PENDAHULUAN
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java melakukan peletakan batu
Kegiatan tersebut mengandung resiko yang sangat besar baik dari segi biaya,
keselamatan kerja maupun teknologi yang digunakan untuk prosesnya. Untuk itu
dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan peralatan yang mamadai menjadi
syarat mutlak agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Lancarnya kegiatan
eksploitasi tidak lepas dari pengontrolan secara berkala untuk mengetahui tata cara
produksi dan peralatan yang akan digunakan serta prosedur yang benar dalam
terproduksi terdiri dari gas, kondensat, dan air yang harus dipisahkan. Untuk
melakukan pemisahan fluida tersebut yang digunakan adalah peralatan separator atau
pipa kembung.
1
kondensat, air, dan gas. penulisan kertas kerja wajib ini bertumpu dari itu semua yaitu
OPF Balongan milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java untuk
Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah untuk mengikuti kurikulum
pendidikan di Sekolah Tinggi Energi dan Mineral Akamigas. Selain itu, penulisan
sesungguhnya di lapangan.
Sesuai dengan program studi Diploma Satu (D1), penulis membuat batasan
2
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I, PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang sebagai pemilihan judul, maksud dan tujuan,
Membahas tentang sejarah singkat lapangan, struktur organisasi, Visi Dan Misi
BAB V, PENUTUP
praktek kerja lapangan. Serta saran-saran penulis kepada OPF Balongan milik
3
II. ORIENTASI UMUM
2.1 Sejarah Singkat Lapangan Pertamina Hulu Energi Offshore North West
Java
(Persero) yang merupkan salah satu Badan Usaha Milik Negara Indonesia. PHE
bidang usaha hulu Minyak dan Gas bumi serta menjadi penggerak usaha hulu dalam
mengelolah wilayah kerja sama di dalam dan di luar Negeri sebagai Production
meliputi 8300 kilometer persegi sebagai area produksinya, yang membentang dari
utara Cirebon hingga Kepulauan Seribu. PHE ONWJ memiliki 670 sumur, 170
platform laut dangkal, 40 fasilitas pengolahan dan pelayanan serta 1000 mil pipa
dibawah laut.
Petroleum) Group di wilayah Offshore North West Java (ONWJ) pada 25 Juni 2009
senilai US$ 280 juta. BP Group merupakan perusahaan gabungan antara BP Amoco
dan Atlantic Richfield Company (ARCO) pada bulan April 2000, lalu diikuti oleh
4
Sebelum di ambil alih oleh BP Indonesia, wilayah kerja dikelola oleh Atlantic
Richfield Indonesia (ARI). perusahaan ini telah melakukan kegiatan sejak tahun 1971
dengan system kontrak hasil dengan pertamina untuk proses pengeboran, pengolahan,
Wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi ONWJ di bagi menjadi dua, yaitu
West area dan East area. Saat itu total produksi Oil ONWJ berkisar antara 35.000
hingga 40.000 BOPD dan produksi gas sekitar 200 MMSCFD. Produksi PHE ONWJ
berasal dari 5 lapisan, yaitu: lapisan Parigi, Main, Massive, Baturaja, dan Talang
Akar yang keseluruhan wilayah kontrak kerjanya di Lepas Pantai Utara Laut Jawa
Pembagian wilayah ONWJ dapat dilihat dari pada table 2.1 di bawah ini:
5
Tabel 2.1 Wilayah Kerja Pertamina Hulu Energi Offshore North West
Java (ONWJ)
Mike-Mike Echo
Papa Foxtrot
Zulu Uniform
AVSA Kilo
KLA NGL Central Plant
ORF MuaraKarang Bravo
ORF TANJUNG PRIOK
ORF CILAMAYA
LIMA
OPF Balongan
2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan ekplorasi & produksi minyak dan gas kelas dunia.
2.2.2 Misi
Menjalankan kegiatan ekplorasi & produksi minyak dan gas dengan prinsip
6
2.3 Strukrur Organisasi OPF Balongan
7
2.4 Photo Lapangan OPF Balongan
8
III. DASAR TEORI
Fluida yang mengalir dari suatu sumur produksi terdiri dari minyak, gas, air,
dan padatan padatan lainnya. Pada sa’at fluida mencapai permukaan, dimana tekanan
lebih rendah dibandingkan dengan tekanan reservoir, kapasitas cairan melarutkan gas
akan menurun sehingga akan terpisah dari minyak. Agar terjadi proses pemisahan,
3.2 Separator
dirancang untuk memisahkan suatu campuran fluida (minyak, air, dan gas) ke dalam
Dalam separator, ada 2 gaya yang sangat mempengaruhi proses pemisahan gas
Gaya Gravitasi
Perubahan Kecepatan
9
Gas yang jauh lebih ringan dari pada cairan (minyak dan air) akan
memisahkan gas hanya dalam waktu yang singkat. Cairan yang telah terpisah dengan
gas akan langsung turun ke bawah dan mengalir lewat Separator Outlet. Pada proses
pemisahan ini dibutuhkan waktu sekitar 30 sampai 60 detik untuk cairan dapat
Separator ini memiliki pressure range dari 225 Psi sampai 650 psi.
Separator tipe ini hanya dapat memisahkan fluida menjadi 2 bentuk fasa, yaitu
gas dan cairan. Pada tipe ini minyak dan air masih menjadi satu kesatuan dan
belum terpisah.
10
Separator tipe ini memisahkan fluida menjadi 3 bentuk fasa. Tidak seperti
pada separator 2 fasa yang hanya memisahkan gas dengan cairan. Pada
11
c). Separator berdasarkan bentuknya
Fluida masuk melalui inlet dan kemudian menabrak deflector plate sehingga
terjadi perubahan momentum secara tiba-tiba. Kemudian gas mengalir ke bagian atas
separator. Gas naik menuju mist extractor, di bagian ini hanya butiran yang lebih
kecil dari 10 micron saja yang dapat melewati mist extractor sedangkan butiran
Butir air dan minyak yang jatuh dari aliran gas akan terkumpul di bagian
pengumpul cairan. Setelah itu air dan minyak akan terpisah menurut densitasnya. Air
akan mengalir keluar dari separator melalui outlet air yang teretak di bagian paling
bawah separator. Sedangkan minyak akan keluar melalui outlet minyak yang terletak
12
o Level cairan tidak terlalu diperhatikan.
o Mudah dibersihkan.
2. Separator Horizontal
Saat fluida dari sumur masuk kemudian menabrak inlet diverter, gerakan
kedapan dihentikan secara sementara. Cairan berat segera jatuh ke dasar separator
13
bagian pengumpul cairan. Gas dan kabut minyak menerobos melalui bagian
dengan gravitasi. Gas tetap menerobos melalui mist extractor dimana sisa kabut
minyak dipisahkan dari gas. Minyak dan air dikeluarkan melalui saluran keluar
cairan. Kotoran kotoran yang terpisahkan dari fluida sumur akan terletak dibagian
bawah separator. Secara periodic, kotoran – kotoran ini dibersihkan, atau dicuci dari
dasar separator.
o Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar.
14
Gambar 3.4 Separator Hrizontal
3. separator spherical
Fluida yang mengalir melalui inlet akan terpecahkan menjadi dua aliran.
cairan. Separator dibagi dua bagian oleh suatu pelat atau lantai. Cairan mengalir ke
bagian bawah melalui lubang – lubang di lantai tersebut. Cairan tersebar dalam suatu
lapisan tipis disepanjang pelat atau lantai tersebut. Karena cairan tersebar secara tipis,
lebih mudah bagi gas untuk terikut untuk keluar dari cairan. Level cairan dalam
separator diatur oleh suatu pelampung yang dihubungkan dengan “dump valve”. Gas
yang keluar dari cairan mengalir melalui mist extractor dan di keluarkan dari
Tidak dipakai dalam operasi – operasi dimana terdapat pola aliran slug.
Kadang kala dipakai dalam aplikasi gas kering. Bejana bertekana ini memiliki
kapasitas cairan yang terbatas. Untuk tekanan tertentu, sering terbuat dari baja.
15
Gambar 3.5 Separator bulat (spherical)
Deflector plate adalah plat yang dipasang di depan inlet fluida. Deflector plate
berfungsi sebagai pemisah awal fasa gas dan fasa cairan bebas. Plat ini juga
16
2. Weir
Weir adalah pemisah yang dipasang tegak lurus didalam separator. Alat ini
berfungsi untuk meningkatkan residence time dari cairan. Selain itu alat ini juga
berfungsi sebagai pemisah antara minyak yang sudah terpisah dengan cairan agar
3. Straightening Vanes
Straightening vanes adalah plat yang dipasang di secara horisontal. Alat ini
berfungsi untulk merubah aliran gas yang turbulen setelah dipisahkan oleh
deflector plate.
Mist extractor adalah kumpulan kawat yang dipasang dibawah outlet gas. Alat
ini berfungsi untuk merubah arah aliran gas. Selain itu alat ini juga berfungsi
17
5. Vortex Breaker
Alat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pusaran saat fluida keluar dari
6. Sand Jets
18
7. Coalescer Pack
dalam air dan butiran air dalam minyak. Pemasangan coalescer pack pada bagian
cairan dapat menyebabkan ukuran dari butiran air yang terikut pada fasa minyak
Agar separator dapat bekerja dengan baik sebagai bejana pemisahan fluida
1. Sight Glass
Alat ini terbuat dari kaca agar operator dapat melihat batas-batas permukaan
19
Gambar 3.11 Sight Glass
2. Manometer/Gauge
manometer yang ada di separator. Yaitu manometer suhu yang digunakan untuk
20
3. Manhole
Manhole adalah lubang khusus yang diciptakan agar manusia dapat masuk ke
dalam separator
4. Chart Recorder
Alat ini berfungsi sebagai perekam masukan elektrik atau mekanis ke dalam
dan/atau temperature.
21
5. Pressure Control Valve
Alat ini dihubungkan dengan control valve yang berfungsi untuk menjaga atau
mengontrol tekanan dalam separator agar bias bertahan sesuai dengan tekanan
yang sudah ditentukan. Pada gas outlet separator dipasang alat pengontrol tekanan
untuk mengontrol atau mengatur jumlah gas yang keluar dari separator.
6. Outlet
Tempat keluarnya fluida separator. Pada separator dua fasa dapat dua macam
outlet, yaitu outlet gas dan outlet cairan. Pada separator tiga fasa terdapat tiga
Fungsinya seperti PSV, pada saat kondisi ESD (Emergency Shut Down), alat
3.4.1 Viskositas
mengalir, secara umum viskositas juga dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Bila
temperatur dan tekanan tinggi maka viskositas akan rendah, bila temperatur dan
22
3.4.2 Temperatur
memiliki temperatur yang rendah, maka viskositas akan semakin tinggi pemisahan
fluida akan sulit dan sebaliknya bila temperatur tinggi atau naik maka viskositas akan
turun.
Laju alir fluida yang semakin besar maka akan mempengaruhi retension time
sehingga pemisahan fluida tidak maksimal, ukuran partikel yang menuju mist
extractor akan semakin besar bahkan cairan akan terbawa oleh gas.
23
IV. PEMBAHASAN
sebagai berikut :
aliran fluida pecah, sehingga gas akan mudah terlepas dari cairan dan bergerak ke
atas, cairan (minyak dan air) akan jatuh ke bawah pada bagian liquid
accumulation section.
2. Gas yang telah terpisah dari cairan akan naik ke atas dan melewati mist extractor,
sehingga butiran-butiran cairan yang masih terikut aliran gas akan terperangkap
pada mist extractor, menggumpal dan jatuh bila ukurannya lebih besar dan berat.
Kemudian gas mengalir ke gas outlet yang dilengkapi dengan kontrol tekanan.
Safety relief valve ini akan bekerja secara otomatis sesuai dengan setting pada
safety relief valve tersebut. Apabila pressure pada separator melebihi setting pada
safety relief valve maka valve akan bekerja secara otomatis dengan membuang
tekanan yang melebihi dari setting. Dan apabila tekanan pada separator sudah
normal sesuai dengan setting pada safety relief valve maka ia akan menutup
3. Sedangkan untuk cairan akan mengalir melalui outlet liquid. Pada bagian liquid
accumulation section ini diberi peralatan level controll bila cairan pada separator
24
naik atau turun maka akan bekerja secara otomatis mengatur level cairan tersebut
agar level cairan pada separator tetap terjaga dan cairan yang keluar melalui
Certified. By : MIGAS
Serial. No : B0309/2
25
Design Pressure : 150/FV Psig
produksi yg paling dominan adalah gas, sedangkan kondensatnya sendiri relatif kecil
dibandingkan gasnya.
26
4.4 Pengoprasian Start Up Dan Shut Down
operasi prosedur). Sebab untuk kegiatan operasi minyak dan gas memiliki resiko
1. Jika bejana kosong, tutup valve pada saluran outlet cairan untuk mencegah
pengontrol tekanan harus diseting 75% dari tekanan control normal, kemudian
3. Jika bejana mempunyai low level shut down device, maka harus di non
aktifkan atau cairan ditambahkan dalam bejana supaya mencapai suatu titik
4. Check saluran keluar bejana (gas outlet dan liquid outlet), apakah arah aliran
6. Ketika liquid level telah mencapai range of level controller, atau level controll
dalam keadaan normal maka buka ball valve yang ditutup pada langkah
pertama (1).
7. Atur level dan pressure controller untuk mendapatkan operasi yang stabil.
27
4.4.2 Prosedur Shut Down
bocor keluar
2) Jika bejana harus dikosongkan, buka bypass pada level controll valve,
3. Jika tekanan di dalam bejana perlu dibuang, maka tutup valve pada pipa outlet
gas.
4. Kurangi tekanan bejana dengan membuka valve dari bejana ke vent atau blow
down system.
Balongan adalah :
Suatu keadaan dimana level cairan melebihi dari level maksimal normal
operasi separator atau cairan keluar melalui outlet gas. Penyebab high liquid level
antara lain :
28
a. Cairan yang masuk lebih besar dari cairan yang keluar.
Apabila high fluid level disebabkan karena control valve pada liquid outlet
tidak bekerja dengan baik maka dapat ditangani dengan cara membuka bypass valve
pada liquid outlet perlahan-lahan dengan mengatur ketinggian level cairan. Hal ini
dapat terjadi apabila control valve tidak mendapat air supply secara cukup sehingga
menyebabkan gangguan pada proses buka maupun tutupnya maka harus diperiksa
dan disesuaikan. Apabila salah satu valve pada liquid valve outlet tertutup maka akan
terjadi high fluid level untuk itu pastikan semua valve pada liquid outlet terbuka.
Suatu keadaan dimana level cairan berada di bawah level minimum normal
operasi separator atau gas keluar dari separator melalui liquid outlet. Penyebab low
liquid level antar lain :
a. Berkurang atau tidak adanya cairan yang masuk
c. Controll valve di liquid outlet tidak bekerja atau terbuka terlalu besar
29
Apabila Low Liquid level / Gas Blow-by disebabkan karena drain valve yang
terbuka maka cukup dengan menutup drain valve saja, apabila disebabkan karena
controll valve terbuka terlalu besar, maka harus ditutup secara pelan dengan mengatur
ketinggian level cairan, diperlukan juga pengecekan controll valve pada liquid outlet
dapat bekerja dengan semestinya yang diakibatkan oleh gas supply pada panel
controller tersebut masih membawa cairan, atau adanya partikel-partikel yang terikut
oleh gas. Perlu penambahan filter agar gas supply ke panel controll dapat tersaring
4.5.4 Emulsi
Air bersama minyak membentuk cairan yang dikenal sebagai emulsion. Hal
ini menjadikan produksi kondensat harus melalui proses pemisahan terlebih dahulu
sebelum dimanfaatkan. Emulsi yang tidak dapat dipecahkan tanpa melalui proses
30
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java unit OPF Balongan, dapat diambil
a. Produksi utama di OPF balongan adalah gas sebasar 16.261 mmscfd dan sebagian
b. Separator kondensat merupakan separator tiga fase, yaitu kondensat, gas dan air.
c. Permasalahan yang muncul yaitu: high liquid level, low liquid level atau gas
5.2 Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Ir. Untoro Edi, M.T., 2012 ’’Separator’’ Bahan Kuliah, STEM AKAMIGAS
Cepu.
2. http://kusjunianto.blogspot.co.id
3. PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Unit OPF Balongan,2017,
Struktur Organisasi PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Unit
4. PT Pertamina Hulu Energi, 2009, Sejarah PT. Pertamina Hulu Energi Offshore
5. PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Unit OPF Balongan,2015,
ONWJ.
32
LAMPIRAN
33
Lampiran 2. Struktur Organisasi OPF Balongan
34
Lampiran 3. Data Produksi 12 Maret 2017
35