Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. AZKA PEMBANGUNAN MERANGIN


JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH
KECAMATAN SIULAK MUKAI

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah praktek kerja


lapangan

DISUSUN OLEH:
GENTA FISKA 20101129901017
RANDA GUSTIAN 20101129901011

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


AKADEMI TEKNIK ADIKARYA
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

PT. AZKA PEMBANGUNAN MERANGIN


BERUPA KEGIATAN PENINGKATAN JALAN KABUPATEN
JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH

Telah Diperiksa Dan Disahkan Pada Tanggal :


…………………………………..

PEMBINA LAPANGAN DIREKTUR


PT. AZKA PEMBANGUNAN
MERANGIN

IPO APRIANTO AZMIADI, S.H

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktek kerja lapangan program teknik sipil yang di susun


oleh :

GENTA FISKA 20101129901017


RANDA GUSTIAN 20101129901011

Telah disetujui dan di sahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan


peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan.
Kerinci,……Desember 2022

Pembimbing I Pembimbing II

HENGKI JUNATA, S.T LOSITA DEWI, M.Pd


NIDN : NIDN : 1001109104

Direktur ATAK KERINCI Ketua Prodi Teknik Sipil

ILWANDRI, S.Pd, M.Pd FANTONI, ST,MT


NIDN : 1014043404 NIDN : 1009108201

iii
LEMBAR PENGESAHAN AKADEMIK

TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN PADA TANGGAL:


………………………………….

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

HENGKI JUNATA, S.T LOSITA DEWI, M.Pd


NIDN: NIDN: 1001109104

Direktur ATAK KERINCI Ketua Prodi Teknik Sipil

ILWANDRI, S.Pd,M.Pd FANTONI, ST,MT


NIDN : 1014043404 NIDN : 1009108201

KATA PENGANTAR

iv
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis selalu panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis sampai pada saat ini dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan pada proyek kontruksi JALAN
LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH.
Pada penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, ajaran serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya.
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan motivasi, semangat dan do’a
serta keluarga besar yang tersayang.
3. Bapak Ilwandri,,M.Pd. Selaku Direktur ATAK Kerinci.
4. Bapak Fantoni. ST., MT. Selaku Ketua Prodi Teknik Sipil.
5. Bapak Azmiadi, SH Selaku Direktur PT. Azka Pembangunan Merangin
6. Bapak Hengki Junata, ST Selaku Pembimbing I.
7. Ibu Losita Dewi, M.Pd Selaku Pembimbing II.
8. Bapak Ipo Aprianto Selaku Pembimbing Lapangan.
9. Teman-teman seperjuangan, serta semua pihak yang terlibat.
Dalam pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, tentunya penulis merasa
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, sebagai bahan perbaikan
kedepan penulis tentunya mengharapkan koreksi, saran, serta masukan terhadap isi dari
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.


Kerinci, Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI

v
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………. i
LEMBARAN PENGESAHAN …………………………………………………………………. ii
LEMBARAN PERSETUJUAN ………………………………………………………………… iii
LEMBARAN PENGESAHAN AKADEMIK…………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………... vi
BAB I PEBDAHULUAN ………………………………………………………………………….1

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Program Studi Diploma ( D III) Teknik Sipil hal ini sesuai dengan kurikulum pendidikan
di Akademi Teknik Adikarya dimana Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada
semester V dan awal semester VI Praktik Kerja Lapangan juga salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk menempuh studi akhir.
Berkembangnya ilmu baik itu teknologi informasi dan metode pada bidang
pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi tetaplah dibutuhkan suatu pengalaman
dalam pekerjaan lapangan. Program Studi Teknik Sipil Akademi Teknik Adikarya
Kerinci mewajibkan peserta didik untuk mengikuti mata kuliah praktik guna untuk
menambahkan pengalaman mahasiswa dalam dunia lapangan. Praktik kerja dilaksanakan
pada proyek Jalan Lingkar Perkantoran Bukit Tengah Kecamatan Siulak Mukai.
Tujuan Praktik menambah wawasan ilmu pengatahuan mengenai proses
pembuatan jalan mengasah agar dapat mengaplikasikan keahlian dan membangun
kerjasama yang baik mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh dari literatur
perkuliahan maupun dunia kerja.
Tujuan pembuatan jalan untuk mendapatkan perencanaan jalan yang
aman,nyaman,dan ekonomis. Sehingga memudahkan untuk mencapai suatu lokasi dan
menghasilkan suatu tingkat kenyamanan dan keamanan yang tinggi bagi pengguna jalan
tersebut.

A. Proyek Yang Diamati


Adapun beberapa kegiatan yang diamati selama Praktik Kerja Lapangan
adalah sebagai berikut:
1. Meninjau metode pelaksanaa pekerjaan struktur proyek Jalan Lingkar
Perkantoran Bukikt Tengah Kecamatan Siulak Mukai, meninjau kesesuaian
wujud hasil pelaksaan terhadap gambar shop proyek pada item – item
pekerjaan tertentu.
2. Meninjau kesesuai waktu pelaksanaan aktual terhadap perencanaan proyek
Jalan Lingkar Perkantoran Bukit Tengah Kecamatan Siulak Mukai.

vii
3. Menganalisa permasalahan yang terjadi dilapangan pada proyek Jalan Lingkar
Perkantoran Bukit Tengah Kecamatan Siulak Mukai

B. Lokasi Proyek

Gambar 1.1 lokasi proyek

1.2 Tujuan (PKL) Praktik Kerja Lapangan


Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa adalah:
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses pelaksaan suatu
kegiatan proyek / industri kontruksi.
2. Agar mahasiswa dapat berpikir kritis dan memiliki wawasan yang luas.
3. Agar mahasiswa dapat membandingkan teori yang dipelajari di perkuliahan
dengan yang terjadi dilapangan.
4. Agar mahasiswa memiliki pengalaman untuk mempersiapkan diri pada industri
konstruksi.

viii
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat perusahaan

PT. Azka Pembangunan Merangin berdiri pada Tahun 2010 dengan


notaris Azmiadi, SH, berkedudukan dan berkantor pusat di Desa Salam Masumai
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. PT. Azka Pembangunan Merangin
mempunyai cabang kantor di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Tugas dan tanggung jawab PT. Azka Pembangunan Merangin adalah


sebagai berikut :
a) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor);

b) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan


yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
c) Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa.
d) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.

e) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak


penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan
sebuah bangunan.
f) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
g) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi), dan

h) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai


dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai
dengan apa yang dikehendaki.

ix
2.2 Organisasi Perusahaan

AZMIADI, SH

Direktur

DENOK PUTRI RENALDI

Sekretaris Bendahara

IPO APRIANTO ROBI WIJAYA CANDRA PUTRA

Pelaksana Ketua Team Survey K3

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja dan lain lain

Penjadwalan dilakukan dengan menyusun sebuah time schedule, yaitu


waktu pelaksanaan penyelesaian proyek. Apabila jangka waktu pelaksanaan yang
telah ditetapkan tidak dapat dipenuhi oleh kontraktor dan tidak dapat
mengemukakan alasan-alasan keterlambatan,maka akan dikenakan denda 1/1000
(satu per mil) dari harga kontrak untuk tiap-tiap hari kalender keterlambatan.
Keterlambatan akibat pekerjaan yang tidak sesuai kualitas standar selama masa
pelaksanaan merupakan tanggung jawab pelaksanaan dan tidak dapat meminta
perpanjangan waktu dari jadwal kontrak.
Waktu kerja ditentukan, yaitu :

NO JADWAL JAM MASUK ISTIRAHAT JAM PULANG

1 PAGI-SORE 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 17.00 WIB


Table 2.1 jadwal pelaksanaan kerja

x
BAB III

PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek


Proses mendapatkan proyek dilakukan dengan cara mengikuti pelelangan atau
tender. Yang dimaksud dengan tender atau pelelangan dalam hubungannya dengan
pelaksanan pekerjaan pembangunan ialah agar diperoleh karya bangunan yang
bersaing yaitu suatu karya pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
persyaratan atau spesifikasi dari bangunan.

Secara garis besar, pelelangan dibagi menjadi dua macam yakni pelelangan
umum dan pelelangan terbatas, selain itu masih ada satu macam pelelangan yang disebut
pelelangan bawah tangan (underhandche aanbesteding nominated ) atau penunjukan
langsung.

1. Pelelangan Langsung

Pelelangan umum, dimana peserta lelang adalah semua yang berminat


mengikuti pelelangan dan diumumkan adanya lelang tersebut secara luas
(misalnya surat kabar, radio, televisi ,internet dan lain-lain)

2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas, dimana peserta lelang adalah peminat pelelangan


yang sebelumnya sudah diseleksi dan adanya pelelangan diumumkan melalui
surat panggilan kepada peminat lelang yang telah terseleksi.

3. Penunjukan Langsung

Pemilik langsung menunjuk kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan,


tanpa proses tender. Cara ini biasanya dipakai berdasarkan hubungan baik atau
kepercayaan antara pemilik proyek dengan kontraktor.

xi
3.2 Gambaran Umum Proyek

A. Definisi Proyek

Proyek didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksud untuk melaksanakan tugas
yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas (soeharto 1995:1). Proyek juga
didefinisikan sebagai kegiatan tidak rutin, tidak berulang, berlangsung sekali lewat yang
dibatasi waktu, keuangan/biaya, dan kinerja/kualitas (Harrison 1981:1).
Dari dua definisi proyek diatas, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

 Proyek merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu


terbatas, tidak berulang.
 Proyek mempunyai tujuan tertentu yang telah di tentukan dalam spesifikasi
dengan memakai sumber daya tertentu.

 sumber daya proyek dibatasi oleh tiga kendala utama (triple constraint), yaitu
biaya (anggaran), jadwal, dan mutu.

B.Definisi Proyek Jalan

Pembangunan jalan adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran


Perencanaan teknis,pelaksaan konstruksi,serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian area
darat,termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapanya yang di peruntukan bagi lalu
lintas, yang berada dalam permukaan tanah.

3.3 Personalia Dan Organisasi Proyek


Untuk mencapai hasil yang optimal dalam penyelesaian suatu proyek sangat
tergantung pada sistem perencanaan sampai pelaksanaannya. Kelancaran suatu
pekerjaan didukung oleh adanya unsur-unsur organisasi proyek, di mana masing-masing
unsur yang terlibat di dalamnya bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
hingga selesainya proyek. Hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya adalah
saling berkaitan, sehingga diharapkan dapat saling berinteraksi dan saling menunjang
sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing agar pelaksanaan proyek dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Badan-badan hukum dan susunan organisasi pelaksanaan pekerjaan perlu

xii
dibentuk untuk menjamin pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan dan selesai pada waktunya. Masing-masing unsur organisasi
tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda.
Unsur-unsur organisasi yang terlibat langsung dalam Proyek Pembangunan
“JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH” adalah:
1. pemilik proyek (bouwheer/owner).
2. konsultan perencana (consultant/designer).

3. konsultan pengawas (direksi/supervisor), dan


4. pelaksana proyek (contractor).

Setiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan saling menunjang
antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan wewenang dan fungsinya masing-
masing agar sasaran pelaksanaan dapat tercapai sebagaimana diharapkan.

1.Pemilik Proyek

Pemilik Proyek (Bouwheer/owner) atau pemberi atau pengguna jasa adalah


seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya
kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak
kerja.

Pemilik Proyek “JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH” adalah


Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyak (PUPR) Kabupaten Kerinci. Tugas
dan tanggung jawan pemilik proyek adalah sebagai berikut:

a. Menunjuk Penyedia Jasa (Konsultan dan kontraktor).

b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan proyek.

c. Memberika fasilitas, baik berupa sarana dan prasana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

d. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.

e. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa


sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah konstruksi.

f. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara


menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindas atas nama
pemilik.

xiii
g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi), dan

h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh


penyedia jasa jika produknya telah sesuai denga napa yang dihendaki.

2.Konsultan Perencana

Konsultan perencana (direksi/supervisor) adalah tim teknis yang yang


menerimtugas dari pemimpin proyek untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan
dan memberikan saran-saran yang perlu dalam perencanaan/pelaksanaan proyek.
Tugas dan tanggung jawab perencana adalah sebagai berikut:

a. membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,


rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya

b. memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan pihak


kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal


yang kurang jelas dalam gambaran rencana, rencana kerja, dan syarat-
syarat.

d. Membuat gambar revisi apabila terjadi perubahan perencanaan, dan

e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

3.Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas (direksi/supervisor) adalah badan usaha yang bergerak


dibidang pengawasan pelaksanaan Konstruksi yang berfungsi sebagai wakil atau
mediator dari pemilik proyek. Tugas dan tanggung jawab dari konsultan pengawas
adalah sebagai berikut:

a. mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodic dalam pelaksanaan


pekerjaan.

c. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

d. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi

xiv
antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancer.

e. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari


pembengkakan biaya.

f. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai hasil
akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan.

g. Menerima atau menolak material / peralatan yang didatangkan kontraktor.

h. Menghentikan sementara apabila terjadi penyimpangan dari peraturan yang


berlaku.

i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan), dan

j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atau berkurangnya


pekerjaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pemimpin


proyek. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana
(pemborong/kontraktor) jika dirasakan perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
peraturan yang telah disepakati bersama di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).

4.Pelaksana Proyek
Pelaksana proyek atau kontraktor adalah orang atau suatu badan hukum atau
badan usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang
merupakan instansi / Lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, atau
perorangan yang telah melakukan penunjukan secara resmi, berikut aturan – aturan
penunjukan dan target proyek ataupun order / pekerjaan yang dimaksud tertuang dalam
kontrak yang disepakati antara pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana. Tugas dan
tanggung jawab dari pelaksana proyek adalah:
a. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja.
b. Menyediakan dan mempersiapkan perlengkapan bahan yang akan digunakan pada
proyek sesuai dengan persyaratan bestek.

xv
c. Menyediakan tenaga kerja serta peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
d. Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi
peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat syarat (RKS)
e. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
f. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab
pelaksanaan, dan
g. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.

3.4 Proses Pelaksanaan Proyek


Proses pelaksanaan proyek dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1. Project initiation phase (Tahap Inisiasi Proyek)
2. Project planning phase (Tahap Perencaan Proyek)
3. Project execution phase (tahap pelaksaan proyek)
4. Project monitoring dan control phase (tahan pemantauan dan pengendalian
proyek)
Berikut penjelasan untuk tahapan diatas.
1. Project initiation phase (Tahap Inisiasi Proyek)
inisiasi proyek adalah tahap awal suatu proyek dimulai, dalam artian memberikan
gambaran global suatu proyek dalam bentuk definisi/piagam proyek. Dari definisi inilah
akan kelihatan gambar global sebuah proyek yang akan dikerjakan.
2. Project planning phase (Tahap Perencaan Proyek)
Tahap perencanaan proyek menentukan tujuan proyek dan kebutuhan lainnya
yang dalam hal ini perlu ditentukan hasil akhir proyek, waktu, biaya dan performasi yang
ditargetkan. Pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek haruslah
diuraikan dan didaftar.
3. Project execution phase (tahap pelaksaan proyek)
Tahap pelaksanaan proyek adalah tahap pekerjaan dimana sebuah konstruksi
dibangun atau dikerjakan sesuai dengan perencanaan. Baik itu waktu, biaya dan
performasi proyek.
4. Project monitoring dan control phase (tahan pemantauan dan
pengendalian proyek)
xvi
Pengendalian proyek adalah pengontrolan terhadap kegiatan suatu proyek.
Mengontrol Langkah demi Langkah dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut apakah
sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Juga mengecek apakah aktivitas – aktivitas
proyek yang dilaksanakan sudah sesuai dengan estimasi dan rencana awal, bila belum,
Tindakan apa yang harus dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi.

xvii
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1Pekerjaan Yang Diamati

 Pekerjaan : Jalan Lingkar Perkantoran Bupati Bukit Tengah

 Lokasi : Kecamatan Siulak Mukai

 Nomor kontrak : 620/006/KONTRAK-DAU/BM/PUPR-2022

 Nilai Kontrak : RP.10.382.209.000,-( TERMASUK PAJAK)

 Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

 Tahun Anggaran :2022

 Pelaksana : PT. AZKA PEMBANGUNAN MERANGIN

4.2Lingkup Pekerjaan
Dalam Pekerjaan “JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH”
lingkup pekerjaan yang yang diamati adalah:
1. Pekerjaan Pengukuran (Survey)

(sumber:Dokumentasi Lapangan)
survey adalah peninjauan lokasi kegiatan untuk mendapatkan data dan lokasi
lapangan.

xviii
2. Pekerjaan Galian

(Sumber:Dokumtasi lapangan)
Galian pada pekerjaan ini dilakukan oleh ekskavator, galian sedalam 25cm.
3. Pekerjaan Bahu Jalan

(sumber:dokumentasi Lapangan)
Setelah melakukan pekerjaan galian dilanjutkan dengan pekerjaan bahu jalan
dengan menggunakan Beton, Proses pengerjaan bahu jalan adalah:
1. Proses pertama adalah pengecoran lantai kerta atau sering disering dengan beton
LC. Lapisan LC bukan termasuk lapisan struktur. Namun wajib ada sebelum
pekerjaan beton Rijid. Fungsi LC hanya sebagai lantai kerja agar air semen tidak
meresap kedalam lapisan bawahnya.
2. Pemasangan besi wiremesh. Wiremesh adalah sebuah rangkaian besi yang
tampak seperti lembaran jkawat yang sengaja dibuat seolah saling berpotongan
antara satu dengan yang lainnya.
3. Selanjutnya maka akan dilakukan pengecoran beton Rijid (Beton kaku), beton ini
yang akan menjadi bahu jalan.

xix
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti Kerja Praktek selama lebih kurang 2 (dua) bulan pada Proyek
“JALAN LINGKAR PERKANTORAN BUKIT TENGAH” penulis banyak memperoleh
tambahan pengetahuan dan pengalaman di lapangan secara langsung. Hal ini dapat
menjadi bahan perbandingan bagi penulis, antara pengetahuan yang didapat di
lapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah maupun dari literatur-literatur.
Berdasarkan analisis serta hasil pengamatan di lapangan selama mengikuti
Praktek Kerja Lapangan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari
pelaksanaan proyek “JALAN LINGKAR PERKATORAN BUKIT TENGAH” sebagai
berikut :
1. Untuk menimba ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa teknik sipil sebagai
bekal untuk memasuki dunia kerja di bidang pembangunan jalan.
2. Untuk meninjau tata cara pekerjaan pembangunan jalan.

5.2 Saran

Setelah diamati secara keseluruhan dari pekerjaan yang diikuti di lapangan,


beberapa saran yang dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut:

1. Pihak perencana diharapkan agar lebih teliti dalam merencanakan tiap-tiap


pekerjaan yang akan dilaksanakan agar mencegah kerugian pada semua pihak,
baik kerugian finansial/material maupun kerugian waktu.

2. Pengadaan material diharapkan agar tepat pada waktu agar tidak menyebabkan
keterlambatan pekerjaan di lapangan.

xx
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/4969550/Jurnal_Manajemen_proyek

 https://eprints.umm.ac.id/36034/3/jiptummpp-gdl-rahmasetia-
50358-3-babii.pdf

 https://jurnal.polines.ac.id/index.php/orbith/article/view/360

xxi

Anda mungkin juga menyukai