Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MAGANG PROYEK

PEKERJAAN PENGGALIAN

PROYEK APARTEMENT GRAND SHAMAYA TOWER AUBREY

Disusun Oleh:

CINDY AQ’TAVIA

(03117028)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG PROYEK

PEKERJAAN PENGGALIAN PROYEK APARTEMENT GRAND

SHAMAYA TOWER AUBREY

PERIODE: 1 September 2020 – 14 November 2020

Disusun Oleh

CINDY AQ’TAVIA

(03117028)

Surabaya, Desember 2020

PT. PP PROPERTI Tbk

Mengetahui, Menyetujui,

PT. PP PROPERTI Tbk Pembimbing Lapangan


Widodo Triono

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG PROYEK

PEKERJAAN PERSIAPAN PENGGALIAN PROYEK APARTEMENT

GRAND SHAMAYA TOWER AUBREY

PERIODE: 1 September 2020 – 14 November 2020

Disetujui

Oleh:

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi, Pembimbing Kerja Praktik

Ronny Durrotun N., S.T., M.T. Sapto Budi Wasono S.T., M.T.

NIDN: 0720127002 NIDN : 0710066902


KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas Rahmat dan Karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan

Laporan Praktik Magang di PT.PP Properti Pembangunan Apartemen

Grand Shamaya Tower Aubrey Surabaya.

Kegiatan kerja praktik ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-

teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dikelas dan untuk

mengetahui praktik dari teori tersebut dalam rekayasa Teknik sipil di

lapangan. Kerja Praktik ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa

menjadi insinyur yang kompeten, dan memberikan wawasan mengenai

keadaan nyata dari lingkungan kerja nantinya.

Proses penyusunan Laporan Praktik Magang ini penulis banyak

mendapat bantuan, bimbingan saran dan kritik dari berbagai pihak, maka

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Dr.Ir. Koespiadi M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas

Narotama

3. Ronny Durrotun Nasihien S.T.,M.T., selaku Kepala Prodi Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Narotama

4. Sapto Budi Wasono S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing

5. Seluruh Staff dan karyawan PT. PP PROPERTI yang telah


membantudan membimbing selama pelaksanaan Magang

6. Kedua Orang tua yang senantiasa berdoa dan memberikan semangat dan

dukungan demi kelancaran magang

7. Teman-teman se-angkatan Teknik Sipil yang telah memberikan motivasi

dan semangat selama pelaksanaan dan penyusunan laporan ini.

Demikian laporan magang ini disusun agar dapat menambah ilmu dan

pengetahuan bagi para pembaca serta banyak memberi manfaat bagi

rekan-rekan mahasiswa lainnya, walaupun penulis dengan sadar

memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan

ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membantu dalam memperbaiki kekurangan pada laporan Ini.

Surabaya, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dunia kerja pada masa sekarang ini memerlukan tenaga kerja yang

terampil dibidangnya. Kerja praktek adalah salah satu usaha untuk

membandingkan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan yang ada

dilapangan. Kerja praktek ini merupakan langkah awal untuk memasuki dunia

kerja yang sebenarnya. Dengan bimbingan dari staf pengajar dan bimbingan

dari pekerjapekerja dilapangan yang berpengalaman mahasiswa dapat

menambah pengetahuan, kemampuan serta pengetahuan langsung bekerja

dilapangan dengan mengadakan studi pengamatan dan pengumpulan data.

Konstruksi beton suatu bangunan adalah salah satu dari berbagai masalah

yang dipelajari dalam pendidikan sarjana teknik sipil, karena mengingat

konstruksi beton adalah alternative yang dapat dipergunakan pada suatu

bangunan yang dapat ditinjau dari struktur mekanika rekayasa. Kerja praktek

ini meliputi survey langsung kelapangan, wawancara langsung dengan

pelaksana proyek atau pengawas dilapangan setra pihak-pihak yang terkait

didalam proyek pembangunan serta mengumpulkan data-data teknis dan non-

teknis yang akhirnya direalisasikan dalam bentuk laporan, sehingga dapat

memperluas wawasan berfikir mahasiswa untuk dapat mampu menganalisa

dan memecahkan masalah yang timbul dilapangan serta berguna dalam


mewujudkan pola kerja yang akan dihadapi nantinya.

Pada kesempatan ini penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan

salah satu program mata kuliah dan salah satu syarat kelulusan yaitu kerja

praktik lapangan. Dimana penulis mendapat kesempatan melakukan kerja

praktik lapangan di PT. PP Persero.Tbk pada proyek Apartemen Grand

Shamaya Tower Aubrey yang bertepat di jl Embong Sawo No.1 Kota

Surabaya

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk memperoleh

pengalaman kerja yang nyata sehingga segala aspek teoritis dapat

dipraktekkan selama proses pendidikan formal yang dapat direalisasikan

dalam dunia pekerjaan yang sebenarnya.

Tujuan dari kerja praktik ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pekerjaan pembangunan dan pelaksanaan

di lapangan

2. Mengetahui ketentuan dasar perencanaan penggalian pada proyek

pembangunan Gedung

3. Membandingkan pengetahuan yang diperoleh dari bangku kuliah dengan

kenyataan yang ada dilapangan.

4. Melatih kepekaan mahasiswa dari berbagai persoalan praktis yang

berkaitan dengan ilmu teknik sipil.


1.3 Manfaat

Adapun manfaat laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu mengembangkan diri dan sikap profesionalisme

dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi di lapangan.

2. Menjadi media informasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di

bidang kerja yang sesungguhnya.

3. Mahasiswa mendapatkan ketrampilan untuk melaksanakan program kerja

yang diberikan oleh pihak instansi

1.4 LOKASI PROYEK

Proyek pembangunan Apartment Grand Shamaya Tower Aubrey terletak di

JL Embong Sawo No. 1, Kecamatan Genteng, Kelurahan Embong Kaliasin,

kota Surabaya Jawa Timur.


Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek Apartement Grand Shamaya Tower Aubrey

(Sumber: Google Maps)

Adapun batas-batas site dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Timur : Gedung perkantoran

2. Selatan : Jalan dan gedung pekantoran

3. Barat : Gedung perkantoran

4. Utara : Jalan dan pemukiman

1.5 DESKRIPSI PROYEK

1.5.1 Data Proyek

Proyek Apartemen Grand Shamaya Tower Aubrey berada pada

Jl. Embong Sawo No.1 Genteng, kota Surabaya. Di bangun dengan

anggaran dana dari owner atau pemilik proyek yakni PT. PP Properti Tbk.

yang kemudian menunjuk PT. PP Persero Tbk. sebagai kontraktor utama

dan HanmiGlobal Co.Ltd sebagai management konstruksi. Perancang desain

atau Arsitektur Apartement Grand Shamaya adalah PT. Quadratura.

Dengan menerapkan jenis kontrak Provoional Sum- Fix Price

dengan nilai kontrak anak 1 sebesar IDR 42.330.857.202. melalui

penunjukan langsung para kontraktor yang benar-benar mampu dan

memenuhi syarat administrative, Teknik dan keuangan untuk melaksanakan

proyek.

1.5.2 Data Bangunan

Proyek Apartemen Grand Shamaya ini memiliki luas area sebesar 1,32 ha
dan bangunan ini memiliki sebanyak 54 lantai terdiri dari 2 lantai

basement, 8 lantai podium, dan 44 lantai tower

1.6 LINGKUP PROYEK

Bahan/material konstruksi, peralatan konstruksi, sumber

daya untuk pembangunan seperti tenaga kerja, dan pelayanan

lainnya, disediakan oleh pihak kontraktor PT.PP Persero

Adapun pekerjaan yang dibahas didalam pembangunan

Apartement Grand Shamaya meliputi :

1. Preliminary

Preliminary merupakan pekerjaan persiapan yang meliputi adminsitrasi,


biaya kantor, sarana, dan prasarana pekerjaan.

2. Pekerjaan Caping Beam

Pekerjaan pembuatan balok struktur keliling yang bertumpu pada bore pile
yang berfungsi sebagai penahan gaya / tekanan dari luar.

3. Pekerjaan Dewatering

Pekerjaan yang diperlukan pada tahap galian untuk memastikan bahwa


muka air tanah dibawah level galian agar tahap konstruksi dapat berjalan
dengan baik.

4. Pekerjaan Galian Basement 1

Pekerjaan galian yang dilakukan pra struktur basement 1

5. Pekerjaan Baja Bekisting Basement 1

Pekerjaan baja yang dilakukan sebagai pendukung bekisting struktur


basement 1.

6. Pekerjaan Bekisting Basement 1


Pekerjaan bekisting struktur basement 1 yang meliputi bekisting plat,
balok dan kolom.

7. Pekerjaan Pembesian Basement 1

Pekerjaan pembesian struktur basement 1 yang meliputi pembesian plat,


balok dan kolom.

8. Pekerjaan Beton Basement 1

Pekerjaan beton struktur basement 1 yang meliputi beton plat, balok dan
kolom.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 URAIAN UMUM

Proyek adalah sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar

permintaan dari seorang owner atau pemilik proyek yang ingin mencapai suatu

tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan

keinginan dari owner atau pemilik proyek dengan spesifikasi yang ada.

Perkembangan dunia konstruksi yang semakin maju memicu banyaknya

pembangunan. Gedung apartemen semakin banyak di jumpai banyak pada setiap

Kota. Surabaya merupakan salah satu kota yang sedang maju. Terlihat dari

banyaknya bangunan gedung yang dibagun. Proyek Grand Shamaya merupakan

salah satu proyek yang sedang berjalan pada tahun 2019 sampai sekarang.

Apartemen Grand Shamaya tower Aubrey milik PT.PP Properti Tbk, beralamat

di jalan Embong Sawo No,1 Kota Surabaya

Dengan pemanfaatan ketinggian gedung dapat mengurangi kebutuhan

akan lahan karena lahan yang dibutuhkan telah diaplikasikan pada setiap

lantainya. Oleh karena itu, konsep pemanfaatan ketinggian sebuah gedung sangat

tepat untuk proyek yang berlokasi di area pusat kota.

2.2 PIHAK-PIHAK TERKAIT

2.2.1 Umum

Dalam Suatu Proyek erdapat pihak-pihak yang terlibat. Pada proyek

Apartement Grand Shamaya Tower Aubrey yang berada di Surabaya


PT.PP Properti Tbk selaku pemilik proyek (owner) menunjuk PT.PP

Persero sebagai kontraktor sedangkan untuk konsultan PT.HanmiGlobal

2.2.2 Pemilik Proyek

Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki

proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang

membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Pemberi tugas dalam

surat perjanjian pemborongan adalah sebagai pihak pertama dan dapat

mengambil keputusan sepihak untuk mengambil alih pekerjaan yang

dilakukan, dengan cara menulis surat kepada kontraktor apabila terjadi hal-

hal diluar kontrak yang ditetapkan dalam undang-undang didalam surat

perjanjian kerja (SPK). Pemberi tugas juga berwenang untuk

memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada kontraktor. Menurut

Ervianto (2005) tugas dan wewenang pemilik proyek adalah :

1. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

2. Meminta laporan secara perodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

telah dilakukan oleh penyedia jasa.

3. Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.

5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa

sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.

6. Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan

dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk

bertindak atas nama pemilik.

7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).


8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang

dikehendaki.

9. Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing

kontraktor.

10. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara

memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi

hal-hal di luar kontrak yang ditetapkan

2.2.3 Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau perorangan yang

diberi tugas oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain

bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Selain itu juga

memberikan saran dan pertimbangan akan segala sesuatu yang berhubungan

dengan perkembangan proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk

memberikan jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas terhadap

gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat. Perencana juga harus

membuat gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam

proyek. Pekerjaan perencanaan meliputi perencanaan arsitektur, struktur,

mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta 10 memberikan saran yang

diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005). Tugas dan

kewajiban konsultan perencana adalah :

1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,

rencana kerja, syarat-syarat, dan hitungan struktur, rencana anggaran

biaya 2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek,


konsultan supervisi, dan kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan

3. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan

4. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek

5. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal

yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat

(Ervianto, 2005)

2.2.4 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau perorangan baik swasta

atau instansi pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang bertugas

mengawasi dan mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang

optimal menurut persyaratan yang ada (Ervianto, 2005).

Tugas konsultan pengawas antara lain :

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah

ditetapkan.

2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

pelaksanaan pekerjaan.

3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

4. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan

lancar.

5. Menghidari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta

menghindari pembengkakan biaya.

6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar

dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kuwalitas,


kuwantitas serta waktu pelaksanaan yang ditetapkan.

7. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.

8. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang

berlaku.

9. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

10. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau

berkurangnya pekerjaan. (Ervianto, 2005).

2.2.5 Kontraktor

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan

menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah

ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang

telah ditetapkan (Ervianto, 2005).

Tugas dan wewenang kontraktor :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan,

syarat- syarat, risalah penjelasan pekerjaan, yang ditetapkan oleh

pemilik proyek

2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan

manajemen konstruksi.

3. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, minggunan, dan

bulanan kepada konsultan manajemen konstruksi.

4. Menyediakan alat keselamatan kerja dan keamanan di lokasi proyek

5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan

sesuai dengan ketetapan yang berlaku (Ervianto, 2005).


BAB III

ASPEK UMUM DAN STRUKTUR ORGANISASI

3.1 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK

Maksud dan tujuan pembangnan Apartemen Grand Shamaya Surabaya adalah :

1. Membuka lapangan pekerjaan baru

2. Memberikan variasi pilihan tempat tinggal di kota Surabaya

3. Meningkatkan Pendapatan Kota Surabaya

4. Menjadi Penunjang fasilitas pariwisata di Surabaya

3.2 PEMBIAYAAN PROYEK

Proyek Apartemen Grand Shamaya di biayai oleh owner proyek yaitu PT. PP

Persero dengan nilai kontrak anak 1 Rp. 42.330.857.202

3.3 DATA PROYEK

Proyek Apartemen Grand Shamaya memiliki data-data proyek sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Apartemen Grand Shamaya Tower Aubrey

2. Lokasi Proyek : Jl. Embong Sawo No,1 Genteng Kota Surabaya,

Jawa Timur

3. Pemilik Proyek : PT. PP Properti Tbk

4. Kontraktor : PT. PP Persero

5. Arsitek : PT QUADRATURA

6. Konsultan Struktur : PT MEINHARDT INDONESIA


7. Konsultan Perencana : PT SEISMOTEC PRIMA KONSTRUKSI

8. Konsultan Geoteknik : PT IEFPE PRATAMA DESIGN

9. Jenis Kontrak : PROVISIONAL SUM – FIX PRICE

10. Waktu Pelaksanaan : • Awal : 20 Sept 2019 - 17 Mar 2020

• Addendum 1 : 18 Mar 2020 - 05 Ags 2020

• Addendum 2 : 06 Ags 2020 - 31 Jan 2020

3.4 Data Teknis

Proyek Apartemen Grand Shamaya ini memiliki luas area sebesar

1,32 ha dan bangunan ini memiliki sebanyak 54 lantai terdiri dari 2 lantai

basement, 8 lantai podium, dan 44 lantai tower. Dengan menggunakan

metode konstruksi top down dimana struktur basement dilaksanakan

bersamaan dengan pekerjaan galian basement, urutan penyelesaian balok

dan plat lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses

pelaksanaan struktur plat dan balok tersebut didukung oleh tiang baja

yang disebut King Post (yang dipasang bersamaan dengan bored pile)

3.5 ORGANISASI PROYEK

3.5.1 Umum

Struktur organisasi adalah sebuah sarana yang berguna untuk

membantu dalam proses pencapaian suatu tujuan dalam proyek. Susunan ini

bekerja dengan cara mengatur dan mengorganisasi semua sumber daya yang ada,

material atau bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan serta modal. Dan pastinya
menerapkan sebuah sistem manajemen yang efektif dan efisien serta disesuaikan

dengan kebutuhan pada proyek tersebut.

3.5.2 Struktur Organisasi Proyek

1. Project Manager

Tugas dan tanggung jawab:


 Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan
proyek
 Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek
 Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
 Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek

2. QCO
Tugas dan tanggung jawab :
 Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control
 Mengatur kegiatan operasional Quality Control
 Melaksanakan kegiatan operasional Quality Control
 Mengontrol pelaksanaan operasional Quality Contro

3. HSE
BAB IV

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

`4.1 Pelaksanaan di lapangan

Proyek Apartement Garand Shamaya Tower Aubrey yakni apartemen

sewa dalam kepemilikannya yani apartemen yang menawarkan unit unit nya

untuk disewa. Sedangkan menurut ketinggiannya proyek ini termasuk bangunan

bertingkat banyak (high risk) yakni bangunan dengan ketinggian diatas 9 lantai

Pada pengerjaan proyek Apartement Garand Shamaya Tower Aubrey

sedang dalam pengerjaan galian pada basemant pada bangunan. Terkait dalam hal

pengerjaan nya meliputi:

- Pengkukuran zona galian

- Tandai titik kingpost

- Galian sampai dengan elevasi -2,000

- Tandai Kembali titik kingpost

- Galian sampai dengan elevasi -3,400

- Galian setempat diarea secand pile

- Tandai Kembali titik kingspot

- Galian setempat pada titik kingpost pada elevasi -5,00 dengan kemiringan

minimal 1:1
- Pemasangan plastic layer 1

- Cutter secand pile

4.1.1 Pengukuran Zona Galian

Pengerjaan pengukuran dan pemetaan patok terhadap tanah yang akan

digali. Pengukuran menggunakan alat optic theodolite. Fungsi pengukuran

pada zona zona galian untuk memastikan jarak datar yang di ukur tepat pada

saat penggalian dilakukan setelah pengukuran sudah tepat pada zona yang di

tentukan baru diberikan patok petunjuk untuk memudahkan pada saaat

penggalian dilaksanakan

4.1.2 Titik Kingpost

Titik King post digunakan profil baja dan merupakan kelanjutan dari tiang

pondasi yang terdapat dibawahnya. Dengan demikian saat tanah dibawah pelat

tersebut digali, pelat selanjutnya di topang oleh king post tersebut. Proses ini

diulang dibawahnya hingga mencapai base floor. 8ila kapasitas dari king-post

memungkinkan, kadang-kadang setelah lantai dasar selesai di cor pelaksanaan

konstruksi bergerak secara bersamaan keatas dan kebawah.

King post ini sangat berperan pada pelaksanaan sistem top down yang

memungkinkan pelaksanaan pembangunan serentak keatas dan kebawah.

Penanaman profil sesaat setelah pengecoran selesai, selanjutnya sisa galian

diiisi dengan koral untuk menjaga kestabilan king-post. Dalam penanaman

king post diusahakan agar profil baja tersebut sentris terhadap titik berat

penampang kolom.
4.1.3 Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan galian tanah menggunakan bantuan alat berat yaitu excavator

dan dump truck. Galian tanah area basement menggunakan metode back hoe

dimana tanah galian langsung dibuang ke dalam bucket. Galian basement

mempunyai tiga tahapan. Penggalian tahap satu sampai kedalaman --2.00 m.

galian tahap dua sampai kedalaman -3.40 m, galian tahap tiga sampai

kedalaman -5.00 m. Galian tahap dua menggunakan dinding gravitasi sebagai

dinding penahan tanah sementara. Untuk galian tahap tiga menggunakan

dinding penahan tanah sementara dengan metode braced excavation.

Pekerjaan basement sering terhambat karena area galian digenangi air. Hal ini

disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan merembesnya air sungai kedalam

area galian. Sebagai penanggulangan akan hal tersebut, dilakukan pekerjaan

dewatering dengan metode open pumping yang sebenarnya dilakukan serentak

selama pekerjaan galian dilakukan. Penjelasan mengenai pekerjaan galian

tanah akan bahas sebagai berikut :

a) Galian tanah tahap satu dengan elevasi kedalaman galian -2.00 m.

Galian dilakukan secara one way atau satu arah yaitu dimulai dari area

belakang sampai depan. Metode yang digunakan adalah back hoe, dimana

excavator sebagai alat gali dengan kapasitas bucket 1m3 langsung

menempatkan tanah galian ke dalam dump truck.

b) Galian tanah tahap dua dengan elevasi kedalaman galian -3.40 m.

Galian tanah menggunakan bantuan alat berat yaitu excavator dan bucket
dimana tanah galian yang telah digali dimuat dalam bucket yang digerakan

oleh crane. Galian dilakukan secara satu arah dari belakang kedepan.

c) Galian tanah tahap tiga dengan elevasi kedalaman galian -5.00 m dari

pemukaan tanah. Galian tanah menggunakan bantuan alat berat yaitu

excavator dan bucket dimana tanah galian yang telah digali dimuat dalam

bucket yang digerakan oleh crane. Galian dilakukan secara satu arah searah

dengan panjang ruang. Area ini dimaksudkan untuk pekerjaan pile cap dan

tiang pancang, dan tie beam.

d) Setelah galian tahap tiga selesai, kemudian permukaan vertikal tanah

galian ditahan menggunakan dinding penahan tanah semenetara dengan

metode braced excavation Metode ini digunakan untuk mempermudah

pekerjaan pile cap, dan tie beam. Untuk daerah yang tidak dapat dijangkau

oleh alat berat, tanah digali secara manual oleh pekerja karena volume

tanahnya kecil dan, masih dapat dilakukan tanpa memakan waktu yang lama.

4.1.4 Pekerjaan galian Secant pile

Galian Secant pile atau bisa juga dikenal dengan istilah retaining wall pile

beruntun adalah jenis dinding penahan tanah yang jarak antar-pilenya

berdempetan dan saling bersinggungan satu sama lain yang berguna untuk

mendapatkan daya tanah terhadap tekanan tanah (gaya lateral). Dalam

lapangan secant pile digunakan untuk menghindari agar tanah dan material

lainnya tidak longsor atau runtuh juga untuk menjaga kestabilan dan daya

dukung tanah. Untuk memperkuat kestabilan tanah dan memperkokoh secant


pile maka dapat dilakukan pengukuran. Adapun angkuar adalah alat yang

mengikat pondasi secant pile dengan tanah dipasang dengan susut kemiringan

tertentu kedalam tanah dengan minimal 1:1

4.2 Alur Pekerjaan Galian Basement


DAFTAR PUSTAKA

https://www.tekniksipildopp.com/2018/11/struktur-organisasi-proyek.html

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6617/S20.pdf?seque
nce=1&isAllowed=y#:~:text=Dari%20pembahasan%20yang%20telah%20dijelask
an,atas%20kebawah%2C%20dan%20selama%20proses

Anda mungkin juga menyukai