y.2010).
Berikut ini merupakan jenis genteng yang sekarang populer digunakan :

1. Atap Sirap Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin ini umur kerjanya
tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan dan besarnya sudut
atap. Penutup atap jenis ini bertahan antara 25 tahun hingga selamanya.
2. Genteng Tanah Liat Tradisional Tanah liat ini banyak dipergunakan umumnya pada
rumah. Genteng yang terbuat dari tanah liat dan kemudian dipress lalu dibakar memiliki
kekuatan yang cukup bagus. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk
pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Warna dan penampilan genteng ini
akan berubah seiring waktu yang berjalan.
3. Genteng Keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Genteng
keramik ialah unsur bangunan yang dipergunakan sebagai atap yang dibuat dari tanah
liat dengan atau tanpa dicampur dengan bahan lain dan dibakar sampai suhu cukup
tinggi. Umur genteng keramik ini bisa 20-50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk
hunian modern di perkotaan. Keunggulan genteng keramik diantaranya : Genteng
keramik terlihat mengkilap. Lapisan glazur pada proses finishing yang membuat genteng
terlihat mengkilap. Genteng keramik lebih anti-bocor dan tidak mudah lepas. Genteng
keramik lebih berusia lama. Selain memiliki keunggulan, genteng keramik juga
memiliki kelemahan yaitu :
 Genteng keramik berharga lebih mahal.
 Genteng keramik berbobot lebih berat sehingga memerlukan konstruksi kayu ataupun
baja ringan yang lebih kuat.
4. Genteng Beton Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan genteng tanah tradisional,
hanya bahan dasarnya adalah campuran semen dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan
tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan
hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun
hingga 40 tahun. Pembuatan genteng beton dilakukan dengan cara mencampur pasir dan
semen ditambah air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen dan
pasir, sebagai bahan susun genteng beton dapat juga ditambahkan kapur. Pembuatan
genteng beton dapat dilakukan dengan 2 cara sederhana yaitu secara manual (tanpa
dipres) dan secara mekanik (dipres).
5. Genteng Metal Hampir serupa dengan seng, bentuk genteng metal adalah berupa
lembaran. Genteng ini dipasang pada rangka atap, menggunakan sekrup.
Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja
yang lebih besar. Genteng metal memiliki beberapa keuntungan yaitu karena overlapnya
maka tempias kecil dan sifatnya yang ringan dibanding dengan genteng keramik dan
6. Polimer dan Genteng Polimer yang biasanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah plastik, serat, film dan sebagainya alasannya karena memiliki berat molekul yang
besar, mempunyai struktur dan sifat yang rumit yang disebabkan oleh jumlah atom
pembentuk yang lebih besar dibandingkan senyawa yang berat atomnya rendah.
Umumnya polimer dibangun oleh satuan struktur yang tersusun secara berulang diikat
oleh gaya tarik-menarik yang disebut ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari
pasangan menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron.Genteng
Polimer Genteng berbasis polimer merupakan suatu alternatif pengganti genteng yang
kita kenal selama ini. Secara keseluruhan genteng polimer mempunyai beberapa
keunggulan seperti ringan, kuat dan ekonomis serta menggunakan bahan alam yang
berlimpah sebagai bahan pengisi (Batan, 2009). Keuntungan dari genteng polimer ini
yaitu:
 Ramah lingkungan
 Tahan lama
 mudah dan fleksibel Menurut sistemnya genteng ini memiliki struktur polimer
khusus yang meningkatkan fleksibelitas. Kekuatan tarik produk meningkat
karena usia pembuatan lapisan lebih kuat dan lebih tahan lama untuk
menyediakan produk dengan kinerja yang sangat baik.
PIPA

Pipa merupakan salah-satu jenis komponen utama yang banyak digunakan di proses industri.
Jenis-jenis pipa yang digunakanpun sangat variatif, ada pipa carbon, stainless, pipa fiberglass
serta berbagai jenis dari bahan-bahan lainnya.

Dilihat dari fungsinya, penggunaan pipa juga beraneka ragam disesuaikan dengan jenis fluida,
pressure maupun temperaturnya. Dalam sistem piping, sebuah pipa tidak akan berfungsi jika
tidak dihubungkan dengan komponen-komponen lainnya. Sehingga dibutuhkan fitting agar pipa
dapat saling terhubung dan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Jenis-jenis Pipa Berdasarkan Klasifikasinya

1. Jenis-jenis Pipa Berdasarkan Bahannya

Dilihat dari struktur bahan baku yang digunakan secara umum kita mengenal jenis-jenis pipa
sebagai berikut:

 Pipa carbon steel

 Pipa carbon moly

 Pipa stainless steel

 Pipa duplex (biasa digunakan di proyek migas)

 Pipa galvanis

 Pipa ferro nikel

 Pipa chrom moly

 Pipa PVC

 Pipa HDPE (High Density PolyEthylene)


Selain itu ada juga jenis pipa dari bahan khusus antara lain :

 Pipa fiber (FRP)

 Pipa aluminium

 Pipa wrought iron (pipa besi tempa)

 Pipa copper (tembaga)

 Pipa nickel copper

 Pipa nickel chrom iron / inconnel (besi krom nikel)

 Pipa red brass

Jenis-jenis Pipa Berdasarkan Proses Pembuatannya

Proses pembuatan pipa dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Khusus untuk pipa dengan
bahan besi secara umum kita mengenal ada 3 jenis, yaitu :

 Pipa baja seamless 

Pipa ini dibentuk dengan cara yang sangat rumit yaitu dengan menusukkan batang besi silinder
untuk menghasilkan lubang pada diameter dalam pipa. Sehingga menghasikan sebuah pipa yang
tanpa ada sambungan sama sekali. Pipa seamless bisa digunakan pada pressure rendah maupun
tinggi.

 Pipa baja welded 


Pipa ini dibuat dengan cara pelengkungan plat baja hingga ujung sisinya saling bertemu untuk
kemudian dilakukan pengelasan. Pipa welded biasanya digunakan hanya untuk aliran dengan
temperatur rendah(low temperature).

 Pipa baja ductile

Pipa ini dibentuk dengan cara casting sentrifugal yaitu menuangkan logam panas campuran
kedalam suatu cetakan yang berputar sehingga logam itu akan menempel pada dinding cetakan
dan membentuk suatu pipa. 

Jenis-jenis Pipa Berdasarkan Kegunaannya

Melihat dari zat yang dialirkan dan bagaimana pipa digunakan, jenis pipa dapat diklasifikasikan,
sebagai berikut:

 Pipa air

 Pipa minyak

 Pipa gas
 Pipa uap

 Pipa udara

 Pipa lumpur

 Pipa drainase

 Pipa pembuangan limbah, dan lain-lain.

Selain itu pipa juga bisa digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, gudang dan lain-lain.

Dalam dunia industri, pipa digunakan untuk berbagai fungsi, antara lain:

 Perpipaan untuk pembangkit tenaga

 Perpipaan untuk industri bahan migas

 Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah

 Perpipaan untuk pengangkutan minyak

 Perpipaan untuk proses pendinginan

 Perpipaan untuk tenaga nuklir

 Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas

 Perpipaan untuk distribusi air bersih, dan lain-lain.

Komponen-komponen Perpipaan
Dalam sebuah proyek instalasi perpipaan kita melihat ada komponen lain yang selalu
berhubungan dan menempel pada pipa. Komponen-komponen tersebut berfungsi untuk
menyambungkan, membelokkan aliran, percabangan, mereduce aliran, dll.
Jenis-jenis komponen piping tersebut antara lain:

 Flanges - alat penggabung antar pipa atau ke komponen lain.

 Fittings - sambungan pipa untuk mengubah arah aliran fluida.


 Valves - alat untuk membuka dan menutup aliran.

 Strainer - alat penyaring fluida.

 Boltings - gasket, mur dan baut.

 Special items lainnya

Spesifikasi Pipa Galvanis


Pemilihan material pipa memang cukup membingungkan, lagipula andai kita tidak tahu jelas apa
fungsi dan kegunaannya. Pipa galvanis merupakan sejenis pipa yang dibuat dari besi dan dilapisi
oleh pelindung terbuat dari bahan seng. Lapisan tersebut ditujukan untuk melindungi baja dari
korosi sehingga pemakaiannya lebih awet.

Dalam pembuatan pipa galvanis, dibutuhkan baja karbon rendah dengan lapisan galvanis yang
mengandung sekian banyak jenis unsur di dalamnya. Unsur karbon yang terdapat pada pipa ini
sebesar 0.091%, cukup rendah bila dibandingkan dengan unsur seng (Zn) sebesar 99,7%.
Prosesnya memerlukan bahan baja yang ditempatkan dalam wadah berisi lelehan seng seperti
mencelupkan ke dalam cairan yang disebut dengan proses galvanisasi. Di samping untuk
mencegah korosi, lapisan seng di bagian luar pipa pun dapat memperpanjang usia tabung di
dalamnya. Karena unsur utama dari pipa galvanis merupakan seng, jenis pipa yang satu ini
disarankan diaplikasikan untuk instalasi air dingin saja. Menggunakannya sebagai pipa air panas
dirasa tidak lumayan tepat.

Distributor Pipa Galvanis


Tipe Pipa Galvanis
Jika Anda berpikir semua pipa galvanis itu sama, coba pikirkan lagi. Produksi pipa galvanis
dibandingkan dengan sekian banyak ukuran dan ketebalan dindingnya untuk sekian banyak
pemakaian yang berbeda. Standarnya, ukuran panjang pipa galvanis merupakan 6 meter.

Untuk bentuk, galvanis pun memiliki tipe berbeda. Ada bentuk pipa biasa, tabung, plat lembaran,
bentuk U, H, C, kotak, dan sebagainya. Sebelum memilih ukuran dan tipe pipa, usahakan Anda
mengerjakan survei terlebih dahulu.

Saat ini, salah satu jenis pipa galvanis yang paling populer merupakan tipe standar dan sch 40.
Perbedaan keduanya terletak pada ketebalan konstruksi pipa; tipe sch 40 tingkat ketebalannya
lebih tinggi dan sering digunakan untuk pembuluh pipa yang tolakannya juga tinggi.

Seringkali, pipa galvanis disebut sebagai GIP (Galvanized Iron Pipe) atau GI (Galvanized Iron).
Dalam penjelasan berikut ini, Anda akan melihat banyak jenis yang menjadi spesifikasi pipa
galvanis di samping ukuran panjang dan diameternya.

 Satuan ukuran menggunakan standar m (meter), ft (kaki), sm (sentimeter), inci, dan


milimeter.
 Diameter menggunakan standar Ø.
 Jenis diameter pipa yang umum dikerjakan oleh pembuat pipa:
 Ø ½ “, ¾ “, 1”, 1½ “,2”, 2½”, 3”, 4”, 6”, 8”, 10” dengan panjang 6 m.
 Ketebalan pipa memiliki spesifikasi beragam, tergantung pada jenis atau tipe, serta
ketebalan dinding pipa yang disebut dengan schedule.
 Tipe schedule pipa galvanis biasa disebut dengan kelas Medium A, Medium B, dan
Nonmedium.
 Ketebalannya bervariasi, dari mulai 1mm, 1½mm, 2mm, dan seterusnya.
 Perbedaan schedule/ketebalan bisa dilihat dari bobot pipa saat diangkat. Jika jenis
pipa terasa lebih berat dari yang lain dengan diameter yang sama, berarti pipa tersebut
memiliki nomor medium yang lebih besar.
ASPAL

Defenisi : Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk
padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak /
cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran
aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/
penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun.
Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat Termoplastis)
 Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut
bitumen. Sehingga aspal sering juga disebut bitumen.
 Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal
merupakan komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi
merupakan komponen yang relatif mahal.
 Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal
Minyak) dan bahan alami (aspal Alam).
 Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal
beton dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam,
Basa dan garam.

Adapun definisi aspal menurut para ahli, antara lain:

1. Cambridge Dictionary, Pengertian aspal adalah zat hitam dan lengket yang seringkali
dicampur dengan batu kecil atau pasir, yang membentuk permukaan yang kuat bila
menjadi keras.
2. Collins Dictionary, Aspal adalah zat hitam yang digunakan untuk membuat permukaan
benda seperti jalan dan taman bermain.
3. Merriam Webster, Definisi aspal adalah zat bitumen gelap yang ditemukan di lapisan
alami dan juga diperoleh sebagai residu dalam penyulingan minyak bumi dan terutama
terdiri dari hidrokarbon.
Jenis Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya:
1. Aspal Alam : - Aspal Gunung (Rock Asphalt) ex : Aspal P. Buton - Aspal Danau
(Lake Asphalt) ex : Aspal Bermudez, Trinidad
2. Aspal Buatan : - Aspal Minyah Merupakan hasil destilasio minyak bumi - Tar
Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu (tidak umum dugunakan, peka
terhadap perubahan temperatur dan beracun)

Ciri Aspal

Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia dan sifat fisiknya. Industri aspal
biasanya bergantung pada sifat fisik untuk karakterisasi kinerja meskipun sifat fisik aspal adalah
akibat langsung dari komposisi kimianya. Biasanya, sifat fisik yang paling penting adalah:

1. Durabulity (Daya tahan)

Daya tahan adalah ukuran bagaimana sifat fisik pengikat aspal berubah seiring bertambahnya
usia (terkadang disebut pengerasan usia). Secara umum, seiring bertambahnya usia bahan
pengikat aspal, viskositasnya meningkat dan menjadi lebih kaku dan rapuh.

2. Rheology

Reologi adalah studi tentang deformasi dan aliran materi. Deformasi dan aliran pengikat aspal di
HMA penting dalam kinerja perkerasan HMA. Deformasi perkerasan HMA sangat erat
kaitannya dengan reologi pengikat aspal. Sifat reologi pengikat aspal bervariasi sesuai suhu,
sehingga karakterisasi reologi melibatkan dua pertimbangan utama.

Pertama, untuk sepenuhnya mengkarakterisasi pengikat aspal, sifat reologisnya harus diperiksa
pada kisaran suhu yang mungkin ditemui selama masa pakainya. Kedua, untuk membandingkan
pengikat aspal yang berbeda, sifat reologisnya harus diukur pada suhu referensi yang sama.

3. Safety (Keamanan)

Semen aspal seperti kebanyakan bahan lainnya, menguap (mengeluarkan uap) saat dipanaskan.
Pada suhu yang sangat tinggi (jauh di atas yang berpengalaman dalam pembuatan dan konstruksi
HMA) semen aspal dapat melepaskan cukup uap untuk meningkatkan konsentrasi volatil tepat di
atas semen aspal ke titik di mana ttu akan menyala (berkedip) saat terkena percikan api atau
terbuka. Ini disebut titik nyala. Untuk alasan keamanan, titik nyala semen aspal diuji dan
dikontrol.

4. Purity (Kemurnian)

Semen aspal, seperti yang digunakan pada pengerasan jalan HMA, harus terdiri dari bitumen
yang hampir murni. Kotoran bukanlah unsur penyemen aktif dan dapat merusak kinerja aspal.

Ciri atau karakteristik aspal ditinjau dari komponennya bisa dibagi menjadi empat empat kelas
utama senyawa, yang meliputi:

1. Aromatik naften (naftalena), terdiri dari senyawa aromatik polisiklik terhidrogenasi


parsial
2. Aromatik polar, terdiri dari fenol dengan berat molekul tinggi dan asam karboksilat yang
dihasilkan oleh oksidasi parsial bahan
3. Hidrokarbon jenuh yang terjadi persentase senyawa jenuh dalam aspal berkorelasi dengan
titik lunaknya
4. Asphaltenes, terdiri dari senyawa fenol dengan berat molekul tinggi dan senyawa
heterosiklik

Jenis Aspal

Untuk dapat memberikan kinerja terbaik ke berbagai aplikasi, berbagai macam campuran aspal
dapat digunakan. Karena persyaratan yang berbeda (jumlah lalu lintas, jumlah kendaraan berat,
suhu, kondisi cuaca, persyaratan pengurangan kebisingan, dan lain-lain), campuran yang
digunakan harus memiliki kekakuan dan ketahanan yang cukup terhadap deformasi untuk
mengatasi tekanan yang diberikan dari roda kendaraan di satu sisi.

Namun di sisi lain, itu harus memiliki kekuatan lentur yang memadai untuk menahan retak yang
disebabkan oleh berbagai tekanan yang diberikan padanya. Selain itu, kemampuan kerja yang
baik selama aplikasi sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat dipadatkan
sepenuhnya untuk mencapai daya tahan optimal.
Campuran aspal dapat diproduksi pada temperatur yang berbeda:

1. Hot Mix Asphalt (HMA)/Campuran Aspal Panas

Campuran aspal panas umumnya diproduksi pada suhu antara 150 dan 180 ° C. Bergantung pada
penggunaan, campuran aspal yang berbeda dapat digunakan. Untuk detail lebih lanjut tentang
campuran aspal yang berbeda, buka “Produk aspal”.

2. Warm Mix Asphalt (WMA)/Campuran Aspal Hangat

WMA biasa diproduksi pada suhu sekitar 20 sampai dengan 40 ° C lebih rendah dari HMA yang
setara. Secara signifikan lebih sedikit energi yang terlibat dan, akibatnya, lebih sedikit asap yang
dihasilkan (sebagai aturan praktis, pengurangan 25ºC menghasilkan pengurangan emisi asap
75%).

Selain itu, selama operasi pengerasan jalan, suhu material lebih rendah, menghasilkan kondisi
kerja yang lebih baik bagi awak dan pembukaan jalan lebih awal.

3. Cold Mix Asphalt/Campuran Aspal Dingin

Campuran dingin diproduksi tanpa memanaskan agregat. Penjelasan ini hanya mungkin, karena
penggunaan bitumen yang diemulsi dalam arti air, yang pecah selama pemadatan atau selama
pencampuran. Memproduksi lapisan agregat.

Selama waktu pengawetan, air menguap dan kekuatan meningkat. Campuran dingin sangat
direkomendasikan untuk jalan dengan lalu lintas ringan.

Proses Pembentukan Aspal

Aspal diproduksi di pabrik aspal. Ini bisa menjadi pabrik tetap atau bahkan di pabrik
pencampuran bergerak. Dimungkinkan untuk menghasilkan di pabrik aspal hingga 800 ton per
jam. Suhu produksi rata-rata aspal campuran panas adalah antara 150 dan 180 ° C, tetapi saat ini
telah tersedia teknik-teknik baru untuk menghasilkan aspal pada suhu yang lebih rendah.

Mayoritas aspal yang digunakan secara komersial diperoleh dari minyak bumi. Meskipun
demikian, aspal dalam jumlah besar terjadi dalam bentuk terkonsentrasi di alam. Endapan
bitumen yang terjadi secara alami terbentuk dari sisa-sisa ganggang mikroskopis purba (diatom)
dan makhluk hidup lain yang pernah hidup.

Sisa-sisa ini disimpan di lumpur di dasar laut atau danau tempat organisme hidup. Di bawah
panas (di atas 50 ° C) dan tekanan penguburan jauh di dalam bumi, sisa-sisanya diubah menjadi
bahan seperti aspal, kerogen, atau minyak bumi.

Endapan alami bitumen termasuk danau seperti Danau Pitch di Trinidad dan Tobago dan Danau
Bermudez di Venezuela. Rembesan alami terjadi di La Brea Tar Pits dan di Laut Mati. Bitumen
juga terdapat di batupasir tak terkonsolidasi yang dikenal sebagai “pasir minyak” di Alberta,
Kanada, dan “pasir tar” serupa di Utah, AS.

Provinsi Alberta di Kanada memiliki sebagian besar cadangan dunia, dalam tiga deposit besar
yang meliputi 142.000 kilometer persegi (55.000 mil persegi), sebuah wilayah yang lebih luas
dari Inggris atau negara bagian New York. Pasir bitumen ini mengandung 166 miliar barel (26,4
× 109 m3) cadangan minyak komersial, memberi Kanada cadangan minyak terbesar ketiga di
dunia.

Meskipun secara historis digunakan tanpa penyulingan untuk mengaspal jalan, hampir semua
keluarannya sekarang digunakan sebagai bahan mentah untuk penyulingan minyak di Kanada
dan Amerika Serikat.

Deposit aspal alami yang paling besar di dunia, yang dikenal sebagai Athabasca oil sands,
terdapat di Formasi McMurray di Alberta Utara. Formasi ini berasal dari Zaman Kapur awal, dan
terdiri dari banyak lensa pasir bantalan minyak dengan minyak hingga 20%.

Studi isotop menunjukkan deposit minyak berusia sekitar 110 juta tahun. Dua formasi yang lebih
kecil tetapi masih sangat besar terjadi di Peace River oil sands dan the Cold Lake oil sands, yang
masing-masing berada di sebelah barat dan tenggara dari Athabasca oil sands.

Manfaat Aspal

Sebagian besar aspal olahan digunakan dalam konstruksi. Terutama sebagai bagian dari produk
yang digunakan dalam aplikasi pengerasan jalan dan atap. Menurut persyaratan penggunaan
akhir, aspal diproduksi sesuai spesifikasi. Ini dicapai baik dengan pemurnian atau pencampuran.
Diperkirakan penggunaan aspal dunia saat ini sekitar 102 juta ton per tahun.

Sekitar 85% dari seluruh aspal yang diproduksi digunakan sebagai bahan pengikat pada beton
aspal untuk jalan raya. Ini juga digunakan di area beraspal lainnya seperti landasan pacu bandara,
tempat parkir mobil dan jalan setapak.

Biasanya, produksi beton aspal melibatkan pencampuran agregat halus dan kasar seperti pasir,
kerikil dan batu pecah dengan aspal, yang bertindak sebagai bahan pengikat. Bahan lain, seperti
polimer daur ulang (misalnya, ban karet), dapat ditambahkan ke aspal untuk memodifikasi
sifatnya sesuai dengan aplikasi yang pada akhirnya dimaksudkan untuk aspal.

Sebanyak 10% produksi aspal global digunakan dalam aplikasi atap, di mana kualitas kedap
airnya sangat berharga. Sisa 5% aspal digunakan terutama untuk tujuan penyegelan dan isolasi
pada berbagai bahan bangunan, seperti pelapis pipa, alas ubin karpet, dan cat. Aspal diterapkan
dalam konstruksi dan pemeliharaan banyak struktur, sistem, dan komponen, seperti berikut ini:

1. Jalan Raya
2. Landasan pacu bandara
3. Jalur pejalan kaki
4. Arena Balap
5. Lapangan tenis
6. Bendungan
7. Waduk dan lapisan kolam
8. Pelapis pipa
9. Lapisan kabel
10. Cat
11. Produksi tinta koran
12. Banyak aplikasi lainnya

Dari beragamnya penggunaan tersebut, ternyata aspal bukan hanya digunakan oleh arsitek dalam
kaitannya dengan konstruksi, tapi para petani pun menggunakan aspal untuk melapisi dasar
kolam retensi tempat mereka memelihara ikan dan di kandang penahanan tern
Fungsi Aspal

Aspal memiliki banyak fungsi khususnya sebagai bahan konstruksi jalan, antara lain yaitu:

1. Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas (water
proofing, protect terhadap erosi). 
2. Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
3. Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas
lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
4. Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakkan di atas jalan yang telah
beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara keduanya.
5. Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.

Anda mungkin juga menyukai