Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH BRAND IMAGE, EVENT MARKETING DAN

KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN


DALAM MEMBELI RUMAH DARI DEVELOPER

TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Pasca Serjana
Pada Program Magister Manajemen

Disusun Oleh:

Nama : INDRA GUNAWAN WIBISONO


NPM : 6119200008
Jurusan : Manajemen
Konsentrasi : Pemasaran

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

KUSUMA NEGARA

JAKARTA

2022
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS

Nama : INDRA GUNAWAN WIBISONO

NPM : 6119200008

Program Studi : Magister Manajemen

Konsentrasi : Pemasaran

Judul : PENGARUH BRAND IMAGE, EVENT MARKETING


DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DARI
DEVELOPER

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diajukan dalam Ujian Tesis/


Komprehensif Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara

Jakarta, 1 JUNI 2022

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Direktur Program Pasca Serjana

Ketua STIE Kusuma Negara

( Prof. Dr. MTS. Arief, SE. MM. MBA. CPM)

ii
BUKTI TELAH MENGIKUTI UJIAN TESIS/KOMPREHENSIF

Nama : INDRA GUNAWAN WIBISONO

NPM : 6119200008

Program Studi : Magister Manajemen

Konsentrasi : Pemasaran

Judul : PENGARUH BRAND IMAGE, EVENT MARKETING


DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DARI
DEVELOPER

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji bulan Agustus 2018


Dan dinyatakan LULUS / TIDAK LULUS

Dewan Penguji
Ketua/Merangkap Anggota

( ............................................. )

Sekretaris/Merangkap Anggota

( ............................................ )

Anggota

( .......................................... )

iii
SURAT PERNYATAAN ORIGINAL

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa di dalam Naskah Tesis ini tidak

terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar strata

DUA di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya/pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan unsur-unsur

jiplakan/plagiat saya bersedia Tesis ini dapat dibatalkan, serta diproses sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku (UU RI No. 12 tahun 2012 pasal 28 ayat 5 dan pasal 42

ayat 3) tentang perguruan tinggi.

Jakarta, JUNI 2022

materai

INDRA GUNAWAN WIBISONO

6119200008

iv
MOTTO

“In the end, all business operations can be reduced to three words:
people, product, and profits “

(MUSTANG CAR “lee Iacocca)

v
ABSTRAKSI

Nama : INDRA GUNAWAN WIBISONO,


NPM : 6119200008
Program Studi : Magister Manajemen,
Konsentrasi : Pemasaran
Judul : PENGARUH BRAND IMAGE, EVENT
MARKETING DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DARI DEVELOPER.
dibawah bimbingan ..

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar PENGARUH BRAND


IMAGE, EVENT MARKETING DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DARI DEVELOPER , pengaruh baik secara
digital maupun non digital , termasuk kualitas bangunan dalam hal ini adalah
perumahan yg dibangun oleh developer yg sudah pumya nama ataupum yg baru
berdiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh brand image, event marketing


berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,khususnya kualitas produk
secara parsial maupun secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian konsumen, penulis menyebutnya Intergrated marketing communication
plus plus.

Berdasarkan hasil penelitian, hubungan ketiganya sangat erat dan tidak bisa
dipisahkan karena menghasilkan penjualan yang signifikan

Kata Kunci: Intergrated marketing communication plus plus

vi
ABSTRACTION

Name: INDRA GUNAWAN WIBISONO, NPM: 6119200008


Study Program: Master in Management, Concentration: Marketing
Title: INFLUENCE OF BRAND IMAGE, EVENT MARKETING AND
PRODUCT QUALITY ON CONSUMER DECISIONS IN BUYING A HOME
FROM DEVELOPER. under the guidance of ..

This research was conducted to find out how big the INFLUENCE OF BRAND
IMAGE, EVENT MARKETING AND PRODUCT QUALITY ON CONSUMER
DECISIONS IN BUYING A HOME FROM DEVELOPER, both digitally and non-
digitally, including the quality of the building in this case is housing built by a
developer who already has a name or a public who just standing.

The results show that the influence of brand image, event marketing has a
significant effect on purchasing decisions, especially product quality partially or
simultaneously has a significant effect on consumer purchasing decisions, the
authors call it Integrated marketing communication plus plus.

Based on the research results, the relationship between the three is very close and
cannot be separated because it generates significant sales
Keywords: Integrated marketing communication plus plus

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, karunia,
dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul
‘PENGARUH BRAND IMAGE, EVENT MARKETING DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI
RUMAH DARI DEVELOPER
Adapun Tesis ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Magister Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Kusuma Negara Jakarta.

Penyusun menyadari, bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari berbagai

kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan Tesis ini akan penyusun terima dengan senang hati. Meskipun

demikian penyusun sangat berharap agar kiranya karya ini dapat memberikan

sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya manajemen sumber daya manusia.

Penulisan Tesis ini telah banyak menerima bantuan serta bimbingan dari

berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan

Tesis ini terwujud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Mts. Arief, SE. MM. MBA. CPM selaku Ketua STIE

Kusuma Negara dan Pembimbing I Tesis ini.

2. Ibu Dasih Irma SE, MM selaku Kepala Akademik Program Magister

Manajemen STIE Kusuma Negara.

viii
3. Seluruh Dosen, pengurus staff dan karyawan STIE Kusuma Negara yang

turut membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan Tesis ini.

4. Almarhum Ayahanda tercinta akung kumis, dan Ibunda tercinta uti racas,

serta keluarga besarku, dan semua sahabatku tercinta yang tiada hentinya

memberikan do’a, motivasi dan dorongan sehingga terselesaikannya Tesis

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa baik dalam pengungkapan,

penyajian dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan Tesis ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati

penulis mengharapkan saran, kritik dan segala bentuk pengarahan dari

semua pihak untuk perbaikan Tesis ini. Semoga bermanfaat.

Jakarta, JUNI 2022

Indra gunawan wibisono

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL........................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ........................Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN TESIS ........................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ORIGINAL ..................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
ABSTRACT ...........................................................vError! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ......................................... viError! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1
1.1.1. Pengertian Umum Tentang Developer ................................................... 1
1.1.2. Hak, Kewajiban dan Tanggungjawab Developer .................................. 2
1.1.3. Larangan dan Tanggung jawab Developer ............................................ 3
1.1.4. Legalitas Developer ................................................................................. 4
1.1.5. Bisnis Properti .......................................................................................... 6
1.1.6. Strategi Pemasaran................................................................................... 7
1.1.7. Fenomena ............................................................................................... 10
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 16
1.3. Kegunaan Penelitian Manfaat Teoritis dan Praktis ............................. 16
1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 16
1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................................. 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 18
2.1. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 18
2.1.1. Keputusan Pembelian ............................................................................ 18
2.1.2. Brand Image ........................................................................................... 19

x
2.1.3. Event Marketing .................................................................................... 22
2.1.4. Kualitas Produk...................................................................................... 25
2.2. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 28
2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...................................................... 34
2.3.1. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 34
2.3.1.1. Hubungan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian .................... 34
2.3.1.2. Hubungan Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian ............. 35
2.3.1.3. Hubungan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian .............. 36
2.3.1.4. Hubungan Brand image, Event Marketing dan Kualitas Produk Secara
Silmultan terhadap Keputusan Pembelian ........................................... 37
2.3.2. Hipotesis ................................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 39
3.1. Objek Penelitian ..................................................................................... 39
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 39
3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................... 39
3.3.1. Definisi Konsep ..................................................................................... 39
3.3.2. Definisi Operasionalisasi....................................................................... 41
3.4. Populasi dan Sampel.............................................................................. 44
3.4.1. Populasi .................................................................................................. 44
3.4.2. Sampel .................................................................................................... 44
3.5. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 45
3.5.1. Kuesioner ............................................................................................... 46
3.6. Metode Analisis Data ............................................................................ 46
3.6.1. Analisis Deskriptif ................................................................................. 47
3.6.2. Pengujian kualitas data .......................................................................... 48
3.6.2.1. Uji validitas ............................................................................................ 48
3.6.2.2. Uji reliabilitas......................................................................................... 49
3.6.3. Analisis Data dengan pendekatan PLS ................................................. 49
3.6.3.1. Merancang model struktural ................................................................. 50
3.6.3.2. Merancang model pengukuran .............................................................. 50
3.6.3.3. Mengkontruksi diagram jalur ................................................................ 51

xi
3.6.3.4. Konversi diagram jalur ke sistem persamaan ...................................... 51
3.6.3.5. Estimasi : koefisien jalur, loading dan weight ..................................... 53
3.6.3.6. Evaluasi Goodness of Fit....................................................................... 53
3.6.3.7. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 57
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 57
4.2. Deskripsi Responden ............................................................................. 57
4.2.1. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 57
4.2.2. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia ............................. 58
4.2.3. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 59
4.2.4. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pekerjaan .................... 60
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 60
4.3.1. Convergent Validity .............................................................................. 60
4.3.2. Discriminant Validity ............................................................................ 63
4.3.3. Composit Reliability dan Cronbach’s Alpha ....................................... 65
4.3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 66
4.4. Statistik Deskriptif ................................................................................. 66
4.4.1. Data Variabel Brand Image ................................................................... 67
4.4.2. Data Variabel Event Marketing ............................................................ 68
4.4.3. Data Variabel Kualitas Produk ............................................................. 69
4.4.4. Data Variabel Keputusan Pembelian .................................................... 70
4.5. Pengujian Model Struktural .................................................................. 71
4.5.1. Koefisien Determinasi R-Square .......................................................... 71
4.5.2. Uji Efek Size f2 ...................................................................................... 73
4.5.3. Uji Nilai Predictive Relevance.............................................................. 73
4.5.4. Uji Goodness of Fit................................................................................ 74
4.6. Analisis Data dan Uji Hipotesis ............................................................ 75
4.6.1. Analisis Data .......................................................................................... 75
4.6.2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 78
4.7. Pembahasan ............................................................................................ 79
4.7.1. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian .................... 79

xii
4.7.2. Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian ............. 80
4.7.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian............... 80
4.7.4. Pengaruh Brand Image, Event Marketing dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian ........................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 83
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 83
5.2. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 86
LAMPIRAN .............................................................................................................. 90

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Alasan Pembelian Makanan secara Online ....................................... 2


Tabel 1.2 Perbandingan Kinerja Go-Food dan Grab Food................................ 3
Tabel 1.3 Form Kuesioner Hasil Survei Pra Penelitian ..................................... 5
Tabel 1.4 Hasil Pengolahan Data Survei Pra Penelitian ................................... 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 19
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 33
Tabel 3.2 Scoring Skala Likert .......................................................................... 34
Tabel 4.1 Karakteristik Kota Responden.......................................................... 50
Tabel 4.2 Karakteristik Jenis Kelampin Responden ........................................ 51
Tabel 4.3 Karakteristik Status Menikah Responden ........................................ 51
Tabel 4.4 Karakteristik Pendidikan Responden .............................................. 51
Tabel 4.5 Karakteristik Umur Responden ........................................................ 52
Tabel 4.6 Karakteristik Pekerjaan Responden ................................................. 52
Tabel 4.7 Karakteristik Pendapatan Responden............................................... 53
Tabel 4.8 Analisa Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk................ 54
Tabel 4.9 Analisa Jawaban Responden Terhadap Promosi ............................ 55
Tabel 4.10 Analisa Jawaban Responden Terhadap Perceived Value .............. 56
Tabel 4.11 Analisa Jawaban Responden terhadap Kepuasan Pelanggan ......... 57
Tabel 4.12 Analisa Jawaban Responden terhadap Loyalitas Pelanggan .......... 58
Tabel 4.13 Hasil Uji Convergent Validity .......................................................... 61
Tabel 4.14 Outer Loadings Hasil Modifikasi .................................................... 62
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Discriminant Validity (Cross Loading) ................ 64
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Fornell-Lacker Criterion....................................... 64
Tabel 4.17 Hasil Pengujian AVE ........................................................................ 65
Tabel 4.18 Hasil Uji Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha ................. 65
Tabel 4.19 Hasil Uji R-Square ............................................................................ 67
Tabel 4.20 Hasil Hipotesis .................................................................................. 70

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perbandingan Asosiasi (dalam %) .....................................................11


Gambar 2.1 Rerangka Penelitian .............................................................................13
Gambar 3.1 Flow Chart Metode Penelitian .............................................................14
Gambar 3.2 Model Struktural dan Pengukuran .....................................................36
Gambar 3.3 Kontruksi Diagram Jalur ......................................................................40
Gambar 4.1 Kontruksi Diagram Jalur ......................................................................59
Gambar 4.2 Hasil Uji Convergent Validity (Outer Model Awal) ..........................60
Gambar 4.3 Hasil Uji Convergent Validity (Outer Model Modifikasi) .................62
Gambar 4.4 Hasil Uji t-value ..................................................................................70

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Survey Pra Penelitian ....................................................... 108


Lampiran 2 Hasil Survey Pra Penelitian ............................................................. 103
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Survey Pra Penelitian ....................................... 107
Lampiran 4 Form Survey ..................................................................................... 107
Lampiran 5 Data Responden ................................................................................ 124
Lampiran 6 Data Jawaban Responden ................................................................ 127
Lampiran 7 Analisis Deskriptif Profil Responden ............................................. 133
Lampiran 8 Analisis Deskriptif Jawaban Responden ........................................ 137
Lampiran 9 Software SmartPLS .......................................................................... 138
Lampiran 10 Data Statistik Indikator .................................................................... 139
Lampiran 11 Model Hasil Perhitungan Untuk Uji Validitas dan Reliabilitas .... 140
Lampiran 12 Outer Loadings ................................................................................. 140
Lampiran 12 Model Perbaikan Hasil Perhitungan PLS Algorithm ..................... 141
Lampiran 13 Outer Loadings Hasil Perbaikan ..................................................... 142
Lampiran 14 Path Coefficients .............................................................................. 143
Lampiran 15 Path Coefficients Chart ................................................................... 143
Lampiran 16 R-Square ........................................................................................... 143
Lampiran 17 Discriminant Validity Fornell-Larcker Criterion ........................... 144
Lampiran 18 Discriminant Validity Chart ............................................................ 144
Lampiran 19 Cross Loadings ................................................................................. 144
Lampiran 20 Construct Reliability and Validity .................................................... 145
Lampiran 21 Construct Reliability and Validity Charts ....................................... 145
Lampiran 22 Perhitungan Bootstrapping untuk Uji Hipotesis ............................ 146
Lampiran 23 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Langsung ......................................... 147
Lampiran 24 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Tidak Langsung .............................. 147
Lampiran 25 Hasil Uji Hipotesis Total Pengaruh ................................................ 148

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1.1. Pengertian Umum Tentang Developer

Istilah developer berasal dari bahasa asing yang menurut kamus bahasa

inggris artinya adalah pembangun/pengembang. Sementara itu menurut Pasal 5 ayat

(1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974, disebutkan pengertian

Perusahaan Pembangunan Perumahan yang dapat pula masuk dalam pengertian

developer, yaitu : “Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah suatu perusahaan

yang berusaha dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis dalam

jumlah yang besar di atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan

lingkungan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan

dan fasilitas-fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat penghuninya”. Dalam

Undang-Undang Perlindungan Konsumen developer masuk dalam kategori sebagai

pelaku usaha. Pengertian Pelaku Usaha dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang

Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah

setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berkedudukan atau

melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri

maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam

berbagai bidang ekonomi” (Winarto,2008).

1
2

1.1.2. Hak, Kewajiban dan Tanggungjawab Developer

Untuk menciptakan kenyamanan dalam berusaha dan untuk menciptakan

pola hubungan yang seimbang antara developer dan konsumen maka perlu adanya

hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal tersebut lebih lanjut diatur dalam

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,

meliputi:

a) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

b) Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

bertikad tidak baik.

c) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian

hukum sengketa konsumen.

d) Hak untuk merehabilitasi nama, baik apabila terbukti secara hukum bahwa

kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang/jasa yang

diperdagangkan.

Sedangkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen mengatur mengenai Kewajiban developer yang meliputi:

a) Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.


3

b) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang/jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikkan, dan

pemeliharaan.

c) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

d) Menjamin mutu barang/jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan

berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.

e) Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba

barang/jasa tertentu serta member jaminan dan/atau garansi atas barang

yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan.

f) Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat

penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan.

g) Memberi kompensasi dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak

sesuai dengan perjanjian.

1.1.3. Larangan dan Tanggung jawab Developer

Bagi developer (pelaku usaha), selain dibebani kewajiban sebagaimana

disebutkan di atas, ternyata dikenakan larangan-larangan yang diatur dalam Pasal 8

sampai dengan 17 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen. Pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan


4

Konsumen mengatur larangan bagi pelaku usaha yang sifatnya umum dan secara

garis besar dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : a) Larangan mengenai produk

itu sendiri, yang tidak memenuhi syarat dan standar yang layak untuk dipergunakan

atau dipakai atau dimanfaatkan oleh konsumen dalam hal ini kualitas bangunan. b)

Larangan mengenai ketersediaan informasi yang tidak benar, tidak akurat, dan yang

menyesatkan konsumen. Di samping adanya hak dan kewajiban yang perlu

diperhatikan oleh developer (pelaku usaha), ada tanggung jawab (Product Liability)

yang harus dipikul oleh developer (pelaku usaha) sebagai bagian dari kewajiban

yang mengikat kegiatannya dalam berusaha. Sehingga diharapkan adanya

kewajiban dari developer untuk selalu bersikap hati-hati dalam memproduksi

barang/jasa yang dihasilkannya (Winarto, 2008).

1.1.4. Legalitas Developer

Properti adalah sebuah bidang baik tanah, gedung, yang terbatas

kepemilikannya kepada satu orang atau satu kelompok pada suatu daerah yang

disetujui oleh otoritas setempat. Pada dasarnya, bisnis properti tidak mengenal

siapa yang akan berkecimpung di dalamnya baik orang dengan latar belakang

pendidikan apapun dapat berkecimpung di dalam bisnis ini. Bila kita coba hitung

bersama, ketika seseorang membeli tanah kemudian tanahnya didiamkan tanpa ada

aktivitas bisnis suatu saat harga tanah tersebut akan terus tetap meningkat, apalagi

ada kegiatan bisnis di atas tanah yang kita bangun. Misalnya dengan membangun

kawasan perumahan di atas tanah tersebut tentu saja keuntungannya akan melipat

ganda, menelaah dunia bisnis properti, di bidang usaha yang telah ada di kalangan
5

masyarakat luas semenjak zaman dahulu seiring dengan perubahan pola sosial

ekonomi dalam masyarakat lama kelamaan sistem kepemilikan individu mulai

berubah seiring berjalannya waktu menjadi kepemilikan komunal, situasi ini

berlangsung dalam wilayah kerajaan dan kesultanan sejak abad ke-5 dan terus

berkembang sejak kedatangan kolonial Belanda pada abad ke-17 yang membawa

konsep pertanahan mereka.

Menarik sekali membahas tentang bisnis properti karena properti

merupakan kebutuhan dasar manusia setiap orang membutuhkan tempat tinggal

yang layak oleh karenanya negaramenjamin bahwa warganya harus mendapatkan

tempat tinggal yang layak seperti termaktub dalam undang-undang dasar 1945 pasal

28 h dari sisi pengembang bisnis properti sangat menantang karena banyak sekali

aspek yang musti dipahami. Peraturan tentang pertanahan dan sertifikat tanah

diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang undang-undang pokok

agraria. Selanjutnya ketika mensertifikatkan tanah diatur oleh peraturan pemerintah

nomor 34 tahun 97 tentang pendaftaran tanah. Selanjutnya tentang jual beli

perjanjian dan kontrak diatur dalam kitab undang-undang hukum perdata.selain itu,

tentang penjualan properti dan hubungannya dengan perbankan diatur dalam

undang-undang nomor 4 tahun 96 tentang hak tanggungan. itu semua hanya

sekelumit saja tentang aspek legalitas yang dicantumkan, selain contoh di atas

masih banyak lagi peraturan-peraturan yang lebih rendah yang mengatur tentang

developer property dan aktivitasnya membuat perumahan dan menjual

perumahan.Sebut saja peraturan menteri agraria dan tata ruang/kepala BPN

(ATR/BPN), peraturan menteri keuangan peraturan menteri pekerjaan umum dan


6

perumahan rakyat (PUPR). Tak ketinggalan banyak juga peraturan daerah yang

mengatur gerak langkah sang developer properti.bisnis properti adalah bisnis

legalitas karena seluruh aktivitas developer mulai dari membeli tanah sampai

dengan membangun dan memasarkan selalu bersinggungan dengan peraturan baik

berupa undang-undang peraturan pemerintah peraturan menteri dan peraturan

daerah.

1.1.5. Bisnis Properti

Bisnis developer properti adalah bisnis jangka panjang, panjangnya waktu

pengelolaan proyek karena banyak tahapan yang harus dilalui oleh seorang

developer dalam mengembangkan proyek di mana setiap tahapan membutuhkan

rentang waktu tertentu contohnya sebuah proyek properti dalam skala sedang

dengan luas lahan sekitar satu hektar sekurangnya membutuhkan waktu kelola

selama 24 bulan. Begitu seterusnya. Tapi umumnya proyeksi lamanya waktu

pelaksanaan proyek di atas adalah perencanaan yang modern namun tidak tertutup

kemungkinan proyek selesai lebih cepat atau lebih lama. Cepat atau lambatnya

pengerjaan proyek bergantung kepada penjualan. jika penjualan bagus maka proyek

cepat selesai begitu juga sebaliknya jika penjualan proyek tidak sesuai dengan

keinginan menyebabkan proyek lambat selesainya tertatih-tatih bahkan mangkrak.

Perjalanan sebuah proyek properti tidak selalu mulus banyak kemungkinan yang

akan menghampiri bahkan halangan yang biasanya terjadi adalah penjualan yang

tidak sesuai dengan harapan inilah penyebab utama gagalnya sebuah project

property perumahan. Kenapa saya yakin dengan ini? karena saya banyak sekali
7

menerima permintaan konsultasi proyek perumahan yang disebabkan oleh

tersendatnya penjualan. Permasalahan selanjutnya selain penjualan adalah kualitas

bangunan yang mereka bangun bahkan model dan desain gambar perumahan dan

landscapenya ikut sangat berperan, banyak developer yang gagal karena desain

rumahnya yang kurang menarik termasuk kualitasnya yang kurang baik. Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah perumahan atau menjadi

developer adalah yang pertama legalitas, kualitas, stabilitas dan tepat waktu.

1.1.6. Strategi Pemasaran

Dalam rencana pembangunan suatu usaha maka perlu dilakukan analisis

kondisi pemasaran, baik pada masa lalu maupun prospek yang akan datang atas

suatu produk yang akan dipasarkan. Inti utama dalam melakukan analisa kondisi

pasar pada suatu segmentasi pasar adalah kondisi permintaan, kondisi penawaran

dan kebijaksanaan para pesaing. Tujuan dari analisis kondisi pemasaran adalah

untuk mengetahui prospek pemasaran produk yang akan dipasarkan, mengenai

ketersediaan peluang pasar. Setelah mengetahui adanya peluang pasar pada suatu

segmentasi pasar tertentu, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi

pemasaran. Hunger dan Wheelen (dalam Listyarso, 2005) memberikan pengertian

bahwa strategi sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana

perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Pemasaran adalah suatu proses

kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi,

dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-

masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan


8

menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas

(Rangkuti, 1997). Menurut kamus besar bahasa Indonesia,strategi pemasaran

merupakan rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam

jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar,

penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi.

Strategi pemasaran menurut Cravens, mempunyai implikasi yang penting untuk

berinteraksi antara perusahaan dan konsumen, sebagai kunci untuk mendapatkan

dan mengidentifikasi tujuan perusahaan, kepuasan dan kebutuhan pelanggan

dengan baik dibandingkan dengan pesaing (Listyarso, 2005). Strategi pemasaran

merupakan proses 5 tahap, yang terdiri dari analisis situasi strategis, perancangan

strategi pemasaran, pengembangan program pemasaran serta implementasi dan

pengelolaan strategi pemasaran. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi

tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda (Tjiptono, 2008).

Analisis situasi strategi meliputi memenangkan pasar melalui perencanaan strategis

berorientasi pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan pasar,

mencari peluang di lingkungan pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan

perilaku pembeli, menganalisis pasar komunits internet, menganalisis pasar bisnis

dan perilaku pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan mengidentifikasi segmen

pasar serta memilih pasar sasaran (Suyanto, 2007). Strategi pemasaran adalah

pernyataan pokok tetang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal

permintaan pada pasar target tertentu. Pendekatan terperinci untuk menerapkan

strategi-strategi ini ditentukan lewat program-program pemasaran yang spesifik,

seperti program periklanan, program promosi penjualan, program pengembangan


9

produk, serta program penjualan dan distribusi (Guiltinan dan Paul, 1987). Pada

penelitian ini mengacu pada bauran pemasaran yang dikemukakan oleh McCarthy

(dalam Listyarso, 2005), yaitu product, price, place, promotion, yang dikenal

dengan 4P. Strategi dari penelitian Listyarso yang terdiri dari komponen:

a) Keunggulan harga, merupakan elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan, pendapatan, paling fleksibel dan mudah untuk disesuaikan,

dan menjadi masalah utama perusahaan.

b) Keunggulan mutu, pengertian mutu pada perusahaan adalah performance

quality, yang memungkinkan pelanggan mempunyai kesan yang positip.

Dan menimbulkan kesetiaan pelanggan, sehingga dapat menetapkan harga

premium. Pengguna jasa pada umumnya menginginkan pelaksanaan

pekerjaan yang bermutu. Perusahaan yang tidak konsisten terhadap mutu,

tidak dapat bertahan lama pada persaingan global.

c) Keunggulan waktu, banyak mempengaruhi kebijakan pemasaran jasa,

diantaranya untuk menentukan strategi, mengukur kinerja, dapat berupa fast

delivery time, on time delivery, dan development speed. Keunggulan waktu,

berpengaruh pada mutu pekerjaan dan biaya pelaksanaan pekerjaan.

d) Pelayanan, dalam bentuk rekayasa enginering, cara pembayaran, item

kontrak, dan pelayanan yang bersifat customized. Ketika produk fisik tidak

mudah untuk didiferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan beralih

pada penambahan nilai pelayanan.

e) Relationship adalah salah satu alat promosi yang paling efektif terhadap

biaya, dan waktu, terutama dalam membangun hubungan, preferensi,


10

keyakinan antara konsumen dengan perusahaan. Relationship dapat pula

bertujuan untuk membangun hubungan (network) yang efektif dengan

stakeholder untuk jangka waktu yang panjang dan saling menguntungkan.

Apabila relationship telah terbentuk akan memangkas biaya transaksi dan

waktu, mengalihkan transaction marketing ke relation marketing, sehingga

terbentuk networking yang juga merupakan aset perusahaan

f) Aliansi adalah memiliki mitra kerja strategis dan apabila dikelola dengan

baik, akan memungkinkan perusahaan mencapai penjualan yang lebih tinggi

dengan biaya yang lebih rendah.

1.1.7. Fenomena Penelitian

Dari data primer perusahaan developer diperoleh data penjualan rumah type

72 dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Keadaan Penjualan Rumah Type 72 Tahun 2017 - 2021


Tahun Perubahan naik (turun)
Penjualan (unit) Unit %
2017 70 - -
2018 60 10 (14,26)
2019 35 (25) (41,67)
2020 28 (7) (20)
2021 42 14 50
Sumber: Data primer (2022)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penjualan rumah perusahaan belum

stabil bagus karena walaupun di akhir tahun 2021 ada kenaikan 50% akan tetapi di

tahun-tahun sebelumnya secara terus menerus masih mengalami penurunan dimulai

dari pertama penjualan di tahun 2017. Karena itu fenomena penjualan yang belum
11

baik ini perlu diteliti dengan mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

pembelian rumah di perusahaan.

Keputusan pembelian rumah dapat dipengaruh oleh faktor-faktor seperti:

brand image, persepsi harga, kualitas produk, kualitas layanan, fasilitas, promosi,

kepercayaan, lokasi, event marketing dan konsep perumahan.

Tabel 1.2 Faktor-faktor Penentu Keputusan Pembelian Rumah

No Faktor Penelitian
1 Brand Image Brand image berpengaruh positif dan signifkan
terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di
Kota Pangkalpinang (Mardani et al., 2020)

2 Harga Harga berpengaruh positif dan signifkan terhadap


keputusan pembelian perumahan subsidi di Kota
Pangkalpinang (Mardani et al., 2020).

3 Kualitas produk Kualitas produk berpengaruh positif dan signifkan


terhadap keputusan pembelian rumah pada
perumahan Medan Resort City (Sugianto & Ginting,
2020).

4 Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifkan


terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.
Romeby Kasih Abadi (Samosir et. al., 2020).

5 Fasilitas Fasilitas berpengaruh positif dan signifkan terhadap


keputusan pembelian rumah pada perumahan Medan
Resort City (Sugianto & Ginting, 2020).

6 Promosi Promosi berpengaruh positif dan signifkan terhadap


keputusan pembelian rumah pada perumahan Medan
Resort City (Sugianto & Ginting, 2020).

7 Kepercayaan Kepercayaan berpengaruh negatif terhadap


keputusan pembelian rumah (Wicaksana & Baldah,
2021).

8 Lokasi Lokasi berpengaruh positif dan signifkan terhadap


keputusan pembelian perumahan subsidi di Kota
Pangkalpinang (Mardani et al., 2020).
12

9 Event Marketing Event marketing berpengaruh positif dan signifkan


terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.
Bhumi Inti Propertindo Sungaraja (Nilam, Satya dan
Pasek, 2022)

10 Konsep Perumahan Konsep perumahan berpengaruh positif dan


signifkan terhadap keputusan pembelian rumah pada
PT. Bhumi Inti Propertindo Sungaraja (Nilam, Satya
dan Pasek, 2022)

Sumber: Penelitian terdahulu tahun 2020 - 2022

Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau

lebih kemungkinan. Keputusan kaitannya dengan proses merupakan keadaan akhir

dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan

keputusan.Menurut Shciffman dan Kanuk (2008) ”keputusan adalah seleksi satu

tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.” Berdasarkan pendapat-pendapat

para ahli diatas, maka dapat ditarik sebuah pengertian bahwa keputusan pembelian

adalah pemilihan satu tindakan berdasarkan beberapa alternaitif pilihan untuk

melakukan pembelian suatu produk yang didasari dengan kesadaran akan

kebutuhan dan keinginan (Mardani et al., 2020).

Dari penelitian terdahulu diambil dimensi, indikatornya dari setiap variabel

untuk melakukan kajian terhadap keputusan pembelian. Indikator-indikator ini

digunakan untuk mengukur pengaruh variabel-variabel terhadap keputusan

pembelian dari calon pelanggan. Survei pra penelitian dilakukan untuk melihat

variabel-variabel yang paling dominan yang dapat menyebabkan keputusan

pembelian dari pelanggan menurun pada pembelian rumah di perusahaan.

Sebagai alat survei pada pra penelitian dibuat form kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator dari penelitian terdahulu. Adapun


13

daftar pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner masing-masing faktor seperti pada

Tabel 1.3 dibawah ini.

Tabel 1.3 Form Kuesioner Hasil Survei Pra Penelitian

Setuju
No Variabel Pertanyaan
Ya Tdk
1 Brand Image Nama developer sudah dikenal baik
sehingga ada keinginan untuk membeli
rumah yang dibangun perusahaan
developer tersebut?

2 Harga Rumah yang ditawarkan pihak


developer menurut saya cukup
terjangkau oleh pendapat saya dan
masyarakat pada umumnya?

3 Kualitas produk Kualitas rumah yang dibuat developer


sangat baik dan berkualitas?

4 Kualitas pelayanan Apakah pelayanan yang diberikan sales


cukup baik dalam mendapatkan
informasi lengkap tentang rumah?

5 Fasilitas Apakah fasilitas rumah yang akan dibeli


cukup memadai seperti fasilitas yang
dibutuhkan kedepannya, jalan, angkutan
dan lain-lain?

6 Promosi Apakah promosi yang dilakukan


perusahaan property kami mudah
didapatkan informasinya?

7 Kepercayaan Apakah saudara mempunyai


kepercayaan terhadap perusahaan dan
perumahan yang telah dibangun
sepengetahuan anda atau dari informasi
yang didapat dari sumber lain?

8 Lokasi Apakah menurut Anda lokasi


perumahan cukup strategis?
14

9 Event Marketing Apakah event marketing yang diadakan


perusahaan cukup membantu Anda
dalam rangka pembelian rumah?

10 Konsep Perumahan Konsep perumahan yang ditawarkan


cukup baik dan sesuai dengan selera
anada sebagai calon pembeli?

Sumber: Survei pra penelitian (2022)

Hasil survei pra penelitian terhadap 30 orang responden diolah untuk

mendapatkan variabel mana saja yang berpengaruh negatif dan dominan terhadap

keputusan pembelian. Adapun tabel hasil rekapitulasi hasil pengolahan data pra

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4 Hasil Pengolahan Data Survei Pra Penelitian

Indikator Kepuasan Jumlah


No Setuju Tidak %
Nasabah (Orang)
1 Kualitas produk 10 20 30 33,33%
2 Brand Image 12 18 30 40,00%
3 Event Marketing 14 16 30 46,67%
4 Fasilitas 18 12 30 60,00%
5 Promosi 18 12 30 60,00%
6 Kualitas pelayanan 20 10 30 66,67%
7 Persepsi harga 20 10 30 66,67%
8 Lokasi 20 10 30 66,67%
9 Kepercayaan 22 8 30 73,33%
10 Konsep Perumahan 27 3 30 90,00%
Total 30
Sumber: Hasil pengolahan data survei pra penelitian (2022)

Berdasarkan hasil survei pra-penelitian yang dilakukan dengan melibatkan 30

orang responden yang berupa orang yang datang ke pameran property yang

dilaksanakan oleh perusahaan, diketahui hasil survei pra-penelitian yang

dilaksanakan pada tanggal 7 September 2022 sampai dengan 18 September 2022

ada terdapat tiga variabel yang dinilai paling dominan bermasalah, yaitu: kualitas
15

produk, brand image dan event marketing. Peringkat pertama kualitas produk

dilihat dari hasil item pernyataan sebanyak 33,33% menyatakan setuju dan 66,7%

menyatakan tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa kebanyakan responden

menganggap bahwa kualitas produk dari rumah yang dibangun perusahaan properti

tidak berkualitas menurut pandangan calon pembeli.

Peringkat kedua brand image dilihat dari hasil item pernyataan sebanyak 40%

menyatakan setuju dan 60% menyatakan tidak setuju. Hal tersebut membuktikan

bahwa kebanyakan responden menganggap bahwa brand image dari perusahaan

properti belum begitu dikenal secara baik atau ada kemungkinan calon pembeli

tidak begitu mengenal perusahaan.

Peringkat ketiga adalah event marketing dilihat dari hasil item pernyataan

sebanyak 46,67% menyatakan setuju dan 53,33% menyatakan tidak setuju. Hal

tersebut membuktikan bahwa kebanyakan responden menganggap bahwa event

marketing yang diselenggaran oleh perusahaan belum maksimal sehingga calon

pembeli merasa belum cukup mendapatkan informasi.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tentang kualitas produk, brand

image dan event marketing terhadap keputusan pembelian rumah dari calon

pembeli ditemukan Research Gap sebagai berikut:

Tabel 1.5 Research Gap tentang Keputusan Pembelian

Research Gap Hasil Peneliti


Pengaruh brand image terhadap (Mardani et al., 2020)
Signifikan
pembelian
(Irwan & Wibowo, 2021),
Tidak (Nugroho & Sarah, 2021),
signifikan (Wicaksono et al., 2019),
(Sofiyatuzzahro et al., 2021)
16

Pengaruh event marketing (Nilam et al., 2022)


Signifikan
terhadap keputusan pembelian
Tidak (Ningrum & Nilowardono,
signifikan 2016)
Pengaruh kualitas produk Signifikan (Sugianto & Ginting, 2020)
terhadap keputusan pembelian
Tidak (Sriwahyuni et al., 2022),
signifikan (Faridilham et al., 2022)
Sumber: Hasil analisis penelitian terdahulu (2022)

Berdasarkan research gap pada Tabel 1.5 maka penulis melakukan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Brand Image, Event Marketing dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Rumah dari Developer”.

1.2. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1) Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

2) Apakah event marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

3) Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

4) Apakah brand image, event marketing dan kualitas produk secara bersama-

sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

1.3. Kegunaan Penelitian Manfaat Teoritis dan Praktis

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand image terhadap

keputusan pembelian.
17

2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh event marketing terhadap

keputusan pembelian.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap

keputusan pembelian.

4) Untuk mengetahui dan menganalisis secara simultan pengaruh brand image,

event marketing dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

1) Bagi praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi

perusahaan untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan untuk

meningkatkan penjualan rumah melalui keputusan pembelian dalam rangka

mendapatkan keunggulan bersaing bisnis properti.

2) Bagi Akademis

Penelitian ini adalah sarana bagi kampus dalam merealisasikan misi dalam

bentuk penelitian ilmiah demi memberikan kemajuan bagi masyarakat

sekaligus mewujudkan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi. Penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya,

terutama pengembangan pengetahuan berkaitan dengan perilaku konsumen

dan manajemen pemasaran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teoritik

2.1.1. Keputusan Pembelian

Purchase intention mengacu pada probabilitas dan kemauan dari konsumen

untuk melakukan pembelian (Wu et al., 2013). Hal ini sesuai dengan pernyataan

dari Salisbury et al., (2001) yaitu purchase intention online mengacu pada kekuatan

dan keinginan konsumen untuk melakukan perilaku pembelian secara online.

Dengan kata lain, purchase intention terjadi ketika suatu individu berencana untuk

melakukan pembelian produk atau jasa tertentu di masa depan. Selain itu, menurut

Fishbein dan Ajzen (1975), purchase intention dilakukan ketika konsumen sudah

membentuk sikap terhadap sesuatu, maka muncul tindakan yang sesuai dengan

sikap yang telah terbentuk di masa depan. Dapat disimpulkan bahwa purchase

intention dapat terjadi jika konsumen sudah memiliki sikap terhadap sesuatu yang

ingin ditindak lanjuti di masa depan (Fishbein & Ajzen, 1975). Berdasarkan

pernyataan dari beberapa ahli, penelitian mengenai purchase intention ini mengacu

pada pernyataan Wu et al., (2013), yaitu purchase intention mengacu pada

probabilitas dan kemauan dari konsumen untuk melakukan pembelian (Wu et al.,

2013).

Variabel keputusan pembelian rumah adalah sebagai berikut (Katili,

Setiawan dan Nuhroho, 2016):

18
19

a. Kebutuhan Kenyamanan tempat tinggal

b. Keamanan Tempat Tinggal

c. Kelengkapan Sarana Fasilitas

d. Informasi Melalui Pribadi

e. Informasi Melalui Publik

f. Informasi Melalui Pengalaman orang lain

g. Petimbangan keunggulan Aksebilitas

h. Pertibangan kesesuaian Harga

i. Pertimbangan keunggulan Fasilitas

j. Pertimbangan konsep model rumah

k. Kemantaban pada pilihan rumah

l. Kepercayaan terhadap Merek

m. Pengalaman terhadap merek produk

2.1.2. Brand Image

Menurut Tjiptono (2008) dikutip oleh Amilia (2017) menyatakan bahwa

citra merek (brand image) merupakan sebuah deskripsi tentang asosiasi dan

keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek (brand image) dapat

dikatakan sebagai sesuatu yang mewakili dari keseluruhan persepsi terhadap merek

yang dibentuk dari informasi dan pengalaman terhadap merek itu sendiri di masa

lalu. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2016) dikutip oleh Fauzian Noor

(2020), mengatakan bahwa citra merek merupakan sebua persepsi dan keyakinan

yang ada pada pikiran konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi
20

dalam ingatan konsumen. Menurut Kertajaya (2007) dikutip oleh Amilia (2017),

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan citra merek merupakan suatu gebyar

dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada di benak

konsumen.

Citra merek merupakan sekumpulan dari kepercayaan yang dipercaya

olehkonsumen untuk suatu merek tertentu. (Kotler dan Armstrong, 2011). Citra

merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, citra merek

yang baik dapat merangsang pembelian dengan penyederhanaan aturan keputusan.

Dapat diketahui bahwa citra merek didapatkan dengan 2 cara yaitu pertama melalui

pengalaman konsumen secara langsung yang terdiri dari kepuasaan fungsional dan

kepuasan emosional. Merek tersebut tidak cuma dapat bekerja maksimal dan

memberikan performansi yang dijanjikan tapi juga harus dapat memahami

kebutuhan konsumen, mengusung nilai-nilai yang diinginkan oleh konsumen dan

juga memenuhi kebutuhan individual konsumen yang akan memberi kontribusi atas

hubungan dengan merek tersebut. Kedua, persepsi yang dibentuk oleh perusahaan

dari merek tersebut melalui berbagai macam bentuk komunikasi, seperti iklan,

promosi, hubungan masyarakat (public relations), logo, dan lain sebagainya.

Menurut Keller (2012) menyatakan bahwa merek mempunyai beberapa

elemen dengan kegunaan yang berbeda, ada elemen merek yang digunakan untuk

membangun merek, bertahan dengan memberikan pengaruh dan menjaga ekuitas

merek dari penantang atau kompetitor. Secara khusus dimensi citra merek menurut

Kotler dan Keller (2011) terdiri pada citra merek yaitu:

2. Memorable, seberapa mudah konsumen mengingat dan mengenali merek.


21

3. Meaningful, sebaik apa kredibilitas merek, apakah mewakili produk dan

konsumen merek.

4. Likeable, tingkat keindahan dan keatraktifan merek.

5. Transferable, kemampuan merek dalam mewakili produk baru dalam

kategori yang sama atau berbeda.

6. Adaptable, relevansi atau kemudahan merek disesuaikan dan diperbaharui

sesuai dengan perkembangan jaman.

7. Protectable, perlindungan hukum terhadap merek.

Menurut Kertajaya (2007) dikutip oleh Amilia (2017), menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek yaitu sebagai berikut:

1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang ditawarkan oleh

produsen dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat dan kesepakatan

yang di bentuk oleh masyarakat tentang suatui produk yang dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk yang

bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan, yang berkaitan dangan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

5. Resiko berkaitan dengan untung rugi yang dialami oleh konsumen.

6. Harga, dalam hal ini yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu

produk, juga dapat mempengaruhi citra berkaitan dengan tinggi rendahnya

atau banyak sedikitnya jumlah uang jangka panjang.


22

7. Image, yang dimiliki merek itu sendiri, yaitu berupa pelanggan, kesempatan,

dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.

Berikut merupakan indikator variabel yang digunakan pada kuisioner

penelitian (Katili, Setiawan dan Nuhroho, 2016) :

a. Sikap dan Perilaku karyawan

b. Penginformasian Produk

c. Kesesuaian Hasil dengan layanan yang dijanjikan

d. Ketepatan waktu pelayanan

e. Perhatian Pribadi Pelanggan

f. Keunggulan Aksebilitas

g. Keunggulan desain

h. Keunggulan keprestisiusan

i. Keunggulan estetika

j. Keunggulan Daya Tahan

k. Keunggulan Interior

l. Resiko

2.1.3. Event Marketing

Promosi merupakan suatu faktor yang menentukan keberhasilan dalam

memasarkan suatu produk (Hermawan, 2012). Atau promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai

barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,

mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen (Kotler dan Keller, 2015).


23

Promosi merupakan informasi atau komunikasi yang dipergunakan oleh pengusaha

dalam memperkenalkan dan menawarkan produk kepada masyarakat, karena

melalui promosi dapat juga memikat sampai ke tingkat memberikan dorongan dapat

membeli sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan perusahaan (Kotler dan

Keller, 2015).

Konsep lain promosi adalah komunikasi perusahaan kepada konsumen

terhadap produk atau jasa yang dihasilkan dalam usaha untuk membangun

hubungan yang menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2015).

Dalam menjalankan promosi, perusahaan harus menetapkan tujuan kegiatan

promosi sebagai berikut (Hermawan, 2012):

1) Menetapkan tujuan.

Tujuan-tujuan promosi diperoleh dari tujuan promosi yang lebih luas, yang

diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan

untuk produk tersebut.

2) Memilih alat promosi konsumen.

Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan

promosi, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya. Alat promosi yaitu:

sampel, kupon, paket harga, premium, program frekuensi, hadiah, imbalan

berlangganan, pengujian gratis, dan sebagainya.

3) Memilih alat promosi perdagangan.

Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan yaitu: potongan

harga, tunjangan dana dan barang gratis.

4) Memilih alat promosi bisnis dan promosi penjualan.


24

Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis dan promosi penjualan, alat

tersebut digunakan untuk mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat

pelanggan terkesan dan memberi imbalan kepada mereka, dan memotivasi

tenaga penjualan.

5) Mengembangkan program.

Dalam merencanakan program promosi, pemasar makin menggabungkan

beberapa media ke dalam suatu konsep kampanye total dengan menentukan

besarnya insentif, menciptakan kondisi agar orang berpartisipasi,

memutuskan lamanya promosi.

6) Evaluasi program.

Produsen dapat menggunakan tiga metode, data penjualan, survey konsumen,

dan eksperimen.

Fajrin dan Wibowo, (2018), event marketing adalah semacam promosi

dimana suatu organisasi atau merek dikaitkan dengan suatu acara atau di mana

latihan bertema sepenuhnya bertujuan untuk membuat pertemuan untuk konsumen

dan juga untuk memajukan barang atau layanan. Sementara itu, Meitasari dan

Setiawati, (2020), event marketing merupakan suatu promosi sebagai kemajuan

merek yang mengikat suatu merek dengan kegiatan sosial, atau lainnya yang

menyambut peningkatan derajat komitmen publik. Event marketing, konsep

perumahan, lokasi menambah/meningkatkan keputusan pembelian rumah. Oleh

karena itu, pedagang perlu melakukan upaya untuk meningkatkan keputusan

pembelian rumah melalui event marketing, konsep perumahan, lokasi.


25

Indikator dari event marketing yang dapat digunakan dalam penelitian

sebelumnya (Katili, Setiawan dan Nuhroho, 2016), yaitu:

a. Kesesuaian acara dengan harapan

b. Kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event

c. Informasi yang ditawarkan

d. Kesan pengunjung

e. Nilai manfaat

f. Antusias pengunjung

g. Frekuensi dukungan perusahaan dalam mensponsori kegiatan event

h. Keterlibatan komunikasi langsung dengan event dan peserta

i. Pengetahuan peserta terhadap merek sponsor

2.1.4. Kualitas Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhan manusia. Produk-produk yang dipasarkan

meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti,

organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan Keller, 2015). Dalam konsep produk

bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kinerja yang paling

berkualitas, atau fitur yang inovatif. Oleh karena itu, manajer dalam organisasi

fokus terhadap kualitas produk dan meningkatkan kualitas produk tersebut

sepanjang waktu.

Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar, kualitas

berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Kualitas produk


26

merupakan karakteristik dari produk terkait dengan kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau makna tersirat (Kotler dan

Amstrong, 2012).

Indikator-indikator kualitas produk sebagai berikut (Minor dan Mowen,

1998):

1) Kinerja produk (performance) merupakan karakteristik atau fungsi utama

suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita

beli.

2) Keterandalan produk (reliability), yaitu peluang suatu produk bebas dari

kegagalan saat menjalankan fungsinya.

3) Fitur produk (feature) merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang

melengkapi manfaat dasar suatu produk.

4) Daya tahan (durability) menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian

suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya

tahannya tentu semakin awet. Produk yang awet akan dipresepsikan lebih

berkualitas dibandingkan produk yang cepat habis atau cepat diganti.

5) Kesesuaian (conformance) adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar

yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh

produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan

standar produknya.

6) Kemampuan diperbaiki (serviceability), disini kualitas produk ditentukan

atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang
27

mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding produk yang tidak

atau sulit diperbaiki.

7) Keindahan tampilan produk (aesthetic) menyangkut tampilan produk yang

membuat konsumen suka. Ini seringkali dilakukan dalam bentuk desain

produk atau kemasannya. Beberapa merek memperbaharui wajahnya supaya

lebih cantik dimata konsumen.

8) Kualitas yang dirasakan (perceived quality) adalah kualitas yang dirasakan.

Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan.

Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipresepsikan lebih

berkualitas dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah sebabnya

produk selalu berupaya membangun mereknya sehingga memiliki brand

equity yang tinggi.

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan

fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya [1]. Adapun indikator

dari kualitas produk antara lain kualitas desain (desain quality), kualitas penampilan

(performance quality), dan kualitas yang memenuhi (conformance quality) [4]

(Sugianto, 2020).

Penelitian yang dilakukan (Rachman Ali, 2017) menyebutkan bahwa variabel

kualitas produk terkait pembelian rumah adalah:

1. Memiliki umur ekonomis yang lama

2. Memiliki desain penerangan alami ruangan

3. Memakai bahan bangunan yang berkualitas


28

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu banyak dilakukan di industri seperti perbankan,

manufaktur, hotel, perdagangan, kesehatan dan di industri telekomunikasi dengan

teknologi selular. Penelitian terdahulu terkait penelitian ini digunakan sebagai

acuan penyusunan hipotesis dapat di lihat di tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu


Judul penelitian / Penulis Variabel
No Hasil Penelitian
/ Jurnal Independen
1 Citra Merek dan Harga Brand Citra merek berpengaruh
terhadap Keputusan Image signifikan terhadap keputusan
Pembelian Rumah di pembelian rumah di Citraland
Citraland Surabaya, Surabaya.
Anggie, Maria, dan
Christian (2018),
PERFORMA: Jurnal
Manajemen dan Start-Up
Bisnis Volume 3, Nomor 5,
Desember 2018

2 Pengaruh Lokasi, Harga Brand Brand image berpengaruh


dan Brand Image Terhadap Image positif dan sugnifikan
Keputusan Pembelian terhadap keputusan
Perumahan Subisidi Kota pembelian.
Pangkal Pinang, (Mardani
et al., 2020), Jurnal
Ekonomi dan Manajemen
STIE Pertiba
Pangkalpinang, Vol 6, No.
1, Edisi Jan-Juni 2020, hal
96-104

3 Model Keputusan Brand Citra perusahaan tidak


Pembelian Rumah Subsidi Image berpengaruh terhadap
Dari Perspektif Fasilitas, keputusan pembelian
Citra Perusahaan dan konsumen untuk rumah
Harga, Siregar (2021), subsidi.
Jurnal Ilmu Manajemen
Terapan (JILT) Volume 3, Fasilitas, citra perusahaan dan
Issue 2, November 2021 harga secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan
29

terhadap variabel keputusan


pembelian konsumen pada
rumah subsidi.

4 Analisis Faktor Pembelian Brand Kesimpulan dari penelitian


Properti Di Kota Manado, Image ini, adalah konsumen properti
Sumarauw (2015), Jurnal di kota manado berdasarkan
EMBA Vol.3 No.4 tingkat kepentingan lebih
Desember 2015, Hal. 716- memilih faktor-
727 faktor/variabel yaitu :
Developer

5 Pengaruh Brand Image dan  Brand Brand image memiliki


Event Marketing Terhadap image pengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian  Event keputusan pembelian sebesar
Rumah, (Katili et al., marketing 0,40, pengaruh positif
2016), Media Studi variabel event marketing
Ekonomi Vol 19, No 1: terhadap keputusan
2016 pembelian sebesar 0,57

6 Pengaruh Event Dan Brand  Brand Variabel Event dan Brand


Image Terhadap Minat Beli image Image berpengaruh signifikan
Produk Rokok Sampoerna  Event secara simultan terhadap
A Mild Pada PT HM marketing Minat beli produk rokok
Sampoerna Area Sampoerna A Mild pada PT.
Marketing Surabaya, HM Sampoerna area
(Ningrum & Nilowardono, Marketing Surabaya.
2016), e-Jurnal Manajemen
Kinerja Vol 2, No 1: 2016, Brand image menunjukkan
1-13 berpengaruh signifikan,
Event tidak mempunyai
pengaruh signifikan.

7 Pengaruh Event Maekting Event Terdapat pengaruh


Terhadap Keputusan Marketing signifikan dari Event
Pembelian Pada PT. Marketing (X) terhadap
Traveland Convex Keputusan Pembelian (Y) di
Indonesia Tahun 2018, PT. Traveland Convex
Mujahadah dan Indonesia.
Suryawardani, e-
Proceeding of Applied
Science : Vol.4, No.3
Desember 2018 | Page 1060

8 Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Promosi dan Event Produk, secara positif dan signifikan
30

Marketing Terhadap Event terhadap keputusan


Keputusan Pembelian Marketing pembelian pada perumahan
Perimahan Cemara Park Cemara Park Residence
Residence, Intan dan
Heryenzus (2021), Scientia Event marketing berpengaruh
Jurnal Vol. 3 No 2 : secara positif dan signifikan
Volume 3 Nomor 2 2021 terhadap keputusan
pembelian pada perumahan
Cemara Park Residence

Kualitas produk, promosi dan


event marketing secara
bersama-sama memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian pada perumahan
Cemara Park Residence

9 Pengaruh Event Marketing, Event Event marketing berpengaruh


Konsep Perumahan dan Marketing terhadap keputusan
Lokasi Terhadap pembelian rumah di Bhumi
Keputusan Pembelian Inti Propertindo Singaraja
Rumah Pada PT. Bhumi
Inti Propertindo Singaraja,
Nilam, Dewi dan Pasek
(2022), Journal of
Economic, Business and
Accounting Volume 6
Nomor 1, Juli-Desember
2022

10 Pengaruh Event Marketing Event Event marketing berpengaruh


dan Store Atmosphere marketing secara signifikan terhadap
Terhadap Revisit Intention revisit intention
Pengunjung di Ciputra
World Surabaya,
Hongdiyanto dan Homan
(2020), Jurnal Keuangan
dan Bisnis,Oktober 2020

11 The Influence of Guest Event Event Marketing has a


Stars, Prices, And Event Marketing Positive and Significant
Marketing on The Decision influence on the Visit
of Tourists Visiting the Decision of tourists to the
Allobank Festival, Kahfi, AlloBank Festival.
Liliana Dewi dan
31

Maranisya (2022),
International Journal of
Economics, Management,
Business and Social
Science (IJEMBIS)
Volume 2, Issue 2, May
2022

12 Pengaruh Event Marketing Event Event New York Fashion


dan Kredibilitas Influencer Marketing Week Erigo X dan
Terhadap Loyalitas Merek kredibilitas sejumlah
Melalui Keputusan influencer yang terlibat
Pembelian (Studi Kasus berpengaruh signifikan
pada Erigo Store), Dyah terhadap keputusan
Ayu Puspitasari1, Akhmad pembelian Erigo Store secara
Yunani (2022), YUME : simultan dan parsial
Journal of Management
Volume 5 Issue 2 (2022)
Pages 208 – 218

13 Event, Online Marketing, Event Variabel event berpengaruh


dan Personal Selling marketing secara signifikan positif
Terhadap Keputusan terhadap keputusan
Pembelian di Snowy pembelian
Station Surabaya,
Purnomo, dan Pranatasari
(2019), Performa: Jurnal
Manajemen dan Start-Up
Bisnis Volume 3, Nomor 6,
Febuari 2019: 731-740

14 Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Kualitas produk tidak


Promosi dan Lokasi Produk berpengaruh signifikan
Terhadap Keputusan terhadap keputusan
Pembelian Rumah, pembelian rumah di
(Sriwahyuni et al., 2022), Perumahan Patraland Place
Jurnal Akademika Volume Kota Malang.
20. No. 2 Agustus 2022
Kualitas produk, harga,
promosi, dan lokasi
perumahan berpengaruh
signifikan secara bersama-
sama (simultan) terhadap
keputusan pembelian rumah.
32

15 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Kualitas Produk, produk positif dan signifikan kualitas
Promosi Dan Lokasi produk pada keputusan
Terhadap Keputusan pembelian.
Pembelian Rumah
(Studi Kasus Pada Pembeli
Perumahan Havaland
Malang), Rozikin dan
Widarko (2021), e – Jurnal
Riset Manajemen Prodi
Manajemen Vol. 10 No. 10
Agustus 2021 Hal 28 – 45

16 Pengaruh Kualitas Produk Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Terhadap Keputusan Produk signifikan atau positif
Pembelian Ud. Kita Maju terhadap keputusan
(Komplek Perumahan pembelian
Surya Mas), Kesuma dan
Ciamas (2022), Senashtek
page 429-435

17 Pengaruh Lokasi dan Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Kualitas Produk Terhdapa Produk positif dan signifikan
Keputusan Pembelian terhadap keputusan
Perumahan Subsidi Mulia pembelian
Garden, Lestari dan
Hasibuan (2021), Jurnal
Mutiara Manajemen |
Volume 6 Nomor 1 2021 |
Hal 46-56

18 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Kualitas Produk, Lokasi, Produk signifikan terhadap keputusan
Fasilitas dan Promosi pembelian
Terhadap Keputusan
Pembelian Rumah Pada Variabel harga, kualitas
Perumahan Medan Resort produk, lokasi, fasilitas dan
City, (Sugianto & promosi secara simultan
Ginting, 2020), Jurnal berpengaruh terhadap
Wira Ekonomi Mikroskil : keputusan pembelian rumah
JWEM Volume 10, Nomor pada perumahan Medan
01, April 2020 Resort City.

19 Pengaruh Produk, Harga, Kualitas Kualitas produk berpengaruh


Promosi, dan Lokasi Produk positif signifikan terhadap
terhadap Keputusan variabel keputusan pembelian
33

Pembelian Rumah di Royal


Orchid Residence Madiun
Ferdiawati (2016), Jurnal
Riset Manajemen dan
Akuntansi Vol. 04 No. 01,
Februari 2016 Hal: 66 -75

20 Penerapan Kualitas dan Kualitas Kualitas Produk berpengaruh


Harga Terhadap Keputusan Produk secara positif dan signifikan
Pembelian Rumah Oleh terhadap Keputusan
Konsumen Pada PT Putera Pembelian konsumen di PT.
Karyasindo Prakarsa Putera Karyasindo Prakarsa.
Batam, Prasetyo dan Arista
(2018), JIM UPB Vol 6
No.2 2018

21 Factors influencing Kualitas The effect of quality on


customers’ purchase Produk, customers’ purchase decision
decision of residential Brand of residential property in
property in Selangor, Image Selangor Malaysia, the effect
Malaysia, of corporate image on
Rachmawati, Shukri customers’ purchase decision
(2019), Management
Science Letters, 9

22 Pengaruh Produk, Harga Kualitas Kualitas produk berpengaruh


dan Promosi terhadap Produk signifikan terhadap keputusan
Keputusan Pembelian pembelian rumah pada Green
Rumah pada Green Avina Avina Birem Puntong Langsa
Birem Puntong Langsa Baro.
Baro, Daud (2018), Jurnal
Manajemen dan Keuangan, Secara simultan produk,
Vol.7, No.2, 2018 harga dan promosi
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian rumah.

23 Faktor-faktor yang Kualitas Analisa regresi menunjukkan


Mempengaruhi Keputusan Produk, bahwa ada dua faktor yang
Pembelian Rumah dan Brand paling signifikan yaitu faktor
Apartemen Kelas Image pendidikan konsumen dan
Menengah Bawah di faktor pengembang.
Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo, Wijaya, Kwanda
dan Rahardjo (2018),
Dimensi Utama Teknik
34

Sipil, Vol.5 No.1 Maret


2018

24 Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Kualitas produk tidak


Harga Dan Promosi Produk berpengaruh signifikan
Terhadap Keputusan terhadap keputusan
Pembelian Rumah Subsidi pembelian pada perumahan
Pada Perumahan Salika Salika Land.
Land (Studi Kasus PT.
Salika Jaya Mandiri), Kualitas Produk, Harga, dan
(Faridilham et al., 2022), Promosi semuanya
e-JRM Vol. 11 No. 09 berpengaruh terhadap
Agustus 2022. Keputusan Pembelian secara
simultan.
25 Pengaruh Harga, Kualitas Kualitas Kualitas produk secara
Produk, Lokasi dan Produk individu berpengaruh
Fasilitas Terhadap terhadap keputusan
Keputusan Pembelian pembelian konsumen
Rumah, Ali (2017), Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 9,
September 2017.

Sumber: Data diolah (2022)

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.3.1. Kerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran merupakan identifikasi hubungan yang saling

mempengaruhi antara variabel independen dan dependen yang akan menghasilkan

hipotesis dalam penelitian ini, berikut hubungan antar variabel yang akan diteliti.

2.3.1.1. Hubungan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh brang image

terhadap keputusan pembelian telah dilakukan oleh Mardani dan kawan-kawan

(Mardani et al., 2020) dengan hasil bahwa brand image berpengaruh positif dan
35

sugnifikan terhadap keputusan pembelian. Pada penelitian lainnya yang dengan

hasil bahwa terdapat hubungan secara positif antara brand image dan keputusan

pembelian (Katili et al., 2016), Anggie, Maria, dan Christian (2018), Siregar

(2021), Sumarauw (2015). Pada penelitian lainnya yang dengan hasil bahwa

terdapat hubungan secara positif antara brand image dan keputusan pembelian

(Irwan & Wibowo, 2021), (I. D. Nugroho & Sarah, 2021), (Wicaksono et al., 2019),

(Sofiyatuzzahro et al., 2021). Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut

menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian sehingga dapat disusun pernyataan hipotesis bahwa:

H1: Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan.

2.3.1.2. Hubungan Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh event marketing

terhadap keputusan pembelian telah dilakukan oleh Nilam dan kawan-kawan

(Nilam et al., 2022), dengan hasil menyatakan bahwa event marketing berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Penelitian lainnya

menyatakan bahwa event marketing berpengaruh positif pada keputusan pembelian

(Katili et al., 2016), Mujahadah dan Suryawardani (2018), Intan dan Heryenzus

(2021), dan sebalik event marketing berpengaruh tidak signifikan pada keputusan

pembelian (Ningrum & Nilowardono, 2016). Beberapa penelitian terdahulu


36

tersebut menyatakan bahwa event marketing berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian sehingga dapat disusun rerangka pemikiran bahwa:

H2: Event marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

2.3.1.3. Hubungan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh kualitas produk

terhadap keputusan pembelian telah dilakukan oleh Sugianto (Sugianto & Ginting,

2020) dengan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian. Penelitian lain menyebutkan kualitas produk

mempengaruhi keputusan pembelian Sriwahyuni, Karnawati dan Dewi (2022),

Rozikin dan Widarko (2021), Kesuma dan Ciamas (2022), Lestari dan Hasibuan

(2021), Ferdiawati (2016), Prasetyo dan Arista (2018), Daud (2018), Wijaya,

Kwanda dan Rahardjo (2018), Ali (2017), dan sebagian kualitas produk tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Sriwahyuni et al., 2022),

(Faridilham et al., 2022). Beberapa penelitian terdahulu tersebut menyatakan

bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian sehingga dapat disusun rerangka pemikiran bahwa:

H3: Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.
37

2.3.1.4. Hubungan Brand image, Event Marketing dan Kualitas Produk

Secara Silmultan terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh brand image

terhadap keputusan pembelian (Mardani et al., 2020) dan (Katili et al., 2016),

pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian (Nilam et al., 2022) dan

(Katili et al., 2016), dan pengaruh kualitas terhadap keputusan pembelian (Sugianto

& Ginting, 2020). Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut menyatakan bahwa

brand image, event marketing dan kualitas produk secara bersama-sama dapat

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga dapat

disusun rerangka pemikiran bahwa:

H4: Brand image, event marketing, kualitas produk secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Semua hubungan antar variable independen dan variabel dependen di atas dapat

membentuk diagram jalur seperti terlihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
38

BRAND
IMAGE
(X1)
H1

H2 KEPUTUSAN
EVENT PEMBELIAN
MARKETING (Y1)
(X2)
H4

KUALITAS
PRODUK H3
(X3)

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Penelitian


Sumber: Data primer (2022)

2.3.2. Hipotesis

Berdasarkan diagram jalur pada gambar 2.1 di atas, maka dalam penelitian

ini disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian

H2: Event marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian

H3: Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian

H4: Brand image, event marketing dan kualitas produk secara silmultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah perusahaan developer yang melayani pembelian

rumah dari konsumen.

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan Januari 2022 sampai dengan

Agustus 2022.

Lokasi penelitian akan dilaksanakan oleh perusahaan developer yang akan

melakukan event marketing di beberapa tempat guna melakukan survey untuk

pengambilan data primer dari calon pelanggan yang mengunjungi pameran.

3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.3.1. Definisi Konsep

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen (Y) dan independen (X). Variabel dependen pada penelitian ini adalah

keputusan pembelian (Y) sedangkan variabel independen (X) pada penelitian ini

terdiri dari: brand image, event marketing dan kualitas produk.

1) Brand image sebagai variabel eksogen / variabel independen (X1 ), dengan

indikator dari variabel eksogen kualitas produk (X1) (Mardani et al., 2020):

Sikap dan Perilaku karyawan (X1-1), Penginformasian Produk (X1-2),

Kesesuaian Hasil dengan layanan yang dijanjikan (X1-3), Ketepatan waktu

39
40

pelayanan (X1-4 ), Perhatian Pribadi Pelanggan (X1-5), Keunggulan Aksebilitas

(X1-6), Keunggulan desain (X1-7), Keunggulan keprestisiusan (X1-8),

Keunggulan estetika (X1-9), Keunggulan Daya Tahan (X1-10), Keunggulan

Interior (X1-11), Resiko (X1-12).

2) Event marketing sebagai variabel eksogen / variabel independen (X2).

Indikator dari variable eksogen promosi (X2) (Katili et al., 2016): Kesesuaian

acara dengan harapan (X2-1), Kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event

(X2-2), Informasi yang ditawarkan (X2-3), Kesan pengunjung (X2-4), Nilai

manfaat (X2-5), Antusias pengunjung (X2-6), Frekuensi dukungan perusahaan

dalam mensponsori kegiatan event (X2-7), Keterlibatan komunikasi langsung

dengan event dan peserta (X2-8), Pengetahuan peserta terhadap merek

sponsor (X2-9).

3) Kualitas produk sebagai variabel eksogen / variabel independen (X3).

Indikator dari variable eksogen perceived value (X3) (Sugianto & Ginting,

2020): Kinerja produk (performance) (X3-1), Keterandalan produk

(reliability) (X3-2), Fitur produk (feature) (X3-3), Daya tahan (durability) (X3-

4), Kesesuaian (conformance) (X3-5), Kemampuan diperbaiki (serviceability)

(X3-6), Keindahan tampilan produk (aesthetic) (X3-7), Kualitas yang dirasakan

(perceived quality) (X3-8).

4) Keputusan pembelian sebagai variabel endogen / variabel intervening (Y 1).

Indikator dari variabel endogen kepuasan pelanggan (Y 1) (Katili et al., 2016):

Kebutuhan Kenyamanan tempat tinggal (Y1-1), Keamanan Tempat Tinggal

(Y1-1), Kelengkapan Sarana Fasilitas (Y1-1), Informasi Melalui Pribadi (Y1-1),


41

Informasi Melalui Publik (Y1-1 ), Informasi Melalui Pengalaman orang lain

(Y1-1), Petimbangan keunggulan Aksebilitas (Y1-1), Pertibangan kesesuaian

Harga (Y 1-1), Pertimbangan keunggulan Fasilitas (Y1-1), Pertimbangan

konsep model rumah (Y1-1), Kemantaban pada pilihan rumah (Y1-1),

Kepercayaan terhadap Merek (Y1-1), Pengalaman terhadap merek produk (Y1-

1)

3.3.2. Definisi Operasionalisasi

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat

diukur, dapat diukur artinya memungkinkan penelitian untuk melakukan riset

secara cermat dalam suatu fenomena yang dapat diulang orang lain (Rangkuti,

2015). Variabel operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu variabel

Independen dan variabel Dependen dengan indikator secara rinci terdapat dalam

tabel 3.1.

Skala pengukuran adalah keseluruhan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat

ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan menghasilkan data

kuantitatif. Dalam penelitian ini tabel definisi operasional adalah seperti yang

tercantum dalam tabel 3.1 di bawah ini:


42

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


Brand image (X1) Citra merek (brand 1. Sikap dan perilaku
image) merupakan karyawan
sebuah deskripsi 2. Penginformasian Produk
(Katili et al., 2016), tentang asosiasi dan 3. Kesesuaian Hasil dengan
(Mardani et al., 2020) keyakinan layanan yang dijanjikan
konsumen terhadap 4. Ketepatan waktu
merek tertentu. pelayanan
5. Perhatian Pribadi
Pelanggan
6. Keunggulan Aksebilitas Ordinal
7. Keunggulan desain
8. Keunggulan
keprestisiusan
9. Keunggulan estetika
10. Keunggulan Daya
Tahan
11. Keunggulan Interior
12. Resiko

Event Marketing (X2) Event marketing 1. Kesesuaian acara dengan


adalah semacam harapan
(Katili et al., 2016), promosi dimana
(Nilam et al., 2022) suatu organisasi 2. Kesesuaian waktu dan
atau merek tempat pelaksanaan event
dikaitkan dengan
suatu acara atau di 3. Informasi yang
mana latihan ditawarkan
bertema
sepenuhnya
bertujuan untuk 4. Kesan pengunjung
membuat
pertemuan untuk 5. Nilai manfaat
Ordinal
konsumen dan juga
untuk memajukan 6. Antusias pengunjung
barang atau
layanan. 7. Frekuensi dukungan
perusahaan dalam
mensponsori kegiatan
event

8. Keterlibatan komunikasi
langsung dengan event
dan peserta
43

9. Pengetahuan peserta
terhadap merek sponsor

Kualitas Produk (X3) Produk adalah 1. Kinerja produk


segala sesuatu yang (performance)
dapat ditawarkan 2. Keterandalan produk
(Sugianto & Ginting, kepada pasar untuk (reliability)
2020), (Sriwahyuni et memuaskan 3. Fitur produk (feature)
al., 2022) keinginan atau 4. Daya tahan (durability)
kebutuhan 5. Kesesuaian (conformance)
manusia, yang 6. Kemampuan diperbaiki
dipasarkan meliputi (serviceability) Ordinal
barang fisik, jasa, 7. Keindahan tampilan
pengalaman, produk (aesthetic)
peristiwa, orang, 8. Kualitas yang dirasakan
tempat, properti, (perceived quality)
organisasi,
informasi, dan ide
(Kotler dan Keller,
2015).
Keputusan pembelian Purchase intention 1. Kebutuhan kenyamanan
(Y1) terjadi ketika suatu tempat tinggal
individu berencana 2. Keamanan Tempat
(Nilam et al., 2022), untuk melakukan Tinggal
(Katili et al., 2016) pembelian produk 3. Kelengkapan Sarana
atau jasa tertentu di Fasilitas
masa depan. 4. Informasi Melalui
Pribadi
5. Informasi Melalui Publik
6. Informasi Melalui
Pengalaman orang lain
7. Petimbangan keunggulan
Aksebilitas
Ordinal
8. Pertibangan kesesuaian
Harga
9. Pertimbangan
keunggulan Fasilitas
10. Pertimbangan konsep
model rumah
11. Kemantaban pada pilihan
rumah
12. Kepercayaan terhadap
Merek
13. Pengalaman terhadap
merek produk

Sumber: Data primer diolah (2022)


44

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah seluruh anggota yang menjadi perhatian penulis dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Putrawan, 2018). Populasi berhubungan

dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap orang memberikan satu data seperti

pada calon pembeli rumah, maka ukuran populasi akan sama dengan banyaknya

calon pembeli rumah. Populasi memiliki parameter yaitu besaran terukur yang

menunjukkan ciri-ciri dari populasi. Diantaranya adalah rata-rata, rentang, rata-rata

simpangan, variansi, simpangan baku.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti (Putrawan,

2018). Penentuan jumlah sampel harus merepresentasikan dari populasi yang

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah calon pembeli yang antusias

menghadiri event yang diselenggarakan oleh perusahaan developer, dengan lokasi

pengambilan sampel di Jakarta dan sekitarnya. Survei pengambilan data sampel

akan dilakukan pada beberapa event yaitu mulai bulan Januari 2022.

Teknik penentuan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

pengambilan sampel pertama adalah Probability Sampling dan kedua adalah

Nonprobability Sampling (Sugiyono, 2018). Yang termasuk ke dalam kelompok

probability sampling antara lain: simple random sampling, proportionate stratified

random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster)

sampling. Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara


45

lain: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive

sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Penelitian ini akan menggunakan teknik purposive sampling karena terkait

variabel keputusan pembelian, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas

ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-

ciri populasi calon pembeli rumah yang sedang membutuhkan tempat tinggal yang

sudah diketahui (Sugiyono, 2015). Maka unit sampel yang dihubungi disesuaikan

dengan kriteria:

1) Calon pembeli rumah

2) Minimal pernah datang ke acara event pameran perumahan atau event

marketing lainnya

Mengingat bahwa penelitian ini digunakan analisis PLS, maka besar sampel

harus mengikuti aturan yang ada di dalam PLS-SEM. Adapun aturan-aturan

tersebut adalah (Ghozali, 2015) apabila menggunakan alat analisis PLS, jumlah

minimal berkisar antara 30 sampai 100 kasus. Rumus Hair menyebutkan jumlah

sampel PLS dapat dihitung dengan cara 5 atau 10 kali jumlah variabel pengukuran

(Imaningsih & Rahmawati, 2020). Maka penelitian ini akan menggunakan jumlah

sampel minimal sebanyak 44 indikator x 5 = 220 responden.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara responden, observasi,

kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari dua jenis
46

yakni kuesioner pendahuluan dan kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian terdiri

dari dua macam yakni kuesioner dengan menggunakan skala likert dan kuesioner

level of use.

3.5.1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data dengan memberikan daftar

pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas

pernyataan tersebut (Putrawan, 2018). Dalam penelitian ini kuesioner merupakan

data utama dan digunakan menggunakan pernyataan tertutup. Angka 1

menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pernyataan yang

diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung

terhadap pernyataan yang diberikan. Pengukuran variabel dilakukan metode skala

Likert yang menggunakan metode scoring sebagai berikut:

Tabel 3.2. Scoring Skala Likert


Pilihan Jawaban Bobot Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
TB = Tidak Berpendapat 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Rangkuti (2015)

3.6. Metode Analisis Data

Metode yang dipilih untuk menganalis data harus sesuai dengan desain

penelitian dan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan analisis

deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) yang merupakan


47

analisis multivariate. SEM adalah keluarga model statistik yang mencari untuk

menjelaskan hubungan antar variabel yang banyak. SEM adalah statistik yang unik

karena fondasinya berada di antara dua teknik multivariate yang familiar yaitu

faktor analisis dan analisa regresi berganda (Hair et al., 2010).

3.6.1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan berbagai karakteristik

data seperti mean, median, varian, standar deviasi dari responden. Penulis

menggunakan tes analisis deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai objek

yang akan diteliti tanpa menganalisa dan membuat kesimpulan untuk umum

(Sugiyono, 2018). Analisis deskriptif yang disusun berdasarkan data dari suatu

sampel survei memiliki peranan penting dalam penelitian.

Pada penelitian ini, analisis deskriptif akan dilakukan hanya melalui analisis

univariate. Analisis univariate atau analisis variabel tunggal, dilakukan jika ingin

memperoleh informasi secara parsial dari masing-masing variabel (Putrawan,

2018). Analisis ini akan dilakukan dengan mengukur ukuran pemusatan data

(mean) yaitu mengukur rata-rata sejumlah data, ukuran penyebaran data (deviasi

standar) yaitu mengukur penyimpangan atau variasi yang terjadi pada sejumlah data

dan ukuran top two boxes yaitu ukuran untuk mengetahui jumlah respoden yang

memilih dua pilihan jawaban tertinggi (jumlah responden yang menjawab setuju

dan sangat setuju dibagi dengan total responsen yang ada). Selanjutnya analisis

deskriptif akan menggunakan software SmartPLS terhadap data hasil survey

primer.
48

3.6.2. Pengujian kualitas data

Peneliti harus menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

mengumpulkan data supaya hasil penelitian dapat menjadi valid dan reliabel.

Instrumen yang valid berarti alat ukur dapat digunakan untuk mengukur sesuatu

dengan tepat. Di sisi lain, instrumen yang reliabel artinya setiap waktu instrumen

akan menghasilkan data yang sama jika digunakan untuk mengukur objek yang

sama. Instrumen yang valid tidak selalu reliabel, tetapi instrumen yang reliabel

selalu valid karena alat yang bisa menghasilkan data yang reliable atau sama

sepanjang waktu tentu bisa mengukur dengan benar suatu objek (Sugiyono, 2018).

Karena itulah, penulis mengukur reabilitas dan validitas tiap item penyataan-

pernyataan pada setiap indikator yang ada.

3.6.2.1. Uji validitas

Validitas adalah keadaan di mana alat ukur mengukur dengan tepat apa yang

ingin diukur (Cooper dan Schindler, 2008). Validitas adalah seberapa jauh

keakuran dan ketelitian alat sesuai dengan fungsinya untuk mengukur (Putrawan,

2018). Salah satu cara mengukur validitas dapat dilakukan dengan menilai korelasi

antar butir pertanyaan dengan total score kontruk atau variabel dan dikatakan valid

jika terdapat korelasi positif, diharapkan nilai korelasi r lebih besar dari 0.30 atau

nilai Corrected Indicator-Total Correlation lebih besar dari 0.30 (Ghozali, 2015).
49

3.6.2.2. Uji reliabilitas

Reliabilitas berarti keakuratan dan ketepatan prosedur pengukuran (Ghozali,

2015). Ini berarti konsistensi dalam pengulangan pengukuran ketika digunakan

untuk subjek yang sama. Dengan kata lain, alat ukur akan dapat dipercaya jika

dapat memproduksi hasil yang relatif sama untuk subjek yang sama dari waktu ke

waktu (Juanim, 2020). Selanjutnya, untuk mengecek realibitas data, Cronbach’s

Alpha diambil untuk mengukur konsistensi internal. Menurut Haryono (2016), nilai

dari cronbach alpha harus lebih besar dari 0.6 untuk menunjukkan bahwa alat

tersebut reliabel (Ghozali, 2015).

3.6.3. Analisis Data dengan pendekatan PLS

Partial Least Square (PLS) merupakan pendekatan alternatif yang bergeser

dari pendekatan SEM berbasis covariance menjad berbasis varian (Ghozali, 2015).

SEM yang berbasis covarian umumnya menguji kausalitas atau teori sedangkan

PLS lebih bersifat predictive model. Dalam permodelan dengan tujuan predictive

memiliki konsekuensi bahwa pengujian dapat dilakukan tanpa dasar teori yang

kuat, mengabaikan beberapa asumsi dan parameter ketepatan model prediksi dilihat

dari nilai koefisien determinasi (Jogiyanto dan Willy, 2015). Pengujian model

struktural dalam PLS dilakukan dengan bantuan software SmartPLS versi 3.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis data dengan pendekatan PLS

yaitu meliputi:

1) Merancang model struktural (inner model)

2) Merancang model pengukuran (outer model)


50

3) Mengkontruksi diagram jalur

4) Konversi diagram jalur ke sistem persamaan

5) Estimasi : koefisien jalur, loading dan weight

6) Evaluasi Goodness of Fit

7) Pengujian hipotesis

3.6.3.1. Merancang model struktural

Langkah ke-1 adalah merancang model struktural atau inner model. Model

struktural adalah hubungan antar variabel laten.

3.6.3.2. Merancang model pengukuran

Langkah ke-2 adalah merancang model pengukuran (outer model). Model

pengukuran adalah hubungan variabel laten dengan indikatornya yang dapat diukur.
51

Berikut model struktural dan model pengukuran untuk penelitian ini.

X13 X14 X15


X12

X16
X11
Brand Model
Image Struktural
Model
Pengukuran

X21
Keputusan
Pembelian
X22
Event
Marketing
X23

X24 Y21 Y22 Y23 Y24

Kualitas
Produk

X31 X32 X33 X34

Gambar 3.2 Model Struktural dan Pengukuran

3.6.3.3. Mengkontruksi diagram jalur

Langkah ke-3 adalah mengkontruksi diagram jalur.

3.6.3.4. Konversi diagram jalur ke sistem persamaan

Langkah ke-4 adalah melakukan konversi diagram jalur seperti pada gambar

3.3 ke persamaan berikut:


52

Persamaan Outer model:

Untuk variabel latent eksogen 1 (reflektif)

 1 =  11 X11 +  12 X12 +  13 X13 +  14 X14 +  15 X15 +  16 X16 + 1

Untuk variabel laten eksogen 2 (reflektif)

 2 =  21 X21 +  22 X22 +  23 X23 +  24 X24 + 2

Untuk variabel laten eksogen 3 (reflektif)

 3 =  31 X31 +  32 X32 +  33 X33 +  34 X34 + 3

Untuk variabel laten endogen 1 (reflektif)

 y11 = 11 1 + 11

 y12 = 12 1 + 12

 y13 = 13 1 + 13

 y14 = 14 1 + 14

 y15 = 15 1 + 15

Untuk variabel laten endogen 2 (reflektif)

 y21 = 21 1 + 21

 y22 = 22 1 + 22

 y23 = 23 1 + 23

 y24 = 24 1 + 24

 y25 = 25 1 + 25

Persamaan Inner model:

1 = 11 + 3 2 + 5 3 + 1

2 = 11 + 21 + 42 + 6 3 + 2


53

3.6.3.5. Estimasi : koefisien jalur, loading dan weight

Langkah ke-5 adalah estimasi koefisien jalur, loading dan weight, yaitu

pendugaan parameter:

 Weight estimate yang digunakan untuk menghitung data variabel laten

 Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten

(koefisien jalur) dan antara variabel laten dengan indikator (loading)

 Berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi)

untuk indikator dan variabel laten

 Metode estimasi PLS: OLS dengan teknik iterasi

 Interaction variable

Pengukuran untuk variabel moderator, dengan teknik: menstandarkan skor

indikator dari variable laten yang dimoderasi dan yang memoderasi,

kemudian membuat variabel laten interaksi dengan cara mengalikan nilai

standar indikator yang dimoderasi dengan yang memoderasi.

3.6.3.6. Evaluasi Goodness of Fit

Langkah ke-6 mengevaluasi Good of Fit untuk outer model dan inner model.

 Outer model

o Outer model refleksif:

 Convergent dan discriminant validity

 Composite realibilty

o Outer model formatif:


54

 Dievaluasi berdasarkan pada substantive content-nya yaitu

dengan melihat signifikansi dari weight

o Convergent validity

 Nilai loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, untuk jumlah

indikator dari variabel laten berkisar antara 3 sampai 7

o Discriminant validity

 Direkomendasikan nilai AVE lebih besar dari 0.50

AVE 
 i
2

    var( )
i
2
i i

o Composite reliability

 Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit

(ρc) adalah ≥ 0.7, walaupun bukan merupakan standar absolut.

(  i ) 2
c 
( i) 2   i var( i )

 Inner model

o Diukur menggunakan Q-Square predictive relevance

o Rumus Q-Square:

 Dimana R12 , R 22 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen

dalam model

 Interpretasi Q2 sama dengan koefisien determinasi total pada

analisis jalur (mirip dengan R2 pada regresi).


55

3.6.3.7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan kriteria:

 Hipotesis statistik untuk outer model:

H0 : λi = 0 lawan

H1 : λi ≠ 0

 Hipotesis statistik untuk inner model: variabel laten eksogen terhadap

endogen

H0 : γi = 0 lawan

H1 : γi ≠ 0

 Hipotesis statistik untuk inner model: variabel laten endogen terhadap

endogen

H0 : βi = 0 lawan

H1 : βi ≠ 0

 Statistik uji: t-test; p-value <= 0,05 (alpha 5%); signifikan

 Outer model signifikan: indikator bersifat valid

 Inner model signifikan: terdapa pengaruh signifikan

Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel

eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) dengan melihat nilai t-values pada

masing-masing path. Nilai t-hitung diperoleh dengan tidak mengasumsikan data

berdistribusi normal dari hasil metode bootstrap dengan software SmartPLS.

Pengujian dengan bootstrap juga bertujuan untuk meminimalkan masalah ketidak

normalan data penelitian (Ghozali, 2015). Nilai koefisien inner weight dari model
56

struktural dikatakan signifikan dengan syarat nilai t-hitung > dari tabel t-tabel yakni

sebesar 1.96 (1.96 adalah nilai t-tabel dalam tingkat keyakinan 95%) (Jogiyanto dan

Abdillah, 2015).
57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran

yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek

yang erat kaitannya dengan penelitian.

Obyek penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah perusahaan

Real Estate and Property yang listed atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2004 – 2006. Pada periode ini terdapat 38 perusahaan, akan tetapi setelah dilakukan

purposive sampling maka diperoleh sampel yang memenuhi kriteria dalam

penelitian ini sebanyak 22 perusahaan.

4.2. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 150 orang konsumen pada perusahaan

developer. Untuk melihat responden penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir dan pekerjaan, dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini.

4.2.1. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil studi ini diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu

konsumen pada perusahaan developer rumah adalah laki-laki, yaitu sebanyak 112

orang (74,67%) dan sebagian lagi adalah perempuan, yaitu sebanyak 38 orang
58

(25,33%). Adapun identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Frekuensi Persentase
No. Item
(Orang) (%)
1 Laki-laki 112 74,67
2 Perempuan 38 25,33
Total 150 100
Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2022)

Dari data pada Tabel 4.1, berdasarkan klasifikasi jenis kelamin diketahui

bahwa konsumen pada dealer motor Yamaha bukanlah didominasi kaum lakilaki,

meskipun nampak jumlahnya lebih banyak, yaitu 112 orang (74,67%).

4.2.2. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil studi ini diketahui bahwa responden yang memiliki usia

< 31 tahun sebanyak 21 orang (14%), responden yang berusia 31 s/d 40 tahun

sebanyak 109 orang (72,67%), responden berusia 41 s/d 50 tahun sebanyak 15

orang (10%), dan responden yang berusia >50 tahun sebanyak 5 orang (3,33%).

Rata-rata responden yaitu konsumen pada dealer motor Yamaha berusia 31 s/d 40

tahun. Adapun identitas responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini:
59

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia


Frekuensi Persentase
No. Item
(Orang) (%)
1 Kurang dari 31 tahun 21 14
2 31 s/d 40 tahun 109 72,67

2 41 s/d 50 tahun 15 10

4 Lebih dari 50 tahun 5 3,33


Total 150 100
Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2022)

4.2.3. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil studi ini diketahui bahwa responden yaitu konsumen pada

dealer motor Yamaha yang memiliki pendidikan terakhir SMP sebanyak 13 orang

(8,67%), memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 105 orang (70%), dan

responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 32 orang (21,33%).

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa rata-rata konsumen pada dealer motor

Yamaha memiliki pendidikan terakhir SMA. Adapun identitas responden

berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Frekuensi Persentase
No. Item
(Orang) (%)
1 SD - -
2 SMP 13 8,67

2 SMA 105 70

4 S1 32 21,33
Total 150 100
Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2022)
60

4.2.4. Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa responden yaitu

konsumen pada dealer motor Yamaha yang bekerja sebagai PNS/Polri/TNI

sebanyak 25 orang (16,67%), responden yang bekerja sebagai karyawan swasta

sebanyak 118 orang (78,67%), dan responden yang bekerja sebagai guru/dosen

sebanyak 7 orang (4.66%). Berdasarkan data tersebut diketahui rata-rata responden

bekerja sebagai karyawan swasta. Adapun identitas responden berdasarkan

pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan


Frekuensi Persentase
No. Item
(Orang) (%)
1 PNS/Polri/TNI 25 16,67
2 Karyawan Swasta 118 78,67

3 Guru/Dosen 7 4,66
Total 150 100
Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2022)

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian model pengukuran (Outer Model) digunakan untuk menentukan

spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan variabel manifesnya, pengujian

ini meliputi convergent validity, discriminant validity dan composite reliability.

4.3.1. Convergent Validity

Convergent Validity bertujuan untuk mengetahui validitas setiap hubungan

antara indikator dengan konstruk (variabel laten). Validitas konvergen mempunyai

makna bahwa seperangkat indikator mewakili satu variabel laten dan yang

mendasari variabel laten tersebut. Untuk menguji covergent validity digunakan


61

outer loading atau factor loading. Suatu indikator dinyatakan memenuhi

convergent validity yang dikatakan tinggi atau dalam kategori baik jika nilai outer

loading > 0.7. Nilai outer loadings antara 0.5 hingga 0.6 sudah dianggap cukup

untuk memenuhi syarat convergent validity untuk 3 sampai 7 indikator (Chin dalam

Ghozali, 2015). Hasil output korelasi antara indikator dengan konstruk seperti

terlihat pada gambar dan tabel di bawah ini:

Gambar 4.2 Hasil Uji Convergent Validity


Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Berdasarkan pada gambar 4.2 terlihat terdapat nilai outer loading atau

korelasi antar konstruk dengan variabel laten yang belum memenuhi syarat

convergent validity yang memiliki nilai loading factor < 0.5. Artinya, setiap
62

variabel laten harus dapat menjelaskan varian indikator masing-masing setidak-

tidaknya sebesar 50%.

Tabel 4.5 Hasil Outer Loading


Brand image Event marketing Kualitas produk Keputusan pembelian
BI10 0.857
BI11 0.754
BI8 0.810
EM1 0.729
EM2 0.803
EM3 0.842
EM4 0.763
EM6 0.823
EM7 0.754
KP10 0.826
KP4 0.843
KP5 0.762
KP6 0.817
KP8 0.840
KP9 0.764
P10 0.860
P11 0.771
P3 0.815
P4 0.798
P5 0.762
P9 0.719
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.5 hasil uji convergent validity terlihat semua

indikator yang memenuhi syarat convergent validity karena memiliki nilai outer

loading > 0.50 sehingga dinyatakan valid. Hal ini merupakan hasil reestimasi

kembali dengan menghapus indikator-indikator yang memiliki nilai factor loading

< 0.50 dari dalam model konstruk. Berdasarkan nilai loading factor pada tabel 4.5

diatas, semua nilai loading factor telah memberikan nilai data di atas yang

disarankan yaitu sebesar 0.7. Sehingga indikator yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah valid dan telah memenuhi syarat convergent validity.
63

4.3.2. Discriminant Validity

Validitas diskriminan merupakan konsep tambahan yang mempunyai maksa

bahwa dua konsep berbeda secara konseptual harus menunjukkan keterbedaab yang

memadai. Maksudnya ialah seperangkat indikator yang digabung diharapkan tidak

bersifat unndimensional. Pengukuran validitas diskriminan menggunakan kriteria

“Crossloadings”. Suatu indikator dinyatakan valid atau dinyatakan memenuhi

discriminant validity apabila nilai cross loading indikator pada variabelnya adalah

yang terbesar dibandingkan pada variabel lainnya (Ghozali, 2015), seperti pada

tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil pengujian Discriminant Validity (Cross Loading)


Brand Event Keputusan
image marketing Kualitas produk pembelian
BI10 0.857 0.535 0.783 0.215
BI11 0.754 0.508 0.498 0.044
BI8 0.810 0.474 0.732 0.185
EM1 0.534 0.729 0.449 0.078
EM2 0.427 0.803 0.461 0.118
EM3 0.493 0.842 0.440 0.117
EM4 0.409 0.763 0.411 0.065
EM6 0.575 0.823 0.523 0.102
EM7 0.475 0.754 0.517 0.164
KP10 0.801 0.550 0.826 0.234
KP4 0.742 0.507 0.843 0.295
KP5 0.507 0.375 0.762 0.374
KP6 0.780 0.549 0.817 0.250
KP8 0.733 0.503 0.840 0.302
KP9 0.506 0.378 0.764 0.370
P10 0.156 0.108 0.328 0.860
P11 0.177 0.065 0.276 0.771
P3 0.179 0.129 0.314 0.815
P4 0.071 0.113 0.241 0.798
P5 0.251 0.175 0.348 0.762
P9 0.100 0.048 0.196 0.719
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)
64

Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi

konstruk dengan indikatornya lebih besar daripada nilai korelasi dengan konstruk

lainnya. Dengan demikian semua konstruk atau variabel laten sudah memiliki

discriminant validity yang baik dalam menyusun variabelnya masing-masing,

dimana indikator pada blok indikator konstruk tersebut lebih baik dari pada

indikator di blok lainnya.

Uji discriminant validity dapat dilakukan dengan melihat akar AVE untuk

setiap kontruk yang harus lebih besar dari pada korelasi dengan konstruk lainnya,

yang dapat dilihat dari Tabel Fornell-Lacker Criterion sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Fornell-Lacker Criterion


Brand Event Keputusan Kualitas
image marketing pembelian produk
Brand image 0.808
Event marketing 0.621 0.787
Keputusan
0.200 0.139 0.789
pembelian
Kualitas produk 0.855 0.599 0.366 0.810
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil akar AVE dari setiap kontruk yang dituju

lebih besar dari pada korelasinya dengan konstruk lain yang berarti indikator-

indikator yang digunakan memenuhi syarat kriteria discriminant validity.

Tabel 4.8 Hasil Pengujian AVE


Variabel Average Variance Extracted

Brand image 0.652

Kualitas produk 0.655

Event marketing 0.619

Keputusan pembelian 0.622

Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)


65

Berdasarkan data pada tabel 4.8 diatas, nilai AVE untuk semua variabel

memiliki nilai > 0.5 menunjukkan bahwa nilai AVE baik untuk setiap konstruk dan

telah memenuhi syarat discriminant validity dan tidak ada permasalahan

discriminant validity pada model yang sedang diuji.

4.3.3. Composit Reliability dan Cronbach’s Alpha

Pengujian Composite Reliability (CR) dan Cronbach’s Alpha (CA) bertujuan

untuk menguji reliabilitas alat pengambilan data dalam suatu model penelitian atau

mengukur internal konsistensi dan nilainya harus ≥ 0.60. Apabila seluruh nilai

variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun Cronbach’s Alpha ≥

0.70. Ini menunjukkan bahwa konstruk memiliki reliabitas yang baik atau

kuesioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini, telah handal dan

konsisten (Ghozali, 2015).

Tabel 4.9 Hasil Uji Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha


Variabel Composite Reliability Cronbach’s Alpha Keterangan
Brand image 0.849 0.739 Reliabel
Kualitas produk 0.919 0.896 Reliabel
Event marketing 0.907 0.876 Reliabel
Keputusan
0.908 0.878 Reliabel
pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa semua variabel telah

memenuhi syarat composite reliability dan cronbach’s alpha, karena memiliki nilai

≥ 0.70. Sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan konstruk memiliki reliabilitas

yang baik dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut.


66

4.3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan convergent validity, discriminant validity dan

composite reliability diperoleh:

Tabel 4.10 Hasil Uji Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha


Average
Composite
Variabel Variance Keterangan
Reliability
Extracted
Brand image 0.652 0.849 Valid, Reliabel

Kualitas produk 0.655 0.919 Valid, Reliabel

Event marketing 0.619 0.907 Valid, Reliabel

Keputusan pembelian 0.622 0.908 Valid, Reliabel

Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Sehingga dapat dikatakan bahwa data hasil pengukuran memiliki validitas

dan reliabilitas yang baik dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

4.4. Statistik Deskriptif

Data deskriptif menampilkan gambaran umum mengenai jawaban 220

responden atas pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Berdasarkan hasil

tanggapan dari 220 responden tentang variabel penelitian akan diuraikan secara

rinci jawaban responden yang dikelompokkan dalam deskriptif statistik.

Penyampaian empiris atas data yang digunakan dalam penelitian secara deskriptif

statistik adalah dengan menggunakan nilai rata-rata sehingga akan diketahui sejauh

mana persepsi responden atas variabel-variabel yang menjadi indikator dalam

penelitian.
67

4.4.1. Data Variabel Brand Image

Berdasarkan penyebaran kuesioner kepada responden, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.11 Analisa Jawaban Responden Terhadap Brand Image (X1)


Kode
Nama Indikator Mean
Indikator
X1-1 Sikap dan Prilaku karyawan 4.033
X1-2 Penginformasian Produk 4.041
X1-3 Kesesuaian Hasil dengan layanan yang dijanjikan 3.967
X1-4 Ketepatan waktu pelayanan 3.771
X1-5 Perhatian Pribadi Pelanggan 3.829
X1-6 Keunggulan Aksebilitas 3.906
X1-7 Keunggulan desain 4.053
X1-8 Keunggulan keprestisiusan 3.963
X1-9 Keunggulan estetika 3.996
X1-10 Keunggulan Daya Tahan 3.951
X1-11 Keunggulan Interior 3.922
X1-12 Resiko 3.649
Total 47.081
Rata-rata 3,923
Sumber: Hasil Olah Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui bahwa variabel brand image sebagian

besar responden memberi jawaban atas pertanyaan dengan kecenderungan jawaban

setuju dan secara keseluruhan mendekati setuju ditandai dengan nilai rata-rata

sebesar 3.923. Diketahui bahwa indikator variabel X1-7 dengan pertanyaan

“Keunggulan desain”, memiliki nilai mean paling tinggi terhadap variabel kualitas

produk. Dan indikator X1-12 dengan pertanyaan “Resiko”, memiliki nilai mean

paling rendah terhadap variabel brand image.

Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan konsumen untuk membeli rumah

dari developer karena keunggulan desain.


68

4.4.2. Data Variabel Event Marketing

Berdasarkan penyebaran kuesioner kepada responden, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.12 Analisa Jawaban Responden Terhadap Event Marketing (X2)


Kode
Nama Indikator Mean
Indikator
X2-1 Kesesuaian acara dengan harapan 3.739
X2-2 Kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event 3.759
X2-3 Informasi yang ditawarkan 3.878
X2-4 Kesan pengunjung 3.739
X2-5 Nilai manfaat 3.947
X2-6 Antusias pengunjung 3.914
X2-7 Frekuensi dukungan perusahaan dalam mensponsori 4.020
kegiatan event
X2-8 Keterlibatan komunikasi langsung dengan event dan 3.796
peserta
X2-9 Pengetahuan peserta terhadap merek sponsor 3.694
Total 34.486
Rata-rata 3,832
Sumber: Hasil Olah Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui bahwa variabel event marketing sebagian

besar responden memberi jawaban atas pertanyaan dengan kecenderungan jawaban

setuju dan secara keseluruhan mendekati setuju ditandai dengan nilai rata-rata

sebesar 3.832. Diketahui bahwa indikator variabel X2-7 dengan pertanyaan

“Frekuensi dukungan perusahaan dalam mensponsori kegiatan event”,

memiliki nilai mean paling tinggi terhadap variabel kualitas produk. Dan indikator

X2-9 dengan pertanyaan “Pengetahuan peserta terhadap merek sponsor”,

memiliki nilai mean paling rendah terhadap variabel event marketing.

Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan konsumen untuk membeli rumah

dengan menghadiri event marketing dari developer karena Frekuensi dukungan

perusahaan dalam mensponsori kegiatan event.


69

4.4.3. Data Variabel Kualitas Produk

Berdasarkan penyebaran kuesioner kepada responden, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.13 Analisa Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk (X3)


Kode
Nama Indikator Mean
Indikator
X3-1 Kinerja produk 3.669

X3-2 Keterandalan produk 3.522

X3-3 Fitur produk 4.041

X3-4 Daya tahan / umur ekonomis yang lama 3.927

X3-5 Kesesuaian 3.988

X3-6 Kemampuan diperbaiki 3.910

X3-7 Desain / Keindahan tampilan produk 4.029

X3-8 Kualitas yang dirasakan 3.939

X3-9 Sarana dan prasarana di sekitarnya 3.988

X3-10 Bahan bangunan yang berkualitas 3.922

Total 38.935
Rata-rata 3,894
Sumber: Hasil Olah Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui bahwa variabel kualitas produk sebagian

besar responden memberi jawaban atas pertanyaan dengan kecenderungan jawaban

setuju dan secara keseluruhan mendekati setuju ditandai dengan nilai rata-rata

sebesar 3.894. Diketahui bahwa indikator variabel X3-3 dengan pertanyaan “Fitur

produk”, memiliki nilai mean paling tinggi terhadap variabel kualitas produk. Dan

indikator X3-2 dengan pertanyaan “Keterandalan produk”, memiliki nilai mean

paling rendah terhadap variabel kualitas produk. Hal ini menunjukkan bahwa
70

ketertarikan konsumen untuk membeli rumah dari developer karena fitur produk

yang ditawarkan memenuhi konsumen dalam kebutuhan tempat tinggal.

4.4.4. Data Variabel Keputusan Pembelian

Berdasarkan penyebaran kuesioner kepada responden, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.14 Analisa Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian


(Y1)
Kode
Nama Indikator Mean
Indikator
Y1-1 Kebutuhan Kenyamanan tempat tinggal 3.939
Y1-2 Keamanan Tempat Tinggal 4.037
Y1-3 Kelengkapan Sarana Fasilitas 3.955
Y1-4 Informasi Melalui Pribadi 3.914
Y1-5 Informasi Melalui Publik 3.898
Y1-6 Informasi Melalui Pengalaman orang lain 3.947
Y1-7 Petimbangan keunggulan Aksebilitas 3.992
Y1-8 Pertibangan kesesuaian Harga 4.033
Y1-9 Pertimbangan keunggulan Fasilitas 3.927
Y1-10 Pertimbangan konsep model rumah 3.939
Y1-11 Kemantaban pada pilihan rumah 3.869
Y1-12 Kepercayaan terhadap Merek 3.976
Y1-13 Pengalaman terhadap merek produk 3.996
Total 51.422
Rata-rata 3,956
Sumber: Hasil Olah Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.14, diketahui bahwa variabel brand image sebagian

besar responden memberi jawaban atas pertanyaan dengan kecenderungan jawaban

setuju dan secara keseluruhan mendekati setuju ditandai dengan nilai rata-rata

sebesar 3.956. Diketahui bahwa indikator variabel Y1-2 dengan pertanyaan

“Keamanan Tempat Tinggal”, memiliki nilai mean paling tinggi terhadap


71

variabel kualitas produk. Dan indikator Y1-11 dengan pertanyaan “Kemantaban

pada pilihan rumah”, memiliki nilai mean paling rendah terhadap variabel

keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan konsumen untuk

membeli rumah dari developer karena keamanan tempat untuk tinggal.

4.5. Pengujian Model Struktural

Pengujian struktural (inner model) adalah pengembangan model berbasis

konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan

endogen, telah dijabarkan dalam kerangka konseptual. Analisa inner model

dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa model struktur yang dibangun

robust dan akurat. Pengujian terhadap model struktural yang dilakukan dengan

melihat nilai R-Square yang merupakan uji goodness fit model.

4.5.1. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien determasi R-Square (R2) untuk menilai seberapa besar pengaruh

variabel laten independen terhadap variabel laten dependen. Nilai-nilai R2 pada

variabel laten endogen:

1) Nilai R2 sebesar 0,67 dikategorikan sebagai substansial,

2) Nilai R2 sebesar 0,33 dikategorikan sebagai moderate,

3) Nilai R2 sebesar 0,19 dikategorikan sebagai substansial (Chin, 1998),

4) Nilai R2 sebesar > 0,7 dikategorikan sebagai kuat (Sarwono)

Nilai R-Square adalah 0 sampai 1, nilai sebesar 0.67 mengindikasikan bahwa

model dikategorikan baik (Chin, 1998). Apabila R-Square semakin mendekati 1,


72

maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nlai R-

Square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen semakin terbatas. Nilai R-Square memiliki kelemahan yaitu

nilai R-Square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen

meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh

nilai R-Square sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji R-Square


Variabel Endogen R-Square
Event marketing 0.358
Kualitas produk 0.730
Keputusan pembelian 0.183
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4.15 mengindikasikan bahwa

model pada variabel keputusan pembelian dapat dikatakan lemah, sebab R-Square

memiliki nilai dibawah 0,19 yaitu 0,183. Model pengaruh variabel laten

independen (kualitas produk, promosi dan perceived value) terhadap kepuasan

pelanggan memberikan nilai R-Square sebesar 0,183 yang dapat diinterprestasikan

bahwa variabel konstruk keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh variabel

brand image, event marketing dan kualitas produk adalah sebesar 18,3% sedangkan

sisanya dijelaskan oleh varibel lain di luar yang diteliti. Variabel lain yang

dimaksud adalah variabel lain yang terdapat pada hasil survey pra penelitian.
73

4.5.2. Uji Efek Size f2

Aturan praktis (Rule of Thumb) menentukan f2 adalah jika 0.02 (kecil), 0.15

(menengah) dan 0.35 (besar), nilai tersebut diinterpretasikan sebagai berikut: bahwa

prediktor variabel laten memiliki pengaruh kecil, menengah dan besar pada level

struktural (Chin, 1998, Ghozali, 2015).

Tabel 4.16 Hasil Uji Efek size f2


Brand Kualitas Event Keputusan
image produk marketing pembelian
Brand image 2.706 0.048
Kualitas produk 0.559 0.174
Event marketing 0.002
Keputusan pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Hasil uji efek size pada pada penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.20

dapat dijelaskan sebagai berikut:

 variabel prediktor brand image memiliki pengaruh sedang pada variabel

dependen keputusan pembelian dalam model struktural

 variabel prediktor event marketing memiliki pengaruh lemah pada variabel

dependen keputusan pembelian dalam model struktural

 variabel prediktor kualitas produk memiliki pengaruh besar pada variabel

dependen keputusan pembelian dalam model struktural

4.5.3. Uji Nilai Predictive Relevance

Predictive Relevance (Q-Square) pada model struktural untuk mengukur

seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi

parameternya. Dapat dikatakan jika R-Square untuk melihat kemampuan variabel


74

bebas dalam menjelaskan variance terikat, Q-square cenderung untuk menguji

kelayakan model dan apakah model layak atau tidak digunakan. Berlaku hanya

untuk melihat model faktor endogen. Q-Square lebih besar dari 0 memperlihatkan

bahwa model mempunyai nilai Predictive Relevance, sedangkan nilai Q-Square

kurang dari 0 memperlihatkan bahwa model kurang memiliki Predictive Relevance.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi, apabila nilai yang

didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan 0.35 (besar) hanya dapat dilakukan untuk

konstruk endogen dengan indikator reflektif. Untuk menghitung nilai Predictive

Relevance diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Q2 = 1 – (1-R1)(1-R2) = 1 – (1-0.726)(1-0,5)

Q2 = 1 – (0,274)(0,5)

Q2 = 1 – 0,137

Q2 = 0,863

Berdasarkan hasil uji Q-Square dihasilkan nilai 0,863 artinya kapabilitas prediksi

model ini termasuk besar yaitu 86,3% sehingga model layak untuk digunakan.

4.5.4. Uji Goodness of Fit

Goodness of Fit Model (GoF) menggambarkan tingkat kesesuaian model

secara keseluruhan yang menghitung dari residual kuadrat dari model yang

diprediksi dibandingkan dengan data yang sebenarnya yang diperkenalkan oleh

Tenehaus pada tahun 2004 (Ghozali, 2015). GoF index ini merupakan ukuran

tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Nilai GoF diperoleh
75

dari rata-rata AVE dikalikan dengan nilai rata-rata R2 model. Nilai GoF terbentang

antara 0 - 1 dengan interpretasi sebagai berikut:

GoF kecil = 0.10

GoF sedang = 0.25

GoF besar = 0.38

Perhitungan:

𝐺𝑜𝐹 = √𝐴𝑉𝐸 𝑥 𝑅 2

𝐺𝑜𝐹 = √0,631 𝑥 0,613

𝐺𝑜𝐹 = √0,3868 = 0.6219

Dari perhitungan GoF di atas, dapat diketahui hasilnya adalah sebesar 0,622

dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa performa antara model pengukuran dan

model struktural dapat dikatakan fit (GoF besar) karena sudah memenuhi standar

diatas 0.38.

4.6. Analisis Data dan Uji Hipotesis

4.6.1. Analisis Data

Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan.

Nilai signifikan dapat diperoleh dengan prosedur perhitungan bootstrapping

(resampling) untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dilihat dari nilai P

Values < 0.05 pada alpha 0.05 (level 5%) dan pada nilai t-table = 1.96 dibandingkan

dengan hasili nilai T Hitung (T Statistics). Berikut adalah hasil perhitungan

hubungan jalur yang diperoleh dalam bootstrapping report hasil perhitungan

bootstrapping menggunakan SmartPLS.


76

Gambar 4.4 Hasil Uji Hipotesis dengan Bootsrapping


Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2021)

Dengan metode perhitungan bootstrapping (resampling) seperti diagram jalur

pada gambar di atas diperoleh hasil nilai dan kesimpulan uji hipotesis sebagai

berikut:

Tabel 4.17 Path Coefficients


Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Brand image ->
-0.395 -0.402 0.109 3.631 0.000
Keputusan pembelian
Event marketing ->
-0.057 -0.055 0.090 0.631 0.528
Keputusan pembelian
Kualitas produk ->
0.737 0.746 0.108 6.836 0.000
Keputusan pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2022)
77

Tabel 4.18 Total Indirect Effects


Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Brand image ->
0.601 0.613 0.094 6.403 0.000
Keputusan pembelian
Event marketing ->
Keputusan pembelian
Kualitas produk ->
-0.034 -0.032 0.055 0.620 0.536
Keputusan pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2022)

Tabel 4.19 Total Effects


Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Brand Image ->
0.206 0.211 0.075 2.764 0.006
Keputusan Pembelian
Event Marketing ->
-0.057 -0.055 0.090 0.631 0.528
Keputusan Pembelian
Kualitas Produk ->
0.703 0.713 0.104 6.778 0.000
Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2022)

Berdasarkan tabel-tabel di atas total pengaruh variabel Brand Image,

Kualitas Produk dan Event Marketing terhadap variabel terikat keputusan

pembelian, masing-masing adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20 Total Pengaruh Variabel

Direct Indirect Total


Variabel Terikat
Effects Effects Effects
Brand Image -0.395 0.601 0.206
Kualitas Keputusan 0.737 -0.034 0.703
Produk Pembelian
Event
-0.057 -0.057
Marketing
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2022)

Uji data variabel brand image, kualitas produk dan event marketing secara

bersamaan hasilnya adalah sebagai berikut:


78

Tabel 4.21 Spesific Effect


Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Brand Image ->
Kualitas Produk ->
Event Marketing -> -0.029 -0.028 0.047 0.616 0.538
Keputusan
Pembelian
Sumber: Hasil Olah Data dengan SmartPLS (2022)

4.6.2. Uji Hipotesis

Hasil hipotesis pada tabel 4.21 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) H1 diterima, karena nilai P Value < 5% yaitu 0.006, dengan nilai t hitung

sebesar 2.764 lebih besar dari nilai t tabel = 1.96, dengan nilai koefisien jalur

sebesar 0.206 artinya brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian sebesar 20.6%.

2) H2 ditolak, karena nilai P Value > 5% yaitu 0.528, dengan nilai t hitung

sebesar 0.631 lebih rendah dari nilai t tabel = 1.96, dengan nilai koefisien jalur

sebesar -0.057 artinya event marketing memiliki pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian.

3) H3 diterima, karena nilai P Value < 5% yaitu 0.000, dengan nilai t hitung

sebesar 6.778 lebih besar dari nilai t tabel = 1.96, dengan nilai koefisien jalur

sebesar 0.703 artinya kualitas produk memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 70.3%.

4) H4 ditolak, karena nilai P Value < 5% yaitu 0.538 dengan nilai t hitung

sebesar 0.616 lebih besar dari t table = 1.96, dengan nilai koefisien jalur

sebesar -0.029 artinya brand image, kualitas produk dan event marketing
79

secara bersamaan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian.

4.7. Pembahasan

4.7.1. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Mardani, Yani dan

Napisah, 2020) yang menyebutkan bhawa Brand image berpengaruh positif dan

signifkan terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kota

Pangkalpinang. Dan sejalan juga dengan penelitian pengaruh brand image terhadap

keputusan pembelian rumah studi kasus di Perumahan Citra Garden BMW Cilegon

(Katili, Stiawan dan Nugroho, 2016).

Brand image dari perusahaan developer yang dikenal oleh pembeli rumah

adalah gabungan dari keunggulan estetika, keunggulan desan dan keunggulan daya

tahan. Brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan besar

pengaruh yaitu 20.6%. Brand image yang berkontribusi paling besar adalah

keunggulan estetika (48.117), keunggulan desan (30.864) dan keunggulan daya

tahan (18.054).

Karena pengaruhnya cukup besar terhadap keputusan pembelian maka untuk

lebih meningkatkan pembelian pihak perusahaan developer perlu memperhatikan

aspek-aspek berikut, pertama adalah keunggulan estetika, keunggulan desain dan

yang terakhit adalah keunggulan daya tahan.


80

4.7.2. Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian

Event marketing berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian, tidak sejalan dengan penelitian dengan tema pengaruh event marketing

terhadap keputusan pembelian rumah studi kasus di Perumahan Citra Garden BMW

Cilegon (Katili, Stiawan dan Nugroho, 2016).

Event marketing yang dilakukan oleh perusahaan developer adalah

memperkenalkan rumah kepada calon pembeli rumah adalah gabungan dari

kesesuaian acara dengan harapan, kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event,

informasi yang ditawarkan, kesan pengunjung, antusias pengunjung dan frekuensi

dukungan perusahaan dalam mensponsori kegiatan event.

Event marketing tidak dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan

hanya besar pengaruh sebesar -5.7%. Event marketing yang berkontribusi paling

besar adalah antusias pengunjung (35.306), informasi yang ditawarkan (33.196)

dan kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event (27.430).

Karena pengaruhnya cukup besar terhadap keputusan pembelian maka untuk

lebih meningkatkan pembelian pihak perusahaan developer perlu memperhatikan

aspek-aspek berikut, pertama adalah antusias pengunjung, informasi yang

ditawarkan dan yang terakhit adalah kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan

event.

4.7.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Mardani, Yani dan
81

Napisah, 2020) yang menyebutkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan

signifkan terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kota

Pangkalpinang. Dan sejalan juga dengan penelitian pengaruh brand image terhadap

keputusan pembelian rumah studi kasus di Perumahan Citra Garden BMW Cilegon

(Katili, Stiawan dan Nugroho, 2016).

Kualitas produk dari rumah yang ditawarkan oleh perusahaan developer

kepada calon pembeli rumah adalah gabungan dari daya tahan / umur ekonomis

yang lama, Kesesuaian, Kemampuan diperbaiki, Kualitas yang dirasakan, Sarana

dan prasarana di sekitarnya dan bahan bangunan yang berkualitas.

Kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan besar

pengaruh yaitu 70.3%. Kualitas produk yang berkontribusi paling besar adalah

bahan bangunan yang berkualitas (41.401), daya tahan / umur ekonomis yang lama

(37.866) dan Kemampuan diperbaiki (37.146).

Karena pengaruhnya cukup besar terhadap keputusan pembelian maka untuk

lebih meningkatkan pembelian pihak perusahaan developer perlu memperhatikan

aspek-aspek berikut, pertama adalah bahan bangunan yang berkualitas, daya tahan

/ umur ekonomis yang lama dan yang terakhir adalah kemampuan diperbaiki.

4.7.4. Pengaruh Brand Image, Event Marketing dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Mardani, Yani dan
82

Napisah, 2020) yang menyebutkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan

signifkan terhadap keputusan pembelian perumahan subsidi di Kota

Pangkalpinang. Dan sejalan juga dengan penelitian pengaruh brand image terhadap

keputusan pembelian rumah studi kasus di Perumahan Citra Garden BMW Cilegon

(Katili, Stiawan dan Nugroho, 2016).

Kualitas produk dari rumah yang ditawarkan oleh perusahaan developer

kepada calon pembeli rumah adalah gabungan dari daya tahan / umur ekonomis

yang lama, Kesesuaian, Kemampuan diperbaiki, Kualitas yang dirasakan, Sarana

dan prasarana di sekitarnya dan Bahan bangunan yang berkualitas.

Brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan besar

pengaruh yaitu 70.3%. Kualitas produk yang berkontribusi paling besar adalah

pertimbangan konsep model rumah (39.379), kelengkapan sarana fasilitas (28.388)

dan informasi melalui publik (21.825).

Karena pengaruhnya cukup besar terhadap keputusan pembelian maka untuk

lebih meningkatkan pembelian pihak perusahaan developer perlu memperhatikan

aspek-aspek berikut, pertama adalah bahan bangunan yang berkualitas, daya tahan

/ umur ekonomis yang lama dan yang terakhir adalah kemampuan diperbaiki.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

brand image, event marketing dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1) Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Artinya semakin ditingkatkan brand image dapat meningkatkan

keputusan konsumen dalam membeli rumah dari developer. Brand image

dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan besar pengaruh yaitu

sebesar 20.6%. Dengan indikator brand image yang berkontribusi paling

besar adalah keunggulan estetika, keunggulan desan dan keunggulan daya

tahan.

2) Event marketing berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian. Artinya semakin ditingkatkan brand image dapat meningkatkan

keputusan konsumen dalam membeli rumah dari developer. Event marketing

tidak dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan hanya besar

pengaruh sebesar -5.7%. Walaupun pada event marketing terdapat indikator

yang berkontribusi paling besar seperti antusias pengunjung, informasi yang

ditawarkan dan kesesuaian waktu dan tempat pelaksanaan event, akan tetapi

belum memberikan pengaruh kepada keputusan pembelian.

83
84

3) Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Artinya semakin ditingkatkan kualitas produk rumah dapat

meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli rumah dari developer.

Kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan besar

pengaruh yaitu 70.3%. Indikator kualitas produk yang berkontribusi paling

besar adalah bahan bangunan yang berkualitas, daya tahan / umur ekonomis

yang lama dan kemampuan diperbaiki.

4) Brand image, event marketing dan kualitas produk secara simultan akan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Artinya dengan meningkatkan brand image, event marketing dan kualitas

produk secara simultan tidak dapat meningkatkan keputusan konsumen

dalam membeli rumah dari developer.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dengan judul Pengaruh Brand

Image, Event Marketing, dan Kualitas Produk terhadap keputusan Konsumen

dalam Membeli Rumah dari developer, maka disampaikan saran-saran sebagai

berikut:

1) Bagi penelitian selanjutnya

Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa pengaruh variabel brand image,

event marketing dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah

sebesar 85.2%, sedangkan 14.8% dijelaskan oleh variabel lain di luar

penelitian. Saran yang dapat dipertimbangkan pada penelitian selanjutnya


85

adalah meneliti variabel yang belum terjelaskan dalam penelitian ini, seperti

persepsi harga, kualitas layanan, fasilitas, promosi, kepercayaan, lokasi, dan

konsep perumahan dan variabel lainnya untuk melihat seberapa besar

pengaruhnya terhadap keputusan pembelian rumah.

2) Bagi praktis:

 Untuk meningkatkan brang image perlu memperhatikan aspek keunggulan

estetika sehingga akan lebih menarik konsumen untuk memutuskan membeli

rumah.

 Untuk meningkatkan kualitas produk dengan pertimbangan pemilihan bahan

bangunan yang berkualitas dapat dilakukan untuk meningkatkan pembelian

mengingat faktor ini berpengaruh sangat besar yaitu 70,3%.

 Untuk meningkatkan pembelian tidak didukung dengan meningkatkan brand

image, event marketing dan kualitas produk secara bersamaan.


DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Faridilham, M. R., Priyono, A. A., & Dianawati, E. (2022). Pengaruh Kualitas


Produk, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Subsidi
Pada Perumahan Salika Land (Studi Kasus PT. Salika Jaya Mandiri). E –
Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN, 11(9), 54–63.

Imaningsih, E. S., & Rahmawati, S. (2020). The Influence of Web Design and
Brand Impression on Purchase Interest of Online Shopping Site OLX.CO.ID.
Journal of Marketing and Consumer Research, 67, 59–76.
https://doi.org/10.7176/jmcr/67-07

Irwan, I., & Wibowo, E. A. (2021). Pengaruh Brand Image, Harga Dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen, Organisasi, Dan
Bisnis (JMOB), 1(4), 609–624.

Katili, P. B., Setiawan, H., & Nugroho, B. D. J. (2016). Pengaruh Brand Image Dan
Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Rumah (Studi Kasus:
Perumahan Citra Garden BMW Cilegon). Media Studi Ekonomi, 19(1), 1–13.

Mardani, A. D., Yani, A., & Napisah, S. (2020). Pengaruh Lokasi, Harga dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Perumahan Subsidi Kota
Pangkalpinang. JEM: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen STIE Pertiba
Pangkalpinang, 6(1), 96–104.

Nilam, N. L. Y., Dewi, P., & Pasek, G. W. (2022). Effect of Event Marketing,
Housing Concept and Location on Home Purchase Decisions in PT. Bhumi
Inti Propertindo Singaraja. Costing : Journal of Economic, Business and
Accounting, 6(1), 74–79.

Ningrum, I. T. J., & Nilowardono, S. (2016). Pengaruh Event Dan Brand Image
Terhadap Minat Beli Produk Rokok Sampoerna A Mild Pada PT HM
Sampoerna Area Marketing Surabaya. E-Jurnal Manajemen Kinerja, 2(1), 1–
13. https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/manajemenkinerja/article/view/95

Nugroho, I. D., & Sarah, S. (2021). Pengaruh Brand Image Dan Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Busana Muslim
Merek Maliqa). Jurnal Indonesia Membangun, 20(1), 113–126.

Sofiyatuzzahro, Qomari, N., & Noviandari, I. (2021). Pengaruh Brand Image,


Promosi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Brand “Crocodile” di
Matahari Departemen Store Surabaya. UBHARA Management Journal, 1(2),
242–254. http://journal.febubhara-sby.org/umj Hal:

86
87

Sriwahyuni, E., Karnawati, T. A., & Dewi, W. (2022). Pengaruh Kualitas Produk,
Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal AKADEMIKA,
20(2), 143–151.

Sugianto, R., & Ginting, S. O. (2020). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk,
Lokasi, Fasilitas dan Promosi Terhadap Keputusan Pembeian Rumah Pada
Perumahan Medan Resort City. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil: JWEM,
10(April), 1–12.

Wicaksana, P. S. I., & Baldah, N. (2021). Pengaruh Kepercayaan, Lokasi, Dan


Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Bersubsidi di PT. Mitra
Indah Properti. Jurnal Pelita Ilmu, 15(01), 17–24.

Wicaksono, D. A., Sumarsono, H., & Santoso, A. (2019). Pengaruh Citra Merek
(Brand Image), Kualitas Produk, Dan Desain Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Produk Batik Mukti. ISOQUANT : Jurnal Ekonomi,
Manajemen Dan Akuntansi, 3(1), 81–89.
https://doi.org/10.24269/iso.v3i1.242

Buku

Ghozali, I. (2015). Patial Least Squares, Konsep, Teknik Dan Aplikasi


menggunakan Program SmartPLS 3.0 Edisi 2. Semarang. Badan - Penerbit
Undip.

Griffin, J. (2016). Customer Loyalty. Edisi Tahun 2016. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Hurriyati, Ratih (2019). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan. Edisi Kedua.
Bandung. ALFABETA.

Imaningsih, E. S. dan Fathonah, S. M. (2018). The Effect of Service Quality and


Customer Satisfaction on Consumer Loyalty of Transjakarta Bus. Journal
of Marketing and Consumer Research, ISSN 2422-8452, Vol. 50, Hal. 10-
20.

Imaningsih, E. S. dan Rahmawati, S. (2020). The Influence of Web Design and


Brand Impression on Puchase Interest of Online Shopping Site OLX.CO.ID.
Journal of Marketing and Consumer Research, ISSN 2422-8451, Vol. 67,
Hal. 59-76.

Imaningsih, E. S., Tjiptoherijanto, P., Heruwasto, I., dan Aruan, D. T. H. (2019).


Linking of Egoistic, Altruistic, and Biospheric Values to Green Loyalty: The
88

Role of Green Functional Benefit, Green Montary Cost and Green


Satisfaction. Journal of Asian Finance, Economics and Business, ISSN
2288-4645, Vol. 6 No. 2, Hal. 277-287.

Jogiyanto dan Abdillah. (2015). Partial Least Square (PLS), Alternatif Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta. Penerbit
ANDI.

Kotler, P. dan Armstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke 14.


Jakarta. Erlangga.

Kotler, P. dan Keller, K. L. (2015). Marketing Management. New Jersey: Pearson


Education Limited.

Mowen, J. C. dan Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi 5. Edisi


Kelima. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Mowen, J. C. dan Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2 Edisi 5. Edisi


Kelima. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Putrawan, I. M. (2018). Pengujian Hipotesis dalam Penelitian-penelitian. Bandung.


Penerbit Alfabeta.

Schiffman, K. et al. (2013). Perilaku Konsumen, Edisi Kedua. jakarta. PT. Indeks
Gramedia.

Sangadji, E. M. dan Shopiah. (2013). Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis.


Yogyakarta. Penerbit Andi.

Sekaran, U. dan Bougie, R. (2009). Research Methods for Business, A Skill


Building Approach, Fifth Edition. John Wiley & Sons Ltd.

Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran, Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta.


Penerbit Gramedia.

Simanjuntak, E. S. M. dan Ardani, I. G. K. S. (2018). Peran Brand Image


Memediasi Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen
Uber Taksi di Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 2: 874-
904.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta. Rineka


Cipta.

Tjiptono, F., dan Diana, A. (2018). Pelanggan Puas? Tak Cukup! Yogyakarta.
Penerbit ANDI Yogyakarta.
89

Tjiptono, F., dan Diana, A. (2019). Kepuasan Pelanggan, Konsep, Pengukuran dan
Strategi. Yogyakarta. Penerbit ANDI Yogyakarta.

Umar, H. (2009). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta. PT Gramedia


Pustaka Utama
LAMPIRAN

90

Anda mungkin juga menyukai