Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN INTERNSHIP

Diajukan sebagai syarat

Untuk kelulusan mata kuliah

Enrichment Program Track Internship

Program Studi Teknik Sipil

Jenjang Studi Strata I

Oleh:

Moch Azharu Zainunniam

Reza Kusuma Rezaldi 2001577112

CIVIL ENGINEERING PROGRAM

CIVIL ENGINEERING STUDY

FACULTY OF ENGINEERING

JAKARTA

2019
i
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Puji serta
syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga laporan enrichment program yang
berjudul “Laporan Enrichment Program Internship 3+1 di PT. Wika Gedung” ini
dapat tersusun sampai selesai. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada pihak–pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan
laporan, diantaranya:

1. Bapak Ilman Nadhif Abda selaku Ketua Pelaksana yang dengan sabar telah
membantu dan membimbing penulis dalam menjalankan program magang di PT.
Wika Gedung

2. Bapak Sandi selaku Quality Control yang telah membantu dan mengajarkan
banyak hal untuk penulis

3. Bapak Wahyu, Bapak Ardi, Bapak Rizal, Bapak Jafar, Bapak bob, Ibu Firda,
dan Ibu Devi selaku staff di proyek jalan Apartemen Icon Gresik yang telah
membantu dan memberikan pengalamannya untuk penulis

4. Rekan-rekan pekerja di kantor proyek maupun kantor pusat yang telah


memberikan motivasi untuk penulis

5. Ibu Putri Arumsari, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan

6. Teman-teman mahasiswa teknik sipil Universitas Bina Nusantara yang selalu


mendukung saya dalam menjalankan perkuliahan dan mengerjakan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari segala pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Gresik, 1 April 2019

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Anugerah Kridapradana


..................................... 5 Gambar 2.2 Struktur Pengorganisasian Proyek Jalan Tol
Serang - Panimbang ........... 6 Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pelaksana
Pekerjaan ............................................... 11 Gambar 3.1 Lapisan Jalan Utama
............................................................................... 17 Gambar 3.2 lapisan jalan
Dua Lajur ........................................................................... 17 Gambar 3.3
Pekerjaan Lean Concrete ........................................................................ 19 Gambar
3.4 Pekerjaan Lean Concrete ........................................................................ 19
Gambar 3.5 Layout Box Traffic
................................................................................. 20 Gambar 3.6 Box Traffic
Walantaka ........................................................................... 22 Gambar 3.7 Box
Traffic Walantaka ........................................................................... 23 Gambar 3.8
Denah dan Potongan Memanjang Box Culvert ...................................... 24 Gambar
3.9 Potongan dan Denah inlet Box Culvert .................................................. 25
Gambar 3.10 Detail Tulangan Box Culvert
................................................................ 25 Gambar 3.11 Potongan dan Detail
Headwall ............................................................. 26 Gambar 3.12 Pengerjaan Box
Culvert 1 ..................................................................... 28 Gambar 3.13 Pengerjaan
Box Culvert 2 ..................................................................... 28 Gambar 3.14
Potongan memanjang Jembatan Irigasi ................................................ 29 Gambar
3.15 Desain Layout jembatan Irigasi ............................................................ 29
Gambar 3.16 Kondisi Pekerjaan jalur irigasi
............................................................. 31 Gambar 3.17 kondisi pekerjaan jalur
irigasi ............................................................... 32 Gambar 3.18 Detail desain
perpotongan crossing jembatan ...................................... 34 Gambar 3.19 Profil
Gelagar Pracetak Menerus STA 10+250 .................................... 35

v
vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Informasi


Proyek…………………………………………………………...3

vii
viii
ix
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang perusahaan

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) adalah


partner pilihan dalam bidang konstruksi, konsesi dan properti yang
mengedepankan safety & quality, dalam menciptakan ruang (space) untuk
kehidupan manusia yang lebih baik.

WIKA Gedung, sebagai salah satu dari enam anak perusahaan PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk (WIKA), telah tumbuh dan berkembang secara
konsisten melayani pasar pemerintah, BUMN/BUMD, loan dan swasta di
Indonesia. Berdiri pada 24 Oktober 2008, WIKA Gedung memulai usaha di
bidang konstruksi bangunan gedung dan memiliki reputasi sebagai perusahaan
konstruksi terdepan di Indonesia.

Sebagai langkah inisiatif dalam mengembangkan inovasi jasa konstruksi,


WIKA Gedung melanjutkan pengembangan ke bisnis properti pada 2013.
Sejalan dengan arahan pemegang saham untuk melakukan transformasi, WIKA
Gedung mulai mengembangkan bisnis properti ke arah konsesi untuk
mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan memperoleh hasil
dari recurring income.

WIKA Gedung telah mengalami transformasi bisnis dalam rangka


mencapai sasaran yang ditetapkan dalam RJP (Rencana Jangka Panjang)
maupun RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) untuk mampu
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha.

Pada 2012, WIKA Gedung fokus pada profitabilitas melalui pemilihan


pelanggan yang selektif, penerapan Blue Ocean Strategy, efisiensi biaya, dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai aset perusahaan (Human
Capital).

1
WIKA Gedung menjalankan transformasi 2 melalui pengembangan ke bisnis
properti pada 2012-2013 dan melanjutkan transformasi 3 dengan
melakukan Penawaran Umum Perdana atau IPO (Initial Public Offering) pada
2017, sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

Demi tercapainya pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, WIKA


Gedung mengutamakan produk dan service yang berkualitas, bernilai tambah
serta peduli terhadap keselamatan dan lingkungan untuk kehidupan manusia
yang lebih baik. Selain itu, perusahaan turut membangun engagement dengan
para pemangku kepentingan sebagai kunci kesuksesan hubungan bisnis.

Kesuksesan WIKA Gedung juga berdasar pada manajemen bisnis yang adil
dan transparan, yang dapat dilihat melalui komitmen perusahaan dalam
menerapkan standar tertinggi dari praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
atau GCG (Good Corporate Governance) serta menciptakan inovasi untuk
meningkatkan pertumbuhan dan penciptaan nilai. Selain itu, perusahaan turut
menerapkan konsep Manajemen Pengetahuan demi tercapainya objektif
perusahaan melalui pemanfaatan aset informasi sebaik-baiknya.

2
1.2 Pengalaman Proyek

PT. Wika Gedung sebagai perusahaan konsultan di bidang Konstruksi telah


menyelesaikan proyek-proyek konstruksi dalam negeri yang banyak
diantaranya proyek yang berada di daerah. Berikut adalah beberapa pengalaman
proyek yang telah dikerjakan:

1. Jakarta International Velodrome, Rawamangun – Jakarta


2. GOR Kuansing, Riau
3. RSUD Pasar Minggu, Jakarta
4. Modern Market permai, Surabaya
5. Icon Mall, Gresik

Dan masih banyak lagi.

3
STRUKTUR ORGANISASI

2.1 struktur organisasi

4
AKTIVITAS PROYEK

3.1 pekerjaan pengecoran area kolam renang & yoga

3.1.1 Latar Belakang

Kolam renang merupakan area basah (terisi air) yang berfungsi untuk
kegiatan olahraga seperti berenang & meyelam. Struktur kolam renang pada
Apartemen Icon Gresik dirancang sesuai permintaan pemberi tugas. Maka
untuk hal diatas perlu dibuat metode pengecoran area kolam renang yang
terdiri dari 2 metode.

- Pengecoran Monolite yaitu dengan cara pengecoran seluruh area


kolam/yoga baik plat maupun dinding nya di cor pada saat bersamaan
- Pengecoran setempat yaitu dengan cara pengecoran awal plat & balok
setelah itu dipasang waterstop supercast SW10 pada tanggulan, kemudian
dengan jeda waktu 1 hari dilanjutkan dengan pengecoran dinding.

3.1.2 Desain layout

3.1.3 Data Material

Material yang digunakan adalah :

- Beton Fc 30
- Waterproofing integral
- Paku beton
- Supercast SW10

3.1.4 Pelaksanaan

Berikut ini tata cara pengerjaan kolam renang & yoga:

Untuk pengecoran monolite

a. Setelah besi dan bekisting terpasang dengan baik dilakukan pengecoran


monolite dengan cara beton tertuang pada balok terlebih dahulu sampai
bawah pelat, kemudian setelah itu cor pelat lantai area kolam sampai rata,
diamkan sekitar 1 sampai 2 jam (agar beton balok & pelat padat)
dilanjutkan dengan cor dinding kolam menggunakan integral. Proses ini
harus dikawal oleh team QC agar pengecoran baik dan tidak bocor.

5
- cor tahap pertama dilakukan pengecoran balok sampai dengan level
bawah pelat ditambahkan dengan cairan integral waterproofing

- cor tahap kedua dilakukan setelah cor tahap pertama di cor 1 sampai 2
jam, kemudian dilakukan pengecoran pelat lantai & dinding bersamaan
jika memungkinkan.

b. Untuk pengecoran tidak monolite atau setempat

Cor dilakukan hanya pada pelat & balok saja, kemudian dibuat tanggulan,
pertama pasang supercast pada tanggulan beton lalu rekatkan waterstop
supercast SW10 dengan supercast adhesive. Agar waterstop berfungsi
sesuai spesifikasi selang 1 hari atau lebih baru dilakukan pemasangan
dilanjutkan dengan pengecoran dinding beton area kolam. Hasil
pengecoran ini diharapkan baik agar tidak ada kebocoran.

- pasang waterstop supercast SW adhesive terlebih dahulu keliling area


yang akan dipasang supercast SW 10

- kemudian rekatkan supercast adhesive SW dengan supercast SW 10


pastikan tidak ada rongga antar waterstop SW 10 dengan adhesive

- setelah waterstop dipasang kemudian pasang bekisting dinding planter


dan lebar beton tidak boleh lebih dari 75mm.

3.1.5 Gambar lapangan

6
3.2 Pekerjaan Pondasi PC3

3.2.1 Latar Belakang

Pekerjaan pondasi adalah pekerjaan yang diawali dengan galian sesuai


elevasi yang diinginkan. Adapun pada pekerjaan pondasi pilecap PC 3 ,
terdapat kabel strand tiang pancang yang kurang, sehingga harus dibuat
dan dilaksanakan, maka kami jelaskan sebagai berikut.

1.1 lakukan galian pada pile cap sesuai elevasi yang diinginkan, contoh pc
3 adalah dengan kedalaman 30 cm.
1.2 Kemudian bobok tiang pancang pada area pile cap 3 sampai jarak
30cm, sesuai gambar
1.3 Apabila terdapat kabel strand yang belum memenuhi kriteria gambar
yang disyaratkan (kabel strand terlihat 20-25 cm) maka galian
dilanjutkan untuk mencapai bobokan tiang pancang yang diinginkan
yaitu 30 cm

3.2.2 Desain Layout

3.2.3 Data Material

Material yang digunakan adalah:

- batako untuk formwork

- beton B0

- besi D13 atau D16

- beton Fc 41,5 mpa untuk tiang pancang

- beton Fc 30 mpa untuk pondasi pilecap

3.2.4 Pelaksanaan

1. lakukan marking area yang akan digali (PC 3)

2. Untuk galian pilecap 3 digali sedalam ± 0,8 m.

3. Bersihkan sisa sisa galian agar dapat dilakukan pemadatan dan lantai
keja

4. bobok tiang pancang dan unit sesuai elevasi, khusus yang unit kurang
dari standar dan syarat yaitu, 40-50 cm maka dilakukan galian kedalaman
30 cm. Kemudian bobok tiang pancang tersebut dengan strend cable

7
terlihat 30cm. Yang sudah terlihat kondisi lapangan 20-25 cm. Untuk yang
terlihat 5cm disesuaikan (gali 50cm)

5. pasang formwork batako pada area pile cap dan area tiang pancang yang
kurang sejajar tinggi bobokan nya.

6. cor area tiang pancang setelah diberi tulangan 4D13/16 dan sengkang
D10 sampai bottom pile cap dengan mutu beton fc 41,5 mpa. Tunggu
sampai dengan 3-4 hari sampai mutu beton +/- 50%

7. pasang besi pada pile cap 3 sesuai gambar, lakukan cek list kemudian
pile cap 3 dapat di cor dengan mutu fc 30 mpa.

8
3.3 Pekerjaan pemasangan tulangan utama dan menerus (balok &
pelat)

3.3.1 Latar Belakang

Pekerjaan pembesian/ penulangan utama balok dan pelat adalah pekerjaan


yang diawali dengan metode pemasangan dengan mengacu dengan
panjang penyaluran / overlapping sesuai gambar for construction STR
STD-02. Adapun pada pekerjaan penulangan menerus balok dan pelat ini
akan digunakan pada lantai 7 s/d atap tower A dan B, sehingga harus
dibuat metode pemasangan dan dilaksanakan. Maka kami jelaskan sebagai
berikut.

1. Lakukan pemasangan tulangan yang diinginkan, contoh balok dengan


bentang 4 as yang artinya 4x8 m (per as 8m) maka total panjang adalah
32 m
2. Kemudian pasang tulangan utama balok sesuai notasi tulangan atas
6D22 3D22 6D22, tulangan bawah 3D22 6D22 3D22 atau sesuai
gambar. Maka tulangan utama menerus yang akan kita pasang
dilapangan adalah berjumlah 3 batang untuk tulangan atas, dan 3
batang untuk tulangan bawah.
3. Apabila setelah terpasang utuh (12 m) dan panjang penyaluran
memenuhi kriteria gambar yang disyaratkan, maka tulangan
selanjutnya dipasang kearah as lainnya sesuai jumlah notasi diameter
tulangan tersebut, dilanjutkan sampai dengan jarak tertentu (4As)
sampai selesai terpasang semua.
4. Pemasangan dengan sistem diatas agar memudahkan dilapangan dan
besi yang digunakan tidak banyakn terbuang
5. Hal ini berlaku juga pada tulangan besi pelat (D10) yang akan
dipasang dilapangan, namun pada pertemuan panjang lewatan/
penjangkaran/ overlapping besi diusahakan tidak sejajar/jigjag.

3.3.2 Desain Layout

3.3.3 Data Material

Material yang digunakan adalah:

- besi seusai notasi contoh: balok atas 6D22 3D22 6D22 bawah 3D22
6D22 3D22, pelat memakai D10

- kawat bendrat

9
3.3.4 Pelaksanaan

1. Dilakukan marking area yang akan dipasang besi tulangan


balok maupun plat
2. Untuk pemasangan besi tulangan utuh 12m adalah tulangan
menerus
3. Bersihkan sisa sisa sampah pada area bekisting (jika ada)
4. Cek jumlah sesuai notasi gambar untuk besi balok yang akan
dipasang dilapangan, dan plat juga di cek dilapangan, yang
sudah terlihat terpasang tulangan menerus panjang lewatannya
harus sesuai standar drawing. Dan tidak boleh sejajar kondisi
lapangan nya. Untuk yang pemasangan dapat dipasang panjang
lewatan pada area tumpuan dan area lapangan begitu
sebaliknya (tulangan atas dan tulangan bawah)
5. Setelah terpasang tulangan atas dan tulangan bawah seperti
poin 4, kemudian pasang tulangan tumpuan seperti yang
disyaratkan
6. Pembesian tulangan balok dan plat setelah selesai seluruhnya,
maka pekerjaan pengecoran siap dilaksanakan.

3.3.5 Gambar Lapangan

10
3.4 Siklus pengecoran pelat lantai dan balok

3.4.1 Latar Belakang

Siklus pelat dan balok adalah sebuah siklus yang berisi informasi
mengenai kapan pemasangan bekisting dan pengecoran, kapan hari
pembongkaran bekisting, kapan hari pelepasan support reproping. Siklus
pelat lantai dan balok ada 4 macam, yaitu:

- pemasangan bekisting dan pembesian pelat dan balok

- pembesian kolom dan bekisting kolom dan cor kolom

- pembongkaran perancah balok dan pelat lantai, dengan menyisakan


support reproping, yaitu kondisi menyisakan bodeman balok pelat tengah

- pembongkaran semua reproping balok maupun pelat lantai

3.4.2 Data Material

Material yang digunakan adalah:

- Corinplek 18mm

- Hollow 10x10, 50x50, 40x40

- Perancah 190cm, 170cm, 90cm

- U head

- Bas jack

3.4.3 Pelaksanaan

Pengecoran perlantai dengan durasi 16 hari

1. Hari ke 1 s/d hari ke 16


1.1 proses pemasangan bekisting dan pembesian balok maupun lantai
di hari ke 1 sampai hari ke 16 dengan kondisi di hari ke 16 sudah
selesai pengecoran pelat lantai dan balok
2. Hari ke 16 s/d hari ke 32
1.1 dilanjutkan pembesian kolom dan bekisting kolom dan cor kolom
di lantai ke 2

11
1.2 proses pemasangan bekisting dan pembesian balok maupun lantai
di hari ke 16 sampai dengan hari ke 32 dengan kondisi hari ke 32
sudah selesai pengecoran pelat lantai dan balok
1.3 bongkar perancah balok dan pelat lantai ke 1 tinggal support
reproping dengan kondisi menyisakan bodeman balok pelat tengah
(dihari ke 23) durasi 7 hari dari hari ke 16 di umur beton 7 hari
3. hari ke 32 s/d hari ke 48
1.1 dilanjutkan pembesian kolom dan bekisting kolom dan cor kolom
lantai ke 3
1.2 proses pemasangan bekisting dan pembesian balok maupun lantai
di hari ke 32 sampai dengan hari ke 48 dengan kondisi hari ke 48
sudah selesai pengecoran pelat lantai dan balok
1.3 bongkar bodeman balok dan pelat lantai ke 1 diganti dengan
support reproping murni (dihari ke 30) durasi 7 hari dari hari ke 23
diumur beton 14 hari
1.4 bongkar perancah balok dan pelat lantai ke 2 tinggal support
reproping dengan kondisi menyisakan bodeman balok pelat tengah
(dihari ke 39) durasi 7 hari dari hari ke 32 di umur beton 7 hari
4. hari ke 48 s/d hari ke 64
1.1 dilanjutkan pembesian kolom dan bekisting kolom dan cor kolom
lantai ke 3
1.2 proses pemasangan bekisting dan pembesian balok maupun lantai
di hari ke 48 sampai dengan hari ke 64 dengan kondisi hari ke 64
sudah selesai pengecoran pelat lantai dan balok
1.3 bongkar semua reproping balok maupun pelat lantai ke 1 (dihari ke
37) durasi 5 hari dari hari ke 32 diumur beton 21 hari
1.4 bongkar bodeman balok dan pelat lantai ke 2 diganti dengan
support reproping murni (dihari ke 46) durasi 7 hari dari hari ke 39
diumur beton 14 hari
1.5 bongkar perancah balok dan pelat lantai ke 3 tinggal support
reproping dengan kondisi menyisakan bodeman balok pelat tengah
(dihari ke 55) durasi 7 hari dari hari ke 48 di umur beton 7 hari
5. hari ke 64 s/d hari ke 80
1.1 dilanjutkan pembesian kolom dan bekisting kolom dan cor kolom
lantai ke 3
1.2 proses pemasangan bekisting dan pembesian balok maupun lantai
di hari ke 64 sampai dengan hari ke 80 dengan kondisi hari ke 64
sudah selesai pengecoran pelat lantai dan balok
1.3 bongkar semua reproping balok maupun pelat lantai ke 1 (dihari ke
37) durasi 5 hari dari hari ke 32 diumur beton 21 hari
1.4 bongkar semua reproping balok maupun pelat lantai ke 2 (dihari ke
53) durasi 5 hari dari hari ke 48 diumur beton 21 hari

12
1.5 bongkar bodeman balok dan pelat lantai ke 3 diganti dengan
support reproping murni (dihari ke 62) durasi 7 hari dari hari ke 55
diumur beton 14 hari. Bongkar semua reproping balok maupun
pelat lantai ke 3 diumur beton 21 hari

3.4.4 Gambar lapangan

13
14
3.5 Pekerjaan dinding precast

3.5.1 Latar belakang

Pemasangan dinding precast diharapkan menghasilkan kualitas pekerjaan


facade sesuai dengan mutu yang diharapkan dan terjamin dari segi
kerataan dinding.

3.5.2 Data Material

Material yang digunakan adalah :

- Besi beton

- Beton ready mix fc 30

- tulangan polos mutu U-24

3.5.3 Pelaksanaan

1. persiapan lahan untuk fabrikasi precast panel

2. setelah selesai persiapan lahan untuk fabrikasi precast panel,


selanjutnya pembuatan bekisting dinding precast sesuai dengan
modul dinding yang telah disetujui oleh pengawas atau owner

3. selanjutnya sebelum bekisting dinding precast digunakan bekisting


diberi minyak terlebih dahulu supaya beton tidak menempel pada
permukaan dinding dengan bekisting precast

4. pembesian dinding precast sesuai dengan gambar shop drawing


yang telah disetujui oleh pengawas atau owner

5. kemudian dilakukan pengecoran dinding precast dan proses


pemerataanya menggunakan jidar supaya dinding rata

6. pembongkaran frame moulding precast sambil menunggu umur


beton

7. setelah umur beton sudah memenuhi syarat (24jam) bed precast


diangkat kemudian precast diangkat menggunakan TC ditaruh pada
stock yard precast

15
8. sebelum pemasangan dinding precast terlebih dahulu marking
pinjaman grid bangunan dan pinjaman elevasi untuk memudahkan
dalam pemasangan dinding precast

9. untuk memastikan kembali cek kelurusan perimeter plat diatas


dengan plat dibawahnya menggunakan unting unting

10. pasang chain blok satu lantai diatas lantai yang akan di pasang
dinding precast nya

11. berikutnya pasang bracket dinding precast pada plat lantau


bangunan

12. proses pengangkatan dinding precast dari stock yard untuk


dilakukan pemasangan dinding precast pada bangunan.

13. Proses pengelasan bracket pada embededd precast dan tidak lupa
untuk kerataan serta kelurusan tetap harus diperhatikan. Untuk
joint antar precast menggunakan grouting adukan 1PC:3PS
sedangkan celah antara pelat lantai dengan dinding precast
menggunakan sealent.

3.5.4 Gambar Lapangan

16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai