CAll
For Paper
Jurnal
IAFMI
Edisi 8
1. Isi makalah dibuat dengan kategori sebagai berikut:
a. Ringkasan Thesis / Skripsi S1/S2/S3, min 500 kata, maks
1500 kata atau maksimum 5 halaman termasuk gambar.
b. Paparan / Analisa / Review Teknologi/Metoda/Teori/
Aturan yang diterapkan dalam sebuah proyek/program
yang sudah atau sedang dilaksanakan di Indonesia, min
1000 kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman
OPTIMASI Aset
(mungkin sudah diterapkan di luar negeri), min 1000
kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman
termasuk gambar
dan integritas
2. Persyaratan jumlah kata di atas dihitung dalam ukuran
kertas A4 dengan margin standar dengan font Calibri
fasilitas
ukuran 12 point dan spasi exact 17 point. Format paper
dapat didownload di link berikut: http://www.iafmi.or.id/
iafmijoo348/index.php/downloads/catagory/6-jurnal-iafmi
produksi migas
3. Tema makalah adalah “Optimasi Aset dan Integritas
Fasilitas Produksi Migas”.
4. Makalah dapat dibuat sendiri atau secara berkelompok.
5. Makalah harus asli, bukan plagiat. Jika makalah pernah
dipublikasikan dalam media (apapun), maka harus
dicantumkan nama media tersebut beserta tanggal dan
edisi pemuatan.
Pengajuan makalah:
6. Aturan dasar penulisan karya ilmiah standar harus
1 s/d 30 Juni 2018 diterapkan. Referensi yang dikutip harus disebutkan
melalui email ke: dengan jelas.
jurnal8@iafmi.or.id 7. Disertakan Pasfoto dan Ringkasan Biografi penulis dengan
paparan minimal latar belakang akademis, pekerjaan dan
keahlian, dibuat maksimum 100 kata
Terbit
8. Makalah harus dibuat dalam format Word
9. Setiap makalah yang berhasil lolos seleksi
Agustus dan dimuat dalam Jurnal akan mendapat
imbalan dari IAFMI.
2018
Kata Pengantar
Ketua Panitia
Selamat datang dalam Forum Fasilitas Produksi Migas 2018.
Forum ini digagas oleh SKK Migas dan dalam prosesnya SKK Migas
menggandeng Ikatan Ahli Fasilitas Minyak dan Gas Bumi Indonesia
(IAFMI) sebagai asosisasi profesi ahli fasilitas produksi di industri migas
di Indonesia. Tema yang diusung adalah “Optimasi Desain, Proyek
dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi MIGAS” karena harga minyak
dunia saat ini masih tetap menuntut efisiensi dan optimasi dalam
day-to-day operation, baik dari fase perencanaan hingga fase operasi.
Penyelenggaraan Forum ini dimaksudkan sebagai wadah untuk
membahas permasalahan, lessons learned, dan berbagi best practices
dalam 3 (tiga) sub bagian : Proyek, Desain dan Teknologi, dan Pemeliharaan Fasilitas. Forum
akan dilaksanakan selama 3 hari yang terdiri dari diskusi panel di hari pertama, breakout
session di hari kedua, dan business forum di hari ketiga. Selain itu forum ini juga menghadirkan
eksibisi dari industri penyedia barang dan jasa migas seperti pipa, katup, rotating machinery,
dan fasilitas subsea. Harapan kami penyelenggaraan forum ini dapat menghasilkan rumusan
hasil pembahasan atas permasalahan-permasalahan yang mengemuka sebagai bahan
rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu
migas di pemerintahan.
Dalam forum ini kami Panitia mengundang KPPIP sebagai single point of contact koordinasi
dan penyediaan proyek infrastruktur prioritas dan strategis nasional dalam diskusi panel
Project dengan sub-tema Sinergi Proyek Hulu Migas dan Industri Hilir untuk dapat memberikan
pandangan atas strategi optimasi pengembangan lapangan migas Indonesia saat ini sejalan
dengan arah pengembangan lapangan ke arah timur Indonesia yang lebih challenging. Selain
itu forum ini juga mengundang industri hilir dan industri lain diluar migas dalam diskusi panel
Maintenance untuk dapat memberikan point of view baru diluar industri migas, lesson learned
dan best practices dalam manajemen unplanned shutdown.
Salam,
3
KATA PENGANTAR
Ketua IAFMI
Assalaamu’alaikum wrwb.
Dengan harapan, seluruh elemen pemangku kepentingan industri ini dapat turut berperan aktif
mengambil bagian.
Wassalaamu’alaikum wrwb.
Rudianto Rimbono
Ketua Umum IAFMI
4
Kata Pengantar
Kepala SKK Migas
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat bertemu Bapak
dan Ibu para profesional industri migas pada acara “Forum Fasilitas
Produksi Migas 2018”.
Di tahun 2018, kita mendapatkan tantangan untuk mengejar target
lifting yang lebih tinggi, yaitu 800 ribu barel per hari.
Hal ini kembali memberikan challenge kepada industri hulu migas. Apa
yang harus kita lakukan untuk mengejar gap sebesar 40 ribu barrel per
hari?
Bagaimana cara kita mengantisipasi kondisi lapangan migas yang mayoritas sudah mature?
Jangankan untuk meningkatkan angka produksi, bahkan untuk menahan laju penurunan
produksi saja kita sudah mengerahkan segala macam upaya.
Jawaban yang kita perlukan adalah terobosan baru.
Baik terobosan baru dalam aspek teknologi, maupun terobosan baru dalam efisiensi dan
optimasi.
Forum ini diselenggarakan SKK Migas bersama-sama dengan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi
Migas Indonesia (IAFMI) untuk mengembangkan diskusi ilmiah dan sharing knowledge eksekusi
proyek dan pemeliharaan fasilitas produksi migas dengan tujuan akhir untuk menggali upaya
terobosan baru dalam melakukan Efisiensi dan Optimasi dalam day-to-day operation bisnis ini.
Kontribusi seluruh pihak dibutuhkan berdasarkan kapasitas dan kompetensinya.
SKK Migas akan senantiasa mendorong usaha-usaha yang dapat mengoptimalkan eksekusi
proyek dan kinerja pemeliharaan yang baik dalam rangka mencapai target lifting produksi yang
telah disepakati bersama.
Semoga dalam forum ini dapat dirumuskan terobosan-terobosan baru yang applicable untuk
menjawab tantangan industri hulu dalam mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
Wassalamuaikum Wr. Wb.
Amien Sunaryadi
5
Sekilas Forum Fasilitas
Produksi Migas 2018
Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun
2018 menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi dengan
bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day operation
bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi. Dalam rangka menangkap peluang
dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dalam menghadapi kondisi di atas, IAFMI
yang didukung penuh oleh SKK MIGAS mengadakan acara Konferensi dan Pameran Forum
Fasilitas Produksi MIGAS 2018.
Forum Fasilitas Produksi Migas 2018 ini dihadiri oleh para praktisi, pelaku bisnis dari berbagai
pemangku kepentingan dunia Migas yaitu institusi pemerintah (Kemenko Kemaritiman,
Kementerian ESDM, SKK Migas), para perusahaan hulu migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS), para perusahaan hilir migas (perusahaan Kilang Minyak, Kilang LNG, Transporter
Migas), Konsultan Engineering, Kontraktor EPC, Kontraktor Penyedia Barang dan Jasa.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk Konferensi , Pameran dan Business Forum. Tema
yang diangkat tahun ini adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas
Produksi MIGAS”. Efisiensi dimulai dengan penerapan optimasi mulai dari fase desain
(kelayakan desain/FEED, fit for purpose design, pemilihan teknologi), fase proyek (penentuan
strategi kontrak, project execution and constructability), dan fase operasi (minimizing unplanned
shutdown, sparing philosophy, optimasi downtime dan waktu ramp up yang lebih cepat).
• Pada hari pertama menghadirkan Key Note Speakers dan para panelis dari para penentu
kebijakan dan pelaku utama industri migas untuk membahas permasalahan, pandangan
dan lessons learned, dan berbagi best practices.
• Pada hari kedua diselenggarakan Diskusi Panel yang terbagi dalam 3 (tiga) fokus diskusi
yaitu; Proyek, Desain dan Teknologi, serta Pemeliharaan.
• Pada hari ketiga diselenggarakan Business Forum yang membahas arah dan kebijakan
terkait Sinergi Industri Nasional dengan Proyek-Proyek Migas.
7
Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan mengenai permasalahan-permasalahan
yang mengemuka dan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para
pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan.
Selain Konferensi, ditampilkan juga pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan teknologi
fasilitas permukaan migas termasuk di dalamnya pipa, rotating machinery, fasilitas subsea,
dan sebagainya dari para penyedia barang dan jasa migas, serta pola pembiayaan dan
penjaminan oleh Perbankan dan Asuransi Nasional. Selain aplikasi teknologi baru, pameran
juga mengutamakan material dan peralatan pabrikan lokal dengan semangat untuk turut
mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui pemberian kesempatan industri
dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-proyek migas.
Acara pameran juga akan memberikan ruang bagi seluruh pelaku industri MIGAS (terutama
penyedia barang, peralatan pabrikan local, perbankan dan asuransi nasional) untuk dapat
mempromosikan dan mengenalkan diri guna membuka peluang yang lebih lebar untuk terlibat
dan mendukung kegiatan MIGAS nasional.
Dengan adanya konferensi, pameran dan business forum ini diharapkan terjadi transfer
pengetahuan dan pengalaman di antara proyek-proyek MIGAS, termasuk juga dari Industri
Hilir MIGAS. Hasil konferensi dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh
kalangan baik itu Pemerintah, KKKS, maupun industri penunjang kegiatan usaha Hulu MIGAS
dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aspek dalam menjalankan bisnis proses
yang pada akhirnya dapat menumbuhkan keandalan operasi dan bisnis.
8
Format Acara
1. Konferensi
Konferensi dan Pameran Forum Fasilitas Produksi MIGAS 2018 diselenggarakan di Yogyakarta
selama 3 (tiga) hari, tanggal 25, 26, dan 27 April 2018. Tidak kurang dari 38 pembicara dan
sekitar 350 peserta dari seluruh pelaku industri migas hulu dan hilir menghadiri event ini.
Dalam acara ini dihadirkan Key Note Speaker dan para Panelis yang akan memaparkan
pandangan, lessons learned, maupun best practice terkait isu-isu Desain dan Teknologi,
Manajemen Proyek, dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi. Panel-panel diskusi di lakukan
di break out room sesuai dengan tiga kategori utama: Proyek, Desain dan Teknologi, dan
Pemeliharaan Fasilitas
Acara akan ditutup dengan pemaparan Rekomendasi serta Business Forum bersama
Kementrian Perindustrian, Kemenko Maritim, Kementrian ESDM, SKK Migas, dan para pelaku
Industri Nasional dengan Tema “Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang
Kegiatan Produksi Migas yang Makin Kompetitif”
Key Note Speaker dan Panelis untuk acara ini adalah sebagai berikut :
9
Berikut adalah gambaran susunan acara.
Pembukaan
Key Note Speaker:
o Wakil Menteri ESDM
o Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
10
Diskusi Panel Room 2 – Proyek Fasilitas Produksi
Sub tema:
o Fit for Purpose Design from Life Cycle Cost Perspective
o Optimum Project Contracting Strategy for on time delivery
o Execution and Constructability Lessons Learned
Catatan: Pada masing-masing Break-out session dan saat Lunch terdapat presentasi
perkembangan teknologi oleh para vendor.
11
2. Pameran
Selain Konferensi, akan ditampilkan juga Pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan
teknologi fasilitas permukaan migas termasuk di dalamnya rotating machinery, subsea
technology dan sebagainya dari para penyedia barang dan jasa migas. Selain aplikasi teknologi
baru juga diutamakan material dan peralatan pabrikan dalam negeri dengan semangat untuk
turut mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui pemberian kesempatan industri
dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-proyek migas.
Acara pameran juga akan memberikan ruang bagi seluruh pelaku industri migas (terutama
penyedia material dan peralatan pabrikan dalam negeri) untuk dapat mempromosikan dan
mengenalkan diri guna membuka peluang yang lebih lebar untuk terlibat dalam kegiatan
usaha migas. Dengan acara ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman di
antara mereka yang sudah terlibat dalam proyek-proyek hulu dan hilir miga. Hasil konferensi
dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh kalangan baik Pemerintah,
KKKS, maupun industri penunjang migas hulu maupun hilir dalam mengoptimalkan seluruh
sumber daya dan aspek dalam menjalankan industrinya.
12
Profil Materi
dan pembicara
1. Keynote Speaker
Arcandra Tahar
Wakil Menteri ESDM
13
2. Pembicara Panel
Amien Sunaryadi
Kepala SKK MIGAS
Triharyo Soesilo
Direktur Sektor Energi dan Ketenagalistrikkan - Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
14
Helmilus Moesa
Technical Advisor - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun
2018 yang menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi
dengan bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day
operation bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi.
Tema utama forum adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi
Migas”. Dan sub-tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Sinergi Proyek Hulu Migas
dan Industri Hilir”. Sub-tema ini dilatarbelakangi oleh arah gerak pengembangan lapangan ke
timur Indonesia (deepwater offshore) yang memiliki development challenges yang lebih besar
yang perlu diimbangi dengan sinergi antara seluruh stakeholders di hulu dan hilir yang lebih
baik dari sebelumnya agar nilai manfaat dapat segera diperoleh dan multiplier effect yang
dihasilkan lebih besar.
Dengan masuknya Proyek pengembangan Masela dan Pengembangan Tangguh Train 3 ke
dalam proyek pengembangan lapangan gas prioritas, maka alangkah baiknya jika produk yang
dihasilkan tidak berhenti hanya sampai LNG akan tetapi sampai dengan produk petrokimia
berbasis gas sehingga bisa memberikan added value lebih dan multiplier effect kepada
masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan integrated project seperti ini dibutuhkan kerjasama
dan komunikasi yang transparan, komitmen jangka panjang dari seluruh stakeholders hulu dan
hilir serta mengesampingkan ego sektoral masing-masing.
15
Panel 2 : Permasalahan Unplanned Shutdown dari Perspektif Industri Hulu,
Hilir dan Industri Lain
Fatar Yani A.
Deputi Operasi SKK Migas
Gitut Yuliaskar
Director & COO PT Badak NGL
16
Ferdinan Sinaga
GM Reliability Engineering & Services PT GMF AeroAsia
Unplanned Shutdown menjadi isu yang cukup menjadi perhatian di kalangan industri hulu
dan hilir migas juga di beberapa industri lain seperti GMF AeroAsia. Selain dampak kehilangan
kesempatan beroperasi dan biaya untuk penanganannya, kejadian unplanned juga berpotensi
membahayakan bagi manusia dan lingkungan.
Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Permasalahan Unplanned Shutdown dari
Perspektif Industri Hulu, Hilir dan Industri Lain”.
Beberapa hal yang akan disampaikan oleh narasumber diantaranya:
1. Prinsip dasar dan manajemen pemeliharaan yang diterapkan di perusahaan.
2. Strategi untuk mengelola planned maintenance/planned downtime sebagai upaya
meminimasi kejadian unplanned shutdown/unplanned downtime di Perusahaan.
3. Toleransi tingkat/jumlah unplanned shutdown/unplanned downtime yang dapat diterima
di perusahaannya dan best practices unplanned shutdown/unplanned downtime di industri
sejenis.
4. Konsep/philosophy yang diterapkan untuk menjaga reliability dan integrity fasilitas/
equipment yang diterapkan di perusahaan seperti sparing philosopy, backup system dan
inspeksi.
Upaya mitigasi untuk mengurangi dampak jika unplanned shutdown tersebut tejadi seperti
menjamin ketersediaan spare part untuk memastikan fasilitas dapat beroperasi sesegaera
mungkin.
17
Breakout Room 1 – Maintenance (Ruang Sonokeling)
Session 1 - Optimalisasi Plant Maintenance dan kaitannya dengan Unplanned
Shutdown
Dody Widyantoro
Engineering Service Manager BP Berau Ltd.
Bagya Sugihartana
Direktur Produksi PT Pupuk Kalimantan Timur
18
Bramantyo Prakoso
General Manager Maintenance - PT. Chevron Pacific Indonesia
Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Optimalisasi Plant Maintenance dan
Kaitannya dengan Unplanned Shutdown”. Strategi pemeliharaan yang diterapkan secara tertib
dan konsisten pada prinsipnya dapat menjaga ketersediaan dan keandalan fasilitas produksi
pada level yang telah ditargetkan berdasarkan hasil kajian. Apabila dilakukan optimalisasi
lebih lanjut terhadap strategi yang sudah berjalan, maka diharapkan dapat meningkatkan
kualitas metode pemeliharaan yang diterapkan dan meningkatkan unjuk kerja fasilitas
produksi, Sejalan dengan hal tersebut, optimalisasi diharapkan pula dapat mengefisiensikan
penggunaan sumber daya yang dibutuhkan, baik itu man power maupun material.
Peningkatan-peningkatan dalam hal metode dan performa seperti tersebut di atas pada
akhirnya diharapkan dapat menekan terjadinya kegagalan operasi fasilitas produksi, atau
minimal dapat lebih awal mendeteksi anomali potensi gangguan dan ditindaklanjuti dengan
metode penanganan yang efektif, serta lebih cepat dalam mengidentifikasi akar penyebab
permasalahan untuk dapat secara efektif dan efisien menentukan mitigasi yang dibutuhkan.
Dari diskusi ini akan dibahas mengenai strategi pemeliharaan yang telah diterapkan, optimalisasi
yang dapat/telah dilakukan, dampak yang timbul di semua aspek akibat optimalisasi yang
telah dilakukan dan pengaruh yang signifikan terhadap faktor unplanned shutdown.
19
Session 2 - Operational / Sparing Philosophy untuk meminimumkan Unplanned
Shut Down
Hilman Thobaroni
Maintenance & Reliability Engineering Manager ConocoPhillips
Grissik Ltd.
Rismal Adriansyah
Operation Manager Block B Eastern Hu. Medco E&P Natuna
20
Yedi Rahmat Supriyadi
Head of Maintenance Dept. PT Pertamina Hulu Mahakam
Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Operational / Sparing Philosophy untuk
Meminimumkan Unplanned Shutdown”. Operational philosophy menjabarkan bagaimana
rencana kita mengoperasikan equipment, dan memberikan panduan tentang langkah-langkah
yang harus diterapkan dalam menjalankan plant. Pendefinisian dan penerapan operational
philosophy yang tepat akan memberikan hasil pada pencapaian tingkat reliability di level
yang tinggi, dengan kata lain potensi terjadinya unplanned shutdown dapat ditekan menjadi
seminimal mungkin.
Pendekatan sparing philosophy menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka mencapai
target tingkat reliability yang tinggi tersebut. Perumusan konsep dan penerapan yang tepat
terkait metode standby unit, hot/cold spare, spinning reserve, sistem interlocked, dan metode
sejenisnya, serta didukung dengan melakukan evaluasi dan adjusment secara berkala terhadap
filosofi yang telah dijalankan tersebut diharapkan dapat mencapai tingkat pengoperasian plant
yang handal.
Dari diskusi ini akan dibahas mengenai operational/sparing philosophy pada perusahaannya,
metode-metode yg diterapkan dan improvement yg telah dilakukan, serta menjelaskan adakah
dampak signifikan terhadap frekuensi unplanned shutdown yang terjadi.
21
Session 3 - Strategi Penyediaan Spare Parts/Units untuk Mendukung
Kehandalan Fasilitas Produksi
Achmad Riad
Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas
Ferry Sardjana
Pjs Senior Manager Supply Chain Management Petronas Carigali
Indonesia Ltd.
22
Robi Yasin
Manajer SF Asset 5 PT Pertamina EP
Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Strategi Penyediaan Spare Parts/
Units untuk Mendukung Kehandalan Fasilitas Produksi”. Perusahaan akan berpotensi
menanggung kerugian cukup besar apabila terjadi kerusakan fasilitas produksi, sementara
spare part tidak tersedia di gudang ataupun tidak ada spare unit. Untuk menghindari kejadian
tersebut, dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengendalikan dan mengelola persediaan
spare part/unit.
Pengendalian spare part/unit sangat penting dalam hal penentuan keputusan apakah
suatu part atau spare unit diperlukan atau tidak, termasuk perlu atau tidaknya melakukan
penyimpanan part, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan, kriteria spesifikasi
dan kuantitas yang dipesan, tingkat kualitas dan jaminan mutu spare part/unit yang diperlukan,
dan sebagainya. Dengan adanya strategi penyediaan spare part/unit yang komprehensif dan
penerapan strategi yang tepat, diharapkan dapat menjaga ketersediaan dan keandalan fasilitas
produksi pada level yang telah ditetapkan.
Dari diskusi ini akan dibahas mengenai strategi penyediaan spare part/unit, metode
penerapannya, optimalisasi yang dapat diterapkan, dan kaitannya dengan keandalan fasilitas
produksi.
23
Breakout Room 2 – Project (Ruang Mahogani)
Session 1 - Execution and Constructability Lessons Learned
Hayun Budiman
Head Offshore Facility Ketapang Petronas Carigali Indonesia
Sri Inayati
Surface Facilities Advisor Matindok Gas Development
PT Pertamina EP
24
Wayan Mega Budiarta
Field Manager Oil Field and Marine Operations
ConocoPhillips Grisik Ltd.
Fase eksekusi merupakan tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang
sudah ditetapkan di dalam rencana. Dalam pelaksanaan tahapan ini, dimungkinkan terjadinya
perubahan dan update perencanaan yang dapat berpengaruh misalnya pada biaya, tata waktu
pelaksanaan proyek, ketersediaaan sumberdaya, dan risiko lain yang mungkin muncul.
Adanya perubahan dan update dari perencanaan proyek, analisa proses pemilihan skenario
mitigasi, penentuan skenario yang dipilih, pelaksanaan eksekusi skenario yang dipilih,
hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan skenario tersebut, dampak pelaksanaan skenario
tersebut, dan masukan untuk proyek mendatang.
Terjadinya perubahan dan update dari suatu rencana proyek, akan berdampak pada constraint
proyek yang telah ditetapkan. Dalam diskusi panel diharapkan dapat memberikan gambaran
terkait parameter-parameter yang diprioritaskan dalam pengambilan keputusan untuk
mengaplikasikan skenario mitigasi terhadap suatu kejadian pada proyek.
25
Session 2 - How to Manage Projects to Mitigate Low Oil Price and Tough
Competition
Rob Nibbelke
General Manager Front End Engineering and LNG Development,
Shell Projects & Technology
Nolan L. Mackay
BP Mad Dog Phase 2 FPU Construction Manager
Nolan Mckay, seorang lulusan Civil Engineering - University of Saskatchewan (Canada), dengan
pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang project, terutama deepwater floating and fixed
offshore oil & gas production and drilling facilities. Saat ini menjabat sebagai Construction
Manager Mad Dog 2 - BP America.
26
Dari tinjauan sisi pemasok minyak dan gas, keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini
menuntut efisiensi di semua lini produksi minyak dan gas untuk mengejar pengurangan
biaya produksi, menurunkan jasa operasi, dan biaya maintenance yang lebih rendah. Kondisi
terkini dari pasokan dan permintaan minyak pada awal 2018 dipengaruhi oleh faktor negatif-
harga minyak & gas yang relatif turun dan faktor positif-tren pemulihan harga yang mencapai
kesetimbangan baru pasar, serta pemulihan harga harus disikapi dengan bijak. Optimasi desain
dan rencana eksekusi serta efisiensi biaya dan waktu harus tetap menjadi kata kunci dalam
operasional industri ini, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap operasi.
Karakteristik dan kerangka kerja proyek, mengeksplorasi strategi untuk menghadapi harga
minyak yang rendah dan persaingan ketat, menganalisis risiko proyek, dan elaborasi bagaimana
membangun sebuah proyek berkelanjutan melalui strategi yang terintegrasi.
Dalam panel diskusi diantara para ahli industri minyak dan gas, akan dibahas solusi dalam
mengatasi kesulitan pengelolaan proyek pada setiap fase dan selama siklus proyek. Termasuk
di dalamnya akan ada berbagi pengalaman yang berguna tentang bagaimana mengelola proyek
dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kegagalan proyek di saat kondisi harga minyak
yang rendah dan persaingan yang cukup ketat. Hal ini juga diharapkan untuk membawa ide-ide
baru untuk meningkatkan kinerja manajemen proyek dan inovasi untuk mencapai pengelolaan
proyek yang tepat waktu dan biaya yang efisien.
27
Session 3 - Optimum Project Contracting Strategy for cost efficient
and schedule advantaged
Ade Mashedi
Project Interface Manager ENI Muara Bakau
Radian Hosen
Sr. Vice President of Project Management PT. Rekayasa Industri
28
Situasi industri hulu migas saat ini menuntut penerapan strategi pengelolaan proyek yang cost-
efficient, schedule-advantaged, dan kualitas. Hal-hal yang seringkali menjadi perhatian utama
dalam pengelolaan proyek yang harus diperbaiki antara lain aspek project control, construction
management, dan contracting strategy. Ketiga hal tersebut menjadi faktor penentu dalam
mewujudkan pengembangan lapangan dengan cost-efficient secara berkesinambungan.
Dalam diskusi akan dibahas pemaparan tentang contracting strategy yang paling sesuai
diterapkan dalam masing-masing kondisi proyek pembangunan fasilitas produksi. Pemaparan
dapat juga menyampaikan analisis alasan pemilihan strategi kontrak, risiko masing-masing
contracting strategy dan monitoring pelaksanaan kontrak.
Contracting strategy yang dipilih akan berpengaruh terhadap stakeholder yang terlibat dalam
suatu proyek misalnya kontraktor, vendor penyedia barang & jasa, engineering company,
fabricator, dan regulator. Transfer risiko akan terjadi di antara masing-masing stakeholder
sesuai dengan contracting strategy yang dipakai, dalam diskusi diharapkan dapat menjelaskan
secara singkat identifikasi, evaluasi dan mitigasi risiko yang perlu dilaksanakan untuk mencapai
target proyek cost-efficient dan schedule-advantaged.
29
Breakout Room 3 - Design & Technology (Ruang Kenari)
Session 1 - Production Facility Technology (Rotating Machinary)
Stefano Filipello
Sales Leader OOP/LNG Indonesia, Baker Hughes a GE Company
Ben Gunn
Oil and Gas Area Manager Solar Turbines
30
Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “ Production Facility Technology (Rotating
Machine)”. Rotating engine, turbomachinery, adalah peralatan yang sangat penting dari operasi
suatu plant dan harus dioperasikan dengan andal dan efisien setiap saat. Namun, dengan
kondisi operasi yang terus menerus, tekanan tinggi dan lingkungan yang keras, kemungkinan
kegagalan peralatan masih dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, faktor desain peralatan,
metode operasi dan strategi pemeliharaan yang baik adalah kunci untuk mendapatkan
ketersediaan dan keandalan yang tinggi.
Dalam diskusi kali ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan teknis dan wawasan
berharga tentang desain & teknologi terbaru, metode dan pemeliharaan operasi yang efektif.
Selain itu, pembicara juga dapat memberikan inovasi upgrade yang telah dilakukan agar
peralatan memiliki kinerja yang tinggi namun tetap efisien dalam pengoperasiannya.
31
Session 2 - Production Facility Technology (Deepwater)
Bobby Weliyanto
Project Manager Jangkrik Complex Phase 2 Project ENI Muara
Bakau
With 10 subsea smart wells field architecture in deep water, more than 50 subsea structures-
6000tons equipment, over 200km rigid subsea pipeline & flexible flowlines and 48,000 tons
Floating Production Unit, Jangkrik Complex Project have overcome significant technical and
non-technical challenges including achieving earlier start-up & ramping up. This presentation
will showcase the success execution and application of deep water technology in Jangkrik
Complex Development
32
Session 3 - Integrated Operation Decision Support Centre
Ahmad Dewantoro
Team Leader Maintenance Equipment Reliability - IODSC, PT CPI
Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) adalah tempat kolaborasi yang
terintegrasi, lintas fungsi, dan sebagai center of excellence yang mendukung produksi dan
optimisasi operasi. IODSC mulai di implementasikan di PT Chevron Pacific Indonesia pada
bulan Juni 2016 yang merupakan gabungan dari beberapa Decision Support Center (DSC) yang
sudah ada sebelumnya.
Salah satu fungsi di dalam IODSC adalah Surface Facility Optimization Equipment Reliability,
fungsi ini melakukan diagnosa secara online pada peralatan kritikal, memberikan identifikasi
secara dini, dan rekomendasi kepada team operasi/pemeliharaan untuk pencegahan kerusakan
peralatan yang katastropik. Kemampuan melakukan diagnosa secara dini dan online ini dibantu
dengan menggunakan teknologi yang dinamakan “Smart Condition Monitoring and Modelling”.
Sejak diimplentasikan tahun 2016 sampai dengan sekarang pada kurang lebih 124 peralatan
kritikal, fungsi ini sudah memberikan nilai tambah berupa kenaikan kehandalan peralatan dan
penurunan kehilangan minyak yang diakibatkan oleh matinya peralatan yang tidak terencana.
Perkiraan nilai tambah yang sudah didapatkan sejak implementasi adalah sekitar $ 2.8 MM.
33
Session 4 - Standard FEED Quality
Thomas Gunawan
Project Director Jambaran Tiung Biru PT. Rekayasa Industri
Arief Susanto
Director PT Synergy Engineering
34
Ghulam Aziz
Project Manager Bison, Iguana and Gajah Puteri Development
Project Premier Oil Natura Sea BV
Dengan tekanan harga minyak yang rendah, ditambah dengan jadwal proyek yang sering
dipersingkat dan juga penurunan biaya engineering, pembuatan design FEED dengan kualitas
tinggi menjadi tantangan untuk semua pelaku Engineering. Pembicara akan membahas
tantangan-tantangan yang sekarang dihadapi oleh pelaku Engineering, mulai dari definisi dan
tujuan FEED itu sendiri, tipe kontrak yang digunakan untuk penunjukan FEED, ketidakpastian
data teknis dalam pelaksanan pekerjaan, dampak dari spesifikasi Operator, peningkatan local
content dll, dengan tujuan menyeimbangkan 3 faktor utama dalam pembuatan design FEED,
yaitu harga, jadwal dan kualitas.
Kualitas FEED sangat mempengaruhi biaya dan jadwal EPC. Sedangkan spesifikasi yang
ditetapkan dalam FEED akan sangat mempengaruhi pencapaian TKDN oleh Kontraktor EPC.
Bagaimana memilih Konsultan Perencana FEED, penetapan syarat tingkat kematangan setiap
dokumen FEED, dan penetapan syarat spesifikasi yang memperhatikan ketersedian peralatan
dan material lokal menjadi kunci untuk mencapai FEED yang berkualitas.
35
Business Forum: Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang
Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif
Ridwan Djamaluddin
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur - Kementerian
Koordinator Bidang Kearitiman Republik Indonesia
Doddy Rahadi
Direktur Industri Logam - Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian
Soerjaningsih
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
36
Arief Setiawan Handoko
Sekretaris SKK Migas
Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun
2018 yang menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi
dengan bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day
operation bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi.
Tema utama yang diangkat adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas
Produksi Migas”. Efisiensi dimulai dengan penerapan optimasi mulai dari fase desain
(kelayakan desain/FEED, fit for purpose design, pemilihan teknologi), fase proyek (penentuan
strategi kontrak, project execution and constructablity), dan fase operasi (minimizing unplanned
shutdown, sparing philosophy, optimasi downtime dan waktu ramp-up yang lebih cepat).
Tema yang diangkat dalam Business Forum ini adalah “Peluang dan Kebijakan bagi Industri
Nasional dalam Menunjang Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif”. Di tengah situasi
pasar bebas regional saat ini dan membanjirnya komoditas dari luar negeri, para pelaku industri
nasional harus bersiap untuk dapat menjadi pemain utama dalam menyediakan material dan
jasa bagi -Proyek Migas di Indonesia. Untuk dapat bersaing dengan industri asing, dibutuhkan
upaya dan kerja keras para pemain Industri Nasional untuk mengurangi kesenjangan dari sisi
kualitas dan harga,, dan di sisi lain dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Indonesia melalui
kebijakan bagi industri pionir nasional yang mendukung usaha kegiatan Proyek Migas.
Business Forum ini akan menjadi acara puncak dari keseluruhan rangkaian acara Forum
Fasilitas Produksi Migas 2018 pada tanggal 27 April 2018. Acara akan berlangsung selama 2.5
jam (150 menit) dengan pemateri dari 4 (empat) narasumber dan akan dipandu oleh seorang
moderator. Tiap pemateri
37
Susunan Acara
Hari /
Jam Acara/Kegiatan Narasumber Moderator
Tanggal
7:30 8:00 Pendaftaran Peserta
8:00 8:05 Safety Briefing
Menyanyikan lagu Indonesia
8:05 8:10
Raya
G. Daru P. Dewanto - Manager
8:10 8:20 Laporan Ketua Panitia Senior Manajemen Proyek SKK
Migas
Sambutan Ketua Umum Rudianto Rimbono - Ketua
8:20 8:30
IAFMI Umum IAFMI
Amien Sunaryadi - Kepala SKK
8:30 9:00 Sambutan dan Pembukaan
Migas
- Coffee Break dan Photo
9:00 9:30 Session
- Tour Expo
Arcandra Tahar (Wakil Menteri
9:30 10:15 Keynote Speech-1 Energi dan Sumber Daya
Rabu / Mineral)
25 April
2018 Direktur Utama PT Pertamina
10:15 11:00 Keynote Speech-2
(Persero)
11:00 12:45 Makan Siang (Ishoma)
1. Amien Sunaryadi - Kepala
SKK Migas
Panel-1 (Project): Sinergi 2. Triharyo Soesilo - Direktur
Luky Yusgiantoro
12:45 15:00 Proyek Hulu Migas dan KPPIP
SKK Migas
Industri Hilir 3. Helmilus Moesa - Technical
Advisor PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk.
15:00 15:15 Coffee Break
1. Fatar Yani Abdurrahman -
Panel-2 (Maintenance): Deputi Operasi SKK Migas
Permasalahan Unplanned 2. Gitut Yuliaskar - Director &
PD Supriyadi
15:15 17:00 Shutdown dari Perspektif COO PT Badak NGL
BP Berau Ltd
Industri Hulu, Hilir dan 3. Ferdinan Sinaga - GM
Industri Lain Reliability Engineering &
Services GMF AeroAsia
38
Hari /
Jam Acara/Kegiatan Narasumber Moderator
Tanggal
Panel Discussion - Maintenance (Break Out Room 1) - Ruang Sonokeling
1. Dody Widyantoro - Engineering
Session 1 - Optimalisasi Service Manager BP Berau Ltd.
Plant Maintenance dan 2. Bagya Sugihartana - Direktur A Farid Baidjuri
8:00 9:30
kaitannya dengan Un- Produksi PT Pupuk Kaltim SKK Migas
planned Shutdown 3. Bramantyo Prakoso - GM
Maintenance PT CPI
PT. Control Systems Arena Para
9:30 10:00 Technology Update
Nusa
10:00 10:15 Coffee Break
1. Hilman Thobarony - Mainte-
nance & Reliability Engineering
Manager ConocoPhillips Grissik
Session 2 - Operational Ltd.
Anggiat Sihotang
/ Sparing Philosophy 2. Rismal Adriansyah - Operations
10:15 11:45 Premier Oil Natuna
untuk meminimumkan Manager Block B Eastern Hub
Kamis / 26 Sea B.V
Unplanned S/D Medco E&P Natuna Ltd.
April 2018 3. Yedi Rahmat Supriyadi - Head of
Maintenance Dept.
PT Pertamina Hulu Mahakam
11:45 13:00 Istirahat
1. Ahmad Riad - Kepala Divisi Pen-
Session 3 - Strategi gelolaan Aset SKK Migas
Penyediaan Spare Parts/ 2. Ferry Sarjana - Pjs Senior Man-
Azumar Ridwan
13:00 14:30 Units untuk mendukung ager Supply Chain Management
PT CPI
kehandalan fasilitas Petronas Carigali Indonesia Ltd.
produksi 3. Robi Yasin - Manajer SF Asset 5
PT Pertamina EP
14:30 15:00 Technology Update Bank Negara Indonesia
Session 4 - Conclusion &
15:00 15:30 Recommendation Aswandi - SKK Migas, IAFMI
(Wrap up session)
39
Hari /
Jam Acara/Kegiatan Narasumber Moderator
Tanggal
Panel Discussion - Project (Break Out Room 2) - Ruang Mahogani
1. Hayun Budiman - Head
Offshore Facility Ketapang
Petronas Carigali Indonesia
2. Sri Inayati - Surface
Session 1 - Execution and Facility Advisor Matindok
Ardiansyah
8:00 9:30 Constructability Lessons Gas Development Project PT
SKK Migas
Learned Pertamina EP
3. Wayan Mega Budiarta - Field
Manager Oil Field and Marine
Operations ConocoPhillips
Grisik Ltd.
9:30 10:00 Technology Update PT Imeco Inter Sarana
10:00 10:15 Coffee Break
1. Rob Nibbelke - General Man-
Kamis / 26 ager Front End Engineering
Session 2 - How to Manage
April 2018 and LNG Development, Shell Poki Satari
Projects to Mitigate Low Oil
10:15 11:45 Projects & Technology Medco E&P
Price and Tough Competi-
2. Nolan Mackay - BP Mad Dog Natuna Ltd.
tion
Phase 2 FPU Construction
Manager
11:45 13:00 Istirahat
1. Ade Mashedi - Project Inter-
Session 3 - Optimum Project
face Manager ENI Muara Bakau Ruhimat
Contracting Strategy for
13:00 14:30 2. Radian Hosen - Sr. Vice Presi- PT Pertamina
cost efficient and schedule
dent of Project Management Hulu Mahakam
advantaged
PT. Rekayasa Industri
14:30 15:00 Technology Update PT Yokogawa Indonesia
Session 4 - Conclusion &
15:00 15:30 Recommendation Asyhad -SKK Migas, IAFMI
(Wrap up session)
40
Hari /
Jam Acara/Kegiatan Narasumber Moderator
Tanggal
Panel Discussion - Design & Technology (Break Out Room 3) - Ruang Kenari
1. Stefano Filipello - Sales
Session 1 - Production Fa- Leader OOP/LNG Indonesia, Agung A
8:00 8:40 cility Technology (Rotating Baker Hughes a GE Company Putranto
Machinary) 2. Ben Gunn - Area Manager Oil SKK Migas
and Gas, Solar Turbine
8:40 9:10 Technology Update PT Mipcon Prima Industri
Bobby Weliyanto - Project Man-
Session 2 - Production Facil- Benny Sianturi
9:10 10:00 ager Jangkrik Complex Phase 2
ity Technology (Deepwater) SKK Migas
Project ENI Muara Bakau
10:00 10:15 Coffee Break
10:15 10:45 Technology Update IHS Markit (Petropro)
Ahmad Dewantoro - Team
Session 3 - Integrated
Leader Maintenance Doyo Suwono
10:45 11:25 Operation Decision Support
Equipment Reliability - IODSC SKK Migas
Kamis / 26 Centre
PT CPI
April 2018
11:25 13:00 Istirahat
Session 4 - Standard FEED
1. Thomas Gunawan - Project
Quality
Director Jambaran Tiung Biru
1. Subsurface Condition
PT. Rekayasa Industri
2. Contract Type of Project
2. Arief Susanto - Director PT
Execution Taufik
Synergy Engineering
13:00 15:30 3. Level of Engineering (ma- Aditiyawarman
3. Ghulam Aziz - Project
jor/minor) PT Pertamina EP
Manager Bison, Iguana and
4. Market condition
Gajah Puteri Development
5. Local content
Project Premier Oil Natuna Sea
6. Consideration using own
BV
materials
Session 5 - Conclusion &
Freddy Simanjuntak - SKK
15:30 16:00 Recommendation
Migas, IAFMI
(Wrap up session)
41
Hari /
Jam Acara/Kegiatan Narasumber Moderator
Tanggal
Business Forum
Business Forum “Peluang 1. Ridwan Djamaluddin -
dan Kebijakan bagi Industri Deputi III Bidang Koordinasi
Nasional dalam Menunjang Infrastruktur Kementerian
Kegiatan Proyek Migas yang Koordinator Bidang Maritim
Makin Kompetitif” dan Sumber Daya)
- Kebijakan untuk 2. Doddy Rahadi - Direktur
meningkatkan daya saing Industri Logam Direktorat
Industri Nasional Jenderal Industri Logam,
Rinto Pudyantoro
8:00 10:30 - Pemberdayaan industri Mesin, Alat Transportasi, dan
SKK Migas
lokal untuk menunjang Elektronika Kementerian
Jum’at / proyek migas Perindustrian
27 April - Deregulasi sektor Migas 3. Soerjaningsih - Direktur
2018 dan upaya percepatan Teknik dan Lingkungan Migas
Proyek Migas Direktorat Jenderal Minyak
- Prospek dan peluang dan Gas Bumi
Proyek Migas 1 dekade 4. Arief Setiawan Handoko -
kedepan Sekretaris SKK Migas
Agoes Sapto - Kepala Divisi
Kesimpulan dan
10:30 11:00 MPPF SKK Migas dan Rudianto
Rekomendasi
Rimbono - Ketua Umum IAFMI
Arief Setiawan Handoko - Sek-
11:00 11:20 Penutupan
retaris SKK Migas
42
LAY OUT VENUE
44
Panel Project Asyhad SKK Migas
Ari Sulistiyono SKK Migas
Pangrukti Pinilih SKK Migas
Elfan Yusridha SKK Migas
Nuli R Widodo SKK Migas
Muh. Arifuddin Budiman SKK Migas
Panel Design & Freddy Simanjuntak SKK Migas
Technology
Rega Kristian SKK Migas
Ajeng Salindri W SKK Migas
Adi Nugroho SKK Migas
Jatmiko Danukusumo SKK Migas
Doyo Suwono SKK Migas
Business Forum Desi A. Mahdi Ketua Bidang 1 IAFMI
Candra Harry Satya IAFMI
Farhan IAFMI
Ketua OC Acara Surya Budi Ariyadi IAFMI
Venue Autie Minati P IAFMI
Exhibition Wahyu IAFMI
Registration Kun Riana Sari IAFMI
Publikasi Wiwin Lukman F IAFMI
Perlengkapan Rosiska Alwin IAFMI
Ketua Tim Sponsorship Gede Pramona IAFMI
Kunto Purbono IAFMI
Sari Amelia IAFMI
Arnold S. Layuk IAFMI
Ketua Tim Humas Ryan B. Wurjantoro SKK Migas
Liputan & Slamet Nuryadin SKK Migas
Dokumentasi Suhendra Atmaja SKK Migas
Muhammad Norman SKK Migas
Protokoler & MC Erry Prihandry SKK Migas
Transportasi Gyzelda Disanty SKK Migas
Ernawatiy SKK Migas
Sharah Anzelia SKK Migas
Autie Minati P IAFMI
45
Gandaria 8 Office Tower, Lantai 5 Telp. +62 21 29036664 HP : 0812 8899 4655
Jl, Sultan Iskandar Muda email: direks@iafmi.or.id Email : ffpm2018@iafmi.or.id
Kebayoran Lama website: www.iafmi.or.id
SEKILAS IAFMI
IAFMI, kepanjangan dari Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia,
dideklarasikan pada tanggal 20 Juni 2013 di Bandung. Pada tanggal 5 Desember 2013,
diselenggarakan kongres pertama di Jakarta yang dihadiri sekitar 200 orang. Pada kongres
tersebut, berhasil mengesahkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Susunan Pengurus,
dan Program Kerja.
Kongres Ke-2 diselenggarakan tanggal 17 Desember 2016 di Aula PERTAMINA EP Jakarta. Pada
Kongres Ke-2 ini terpilih Ketua Umum IAFMI periode 2016-2017 Rudianto Rimbono.
Bulan Desember 2016, Kongres IAFMI kedua telah sukses menghasilkan beberapa Ketetapan
Kongres.
Pada tanggal 8 April 2017, susunan Pengurus IAFMI 2016-2019 resmi dilantik, dilanjutkan
dengan Rapat Kerja Pengurus. Hadir pada pelantikan tersebut Kepala SKKMIGAS sebagai
anggota kehormatan IAFMI.
46
PROFIL PROGRAM IAFMI
IAFMI (Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia) dideklarasikan dengan
tujuan untuk memperkuat kontribusi organisasi profesi di bidang hulu migas, serta untuk
membangun dan mengembangkan jaringan, kompetensi dan profesionalisme tenaga ahli
di bidang fasilitas produksi hulu minyak dan gas bumi, termasuk mendorong pembangunan
sumber daya pendukung di wilayah operasi migas, demi kemajuan industri migas di tanah air.
Mengawali kiprahnya di tahun 2013, IAFMI telah membukukan berbagai kegiatan berupa Jurnal
IAFMI, Expert Sharing, Kajian teknologi dan kebijakan, pelatihan sumberdaya pendukung di
daerah operasi migas baru, CEO Talk, Penyusunan Draft RSKKNI, Pembahasan Peta Gempa
Nasional, Joint Convention HAGI, IAFMI, IAGI, IATMI, dan menjadi pembicara aktif di berbagai
Conference, seminar dan diskusi.
Berikut ini ringkasan program IAFMI periode 2017-2019 dengan harapan para anggota, Mitra dan
Profesional IAFMI dapat berpartisipasi untuk mensukseskan program ini. Partisipasi aktif dapat
berbentuk kepesertaan, kerjasama sponsorship, narasumber, penulis, maupun kepanitiaan.
Silakan hubungi direks@iafmi.or.id untuk informasi lebih lanjut atau menyampaikan komitmen
partisipasi.
Jurnal IAFMI bertujuan membangun knowledge database yang kedepannya diharapkan dapat
menjadi referensi utama ilmu dan teknologi dibidang fasilitas produksi migas di Indonesia
serta mendorong para profesional dibidang fasilitas produksi minyak untuk menerbitkan karya
dan pemikirannya sehingga kompetisi dan keahlian para professional nasional terangkat ke
permukaan dunia industri migas. Jurnal Jurnal yang sudah di terbitkan oleh IAFMI diantaranya:
47
Edisi 7 Process and Production Engineering Breakthrough
CEO Talk merupakan salah satu program IAFMI yang dirancang untuk membangun sinergi
pemikiran antara elemen pelaku utama industri fasilitas produksi Migas yaitu SKK Migas,
KKKS, Kontraktor EPCI, Vendor, dan Perbankan. IAFMI melihat bahwa semua elemen pelaku
industri ini sesungguhnya memiliki tujuan yang sama yaitu kemandirian nasional yang berdiri
di atas kompetensi, kapasitas dan kemampuan nasional. CEO Talk dirancang untuk para
pimpinan dan manajemen perusahaan, lembaga, institusi yang bergerak di bidang fasilitas
produksi migas.
1. IAFMI – KMI Expert Sharing (Jakarta, 21 February 2015) “LNG INDONESIA Bisnis &
Komersial”
2. IAFMI – KAlORINDO (Jakarta, 9 Mei 2015) “Analisis Dan Eksperimental Sistem Proteksi Dan
Kontrol Pembangkit listrik Orc Air Panas Geothermal Dieng”
3. IAFMI – BNSP – lSP (Jakarta, 13 Februari 2016) “Sertifikasi Profesi”
4. IAFMI – ORI Polytech Composite (Cikarang, 9 Apr 2016) “Non Carbon Steel Material for
Offshore Hydrocarbone Service”
5. IAFMI – Gunanusa yard (Cilegon, 28 Mei 2016) “Manajemen Fase Konstruksi” dan “Desain
Struktur Platform Offshore” serta kunjungan Industri Krakatau Steel serta KS POSCO
6. IAFMI – KHI (Cilegon, 20 Agustus 2016) “Proses Produksi dan Teknologi KHI”
7. IAFMI – Duraquipt – (Jakarta, 15 Oktober 2016) “Teknologi Pompa” dan kunjungan industri
Fabrikasi ke Mutiara Global
8. IAFMI – Alphacon Valfindo dan TRK di Serang, Kunjungan Industri Valve Nasional.
48
Pengembangan Sumberdaya Pendukung di Lokasi Operasi Migas dilakukan selama Januari
hingga April 2016. IAFMI memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan, sertifikasi BNSP dan
wisuda welder untuk 40 orang peserta lokal di kabupatan Banggai sebagai upaya IAFMI dalam
melakukan Pengembangan sumberdaya pendukung di lokasi operasi migas. Gagasan
pengembangan welder di wilayah industri migas baru ini didorong oleh pengalaman akan
kebutuhan dukungan welder lokal bagi industri migas. Kabupaten Banggai di Sulawesi
Tengah merupakan daerah industri migas yang terbilang baru dan berada di Indonesia
wilayah tengah dan timur.
Dari 40 orang peserta pelatihan, 20 orang lulus dengan level 2 G dan 10 orang lulus dengan
level 3G. Program ini merupakan hasil dari amanat IAFMI Charity Golf Gathering 2015, dan
dilaksanakan IAFMI bersama Pertamina EP, Rekayasa Industri, Wijaya Karya, Gunanusa, Titis
Sampurna Inspection, dan Inlastek UP45. Wisuda para welder diselenggarakan bulan April
2016, disaksikan langsung oleh Kepala SKK Migas, Direktur Utama Pertamina EP, Direktur
Utama Rekayasa Industri, dan Direktur Operasional Wijaya Karya. Program kemudian
dilanjutkan bersama Wijaya Karya dengan program Sertifikasi Welder oleh BNSP.
Kajian Teknologi pada periode 2016-2019, IAFMI memperkuat bidang Kajian Teknologi dan
Ilmu Pengetahuan untuk mengahadapi tantangan Industri Migas dengan tuntutan lebih
efisiens dan lebih kompetitif. Kajian teknologi yang dilaksanakan fokus terhadap eksplorasi
terobosan optimisasai desain, konstruksi dan operasi fasilitas produksi agar mampu bergerak
maksimal dalam situasi seperti saat ini. IAFMI bertekad membangun jaringan antar institusi
untuk bersama sama melakukan eksplorasi peluang pengembangan teknologi efisien melalui
kajian, seminar serta riset yang dapat dibiayai bersama untuk kepentingan bersama.
Joint Convention HAGI, IAGI, IAFMI, IATMI merupakan kerjasama IAFMI dengan HAGI, IAGI
dan IATMI dalam penyelenggaraan Joint Convention yang berupa konferensi serta rangkaian
kompetisi. Pada tahun 2015, telah dilaksanakan Joint Convention Balikpapan (JCB) yang
dihadiri lebih dari 600 peserta. IAFMI mengirimkan 19 makalah dan menghadirkan booth
IAFMI pada acara JCB tersebut. Pada tahun 2017, Joint Convention dilaksanakan di Malang
pada tanggal 25 – 28 September 2017 dengan tema “Natural Resources and Infrastructure
Development for National Sovereignty” .
49
IAFMI juga mendorong Standarisasi melalui Standar Kompetensi Keahlian (RSKKNI) untuk
beberapa bidang keahlian oleh BNSP serta Standarisasi beberapa disiplin keilmuan dan
terapan melalui SNI. Sebagai langkah awal, IAFMI telah melakukan rapat dengan Subdit
Standarisasi Ditjen Migas yang merupakan kementrian teknis untuk penyusunan RSKKNI
bidang Migas. Kemudian diikuti dengan Expert Sharing dengan topik “Sertifikasi Profesi” yang
menghadirkan pembicara dari BNSP dan LSP Migas. Langkah berikut yang dilakukan IAFMI
adalah menerbitkan jurnal IAFMI dengan topik “Membangun Standar Keahlian Kompetensi
Nasional Indonesia”. Melalui penerbitan jurnal ini, berhasil dikumpulkan empat rancangan
RSKKNI yang kedepan dapat dijadikan sebagai bahan. Keempat bahan tersebut adalah:
Untuk SNI, IAFMI telah mendorong diterbitkannya Peta Gempa untuk bangunan offshore.
IAFMI Charity Golf Gathering adalah turnamen golf yang dilaksanakan IAFMI sebagai
ajang komunikasi para professional dan stakeholder industri fasilitas produksi migas untuk
mengembangkan jaringan dan membangun sinergi di bidang industri fasilitas produksi hulu
migas di Indonesia.
Turnamen golf IAFMI pertama dan kedua telah sukses melahirkan program sinergi IAFMI dengan
beberapa perusahaan untuk mencetak 40 orang welder baru di kabupatan Banggai Sulawesi
Tengah. Program kini bergulir dengan beberapa permintaan program serupa dari beberapa
K3S di beberapa wilayah operasi di Indonesia.
Penggalangan dana pada turnamen golf IAFMI ketiga diarahkan untuk melanjutkan program
Pencetakan dan Sertifikasi Welder baru ditambah program Welding Inspector lokal. Meskipun
industri migas masih dilanda tantangan, tidak menyurutkan komitmen IAFMI untuk terus
berdiri paling depan mendukung industri migas.
50
Forum Fasilitas Produksi Migas 2018 merupakan event nasional hasil kerjasama SKK Migas
dengan IAFMI. Event dihadiri oleh para praktisi, pelaku bisnis dari berbagai pemangku
kepentingan dunia Migas yaitu institusi pemerintah (Kemenko Kemaritiman, Kementerian
ESDM, SKK Migas), para perusahaan hulu migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), para
perusahaan hilir migas (perusahaan Kilang Minyak, Kilang LNG, Transporter Migas), Konsultan
Engineering, Kontraktor EPC, KontraktorPenyedia Barang dan Jasa.
Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari dalam bentuk Konferensi , Pameran dan Business
Forum. Melalui Konferensi, Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan mengenai
permasalahan-permasalahan yang mengemuka dan menjadi rekomendasi bagi para pemangku
kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan. Selain itu
ditampilkan juga pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan teknologi fasilitas permukaan
migas termasuk di dalamnya pipa, rotating machinery, fasilitas subsea, dan sebagainya dari
para penyedia barang dan jasa migas, serta pola pembiayaan oleh Perbankan Nasional. Selain
aplikasi teknologi baru, pameran juga mengutamakan material dan peralatan pabrikan
lokal dengan semangat untuk turut mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui
pemberian kesempatan industri dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-
proyek migas.
Dengan adanya konferensi, pameran dan business forum ini diharapkan terjadi transfer
pengetahuan dan pengalaman di antara proyek-proyek MIGAS, termasuk juga dari Industri
Hilir MIGAS. Hasil konferensi dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh
kalangan baik itu Pemerintah, KKKS, maupun industri penunjang kegiatan usaha Hulu MIGAS
dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aspek dalam menjalankan bisnis proses
yang pada akhirnya dapat menumbuhkan keandalan operasi dan bisnis.
51
Making Indonesia 4.0
Indonesia berkomitmen untuk membangun
industri
Indonesia manufaktur
berkomitmen yang kokoh
untuk membangun
industri manufaktur
Untuk merevitalisasi industri yang kokoh
manufaktur, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat
implementasi 4IR. Inisiatif Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi besar untuk
Untuk merevitalisasi industri manufaktur, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat imple-
mentasi 4IR. Inisiatif Making
melipatgandakan Indonesia 4.0tenaga
produktifitas ini memberikan
kerja,potensi besar dapat
sehingga untuk melipatgan-
meningkatkan daya saing global
dakan produktifitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan
mengangkat
dan pangsa pasar
mengangkat eksporpasar
pangsa global. ekspor
Ekspor yang lebih Ekspor
global. tinggi akan membuka
yang lebih lebih
tinggi akan membuka lebih
banyak lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik menjadi lebih kuat dan Indonesia
dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.
banyak lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik menjadi lebih kuat dan Indonesia
Menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDB
dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.
Indonesia berencana untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia
berdasarkan PDB pada tahun 2030. Sejauh ini Indonesia telah merasakan pertumbuhan
ekonomi yang sehat, dengan PDB yang terus menanjak sebanyak 11 tingkat, dari posisi 27 di
Menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDB
tahun 2000 sampai posisi 16 di tahun 2016, berkat konsumsi dan investasi domestik yang kuat.
Ke depan, Indonesia akan menggali potensi ekspor netto-nya sebagai pendorong ekonomi,
Indonesia
dengan berencana
memperbaiki untuk
produktifitas menjadiinovasi
dan penerapan salahdalam
satu dari 10 kekuatan ekonomi
industri. terbesar di dunia
Menggandakan rasio
berdasarkan PDB produktifitas-terhadap-biaya
pada tahun 2030. Sejauh ini Indonesia telah merasakan pertumbuhan ekonomi
Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia harus berfokus pada penggandaan
yang dari
output sehat,
biayadengan PDB
dasar buruh saatyang terus dihasilkan
ini, sehingga menanjak sebanyak
produktifitas dan 11 tingkat,yang
profitabilitas dari posisi 27 di tahun 2000
berdaya saing. Situasi kondusif ini akan mendorong pelaku industri untuk menginvestasikan
sampai
kembali posisi 16
keuntungan di mereka
yang tahunperoleh
2016,keberkat konsumsi
dalam bentuk dan investasi
aset produktif, domestik yang kuat. Ke depan,
sehingga mencip-
takan siklus ekonomi yang bermanfaat.
Indonesia akan menggali potensi ekspor netto-nya sebagai pendorong ekonomi, dengan
Mendorong ekspor netto menjadi 10 persen dari PDB
memperbaiki
Indonesia produktifitas
pernah menjadi salah satu dan penerapan
negara dengan eksporinovasi dalamdiindustri.
netto tertinggi ASEAN. Namun,
keunggulan tersebut terlihat menurun dalam kurun waktu terakhir dengan berkurangnya angka
ekspor netto (sebagai persentase PDB) dari 10 persen di tahun 2000 menjadi 1 persen di tahun
2016. Dengan inisiatif Making Indonesia 4.0, Indonesia berkeinginan untuk mengangkat pangsa
Menggandakan rasio produktifitas-terhadap-biaya
pasar ekspor globalnya, untuk mewujudkan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meraih kembali
kejayaan ekspor netto, melalui pencapaian ekspor netto 10 persen dari PDB pada tahun 2030.
Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia harus berfokus pada penggandaan
Menganggarkan 2 persen dari PDB untuk penelitian dan pengembangan
output penelitian,
Aktivitas dari biaya dasar buruhdesain
pengembangan, saat dan
ini, inovasi
sehingga dihasilkan
diperlukan untuk produktifitas
dan profitabilitas yang
meningkatkan
kemampuan suatu bangsa dalam penguasaan teknologi. Melalui Making Indonesia 4.0, Indonesia
berkomitmen agar porsi penelitian, pengembangan, desain dan inovasi dapat mencapai 2 persen
dari PDB untuk mendorong inisiatif penguasaan dan pengembangan teknologi di masa datang.
National Making
Aspiration: Top 10 global economy Indonesia
4.0
52
berdaya saing. Situasi kondusif ini akan mendorong pelaku industri untuk menginvestasikan
kembali keuntungan yang mereka peroleh ke dalam bentuk aset produktif, sehingga menciptakan
siklus ekonomi yang bermanfaat.
1 Highly productive
53
agricultural sector
persen tenaga kerja sektor and predictable yield
2 Strong SME
manufaktur. Jika dibandingkan
support along
dengan negara lain, sektor the value chain
makanan dan minuman Indonesia
Indonesia akan membangun lima sektor
manufaktur dengan daya saing regional
4IR mencakup beragam teknologi
canggih, seperti kecerdasan buatan
IOT (AI), Internet of Things (IoT),
wearables, robotika canggih, dan 3D
printing. Indonesia akan berfokus
AI pada lima sektor utama untuk
Food and (Logical Layer)
Chemical
beverage penerapan awal dari teknologi ini,
(Connectivity
yaitu (i) makanan dan minuman, (ii)
Layer) tekstil dan pakaian, (iii) otomotif, (iv)
kimia, dan (v) elektonik. Sektor ini
dipilih menjadi fokus setelah melalui
Textile and Electronics evaluasi dampak ekonomi dan
apparel
kriteria kelayakan implementasi yang
Automotive
mencakup ukuran PDB, perda-
Makanan dan minuman: Membangun industri F&B powerhouse di ASEAN gangan, potensi dampak terhadap
industri lain, besaran investasi, dan
kecepatan penetrasi pasar. Indonesia
The five sectors account for: akan mengevaluasi strategi dari
Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 29 persen
• 60% of manufacturing GDP
• 65% of manufacturing exports dari PDB manufaktur, 24 persen eksporsetiap fokus sektor setiap tiga sampai
• 60% of manufacturing workers empat tahun untuk meninjau
manufaktur, dan menyerap 33 persen tenaga kerja sektor manufaktur. Jika dibandingkan dengan kemajuannya dan mengatasi
tantangan pelaksanaannya.
negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar
karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang
Makanan dan minuman: Membangun industri F&B powerhouse di ASEAN
besar.
Pada tahun 2016, sektor ini
mengkontribusikan 29 persen dari TOWARDS 2030
PDB manufaktur, 24 persen ekspor
Strategi untuk makanan dan minuman 4.0manufaktur, dan menyerap 33
1 Highly productive
agricultural sector
persen tenaga kerja sektor and predictable yield
diantaranya: (1) Mendorong produktifitas di sektor
manufaktur. Jika dibandingkan 2 Strong SME
support along
dengan negara lain, sektor
hulu yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan,
makanan dan minuman Indonesia
the value chain
Meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala4
ekonomi domestic
Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 7 persen dari PDB manufaktur, 15 persen dari
ekspor manufaktur, dan 20 persen dari tenaga kerja manufaktur. Secara historis, sektor ini
merupakan kontributor ekspor manufaktur terbesar kedua di Indonesia. Adopsi 4IR di sektor ini
akan membuat Indonesia mampu mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya di pangsa
pasar global.
Strategi tekstil dan pakaian 4.0 termasuk: (1) Meningkatkan ke- mampuan di sektor hulu,
fokus pada produksi serat kimiawi dan bahan pakaian dengan biaya yang lebih rendah dan
berkualitas tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (2) Meningkatkan produktifitas
manufaktur dan buruh melalui penerapan teknologi, optimalisasi lokasi pabrik serta peningkatan
54
Tekstil dan pakaian: Menuju produsen functional clothing terkemuka
Tekstil dan pakaian: Menuju produsen functional clothing terkemuka
ketrampilan.
Pada tahunLebih 2016, lanjut, seiring
sektor ini TOWARDS 2030
Pada tahun 2016, 7sektor
mengkontribusikan persen ini
dari TOWARDS 2030
dengan pertumbuhan
mengkontribusikan 7 ekonomi
persen dan
dari
PDB manufaktur, 15 persen dari 1 Building upstream
PDB manufaktur, 15 dan
persen dari 2 Improved cost-com-
pergeseran
ekspor permintaan
manufaktur, dari20pakaian
persen 1 Building upstream
capabilities in 2 Improved cost-com-
petitiveness through
ekspor manufaktur,
dari (basic
tenaga clothing)dan 20 persen
kerja manufaktur. capabilities in
high-quality materials petitiveness through
dasar
dari tenagahistoris,
kerja manufaktur. menjadi high-quality materials increased labor pro-
Secara sektor ini increased laborand
ductivity pro-effective
Secara
pakaian
merupakan historis,
fungsional, sektor
kontributor ini
sepertiekspor
baju ductivity and effective
industrial zoning
merupakan
manufaktur kontributor
terbesar ekspor di
kedua
industrial zoning
olahraga,
manufaktur Indonesia
terbesar harus
kedua mampudi
Indonesia. Adopsi 4IR di sektor ini
Indonesia.
untuk
akan(3) Adopsi Indonesia
membangun
membuat 4IR dikemampuan
sektor ini
mampu
Textile and
Textileapparel
and
akan membuat Indonesia mampu apparel
mempertahankan
produksi functional dan dan
clothing mening-
dan (4) 4.0
mempertahankan mening- 4.0
katkan daya saingnya di pangsa
katkan daya
meningkatkan saingnya di pangsa
pasar global. skala ekonomi untuk
pasar global. 4 Scaling up to meet
4 Scaling up to meet
Strategi
memenuhi tekstil
permintaandan pakaian
Strategi tekstil dan pakaian 4.0 4.0
functional demand from both
demand from both
termasuk:(1) 1 Meningkatkan ke-
(1) domestic and
termasuk: 1 Meningkatkan ke- domestic and
clothing
mampuan yangdi terus
sektor berkembang,
hulu, fokus
export markets
export markets
3 Leader in functional
3 Leader in functional
mampuan di sektor hulu, fokus clothing production
clothing production
pada
baik
pada di produksi
pasar serat
produksi serat
domestik kimiawi
kimiawi maupun
dan dan and innovation
and innovation
bahan pakaian dengan
bahan pakaian dengan biaya yang biaya yang
ekspor.
lebih rendah dan berkualitas
lebih rendah dan berkualitas
tinggiuntuk
tinggi untukmeningkatkan
meningkatkandaya daya saing
saing di di pasar
pasar global.
global. 2 (2)
(2) 2 Meningkatkan
Meningkatkan produktifitas
produktifitas
manufaktur
Otomotif:
manufaktur dan
Menjadi
dan buruh
buruh melalui
pemain
melalui penerapan
terkemuka
penerapan teknologi, optimalisasi
dalamoptimalisasi
teknologi, ekspor ICE lokasi
dan
lokasi EVpabrik
pabrik sertaserta pening-
pening-
katanketrampilan.
katan ketrampilan.LebihLebihlanjut,
lanjut, seiring
seiring dengan
dengan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi
ekonomi dan dan pergeseran
pergeseran
Didukung
permintaan pasar
permintaan daridomestik
dari serta
pakaian
pakaian investasi
dasar
dasar (basic yang
(basic kuat
clothing
clothing ) dari berbagai
) menjadi
menjadi perusahaan
pakaian
pakaian otomotif
fungsional,
fungsional, terkemuka,
seperti
seperti baju baju
olahraga,
olahraga, Indonesia
Indonesia harus
harus mampu
mampu untuk
untuk 3 membangun
membangun
3
(3) kemampuan
kemampuan
Indonesia ingin menjadi produsen mobil terbesar di ASEAN. Indonesia saat ini sudah menjadi
(3) produksi
produksi functional
functional
clothing
clothing dan
dan meningkatkan
meningkatkan
4
4 (4)
(4) skala
skala ekonomi
ekonomi untuk
untuk memenuhi
memenuhi permintaan
permintaan functional
functional clothing
clothing
eksportir
yang
yang otomotif
terus
terus keduabaik
berkembang,
berkembang, terbesar
baik di di wilayah
pasar
di pasar ini,maupun
domestik
domestik walaupun
maupun produksi
ekspor. kendaraan masih tergantung
ekspor.
impor bahan baku mentah (logam dan kimia) maupun komponen elektronik penting lainnya.
Selain itu, seiring penetrasi kendaraan listrik (EV) dunia yang diperkirakan akan meningkat tajam
Otomotif:
Otomotif:
pada Menjadi
tahun 2020, Menjadipemain akanterkemuka
pemain
Indonesia dalam dalam
terkemuka
fokus ekspor
dalam
mendukung ICEICE
ekspor dandan
pengembangan EVEV.
EV
TOWARDS
TOWARDS2030
2030 Didukung
Didukung pasarpasardomestik
domestik sertaserta
Strategi
investasi otomotif
yang kuatkuat 4.0berbagai
dari termasuk:
investasi yang dari berbagai
1 1Self-sufficient local
Self-sufficient local perusahaan
Menaikkan
perusahaan otomotif
produksi
otomotifterkemuka,
lokal, dalam
terkemuka,
production
productionof raw
of raw Indonesia ingin menjadi produsen
materials and key Indonesia
hal (1) ingin
volume menjadi
dan Indonesia produsen
(2) efisiensi
materials and key
components 2 Optimized sectoral mobil terbesar
mobil di ASEAN.
terbesar di ASEAN. Indonesia
components 2 Optimized sectoral
productivity along saat
productivity along produksi
ini
saat ini sudah
bahan
sudahmenjadi
baku eksportir
dan komponen
menjadi eksportir
the value chain
the value chain otomotif
otomotif kedua terbesar
kedua di wilayah
terbesar di wilayah
penting
ini, ini,
walaupun melalui adopsi
produksi kendaraanteknologi
walaupun produksi kendaraan
masih
danmasih tergantung
pengembangan
tergantung impor bahan
infrastruktur,
impor bahan
Automotive
Automotive baku mentah (logam dan kimia)
4.0 baku mentah
seperti pembangunan (logam dan
zona industrikimia)
4.0 maupun komponen elektronik
maupun komponen elektronik
penting
terpadu lainnya.
dan Selain itu,
platform seiringyang
logistik
penting lainnya. Selain itu, seiring
4 Regional leader in penetrasi kendaraan listrik (EV)
4 Regional leader in lebih
dunia penetrasi
efisien.
yang kendaraan
(3) Bekerjasama
diperkirakan listrik (EV)
dengan
akan
EV production
EV production dunia yang diperkirakan
meningkat tajam pada tahun 2020, akan
3 Leading automotive perusahaan
meningkat
Indonesia akanOEMfokus
tajam dunia
pada tahun
dalam untuk
2020,
3 Leading
export hub automotive Indonesia akan fokus dalam
export hub mendukung
meningkatkan pengembangan
ekspor, dengan EV. fokus
mendukung pengembangan EV.
Strategi
pada otomotif
multi-purpose 4.0 termasuk:
vehicles (MPV),
Strategi
Menaikkan otomotiflokal,
produksi 4.0 dalam termasuk:
hal (1)
1 volume dan (2) efisiensi produksi bahan baku dan komponen penting melalui adopsiMenaikkan produksi lokal, dalam
55
2
hal (1)
1 volume
teknologi dan (2)
dan pengembangan 2 efisiensi produksi bahan
infrastruktur, sepertibaku dan komponen
pembangunan pentingterpadu
zona industri melaluidan adopsi
teknologi
platform dan pengembangan
logistik yang lebih efisien. infrastruktur,
3 Bekerjasama
(3) sepertidengan
pembangunan perusahaan zonaOEMindustri
dunia terpadu
untuk dan
platform logistik
meningkatkan ekspor,yang lebih fokus
dengan efisien. pada 3 Bekerjasama
(3) multi-purposedengan vehiclesperusahaan OEM dunia
(MPV), kendaraan murah untuk
meningkatkan
ramah lingkungan, ekspor, dengan
dan sport fokus
utility vehicles multi-purpose
pada(SUV). 4 Membangun
(4) vehicles (MPV), untuk
ekosistem kendaraanindustrimurah
ramah
EV, dimulai lingkungan, dan sport manufaktur
dengan kemampuan utility vehicles (SUV).
sepeda motor4 Membangun
(4) listrik, kemudian ekosistem untuk industri
mengembangkan
EV, dimulaimobil
kemampuan dengan kemampuan
listrik berdasarkan manufaktur
adopsi EV sepeda
yang takmotor listrik,
terelakkan dikemudian mengembangkan
masa mendatang.
kemampuan mobil listrik berdasarkan adopsi EV yang tak terelakkan di masa mendatang.
5
kendaraan murah ramah lingkungan, dan sport utility vehicles (SUV). (4) Membangun ekosistem
untuk industri EV, dimulai dengan kemampuan manufaktur sepeda motor listrik, kemudian
mengembangkan kemampuan mobil listrik berdasarkan adopsi EV yang tak terelakkan di masa
mendatang.
56
yang menarik dan (2) 2 mengem-
bangkan kemampuan dalam
memproduksi komponen elektro-
nik bernilai tambah. (3) 3 Mengem-
3 Highly skilled and
innovative workforce
bangkan kemampuan tenaga kerja
dalam negeri melalui pelatihan
intensif dan menarik tenaga kerja
asing di bidang tertentu yang
mengembangkan pelaku industri unggulan dalam negeri yang berkompeten
membangun kemampuannya 3 Improved productivity
untuk menjadi net eksportir dan across the value chain
produsen bahan kimia spesialis.
Indonesia akan memakai sumber
daya pertaniannya yang melimpah
sebagai salah satu modal untuk membangun keunggulan produksi produk biokimia yang
berdaya saing.
Strategi industri kimia 4.0 termasuk: (1)
1 Mendorong pembangunan kapasitas pasokan petro-
kimia dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. (2) 2 Membangun industri kimia
dengan biaya kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya migas dan optimalisasi lokasi
zona industri, termasuk pembangunan lokasi produksi kimia yang lebih dekat dengan lokasi
ekstraksi gas alam. Selain itu, mengadopsi teknologi 4IR dan mempercepat kegiatan penelitian
dan pengembangan untuk (3) 3 mendorong produktifitas dan (4)
4 mengembangkan kemampuan
produksi kimia generasi berikut dalam produksi biofuel dan bioplastik.
57
2. Desain ulang zona industri
Indonesia telah membangun beberapa zona industri di penjuru negeri. Indonesia akan
mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri ini termasuk menyelaraskan peta jalan sektor
sektor yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0 secara geografis, serta peta jalan untuk
transportasi dan infrastruktur. Untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, Indonesia akan
mengevaluasi zona-zona industri yang ada dan akan membangun satu peta jalan zona industri
yang komprehensif dan lintas industri.
3. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability)
Komunitas global telah menyuarakan kekhawatiran terkait keberlanjutan di berbagai sektor.
Indonesia melihat tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan
keberlanjutan berbasis teknologi bersih, EV, biokimia, dan energi terbarukan. Oleh karenanya,
Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan di masa mendatang,
mengidentifikasi aplikasi teknologi dan peluang pertumbuhan ramah lingkungan, serta
mempromosikan lingkungan yang kondusif (termasuk peraturan, pajak dan subsidi) untuk
investasi yang ramah lingkungan.
4. Memberdayakan UMKM
Hampir 70 persen tenaga kerja Indonesia bekerja untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan
membangun platform e-commerce untuk UMKM, petani dan pengrajin, membangun sentra
sentra teknologi (technology bank) dalam rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi
teknologi, dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi.
5. Membangun infrastruktur digital nasional
Untuk mendukung Peta Jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia akan melakukan percepatan
pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan digital
capabilities dengan kerjasama pemerintah, publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di
teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband.
Indonesia juga akan menyelaraskan standar digital, sesuai dengan norma-norma global, untuk
mendorong kolaborasi antar pelaku industri sehingga dapat mempercepat transformasi digital.
58
6. Menarik minat investasi asing
Indonesia perlu melibatkan lebih banyak pelaku industri manufaktur terkemuka untuk
menutup kesenjangan teknologi dan mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal. Untuk
meningkatkan FDI, Indonesia akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global,
memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan
insentif yang menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional.
7. Peningkatan kualitas SDM
SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada
STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics), menyelaraskan kurikulum
pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang. Indonesia akan bekerja
sama dengan pelaku industri dan pemerintah asing untuk meningkatkan kualitas sekolah
kejuruan, sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan
ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.
59
10. Harmonisasi aturan dan kebijakan
Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya
saing industri dan memastikan kordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan
lembaga terkait dengan pemerintah daerah.
1. Untuk kisaran angka, angka rendah mengasumsikan skenario konservatif sementara angka tinggi
mengasumsikan skenario aspirasional
60
Surpassing another prominent milestone of excellent international
recognition, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk is now committed
to furtherly rise above limits and continuously leading the general
insurance industry in Indonesia.
Consistently delivering excellent service to their valuable clients and
stakeholders, Tugu is driven to be a respected company in global general
insurance industry.
64
INVESTING mengembangkan usaha membina hubungan yang
IN THE FUTURE eksplorasi dan produksi berkelanjutan dengan
minyak dan gas bumi berdedikasi terhadap
berdampingan dengan perlindungan dan pelestarian
Pemerintah, Masyarakat, lingkungan serta implementasi
serta organisasi program pemberdayaan
pengembangan lainnya. masyarakat yang efektif dan
berkesinambungan.
www.medcoenergi.com
TECHNOLOGY
UPDATE PRESENTATION
PT Mipcon Prima Industri,
Member of MIPCON Group of Companies
IHS Markit
BNI
65
List Peserta Pameran
(sesuai Nomor Booth)
13.
66