Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA

“JASA SEWA ALAT BERAT”

Disusun Oleh:

Abdelvie Mahendra Putra (112018207)


Aprezky Aldi (112018052)
Enggun Pahingguan (112018041)
M. Taufiq Dzakwan (112018060)

Kelas:
7A

Dosen Pembimbing:

M. Hijrah Agung Sarwandy, S.T., M.T.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun proposal usaha
penyewaan alat berat ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan proposal ini sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun laporan mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan berkat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas proposal ini,
2. Orang tua atas dukungan moril, spiritual, dan material.
3. Bapak M. Hijrah Agung Sarwandy, S.T., M.T, selaku dosen Kewirausahaan,
serta.
4. Rekan yang telah bekerja sama dengan baik.

Dengan tersusunnya laporan ini penulis berharap dapat memberikan manfaat


bagi para pembaca, khususnya bagi penulis selaku penulis laporan dan umumnya
bagi semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritik
dari pihak pembaca yang bersifat membangun jika laporan penulis jauh dari
kesempurnaan. Atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

Palembang, 25 oktober 2021

Tim penulis
BAB I

PENDAHULAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah di latar belakangi


oleh berbagai aspek kehidupan. Melihat besarnya potensi sumber daya alam
yang dimiliki oleh tanah air kita dan tingkat pertumbuhan ekonomi serta
pembangunan di bidang sektor industri, akan menyebabkan bertambahnya
tingkat pembangunan di Indonesia, sehingga kebutuhan dan permintaan alat
berat dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Contohya pada daerah
seperti Palembang, Lampung, Bengkulu, Padang dan lain sebagainya, telah
menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dengan
berdirinya insfrastruktur seperti gedung-gedung, jembatan, jalan tol dan
sarana telekomunikasi pada daerah tersebut.

Industri jasa konstruksi tidak pernah terlepas dari peralatan


dalam proses pengerjaannya. Pada kegiatan pelaksanaan yang dilakukan
oleh para pelaku industri jasa konstruksi memerlukan alat-alat berat.
Banyaknya pembangunan di daerah penyangga Ibu Kota dapat memberikan
peluang yang bagus untuk membuka usaha penyewaan alat berat. Dengan
melihat kenyataan yang ada, pesatnya pembangunan pada daerah penyangga
Ibu Kota, dapat dikatakan bahwa permintaan konsumen akan alat berat juga
sangat tinggi.

Dari kenyataan di atas, maka sangat tepat apabila kami mengambil


peluang usaha sewa alat berat ini dimana prospeknya begitu menjanjikan.

1.2. Tujuan

Pendirian suatu badan usaha di bidang penyewaan alat berat


mempunyai tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat
berat yang sedang mengalami peningkatan karena pesatnya pembangunan di
bidang konstruksi. Selain itu dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga
mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.3. Potensi dan Peluang

Sering kita jumpai di seluruh wilayah Indonesia sednag melakukan


pembangunan di segala bidang. Khususnya di bidang infrastruktur yang
terjadi terus menerus. Program yang selalu di rencanakan oleh pemerintah
maupun swasta menjadi peran penting dalam bidang pembangunan. Adanya
peralatan untuk melangsungkan pembangunan tersebut menjadi suatu
perhatian. Semua proses dalam pembangunan tersebut membutuhkan alat
berat. Alat – alat berat tersebut sangat dibutuhkan dalam segala proses
pengerjaannya. Dari fenomena yang terjadi, terdapat peluang usaha
penyewaan alat berat yang sangat menjanjikan.

Perlu juga diketahui, jumlah alat berat di Indonesia masih sangat


sedikit dibanding dengan kebutuhan alat berat. Sehingga, bisnis penyewaan
alat berat ini dirasakan prospektif mengingat masih terbuka peluang sangat
lebar untuk mengisi kekosongan kebutuhan alat berat. Terlebih lagi, alat
berat memiliki biaya maintenance yang sangat besar, sehingga perusahaan
konstruksi skala menengah atau bahkan besar sekalipun lebih tertarik untuk
'menyewa' dibandingkan memiliki unit alat beratnya sendiri.
BAB II

RENCANA PRODUKSI

2.1. Bidang Usaha

Jasa penyewaan alat berat yang akan dikerjakan berupa pekerjaan di


bidang konstruksi seperti pekerjaan galian, land clearing, maupun pekerjaan
timbunan pada proyek jalan dan proyek infrastruktur lainnya.

2.2. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk usaha penyewaan
alat berat adalah orang – orang yang lolos kualifikasi yang dibutuhkan dan
diutamakan adalah warga sekitar tempat dimana tempat usaha didirikan.
Posisi yang dibutuhkan untuk usaha ini diantaranya seperti, bendahara,
marketing, operator alat berat, mechanical, security, dan cleaning service.
Untuk menjalankan usaha, kami selaku owner yang menjalankan usaha
tersebut. Berikut adalah penjelasan posisi yang dibutuhkan:

1. Bendahara bertanggung jawab dalam mengatur aspek keuangan baik


pemasukan atau pengeluaran dalam kegiatan usaha.
2. Marketing bertanggung jawab atas strategi harga, distribusi,& promosi
barang yang disewakan serta pelayanan konsumen.
3. Operator alat berat bertanggung jawab atas pengoprasian alat berat
selama penyewaan alat berat tersebut
4. Mekanik alat berat bertangung jawab atas maintenance alat berat baik
selama pengoprasian ataupun selama alat berat trsbt tidak dioperasikan
5. Security bertanggung jawab atas keamanan alat berat selama tidak
dioperasikan di gudang penyimpanan.
6. Cleaning Service bertanggung jawab atas kebersihan ruang perusahaan.

2.3. Rencana Pengembangan Usaha

Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat berat yang sedang


mengalami peningkatan karena pesatnya pembangunan di bidang konstruksi
merupakan tujuan dari usaha ini. Untuk perkembangan dimasa yang akan
datang, kami akan menambah jumlah armada tentunya dengan spesifikasi alat
berat terbarukan, dapat menyewakan alat berat ke seluruh wilayah Indonesia.
BAB III

ANALISIS PASAR

Semakin hari pembangunan infrastruktur kian masif. Pembangunan


infrastruktur pun nyatanya menjadi fokus pemerintahan saat ini. Dengan
menggenjot pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan lainlain,
diharapkan akan memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi di
Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Anggaran yang
disiapkan oleh pemerintah pun tidak main-main. Pada APBN tahun 2017,
Rp. 378 Triliun dialokasikan pemerintah untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur bahkan di RAPBN tahun 2018 pemerintah menambah
anggaran untuk proyek infrastruktur menjadi Rp. 409 Triliun.

Pun saat ini Indonesia juga berada dalam posisi ke-4 sebagai negara
pangsa konstruksi nasional terbesar di Asia. Terhitung dalam kurun waktu
2014-2019 diprediksi nilai pasar konstruksi nasional mencapai Rp.5.000
Triliun. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila perusahaan berbasis
konstruksi berkembang di Indonesia, baik perusahaan perseorangan maupun
perusahaan-perusahaan skala besar yang sudah menangani berbagai macam
pembangunan konstruksi dan bekerjasama dengan pemerintah.
Hal ini juga memberikan sinyal positif, tidak hanya bagi perusahaan
konstruksi, namun juga perusahaan penyewaan alat berat. Dengan tren
positif ini, kami optimis sebagai 'penyokong' kebutuhan alat berat di
perusahaan konstruksi dalam proses pembangunan infrastruktur. Akan
tetapi, kenyataan yang terjadi adalah pasokan alat berat dari perusahaan
penyedia alat berat tidak dapat mengimbangi kebutuhan alat berat skala
nasional.
Apabila dilihat dari data grafik diatas, pada tahun 2018 kebutuhan alat berat
sebesar 112.305, sedangkan ketersediaan alat berat hanya mencapai 43.240. Angka
ini bahkan tidak mencapai 50% angka kebutuhan alat berat. Apabila dibandingkan
dengan kebutuhannya di tahun 2018 masih terdapat selisih yang cukup besar antara
supply dan demand . Selisih yang cukup besar ini diprediksikan akan terus berlanjut
hingga tahun 2020. Dilihat dari persoalan diatas, kebutuhan alat berat dengan
jumlah
ketersediaan alat berat masih sangat kurang. Dengan adanya beberapa proyek
strategis di Indonesia yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pertumbuhan Ekonomi (MP3EI) di Indonesia sampai dengan 2025 menyebabkan
pertumbuhan pembangunan infrastuktur yang pesat, menyebabkan Industri Alat
berat nasional semakin melirik untuk mengembangkan dalam sector yang satu ini.
BAB IV

STRATEGI ORGANISASI, PRODUKSI, DAN PEMASARAN

4.1. Struktur Organisasi

Secara umum struktur organisasi dari perusahaan penyewaan alat berat


terbagi menjadi tiga divisi, yaitu:

1. Divisi Pemasaran, adalah divisi yang bertanggung jawab atas


penerimaan dan pengiriman alat yang dipesan penyewa, memperbarui
kontrak, serta membuat laporan pemakaian alat yang disewa.

2. Divisi Keuangan, adalah divisi yang bertanggung jawab dalam


menangani pembayaran penyewa dan melakukan penagihan terhadap
jatuh tempo, membuat laporan pendataan, laporan penerimaan kas,
dan laporan pembayaran ke manajer.

3. Divisi operasional, adalah divis yang bertanggung jawab


mengoperasikan alat berat yang disewa oleh penyewa dan menerima
pengembalian alat berat.

Berikut merupakan struktur organisasi dari perusahaan kami:

KOMISARIS

DIREKTUR

MANAJER PEMASARAN MANAJER ADMINISTRASI MANAJER OPERASIONAL

STAFF PEMASARAN STAFF ADMINISTRASI


OPERATOR MEKANIK OLIMAN, CHECKER

4.2. Strategi Produksi

Jenis alat berat yang tersedia pada perusahaan kami adalah:

1. Excavator
2. Bulldozer
3. DumpTruck
4.3. Strategi Pemasaran

Rencana operasional pemasaran menggunakan strategi pemasaran/marketing


sebagai berikut:

1. Bekerja sama dengan pihak kontraktor terkait mengenai sewa


menyewa alat – alat berat.
2. Memasarkan melalui media masa, baik cetak maupun elektronik.
3. Menggunakan media sosial sebagai alat untuk menarik perhatian
konsumen mengenai penyewaan alat berat.

BAB V

CASH FLOW

5.1. Aspek Pesaing

Untuk penyewaan alat berat kami menawarkan pengiriman dengan cepat dan
melakukan penggantian alat akan langsung dikirim saat pihak penyewa
menginginkan pergantian alat. Serta di sediakan montir serta suku cadang
selama alat berat di sewa.

5.2. Cash Flow (Aliran Dana)

Terlampir
LAMPIRAN

BIAYA INVESTASI
NAMA BARANG KUANT SATU HARGA TOTAL HARGA
ITAS AN

Peralatan Kantor
PC Intel Core i5 5 Unit Rp. 5.000.000 Rp. 25.000.000
Printer Epson L556 4 Unit Rp. 3.000.000 Rp. 12.000.000
Sewa Tanah 10000 m2 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000
Bengkel dan Barak 1000 m2 Rp. 1.000.000.000 Rp. 1.000.000.000
Pekerja
Mesin dan Alat Rp. 2.000.000.000 Rp.2.000.000.000
Peralatan Lainnya Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000

BIAYA ALAT BERAT

ALAT BERAT
Bulldozer 1 Unit Rp. 1.300.000.000 Rp. 1.300.000.000
Excavator 3 Unit Rp. 1.050.000.000 Rp. 3.150.000.000
Dumptruck 15 Unit Rp. 800.000.000 Rp. 12.000.000.000
Mobil 3 Unit Rp. 350.000.000 Rp. 1.050.000.000
Truck Tangki BBM 2 Unit Rp. 100.000.000 Rp. 200.000.000

BIAYA OPERASIONAL

OPERASIONAL
Solar Bulan Rp. 189.098.678
Pelumas Bulan Rp. 61.876.134
Pemeliharaan Bulan Rp. 4.000.000
Mobilisasi Bulan Rp. 150.000.000
Demolisasi

BIAYA LANGGANAN DAN JASA

LANGGANAN
Telepon dan Internet 1 Bulan Rp. 1.700.000 Rp. 1.700.000
Air 1 Bulan Rp. 500.000 Rp. 500.000
Listrik 1 Bulan Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
BPJS 25 Bulan Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
Makan Siang 500 Bulan Rp. 25.000 Rp. 12.500.000

BIAYA GAJI DAN UPAH KARYAWAN


TENAGA KERJA
Direktur 2 Gaji Rp.8.000.000 Rp.16.000.000
Komisaris 1 Gaji Rp. 6.500.000 Rp. 6.500.000
Manager 3 Gaji Rp. 6.000.000 Rp. 18.000.000
Mekanik 3 Upah/hari Rp. 300.000 Rp. 27.000.000
Operator 5 Upah/hari Rp. 300.000 Rp. 45.000.000
Oliman,Greaseman,Checker 6 Upah/hari Rp. 250.000 Rp. 45.000.000
Cooperator 2 Upah/hari Rp. 250.000 Rp. 15.000.000
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Administration staff 2 Gaji Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000
Marketing Staff 2 Gaji Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
Office Boy 3 Gaji Rp. 2.500.000 Rp. 7.500.000

Anda mungkin juga menyukai