Anda di halaman 1dari 16

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No.

3, Oktober 2013

PERKEMBANGAN KAWASAN REALESTATE DI SURABAYA BARAT TAHUN 1970-2000


(KONTRIBUSI CITRALAND DALAM PERKEMBANGAN KAWASAN REALESTATE DI
SURABAYA BARAT)

Suhailatul Fikriyah
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Surabaya
e-mail: suhaifies@yahoo.com

Wisnu
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Surabaya Barat menjadi wilayah baru yang dikembangkan sebagai kawasan perumahan di kota Surabaya sejak
era 1970-an. Pada mulanya, sebagian besar wilayah Surabaya Barat merupakan daerah sawah, tegalan, dan rawa yang
memiliki harga jual paling murah (Rp 5.900,00-an) di kota Surabaya. Seiring dengan semakin banyaknya
pengembangan kawasan perumahan, Surabaya Barat kemudian menjadi kawasan yang semakin ramai. Harga jual tanah
pun menjadi semakin meningkat. Seperti yang terjadi di tanah daerah pengembangan Citraland. Tujuan dari penulisan
ini adalah untuk mengetahui perkembangan kawasan realestate di Surabaya Barat tahun 1970-2000 dan untuk
mengetahui kontribusi pembangunan Citraland dalam perkembangan kawasan realestate di Surabaya Barat. Adapun
metode yang digunakan untuk memberikan penjelasan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah dengan melakukan
analisis terhadap data-data dan sumber-sumber yang didapatkan melalui tahapan metode penelitian sejarah yang
meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan sumber-sumber yang didapatkan, diperoleh hasil perkembangan
kawasan realestate di Surabaya meliputi dua periode pengembangan yaitu periode 1970-1990 yang belum
mendapatkan campur tangan dari investor luar Jatim dan periode 1990-2000 yang sudah mendapatkan campur tangan
dari investor luar Jatim (khususnya investor Jakarta). Pengembangan kawasan realestate terbesar di Surabaya Barat
tampak pada pembangunan kawasan CitraLand yang menempati area seluas 2000 ha. Pembangunan kawasan tersebut
dimulai tahun 1993. Tipe perumahan yang berbeda di kawasan Citraland menunjukkan adanya perbedaan status sosial
penghuninya. Tipe hunian mewah dan menengah di Citraland sebagian besar dihuni oleh komunitas Tionghoa,
sedangkan warga lokal menempati tipe hunian sederhana di kawasan Griya Citra Asri. Pembangunan CitraLand
memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kota Surabaya, utamanya dalam perluasan kawasan pemukiman dan
perluasan sentra bisnis di kota Surabaya.

Kata kunci: Realestate, Surabaya Barat, CitraLand

Abstract
West Surabaya has become a new area being developed as a residential area in the city of Surabaya since the
1970s. At the first, most of West Surabaya area was a rice field area, moor, and marsh that has the cheapest selling
price (5900.00 USD's) in the city of Surabaya. Along with the increasing number of real estate development, West
Surabaya area that later became increasingly crowded. The selling price of the land is to be increased. As happened in
the land development area Citraland. The purpose of this paper is to investigate the development of realestate area in
West Surabaya in 1970-2000 and to determine the contribution of the Citraland construction in realestate progress
area in West Surabaya. The method used to provide an explanation in the achievement of these goals is to conduct an
analysis of the data and resources obtained through the stages of history research methods, including heuristic,
criticism, interpretation, and historiography.
Based on the analysis of the ata and resources that have been obtained, gained the result that realestate
development in Surabaya covers two periods of development, that are 1970-1990 period who not getting interference
from outside Jatim investors and 1990-2000 period that already getting interference from outside Jatim investors
(especially investors from Jakarta). The largest development realestate region in West Surbaya appeared on the
development of CitraLand which occupied 2000 hectars areas. The development of that area has been carried out since
1993. The different types of housing in the Citraland area also indicated differences social status of the Citraland
occupants. Type of luxury and medium residential in Citraland mostly populated by Chinese community, while local

503
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

residents occupying the simple housing types in the Griya Citra Asri area. CitraLand development contributes to the
development of the city of Surabaya, particularly in the expansion of residential areas and the expansion of business
centers in the city of Surabaya.

Keywords: Realestate, West Surabaya, and CitraLand

kepribadian penghuninya.2 Demikian juga halnya


PENDAHULUAN dengan pengembangan kawasan realestate di kota-kota
Semakin berkembangnya kawasan realestate1 besar/metropolitan. Keberadaan realestate
di kota-kota besar dewasa ini seringkali dianggap mencerminkan bagaimana manusia yang tinggal di
sebagai suatu hal yang biasa. Masyarakat kebanyakan dalamnya, baik dari segi sosial maupun ekonominya.
sering menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang Realestate di kota-kota besar menjadi sebuah
wajar sebagai tuntutan jaman. Padahal jika dilihat dari kawasan pemukiman modern yang tumbuh sebagai
proses pengembangannya, pembangunan kawasan kota mandiri3, termasuk juga realestate-realestate yang
realestate telah banyak memberikan kontribusi dalam berkembang di Surabaya. Pengembangan realestate di
dinamika sosial dan ekonomi masyarakat khususnya di Surabaya merupakan satu kelanjutan dari
daerah yang menjadi objek pengembangan. pengembangan pemukiman yang terus dibutuhkan. Hal
Keberadaan realestate memberikan pencerminan tersebut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
sebuah wilayah sebagai suatu kota metropolis yang yang terus bertambah lebih dari dua persen per tahun. 4
modern. Masyarakat kota pada umumnya menaruh Dalam menghadapi pertumbuhan penduduk kota yang
minat pada kawasan realestate sebagai ruang tinggal sangat cepat, perluasan kawasan pemukiman pun tidak
karena ketersediaan sarana prasarana yang legkap atau dapat dihindarkan lagi. Sebagaimana yang terjadi di
kondisi ruang tinggal yang lebih nyaman. Sehingga Surabaya. Kebutuhan akan kawasan pemukiman baru
tidak mengherankan jika di kota-kota besar seperti mendorong pemerintah Kota Surabaya untuk
Jakarta, Bandung, dan Surabaya, pengembangan memperluas kawasan pemukiman, yaitu dengan
realestate menjadi hal yang sangat diminati oleh menambahkan Wilayah Pembantu Walikota baru di
investor. Keberadaan realestate dan peran investor Surabaya.
dalam pengembangannya memberikan kontribusi yang Berdasarkan sejarah perkembangan kota
dinamis dalam peningkatan ekonomi daerah, Surabaya, daerah kotamadya Surabaya dari tahun 1985
perubahan fisik kota, dan perubahan sosial masyarakat sampai dengan 1990 terbagi dalam tiga Wilayah
yang tinggal dalam lingkungan perumahan tersebut. Pembantu Walikota (WPW), yaitu WPW Surabaya
Sesuai dengan fungsinya sebagai tempat Selatan, WPW Surabaya Utara, dan WPW Surabaya
tinggal, perumahan dan pemukiman merupakan salah Timur. Sejak tanggal 20 Juni 1990, sesuai dengan
satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Keputusan Mendagri No. 55 Wilayah Pembantu
Perumahan dan pemukiman juga merupakan tempat Walikota Surabaya dikembangkan menjadi lima,
yang melingkupi segala aktivitas manusia yang tinggal dengan penambahan WPW Surabaya Barat dan WPW
di dalamnya, baik aktivitas sosial, ekonomi, politik,
dan sebagainya. Sehingga, keberadaan perumahan 2
Marsono, Undang-Undang, Peraturan-
dapat menjadi pencerminan dari jati diri manusia yang Peraturan Dibidang Perumahan dan Pemukiman,
tinggal di dalamnya, baik secara perorangan maupun (Jakarta:Penerbit Djambatan, 1995), hlm. 1.
3
dalam satu kesatuan dengan manusia lain di sekitarnya. Kota mandiri adalah kota yang tumbuh dari
Perumahan dan pemukiman juga memiliki peran yang kegiatan ekonomi yang beraglomerasi secara serasi
sangat strategis dalam pembentukan watak serta dimana terdapat daya dukung lingkungan alami dan
lingkungan terbangun yang memadai. Fitria Pramudina
Anggriani Arifin dan Harya Setyaka S. Dillon,
“Penglaman Mambengun Kota Baru Bumi Serpong
Damai” dalam Bunga Rampai Pembangunan Kota di
Indonesia dalam Abad 21, Pengalaman Pembangunan
1
Realestate adalah kawasan perumahan yang Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: URDI-YSS, 2005),
secara formal dibangun oleh pengembanga. Istilah ini hlm. 254.
4
digunakan untuk membedakan dengan perumahan Njo Anastasya, dkk., Akuntabilitas
informal. Timoticin Kwanda, “Penerapan Konsep Pengembang dalam Pemeliharaan Kawasan Perumahan
Perencanaan dan Pola Jalan dalam Perencanaan di Surabaya(Studi Kasus pada Perumahan di Surabaya
Realestate di Surabaya”, dalam Jurnal Dimensi Teknik Barat dan Surabaya Timur), dalam Jurnal Manajemen
Arsitektur Vol. 28, No. 2, 2000, hlm. 106. dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 1, 2002, hlm. 27.

504
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

Surabaya Pusat.5 Sehingga sejak saat itu daerah pembangunan seluas 2000 ha. Perubahan dalam
Surabaya Barat menjadi Wilayah sendiri, dimana kondisi eksisting kawasan itu dapat kita lihat secara
sebelumnya daerah-daerah yang saat ini masuk dalam nyata pada masa sekarang. Kawasan yang semula
WPW Surabaya Barat masih masuk ke dalam WPW adalah daerah persawahan dan tegalan, kini telah
lain, seperti daerah Tandes yang masuk WPW menjadi kawasan hunian yang lengkap dengan
Surabaya Utara dan daerah Lakarsantri yang masuk berbagai fasilitas penunjangnya, sehingga dapat
WPW Surabaya Selatan. dikategorikan sebagai salah satu kota mandiri di
Kawasan Surabaya Barat merupakan Surabaya. Citraland sebagai sebuah kawasan hunian
perluasan daerah pemukiman di Surabaya yang pada mandiri dengan segala fasilitasnya mampu menarik
awalnya berkembang dari kawasan Surabaya masyarakat dari berbagai golongan untuk tinggal di
Utara/Surabaya Pusat (kawasan Jembatan Merah) dalamnya. Penyediaan jenis perumahan yang berbeda
kemudian ke kawasan Surabaya Selatan (kawasan dari jenis rumah sederhana hingga rumah
Simpang, Keputran, dan Darmo) dan terus berkembang menengah/mewah di Citraland mengindikasikan
hingga ke Surabaya Barat. Pembangunan kawasan adanya perbedaan pula terhadap status sosial dari
perumahan dilakukan atas kerjasana antara pihak penghuninya.
pemerintah kota dengan Perum Perumnas dan para Disisi lain, pengembangan Citraland yang
pengembang swasta. Pembangunan kawasan juga diiringi dengan pengembangan sarana komersial
perumahan oleh pemerintah diawali dengan perbaikan serta fasilitas hiburan dan rekreasi menambahkan daya
kampung dan pembangunan rumah susun dalam skala tariknya bagi masyarakat. Dari sarana prasarana yang
kecil, sementara pembangunan perumahan oleh pihak dibangun tersebut, pengembangan Citraland juga
swasta dalam skala besar dimulai di kawasan Surabaya memberikan kontribusi dalam perkembangan
Barat oleh pembangunan kawasan Darmo seluas 600 realestate di Surabaya Barat, baik dari segi fisik
ha pada tahun 1973.6 maupun ekonomi kota Surabaya.
Sebelum tahun 1990, kawasan Surabaya Barat Tulisan ini membahas mengenai
memang sudah menjadi bagian dari kawasan perkembangan kawasan realestate di Surabaya Barat
pemukiman Surabaya, namun rumah-rumah yang dari pegembangan awal di tahun 1970 hingga
dibangun masih sangat jarang. Surabaya Barat lebih milenium 2000 dengan memberikan fokus pada
tampak sebagai kawasan hijau karena masih banyak kontribusi kawasan Citraland dalam perkembangan
tumbuh pepohonan besar. kawasan realestate di Surabaya Barat. Alasan memilih
Menurut data statistik, harga dasar tanah di kawasan Surabaya Barat adalah karena Surabaya Barat
Surabaya pada tahun 1989 untuk jenis perumahan merupakan salah satu kawasan di Surabaya yang
paling mahal adalah Rp 655.000,00 dan paling murah menunjukkan pengembangan realestate paling besar.
Rp. 5.900,00.7 Tanah di kawasan Surabaya Barat pada Realestate yang berkembang di Surabaya Barat
saat itu tergolong dalam tanah yang memiliki harga tergolong luas, salah satunya adalah Citraland. Di
terendah (Rp. 5.900,00-an). Seiring dengan semakin dalam kawasan realestate tersebut terdapat pusat-pusat
banyaknya pengembangan kawasan perumahan, aktivitas sosial dan ekonomi, seperti perkantoran, pusat
Surabaya Barat kemudian menjadi kawasan yang perdagangan, sarana rekreasi, pusat pendidikan, sentra
semakin ramai. Harga jual tanah pun menjadi semakin olahraga, dan sebaginya. Selain itu, Surabaya Barat
meningkat. Seperti yang terjadi di tanah daerah saat ini menjadi satu wilayah di Surabaya yang
pengembangan Citraland. memiliki prospek pengembangan paling besar jika
Citraland merupakan kawasan perumahan di dibandingkan dengan Surabaya pusat, Surabaya Utara,
Surabaya Barat yang paling menonjol keberadaannya. Surabaya Selatan, maupun Surabaya Timur, sebab
Kawasan perumahan tersebut merupakan kawasan kawasan Surabaya Barat berbatasan langsung dengan
perumahan terluas di Surabaya Barat dengan area daratan kota lain (bukan lautan) sehingga dapat
dikembangkan lebih jauh.
5
R. I. Wahono, Kasus Kota Surabaya,
(Jakarta: LIPI, tt), hlm. 67.
6
Timoticin Kwanda, op.cit., hlm. 108. METODE
7
BPS Surabaya, Harga Dasar Atas Tanah Penyusunan penelitian ini menggunakan
Menurut Jenis dan Klas Berdasarkan SK metode penelitian sejarah yang terdiri dari tahap
Walikotamadya KDH TK II Surabaya Nomor: 08 heuristik, kriktik, interpretasi, dan historiografi. Pada
Tahun: 1989 dalam Surabaya dalam Angka tahap heuristik, penulis mendatangi Perpustakaan
1989,(Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya, 1989), Daerah Surabaya, Badan Arsip Daerah Jawa Timur,
hlm. 29.

505
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, Dinas surat ijin pengembangan investasi Citraland
Pertanahan Kota Surabaya, Dinas Tata Ruang dan disesuaikan dengan data yang didapatkan dari
Pemukiman Surabaya dan kantor City Management Koran dan hasil wawancara dengan pihak PT.
Citraland Surabaya. Dari penelusuran sumber yang
Ciputrasurya Tbk. Misalnya mengenai rencana
penulis lakukan, penulis mendapatkan sumber primer
antara lain: (1) Peta Kotamadya Daerah Tingkat II pendirian kota satelit di Surabaya Barat oleh Ir.
Surabaya tahun 1989 dan tahun 1991; (2) Data statistik Ciputra dalam koran Surabaya Pos 12 Mei 1990
Luas Wilayah menurut penggunaan tanah di Surabaya dan berita mengenai pengembangunan Citraland
tahun 1989-1991; (3) Data statistik harga dasar tanah sebagai kota mandiri yang membutuhkan waktu
menurut jenis dan kelas berdasarkan SK sepuluh tahun dalam koran Surabaya Pos, 23
Walikotamadya KDH TK. II Surabaya tahun 1989- Maret 1995 disesuaikan dengan data pembangunan
1991, (4) Data statistik Banyaknya bangunan menurut
Citraland dari surat perijinan lokasi yang dimohon
kecamatan di Surabaya tahun 1989-1991, (5) Data
statistik Banyaknya penduduk per-kecamatan untuk kawasan Citraland dalam Akta Pendirian
tahun1989-1991, (6) Data Statistik pendapatan Daerah PT. Citraland Surabaya Padang Golf, Surat
Reginal Bruto tahun 1989-1991, (7) Daftar realestate Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Timur
di Surabaya tahun 1970-2000, (8) Akta Pendirian PT. Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993 tentang
Citraland Surabaya Padang Golf, (9) Surat Keputusan Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan
Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor: 401.35 Pembangunan Lapangan Golf Beserta Fasilitas-
– 30 – I – FIL – 1993 tentang Pemberian Izin Lokasi
fasilitasnya kepada PT. Citraland Surabaya Padang
Untuk Keperluan Pembangunan Lapangan Golf
Beserta Fasilitas-fasilitasnya kepada PT.. Citraland Golf, Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan
Surabaya Padang Golf, (10) Surat Izin Kepala Dinas Bangunan Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II
Pengawasan Bangunan Daerah Kota Madya Daerah Surabaya Nomor: 188/1338.94/402.5.09/1995
Tingkat II Surabaya Nomor: tentang izin mendirikan bangunan, Keputusan
188/1338.94/402.5.09/1995 tentang izin mendirikan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua
bangunan, (11) Keputusan Menteri Negara Penggerak
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor:
Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman
Modal Nomor: 497/T/ PRPOSTEL/1996 tentang 497/T/PRPOSTEL/1996 tentang Pendirian Izin
Pendirian Izin Usaha, (12) Surat Izin Kepala Dinas Usaha, Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan
Pengawasan Bangunan Daerah Nomor: Bangunan Daerah Nomor:
188/2752.94/402.5.09/1996 tentang izin mendirikan 188/2752.94/402.5.09/1996 tentang izin
bangunan, (13) Surat Persetujuan Perluasan mendirikan bangunan, Surat Persetujuan Perluasan
Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor: Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor:
29/II/PMDN/1997, (14) Surat Persetujuan Menteri
29/II/PMDN/1997, Surat Persetujuan Menteri
Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Umum Badan
Koordinasi Penanaman Modal tentang Penanaman Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Umum
Modal Dalam Negeri Nomor: 109/I/1998. Sedangkan Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang
sumber sekunder yang penulis dapatkan adalah artikel- Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor:
artikel dari Koran Surabaya Post Tahun 1989-1995 109/I/1998, serta hasil wawancara dengan pihak
mengenai perumahan di Surabaya Barat maupun pengembang Citraland.
mengenai rencana pembangunan Citraland. Langkah selanjutnya melakukan interpretasi.
Sumber-sumber yang terkumpul selanjutnya Dalam interpretasi ini penulis menafsirkan data-data
dilakukan pengujian melalui kritik. Data yang dikritik yang ditemukan kedalam fakta. Langkah yang terakhir
diantaranya adalah: adalah melakukan penulisan atau historiografi. Dalam
1. Data mengenai realestate di Surabaya tahun 1970- historografi penulis memaparkan hasil penafsiran
2000. Data daftar kawasan realestate di Kota kedalam bentuk tulisan sejarah.
Surabaya tahun 1970-2000 yang diperoleh dari
Direktori REI Jatim dalam Jurnal Dimensi Teknik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Arsitektur Vol. 28, No. 2, tahun 2000 disesuaikan
dengan data-data dari sumber sekunder seperti dari A. Pengembangan Realestate di Surabaya Barat
buku Howard Dick yang berjudul Surabaya City of Periode 1970-1990
Work. Beberapa data dalam buku Howard Dick Selama periode awal kemerdekaan hingga
juga memberikan penjelasan mengenai realestate awal tahun 1990-an, pembangunan kota Surabaya
di Kota Surabaya. sangat terkonsentrasi di kawasan tengah/pusat kota.
2. Data mengenai pembangunan kawasan Citraland Hal itu mengakibakan kota terasa semakin padat.
yang didapatkan dari sumber primer berupa Aktivitas masyarakat kota semua terkonsentasi di
dokumen surat ijin pendirian Citraland maupun tengah kota. Fasilitas-fasilitas seperti perkantoran,

506
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

sekolah, pertokoan, dan lain sebagainya semua sebagian besar adalah hunian yang dikerjakan oleh
berpusat di tengah kota. Belum ada pengembangan ke pengembang swasta.
daerah pinggiran kota (daerah-daerah perbatasan) Kawasan realestate di Surabaya sudah mulai
untuk lebih memperluas ruang gerak masyarakat kota dikembangkan sejak tahun 1970-an. Secara garis besar
dalam beraktivitas. Untuk mengantasinya, maka perkembangan realestate di kota Surabaya terbagi
kemudian tumbuh gagasan untuk mengembangkan dalam dua tahapan pengembangan, yaitu periode 1970-
kawasan pinggiran kota dengan membangun kota 1990 dan periode 1990-2000.11 Pada tahap pertama
satelit di pojok-pojok kota.8 (1970-1990), pembangunan perumahan belum banyak
Rencana pembangunan kota satelit di pojok- mendapatkan perhatian dari pihak pengembang swasta.
pojok kota Surabaya mendapatkan sambutan dan Para pengembang yang menanamkan investasi untuk
antusiasme besar dari para investor. Rencana perumahan pada periode itu sebagian besar adalah
pembangunan kota satelit Surabaya itu dinilai akan pengembang lokal, seperti Darmo Group. Kurang
menjadi peluang bisnis yang besar. Banyak investor tertariknya pengembang dari luar Jawa Timur untuk
yang kemudian berbondong-bondong membeli tanah di melakukan investasi di bidang perumahan pada periode
pojok-pojok kota Surabaya. Bahkan sambutan para tersebut diantaranya karena pertama, permintaan untuk
investor itu tidak hanya datang dari lingkup regional perumahan pada masa tersebut sebagian besar adalah
Jawa Timur saja. Para investor dari Jakarta pun tertarik permintaan untuk perumahan kampung yang sangat
untuk menanamkan investasinya di Surabaya. Sekitar sederhan, seperti untuk Program perbaikan kampung,
bulan Mei 1990, delapan investor modal kuat yang pembangunan Rumah Sederhana (RS) dan
sebagian besar berpusat di Jakarta memborong tanah pembangunan Rumah Sangat Sederhana
seluas 6.305 hektar di wilayah Surabaya Timur dan (RSS).program-program tersebut tidak membutuhkan
Surabaya Barat.9 Kedelapan investor tersebut masing- sewa yang besar. Kedua, sebagian besar permintaan
masing adalah PT. DG, NG, PK, AG, DG (Darmala untuk perumahan modern berasal dari sektor publik
Group), BCS (Bumi Citra Surya), KK, dan PT PD. yang kurang memiliki kontrol sewa. Ketiga, pada
Adapun rincian penguasaan tanah oleh para investor sektor pengembangan perumahan untuk pegawai
tersebut adalah sebagai berikut: swasta (karyawan perusahaan pengembang) tidak
“...rincian investor yang menguasai tanah terdapat intermediasi keuangan untuk memobilisasi
seluas 3.190 ha di Surabaya Timur…masing- tabungan dengan KPR (Kartu Perkreditan Rakyat).
masing PT. DG sebanyak 1.600 ha, NG 1000 Perumahan untuk karyawan dibiayai hampir
ha, PK 590 ha. Sedangkan lima investor yang seluruhnya oleh perusahaan. Keempat, perusahaan-
menguasai tanah di Surabaya Barat adalah PT.
AG sebanyak 165 ha di kel. Sambikerep Kec. perusahaan yang memperoleh keuntungan besar di
Lakarsantri, DG 110 ha di Kel. Lontar, KK tahun 1960-an terutama adalah perusahaan-perusahaan
150 ha di Kel. Lidahkulon, PD 500 ha Kel. yang berani melakukan manipulasi devisa untuk
Gadel, dan PT. BCS 2000 ha di Kel. kepentingan pribadi. 12 Faktor-faktor tersebut di atas
Lakarsantri hingga ke wilayah Gresik.”10 menjadikan para investor kurang tertarik terhadap
Dalam rencananya, para investor akan membangun bisnis pengembangan perumahan di Surabaya pada
perumahan, industri jasa hiburan dan rekreasi, serta periode 1970-1990-an.
daerah industri. Pembangunan perumahan yang Daerah Surabaya Barat yang dikembangkan
dikelola oleh para investor besar dari Jakarta itulah sebagai kawasan realestate pada periode awal (1970-
yang kemudian mendorong semakin pesatnya 1990) adalah kawasan Darmo, Babadan, dan Lidah
pengembangan realestate di Surabaya. Kulon. Pengembang realestate-realestate tersebut
Daerah yang berkembang sebagai kawasan berasal dari pengembang lokal yang tergabung dalam
realestate pertama di Surabaya adalah daerah Surabaya Direktorat REI Jatim, yaitu Darmo Group, PT. Hage
Timur dan Surabaya Barat. Kedua daerah tersebut Pratama (Babadan Indah) 13, dan PT. Mutiara
merupakan daerah pengembangan yang sebagian besar
kawasannya direncanakan sebagai daerah hunian.
Hunian yang dibangun di kedua daerah tersebut
11
Timoticin Kwanda,op.cit., hlm. 109.
8 12
Gubernur: Pojok Surabaya Perlu Kota Satelit Dick, Howard, Surabaya City of Work; a
Seperti Jakarta, Surabaya Pos, 3 Februari 1990, hlm. 2. Sosio-Economi of Surabaya 1900-2000, (USA: Ohio
9
Investor Jakarta Memborong Ribuan Hektar University Press, 2002), hlm. 386.
13
Tanah, REI Jatim Khawatir, Surabaya Pos, 11 Mei Persatuan Perusahan Realestat Indonesia,
1990, hlm. 2. Direktori Realestate Indonesia 2006-2007, (Jakarta:
10
Ibid. Exatama, 2006), hlm. 291.

507
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

Cemerlang Abadi (Lidah Kulon) 14. Adapun rincian dari luas area daerah Surabaya Barat masih berupa
kawasan realestate yang dikembangkan pada periode sawah, tegal, rawa, dan tambak. 15
1970-1990 adalah sebagai berikut: Kawasan Darmo yang merupakan wilayah
Tabel 1. Kawasan Realestate di Surabaya Barat pengembangan awal realestate di Surabaya Barat,
Periode 1970-1990 setelah periode pengembangan di tahun 1973 terus
Tahun Luas mengalami peningkatan pembangunan. Kondisi
No. Nama Realeatate
Pengembangan (ha) tersebut dapat dilihat dari dikembangkannya kawasan-
1 Darmo Permai 1973 300
2 Darmo Indah (Darmo Grande) 1973 125
kawasan realestate baru, seperti Darmo Indah (1973),
3 Darmo Satelite Town 1974 175 Darmo Satelite Town (1974), Darmo Harapan (1975),
4 Darmo Harapan (Chris Kencana) 1975 30 Darmo Sentosa Raya (1985), Bukit Darmo Golf
5 Babadan Indah 1976 20 (1991), dan Darmo Hill (1999). Daerah itu pun
6 Darmo Sentosa Raya 1985 40 kemudian menjadi kota satelit pertama di Surabaya
7 Lidah Kulon 1989 20
Barat yang diluncurkan pada tahun 1974. Kota satelit
Sumber: diolah dari data Direktori REI Jatim, dalam dalam Jurnal
Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 28, No. 2, 2000. Darmo dilengkapi dengan department store, bioskop,
Berdasarkan data pada table 1 di atas dapat dan fasilitas rekreasi seperti lapangan golf dan kolam
diketahui bahwa di Surabaya Barat pembangunan renang. Disekitarnya ditata cluster perumahan dengan
perumahan oleh pihak pengembang swasta dalam skala dilengkapi pos jaga sebagai pengaman. 16
besar pada periode 1970-1990 dilakukan oleh Darmo Pada masa awal kehadirannya (1974), proyek
Group yang terbagi atas tiga kawasan pengembangan, kota satelit Darmo kurang mendapatkan perhatian yang
yaitu Darmo Permai seluas 300 ha, Darmo Grande baik dari masyarakat kota Surabaya. Meskipun fasilitas
seluas 125 ha, dan Darmo satelite Town seluas 175 ha. yang disediakan sudah baik dan untuk melakukan
Pengembangan realestate oleh Darmo Group tersebut bisnis belum banyak persaingan sebagaimana di pusat
merupakan pengembangan realestate yang pertama kota, tapi karena akses jalan yang masih buruk dan
dilakukan di Surabaya. Jika dilihat dari luas wilayah situasi di bagian barat Surabaya yang ketika kemarau
pengembangannya, pengembangan realestate oleh tanahnya sangat kering membuat kawasan realestate
Darmo Group di Surabaya Barat menemapati wilayah Darmo tampak terisolasi. Kondisi tersebut juga
yang lebih luas daripada pengembangan realestate- membuat masyarakat kurang yakin terhadap prestige
realestate di Surabaya Timur pada tahun yang sama dari kota satelit itu.
(1973). Pengembangan realestate di Surabaya Timur Berbagai upaya dilakukan oleh PT Darmo
pada tahun 1973 dilakukan dalam pembangunan Satelite Town (DST) untuk menarik konsumen. Mulai
realestate Dharmahusada di area seluas 10 ha dan dari melengkapi fasilitas di kota satelit tersebut hingga
Mulyosari di area seluas 33 ha. Luas tersebut sangat memberikan fasilitas telepon secara gratis kepada
kecil dibandingkan dengan dua realestate lain yang pembeli rumah di daerah tersebut. Pemberian fasilitas
dikembangkan di tahun yang sama di Surabaya Barat, telepon gratis itu juga dilakukan dalam menanggapi
yaitu Darmo Permai (300 ha) dan Darmo Indah (125 komunikasi telepon di tempat-tempat pemukiman baru
ha). di Surabaya yang masih sulit, karena jumlah satuan
Pada awal era pengembangan realestate di sambungan yang tersedia di kantor telkom masih
Surabaya (1973), investor yang mengembangkan sangat terbatas.17
realestate di Surabaya Barat sudah mengambil tanah Kurangnya akses jalan ke kawasan
dengan luas ratusan hektar sebagai kawasan pemukiman di Surabaya Barat ditanggapi oleh
pengembangan. Kondisi tersebut menggambarkan Pemerintah Daerah Kota Madya Surabaya dengan
bahwa sebagian besar daerah Surabaya Barat belum merencanakan pembuatan jalan tembus dari Jalan Raya
banyak yang dikembangkan untuk penyediaan fasilitas, Darmo Permai terus ke arah barat hingga menembus
baik oleh pemerintah maupun pihak-pihak lain. Daerah Kelurahan Lontar Kecamatan Lakarsantri. Selain itu
Surabaya Barat sebagian besar masih berupa kawasan juga direncanakan pembuatan jalan tembus dari arah
pertanian. Pernyataan tersebut sesuai dengan data dari pertigaan Jalan Margomulyo menembus Jalan Tandes,
Badan Pusat Statistik Surabaya yang memberikan
penjelasan bahwa hingga tahun 1991 pun 9.576,2 ha 15
BPS Surabaya, Surabaya dalam Angka
1991, (Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya, 1991),
hlm. 2.
16
Dick, Howard, op.cit., hlm. 387.
17
Hadiah Telepon dari Darmo Satelit Town,
14
Ibid, hlm. 299. Jawa Pos, 28 Februari 1986, hlm. 5.

508
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

serta Jalan Balongsari dan dihubungkan dengan Jalan realestate di kota-kota besar, termasuk kota Surabaya.
Babatan Kecamatan Karangpilang.18 Pada tahun 1990-an, para pengembang dari luar Jawa
Pada pertengahan tahun 1980, karena Timur mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap
ekonomi perkotaan yang mulai pulih, permintaan kota Surabaya. Kedatangan investor-investor besar dari
terhadap realestate di kota Surabaya mulai mengalami Jakarta menjadi bukti akan hal tersebut. Pengembang-
peningkatan. Pembukaan jalan tol yang langsung pengembang sukses dari Jakarta yang menanamkan
menghubungkan dengan sisi barat kota Surabaya modalnya di kota Surabaya untuk mengembangkan
semakin mempermudah akses menuju perumahan di realestate skala besar diantaranya adalah Citra Raya
kawasan Surabaya Barat. Jalan tol pertama yang seluas 2000 ha oleh Ciputra Group, Graha Family
menghubungkan sisi barat kota dengan perbatasan seluas 280 ha oleh Dharmala Group, Pakuwon Indah
selatan Surabaya adalah tol Waru. Tol tersebut masuk seluas 400 ha dan Laguna Indah seluas 560 ha oleh
dalam perencanaan pembangunan jalan lingkar yang Pakuwon Group, serta Bukit Villa Emas seluas 45 ha
diusulkan dalam rencana induk pembangunan kota oleh Sinar Mas Group. Pengembang-pengembang
Surabaya. Jalan lingkar tersebut memberikan akses besar tersebut saling bersaing untuk mengembangkan
langsung ke pembangunan Darmo Grande, Darmo kota baru yang diiringi dengan banyak proyek-proyek
Permai, dan Darmo Satelite Town. Kemudahan akses kecil. 20 Luas lahan kawasan pengembangan yang rata-
menuju kawasan kota Satelit Darmo tersebut rata di atas 200 ha menjadikan kawasan realestate-
menjadikan kawasan itu dikemudian hari sangat realestate tersebut tidak hanya memiliki prestige untuk
diinginkan. Seiring dengan kondisi tersebut, dijadikan sebagai daerah hunian penduduk, tetapi juga
pembangunan sarana-sarana kota baru seperti hotel mampu menyediakan berbagai fasilitas layaknya
bertingkat pun menjadi semakin meningkat. Jika dalam sebuah kota mandiri, seperti fasilitas perkantoran,
tahun 1970-an orang-orang kaya Surabaya masih pendidikan, pertokoan/pusat perbelanjaan, perbankan,
banyak yang kurang tertarik untuk menanamkan olahraga dan rekreasi sehingga layak untuk dijadikan
investasinya dibidang realestate, sejak akhir tahun pilihan sebagai pemukiman baru.
1980-an mulai ada tanda-tanda penerimaan masyarakat Perencanaan pembangunan kota baru di
untuk menanamkan investasi dibidang realestate. pinggiran Surabaya pada era 1990-an menjadi sebuah
Perubahan era dan pengaruh globalisasi turut menjadi visionary planning bagi pengembang-pengembang
pendorong adanya perubahan sikap dalam gaya hidup besar realestate Surabaya. Pengembangan kota baru
masyarakat kota. Perubahan tersebut pun di kemudian dirancang untuk menyediakan kawasan hunian yang
hari turut menarik perusahaan-perusahaan dari luar nyaman, jauh dari kesibukan dan kebisingan kota.
Jawa Timur untuk menanamkan investasinya ke Konsep tersebut direncanakan oleh pengembang
Surabaya. perumahan mewah bagi rumah tangga menengah dan
berpenghasilan tinggi dan dirancang untuk menjadi
B. Pengembangan Realestate di Surabaya Barat mandiri. Daerah Surabaya Barat misalnya yang pada
Periode 1990-2000 masa sebelum 1990 sebagian besar wilayahnya masih
Tahap kedua pengembangan realestate adalah berupa kawasan persawahan, tegal, dan rawa, di era
periode 1991-2000. Perkembangan realestate pada 1990-an menjadi kawasan yang sangat diminati. Pada
periode ini sangat erat kaitannya dengan kondisi makro tahun 1990, tidak kurang dari setengah kawasan
ekonomi. Sejumlah kebijakan di bidang moneter, persawahan kota dalam masa pengembangan dan
investasi, dan perijinan telah mendorong pertumbuhan menjadi daerah yang diincar untuk investasi. 21 Adapun
realestate pada era tahun 1992-1995.19 Misalnya saja, realestate-realestate yang dikembangkan di Surabaya
dalam bidang moneter masyarakat dipermudah untuk Barat pada periode 1990-2000 adalah sebagai berikut:
mendapatkan kredit kepemilikan rumah melalui bank. Tabel 2. Kawasan Realestate di Surabaya Barat
Selain itu, ijin lokasi bagi para pengembang pun Periode 1990-2000
dipermudah. Kontrol terhadap pengembang dalam No. Nama Realestate
Tahun Luas
pembangunan perumahan dan pemukiman dilakukan Pengembangan (ha)
1. Graha Family 1991 280
melalui penerapan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2. Bukit Darmo Golf 1991 126
1992 tentang perumahan dan pemukiman. Kemudahan- 3. Citra Raya 1993 2000
kemudahan tersebut semakin memacu pengembangan 4. Pakuwon Indah 1993 400
5. Galaxy Bumi Permai 1993 200
18
Investor Jakarta Memborong Ribuan Hektar
20
Tanah, REI Jatim Khawatir, loc.cit. Dick, Howard, loc.cit.
19 21
Timoticin Kwanda, loc.cit. Ibid.

509
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

6. Laguna Indah 1994 560 Adanya fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh


7. Dian Permana 1995 60
pengembang tersebut memberikan prestige tersendiri
8. Bukit Villa Emas 1998 45
9. Darmo Hill 1999 40
bagi realestate yang dikembangkan. Selain itu juga
Sumber: diolah dari data Direktori REI Jatim, dalam dalam Jurnal menambahkan keyakinan kepada customer terhadap
Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 28, No. 2, 2000. kawasan pengembangan baru di bagian barat kota
Pembangunan kawasan Surabaya Barat pada Surabaya.`
awal tahun 1990-an dikuasai oleh tiga pengembang Realestate-realestate era 1990-2000 juga
besar, yaitu Ciputra Group, Dharmala Group, dan menawarkan fasilitas-fasilitas berkelas internasional.
Pakuwon Group. Kontruksi pengembangan realestate Fasilitas-fasilitas tersebut ditawarkan guna menarik
di Surabaya Barat oleh ketiga pengembang besar di konsumen dari Warga Negara Asing. Seperti sekolah
atas mulai dipasarkan pada tahun 1995.22 internasional, rumahsakit internasional, tempat
Tabel 3. Proyek Realestate Utama di Kota Madya kedutaan asing, dan sebagainya. Selain itu, fasilitas
Surabaya, 1997 seperti mal, pasar modern, dan perkantoran juga
Mulai menjadi pelengkap sarana bagi pengembang untuk
Grup Proyek Hektar
Pengembangan
menarik daya beli masyarakat di kawasan
Ciputra Citra Raya (Barat) 2000a 1992
Pakuwon Laguna Indah 500 sekitar 1994 perumahan/realestate.
Jati (Timur) Pasar realestate di Surabaya banyak diminati
Pakuwon Indah 450 1994 oleh warga keturunan Tionghoa. Sebagian besar dari
(Barat)
warga keturunan Tionghoa tersebut adalah dari
Dharmala Graha Family Estate 280 1993
(Barat) golongan orang kaya baru. Kebanyakan orang-orang
Bukit Darmo Golf 160 1993 tersebut tertarik akan kawasan baru di pinggiran kota
(Barat) karena jauh dari kesibukan di pusat kota. Selain itu,
a
Tahap pengembangan I: 1000 hektar mereka juga bisa hidup nyaman dengan kelonpok
Sumber: Howard Dick, Surabaya City of Work a Socio Economic
History, 1900-2000, (USA: Ohio University Press, 2002). mereka sendiri. 25
Dalam pemasarannya, berbagai upaya dilakukan oleh Meskipun demikian, dikawasan realestate
pengembang untuk menarik minat masyarakat terhadap juga terdapat penghuni yang berasal dari golongan
realestate yang dikembangkannya. Misalnya adalah pribumi jawa. Berbeda dengan penghuni dari
yang dilakukan oleh pengembang kawasan Graha keturunan Tionghoa yang kebanyakan adalah
Family dan Citraland. pengusaha, penghuni dari golongan pribumi jawa
Perumahan Graha Family (dulu Grande sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan,
Family) yang dikembangkan oleh Dharmala Group di pembantu rumah tangga maupun
tahun 1995 membuat iklan dengan take line pedagang.26Perbedaean tersebut mengindikasikan
“kenyamanan yang paling mewah dalam gaya hidup adanya penggolongan status sosial di dalam lingkungan
keluarga”23 untuk menarik konsumen. Penawaran kawasan realestate. Pembedaan tersebut juga dapat
tersebut meliputi 1.830 rumah, 14 menara dilihat dari jenis hunian yang ditinggali oleh masing-
kondominium (1.120 unit), pusat perbelanjaan, masing golongan. Orang-orang keturunan Tionghoa
lapangan golf dengan sembilan hole, club keluarga, yang memiliki modal lebih besar bisa tinggal di jenis
rumahsakit pribadi, sekolah internasional, zona rumah yang tergolong mewah (cluster utama),
komersial dan kantor.24 Disamping itu, realestate Citra sedangkan masyarakat umum tinggal di bagian
Raya (Citraland Surabaya) yang memiliki luas kawasan realestate yang jenis rumahnya tergolong sederhana.
pengembangan jauh lebih besar menawarkan 635 Semakin meningkatnya pasar realestate di
hektar cluster perumahan dengan berbagai tema, 90 Surabaya menjadikan harga tanah di pinggiran kota
hektar ruang komersial, dan 275 hektar ruang rekreasi, Surabaya semakin mahal. Jika di tahun 1980-an harga
termasuk dua lapangan golf yang memiliki delapan tanah yang masih berupa sawah, tegalan, dan tambak
belas hole dan club keluarga. Fasilitas-fasilitas di masih berkisar antara Rp. 1.500,- sampai dengan Rp
Citraland tersebut juga ditambah dengan adanya 25.000,- per meter persegi, 27 di tahun 2000 harga tanah
taman-taman umum, fasilitas pendidikan yang terdiri
dari sekolah-sekolah lokal dan internasional, serta 25
ibid., hlm. 397
penjagaan petugas keamanan dua puluh empat jam. 26
Data Sensus Penduduk CitraLand tahun
2000 dan hasil wawancara dengan Bapak Ahmad
22
Dick, Howard, op.cit. hlm. 394. Helmi pada tanggal 23 Juli 2013.
23 27
Ibid. hlm. 395. BPS Surabaya, “Harga Dasar Atas Tanah
24
ibid. Menurut Jenis dan Klas Berdasarkan SK

510
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

untuk jenis sawah, tegalan, dan tambak di Surabaya diketuai oleh Ir. Cipurta31. Pengembangan kawasan
Barat meningkat Rp 10.000,- sampai dengan Rp Citraland berada di lahan seluas 2000 ha yang meliputi
86.000,- per meter persegi. 28 Demikian juga dengan empat kecamatan di Surabaya Barat, yaitu kecamatan
Lakarsantri, Sambikerep, Made, dan Jeruk. Sebelum
jumlah penduduknya. Di tahun 1990 ketika Surabaya
adanya pembangunan, keempat kecamatan yang
Barat menjadi WPW sendiri, jumlah penduduknya menjadi sasaran area pengembangan kawasan
105.877 jiwa,29 di tahun 2000 jumlah penduduk Citraland adalah daerah tegalan dan sawah tadah hujan.
Surabaya Barat menjadi 383.318 jiwa.30 Persawahan tersebut biasanya ditanami tumbuhan
Pada masa krisis Asia di akhir tahun 1997, seperti jagung, cabai, singkong, dan pisang. 32
Surabaya barat khususnya muncul sebagai sebuah Keempat kecamatan yang menjadi kawasan
kawasan konstruksi besar. Di tengah-tengah tanah pengembangan Citraland direncanakan untuk dijadikan
kota satelit di wilayah Surabaya Barat.33 Kota satelit
pedesaan yang masih banyak menyajikan
tersebut dimaksudkan sebagai kawasan pendamping
pemandangan hijau sawah dan ladang, dengan jalan kota induk (Surabaya) yang menyediakan
setapak yang masih berupa jalan tanah, sebagian fasilitas/sarana prasarana sebagaimana yang ada di kota
kawasannya dibersihkan untuk pembangunan besar. induk, sehingga aktivitas penduduk diharapkan dapat
Alat-alat modern untuk pembangunan jalan, menyabar dan tidak hanya bertumpu pada pusat kota
pengaturan drainase kota, taman-taman, dan Surabaya.
pembangunan fasilitas-fasilitas kota baru serta gedung- Pada tahap awal pengembangan kota satelit di
Surabaya Barat, Ir. Ciputra yang akan mengembangkan
gedung bertingkat terlihat di setiap kawasan
kawasan Citraland melakukan serangkaian proses
pengembangan di pinggiran kota Surabaya. Sebagian untuk mendapatkan ijin pembangunan di lokasi yang
kawasan pengembangan yang gedung-gedungnya diinginkan. Lokasi awal yang diminta adalah untuk
sudah terbangun, baik berupa ruko maupun cluster- pembangunan lapangan golf beserta fasilitas-
cluster perumahannya dilengkapi dengan nama-nama fasilitasnya. Pernyataan tersebut diperkuat dari hasil
eksotis seperti dengan penambahan kata-kata “indah”, analisis terhadap data Surat Keputusan Gubernur
Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor: 401.35 – 30 – I
“permai” atau pun dengan gaya bahasa inggris yang
– FIL – 1993 tentang pemberian izin lokasi untuk
mampu memberikan nilai jual terhadap realestate. keperluan pembangunan lapangan golf beserta
Meskipun banyak bangunan yang masih jarang fasilitas-fasilitasnya kepada PT. Citraland Surabaya
ditempati, tetapi pemandangan tersebut memberikan Padang Golf yang merupakan anak perusahaan dari PT
suasana baru di daerah pinggiran kota Surabaya. Ciputra Development Tbk. Selaku pengembang
Citraland Surabaya 34.
C. Pengembangan Kawasan Citraland Isi Surat Keputusan Gubernur Daerah
Salah satu kawasan perumahan yang Tingkat I Jawa Timur Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL –
berkembang sangat pesat sebagai daerah 1993 juga menyebutkan mengenai izin pembebasan
pengembangan hunian di Surabaya Barat adalah tanah. Dalam Surat Keputusan tersebut disebutkan
Citraland Surabaya. Kawasan ini dikembangkan oleh bahwa beberapa luas wilayah dari kawasan yang saat
developper besar dari Jakarta yaitu Grup Ciputa yang ini masuk dalam kawasan Citraland, sejak sebelum
tahun 1990 sudah menjadi tanah pengembang Ciputra,
namun tanah-tanah tersebut masih dimiliki oleh anak-
anak perusahaannya. Diantara pihak-pihak yang sudah
Walikotamadya KDH TK II Surabaya Nomor: 08 memiliki izin lokasi atas tanah di kawasan tersebut
Tahun: 1989”, dalam Surabaya dalam Angka adalah PT. Bumi Citra Surya, PT. Subur Jaya Makmur,
1989,(Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya, 1989), PT. Apta Citra Surya, dan PT. Bumi Indah Permai
hlm. 29.
28
BPS Surabaya, “Harga Dasar Atas Tanah
Menurut Jenis dan Klas Berdasarkan SK
Walikotamadya KDH TK II Surabaya Nomor 39”,
31
dalam Surabaya dalam Angka 2000,(Surabaya: BPS Ciputra adalah Dirut PT. Pembangunan
Kotamadya Surabaya, 2000), hlm. 35. Jaya, juga presiden Real Estate sedunia. Keterangan
29
BPS Surabaya, “Banyaknya Penduduk tersebut dimuat dalam artikel berjudul “Investor
Dewasa dan Anak-Anak Menurut Jenis Kelamin Per- Jakarta Memborong Ribuan Hektar Tanah, REI Jatim
Kecamatan Hasil Registrasi Tahun 1991”, dalam Khawatir”, dalam Surabaya Pos, 11 Mei 1990, hlm. 2.
32
Surabaya dalam Angka 1991, (Surabaya: BPS Wawancara dengan Bapak Hariono, Humas
Kotamadya Surabaya, 1991), hlm. 81. Citraland Surabaya pada hari Senin, 24 Juni 2012.
30 33
BPS Surabaya, “Banyaknya Penduduk Merasa Gila, Ciputra Bangun Kota Satelit,
Dewasa dan Anak-Anak Menurut Jenis Kelamin Per- Surabaya Pos, 12 Mei 1990, hlm. 2
34
Kecamatan Hasil Registrasi Tahun 2000”, dalam Keterangan mengenai struktur perusahaan
Surabaya dalam Angka 2000, (Surabaya: BPS dan anak perusahaan PT. Ciputra Development Tbk
Kotamadya Surabaya, 2000), hlm. 74. dapat dilihat pada lampiran.

511
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

Tarang.35 Pada bulan Juni 1990, proyek permukiman Pemerintah Kota Surabaya, PT. Citraland Surabaya
skala besar milik Ciputra di kawasan Surabaya Barat Padang Golf, PT. Bumi Citra Surya, PT. Subur Hijau
distudi banding oleh Departemen Pekerjaan Umum Jaya Makmur, PT. Bumi Indah Permai Terang, dan PT.
(PU) pusat, kanwil PU, Bappeda Jatim dan Pemda Apta Citra Surya.41 Setelah melalui tahap itu, maka
Kota Madya Surabaya.36 Untuk mewadahi proyek yang kemudian diputuskan bahwa pertama, PT. Citraland
akan dikembangkan tersebut, pihak developper (PT. Surabaya Padang Golf telah mendapatkan konfirmasi
Ciputra Development Tbk.) mempercayakan pencandangan tanah dari Gubernur Kepala Daerah
pengkoordinasian di bawah naungan anak perusahaan Tingkat I Jawa Timur pada tanggal 24 Februari 1993
PT. Ciputra Surya tbk. yang berdiri tanggal 1 Maret dengan SK No. 401.35 – 12 – I – FC – 1993. Kedua,
1989. Ruang lingkup kegiatan perusahaan mencakup PT. Citraland Surabaya Padang Golf juga mendapatkan
antara lain perencanaa, pelaksanaan pembangunan, dan Surat Persetujuan dari Menteri Negara Penggerak Dana
penjualan kawasan perumahan (realestate), Investasi / Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas- pada tanggal 26 April 1993 dengan SP No.
fasilitasnya. Perusahaan berlokasi di Surabaya dan 109/I/PMDN/1993 untuk melalukan investasi dengan
mulai melakukan operasi usaha komersilnya pada pembangunan lapangan golf beserta fasilitas-
tanggal 1 Maret 1993. 37 Sedangkan anak fasilitasnya. Ketiga, rencana pembangunan lapangan
perusahaannya yaitu PT. CitrLand Surabaya Padang golf beserta fasilitas-fasilitasnya oleh PT. Citraland
Golf yang mewadahi pembangunan lapangan golf dan Surabaya Padang Golf dinyatakan telah sesuai dengan
fasiltas-fasilitasnya di Citraland Surabaya disetujui Rencana Tata Ruang Wilayah dan Pembangunan di
pembentukannya pada tahun 1993.38 wilayah yang bersangkutan serta telah memenuhi
Berdasarkan Anggaran Dasar Citraland, usaha persyaratan lainnya.42 Setelah pemberian izin lokasi
yang dijalankan oleh PT. Citraland Surabaya Padang diputuskan, sebagian izin lokasi dan pembebasan tanah
Golf pada awal-awal pendirian adalah dalam hal dari Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Timur atas PT.
penyediaan Lapangan Golf beserta fasilias-fasilitas Bumi Citra Surya, PT. Subur Hijau Jaya Makmur, PT.
penunjangnya. 39 Pengajuan permohonan izin lokasi Bumi Indah Permai Terang, dan PT. Apta Citra Surya
oleh PT. Citraland Surabaya Padang Golf pada tanggal dibatalkan. 43
29 April 1993 atas tanah seluas ± 710,400 m² (71,04 Pada tahap selanjutnya, setelah pembangunan
ha) yang terletak di Kelurahan Made, Lakarsantri, lapangan golf beserta fasilitas-fasilitasnya, maka
Sambikerep, Jeruk Kecamatan Lakarsantri40 adalah pembangunan kota mandiri Citra Raya Surabaya segera
untuk keperluan pembangunan lapangan golf beserta diwujudkan. Pihak PT. Citraland Surya selaku
fasilitas-fasilitasnya. developper Kota Mandiri Citra Raya Surabaya
Pemberian izin lokasi untuk proyek awal PT. memperkirakan akan membutuhkan waktu sepuluh
Citraland Surabaya Padang Golf, yaitu pembangunan tahun untuk mewujudkan Citraland menjadi kota baru.
lapangan golf beserta fasilitas-fasilitasnya Meskipun sebelumnya diperkirakan membutuhkan
mendapatkan izin dari Gubernur Daerah Tingkat I Jawa waktu lebih lama yakni lima belas tahun, namun karena
Timur, Bapak Soelarso, pada tanggal 19 Juni 1993 dalam operasionalnya berjalan lancar, maka target
dengan SK Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993. penyelesaian pun lebih singkat.44
Untuk sampai pada tahap tersebut, sebelumnya Kota Mandiri Citra Raya akan berdiri di atas
dilakukan perundingan antara pihak-pihak yang terkait lahan seluas 2000 ha. Di lahan tersebut akan berdiri
atas izin lokasi pembangunan lapangan golf itu, yaitu lebih dari 2000 proyek, mulai dari pemukiman,
perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, sarana
35 olahraga, serta dunia fantasi. Untuk kepentingan
Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat tersebut, pihak Citraland menyatakan bahwa lahan
I Jawa Timur Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993 yang akan digunakan sebagai kawasan permukiman
tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan hanya 300 ha, sedangkan sisanya untuk kepentingan
Pembangunan Lapangan Golf Beserta Fasilitas- pembangunan proyek yang lain. 45 Hal itu dilakukan
fasilitasnya kepada PT. Citraland Surabaya Padang
Golf, hlm. 2-3.
36 41
Proyek Ciputra segera Dibahas, dalam PT Bumi Citra Surya, PT Subur Hijau Jaya
Surabaya Pos, 9 Juni 1990, hlm. 2. Makmur, PT Bumi Indah Permai Terang, dan PT Apta
37
Profil Perusahaan dalam Laporan Auditor Citra Surya adalah pihak-pihak yang sebelumnya
Independen Atas Laporan Keuangan PT Ciputra Surya mendapat izin lokasi untuk sebagian tanah yang
Tbk. dan Anak Perusahaan, hlm. 8. dimohon oleh PT Citraland Surabaya Padang Golf .
38
Akta Pendirian PT Citraland Surabaya Lihat Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I
Padang Golf, hlm. 56. Jawa Timur Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993, op.
39
Anggaran Dasar PT. Citraland Surabaya cit., hlm. 2-3.
42
Padang Golf dalam Akta Pendirian PT Citraland Ibid. hlm. 2.
43
Surabaya Padang Golf, op.cit., hlm. 6. Ibid.
40 44
Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat Butuh 10 Tahun Wujudkan Kota Mandiri
I Jawa Timur Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993, Citra raya, Surabaya Pos, 23 Maret 1995, hlm. 15.
45
loc.cit. Ibid.

512
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

juga mempertimbangkan kondisi geografis kawasan tersebut adalah sebesar Rp 59.830.000.000,- (lima
pengembangan yang berupa daerah resapan air, puluh Sembilan milyar delapan ratus tida puluh juta
sehingga kawasan Citraland lebih banyak digunakan rupiah) dengan rincian dalam tabel berikut:
untuk fasilitas terbuka seperti lapangann golf daripada
daerah permukiman.

D. Pembangunan di Kawasan Citraland Tabel 4. Investasi Citraland untuk Pembangunan


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam Golf Course Tahun 1996
perkembangan awal Citraland (1933) dikembangan Jumlah (dalam
Jenis Modal
untuk lapangan golf beserta fasilitas-fasilitasnya. Rupiah)
1. Modal tetap
Untuk tahap itu, berbagai infrastruktur pendukung, a. Pembelian dan Pematangan Tanah Rp 14.400.000.000,-
seperti jalan raya, saluran air, taman, dan sebagainaya b. Bangunan/ gedung Rp 39.050.000.000,-
diperbaiki terlebih dahulu. Akses jalan di kawasan c. Mesin-mesin/ peralatan Rp 2.780.000.000,-
Citraland yang sebelum tahun 1993 masih berupa jalan d. Lain-lain Rp 2.100.000.000,-
tanah, mulai dibangun menjadi jalan beraspal. Selain 2. Modal Kerja Rp 58.330.000.000,-
Jumlah Investasi Rp 59.830.000.000,-
itu, untuk saluran air/drainase dilakukan pengaturan Sumber: diolah dari data pada Surat Keputusan Menteri Negara
dengan sistem yang modern. Kontur daerah Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi
pengembangan yang berupa kawasan perbukitan Penanaman Modal Nomor: 497/T/PARPOSTEL/1996
membuat pengembang juga tetap mempertahankan tentang Pemberian Izin Usaha
waduk-waduk yang sudah ada sebelumnya untuk Dalam pembangunan proyek terebut, pihak PT. Ciputra
penampungan air warga sebagai bagian dari pengaturan Surya Padang Golf menggunakan tenaga kerja
drainase di kawasan Citraland. Ada lima waduk sebanyak 175 orang.47 Pembangunan dilakukan dengan
dengan luas masing-masing ±5 ha yang digunakan menggunakan alat-alat modern. Alat-alat tersebut
sebagai sumber air dan tadah hujan untuk diantaranya adalah 39 buah mesin pengolah tanah dan
penanggulangan banjir. Perbaikan-perbaikan tersebut pasir, 19 alat angkut, 25 alat penyiraman dan
dilakukan seiring dengan pembangunan lapangan golf pemupukan, 91 mesin pemotong rumput, dan 2 unit
di kawasan Citraland tersebut. genset sebagai sumber tenaga penggerak.48
Berdasarkan bukti yang didapatkan, untuk Pada tahun 1996 PT. Citraland Surabaya
pembangunan fasilitas yang berupa bangunan/gedung Padang Golf juga mendirikan sepuluh bangunan
sudah dilakukan di tahun 1995. Gedung tersebut sebagian bertingkat dari batu, beton, dan kayu guna
berupa tiga bangunan bertingkat dari batu, beton, dan fasilitas club house.49 Izin untuk pembangunan fasilitas
kayu yang digunakan untuk kepentingan pemenuhan itu diterbitkan oleh kepala dinas pengawasan bangunan
fasilitas Padang Golf. Ketiga blok gedung tersebut daerah dengan nomor: 188/2752.94/402.5.09/1996.
dimintakan izin pendiriannya kepada pemerintah Kota Fasilitas club house merupakan satu lokasi tersendiri
Madya Surabaya pada tanggal 22 Maret 1995. 46 Ketiga yang menyediakan taman bermain untuk anak-anak,
blok gedung tersebut adalah kawasan International tempat olah raga, sarana rekreasi, serta restaurant. Di
Village, Mansion Park, dan Gateway Place (Taman dalam area club house konsumen yang menikmati
Gapura). lapangan golf dapat pula melengkapi hiburannya
Tahun 1996, PT. Citraland Surabaya Padang dengan bermain dan rekreasi.
Golf kembali meningkatkan investasi yang diwujudkan Fasilitas-fasilitas pelengkap untuk area
dalam bentuk pembangunan fasilitas lapangan golf di hiburan dan rekreasi di kawasan Citraland di tahun-
kawasan Citraland. Proses pembangunan fasilitas tahun berikutnya terus mengalami peningkatan
tersebut mulai dilakukan pada tanggal 23 Januari 1996. pembangunan. Di tahun 1997, PT. Ciputra Surya
Pada tanggal tersebut PT. Citraland Surabaya Padang Padang Golf melakukan perluasan penanaman modal
Golf mengajukan permohonan izin usaha untuk guna penambahan fasilitas di bidang usaha jasa
meningkatkan pembangunan fasilitas penunjang untuk rekreasi dan hiburan. Menteri Negara Penggerak Dana
bidang jasa rekreasi dan hiburan (lapangan golf). Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
Seperti yang disebutkan dalam Keputusan Menteri memberikan persetujuan perluasan penanaman modal
Negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 47
497/T/PARPOSTEL/1996 bahwa PT. Citraland Keputusan Menteri Negara Penggerak
Surabaya Padang Golf mendapatkan izin usaha tetap Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman
untuk membangun Golf Course dengan 18 hole dengan Modal Nomor: 497/T/PARPOSTEL/1996 tentang
lokasi proyek di Kecamatan Lakarsantri. Adapun Pemberian Izin Usaha.
48
investasi yang ditanamkan untuk pembangunan Lampiran Keputusan Menteri Negara
Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi
Penanaman Modal Nomor: 497/T/PARPOSTEL/1996
46
Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan tentang Pemberian Izin Usaha.
49
Bangunan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan
Surabaya Nomor: 188/ 1338.94/ 402.5.09/ 1995 Bangunan Daerah Nomor: 188/ 2752.94/ 402.5.09/
tentang Izin Mendirikan Bangunan. 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan.

513
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

dalam negeri tersebut kepada PT. Citraland Surabaya course, kolam renang, fitness club, dan lapangan tenis.
Padang Golf pada tanggal 20 Februari 1997. Hal yang berbeda adalah, pada tahun ini adalah
Persetujuan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam pembangunan golf course yang dilengkapi dengan
surat persetujuan perluasan penanaman modal dalam driving range 1 los sebanyak 30 unit, restoran dengan
negeri nomor: 29/II/PMDN/1997. Surat tersebut juga 150 kursi, club house, dan souvenir shop.53
berlaku sebagai izin sementara perluasan sampai Tahap pembangunan proyek tahun 1998 akan
dengan perusahaan memperoleh izin tetap perluasan. 50 dilakukan pada lahan seluas 71,04 ha. Lokasi tanah
Dengan adanya surat tersebut, maka pembangunan tersebut berada di Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan
fasilitas fiskal untuk pengembanga kawasan Citraland Lakarsantri, Surabaya. Penyediaan tanah tersebut
pada tahun itu juga mendapatkan persetujuan.51 didasarkan atas surat konfirmasi pencadangan tanah
Proyek perluasan fasilitas yang direncanakan dari Gubernur Kota Madya Tingkat I Jawa Timur No.
untuk tahun 1997 meliputi penambahan fasilitas untuk 401.35 – 12 – I – FO – 1998 tanggal 24 Pebruari
jasa rekreasi dan hiburan (lapangan golf). Untuk 1998.54
perealisasian proyek-proyek tersebut pihak PT. Pembangunan proyek-proyek di tahun 1998
Citraland Surabaya Padang Golf menjadwalkan waktu diprediksikan akan selesai dalam waktu 62 bulan.
penyelesaian selama dua puluh empat bulan. Proyek tersebut akan dikerjakan oleh 404 orang tenaga
Pelaksanaan proyek-proyek tersebut akan dilakukan kerja yang terdiri dari 400 orang tenaga kerja Indonesia
dengan tenaga kerja 192 orang yang terdiri dari 179 dan empat orang tenaga kerja asing. Modal
orang tenaga kerja Indonesia dan dua orang tenaga pembangunan yang digunakan adalah sebesar Rp
kerja asing.52 63.356.250.000,-. Modal tersebut berasal dari modal
Modal yang digunakan untuk rencana sendiri dan modal pinjaman. Modal pribadi dari
perluasan pembangunan proyek-proyek jasa di atas perseroan adalah sebesar Rp 15.839.062.500,-
adalah sebesar Rp 31.609.450.000,- dengan rincian sedangkan modal pinjaman adalah sebesar Rp
dalam tabel berikut: 47.517.187.500,-. Adapun rencana investasi untuk
Tabel 5. Investasi Citraland untuk Pembangunan masing-masing proyek terdapat dalam lampiran Surat
Golf Course Tahun 1997 Persetujaun Penanaman Modal dalam Negeri Nomor:
Jenis Modal Jumlah (dalam Rupiah) 109/I/PMDN/1998. Pembangunan-pembangunan
1. Modal tetap tersebut menunjukkan bahwa kawasan Citraland
e. Pembelian dan Pematangan Rp 16.709.450.000,-
Tanah Rp 7.635.000.000,-
semakin terbentuk sebagai sebuah kawasan yang layak
f. Bangunan/ gedung Rp 5.515.000.000,- menjadi lingkungan hunian.
g. Mesin-mesin/ peralatan Rp 800.000.000,- Sejalan dengan pembangunan lapangan golf
h. Lain-lain beserta fasilitas-fasilitasnya pembangunan juga
2. Modal Kerja Rp 950.000.000,-
Jumlah Investasi Rp 31.609.450.000,-
diarahkan untuk kawaan hunian. Hal tersebut
Sumber: diolah dari data pada lampiran Surat Persetujuan Menteri dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan
Negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan terhadap kebutuhan permukiman di kota Surabaya.
Koordinasi Penanaman Modal tentang Perluasan Peningkatan pertumbuhan penduduk perkotaan di
Penanaman Modal dalam Negeri No: 29/II/PMDN/1997
tahun 1990-an menjadikan kebutuhan akan lahan untuk
Modal tersebut akan digunaan sebagai dana investasi. pemukiman penduduk juga meningkat. Peluang
Adapun rencana investasi untuk masing-masing proyek tersebut menjadi target pembangunan selanjutnya bagi
yaitu sebesar Rp 27.350.000.000,- untuk fasilitas golf Citraland.
course, Rp 1.654.050.000,- untuk fasilitas kolam Pembangunan kawasan hunian atau
renang, Rp 752.700.000,- untuk fasilitas lapangan pemukiman Citraland juga menjadi rencana untuk
tenis, dan Rp 1.852.700.000,- untuk faslitas fitness club mewujudkan pembangunan kota mandiri di Surabaya
masing-masing dengan rincian sebagaimana terdapat Barat. Selain itu, pengembangan kawasan Citraland
pada lampiran Surat Persetujuan Perluasan Penanaman sebagai kawasan perumahan juga menjadi pilihan bagi
Modal Dalam Negeri Nomor: 29/II/PMDN/1997. pengembang dalam menanggapi keterbatasan lahan
Pada periode pembangunan selanjutnya yaitu pemukiman di Kota Surabaya. Pembangunan
tahun 1998, PT. Citraland Surabaya Padang Golf perumahan tersebut selanjutnya menjadi visi Citraland
kembali melakukan penambahan penanaman modal untuk menjadi kawasan bisnis properti yang terdepan
untuk proyek-proyek hiburan dan rekreasi. dalam hal desain, kuailitas, dan menguntungkan secara
Melanjutkan pembangunan pada tahun sebelumnya, keuangan.
PT. Citraland Surabaya Padang Golf menambahkan Penghuni kawasan Citraland sebagian besar
investasi untuk pembangunan proyek fasilitas golf menempati kawasan perumahan mewah. Sebanyak
50
Surat Persetujuan Perluasan Penanaman
53
Modal Dalam Negeri Nomor: 29/II/PMDN/1997, hlm. Lampiran Surat Persetujuan Menteri
1. Negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Umum
51
Ibid., hlm. 2. Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang
52
Lampiran Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor: 109/I/1998,
Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor: hlm. 3
54
29/II/PMDN/1997, hlm. 3 Ibid., hlm. 4.

514
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

80% dari penghuni perumahan mewah dan menengah Citraland, 2003), dan Hasil Wawancara dengan Bapak
Ahmad Helmi pada 30 Juli 2013.
di Citraland adalah warga keturunan Tionghoa,
sedangkan 20% adalah pribumi lokal maupun dari luar Dari tabel 6 diatas dapat dianalisis bahwa penggunaan
Surabaya. Sedangkan penghuni di kawasan perumahan lahan Citraland untuk masa awal pembangunan
sederhana (Griya Citra Asri) 90% adalah penduduk (periode 1993-2000) paling luas adalah untuk
lokal Surabaya. Berdasarkan jenis hunian yang pengembangan kawasan hunian yaitu 300 ha. Namun
ditempati oleh penghuni Citraland dari masing-masing demikian, pengembangan fasilitas-fasilitas komersil
tipe hunian, terlihat bahwa ada perbedaan status sosial seperti fasilitas niaga dan perkantoran serta fasilitas
yang dicerminkan oleh jenis huniannya. Golongan hiburan, olahraga, dan rekreasi menunjukkan bahwa
orang kaya dan pengusaha tinggal di kawasan hunian ada tujuan lain dari pengembangan Citraland sebagai
tipe mewah dan menengah, sedangkan masyarakat sebuah kawasan hunian. Citraland yang dikembangkan
lokal menempati hunian sederhana di kawasan Griya sebagai kawasan hunian tidak hanya memiliki tujuan
Citra Asri. dalam menyediakan fasilitas tempat tinggal, tetapi juga
memiliki tujuan ekonomi untuk menambah
keuntungan.
E. Konstribusi Pembangunan Citraland dalam Dalam bidang ekonomi, pembangunan
Perkembangan Realestate di Surabaya Barat kawasan komersil di Citraland, seperti Ruko (Rumah
Sampai tahun 2000 lahan Citraland yang Toko), perkantoran, pasar, dan Centra Business Distric
sudah dikembangkan adalah seluas 700 hektar.55 (CDB), sarana hiburan dan rekreasi memberikan
Dengan masterplan yang terencana, Citraland telah pendapatan tambahan bagi pengembang Citraland.
mempersiapkan berbagai fasilitas pendidikan, Berdasarkan data laporan keuangan di tahun 2003,
komersil, rekreasi, peribadatan, dan infrastruktur pendapatan dari pengembangan fasilitas-fasilitas
pendukung lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan komersil berupa fasilitas niaga, hiburan, dan rekreasi
menunjang kenyamanan penghuninya. Dalam dalam satu tahun bisa mencapai Rp 247.281.139,-.56
perkembangan kawasan realestate di Surabaya Barat, Pengambangan fasilitas-fasilitas komersil di
Citraland menjadi salah satu realestate unggulan di Citraland tidak hanya memberikan keuntungan dan
Surabaya Barat. Citraland menjadi kawasan perumahan kontribusi bagi peningkatan ekonomi pengembang
modern di Surabaya Barat yang memberikan pelayanan maupun penduduk kawasan Citraland saja, tetapi juga
dan fasilitas paling lengkap, seperti fasilitas niaga, bagi penduduk Surabaya Barat pada umumnya.
hiburan, pendidikan, peribadatan, perkantoran, sarana Penggunaan sarana komersil yang berada di kawasan
olahraga, dan sebagainya. Citraland yang tidak hanya diperuntukkan bagi
Pembangunan Citraland sebagai kawasan penduduk Citraland tetapi juga terbuka bagi
hunian dengan kelengkapan fasilitasnya turut masyarakat sekitar, menjadikan kawasan Citraland
memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kota turut memberikan kontribusi bagi pengembangan dan
Surabaya. Dengan kerjasama antara pemerintah kota peningkatan ekonomi warga sekitar.
Surabaya dan pihak pengembang Citraland, kawasan Kawasan komersil Citraland menjadi salah
Surabaya Barat tumbuh semakin pesat sebagai daerah satu kawasan yang memberikan kontribusi besar dalam
baru yang memperluas pergerakan masyarakat kota perkembangan realestae di Surabaya Barat. Kawasan
Surabaya, baik untuk meningkatkan ekonomi maupun komersil yang berupa ruko dan perkantoran Citraland
peningkatan hubungan dengan daerah luar. tersebar di kawasan Bukit Golf, Bukit Telaga Golf,
Pada perode 1993-2000 penggunaan lahan di Taman Gapura, Taman Internasional, Taman Puspa
area Citraland yang sudah dikembangkan dapat dilihat Raya, Bukit Bali, International Village, dan Puri
pada tabel berikut: Widya Kencana.57 Selain kompleks ruko dan
Tabel 6. Luas Peruntukan Lahan Kawasan perkantoran, kawasan komersil Citraland juga
Citraland yang Sudah Dikembangkan dari Tahun menyediakan fasilitas berupa pasar tradisional
1993-2000 (Citraland Fresh Market) dan centra kuliner (G-Walk)
Luas (dalam yang dibangun sejak tahun 1997.58
Jenis Peruntukan Lahan Pasar tradisional Citraland atau yang disebut
ha)
Perumahan 300 dengan Citraland Fresh Market dibangun di area
Fasilitas Niaga dan Perkantoran 147 seluas 2.200 m² dibagian utara Citraland. 59 Pasar
Fasilitas Hiburan, Olahraga, dan Rekreasi 160
tersebut menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari
Fasilitas Pendidikan dan Peribadatan 31
Jalan dan Taman Kota 40
56
Lain-lain 22 Laporan Auditor Independen atas Laporan
Total 700 Keuangan PT. Ciputra Surya Tbk. dan Anak
Sumber: diolah dari PT. Ciputra Surya Tbk., Living in CitraLand The Perusahaan tahun 2003, op. cit. hlm. 23.
Singapore of Surabaya, Codes & Regulation, (Surabaya: 57
Living in Citraland The Singapore of
Surabaya, Codes & Regulation, op.cit., hlm. 24.
58
Wawancara dengan Bapak Ahmad Helmi
55
PT Ciputra Surya Tbk., Living in CitraLand pada tanggal 23 Juli 2013
59
The Singapore of Surabaya, Codes & Regulation, Living in Citraland The Singapore of
(Surabaya: Citraland, 2003), hlm. 17. Surabaya, Codes & Regulation, loc.cit.

515
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

seperti beras, sayuran, ikan, daging, buah, lauk pauk, Ciputra Waterpark dibangun di area seluas 5 ha
bumbu, dan kelontong. Pedagang yang menjalankan dengan konsep seribu satu malam. Fasilitas ini
usaha di pasar itu sebagian besar adalah warga sekitar merupakan fasilitas kolam renang terluas yang ada di
Citraland. Sedangka untuk pembelinya berasal dari kawasan Citraland.
berbagai kalangan baik dari penduduk kawasan Citraland Surabaya juga merupakan satu
Citraland sendiri maupun masyarakat umum yang kawasan perumahan yang menyediakan fasilitas
berasal dari daerah sekitar. Di kawasan Citraland pendidikan, fasilitas sosial, dan peribadatan yang
Fresh Market juga tersedia foodcourt yang paling lengkap di Surabaya. 62 Fasilitas pendidikan
menyediakan aneka hidangan. Dari seluruh pedagang yang disediakan di Citraland adalah mulai dari jenjang
yang ada, 97 diantaranya adalah pedagang binaan yang Taman Kanak-kanak (TK) hingga tingkat Universitas.
menjajakan masakan khas Surabaya dan Indonesia.60 Diantara fasilitas Pendidikan tersebut adalah TK
Arena foodcourt Citraland Fresh Market menjadi salah Victoria, Buah Hati dan Cita Hati West Campus,
satu center point yang banyak dikunjungi oleh Sekolah Ciputra, Sekolah Citra Berkat, Sekolah
masyarakat. Internasional, Surabaya Taipei School, MIMI Senior
Fasilitas kuliner lainnya berada di kawasan G- High School, MDC School Campus, dan Universitas
Walk Food Center. Arena tersebut menjadi fasilitas Ciputra. Selain itu, kawasan ruko tersebar di Citraland
komersial yang mendominasi penggunaan lahan di beberapa juga menyediakan fasilitas kursus, seperti
sepanjang sisi timur Citraland, tepatnya berada di Jalan kursus musik di VIVO Music School, kursus tari dan
Gapura Timur Citraland. Di kawasan G-Walk itu dance di Center Point, dan beberapa tempat kursus
terdapat ±392 ruko61 yang menjual berbagai macam pelajaran seperti Centra English Course, Jenggala
kebutuhan, seperti barang elektronik, kebutuhan rumah Education, dan lain-lain. Sedangkan untuk fasilitas
tangga, toko roti dan kue, jasa salon dan spa, apotek, peribadatan Citraland menyediakan fasilitas seperti
perbankan, mini market, dan aneka rumah makan yang Masjid Citraraya, Masjid Bukit Palma, Masjid BPN,
menyediakan hidangan dari dalam maupun luar negeri. Gereja Santo Yakobus, GKA Gracia, Gereja Hosana,
Skala pelayanan kawasan kuliner G-Walk tidak hanya dan Gereja Bethel Indonesia Jemaat.
untuk penduduk kawasan Citraland namun juga Sejak dimulainya pembangunan tahun 1993,
penduduk di Surabaya Barat dan sekitarnya. developer Citraland (PT.. Citraland Surabaya Padang
Keramaian di pusat kuliner G-Walk membuat arena Golf) terus meningkatkan pengembangan pada lokasi
tersebut sebagai menjadi icon food center di Surabaya Citraland. Kawasan Citraland yang dulunya hanya
Barat. Ditinjau dari segi politis dan ekonomi, berupa sawah, tegalan, dan rawa di Surabaya Barat,
pengembangan kawasan komersil tersebut diharapkan saat ini tumbuh menjadi kawasan pemukiman dan
mampu meberikan kontibusi dalam menciptakan komersil yang patut diperhitungkan.
lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat di sekeliling Rencana Tata Ruang yang menjadikan
Citraland serta dapat menjadi contoh bagi masyarakat Surabaya Barat sebagai kawasan pemukiman membuat
untuk membangun rumah dan lingkungan yang sehat, akses jalan ke kota-kota tetangga menjadi mudah.
layak dan indah. Salah satunya adalah akses jalan menuju Gersik
Selain fasislitas niaga, fasilitas olahraga dan sebagai kota tetangga dari kawasan Citraland. Dulu
rekreasi di Citraland juga menjadi tempat yang selalu akses ke kota Gersik dari Surabaya Barat sangat sulit.
ramai dikunjungi oleh warga, baik dari dalam maupun Sejak pembangunan Surabaya Barat digiatkan seolah
luar kota. Fasilitas olahraga terbesar di Citraland tidak ada lagi sekat perbatasan antara kawasan
adalah lapangan golf yang juga merupakan fasilitas Citraland dengan kota Gersik. Pembangunan jalan-
yang dibangun pertama kali di Citraland. Fasilitas golf jalan beraspal yang menghubungkan kawasan
Citraland atau yang disebut dengan Ciputra Golf Citraland dengan kota Gersik sebagai tetangga
merupakan lapangan golf terbesar di Jawa Timur yang menjadikan orang dapat dengan mudah bergerak atau
menempati areal seluas 125 ha. Ciputra Golf memiliki melakukan perjalanan keluar kota melalui jalan-jalan
27 hole yang terdiri dari tiga desain kursus yang tersebut.
berbeda yaitu lembah, danau, dan bukit. Fasilitas ini
semakin lengkap dengan tambahan fasilitas club house
dan hotel yang menambah kenyamanan bagi PENUTUP
penggunanya. Selain lapangan golf, fasilitas olahraga Simpulan
lainnya adalah kolam renang dan lapangan tenis yang
juga selalu ramai oleh pengunjung. Sedangkan untuk Pada era 1970-an, pengembang yang mula-
fasilitas rekreasi, arena wisata air Ciputra Waterpark mula menanamkan investasinya untuk pembangunan
juga menjadi salah satu icon unggulan Citraland. kawasan realestate di Surabaya adalah para investor
lokal yang tergabung dalam Direktorat REI Jawa
Timur. Pengembangan realestate tersebut masih
60
Pedagang Binaan dalam slide presentasi dalam skala kecil karena bisnis itu belum banyak
Company Profile, PT Ciputra Surya Tbk. dan hasil diminati oleh masyarakat. Pada pertengahan tahun
wawancara dengan Bapak Ahmad Helmi pada tanggal
62
23 Juli 2013. Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad
61
Data Penyewa Ruko di Citraland Surabaya. Helimi pada tanggal 23 Juli 2013.

516
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

1980, karena ekonomi perkotaan yang mulai pulih, Pembangunan sarana-sarana komersil di arena
permintaan terhadap realestate di kota Surabaya mulai CitraLand tidak hanya memberikan konstribusi bagi
mengalami peningkatan. Seiring dengan hal tersebut, di peningkatan ekonomi penduduk kawasan Citraland
tahun 1990-an investor-investor dari luar Jawa Timur
tetapi juga penduduk Surabaya Barat pada umumnya,
pun mulai tertarik dengan bisnis realestate di
Surabaya. Kedatangan para investor dari luara Jatim sebab sarana komersil yang berada di kawasan
khususnya dari Jakarta kemudian membawa perubahan Citraland tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi
besar dalam pengembangan kawasan realestate di penduduk Citraland tetapi juga terbuka bagi
Surabaya. Realestate-realestate skala besar mulai masyarakat sekitar, begitu pula dengan fasilitas-
menjadi sasaran pengambangan. Salah satunya adalah fasilitas lainnya, seperti fasilitas pendidikan, sosial, dan
CitraLand yang dikembangkan pada area seluas 2000 fasilitas peribadatan. Selain keterbukaan dalam
ha di daerah Surabaya Barat oleh pengembang Grup
penyediaan fasilitas, pembangunan kawsan Citraland
Ciputra.
Pengembangan Citraland di Surabaya Barat juga menjadikan akses jalan ke luar kota (utamanya ke
mulai dilakukan sejak tahun 1993. Mula-mula Gersik sebagai kota tetangga) menjadi semakin mudah,
pembangunan yang dilakukan adalah dengan sehingga ruang gerak masyarakat menjadi semakin luas
pengembangan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas dan terbuka.
seperti lapangan golf serta sarana rekreasi.
Pembangunan lapangan golf dan sarana rekrasi tersebut
Saran
dilakukan seiring dengan ketentuan dalam master plan
2000 yang merencanakan pembangunan daerah Pembangunan suatu daerah di masa lalu dapat
perbukitan Surabaya Barat sebagai kawasan hijau dan menjadi acuan bagi perencanaan di masa mendatang.
area rekreasi. Potensi tersebut kemudian diiringi Paling tidak hal itulah yang terjadi dalam
dengan pembangunan kawasan hunian CitraLand yang pembangunan kawasan pemukiman di kota Surabaya.
Dengan pengalaman pembangunan di masa lampau,
dalam perkembangannya tumbuh sebagai kota mandiri
Surabaya tumbuh menjadi kota metropolitan yang patut
dengan segala fasilitasnya. Hingga tahun 2000, dari menjadi acuan bagi pembangunan kota-kota lain di
2000 hektar lahan CitraLand, 700 hektar diantaranya Jawa Timur. Khususnya dalam pembangunan kawasan
telah dikembangkan sebagai kawasan hunian dan hunian. Peran para pengembang telah banyak
fasilitas-fasilitasnya. Kawasan Citraland membawa perubahan besar daam pembangunan kota
mengembangkan tiga tipe hunian yang berbeda, yaitu Surabaya, sebagaimana pembangunan realestete
Citraland yang tumbuh sebagai kota mandiri di
hunian tipe besar, mengenah, dan sederhana. Tipe
Surabaya Barat. Citraland dapat menjadi contoh untuk
perumahan yang berbeda di kawasan Citraland pembangunan kawasan hunian yang ideal di daerah
menunjukkan pula adanya perbedaan status sosial lain kahusnya di Jawa Timur.
penghuninya, tipe hunian mewah dan menengah di Penelitian mengenai perkembangan kawasan
Citraland sebagian besar dihuni oleh komunitas realestate di Surabaya Barat ini memang tidak terlalu
Tionghoa, sedangkan warga lokal menempati tipe luas jangkauannya. Data dan hasil penalaran yang
hunian sdderhana di kawasan Griya Citra Asri. sangat terbatas menjadikan penelitian ini jauh dari
Pembangunan-pembangunan perumahan kesempurnaan. Sehingga diharapkan di kesempatan
Citraland yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang akan datang penelitian lebih lanjut mengenai
komersil seperti fasilitas niaga, perkantoran, hiburan, perkembangan realestate di Surabaya Barat dapat
olahraga, dan rekreasi menunjukkan adanya tujuan lain dikembangkan dengan konsepsi yang lebih matang.
dalam pengembangannya. Citraland yang
dikembangkan sebagai kawasan hunian tidak hanya
memiliki tujuan dalam menyediakan fasilitas tempat DAFTAR PUSTAKA
tinggal, tetapi juga memiliki tujuan ekonomi untuk Surat-surat
menambah keuntungan.
Pembangunan fasilitas-fasilitas di Citraland turut Akta Pendirian PT. Citraland Surabaya Padang Golf
memberikan kontribusi bagi perkembangan kota Keputusan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi /
Surabaya. Dengan kerjasama antara pemerintah kota Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
Surabaya dan pihak pengembang CitraLand, kawasan Nomor: 497 / T / PRPOSTEL / 1996 tentang
Pendirian Izin Usaha
Surabaya Barat tumbuh semakin pesat sebagai daerah
baru yang memperluas pergerakan masyarakat kota Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan Bangunan Daerah
Surabaya, baik untuk meningkatkan ekonomi maupun Kota Madya Daerah Tingkat II Surabaya
peningkatan hubungan dengan daerah luar. Nomor: 188/1338.94/402.5.09/1995 tentang izin
mendirikan bangunan

517
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 3, Oktober 2013

Surat Izin Kepala Dinas Pengawasan Bangunan Daerah Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Jakarta:
Nomor: 188/2752.94/402.5.09/1996 tentang izin URDI-YSS
mendirikan bangunan
BPS Surabaya. 1989. Surabaya dalam Angka 1989.
Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya
Timur Nomor: 401.35 – 30 – I – FIL – 1993
BPS Surabaya. 1990. Surabaya dalam Angka 1990.
tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk
Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya
Keperluan Pembangunan Lapangan Golf
Beserta Fasilitas-fasilitasnya kepada PT.. BPS Surabaya. 1991. Surabaya dalam Angka 1991.
Citraland Surabaya Padang Golf Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya
Surat Persetujuan Menteri Negara Penggerak Dana BPS Surabaya. 2000. Surabaya dalam Angka 2000.
Investasi/ Ketua Umum Badan Koordinasi Surabaya: BPS Kotamadya Surabaya
Penanaman Modal tentang Penanaman Modal
Dick, Howard. 2002. Surabaya City of Work; a Sosio-
Dalam Negeri Nomor: 109/I/1998
Economi of Surabaya 1900-2000. USA: Ohio
Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam University Press
Negeri Nomor: 29/II/PMDN/1997
Marsono. 1995. Undang-Undang, Peraturan-
Peraturan Dibidang Perumahan dan
Koran, Jurnal, dan Majalah Pemukiman. Jakarta: Penerbit Djambatan
Jawa Pos, 28 Februari 1986 Persatuan Perusahan Realestat Indonesia. 2006.
Direktori Realestate Indonesia 2006-2007.
Surabaya Pos, 3 Februari 1990
Jakarta: Exatama
Surabaya Pos, 11-12 Mei 1990
PT.. Ciputra Surya Tbk. 2003. Living in Citraland The
Surabaya Pos, 23 Maret 1995 Singapore of Surabaya, Codes & Regulation,
Surabaya: Citraland
Surabaya Pos, 27 Maret 1995
R. I. Wahono. tt. Kasus Kota Surabaya. Jakarta: LIPI
Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 28, No. 2, 2000
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 1, Wawancara
2002
Wawancara dengan Bapak Ahmad Helmi, Coordinator
Bidang Humas Citraland Surabaya, 3 Juli 2013,
Buku
23 Juli 2013, dan 30 Juli 2013.
----. 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota
Wawancara dengan Bapak Hariono, Humas Citraland
Indonesia dalam Abad 21, Pengalaman
Surabaya pada hari Senin, 24 Juni 2012.

518

Anda mungkin juga menyukai