Anda di halaman 1dari 101

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Sekolah Pascasarjana Tesis Magister (Manajemen Properti)

2018

Analisis Pengaruh Manajemen Properti


Terhadap Kepuasan Penghuni Rumah
Tinggal di Perumahan Villa Zeqita
Medan Tuntungan

Sinaga, Devi
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8387
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PROPERTI TERHADAP
KEPUASAN PENGHUNI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN
VILLA ZEQITA MEDAN TUNTUNGAN

TESIS

OLEH

DEVI SINAGA
167048011

MAGISTER MANAJEMEN PROPERTI DAN PENILAIAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PROPERTI TERHADAP
KEPUASAN PENGHUNI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN
VILLA ZEQITA MEDAN TUNTUNGAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister


Manajemen Properti dan Penilaian Dalam Program Studi Magister
Manajemen Properti dan Penilaian Pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

OLEH

DEVI SINAGA
167048011

MAGISTER MANAJEMEN PROPERTI DAN PENILAIAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal : 23 Agustus 2018

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Hilma Tamiami Fachrudin, ST, M.Sc, Ph.D


Anggota : 1. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, Ph.D
2. Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE, AK, MBA, CA,
MAPPI (Cert)
3. Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si
4. Ir. Jeluddin Daud, M.Eng

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PROPERTI TERHADAP
KEPUASAN PENGHUNI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN
VILLA ZEQITA MEDAN TUNTUNGAN

ABSTRAK

Bertambahnya jumlah penduduk, maka permintaan akan tempat tinggal menjadi


semakin bertambah. Meningkatnya permintaan terhadap lahan untuk tempat
tinggal semakin mempercepat pertumbuhan perumahan. Penerapan manajemen
properti perumahan merupakan hal yang penting dan dapat memberikan kepuasan
bagi penghuni perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
manajemen properti terhadap kepuasan penghuni di perumahan Villa Zeqita
Medan berdasarkan 5 (lima) variabel yaitu pengelolaan perumahan, kualitas
bangunan, prasarana perumahan, fasilitas perumahan, dan karakteristik
lingkungan. Teknik sampling menggunakan metode random sampling dengan
menyebar kuisoner kepada 64 penghuni perumahan sebagai responden. Analisis
data menggunakan analisis regresi linier berganda. Kesimpulan penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan pada tingkat alpha 0.05, semua variabel
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni. Secara parsial, pengelolaan
perumahan, kualitas bangunan, dan fasilitas perumahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan penghuni, sedangkan prasarana perumahan dan
karakteristik lingkungan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan penghuni.

Kata Kunci : manajemen properti, kepuasan penghuni, pengelolaan perumahan,


kualitas bangunan, prasarana, fasilitas, karakteristik lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Analisis Pengaruh Manajemen Properti Terhadap Kepuasan Penghuni

Rumah Tinggal di Perumahan Villa Zeqita Medan Tuntungan”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu setiap proses penulisan tesis ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S, selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Khaira Amalia Fachrudin, SE, Ak, MBA, CA, MAPPI (Cert.) selaku

Ketua Jurusan Program Studi Magister Manajemen Properti dan Penilaian dan

juga sebagai Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran.

4. Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec, selaku Sekretaris Program Studi

Magister Manajemen Properti dan Penilaian.

5. Ibu Hilma Tamiami Fachrudin, ST, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Komisi

Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan dan

arahan kepada penulis selama pengerjaan tesis dari awal hingga akhir.

6. Ibu Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, Ph.D selaku Anggota Komisi

Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan dan

arahan kepada penulis selama pengerjaan tesis dari awal hingga akhir.

7. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Komisi Pembanding yang telah

memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.

Universitas Sumatera Utara


8. Bapak Ir. Jeluddin Daud, M.Eng selaku Komisi Pembanding yang telah

memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.

9. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan Bang Yusman selaku Staff Pegawai di

Program studi Magister Manajemen Properti dan Penilaian yang telah banyak

membantu penulis selama melaksanakan pendidikan.

10. Kedua orang tua penulis, Bapak M. Sinaga dan Ibu H. Simarmata serta

keluarga : Bang Leo, Kak Linda, dan Ucok yang telah memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis.

11. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Magister Manajemen Properti dan

Penilaian Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan 6 : Anthony, Bang

Roy, Faizah, Sally, Opi, Nana, dan Pak Patar yang telah membantu dan

memotivasi penulis selama perkuliahan dan penyelesaian tesis.

12. Kak Putri Tarigan, Bapak Ali, Bapak Sembiring, Bang Tarigan, Turang Zeki

dan seluruh warga Villa Zeqita yang telah memberikan izin dan membantu

penulis selama melaksanakan penelitian.

13. Tim Regional Sumbagut PT. Bess Finance yang telah memberikan dukungan

kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

Penulis menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari

sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 23 Agustus 2018


Penulis

Devi Sinaga

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Devi Sinaga, lahir di Way Berulu (Lampung) 11 Oktober 1988, anak

kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak M. Sinaga dan Ibu H. Simarmata.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Kebagusan pada

tahun 2000, kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 1 Gedong Tataan pada tahun 2003, dan menyelesaikan pendidikan

Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2006.

Selanjutnya Penulis menyelesaikan pendidikan (S-1) di Jurusan Manajemen

Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2011.

Pada tahun 2016, Penulis menempuh pendidikan pada Program Studi

Magister Manajemen Properti dan Penilaian di Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara.

Medan, 23 Agustus 2018


Penulis

Devi Sinaga

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN...................................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................. ii
ABSTRACK............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Manajemen Properti ................................................................. 7
2.2 Manajemen Properti Perumahan ............................................... 10
2.3 Pengelolaan Perumahan ............................................................ 16
2.4 Kualitas Bangunan.................................................................... 18
2.5 Prasarana Perumahan ................................................................ 20
2.6 Fasilitas Perumahan .................................................................. 21
2.7 Karakteristik Lingkungan ......................................................... 22
2.8 Kepuasan Penghuni .................................................................. 23
2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................ 24

BAB III. KERANGKA KONSEP PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep .................................................................... 27
3.2.1 Hubungan pengelolaan perumahan dengan kepuasan
penghuni ......................................................................... 27
3.2.2 Hubungan kualitas bangunan dengan kepuasan penghuni . 27
3.2.3 Hubungan prasarana perumahan dengan kepuasan
penghuni ......................................................................... 27
3.2.4 Hubungan fasilitas perumahan dengan kepuasan penghuni.. 28
3.2.5 Hubungan karakteristik lingkungan dengan kepuasan
penghuni ......................................................................... 28
3.2 Hipotesis .................................................................................. 29
3.3 Definisi Operasional Variabel .................................................. 29

Universitas Sumatera Utara


BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................... 32
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 32
4.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 32
4.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33
4.5 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 34
4.6 Teknik Analisis Data ................................................................ 35
4.6.1 Metode Analisis Data ...................................................... 35
4.6.2 Uji Kualitas Data ............................................................. 35
4.6.2.1 Uji Validitas......................................................... 35
4.6.2.2 Uji Reliabilitas ..................................................... 36
4.6.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 36
4.6.3.1 Uji Normalitas ..................................................... 36
4.6.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................ 36
4.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 37
4.6.4 Uji Hipotesis ................................................................... 37
4.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................ 37
4.6.4.2 Uji F atau Uji Simultan ........................................ 38
4.6.4.3 Uji t atau Uji Parsial ............................................. 38

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Hasil Penelitian......................................................................... 39
5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian ................................... 39
5.1.2 Manajemen Properti Perumahan Villa Zeqita ................... 40
5.1.3 Gambaran umum karakteristik responden ........................ 46
5.2 Penjelasan Responden atas Variabel Penelitian ......................... 49
5.2.1 Pengelolaan Perumahan (X1) .......................................... 49
5.2.2 Kualitas Bangunan (X2) ................................................... 50
5.2.3 Prasarana Perumahan (X3) ............................................... 51
5.2.4 Fasilitas Perumahan (X4) ................................................. 52
5.2.5 Karakteristik Lingkungan Perumahan (X5) ...................... 53
5.2.6 Kepuasan penghuni (Y) ................................................... 55
5.3 Analisis Data dan Interpretasi ................................................... 56
5.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 56
5.3.2 Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 59
5.3.2.1 Uji Normalitas ..................................................... 59
5.3.2.2 Uji Multikolinearitas ............................................ 59
5.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 60
5.4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 61
5.4.1 Uji koefisien Determinasi (R2) ......................................... 61
5.4.2 Uji Simultan (Uji F)......................................................... 62
5.4.3 Uji Parsial (Uji t) ............................................................. 62
5.4.4 Interpretasi Model Penelitian .......................................... 64
5.5 Pembahasan .............................................................................. 66
5.5.1 Pengaruh pengelolaan perumahan (X1) terhadap kepuasan
penghuni (Y) ................................................................... 66
5.5.2 Pengaruh kualitas bangunan (X2) terhadap kepuasan
penghuni (Y) ................................................................... 67

Universitas Sumatera Utara


5.5.3 Pengaruh prasarana perumahan (X3) terhadap kepuasan
penghuni (Y) ................................................................... 68
5.5.4 Pengaruh fasilitas perumahan (X4) terhadap kepuasan
penghuni (Y) ................................................................... 69
5.5.5 Pengaruh karakteristik lingkungan (X5) terhadap kepuasan
penghuni (Y) ................................................................... 70

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ............................................................................. 72
6.2 Saran ....................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 75


LAMPIRAN .......................................................................................... 78

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Rumah di Villa Zeqita .................................................. 3


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................. 24
Tabel 3.1 Variabel Operasional ............................................................. 30
Tabel 5.1 Karakteristik Usia Responden................................................. 46
Tabel 5.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden .................................. 47
Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden ........................ 47
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................... 48
Tabel 5.5 Karakteristik Status Kepemilikan Rumah ............................... 48
Tabel 5.6 Karakteristik Sumber Informasi Tentang Perumahan .............. 49
Tabel 5.7 Penjelasan Responden terhadap Variabel Pengelolaan Perumahan. 50
Tabel 5.8 Penjelasan Responden terhadap Variabel Kualitas Bangunan. … 51
Tabel 5.9 Penjelasan Responden terhadap Variabel Prasarana Perumahan.. 52
Tabel 5.10 Penjelasan Responden terhadap Variabel Fasilitas Perumahan... 53
Tabel 5.11 Penjelasan Responden terhadap Karakteristik Lingkungan.... 54
Tabel 5.12 Penjelasan Responden terhadap Kepuasan Penghuni ............ 55
Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Item Variabel .......................................... 57
Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian .............................. 58
Tabel 5.15 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 59
Tabel 5.16 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................... 60
Tabel 5.17 Hasil Output SPSS Uji Koefisien Determinasi ...................... 61
Tabel 5.18 Hasil Output SPSS Uji F....................................................... 62
Tabel 5.19. Hasil Output SPSS Uji t....................................................... 63

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ....................................... 28


Gambar 5.1 Lokasi Perumahan Villa Zeqita ......................................... 39
Gambar 5.2 Site Plan Perumahan Villa Zeqita ...................................... 40
Gambar 5.3 Pintu masuk perumahan .................................................... 42
Gambar 5.4 Kondisi jalan dan penerangan di perumahan ...................... 44
Gambar 5.5 Fasilitas Perumahan .......................................................... 45
Gambar 5.6 Kondisi Lingkungan Perumahan........................................ 46
Gambar 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................. 60

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian .............................................................. 78


Lampiran 2 Data Hasil Jawaban Responden ............................................. 81
Lampiran 3 Hasil SPSS ............................................................................ 82

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Bertambahnya jumlah penduduk di kota akibat arus urbanisasi,

mengakibatkan permintaan akan tempat tinggal menjadi semakin bertambah. Hal

ini mengakibatkan peningkatan pemanfaatan lahan menjadi perumahan atau

pemukiman. Menurut Pidora dan Pigawati (2014), pemanfaatan lahan untuk

perumahan dan permukiman di daerah perkotaan mempunyai proporsi yang lebih

besar jika dibandingkan dengan jenis pemanfaatan lainnya. Meningkatnya

permintaan terhadap lahan untuk tempat tinggal semakin mempercepat

pertumbuhan perumahan. Keberadaan perumahan yang dilengkapi dengan

berbagai fasilitas dan keunggulan lain yang ditawarkan oleh para pengembang

perumahan (developer) menjadikan perumahan sebagai pilihan seseorang untuk

menetapkan rumah tinggal.

Rumah sebagai salah satu properti tidak hanya menjadi tempat tinggal tetapi

juga sebagai investasi. Properti dapat dijadikan sebagai suatu investasi yang cukup

menjanjikan bila dikelola dengan tepat. Pengembang perumahan harus

mempunyai dan melaksanakan manajemen properti dalam mengelola properti

perumahan guna menarik minat pembeli dan meningkatkan nilai properti itu

sendiri. Hui et al. (2011) dalam penelitiannya tentang pengaruh manajemen

properti yang dilakukan di Hongkong mengemukakan bahwa manajemen properti

saat ini dianggap sebagai salah satu pertimbangan yang penting bagi pembeli

dalam membeli properti. Kebutuhan akan tempat tinggal telah meningkat, dan

Universitas Sumatera Utara


seseorang yang akan membeli rumah tidak hanya mempertimbangkan

ketersediaan fasilitas tetapi juga kualitas dari manajemen properti.

Manajemen properti dalam menjalankan tugasnya tetap menggali potensi

yang dimiliki alam sekitar lingkungan properti sehingga melalui setiap inovasi

yang diciptakan, pihak manajemen properti tetap mampu bertahan ditengah

persaingan bisnis properti. Optimalisasi tanah dan atau bangunan yang dikelola

dalam manajemen properti merupakan kegiatan yang akan dapat meningkatkan

manfaat dan penggunaan secara tepat tanah dan atau bangunan beserta sarana

penunjangnya (Barus, 2015). Salah satu pemanfaatan lahan dan bangunan yang

dilakukan oleh manajemen properti perumahan dapat dilihat pada perumahan

Villa Zeqita yang berada di Jalan Jamin Ginting Km 12 Kelurahan Laucih

Kecamatan Medan Tuntungan. Pembangunan fasilitas pendukung yang bersifat

komersial seperti kafe, swalayan, dan gedung serbaguna menjadi salah satu upaya

pemanfaatan lahan di perumahan.

Pemanfaatan sarana komersial tentu akan memberikan manfaat bagi pihak

manajemen properti dan memberi kemudahan bagi penghuni. Disisi lain,

penggunaannya yang juga dibuka untuk umum akan membuat perumahan Villa

Zeqita semakin dikenal oleh masyarakat. Namun hal tersebut dapat

mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuni karena lokasi perumahan akan

menjadi ramai oleh pengunjung dari luar perumahan. Salah satu contoh adalah

penggunaan gedung serbaguna untuk suatu acara atau kegiatan. Kendaraan yang

parkir di jalan perumahan akan mengganggu lalu lintas keluar masuk perumahan.

Selain itu, suara yang timbul dari aktivitas penggunaan gedung dapat mengganggu

Universitas Sumatera Utara


kenyamanan penghuni perumahan, khususnya penghuni yang letak rumahnya

berada dekat dengan pusat keramaian.

Layanan manajemen properti yang baik tidak hanya menjadikan properti

dengan kondisi baik, tetapi juga meminimalkan biaya operasional dan

memberikan citra positif properti (Hui et al. 2011). Pembangunan rumah di Villa

Zeqita sudah dilakukan sampai dengan Tahap ke 3. Harga yang ditawarkan oleh

pengembang cukup tinggi. Image perumahan Villa Zeqita sebagai salah satu

perumahan modern minimalis kini berubah menjadi salah satu perumahan mewah

yang berada di Kecamatan Medan Tuntungan. Hal ini bisa memberi kepuasan

bagi penghuni yang sebelumnya sudah berinvestasi dengan membeli rumah di

tahap 1 dan tahap 2. Daftar harga properti rumah di perumahan Villa Zeqita dapat

dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Rumah di Villa Zeqita

Luas Luas Tanah Harga/unit


Tahap Type
Bangunan (m2) (m2) (Rp)
ETNA 45 78 213,600,000
ANETO 66 105 435,000,000
Tahap I FUJI (2 lantai) 105 105 687,500,000
dan II YUSAN (2 lantai) 125 135 754,000,000
ELBERT (2 lantai) 180 200 1,050,000,000
EVEREST (2 lantai) 200 242 1,200,000,000
YUSHAN (2 lantai) 135 150 1.399.000.000
Tahap III ELBERT (2 lantai) 200 200 1.899.000.000
Sumber : PT. Ardin

Kepuasan hunian merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan

kualitas hidup. Melaksanakan manajemen properti merupakan hal yang penting

agar suatu bangunan dapat tetap berfungsi seperti yang diharapkan. Namun,

eksistensi manajemen dalam mengelola perumahan tentu akan mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara


tingkat kepuasan penghuni. Penghuni akan merasa puas manakala kondisi

bangunan rumah, fasilitas, dan kondisi lingkungan perumahan dapat dikelola

dengan baik. Hal ini sesuai dengan Kwanda et al. (2001) yang meneliti kepuasan

penghuni perumahan sederhana di Denpasar berdasarkan faktor lokasi, prasarana,

sarana, kualitas bangunan, desain dan harga. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor

kualitas bangunan merupakan faktor pertimbangan utama dalam penilaian

kepuasan penghuni dan penghuni umumnya merasa puas pada kondisi lokasi

perumahan mereka.

Bagaimana pengaruh manajemen properti terkait dengan pengelolaan yang

sudah dan sedang dilakukan oleh pengembang perumahan menjadi hal yang

menarik untuk dilakukan penelitian tentang analisis pengaruh manajemen properti

terhadap kepuasan penghuni perumahan Villa Zeqita. Pengaruh manajemen

properti yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pengelolaan

perumahan dan lingkungan perumahan serta penilaian penghuni dari apa yang

sudah dikerjakan oleh manajemen terkait penyediaan prasarana, fasilitas dan

kualitas bangunan rumah yang dihuni.

1. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, beberapa perumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh pengelolaan perumahan terhadap kepuasan

penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan?

2. Apakah terdapat pengaruh kualitas bangunan terhadap kepuasan penghuni di

Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan?

Universitas Sumatera Utara


3. Apakah terdapat pengaruh prasarana perumahan terhadap kepuasan penghuni

di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan?

4. Apakah terdapat pengaruh fasilitas perumahan terhadap kepuasan penghuni

di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan?

5. Apakah terdapat pengaruh karakteristik lingkungan perumahan terhadap

kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan?

1. 3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui dan menganalisa pengaruh pengelolaan perumahan terhadap

kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan.

2. Mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas bangunan terhadap kepuasan

penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan.

3. Mengetahui dan menganalisa pengaruh prasarana perumahan terhadap

kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan.

4. Mengetahui dan menganalisa pengaruh fasilitas perumahan terhadap kepuasan

penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan.

5. Mengetahui dan menganalisa pengaruh karakteristik lingkungan perumahan

terhadap kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan.

Universitas Sumatera Utara


1. 4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Dapat menambah referensi bagi dunia pendidikan, khususnya dalam bidang

manajemen properti dan penilaian properti di Indonesia.

2. Dapat menambah wawasan bagi peneliti dalam bidang manajemen properti

rumah tinggal dan bagi pengembang dalam mengelola bisnis properti.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat ataupun

investor sebelum membeli, membangun rumah tinggal atau berinvestasi

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Properti

Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “manage’ yang berarti

mengelola atau mengurus. Definisi manajemen menurut George Robert Terry

dalam bukunya Principle of Management adalah suatu proses atau kerangka kerja

yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah

tujuan-tujuan organisasional dengan maksud yang nyata. Sedangkan pengertian

properti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI, 2018) adalah harta

berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang dimaksudkan, tanah

milik dan bangunan. Dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI, 2015), properti

adalah konsep hukum yang mencakup kepentingan, hak dan manfaat, yang

berkaitan dengan suatu kepemilikan.

Secara umum manajemen properti dapat diterjemahkan sebagai pengelolaan

harta kekayaan. Dalam hal ini ruang lingkupnya dipersempit terbatas untuk barang

berwujud (tangible asset). Pengertian manajemen properti menurut

Scarret (1995), to seek to control property interest having regard to the short and

long term objectives of the property owner and particularly to the purpose for

which the interest is held. Manajemen properti berfungsi untuk mewujudkan

tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang dikehendaki oleh pemilik.

Dalam Real Estate Handbook (1997), manajemen properti didefinisikan


sebagai : The operation of property as a business, including rental, rent
collection, maintenance, etc. The following tasks are often

Universitas Sumatera Utara


required in the ownership of property such as accounting and
reporting, leasing, maintenance and repair, paying taxes, provision
of utilities and insurance, remodeling, rent rate setting and
collection, acquisition and disposition, development and
rehabilitation feasibility, financing and income tac accounting.

Secara umum tujuan manajemen properti dapat diklasifikasikan menjadi

2 (dua), yaitu:

1. Mengelola properti sebagai investasi/bisnis. Ini merupakan tugas yang

memerlukan keahlian khusus karena mengelola properti sebagai investasi

sangat terkait dengan faktor-faktor eksternal seperti peraturan pemerintah,

faktor persaingan, permintaan dan penawaran, selera konsumen dan lain

sebagainya. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pendapatan dan modal

dari investor.

2. Mengelola dan melaksanakan aspek fisik lingkungan properti sehingga

tercapai hasil optimal secara efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk

menghambat laju penyusutan ataupun terjadinya kerusakan pada properti

maupun lingkungan sekitarnya.

Menurut Scarret (1995), ada empat model manajemen umum yang umum

digunakan saat ini, yaitu:

1. Manajemen in-house (Manajemen internal). Keuntungan dari manajemen

internal adalah bahwa tim dapat berfokus hanya pada kepentingan dana atau

perusahaan dan mengembangkan respon secara cepat terhadap keputusan

investasi jika diperlukan.

2. Manajemen oleh agen yang ditunjuk (Manajemen eksternal). Penunjukan agen

untuk memberi saran dan mengelola merupakan pilihan yang banyak

Universitas Sumatera Utara


digunakan dan dalam banyak kasus berdampak baik. Adalah mungkin untuk

meminta pengetahuan dan keahlian di luar area manajemen langsung.

3. Kombinasi manajemen internal dan eksternal. Kombinasi dari dua jenis yang

diuraikan di atas dapat mengambil banyak bentuk, dimana manajemen internal

dan agen memiliki rasa hormat terhadap kemampuan dan keahlian masing-

masing dan bekerja bersama pada berbagai tugas manajemen dengan cara yang

hampir tanpa batas. Pengaturan seperti ini membutuhkan komitmen kuat dari

setiap anggota tim jika ingin berhasil.

4. Sebuah divisi hirarkis, dimana manajer in-house mengarahkan dorongan

strategis, membatasi agen untuk melaksanakan peran manajemen yang terbatas.

Banyak perusahaan akan memilih model ini, di mana dorongan bisnis

dilakukan oleh manajer internal, meninggalkan agen yang ditunjuk untuk

melaksanakan tugas-tugas dasar dan berulang dari manajemen properti.

Manajemen properti berusaha memberikan saran tentang pembentukan

kerangka kerja yang tepat untuk mengawasi kepemilikan properti untuk mencapai

tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang disepakati dari pemilik properti.

Kebutuhan dasar akan melaksanakan tugas-tugas seperti negosiasi, memulai dan

merundingkan tinjauan sewa dan perpanjangan, mengawasi pemeliharaan fisik

dan penegakan perjanjian sewa. Kegiatan ini akan berlangsung dalam kerangka

strategis yang disepakati dimana ada kebutuhan untuk menyadari perlunya

meningkatkan dan menggabungkan kepentingan jika memungkinkan, mengenali

peluang lain untuk pengembangan potensi dan memenuhi kewajiban hukum dan

sosial pemilik kepada masyarakat (Scarret, 1995).

Universitas Sumatera Utara


Beberapa kegiatan atau aktivitas dalam manajemen properti meliputi :

1. Mempersiapkan dan membuat kontrak manajemen (Management Contract)

2. Menyusun rencana manajemen dan pengambilalihan tugas manajemen dari

sebuah properti (Taking Over Management)

3. Memelihara dan mengelola bangunan (Maintenance and Building

Management)

4. Melakukan pemasaran dan negosiasi harga sewa (Marketing and Lease

Negotiation)

5. Mengatur sistem penagihan dan pengelolaan uang sewa (Lease Management

and Rental System)

6. Manajemen sistem administrasi dan keuangan (Financial Management and

Administration System)

7. Manajemen sistem informasi (Management Information System)

2.2 Manajemen Properti Perumahan

Dalam buku Standar Penilaian Indonesia (SPI, 2015), jenis properti

dibedakan menjadi 4 kategori berdasarkan karakteristiknya, yaitu: Properti

Personal (Personal Property), Properti Riil (Real Property), Perusahaan/Badan

Usaha (Bussiness) dan Hak Kepemilikan Finansial (Financial Interest). Rumah

tinggal merupakan contoh dari jenis properti riil. Properti riil merupakan hak

kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada real estat atau hubungan

hukum penguasaan yuridis oleh pemilik atas real estat.

Secara tradisional beberapa atribut properti sebenarnya bergantung pada

kualitas manajemen properti. Misalnya, polusi udara merupakan atribut

perumahan yang penting dipertimbangkan oleh pembeli karena mengurangi

Universitas Sumatera Utara


tingkat polusi. Ketika layanan manajemen properti bertanggung jawab pada hal

tersebut, maka manajemen properti dapat berdampak pada atribut perumahan

tertentu dan dengan demikian berdampak pula pada harga properti

(Hui et al. 2011).

Berdasarkan Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan

permukiman dijelaskan sebagai berikut :

1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian

dan sarana pembinaan keluarga.

2. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan. Prasarana dan sarana di lingkungan perumahan antara lain:

ketersediaan jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan

pembuangan limbah, ketersediaan ruang terbuka, tempat ibadah, keamanan,

dan lain-lain.

3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,

baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi

sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan

yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Beberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam merencanakan

lingkungan perumahan di perkotaan dalam Standar Nasional Indonesia

(SNI 03-1733-2004) adalah:

1. Lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan sehingga

dalam perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah

Universitas Sumatera Utara


(RTRW) setempat atau dokumen rencana lainnya yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kota/Kabupaten.

2. Untuk mengarahkan pengaturan pembangunan lingkungan perumahan yang

sehat, aman, serasi secara teratur, terarah serta berkelanjutan/

berkesinambungan, harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan

ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik yang

dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha perumahan.

3. Perencanaan lingkungan perumahan kota meliputi perencanaan sarana hunian,

prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk

menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang serasi, sehat, harmonis

dan aman. Pengaturan ini dimaksudkan untuk membentuk lingkungan

perumahan sebagai satu kesatuan fungsional dalam tata ruang fisik, kehidupan

ekonomi, dan sosial budaya.

4. Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan oleh

kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang

keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.

5. Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan bagian

dari sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam perencanaannya harus

dipadukan dengan perencanaan lingkungan perumahan dan kawasan-kawasan

fungsional lainnya.

6. Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan pusat-

pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan (ekonomi, sosial,

budaya), dari skala lingkungan terkecil (250 penduduk) hingga skala terbesar

(120.000 penduduk), yang ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan

Universitas Sumatera Utara


pengembangan desain dan perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana

lingkungan.

7. Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi yang

berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan layak huni dan sertifikasi

tanah, yang diatur oleh Pemerintah Kota/Kabupaten setempat dengan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Rancangan bangunan hunian, prasarana dan sarana lingkungan harus

memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar

Nasional Indonesia atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan

Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah serta Pedoman Teknis yang disusun

oleh instansi terkait.

9. Perencanaan lingkungan perumahan juga harus memberikan kemudahan bagi

semua orang, termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik atau mental

seperti para penyandang cacat, lansia, dan ibu hamil, penderita penyakit

tertentu atas dasar pemenuhan azas aksesibilitas.

10. Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan perumahan

kota yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana

lingkungan, menggunakan pendekatan besaran kepadatan penduduk.

11. Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan, didasarkan

pada beberapa ketentuan khusus, yaitu:

a. besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan

penduduk <200 jiwa/ha;

Universitas Sumatera Utara


b. untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan, beberapa sarana dapat

dibangun secara bergabung dalam satu lokasi atau bangunan dengan tidak

mengurangi kualitas lingkungan secara menyeluruh;

c. untuk kawasan yang berkepadatan >200 jiwa/ha diberikan reduksi 15-30%

terhadap persyaratan kebutuhan lahan; dan

d. perencanaan prasarana lingkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan

harus direncanakan secara terpadu dengan mempertimbangkan keberadaan

prasarana dan sarana yang telah ada dengan tidak mengurangi kualitas dan

kuantitas secara menyeluruh.

12. Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan kawasan perumahan

baru di kota/new development area yang meliputi perencanaan sarana hunian,

prasarana dan sarana lingkungan, pengembangan desain dapat

mempertimbangkan sistem blok/grup bangunan/cluster untuk memudahkan

dalam distribusi sarana lingkungan dan manajemen sistem pengelolaan

administratifnya. Apabila dengan sistem blok/grup bangunan/cluster ternyata

pemenuhan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan belum dapat

terpenuhi sesuai besaran standar yang ditentukan, maka pengembangan

desain dapat mempertimbangkan sistem radius pelayanan bagi penempatan

sarana dan prasarana lingkungan, yaitu dengan kriteria pemenuhan distribusi

sarana dan prasarana lingkungan dengan memperhatikan kebutuhan

lingkungan sekitar terdekat.

13. Perencanaan lingkungan permukiman untuk hunian bertingkat (rumah susun)

harus mempertimbangkan sasaran pemakai yang dilihat dari tingkat

pendapatan kepala keluarga (KK) penghuni.

Universitas Sumatera Utara


Keberadaan properti rumah tidak hanya sebatas memenuhi tempat tinggal,

tetapi juga sebagai investasi. Hal ini mendorong pengembang tidak hanya

membangun lalu menjual unit-unit rumah, melainkan mengelola perumahan

dalam kegiatan manajemen properti. Dengan adanya manajemen properti

perumahan maka nilai dari properti yang dikelola tidak mengalami penurunan dan

bahkan sebaliknya nilainya terus bisa naik. Fungsi manajemen properti

perumahan umumnya dilakukan sendiri oleh pengembang. Hal ini tentu memberi

kemudahan, diantaranya: adanya kontinuitas dalam pengelolaan secara

berkelanjutan, fungsi kontrol/pengawasan dapat dilakukan secara langsung antara

pengembang dan pemilik properti sehingga tidak memerlukan pihak ketiga

(Christudason, 2008).

Phillips et al. (2006) menyatakan bahwa pengembang suatu properti rumah

tinggal memiliki tiga tingkat insentif. Yang pertama adalah harga yang ingin

mereka terima untuk risiko mereka. Yang kedua adalah apa yang akan membuat

mereka melanjutkan proyek. Yang terakhir adalah jumlah yang mereka harus

miliki untuk melakukan proyek. Nilai pasar suatu properti setelah dikurangi

dengan biaya total pengembangan merupakan keuntungan pengembang (atau

kerugian pengembang).

Pembangunan perumahan harus memperhatikan kualitas dari properti

perumahan. Rendahnya kualitas perumahan dapat diperbaiki melalui penempatan

lokasi yang tepat dalam kaitannya dengan akses ke fasilitas lingkungan dan

infrastruktur. Oleh karena itu, penyedia perumahan publik harus memberikan

perhatian yang cukup untuk penyediaan infrastruktur sosial dasar di perumahan.

Selain itu, kualitas perumahan juga dapat ditingkatkan dengan adanya manajemen

Universitas Sumatera Utara


properti perumahan. Hal ini sesuai dengan perrnyataan Ibem (2012) bahwa selain

memperhatikan karakteristik sosio-ekonomi pengguna, peningkatan kapasitas dan

penerapan strategi penyediaan perumahan yang tepat harus didorong dalam

organisasi perumahan, sehingga dapat meningkatkan kualitas perumahan dan

layanan terkait.

Pemerintah dengan wewenang yang dimilikinya memberikan arahan,

standar peraturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh pihak pengembang.

Berdasarkan Undang-Undang No 4 Tahun 1992, kewajiban pengembang adalah :

1. Pengembang harus membangun jaringan prasarana lingkungan rumah

mendahului pembangunan rumah, memelihara dan mengelolanya sampai

pengesahan dan penyerahan kepada Pemerintah Daerah.

2. Mengkoordinasikan penyelenggaraan penyediaan fasilitas umum.

3. Melakukan penghijauan lingkungan perumahan.

4. Menyediakan tanah untuk sarana lingkungan.

5. Membangun rumah.

2.3 Pengelolaan Perumahan

Sudharto (2005) mengemukakan secara garis besar tahap pengembangan

permukiman dibagi ke dalam tahap perencanaan awal dan tahap operasional.

Dilihat dari sisi lingkungan, persoalan yang muncul ketika lokasi pembangunan

permukiman telah diputuskan. Pertama, apakah daerah tersebut layak dan tidak

mengganggu ekologi. Banyak permukiman dibangun di daerah yang merupakan

daerah konservasi seperti di daerah perbukitan atau daerah resapan air. Tidak

mengherankan bila terjadi banjir dan berkurangnya cadangan air tanah. Kedua,

permukiman yang dibuat oleh badan usaha (real estate) hampir seluruhnya

Universitas Sumatera Utara


menempati daerah pinggiran kota. Kondisi ini memperburuk dampak lingkungan

di perkotaan karena menciptakan penduduk yang tergantung pada alat transportasi

kendaraan bermotor.

Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang

diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah setempat atau dokumen perencanaan

lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat (SNI, 2004 hal 12),

dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut

bukan merupakan kawasan lindung, olahan pertanian, hutan produksi, daerah

buangan limbah pabrik, daerah bebas bangunan pada area Bandara, daerah di

bawah jaringan listrik tegangan tinggi;

2. Kriteria kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut

bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas,

pencemaran air permukaan dan air tanah dalam;

3. Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian (aksesibilitas),

kemudahan berkomunikasi (internal/eksternal, langsung atau tidak langsung),

kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana lingkungan tersedia);

4. Kriteria keindahan/keserasian/keteraturan (kompatibilitas), dicapai dengan

penghijauan, mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan yang

ada, misalnya tidak meratakan bukit, mengurug seluruh rawa atau

danau/setu/sungai/kali dan sebagainya

5. Kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan

pertumbuhan fisik/pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi

fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana;

Universitas Sumatera Utara


6. Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak

pencapaian ideal kemampuan orang berjalan kaki sebagai pengguna

lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana-utilitas lingkungan;

7. Kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan mempertimbangkan keterkaitan

dengan karakter sosial budaya masyarakat setempat, terutama aspek

kontekstual terhadap lingkungan tradisional/lokal setempat.

Faktor-faktor ekonomi dari keberadaan lokasi perumahan menjadi

pertimbangan konsumen dalam memilih rumah yang dikehendaki. Jarak menuju

tempat kerja, tempat hiburan, dan fasilitas umum sebagai motif efisiensi waktu

dan biaya transportasi merupakan faktor ekonomi yang menjadi pertimbangan

konsumen didalam memilih lokasi rumah yang dimaksud (Dengah et al. 2013).

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu properti dibedakan ke dalam 4

faktor, yaitu : faktor permintaan dan penawaran, faktor fisik properti, faktor lokasi

dan perletakkan serta faktor kebangsaan dan politik. Dari keempat faktor tersebut

faktor yang paling dianggap terkuat di properti adalah faktor lokasi karena sangat

berpengaruh terhadap nilai suatu properti. Dua buah lokasi properti yang

mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi bila lokasinya berbeda, maka nilainya

tentu akan berbeda (Harjanto dan Hidayati, 2015).

2.4 Kualitas Bangunan

Fungsi rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis sebagai

wujud keberadaan manusia secara individual dan sosial. Tingkat kebutuhan si

penghuni dipengaruhi oleh gaya hidup atau profesi, keinginan, hobi, jenis

kelamin, usia, dan ekonomi. Menurut Sunarmi (2013) perlu diperhatikan beberapa

pendekatan dalam perencanaan desain interior rumah tinggal diantaranya :

Universitas Sumatera Utara


1. Pendekatan perilaku manusia adalah perencanaan yang menjadikan sebagai

faktor untuk dipertimbangkan dalam perencanaan interior terkait dengan subjek

rancangan untuk merumuskan jenis ruang dan bentuk elemen.

2. Pendekatan gaya hidup adalah perencanaan yang menjadikan profesi sebagai

dasar merumuskan jenis dan bentuk elemen interior untuk wadah kegiatan

mengembangkan profesi.

3. Pendekatan pemecahan desain yang berorientasi pasar adalah perencanaan

yang mengarah pada penyelesaian desain, memperhatikan pengguna secara

umum dan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, golongan ekonomi,

golongan sosial untuk menentukan bentuk interior

4. Pendekatan filosofi bentuk adalah perencanaan desain yang menjadikan filosofi

bentuk untuk mengekspresikan makna dibalik bentuk yang tervisualisasikan

nyata.

Setiawan dan Ruki (2014) mengemukakan desain rumah tinggal tidak hanya

sebatas pemilihan warna dan bentuk dari rumah tinggal, tata letak desain interior

rumah juga bisa mempengaruhi psikologi penghuni rumah. Baik itu masalah

ketenangan, emosi dan kesejukkan ruangan. Unsur ruang yang mempengaruhi sisi

psikologi interior desain juga termasuk di dalamnya: penglihatan, perasa,

pendengaran, dan penciuman. Dalam proses merancang tidak hanya cara berpikir

kita yang perlu kita ketahui dengan jelas tetapi juga cara berpikir klien dan orang

pada umumnya, dan bagaimana desainer dan klien melihat sesuatu, fokus pada

sebuah konsep, mengingat dan berpikir serta mengambil keputusan.

Phillips et al. (2006) menyatakan bahwa untuk memperkirakan kehidupan

ekonomi suatu bangunan perlu dipertimbangkan kualitas konstruksi dan utilitas

Universitas Sumatera Utara


fungsional dari kediaman yang ada. Terdapat tiga faktor utama dapat

menyebabkan bangunan kehilangan nilai atau terdepresiasi dari waktu ke waktu,

yaitu : kerusakan fisik, kerusakan fungsional, dan kerusakan eksternal.

2.5 Prasarana Perumahan

Lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan beberapa prasarana/utilitas

seperti jaringan jalan. Jaringan jalan disediakan untuk pergerakan manusia dan

kendaraan, dan berfungsi sebagai akses untuk penyelamatan dalam keadaan

darurat. Jaringan drainase yang disediakan harus dilengkapi sesuai ketentuan dan

persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/perundangan yang telah berlaku.

Jaringan drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke

badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan, yang harus disediakan

pada lingkungan perumahan di perkotaan (SNI, 2004 hal 36-42).

Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai

ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/perundangan yang

telah berlaku. Lingkungan perumahan harus dilayani sistem persampahan. Jenis-

jenis elemen perencanaan yang harus disediakan adalah gerobak sampah, bak

sampah, tempat pembuangan sementara (TPS), dan tempat pembuangan akhir

(TPA). Lingkungan perumahan harus dilengkapi perencanaan penyediaan jaringan

listrik. Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan listrik yang harus disediakan

pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah kebutuhan daya listrik dan

jaringan listrik. Lingkungan perumahan direkomendasikan untuk dilalui sarana

jaringan transportasi lokal atau memiliki akses yang tidak terlampau jauh

(maksimum 1 km) menuju sarana transportasi tersebut (SNI, 2004 hal 36-42).

Universitas Sumatera Utara


2.6 Fasilitas Perumahan

Dalam Permendagri Nomor 1 tahun 1987 mengenai penggolongan fasilitas

pelayanan di Indonesia, secara umum dapat dibagi tiga kelompok, yaitu :

1. Prasarana lingkungan

Kelengkapan lingkungan yang meliputi antara lain: jalan, saluran pembuangan

limbah, serta saluran pembuangan air.

2. Utilitas umum

Bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam skala pelayanan lingkungan yang

diselenggarakan oleh instansi pemerintah antara lain: jaringan air bersih,

jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon, terminal angkutan umum,

kebersihan (sampah), serta pemandu kebakaran

3. Fasilitas sosial

Fasilitas yang dibutuhkan dalam lingkungan permukiman antara lain: fasilitas

pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintah dan pelayanan

umum, rekreasi kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka.

Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat

ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan-

perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam

melaksanakan aktifitas-aktifitasnya atau kegiatan-kegiatannya, sehingga

kebutuhan-kebutuhan dapat terpenuhi. Dengan tersediannya fasilitas yang

memadai maka keputusan konsumen untuk membeli sebuah rumah tinggal akan

semakin meningkat atau ketertarikan konsumen akan bertambah (Memah, 2015).

Penduduk di daerah perkotaan dilengkapi dengan fasilitas yang tersedia

untuk dipilih, baik itu untuk pendidikan, belanja, makan, rekreasi, beribadah,

Universitas Sumatera Utara


layanan medis dan lain-lain. Warga dapat memilih salah satu dari fasilitas ini

untuk kebutuhan dan keinginan mereka. Namun ada beberapa varian dalam

pilihan fasilitas untuk berbagai jenis area perumahan. Ketersediaan fasilitas harus

mempengaruhi tingkat kepuasan warga terhadap lingkungan perumahan mereka

(Karim, 2008).

2.7 Karakteristik Lingkungan Perumahan

Sastra dan Marlina (2005) mengemukakan hal utama yang harus

dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan

yang baik dan terarah, karena lingkungan suatu perumahan merupakan faktor

yang sangat menentukan dan keberadaannya tidak boleh diabaikan. Hal tersebut

dapat terjadi karena baik buruknya kondisi lingkungan akan berdampak terhadap

penghuni perumahan. Apabila ternyata daya dukung alami lingkungan sudah tidak

dapat mengimbangi lagi maka perlu dilakukan investasi treatment lingkungan,

agar kelestarian lingkungan dapat tercipta. Dengan adanya upaya tersebut maka

pembangunan perumahan tidak akan menimbulkan dampak yang negatif, terutama

bagi lingkungan perumahan tersebut.

Kondisi sosial menjadi bagian dalam suatu lingkungan. Keberadaan suatu

komunitas atau adanya etnis/suku biasanya mempengaruhi interaksi sosial di

lingkungan. Koentjaraningrat (2008) menyatakan bahwa etnis atau suku adalah

suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain berdasarkan

akar dan identiitas kebudayaan, terutama bahasa. Dengan kata lain etnis adalah

kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas dan dikuatkan oleh

kesatuan bahasa.

Universitas Sumatera Utara


Lingkungan perumahan adalah domain hidup yang penting bagi manusia.

Kehidupan seseorang terikat pada rumah dimana dia tinggal. Rumah merupakan

tempat berlindung dari elemen luar, memberikan simbol status kepada pemilik,

menjadi sebuah aset untuk pembeli dan memberikan peran tetangga atau anggota

komunitas kepada penghuni (Karim, 2008)

2.8 Kepuasan Penghuni

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari

perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan

harapannya (Kotler, 2008). Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa

manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi

harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya

loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut

(word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2008).

Beberapa pakar memberikan definisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan

pelanggan, diantaranya :

1. Tse dan Wilton (1998). Kepuasan atau ketidakpuasan adalah respon

pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan

sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

2. Wilkie (1990). Suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman

konsumsi suatu produk atau jasa

3. Engel et al. (1990). Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui

harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak

memenuhi harapan.

Universitas Sumatera Utara


2.9 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu ditampilkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


Judul
No Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Alice Choice of Lokasi, studi kasus hasil dari dua sistem
Christudas property usia, dari dua manajemen properti,
on (2008) management tenor, properti tidak ada
system for sistem bertingkat sistem yang sangat
resindential manajemen perumahan superior untuk
strata yang berbeda, (agen pengelolaan properti
developments ketersediaan manajemen umum di perumahan.
in Singapore data dan tim Manajemen properti
managemen dengan agen manajemen
dari properti maupun dari
perumahan manajemen perumahan
sendiri, masing-masing
memiliki kelebihan dan
kekurangan
2 C.C.M Measuring Instrumen Analisis RESS-DLV merupakan
Adriaanse Residential ringkas dan Multivariasi instrumen yang memadai
(2007) Satisfaction: A valid RESS- dan berkontribusi pada
Residential DLV (Skala pemahaman tentang
Environmental Kepuasan kualitas yang dirasakan
Satisfaction Lingkungan dari situasi kehidupan.
Scale (RESS) Residensial- kepuasan dengan
Versi Bahasa subdomain 'iklim sosial
Belanda) perumahan' adalah
komponen yang paling
signifikan dari kepuasan
perumahan secara
keseluruhan
3 Eddie Effect of Struktural, Metode Manajemen properti
Chi-Man property lingkungan Hedonic memiliki hubungan
Hui et al. management (alam dan Price, signifikan dan positif
(2011) on property lokasi), sertifikasi dengan harga properti,
price : a case manajerial, ISO 9001, dengan adanya
study in HK harga properti HKMA manajemen properti
Quality maka dapat
Award meningkatkan harga
properti
4 Edi Korelasi Kemudahan Statistik non Indikator kemudahan
Purwanto Kinerja aksesibilitas, parametrik, aksesibilitas,
(2014) Spasial ketersediaan korelasi ketersediaan prasarana
Perumahan prasarana dan Spearman- dan sarana, dan
dengan sarana, Rank lingkungan fisik
Kepuasan lingkungan berpengaruh signifikan
Penghuni fisik, kepuasan terhadap kepuasan
Mega penghuni penghuni perumahan.
Residence Makin tinggi kinerja
Semarang spasial perumahan,
makin tinggi pula tingkat
kepuasan penghuni
perumahan

Universitas Sumatera Utara


Judul
No Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian
Penelitian
5 Eziyi O. Residents’ Strategi Penyediaan Analisis kapasitas penyedia
Ibem perception of Perumahan, Regresi perumahan, strategi
(2012) the quality of Karakteristik penyediaan perumahan,
public housing Perumahan, karakteristik
in urban areas Kapasitas perumahan, dan
in Ogun State, Organisasi karakteristik sosio-
Nigeria Penyedia ekonomi penduduk
Perumahan, berpengaruh terhadap
Karakteristik Sosial kualitas perumahan
Ekonomi Residen,
Kualitas Perumahan
6 Hafazah The jenis fasilitas yang Analisis Ketersediaan fasilitas
Abdul Satisfaction of tersedia di daerah Grounded berpengaruh signifikan
Karim Residents on studi Shah Alam Theory terhadap kepuasan
(2008) Community dan Klang, penghuni. Responden
Facilities in kepuasan penghuni di Shah Alam lebih
Shah Alam, puas dengan
Malaysia ketersediaan fasilitas
daripada di Klang
7 Harri A. Analisis Tarif, manajemen Koefisien Tarif, manajemen
Setiadi Faktor badan pengelola, Korelasi badan pengelola, sosial
(2015) Berpengaruh kualitas bangunan, Pearson, kapital dan kualitas
Terhadap kelengkapan Analisis lokasi memiliki
Kepuasan prasarana dan Regresi korelasi positif dengan
Penghuni sarana, sosial Berganda kepuasan. Kualitas
Rumah Susun kapital dan kualitas bangunan dan
Sewa Studi lokasi, Kelengkapan sarana
Kasus Rumah kepuasan penghuni dan prasarana memiliki
Susun Sewa korelasi yang lemah
Kemayoran
8 Herberto Pengaruh Karakteristik rumah Analisis Karakteristik rumah
Hasugian Manajemen susun, Karakteristik Regresi berpengaruh positif dan
(2014) Properti fasilitas rumah Berganda tidak signifikan,
Rumah Susun susun, Kualitas Karakteristik lokasi
Terhadap bangunan, dan manajemen rumah
Kepuasan Karakteristik berpengaruh positif dan
Penyewa lingkungan, signifikan, fasilitas,
Rumah Susun Karakteristik lokasi kualitas, dan
Sukaramai rumah susun, lingkungan rumah
Medan Manajemen rumah, susun berpengaruh
kepuasan penghuni negatif dan tidak
signifikan
9 Jessica Analisis Perawatan lokasi, Analisis Secara simultan semua
Barus Pengaruh kualitas desain, Regresi variabel berpengaruh
(2015) Manajemen kualitas pelayanan, Berganda, signifikan terhadap
Properti tarif, kepuasan Analisis kepuasan dan revisit
terhadap pengunjung, revisit Jalur intention pengunjung.
Kepuasan dan intention Secara parsial, kualitas
Revisit pengunjung desain dan pelayanan
intention berpengaruh signifikan
Pengunjung terhadap kepuasan
Mickey pengunjung, dan
Holiday kepuasan berpengaruh
Theme Park signifikan terhadap
revisit intention

Universitas Sumatera Utara


Judul
No Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian
Penelitian
10 Nona Pengaruh lokasi, desain, Analisis lokasi, desain, fasilitas,
Wahyuni Lokasi, Desain, fasilitas, Regresi dan harga berpengaruh
(2017) Fasilitas dan harga, Berganda secara signifikan
Harga Terhadap keputusan terhadap keputusan
Keputusan pembelian pembelian properti
Pembelian properti rumah rumah tinggal. Secara
Properti Rumah tinggal parsial, desain dan
Tinggal fasilitas berpengaruh
(Perumahan PT. positif dan signifikan
Zona Property terhadap keputusan
pembelian rumah
11 Rotimi Critical Lokasi, Analisis Semua variabel
B.A and determinants of Lingkungan, Cronbach's berpengaruh terhadap
Albert residential Struktural, alpha nilai properti. Lokasi,
P.C. Chan property value: Nilai Properti lingkungan dan
(2016) professionals' struktur berpengaruh
perspective positif dan signifikam
terhadap nilai properti
12 Timoticin Analisis Lokasi, Uji secara umum penghuni
Kwanda et Kepuasan prasarana, ChiSquare, merasa puas terhadap
al. (2001) Penghuni sarana, Uji Analisis kondisi keseluruhan
Perumahan kualitas Varian perumahan yang
Sederhana di bangunan, (Anova), Uji mereka huni. Faktor
Denpasar desain, harga, Analisis kualitas bangunan,
berdasarkan kepuasan Faktor desain, dan harga
Faktor Lokasi, penghuni merupakan faktor
Prasarana, pertimbangan utama
Sarana, Kualitas dalam penilaian
Bangunan, kepuasan penghuni
Desain, dan
harga

Universitas Sumatera Utara


BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Peran manajemen properti dalam perumahan menjadi faktor penting dalam

mengatur agar setiap bangunan dan fasilitas dapat terpelihara dan menambah nilai

properti. Pemeliharaan yang dilakukan harus mencakup kebersihan, keamanan,

dan kelestarian sehingga fungsi bangunan tetap seperti yang direncanakan

sebelumnya. Pihak manajemen properti harus mampu memberikan kepuasan bagi

penghuni perumahan.

3.1.1 Hubungan pengelolaan perumahan dengan kepuasan penghuni

Berdasarkan penelitian Kwanda (2001), Ibem (2012), Hasugian (2014),

Barus (2015), Setiadi (2015), dan Abidoye dan Chan (2016), mengindikasi bahwa

semakin baik pengelolaan perumahan maka akan semakin meningkatkan

kepuasan penghuni rumah tinggal. Pada penelitian ini, lokasi yang dimaksud

adalah tempat dimana bangunan rumah tinggal berdiri dalam perumahan.

3.1.2 Hubungan kualitas bangunan dengan kepuasan penghuni

Semakin baik kualitas bangunan maka akan berpengaruh pada kepuasan

penghuni rumah tinggal. Berdasarkan penelitian Kwanda (2001), Hasugian

(2014), Barus (2015), dan Setiadi (2015) menunjukkan bahwa kualitas bangunan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni rumah tinggal.

3.1.3 Hubungan prasarana perumahan dengan kepuasan penghuni

Ketersediaan prasarana perumahan sudah menjadi salah satu yang harus

disediakan oleh pengembang diawal pembangunan perumahan. Berdasarkan

Universitas Sumatera Utara


penelitian Kwanda (2001), Setiadi (2015), dan Purwanto (2014), prasarana

perumahana juga berpengaruh terhadap kepuasan penghuni perumahan.

3.1.4 Hubungan fasilitas perumahan dengan kepuasan penghuni

Berdasarkan penelitian Kwanda (2001), Hasugian (2014), Karim (2008),

Setiadi (2015), dan Purwanto (2014), fasilitas perumahan merupakan faktor yang

memberi pengaruh besar terhadap kepuasan penghuni peruamahan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik fasilitas di perumahan maka akan semakin

meningkat pula kepuasan penghuni perumahan.

3.1.5 Hubungan karakteristik lingkungan dengan kepuasan penghuni

Karakteristik Lingkungan terdiri dari kondisi fisik dan kondisi sosial.

Berdasarkan penelitian Hasugian (2014), Abidoye dan Chan (2016), Adriaanse

(2007), Ibem (2012), Purwanto (2014), dan Man Hui, et all (2011), karakteristik

lingkungan memiliki pengaruh terhadap kepuasan penghuni rumah tinggal.

Berdasarkan hubungan tiap variabel diatas, peneliti menggunakan 5 (lima)

variabel bebas (X) manajemen properti yang akan diteliti untuk mengetahui

pengaruh manajemen properti terhadap variabel terikat (Y), yaitu kepuasan

penghuni pada perumahan Villa Zeqita. Adapun kerangka konseptual pada

penelitian ini dapat dilihat pada skema berikut :

Pengelolaan Perumahan (X1)

Kualitas Bangunan (X2)


Kepuasan
Prasarana Perumahan (X3) Penghuni (Y)
Fasilitas Perumahan (X4)

Karakteristik Lingkungan (X5)

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Universitas Sumatera Utara


3.2 Hipotesis

Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

1. Pengelolaan perumahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni rumah.

2. Kualitas bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni rumah.

3. Prasarana perumahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni rumah.

4. Fasilitas perumahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni rumah.

5. Karakteristik lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni rumah.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan hal yang didasarkan pada sifat-sifat

hal yang dapat diamati dan diukur. Untuk mempermudah pemahaman tentang

teknis penelitian yang akan dilakukan, berikut ini disampaikan definisi operasional

variabel yang akan digunakan di dalam penelitian.

1. Manajemen properti adalah suatu seni untuk merencanakan, mengorganisasi,

mengendalikan sebuah properti dalam rangka mempertahankan nilai investasi

beserta pengembaliannya yang bertujuan untuk mendapatkan profit bukan

hanya dari nilai financialnya saja tetapi juga nilai sosial, status prestise dan

lainnya. Dalam penelitian ini komponen manajemen properti yang diteliti

Universitas Sumatera Utara


adalah terkait pengelolaan perumahan, kualitas bangunan, prasarana, fasilitas,

dan karakteristik lingkungan di perumahan Villa Zeqita.

2. Pengelolaan perumahan dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan

oleh pihak manajemen dalam memelihara dan mengelola perumahan.

3. Kualitas bangunan adalah keadaan kualitas dari fisik bangunan rumah yang

meliputi struktur bangunan dan kualitas material bangunan.

4. Prasarana perumahan adalah faktor penunjang terselenggaranya pembangunan

perumahan.

5. Fasilitas perumahan adalah faktor penunjang yang tersedia di area perumahan

dan fasilitas umum yang ada di sekitar perumahan yang mampu memberikan

kemudahan dan kenyaman kepada penghuni perumahan.

6. Karakteristik lingkungan adalah kondisi fisik ataupun kondisi sosial dimana

manusia hidup dan berinteraksi didalamnya sehingga dapat berkembang.

7. Kepuasan penghuni adalah suatu keadaan yang akan terjadi bila keinginan,

kebutuhan dan harapan dari penghuni rumah dapat terpenuhi

Tabel 3.1 Variabel Operasional


Definisi Skala
No Variabel Indikator
Operasional Ukur
1 Pengelolaan tindakan yang - Pengelolaan kebersihan di Interval
Perumahan dilakukan oleh perumahan Skala
(X1) pihak manajemen - Sistem keamanan di 1-5
dalam memelihara perumahan
dan mengelola - Penerangan di perumahan
perumahan - Penataan blok rumah

2 Kualitas keadaan kualitas - Kualitas kontruksi Interval


bangunan dari fisik bangunan - Kualitas dinding Skala
(X2) rumah yang - Kualitas lantai 1-5
meliputi struktur - Kualitas pintu
bangunan dan - Kualitas cat
kualitas material - Kualitas jendela
bangunan

Universitas Sumatera Utara


Definisi Skala
No Variabel Indikator
Operasional Ukur
3 Prasarana faktor penunjang - Jaringan jalan Interval
Perumahan terselenggaranya - Jaringan drainase Skala
(X3) pembangunan - Jaringan listrik 1-5
perumahan. - Jaringan air bersih
- Sistem pembuangan limbah

4 Fasilitas Faktor penunjang - Fasilitas taman Interval


Perumahan bagi sebuah - Fasilitas ekonomi (kafe, mini Skala
(X4) perumahan yang market) 1-5
mampu - Fasilitas sosial (Gedung
memberikan serba guna /Balai Zeqita))
kemudahan kepada - Fasilitas olah raga
penghuni - Fasilitas Kolam renang
perumahan dalam - Fasilitas CCTV
melakukan
berbagai aktifitas
memenuhi
kebutuhan
5 Karakteristik Kondisi fisik - karakteristik lingkungan Interval
Lingkungan ataupun kondisi sosial Skala
(X5) sosial dimana - kualitas udara 1-5
manusia hidup dan - tingkat kebisingan
berinteraksi di - topografi
dalamnya sehingga - akses ke jalur transportasi
dapat berkembang
6 Kepuasan suatu keadaan yang - Kepuasan terhadap respon Interval
penghuni akan terjadi bila developer atas pelayanan Skala
rumah keinginan, terhadap keluhan penghuni 1-5
tinggal (Y) kebutuhan dan - Kepuasan terhadap
harapan dari pengelolaan perumahan
penghuni rumah
dapat terpenuhi

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian

yang mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara variabel yang diteliti

(Sugiyono, 2006)

Penelitian ini bersifat explanatory, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

memaparkan dan menjelaskan sifat suatu keadaan yang berlangsung pada saat

penelitian dilakukan dan menganalisis kedudukan variabel-variabel yang diteliti

serta hubungan antara variabel yang lain (Sugiyono, 2006).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Perumahan Villa Zeqita, Kelurahan Laucih,

Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian

ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan Mei hingga Juni 2018.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2006) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh unit rumah yang

terjual pada Perumahan Villa Zeqita yaitu sebanyak 222 unit rumah.

Universitas Sumatera Utara


Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Jumlah sampel yang akan digunakan akan diambil dari populasi sasaran,

yaitu populasi yang terdiri dari unit rumah yang dihuni. Berdasarkan data yang

diperoleh dari pengembang, bahwa sebanyak 177 unit rumah yang dihuni dapat

dijadikan sebagai populasi sasaran.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Slovin. Metode ini

relatif sederhana dan digunakan apabila ukuran populasi diketahui

(Sinulingga, 2015). Adapun rumus dari Metode Slovin adalah :

dimana,
N = jumlah populasi
e = tingkat error
n = jumlah sampel

Berdasarkan jumlah populasi sasaran dan metode pengambilan sampel yang

digunakan, maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dengan tingkat

error 10% adalah sebagai berikut :

n = 177 / (1 + (177 x (10%2) )

n = 64 sampel

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara (Interview)

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara langsung dengan penghuni dan

pengembang perumahan (developer) yang diwakili oleh manajer properti.

Universitas Sumatera Utara


2. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu bentuk intrumen pengumpulan data dalam format

pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan

menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan kepadanya

(Sinulingga, 2015). Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara memberikan

kuisioner untuk diisi responden dengan alternatif jawaban yang telah disediakan

oleh peneliti.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan mempelajari

jurnal ilmiah, buku, serta penelusuran internet yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti.

4.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya

adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung

dan dengan menggunakan pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari orang atau lembaga lain

yang telah dipublikasikan. Data-data dimaksud diperoleh antara lain dari

pengembang perumahan, publikasi internet, majalah, dan brosur-brosur. Dalam

penelitian ini, data sekunder yang digunakan antara lain meliputi data penghuni,

jumlah unit rumah, tipe-tipe rumah, dan data lain yang diperlukan.

Universitas Sumatera Utara


4.6 Teknik Analisis Data

4.6.1 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda (Multiple Regression). Analisis persamaan regresi berganda digunakan

untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel

terikat. Adapun bentuk persamaannya dinyatakan sebagai berikut:

Y = α + β1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e
Dimana:

Y = Kepuasan penghuni rumah tinggal


α = konstanta
β1-5 = koefisien regresi
X1 = Pengelolaan perumahan
X2 = Kualitas bangunan
X3 = Prasarana perumahan
X4 = Fasilitas perumahan
X5 = Karakteristik lingkungan
e = Kesalahan baku/error

Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan model regresi. Untuk

keabsahan hasil analisis regresi maka terlebih dahulu dilakukan uji kualitas data,

uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

4.6.2 Uji Kualitas Data

4.6.2.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Pearson Correlation

yang diperoleh dari hasil output software SPSS dengan nilai r-tabel, dengan

tingkat signifikansi α = 0.05. Pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat

Universitas Sumatera Utara


dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian apabila nilai

Pearson Correlation lebih besar dari nilai r-tabel (Ghozali, 2006).

4.6.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel. Indikator untuk uji reliabilitas adalah Cronbach Alpha.

Apabila nilai dari Cronbach Alpha > 0.60 menunjukkan instrumen yang

digunakan reliable (Ghozali, 2006).

4.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang

diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik.

4.6.3.1 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Tes Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji

independensi dari satu sampel atau dua sampel pada skala ordinal. Pengujian yang

menunjukkan data yang normal diperoleh apabila nilai signifikansi > 0,05

(Ghozali, 2006).

4.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas

dapat dilihat dari nilai Variance Inflating Factor (VIF) dan Tolerance Value.

Universitas Sumatera Utara


Batas VIF adalah 10 dan Tolerance Value adalah 0.1. Jika nilai VIF lebih kecil

dari 10 dan nilai Tolerance Value lebih besar dari 0.1 maka tidak terjadi

multikolinearitas.

4.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lainnya. Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak ada kesamaan

deviasi standar nilai variabel terikat pada setiap variabel bebas. Ada beberapa cara

untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms

untuk model regresi, yaitu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED,

dengan dasar pemikiran bahwa:

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin), yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),

maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.4 Uji Hipotesis

4.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel terikat (variabel dependen). Nilai R2

berada antara 0 dan 1. Bila R2 semakin mendekati 1 maka kemampuan variabel

bebas (variabel independen) semakin baik.

Universitas Sumatera Utara


4.6.4.2 Uji F atau Uji Simultan

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara

bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y)

H0 : Variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

H1 : Variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat

Dasar pengambilan keputusan :

1) Jika probabilitas (signifikansi) α > 0,05 maka Ho diterima

2) Jika probabilitas (signifikansi) α < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima H1

4.6.4.3 Uji t atau Uji Parsial

Pengujian parsial dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas

(X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y)

H0 : Variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat

H1 : Variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat

Maka pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi jika > 0,05 maka H0

diterima, apabila probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Ruang penelitian berada di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan Kota Medan. Lokasi perumahan yang memiliki luas 12 hektar ini

berada di pinggir jalan utama Jamin Ginting Km 12 yang menghubungan Kota

Medan dengan daerah wisata Berastagi dan Kabanjahe.

Gambar 5.1 Lokasi Perumahan Villa Zeqita

Tahun 2010 pembangunan perumahan mulai dilakukan dan diberi nama

Villa Zeqita Residence. Nama perumahan berasal dari kata ‘Villa’ yang berarti

tempat tinggal dan ‘Zeqita’ yang berasal dari bahasa Karo yaitu kata ‘je kita’ yang

artinya disini kita. Sehingga nama perumahan bermakna ‘disini rumah kita’. Dari

nama perumahan sebenarnya dimaksudkan untuk menarik minat pembeli

khususnya calon pembeli yang memiliki suku Karo dimana lokasi perumahan

menjadi jalur yang diakses oleh masyarakat yang berasal dari Berastagi dan

Kaban Jahe yang penduduknya didominasi oleh suku Karo.

Universitas Sumatera Utara


Lokasi perumahan tidak hanya terdiri dari rumah tinggal saja, beberapa

fasilitas juga tersedia di lokasi seperti fasilitas taman bermain, kolam renang,

lapangan olah raga, mini market, dan lainnya. Lokasi perumahan juga dekat

dengan beberapa fasilitas umum dan kantor pemerintahan seperti : Rumah Sakit

Umum Adam Malik, Pasar Induk, Kantor Camat Medan Tuntungan, Sekolah

Negeri 17 Medan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dan lainnya.

5.1.2 Manajemen Properti Perumahan Villa Zeqita

Perumahan Villa Zeqita dikembangkan oleh PT Ardin. Perumahan dibangun

dengan konsep pegunungan. Tipe rumah diberi nama sesuai dengan nama gunung

yaitu tipe Etna, Aneto, Fuji, Yushan, Elbert, dan Everest. Setiap tipe memiliki

ukuran dan luas yang berbeda. Penataan blok perumahan juga dilakukan

berdasarkan tipe rumah. Sejak 2010 sampai dengan tahun 2018 pembangunan

rumah di perumahan sudah dilakukan sebanyak 3 tahap.

Gambar 5.2 Site plan Perumahan Villa Zeqita

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen properti, maka

berapa kegiatan yang dilakukan manajemen properti diantaranya meliputi :

1. Melakukan pemasaran dan negosiasi harga jual rumah

Aktifitas ini sangat menentukan keberhasilan suatu properti yang dikelola

oleh seorang properti manajer diharapkan dapat memaksimalkan tingkat hunian

(occupancy rate). Unit rumah pada Tahap 1 dan Tahap 2 sudah laku terjual,

sedangkan ditahap tiga sebagian besar rumah belum terjual dan beberapa masih

tahap pembangunan. Kegiatan pemasaran masih tetap dilakukan oleh pihak

manajemen perumahan khususnya untuk penjualan unit rumah tahap tiga.

2. Mempersiapkan dan membuat kontrak manajemen

Seluruh kontrak harus dibuat dengan jelas dan memuat seluruh isi perjanjian

yang harus ada didalamnya sehingga tidak menimbulkan potensi konflik di

kemudian hari. Salah satu aturan yang ada di dalam kontrak antara pihak

developer dan penghuni adalah larangan membangun pagar, merubah tampilan

bagian luar rumah, termasuk warna cat, dan menambah tingkat rumah (khusus

bagi rumah dengan satu lantai yaitu tipe Etna dan tipe Aneto

3. Menyusun rencana manajemen dan pengambil alihan tugas manajemen

Rencana disusun secara detail meliputi rencana dalam jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang serta kapan properti menajemen mulai

dilibatkan, apakah pada saat pembangunan (under construction) maupun pada saat

bangunan telah siap dihuni dan dioperasikan (operational building). Aktifitas tim

manajemen dalam menyusun rencana dilakukan di kantor pemasaran yang berada

di perumahan Villa Zeqita. Jam operasional kantor pemasaran buka setiap hari

dari mulai dari pukul 09.00 – 17.00 wib.

Universitas Sumatera Utara


4. Memelihara dan mengelola lokasi perumahan

Beberapa aktivitas yang dilakukan manajemen dalam mengelola perumahan

antara lain:

a. Pengelolaan perumahan

Aktivitas pengelolaan perumahan dilakukan secara rutin. Pengelolaan

kebersihan perumahan yang terdiri dari pengangkutan sampah dilakukan sebanyak

2-3 kali seminggu dan pembersihan lokasi dilakukan setiap hari oleh petugas

kebersihan yang diorganisir dari manajemen. Sistem keamanan dilakukan dengan

adanya tim keamanan yang berjumlah 17 anggota dimana ada tiga posko

keamanan yang dijaga selama 24 jam dengan sistem jaga shift. Posko pertama

adalah posko di pintu utama perumahan. Posko kedua adalah posko setelah pintu

pertama yang merupakan pintu masuk ke perumahan. Posko ketiga adalah posko

yang berada di belakang perumahan. Penghuni perumahan memiliki kartu yang

dapat digunakan untuk akses keluar masuk lokasi perumahan. Kartu masuk dapat

langsung digunakan pada mesin tap otomatis yang tersedia di pintu masuk

perumahan yang ada di posko dua. Blok perumahan dibuat berdasarkan tipe

rumah sehingga bangunan-bangunan tampak seragam.

Gambar 5.3 Pintu masuk perumahan

Universitas Sumatera Utara


Selain aktivitas kebersihan dan keamanan, kegiatan pengelolaan lainnya

juga dilakukan secara berkala diantaranya: penggantian lampu jalan, perbaikan

instalasi jaringan listrik dan renovasi fasilitas.

b. Kualitas bangunan

Material-material yang digunakan pada tahap pembangunan rumah,

diantaranya:

1. Pondasi : Batu Kali dan Cor Beton Bertulang


2. Lantai : Keramik Roman 40x40
3. Dinding : Batu Bata diplester dan diaci
4. Kolom : Beton Bertulang
5. Rangka Atap : Baja Ringan Maxitop by Smartruss
6. Penutup Atap : Genteng Beton Exel (Monier)/ Cisangkan
7. Plafond : Gypsum Jaya Board Full System
8. Struktur : Beton Bertulang
9. Finishing : Cat dan Cover BatuAlam
10. Kusen : Kayu Cengal (pintu), UPVC (jendela)
11. Daun Pintu : Kayu Meranti Oven (setara)
12. Daun Jendela : UPVC
13. Dapur : Meja Dapur ‘Semi Granito”
14. Kamar Mandi : Dinding dan Lantai Roman
15. Saniter : Toto (setara)
16. Carport : Rabat Beton

c. Prasarana Perumahan

Jaringan listrik perumahan Villa Zeqita menggunakan PLN 1300 Watt dan

2200 Watt (bawah tanah). Elektrikal berupa kabel Eterna, stop kontak dan saklar

Legrand. Jaringan jalan menggunakan paving block yang disusun sedemikian

rupa. Penggunaan paving blok dapat menyerap air, sehingga bila terjadi hujan

tidak menyebabkan tergenangnya air di sekitar perumahan. Kondisi jalan di

Universitas Sumatera Utara


perumahan cukup lebar. Lebar jalan utama 24 meter, lebar jalan persimpangan

14 meter, dan lebar jalan setiap gang rumah 10 meter.

Gambar 5.4 Kondisi jalan dan penerangan di perumahan

Perumahan Villa Zeqita menggunakan sistem air bersih PDAM Tirtanadi

Sembahe. Jaringan drainase menggunakan parit tertutup. Pembuatan parit tertutup

bertujuan agar warga di perumahan tidak membuang sampah sembarangan,

sehingga jaringan drainase dapat berjalan dengan lancar. Terdapat celah antara

penutup parit sehingga air hujan dapat mengalir ke dalam parit. Lebar parit sekitar

36 cm dan kedalamannya sekitar 70 cm. Jaringan air limbah menggunakan sistem

period, tetapi karena hanya berupa limbah rumah tangga sistem ini tidak banyak

digunakan. Melainkan limbah rumah tangga ini dialirkan melalui jalur khusus.

d. Fasilitas Perumahan

Fasilitas yang tersedia di perumahan diantaranya : taman bermain, lapangan

olah raga (basket dan futsal), kolam renang, cctv, guest house, mini market, kafe,

dan gedung serbaguna (Balai Zeqita). Taman bermain dan lapangan olahraga

berada di lokasi komplek rumah, sehingga penggunaannya terbatas pada

penghuni. CCTV berada di setiap blok rumah dan beberapa titik yang ditentukan,

baik di dalam maupun di luar komplek rumah.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5.5 Fasilitas perumahan

Fasilitas kolam renang dapat dimanfaatkan oleh penghuni dan umum. Tarif

tiket masuk bagi penghuni adalah sebesar Rp 10.000 per orang, sedangkan untuk

pengunjung umum (bukan penghuni) sebesar Rp 15.000 per orang. Penggunaan

Balai Zeqita dan Guest house terbuka untuk umum. Penggunaannya dikenakan

tarif sewa. Bagi penghuni maupun umum juga dapat menikmati fasilitas

pendukung seperti mini market dan kafe Zeqita.

e. Karakteristik Lingkungan Perumahan

Sesuai dengan konsep pegunungan, lingkungan perumahan banyak ditanami

pepohonan, baik di halaman rumah maupun disepanjang jalan di perumahan. Hal

ini sangat bermanfaat untuk mengurangi polusi udara dan mencegah banjir karena

adanya tanaman yang menyerap banyak air. Lingkungan sosial didominasi oleh

penghuni dengan suku Karo. Tidak sedikit penghuni perumahan yang sudah

saling mengenal karena adanya ikatan suku yang sama. Dalam rangka memberi

Universitas Sumatera Utara


layanan kepada penghuni, maka dibuat grup Whatsapp yang anggotanya adalah

penghuni perumahan dan pihak developer. Melalui media grup ini akan memberi

kemudahan berkomunikasi diantara penghuni dan dengan pengembang .

Gambar 5.6 Kondisi lingkungan perumahan

5.1.3 Gambaran Umum Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah penghuni yang tinggal di perumahan

Villa Zeqita, yaitu sebanyak 64 responden.

5.1.3.1 Karakteristik Usia Responden

Karakteristik usia responden dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Karakteristik Usia Responden


Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)
20-30 th 6 9.4%
31-40 th 34 53.1%
41-50 th 9 14.1%
51-60 th 9 14.1%
>61 th 6 9.4%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden berusia antara 31-40

tahun yaitu sebanyak 53.1%. Selanjutnya 14.1% berusia antara 41-50 tahun,

14.1% berusia antara 51-60, 9.4% berusia antara 20-30 tahun, dan 9.4% berusia

Universitas Sumatera Utara


lebih dari 61 tahun. Hal ini menandakan bahwa pemilik Perumahan Villa Zeqita

Kecamatan Medan Tuntungan berasal dari berbagai kalangan usia.

5.1.3.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut :

Tabel 5.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden


Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 38 59.4%
Wanita 26 40.6%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Dari Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 38

orang (59.4%), lebih banyak daripada responden perempuan yaitu sebanyak 26

orang (40.6%). Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki sebagai kepala keluarga

memiliki posisi lebih dominan dalam memberi pendapat.

5.1.3.3 Pendidikan Terakhir Responden

Karakteristik pendidikan terahir dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden


Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SLTA 12 18.8%
D3 13 20.3%
Sarjana 27 42.2%
S2 10 15.6%
S3 2 3.1%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Dari Tabel 5.3 diketahui bahwa pendidikan terahir didominasi oleh

responden lulusan perguruan tinggi yaitu 42.2% sarjana (S1), 20.3% Diploma 3

(D3), 15.6% S2, dan 3.1% S3. Lulusan SLTA ada sebanyak 18.8%.

Universitas Sumatera Utara


5.1.3.4 Karakteristik Pekerjaan Responden

Karakteristik pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut :

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
PNS 13 20.3%
BUMN 2 3.1%
Swasta 17 26.6%
Wirausaha 12 18.8%
Profesional 4 6.3%
lainnya 16 25.0%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh informasi bahwa responden yang bekerja

sebagai karyawan BUMN ada sebanyak 2 orang (3.1%), 20.3% bekerja sebagai

PNS, 6.3% bekerja sebagai profesional, 18.8% bekerja sebagai wiraswasta, 26.6%

bekerja sebagai karyawan swasta, sedangkan 25.0% responden lainnya

mempunyai jenis pekerjaan lain yang bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa

penghuni di Perumahan Villa Zeqita yang menjadi responden lebih banyak yang

bekerja sebagai karyawan swasta.

5.1.3.5 Karakteristik Status Kepemilikkan Rumah

Karakteristik status kepemilikan rumah dapat dilihat pada Tabel 5.5 :

Tabel 5.5 Karakteristik Status Kepemilikan Rumah


Status kepemilikan Frekuensi Persentase (%)
Pemilik 60 93.8%
Penyewa 4 6.3%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan jawaban kuisioner dari 64 orang responden, diperoleh

informasi bahwa ada sebanyak 60 orang (93.8%) responden berstatus sebagai

Universitas Sumatera Utara


pemilik rumah, sedangkan 6.3% responden lainnya berstatus sebagai penyewa di

Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar penghuni perumahan adalah pemilik rumah.

5.1.3.6 Karakteritik Sumber Informasi Tentang Perumahan

Karakteristik sumber informasi dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut :

Tabel 5.6 Karakteristik Sumber Informasi Tentang Perumahan


Sumber informasi Frekuensi Persentase (%)
Keluarga 14 21.9%
Media 5 7.8%
Datang 41 64.1%
Pameran 2 3.1%
Lainnya 2 3.1%
Total 64 100%
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 41 atau 64.1 %

responden mendapat informasi dengan datang langsung ke lokasi, 21.9%

mendapatkan informasi dari keluarga responden, 3.1% responden mendapatkan

informasi dari acara pameran perumahan, 7.8% mendapatkan informasi dari

media massa/media elektronik, dan 3.1% responden lainnya mendapatkan

informasi dari berbagai sumber yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden mendapat informasi dengan datang langsung ke lokasi

perumahan.

5.2 Penjelasan Responden atas Variabel Penelitian

5.2.1 Pengelolaan Perumahan (X1)

Berikut akan disajikan dalam Tabel 5.7 deskripsi jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan dalam variabel pengelolaan perumahan (X1).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.7 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Pengelolaan Perumahan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Frekuensi pengangkutan
1 2 3.1 2 3.1 7 10.9 44 68.8 9 14.1 64 100
sampah di perumahan
Sistem shift jaga dan
2 0 0.0 0 0.0 5 7.8 38 59.4 21 32.8 64 100
pengawasan keamanan
Perumahan memiliki satu
3 0 0.0 0 0.0 5 7.8 32 50.0 27 42.2 64 100
pintu masuk
Penempatan lampu jalan
4 0 0.0 0 0.0 7 10.9 41 64.1 16 25.0 64 100
dan perbaikan ketika rusak
Penataan blok rumah dan
5 aturan renovasi tampilan 0 0.0 0 0.0 7 10.9 39 60.9 18 28.1 64 100
luar rumah
Perawatan rutin
6 0 0.0 3 4.7 11 17.2 44 68.8 6 9.4 64 100
lingkungan perumahan
Iuran bulanan untuk
7 2 3.1 2 3.1 11 17.2 39 60.9 10 15.6 64 100
perawatan lokasi
Sumber : Data primer diolah

Penjelasan responden mengenai kepuasan penghuni terhadap pengelolaan

perumahan diketahui bahwa sebagian besar penghuni puas dengan pengelolaan

perumahan. Hal ini terlihat dari jawaban responden, sebesar 68.8% responden

menyatakan puas terhadap frekuensi pengangkutan sampah di perumahan, 59.4%

puas terhadap sistem shift jaga dan pengawasan oleh petugas keamanan, 50% puas

terhadap perumahan yang memiliki one gate system (satu pintu masuk), 64.1%

puas terhadap penempatan lampu jalan dan perbaikan ketika rusak, 60.9% puas

terhadap penataan blok rumah dan aturan renovasi tampilan luar rumah, 68.8%

puas terhadap perawatan rutin lingkungan perumahan, dan 60.9% responden

menyatakan puas terhadap iuran bulanan untuk perawatan lokasi perumahan.

Sedangkan jawaban responden lainnya sangat bervariasi.

5.2.2 Kualitas Bangunan (X2)

Berikut akan disajikan dalam Tabel 5.8 deskripsi jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan dalam variabel kualitas bangunan (X2).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.8 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kualitas Bangunan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Kualitas kontruksi
1 bangunan rumah 2 3.1 2 3.1 16 25.0 34 53.1 10 15.6 64 100
kokoh
2 Dinding rumah 4 6.3 7 10.9 27 42.2 20 31.3 6 9.4 64 100
tidak mudah retak
Lantai rumah
3 menggunakan 0 0.0 0 0.0 7 10.9 45 70.3 12 18.8 64 100
keramik yang baik
Cat dinding rumah
4 tahan lama dan 2 3.1 1 1.6 12 18.8 39 60.9 10 15.6 64 100
tidak mudah rusak
Kualitas pintu
5 rumah baik dan 2 3.1 3 4.7 20 31.3 33 51.6 6 9.4 64 100
kokoh
Kualitas jendela
6 rumah baik dan 2 3.1 3 4.7 5 7.8 46 71.9 8 12.5 64 100
kokoh
Sumber : Data primer diolah

Penjelasan responden mengenai kepuasan penghuni terhadap kualitas

bangunan menunjukkan bahwa dari 64 orang responden paling banyak

menyatakan puas. Sebesar 53.1% responden menyatakan puas terhadap kualitas

kontruksi bangunan rumah, 70.3% responden menyatakan puas terhadap lantai

rumah menggunakan keramik yang baik, 60.9% responden menyatakan puas

terhadap cat dinding rumah tahan lama dan tidak mudah rusak, 51.6% responden

menyatakan puas terhadap kualitas pintu rumah baik dan kokoh, dan 71.9%

responden menyatakan puas terhadap kualitas jendela rumah baik dan kokoh.

Sedangkan 42.2% menyatakan kurang puas terhadap dinding rumah.

5.2.3 Prasarana Perumahan (X3)

Berikut akan disajikan dalam Tabel 5.9 deskripsi jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan dalam variabel prasarana perumahan (X3).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.9 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Prasarana Perumahan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 Kondisi jalan di 0 0.0 0 0.0 0 0.0 29 45.3 35 54.7 64 100


perumahan lebar
Maintenance listrik
2 dikelola oleh 0 0.0 1 1.6 3 4.7 48 75.0 12 18.8 64 100
developer
Maintenance
3 drainase dikelola 0 0.0 0 0.0 2 3.1 46 71.9 16 25.0 64 100
oleh developer
Maintenance air
4 bersih dikelola oleh 0 0.0 2 3.1 2 3.1 49 76.6 11 17.2 64 100
developer
Maintenance
pembuangan limbah
5 0 0.0 0 0.0 2 3.1 47 73.4 15 23.4 64 100
dikelola oleh
developer
Sumber : Data primer diolah

Penjelasan responden mengenai kepuasan penghuni terhadap prasarana

perumahan menunjukkan bahwa dari 64 orang responden sebagian besar

responden menyatakan puas dengan ketersediaan prasarana perumahan. Sebesar

75.0% responden menyatakan puas terhadap maintenance listrik, 71.9%

menyatakan puas terhadap maintenance drainase dikelola, 76.6% menyatakan

puas terhadap maintenance air bersih, dan 73.4% menyatakan puas terhadap

maintenance pembuangan limbah. Sebesar 54.7% responden menyatakan sangat

puas untuk kondisi jalan di perumahan yang lebar. Dari hasil pengamatan di lokasi

perumahan dapat dilihat kondisi jalan yang lebar.

5.2.4 Fasilitas Perumahan (X4)

Berikut akan disajikan dalam Tabel 5.10 deskripsi jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan dalam variabel fasilitas perumahan (X4).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.10 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Fasilitas Perumahan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Terdapat mini
1 market dan kafe di 0 0.0 0 0.0 4 6.3 42 65.6 18 28.1 64 100
perumahan
Terdapat balai
2 pertemuan di 4 6.3 6 9.4 9 14.1 35 54.7 10 15.6 64 100
perumahan
Terdapat lapangan
3 olah raga di 3 4.7 3 4.7 16 25.0 34 53.1 8 12.5 64 100
perumahan
4 Terdapat taman di 2 3.1 2 3.1 21 32.8 31 48.4 8 12.5 64 100
lokasi perumahan
Terdapat kolam
5 renang di 2 3.1 2 3.1 21 32.8 30 46.9 9 14.1 64 100
perumahan
Terdapat cctv di
6 beberapa titik di 1 1.6 0 0.0 8 12.5 38 59.4 17 26.6 64 100
perumahan
Sumber : Data primer diolah

Penjelasan responden mengenai kepuasan penghuni terhadap fasilitas

perumahan menunjukkan bahwa dari 64 orang responden paling banyak

menyatakan puas. Sebesar 65.6% menyatakan puas dengan adanya mini market

dan kafe di perumahan, 54.7% menyatakan puas dengan adanya balai pertemuan

di perumahan, 53.1% menyatakan puas terhadap adanya lapangan olah raga di

perumahan, 48.4% menyatakan puas terhadap adanya taman di lokasi perumahan,

46.9% menyatakan puas terhadap adanya kolam renang di perumahan, dan 59.4%

responden menyatakan puas terhadap adanya cctv di beberapa titik di perumahan.

5.2.5 Karakteristik Lingkungan Perumahan (X5)

Berikut disajikan dalam Tabel 5.11 deskripsi jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan dalam variabel karakteristik lingkungan perumahan (X5).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.11 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Karakteristik
Lingkungan Perumahan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Lingkungan sosial
1 nyaman dan 0 0.0 2 3.1 4 6.3 43 67.2 15 23.4 64 100
menyenangkan
Lingkungan
bernuansa
2 0 0.0 3 4.7 3 4.7 42 65.6 16 25.0 64 100
pegunungan dan
sejuk
Lingkungan
rendah polusi dan
3 0 0.0 3 4.7 2 3.1 36 56.3 23 35.9 64 100
ditanami
pepohonan
Tingkat
kebisingan
4 1 1.6 0 0.0 6 9.4 36 56.3 21 32.8 64 100
diperumahan
rendah
Topografi
5 perumahan aman 0 0.0 0 0.0 0 0.0 41 64.1 23 35.9 64 100
dari banjir
Lingkungan
6 rumah aman dari 0 0.0 0 0.0 3 4.7 35 54.7 26 40.6 64 100
kriminalitas
Tersedia ruang
7 terbuka di 0 0.0 2 3.1 1 1.6 45 70.3 16 25.0 64 100
perumahan
Kemudahan akses
8 ke jalur 0 0.0 0 0.0 3 4.7 44 68.8 17 26.6 64 100
transportasi
Sumber : Data primer diolah

Penjelasan responden mengenai kepuasan penghuni terhadap karakteristik

lingkungan perumahan menunjukkan bahwa dari 64 orang responden paling

banyak menyatakan puas. Sebesar 67.2% responden menyatakan puas terhadap

lingkungan sosial yang nyaman dan menyenangkan, 65.6% menyatakan puas

terhadap lingkungan bernuansa pegunungan dan sejuk, 56.3% menyatakan puas

terhadap lingkungan rendah polusi dan ditanami pepohonan, 56.3% menyatakan

puas terhadap tingkat kebisingan diperumahan rendah, 64.1% menyatakan puas

terhadap topografi perumahan aman dari banjir, 54.7% menyatakan puas terhadap

Universitas Sumatera Utara


lingkungan rumah aman dari kriminalitas, 70.3% menyatakan puas terhadap

tersedia ruang terbuka di perumahan. kemudian, dan 68.8%) responden

menyatakan puas terhadap kemudahan akses ke jalur transportasi. Sedangkan

jawaban responden lainnya sangat bervariasi.

5.2.6 Kepuasan Penghuni di Perumahan (Y)

Berikut akan disajikan deskripsi tentang variabel kepuasan penghuni di

perumahan (Y).

Tabel 5.12 Penjelasan Responden Terhadap Kepuasan Penghuni


Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5 Jumlah
No Pertanyaan
STP TP KP P SP
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
Pelayanan
developer
1 terhadap keluhan 4 6.3 0 0.0 12 18.8 45 70.3 3 4.7 64 100
penghuni

Secara
keseluruhan saya
puas dengan
2 2 3.1 1 1.6 6 9.4 48 75.0 7 10.9 64 100
pengelolaan yang
dilakukan oleh
developer
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan hasil jawaban dari responden mengenai variabel kepuasan

penghuni di perumahan pada Tabel 5.12 tersebut menunjukkan bahwa dari 64

orang responden, sebagian besar, yaitu 70.3% responden menyatakan puas

terhadap pelayanan developer terhadap keluhan dari penghuni. Kemudian, sebesar

75.0% dari responden menyatakan puas terhadap pengeloalan yang dilakukan

pihak manajemen secara keseluruhan. Sedangkan jawaban responden lainnya

sangat bervariasi.

Universitas Sumatera Utara


Tinggi rendahnya kepuasan penghuni di perumahan Villa Zeqita Kecamatan

Medan Tuntungan tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa

diantaranya adalah faktor pengelolaan perumahan, kualitas bangunan, prasarana

perumahan, fasilitas perumahan, dan karakteristik lingkungan perumahan,

sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian hal ini akan diteliti

lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh dari faktor pengelolaan perumahan,

kualitas bangunan, prasarana perumahan, fasilitas perumahan, dan karakteristik

lingkungan perumahan tersebut terhadap kepuasan penghuni di perumahan Villa

Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda.

5.3 Analisis Data dan Interpretasi

5.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Ketepatan pengujian hipotesis tentang hubungan variabel-variabel penelitian

sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Oleh

karena itu, sebelum menguji hipotesis perlu dilakukan pengujian terhadap

validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang dipakai. Pengujian

instrumen penelitian baik dari segi validitasnya maupun reliabilitasnya diperoleh

bahwa hasil instrumen penelitian yang dipergunakan adalah valid dimana nilai

korelasinya mempunyai nilai signifikansi (p) yang lebih kecil dari alpha 0.05

(Sugiyono, 2006) dan suatu instrumen (kuisioner) dikatakan andal (reliabel) bila

memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0.6 atau lebih (Arikunto, 2008).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Item Variabel
Uji Validitas
Variabel Item Keterangan
Korelasi (r) Sign.(p)
X1-1 0.86 0 Valid
X1-2 0.707 0 Valid
X1-3 0.843 0 Valid
Pengelolaan Perumahan (X1) X1-4 0.848 0 Valid
X1-5 0.635 0 Valid
X1-6 0.796 0 Valid
X1-7 0.852 0 Valid
X2-1 0.863 0 Valid
X2-2 0.774 0 Valid
X2-3 0.73 0 Valid
Kualitas Bangunan (X2)
X2-4 0.808 0 Valid
X2-5 0.806 0 Valid
X2-6 0.803 0 Valid
X3-1 0.632 0 Valid
X3-2 0.752 0 Valid
Prasarana Perumahan (X3) X3-3 0.829 0 Valid
X3-4 0.712 0 Valid
X3-5 0.725 0 Valid
X4-1 0.662 0 Valid
X4-2 0.817 0 Valid
X4-3 0.857 0 Valid
Fasilitas Perumahan (X4)
X4-4 0.895 0 Valid
X4-5 0.831 0 Valid
X4-6 0.709 0 Valid
X5-1 0.829 0 Valid
X5-2 0.861 0 Valid
X5-3 0.863 0 Valid
X5-4 0.66 0 Valid
Karakteristik Lingkungan (X5)
X5-5 0.7 0 Valid
X5-6 0.783 0 Valid
X5-7 0.836 0 Valid
X5-8 0.659 0 Valid
Y1-1 0.935 0 Valid
Kepuasan Konsumen (Y)
Y1-2 0.915 0 Valid
Sumber : Data primer diolah

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan Tabel 5.13 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel pengelolaan

lokasi (X1), kualitas bangunan (X2), prasarana (X3), fasilitas (X4), karakteristik

lingkungan (X5), dan kepuasan penghuni (Y) masing-masing mempunyai jumlah

item instrumen berbeda dan seluruh item instrumen berjumlah 34 item pertanyaan.

Keseluruhan item instrumen pertanyaan tersebut memenuhi persyaratan uji

validitas karena masing-masing memiliki nilai signifikansi (p) lebih kecil dari

alpha 0,05. Dengan demikian, seluruh item instrumen dari seluruh variabel yang

diamati dapat diikutsertakan dalam pengujian lebih lanjut.

Selanjutnya hasil uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini secara

singkat disajikan dalam bentuk tabel sebagaimana berikut:

Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian


Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Pengelolaan Perumahan (X1) 0.902 Reliabel
Kualitas Bangunan (X2) 0.887 Reliabel
Prasarana Perumahan (X3) 0.781 Reliabel
Fasilitas Perumahan (X4) 0.886 Reliabel
Karakteristik Lingkungan (X5) 0.905 Reliabel
Kepuasan Konsumen (Y) 0.832 Reliabel
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dijelaskan pula bahwa semua

butir-butir item sebagai pengukur dari variabel-variabel yang diamati adalah

Reliabel, karena nilai alpha cronbach dari variabel-variabel yang diuji memiliki

SIA (Standardized Item Alpha) lebih besar dari nilai reliabilitas yang

diperbolehkan, yaitu 0.6. Artinya, berapa kalipun pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner yang dikembangkan peneliti disampaikan kepada responden yang

berbeda, tanggapan dari para responden tersebut tidak akan terlalu jauh berbeda.

Universitas Sumatera Utara


5.3.2 Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda

adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang

tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan

regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) perlu

dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi

persyaratan asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

5.3.2.1 Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov pada tingkat

signifikansi α = 0.05 mengunakan software SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 5.15 Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov- Nilai
Variabel Smirnov Z Signifikansi Kesimpulan
unstandardize Data berdistribusi
residual 1.012 0.258 normal
Sumber : Data primer diolah

Dari tabel 5.15 terlihat pada unstandardized residual dari seluruh variabel

menunjukkan nilai signifikansi (α) sebesar 0.258 yang lebih besar dari alpha 0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data seluruh variabel independen dan

dependen mempunyai distribusi yang normal. Dengan demikian dapat dapat

dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi.

5.3.2.2 Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada hasil dari out put software

SPSS berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.16 Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Collinearity Statistics
Model t Sig.

Tolerance VIF
1 (Constant) -1.654 .103
X1 (Pengelolaan perumahan) 2.800 .007 .312 3.202
X2 (Kualitas bangunanl) 2.808 .007 .388 2.577
X3 (Prasarana) .469 .641 .422 2.371
X4 (Fasilitas) 2.192 .032 .440 2.273
a.X5
Dependent Variable: Y (Kepuasan_penghuni) .350 2.853
Sumber : Data primer diolah

Dari Tabel 5.16 dapat dilihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih

kecil dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance lebih besar dari 0.10. Dari hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk ke-5 variabel independen tidak

terjadi multikolineritas.

5.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar Scatterplot hasil dari

out put software SPSS berikut:

Gambar 5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara


Dari gambar 5.7 dapat terlihat untuk seluruh variabel bebas di atas

menunjukkan plot data yang menyebar acak dan tidak ada pola yang jelas/tidak

membentuk pola tertentu, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka hal ini berarti bahwa varians (ragam) dari seluruh variabel

bebas tidak berbeda secara nyata (signifikan). Dapat disimpulkan bahwa ragam

(varians) untuk variabel bebas adalah homogen/sama (tidak terjadi

heteroskedastisitas).

5.4 Pengujian Hipotesis

5.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Dari

perhitungan menggunakan software SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5.17 Hasil Output SPSS Uji Koefisien Determinasi


b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .849 .721 .697 .802 1.987
a. Dependent Variable: Y_Kepuasan_penghuni

Sumber : Data primer diolah

Dari tabel 5.17 diketahui nilai koefisien determinasi yaitu 0.721, sedangkan

koefisien determinasi yang telah terkoreksi dari faktor kesalahan atau bias dengan

tujuan agar lebih mendekati ketepatan model dalam populasi digunakan Adjusted

Rsquare yaitu sebesar 0.697. Dari hasil koefisien determinasi dapat diketahui

bahwa sebesar 72.1% keragaman dari kepuasan penghuni di Perumahan Villa

Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan dipengaruhi oleh faktor pengelolaan

Universitas Sumatera Utara


perumahan, kualitas bangunan, prasarana perumahan, fasilitas perumahan, dan

karakteristik lingkungan perumahan. Sedangkan sisanya 27.9% ditentukan oleh

faktor lain di luar variabel yang diteliti.

5.4.2 Uji Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model persamaan regresi linier berganda mempunyai pengaruh

signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen,

Hasil uji f dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.18 Hasil Output SPSS Uji F


b
ANOVA

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 96.399 5 19.280 29.938 a
.000
Residual 37.351 58 .644
Total 133.750 63
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 5.18, diperoleh hasil Fhitung sebesar 29.938 dengan nilai

signifikansi (0.000) yang jauh lebih kecil dari alpha 0.05, sehingga Ho ditolak.

Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari pengelolaan

perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), prasarana perumahan (X3), fasilitas

perumahan (X4), serta karakteristik lingkungan perumahan (X5) terhadap

kepuasan penghuni (Y) di Perumahan Villa Zeqita.

5.4.3 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yaitu pengelolaan perumahan, kualitas bangunan, prasarana, fasilitas

Universitas Sumatera Utara


perumahan, dan karakteristik lingkungan terhadap variabel dependen, yaitu

kepuasan penghuni secara parsial. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.19 Hasil Output SPSS Uji t


a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.950 1.179 -1.654 .103
X1 (Pengelolaan perumahan) .135 .048 .348 2.800 .007
X2 (Kualitas bangunanl) .116 .041 .313 2.808 .007
X3 (Prasarana) .039 .083 .050 .469 .641
X4 (Fasilitas) .083 .038 .229 2.192 .032
X5 (Karakteristik Lingk.) .011 .044 .029 .247 .806

a. Dependent Variable: Y (Kepuasan_penghuni )


Sumber : Data primer diolah

Berdasarakan tabel 5.19 dengan mengambil taraf nyata (signifikansi)

sebesar 5% (0.05), untuk konstanta diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0.103

yang lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa konstanta tidak

berpengaruh nyata terhadap model regresi. Untuk variabel pengelolaan lokasi

perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), serta fasilitas perumahan (X4),

menunjukkan nilai signifikansi yang berturut-turut sebesar 0.007, 0.007, dan

0.032, yang lebih kecil dari alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), fasilitas perumahan (X4),

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan penghuni di Perumahan

Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan tersebut. Faktor pengelolaan

perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), fasilitas perumahan (X4) memberikan

pengaruh yang positif (koefisien bernilai positif) terhadap kepuasan penghuni di

Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan. Artinya semakin baik

pengelolaan perumahan, kualitas bangunan, fasilitas perumahan, maka hal itu

Universitas Sumatera Utara


akan dapat meningkatkan kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita

Kecamatan Medan Tuntungan secara bermakna. Demikian sebaliknya, semakin

kurang baik faktor pengelolaan lokasi perumahan, kualitas bangunan, fasilitas

perumahan, maka hal itu akan dapat menurunkan kepuasan penghuni di

Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan.

Sedangkan untuk variabel prasarana perumahan (X3) dan karakteristik

lingkungan perumahan (X5) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.641 dan 0.806

yang lebih besar dari alpha 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa prasarana

perumahan (X3) dan karakteristik lingkungan perumahan (X5) tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita

Kecamatan Medan Tuntungan. Dengan kata lain, baik buruknya prasarana

perumahan dan karakteristik lingkungan di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan

Medan Tuntungan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan penghuni di

Perumahan tersebut.

5.4.4 Interpretasi Model Penelitian

Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara

variabel independen pengelolaan lokasi perumahan (X1), kualitas bangunan (X2),

prasarana perumahan (X3), fasilitas perumahan (X4), serta karakteristik

lingkungan perumahan (X5) terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan penghuni

di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan. Berdasarkan hasil

pengujian, maka diperoleh model regresi sebagai berikut :

Y = -1.950 + 0.135 X1 + 0.116 X2 + 0.039 X3 + 0.083 X4+ 0.011 X5

Universitas Sumatera Utara


dengan implikasikan sebagai berikut:

1. α = -1.950

Nilai konstan ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada pengaruh dari

variabel pengelolaan lokasi perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), prasarana

perumahan (X3), fasilitas perumahan (X4), serta karakteristik lingkungan

perumahan (X5), (X1, X2, X3, X4 dan X5=0), maka kepuasan penghuni di

Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan diprediksikan akan bernilai

rendah secara konstan (karena nilai konstanta bernilai negatif dengan asumsi

variabel yang lain tetap (X1, X2, X3, X4, dan X5=0).

2. β1 = 0.135

Nilai koefisien regresi β1 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total skor

jawaban untuk pengelolaan lokasi (X1), maka hal ini secara signifikan dapat

meningkatkan kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan (karena koefisien X1 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain

tetap (X2, X3, X4, dan X5=0).

3. β2 = 0.116

Nilai koefisien regresi β2 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total skor

jawaban untuk kualitas bangunan (X2), maka hal ini secara signifikan dapat

meningkatkan kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan (karena koefisien X2 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain

tetap (X1, X3, X4, dan X5=0).

4. β3 =0.039

Nilai koefisien regresi β3 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total skor

jawaban untuk prasarana (X3), maka hal ini dapat meningkatkan kepuasan

Universitas Sumatera Utara


penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan (karena

koefisien X3 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain tetap (X1, X2, X3,

dan X5=0).

5. β4 = 0.083

Nilai koefisien regresi β4 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total skor

jawaban untuk fasilitas (X4), maka hal ini secara signifikan dapat meningkatkan

kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan

(karena koefisien X4 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain tetap (X1,

X2, X3, dan X5=0).

6. β5 =0.011

Nilai koefisien regresi β5 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total skor

jawaban untuk karakteristik lingkungan perumahan (X5), maka hal ini dapat

meningkatkan kepuasan penghuni di Perumahan Villa Zeqita Kecamatan Medan

Tuntungan (karena koefisien X5 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain

tetap (X1, X2, X3, dan X4=0).

5.5 Pembahasan

5.5.1 Pengaruh pengelolaan perumahan (X1) terhadap kepuasan

penghuni (Y)

Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah pengelolaan lokasi perumahan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni.

Hasil perhitungan menunjukkan nilai signifikan pengelolaan lokasi lebih kecil dari

nilai α = 0,005, yaitu sebesar 0.007. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa

variabel pengelolaan lokasi perumahan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan penghuni. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian

Universitas Sumatera Utara


Barus (2015) dimana perawatan atau pengelolaan mempengaruhi tingkat

kepuasan. Pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen properti akan

memberikan hasil yang lebih baik dan berdampak positif kepada tingkat kepuasan.

Kegiatan-kegiatan pengelolaan yang dilakukan manajemen properti seperti

mengelola keamanan, kebersihan dan perbaikan-perbaikan menjadi salah satu

yang menciptakan kepuasan bagi penghuni. Semakin baik pengelolaan yang

dilakukan maka penghuni akan semakin puas. Hal ini didukung dengan hasil

penelitian dari Christudason (2008) yang menyatakan bahwa dengan adanya

pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen in-house atau manajemen properti

internal perumahan maka memiliki beberapa manfaat. Manajemen memiliki

kontrol dan komunikasi yang lebih baik dengan tim dan penghuni karena mereka

secara langsung bertanggung jawab menjalankan tim manajemen internal. Hal ini

juga didukung dengan pernyataan Scarret (1995) bahwa manajemen properti

berusaha memberikan saran tentang pembentukan kerangka kerja yang tepat untuk

mengawasi kepemilikan properti untuk mencapai tujuan jangka pendek dan

jangka panjang yang disepakati dari pemilik properti.

5.5.2 Pengaruh kualitas bangunan (X2) terhadap kepuasan penghuni (Y)

Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah

kualitas bangunan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni. Hasil perhitungan

menunjukkan nilai signifikan kualitas bangunan lebih kecil dari nilai α = 0.005,

yaitu 0.007. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa variabel kualitas

bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan penghuni. Hal ini

menunjukkan bahwa kualitas bangunan mempengaruhi kepuasan penghuni.

Semakin baik kualitas bangunan maka akan meningkatkan kepuasan penghuni.

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Kwanda, dkk (2001) yang

menyatakan bahwa kualitas bangunan berpengaruh positif dan signifikan. Kualitas

bangunan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni

perumahan.

Hasil ini juga didukung dari wawancara dengan responden dimana sebagian

besar responden menilai kualitas bangunan rumah cukup baik sehingga sebagian

besar merasa puas. Hal ini dapat diketahui dari belum pernah dilakukannya

perbaikan bangunan rumah bagi sebagian besar penghuni, sebagian lagi memiliki

frekuensi jarang. Namun berbeda dengan hasil penelitian Setiadi (2015) dimana

kualitas bangunan hanya memiliki korelasi yang lemah terhadap kepuasan.

5.5.3 Pengaruh prasarana perumahan (X3) terhadap kepuasan penghuni (Y)

Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah

prasarana berpengaruh terhadap kepuasan penghuni. Hasil perhitungan

menunjukkan nilai signifikan prasarana perumahan lebih besar dari nilai

α = 0.005, yaitu 0.641. Dari hasil penelitian diketahui bahwa prasarana perumahan

berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini didukung dengan penelitian

Kwanda, dkk (2001) dimana prasarana berpengaruh positif dan tidak signifikan.

Ketersediaan prasarana tidak berpengaruh nyata terhadap kepuasan penghuni.

Ketersediaan prasarana pada umumnya sudah terpenuhi sebelum penghuni

perumahan memutuskan untuk membeli rumah. Sehingga kepuasan penghuni

tidak begitu dipengaruhi lagi oleh ketersediaan prasarana di perumahan.

Hasil yang berbeda dengan penelitian Purwanto (2014) dimana penghuni

rumah merasa puas dengan ketersediaan prasarana dan sarana. Beberapa prasarana

seperti : jaringan jalan, jaringan listrik, drainase, dan pembuangan air limbah

Universitas Sumatera Utara


sudah tersedia pada perumahan. Ketersediaan prasarana yang memadai dapat

digunakan oleh penghuni perumahan untuk mendukung aktifitas sehari-hari. Hal

ini akan berdampak pada kepuasan penghuni.

5.5.4 Pengaruh fasilitas perumahan (X4) terhadap kepuasan penghuni (Y)

Pengujian hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah fasilitas perumahan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni. Hasil

perhitungan menunjukkan nilai signifikan fasilitas perumahan lebih kecil dari nilai

α = 0,005, yaitu 0.032. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor fasilitas berpengaruh

positif terhadap kepuasan penghuni, artinya apabila manajemen fasilitas baik

maka akan meningkatkan kepuasan penghuni perumahan. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan Hasugian (2014) bahwa aspek fasilitas

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan penghuni. Pengaruh

ketersediaan fasilitas juga didukung dengan penelitian yang dilakukan

Purwanto (2014) dimana ketersediaan fasilitas yang disediakan oleh pengembang

berpengaruh terhadap kepuasan penghuni.

Ketersediaan fasilitas di lokasi perumahan Villa Zeqita dapat dikatakan

cukup lengkap. Fasilitas yang tersedia dan dikelola oleh pengembang diantaranya

lapangan olah raga basket dan futsal, taman bermain, kolam renang, mini market,

kafe, gedung serba guna/Balai Zeqita, dan cctv. Sesuai dengan pernyataan Karim

(2008) yang menyatakan bahwa ketersediaan fasilitas harus mempengaruhi

tingkat kepuasan warga terhadap lingkungan perumahan mereka. Secara umum

penghuni perumahan puas dengan ketersediaan dan pengelolaan fasilitas

perumahan, namun beberapa responden merasa terganggu dengan penggunaan

gedung serbaguna/Balai Zeqita yang menimbulkan suara bising dan mengganggu

Universitas Sumatera Utara


akses keluar masuk perumahan karena banyak kendaraan yang parkir di sepanjang

jalan masuk perumahan.

5.5.5 Pengaruh karakteristik lingkungan (X5) terhadap kepuasan penghuni

Pengujian hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah karakteristik lingkungan berpengaruh terhadap kepuasan penghuni. Hasil

perhitungan menunjukkan nilai signifikan karakteristik lingkungan lebih besar

dari nilai α = 0.005, yaitu 0.806. Hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik

lingkungan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan penghuni.

Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan tidak berpengaruh nyata

terhadap kepuasan penghuni. Hasil penelitian ini bisa terjadi karena sejak awal

lingkungan perumahan memang sudah cukup asri karena sebagian berbatasan

dengan areal kosong sehingga kondisi udara cukup sejuk. Penelitian ini memiliki

hasil yang berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Adriaanse (2007)

dimana disebutkan bahwa karakteristik lingkungan memiliki pengaruh positif

pada kepuasan penghuni perumahan. Rutinitas kebiasaan penghuni perumahan

membangun kesadaran kognitif dari lingkungan perumahan sampai pada titik di

mana seseorang secara psikologis menyatu dengan perumahannya.

Kondisi lingkungan perumahan secara fisik tampak asri, keseragaman

tampilan perumahan dimana tidak ada rumah yang berpagar dan banyak

pepohonan ditanam di pekarangan rumah dan di pembatas jalan. Kondisi ini tentu

membuat lingkungan perumahan aman dari polusi udara. Tingkat kebisingan di

perumahan tergolong rendah meskipun perumahan berada di pinggir jalan besar,

namun untuk letak rumah warga berada di bagian belakang dari areal perumahan.

Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa tidak pernah ada banjir dan

Universitas Sumatera Utara


lokasi aman dari kriminalitas. Karim (2008) dalam penelitiannya menyatakan

lingkungan perumahan adalah domain hidup yang penting bagi manusia.

Kehidupan seseorang terikat pada rumah dimana dia tinggal.

Karakteristik lingkungan tidak hanya terbatas pada kondisi fisik, tetapi juga

kondisi sosial. Menurut Ibem (2012), karakteristik perumahan dan kondisi sosial-

ekonomi perumahan berpengaruh terhadap kualitas perumahan. Dari hasil

penelitian dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan sosial di perumahan cukup

nyaman, kondisi fisik memungkinkan para warga perumahan untuk berinteraksi

satu sama lain. Terdapat wadah sosial berupa komunitas penghuni yang di beri

nama ‘Iwaze’ (Ikatan Warga Zeqita). Para penghuni umumnya didominasi dari

suku Batak, hal ini terlihat dari nama responden yang sebagian besar memiliki

marga. Keberadaan suatu komunitas atau adanya etnis/suku biasanya

mempengaruhi interaksi sosial di lingkungan. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Adriaanse (2007) bahwa iklim sosial perumahan adalah komponen yang paling

signifikan dari kepuasan perumahan secara keseluruhan. Kondisi sosial menjadi

bagian dalam suatu lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Secara simultan, pengelolaan perumahan (X1), kualitas bangunan (X2),

prasarana (X3), fasilitas perumahan (X4), dan karakteristik lingkungan (X5)

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penghuni (Y) di Perumahan Villa

Zeqita Kecamatan Medan Tuntungan. Semakin baik pengelolaan yang dilakukan

secara menyeluruh maka akan meningkatkan kepuasan penghuni perumahan.

Secara parsial, pengelolaan perumahan (X1), kualitas bangunan (X2), dan

fasilitas perumahan (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

penghuni di Perumahan Villa Zeqita. Indikator pengelolaan perumahan yang

paling berpengaruh terhadap kepuasan penghuni adalah sistem satu pintu masuk

dan shift jaga. Indikator kualitas bangunan yang paling berpengaruh terhadap

kepuasan penghuni adalah kualitas lantai, kontruksi dan cat. Dan indikator

fasilitas perumahan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan penghuni adalah

ketersediaan fasilitas mini market dan cctv.

Secara parsial, prasarana dan karakteristik lingkungan berpengaruh positif

dan tidak signifikan. Hal ini berarti prasarana dan karakteristik lingkungan tidak

berpengaruh nyata terhadap kepuasan penghuni. Ketersediaan prasarana pada

umumnya sudah terpenuhi sebelum penghuni perumahan memutuskan untuk

membeli rumah sehingga tidak lagi berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan.

Sedangkan karakteristik lingkungan perumahan sejak awal sudah memiliki udara

Universitas Sumatera Utara


yang sejuk karena banyak ditumbuhi pepohonan dan dikelilingi areal kosong,

sehingga kondisi ini sejak awal sudah dirasakan oleh penghuni.

Berdasarkan penelitian pada perumahan Villa Zeqita maka dapat

disimpulkan bahwa eksistensi manajemen properti terhadap pengelolaan

perumahan dapat meningkatkan kepuasan penghuni dan menambah nilai investasi

properti.

6.2 Saran

Berdasarkan rangkaian proses penelitian tentang analisis pengaruh

manajemen properti terhadap kepuasan penghuni dapat diberikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi PT Ardin

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum penghuni atau warga Zeqita puas

dengan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen perumahan. Inovasi

yang dilakukan secara tidak langsung menjadikan rumah tidak hanya sebagai

rumah tinggal tetapi juga sebagai investasi yang menguntungkan. Namun perlu

lebih diperhatikan lagi dalam mengelola lahan perumahan agar pembangunan

fasilitas sesuai dengan kebutuhan penghuni perumahan.

2. Bagi Pengembang lainnya

Kepuasan penghuni merupakan salah satu yang akan membantu

pengembang dalam mempromosikan produk perumahan. Dengan rasa puas akan

perumahannya akan mendorong penghuni untuk mempromosikan ke orang lain.

Oleh karena itu, dalam mengembangakan bisnis properti, pengembang harus bisa

secara konsisten mengelola perumahan agar penghuni tetap merasa puas.

Universitas Sumatera Utara


3. Bagi Bidang Ilmu Penilaian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

bidang ilmu manajemen properti. Peran manajemen properti dalam meningkatkan

kepuasan penghuni seperti pengelolaan perumahan, ketersediaan fasilitas dan

kualitas bangunan dapat menjadi acuan untuk memberi alternatif strategi dalam

pengembangan kegiatan manajemen properti perumahan. Pengembangan

manajemen properti tidak hanya memberi kepuasan bagi penghuni tetapi juga

kepuasan bagi pemilik properti dalam meningkatkan nilai properti.

4. Bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dapat memperbanyak

variabel bebas lainnya yang diduga mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan penghuni perumahan, misalnya faktor eksternal.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Abidoye, R. B. dan Chan, A. P. C. 2016. Critical Determinants of Residential


Property Value : Professionals’s Perspective. Journal of Fasilities
management.Vol. 14 No. 3. University Hung Hom, Hong Kong.

Adriaanse, C. C. M. 2007. Measuring Residential Satisfaction: A Residential


Environmental Satisfaction Scale (RESS). Journal Housing Built
Environment. 22:287–304. OTB Research Institute, Delft, Netherlands

Anonim, Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan


Permukiman.

Barus, Jessica. 2015. Analisis Pengaruh Manajemen Properti terhadap Kepuasan


dan Revisit Intention Pengunjung Mikie Holiday Theme Park. Tesis.
Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Christudason, A. 2008. Choice of property management system for resindential


strata developments in Singapore. Journal of Property Management. Vol.
26 No. 2. Emerald Group Publishing Limited.

Dengah, S. Rumate, V. Niode, A. 2013. Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita


dan Jumlah Penduduk Terhadap Permintaan Perumahan Kota Manado
Tahun 20023-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol.14 No.3.
Universitas Samratulangi. Manado.

Engel, James F, Roger D, Paul W, and Miniard. 1990. Consumer Behaviour.


Dryden Press.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Edisi Ketiga. Universitas Diponegoro. Semarang.

Harjanto, B dan Hidayati, W. 2015. Konsep Dasar Penilaian Properti Edisi Kedua.
BPFE, Yogyakarta.

Harris, J. C and Friedman, J.P. 1997. Real Estate Handbook, 4th Edition. Barron’s
Educational Series,Inc. New York.

Hasugian, Herberto. 2014. Pengaruh Manajemen Properti Rumah Susun Terhadap


Kepuasan Penyewa Rumah Susun Sukaramai Medan. Tesis. Pasca Sarjana,
Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hui, E. C. M. H, Lau, H. T, and Khan, T. H. 2011. Effect of Property


Management on Property Price:A Case Study in HK. Journal Vol. 29 No.

Universitas Sumatera Utara


11/12. Polytechnic University. Hong Kong. Emerald Group Publishing
Limited.

Ibem, E. O. 2012. Residents’ perception of the quality of public housing in urban


areas in Ogun State, Nigeria. Journal Vol. 29 No. 9. Department of
Architecture, Covenant University, Ota, Nigeria. Emerald Group
Publishing Limited.

Karim. 2008. The Satisfaction of Residents on Community Facilities in Shah


Alam, Malaysia. Asia Social Science Journal. Vol 4 Nomor 11. University
Teknologi MARA. Malaysia.

Koentjaraningrat. 2008. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:


Djambatan.

Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Pearson Education Asia


Pte. Ltd dan PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kwanda, T, Rahardjo, J, Wardani, M.K. 2001. Analisis Kepuasan Pengaruh


Perumahahn Sederhana di Denpasar Berdasarkan Faktor Lokasi,
Prasarana, Sarana, Kualitas Bangunan, Desain dan Harga. Jurnal Teknik
Arsitektur. Vol. 29. No.2. Universitas Kristen Petra.

MAPPI. 2015. Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia. Edisi
VI. Jakarta.

Memah, D, Tumbel, A, Rate, P. V. 2015. Analisis Strategi Promosi, harga,


Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Rumah di Citraland
Manado. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 1. Universitas Samratulangi. Manado.

Permendagri Nomor 1 tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan,


Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan Kepada Pemerindah
Daerah.

Phillips, L. Shea, S. Joyce. McKinley, M. 2006. Appraising Residential


Properties Fourth Edition. Ebook. Appraisal Institute. United States of
America.

Pidora, D dan Pigawati, B. 2014. Keterkaitan Perkembangan Permukiman dan


Perubahan Harga Lahan di Kawasan Tembalang. Jurnal Wilayah dan
Lingkungan, Volume 2 No 1, Semarang.

Purwanto, E. 2014. Korelasi Kinerja Spasial Perumahan dengan Kepuasan


Penghuni Mega Residence Semarang. Jurnal Tesa Arsitektur Vol. 12 No.1.
Universitas Diponegoro. Semarang.

Universitas Sumatera Utara


Sastra, M. S dan Marlina, E. 2005. Perencanaan dan Pembangunan Perumahan
Sebuah Konsep, Pedoman dan Strategi Perencanaan dan Pengembangan
Perumahan. Andi Offset. Yogyakarta.

Scarrett, Douglas. 1995. Property Asset Management. Second Edition. E & FN


SPON. London.

Setiadi, H.A. 2015. Analisis Faktor Berpengaruh Terhadap Kepuasan Penghuni


Rumah Susus Sewa Studi Kasus Rumah Susun Sewa Kemayoran. Jurnal
Permukiman Vol. 10 No. 1. Badan Litbang Kementerian Pekerjaan
Umum.

Setiawan, B dan Ruki, U.A. 2014. Penerapan Psikologi Desain Pada Elemen
Desain Interior. Jurnal Humaniora Vol. 5 No. 2. Universitas Bina
Nusantara. Jakarta.

Sinulingga, S. 2015. Metode Penelitian Edisi 3. USU Press. Universitas Sumatera


Utara. Medan.

Sudharto, P.H. 2005. Strategi Pemasaran Edisi 2. Liberty. Yogyakarta.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sunarmi. 2013. Pendekatan Pemecahan Desain Interior Rumah Tinggal. Ornamen.


Vol. 10 No 1. Surakarta.

Standar Nasional Indonesia 03-1733 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan Di Perkotaan.

Tijptono, F. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Terry, G.R. 1968. Principle of Management.


http://jurnalmanajemen.com/pengertian-manajemen/. Diakses 1st July
2018.

Tse, D.K and Wilton, P.C. 1988. Models of Consumer Satisfaction Formation: An
Extension. Journal of Marketing Research. Vol.25 No. 2.

Wahyuni, Nona. 2017. Pengaruh Lokasi, Desain, Fasilitas, dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Properti Rumah Tinggal di Kecamatan Medan
Sunggal Kota Medan. Tesis. Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara.
Medan.

Wilkie, W.L, 1990. Cosumer Behavior. 2nd Edition. John Wiley & Sons.
New York.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Kuisioner

KUISIONER PENELITIAN

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara


Penghuni Perumahan Villa Zeqita

Saya yang bernama Devi Sinaga, mahasiswi Program Studi Magister Manajemen
Properti dan Penilaian Universitas Sumatera Utara, sedang melakukanpenelitian
tesis berjudul ‘Analisis Pengaruh Manajemen Properti Terhadap Kepuasan
Penghuni Rumah Tinggal di Perumahan Villa Zeqita Medan Tuntungan’.

Membutuhkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara selaku penghuni perumahan untuk


mengisi kuisioner berikut. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,
partisipasi, dan kerjasama bapak/Ibu/Saudara.

Hormat saya,
Devi Sinaga

....................................................................................................................................

A. IDENTITAS RESPONDEN(Isilah pertanyaan dan lingkari jawaban yang sesuai)

Nama : …………………………………….................
Usia : ……………………………………………….
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
Pendidikan Terahir : a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana
f. S2 g. S3
Status : a. Menikah b. Belum Menikah
c. Janda / Duda
Jumlah Anak : a. 1 b. 2 c. 3 d. ≥4 e. Tidak Ada
Pekerjaan : a. PNS b. BUMN c. Swasta
d. Wirausaha e. Profesional
f. Lainnya…………………………..

Universitas Sumatera Utara


B. IDENTITAS PROPERTI(Isilah pertanyaan dan lingkari jawaban yang sesuai)

Type Rumah : ……….…..…


Blok/No : ……….…../………………/………
Luas Tanah : ………… m2
Luas/Ukuran Bangunan : …………m2
Status Kepemilikan rumah : a. Pemilik
b. Penyewa
c. Lainnya………….
Tahun pembelian/menempati rumah : ………………………..
Harga beli / sewa rumah : Rp ……………………

Darimanakah anda mendapatkan informasi sehingga tertarik


membeli/menyewa rumah di perumahan Villa Zeqita :
a. Keluarga b. Media Cetak/Internet c. Datang ke Lokasi
d. Pameran e. Lainnya

Apakah anda akan merekomendasikan perumahan Villa Zeqita bagi calon


pembeli/penyewa lain:
a. Ya b. Tidak

C. PERTANYAAN VARIABEL
(berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban Anda dan keadaan sebenarnya)

SP : SANGAT PUAS P : PUAS KP : KURANG PUAS


P : PUAS STP : SANGAT TIDAK PUAS
SKOR JAWABAN
NO. PERTANYAAN
SP P KP TP STP
I. Pengelolaan perumahan
1 Frekuensi pengangkutan sampah di perumahan
2 Sistem shiftjaga dan pengawasan olehpetugas keamanan
3 Perumahan memiliki one gate system (satu pintu masuk)
4 Penempatan lampu jalan dan perbaikan ketika rusak
Penataan blok rumah dan aturan renovasi tampilan luar
5
rumah
6 Perawatan rutin lingkungan perumahan
7 Iuran bulanan untuk perawatan lokasi perumahan

Universitas Sumatera Utara


SKOR JAWABAN
NO. PERTANYAAN
SP P KP TP STP
II. Kualitas Bangunan SP P KP TP STP
1 Kualitas kontruksi bangunan rumah kokoh
2 Dinding rumah tidak mudah retak
3 Lantai rumah menggunakan keramik yang baik
4 Cat dinding rumah tahan lama dan tidak mudah rusak
5 Kualitas pintu rumah baik dan kokoh
6 Kualitas jendela rumah baik dan kokoh
III. Prasarana Perumahan SP P KP TP STP
1 Kondisi jalan di perumahan lebar dan baik
2 Maintenance listrik dikelola oleh developer
3 Maintenance drainase dikelola oleh developer
4 Maintenance air bersih dikelola oleh developer
Maintenance pembuangan limbah dikelola oleh
5
developer
IV. Fasilitas Perumahan SP P KP TP STP
1 Terdapat mini market dan kafe di perumahan
2 Terdapat balai pertemuan di perumahan
3 Terdapat lapangan olah raga di perumahan
4 Terdapat taman di lokasi perumahan
5 Terdapat kolam renang di perumahan
6 Terdapat cctv di beberapa titik di perumahan
V. Karakteristik Lingkungan Perumahan SP P KP TP STP
1 Lingkungan sosial nyaman dan menyenangkan
2 Lingkungan bernuansa pegunungan dan sejuk
3 Lingkungan rendah polusi dan ditanami pepohonan
4 Tingkat kebisingan diperumahan rendah
5 Topografi perumahan aman dari banjir
6 Lingkungan rumah aman dari kriminalitas
7 Tersedia ruang terbuka di perumahan
8 Kemudahan akses ke jalur transportasi
VI. Kepuasan Penghuni SP P KP TP STP
1 Pelayanan developer terhadap keluhan dari penghuni
Secara keseluruhan saya puas dengan pengelolaan yang
2
dilakukan oleh developer
Berikan komentar dan saran Anda terkait dengan manajemen properti yang
dilakukan di perumahan Villa Zeqita. Semoga bisa menjadi masukan untuk
perbaikan dan pengembangannya:
………………………………………………………………………………………
……………..………………………………………………………………………
……………………………..
=Terima kasih = Tanda tangan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Data Hasil Jawaban Kuisioner

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Data Hasil SPSS

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .849 .721 .697 .802 1.987
a. Predictors: (Constant), X5 (Total), X4 (Total), X2 (Total), X3 (Total), X1 (Total)
b. Dependent Variable: Y (Total)

b
ANOVA

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 96.399 5 19.280 29.938 a
.000
Residual 37.351 58 .644
Total 133.750 63
a. Predictors: (Constant), X5 (Total), X4 (Total), X2 (Total), X3 (Total), X1 (Total)
b. Dependent Variable: Y (Total)

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.950 1.179 -1.654 .103
X1 (Total) .135 .048 .348 2.800 .007 .312 3.202
X2 (Total) .116 .041 .313 2.808 .007 .388 2.577
X3 (Total) .039 .083 .050 .469 .641 .422 2.371
X4 (Total) .083 .038 .229 2.192 .032 .440 2.273
X5 (Total) .011 .044 .029 .247 .806 .350 2.853
a. Dependent Variable: Y (Total)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai