Disusun Oleh:
Kelas:
7A
Dosen Pembimbing:
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun proposal usaha
penyewaan alat berat ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan proposal ini sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun laporan mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan berkat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas proposal ini,
2. Orang tua atas dukungan moril, spiritual, dan material.
3. Bapak M. Hijrah Agung Sarwandy, S.T., M.T, selaku dosen Kewirausahaan,
serta.
4. Rekan yang telah bekerja sama dengan baik.
Tim penulis
BAB I
PENDAHULAN
1.2. Tujuan
RENCANA PRODUKSI
ANALISIS PASAR
Pun saat ini Indonesia juga berada dalam posisi ke-4 sebagai negara
pangsa konstruksi nasional terbesar di Asia. Terhitung dalam kurun waktu
2014-2019 diprediksi nilai pasar konstruksi nasional mencapai Rp.5.000
Triliun. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila perusahaan berbasis
konstruksi berkembang di Indonesia, baik perusahaan perseorangan maupun
perusahaan-perusahaan skala besar yang sudah menangani berbagai macam
pembangunan konstruksi dan bekerjasama dengan pemerintah.
Hal ini juga memberikan sinyal positif, tidak hanya bagi perusahaan
konstruksi, namun juga perusahaan penyewaan alat berat. Dengan tren
positif ini, kami optimis sebagai 'penyokong' kebutuhan alat berat di
perusahaan konstruksi dalam proses pembangunan infrastruktur. Akan
tetapi, kenyataan yang terjadi adalah pasokan alat berat dari perusahaan
penyedia alat berat tidak dapat mengimbangi kebutuhan alat berat skala
nasional.
Apabila dilihat dari data grafik diatas, pada tahun 2018 kebutuhan alat berat
sebesar 112.305, sedangkan ketersediaan alat berat hanya mencapai 43.240. Angka
ini bahkan tidak mencapai 50% angka kebutuhan alat berat. Apabila dibandingkan
dengan kebutuhannya di tahun 2018 masih terdapat selisih yang cukup besar antara
supply dan demand . Selisih yang cukup besar ini diprediksikan akan terus berlanjut
hingga tahun 2020. Dilihat dari persoalan diatas, kebutuhan alat berat dengan
jumlah
ketersediaan alat berat masih sangat kurang. Dengan adanya beberapa proyek
strategis di Indonesia yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pertumbuhan Ekonomi (MP3EI) di Indonesia sampai dengan 2025 menyebabkan
pertumbuhan pembangunan infrastuktur yang pesat, menyebabkan Industri Alat
berat nasional semakin melirik untuk mengembangkan dalam sector yang satu ini.
BAB IV
KOMISARIS
DIREKTUR
1. Excavator
2. Bulldozer
3. DumpTruck
4.3. Strategi Pemasaran
BAB V
CASH FLOW
Untuk penyewaan alat berat kami menawarkan pengiriman dengan cepat dan
melakukan penggantian alat akan langsung dikirim saat pihak penyewa
menginginkan pergantian alat. Serta di sediakan montir serta suku cadang
selama alat berat di sewa.
Terlampir
LAMPIRAN
BIAYA INVESTASI
NAMA BARANG KUANT SATU HARGA TOTAL HARGA
ITAS AN
Peralatan Kantor
PC Intel Core i5 5 Unit Rp. 5.000.000 Rp. 25.000.000
Printer Epson L556 4 Unit Rp. 3.000.000 Rp. 12.000.000
Sewa Tanah 10000 m2 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000
Bengkel dan Barak 1000 m2 Rp. 1.000.000.000 Rp. 1.000.000.000
Pekerja
Mesin dan Alat Rp. 2.000.000.000 Rp.2.000.000.000
Peralatan Lainnya Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
ALAT BERAT
Bulldozer 1 Unit Rp. 1.300.000.000 Rp. 1.300.000.000
Excavator 3 Unit Rp. 1.050.000.000 Rp. 3.150.000.000
Dumptruck 15 Unit Rp. 800.000.000 Rp. 12.000.000.000
Mobil 3 Unit Rp. 350.000.000 Rp. 1.050.000.000
Truck Tangki BBM 2 Unit Rp. 100.000.000 Rp. 200.000.000
BIAYA OPERASIONAL
OPERASIONAL
Solar Bulan Rp. 189.098.678
Pelumas Bulan Rp. 61.876.134
Pemeliharaan Bulan Rp. 4.000.000
Mobilisasi Bulan Rp. 150.000.000
Demolisasi
LANGGANAN
Telepon dan Internet 1 Bulan Rp. 1.700.000 Rp. 1.700.000
Air 1 Bulan Rp. 500.000 Rp. 500.000
Listrik 1 Bulan Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
BPJS 25 Bulan Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
Makan Siang 500 Bulan Rp. 25.000 Rp. 12.500.000