Anda di halaman 1dari 32

PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING

PADA PEMBANGUNAN GEDUNG IGD POLIKLINIK DAN


MEDIS PENUNJANG RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN
( TAHAP 1 B-C )

DI SUSUN OLEH :

TEPON YIKWA (20 1210 18)

JEFERSON BRAYEN WENDA (19 121 072)

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL &


PERENCANAAN (FTSP) UNIVERSITAS SAINS DAN
TEKNOLOGI JAYAPURA

2023
LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAWASAN PEKERJAAN
PEMASANGAN DINDING PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
IGD POLIKLINIK DAN PENUNJANG RUMAH SAKIT DIAN
HARAPAN ( TAHAP 1 B-C )

Yang Di Persiapkan Dan Di Susun Oleh :

TEPON YIKWA (20121018)

JEFERSON BRAYEN WENDA (19121072)

Telah Diperiksa Dan Di Setujui Oleh :

Pembinbing :

ANGGIA R. NURMANINGTYAS M.,Sc

Program studi teknik arsitektur

Ketua:

MERCYANA T ZEBUA, M.SI


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAWASAN PEKERJAAN
PEMASANGAN DINDING PADA PEMBANGUNAN GEDUNG IGD
POLIKLINIK DAN PENUNJANG RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN
( TAHAP 1 B-C )

Yang Di Persiapkan Dan Di Susun Oleh :

TEPON YIKWA (20121018)


JEFERSON BRAYEN WENDA (19121072)

Telah diperiksa dan di setujui dalam sidang Ujian Laporan Kerja Praktek pada
Semester v Tahun Akademik 2023/2024. Program Studi Teknik Arsitektur Strata
Satu di Jayapura pada tanggal

Pembimbing: Penguji:

ANGGIA R. NURMANINGTYAS
M.,Sc

Mengesahkan Menyetujui
Fakultas teknik sipil dan perencanaan Program Studi Teknik Arsitektur

Kap, prodi Dekan,

MERCYANA T ZEBUA, M,Si ANGGIA R.


NURMANINGTYAS M.,Sc
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atsas rahmatnya kami sebagai praktikan dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini dengan baik.

Laporan kerja praktek ini di susun berdasarkan hasil pengamatan


yang di lakukan selama 3 (tiga ) bulan lebih pada pembangunan GEDUNG IGD
POLIKLINIK DAN PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN
( TAHAP 1 B-C ).

Dengan diberikannya waktu selama 3 (tiga bulan ini untuk


melaksanakan kerja, kami menyadari bahwa banyak hal yang belum kami pelajari
dan banyak pengalaman berharga yang belum kami rasakan.

Kami juga menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini


masih jauh dari sempurna Karena pengalaman dan pengetahuan kami yang masih
terbatas, namun kami berusaha untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek
ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu kritik dan saran sangat kami perluhkan agar
dapat menyempurnakan laporan ini.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah memberikan dorongan dan membantu terselesaikannya
lapiran kerja praktek ini. Khusunya kepada :

Masing-masing kedua orang tua kami yang memberikan dukungan dan


semangat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Bapa viktor sengka, dan Bapa Allan Andy,ST selaku pelaksana lapangan
dan pengawas lapangan yang telah memberikan kami bimbingan saat di tempat
praktek.

ANGGIA R. NURMANINGTYAS M.,Sc. selaku dosen pembimbing


kami di kampus yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada
kami selama penyusunan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan khususnya kami sebagai mahasiswa program studi
arsitektur dan dapat memberikan gambaran pelaksanaan bagi mahasiswa yang
belum melaksanakan kerja praktek dan menjadi tambahan ilmu bagi kita semua.
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Proyek pembangunan gedung igd poliklinik dan penunjang rumah sakit


dian harapan ( tahap 1 b-c). Merupakan proyek milik yayasan dian harapan papua
yang di tangani oleh PT. SAKURA INDAH LESTARI

- Bangunan yang akan didirikan tempat waena perumnas 2, dian

harapan jayapura ini memiliki luas bangunan mencapai 2160 M2 dengan

luas lahan mencapai 21.600M2 . bangunan ini di rencanakan memiliki 2

lantai dengan ketinggian mencapai 800m2

Pada proses pekerjaan bangunan ini melibatkan beberapa pihak seperti


konsultan perencana, konsultan pengawas, kontraktor, sub kontraktor bahkan
mahasiswa.

Kami selaku mahasiswa dari prodi arsitektur fakultas teknik sipil dan
perencanaan UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA juga turut
andil dalam proyek sebagai mahasiswa kerja praktek yang merupakan bagian dari
terjun ke dunia kerja.

Dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa studi kami ditugaskan
untuk menerapkanya pada proyek sungguhan sehinggah dengan demikian
diharapkan kami bisa belajar lebih banyak lagi mengenai profesi yang akan kami
jalani setelah menyelesaikan studi di UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JAYAPURA.

Tujuan di lakukanya kerja praktek ini yaitu dengan harapan mahasiswa


dapat memperoleh pengalaman dan mengetahui langsung apa yang akan terjadi di
lapangan sebagai gambaran dan bekal sebelum terjun di dunia kerja kelak.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang di ambil yaitu Bagaimana teknis


pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding pada pembangunan

Gedung Igd Poliklinik Dan Penunjang Rumah Sakit Dian Harapan

(Tahap 1 B-C )

1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan yang dilaksanakan Kerja Praktek Yaitu:

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan yang dapat di ambil yaitu untuk mengetahui teknis


pelaksanan pada pekerjaan pemasangan dinding pada gedung igd
poliklinik penunjang rumah sakit dian harapan (tahan 1 b-c)

1.3.2 Sasaran

Mahasiswa/I dapat memahami tentang Manajemen proyek, bahan dan


material serta Tahapan pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding serta
dibandingkan antara teori dengan teoritis yang berada dilapangan tersebut.
Dengan sasaran kerja praktek yang dilaksanakan di rumah sakit dian harapan.
Adapun persetujuan dari pihak kampus khususnya kaprodi Teknik Arsitektur serta
dosen, pembimbing jurusan dengan tahapan-tahapan pembimbing sampai

penarikan kembali.

1.4. Ruang Lingkup Pembahasan

Penulisan laporan ini di dasarkan atas apa yang telah kami amati secara
langsung dan tidak langsung dan di atasi hanya pada pembangunan gedung igd
poliklinik penunjang rumah sakit dian harapan (tahan 1 b-c) pekerjaan
pemasangan dinding.
1.5. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lebih konkrit serta obyekfit maka penulis
menggukana beberapa metode dalam penullisan laporan ini yaitu:

1.5.1. metode studi lapangan

(pengambilan data secara langsung dilapangan) terdiri dari:

a. Observasi
yaitu: data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung
terhadap pelaksanan proyek di lapangan
b. Interview ( wawancara )
yaitu: data yang di peroleh dari wawancara dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada pelaksana lapangan dan kepada para
pekerja pada proyek tersebut/
1.5.2. metode pustaka ( Library Research ) yaitu:

Memperoleh dasar-dasar pengetahuan umum teoritis dengan


mempelajari buku-buku dan teori yang berupa peraturan-peraturan
maupun dokumen-dokumen yang dianggap sebagai sumber data sesuai
dengan pekerjaan.
1.5.3 sistematika penulisa

Adapun sisstematika penullisan yanag kami gunakan dalam


penulisan Laporan Kerja Praktek lapangan adalah:

BAB I Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan kerja praktek,
permasalahan, ruang lingkup pembahasan, metode pengumpulan data da
sistematika penulisan.
Bab ii uraian umum proyek
Menguraikan tentang latar belakang proyek, nama proyek, lokasi proyek,
tujuan dan sasaran proyek. Profil bangunan proyek, ruang lingkup
pekerjaan proyek. Manajemen proyek, dan hubungan kerja antar unsur-
unsur proyek serta organisasi proyek.
BAB III Peralatan Dan Material

menguraikan tentang peralatan dan material yang dipakai dalam


Konstruksi pemasangan dinding pada pembangunan gedung igd poliklinik
penunjang rumah sakit dian harapan (tahan 1 b-c)
BAB IV Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Menguraikan tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
BAB V Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan saran-saran dari selutuh materi
yang dapat dalam laporan
BAB II
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
2.1 Uraian Umum Proyek

Manajemen proyek merupakan sebuah upaya yang diorganisasikan untuk


mencapai suatu tujuan yang penting dengan diorganisasikan untuk mencapai suatu
tujuan yang penting dengan menggunakan anggaran serta sumber daiya yang
tersedia dan harus diselesaikan dalam suatu angka waktu telah di tentukan.

Rincian umum manajemen proyek:

 Tujuan, sasaran, harapan


 Di perlukan rencana kerja, jadwal dan anggaran belanja yang tepat
 Diperlukan rencana kerja, jadwal, dan anggaran belanja yang tepat
terlibat dalam proyek tersebut.
 Mekanisme monitoring, pengendalian dan pengawasan pekerjaan.
Proses perkembangan proyek terdiri dari beberapa tahap yaitu

Gambar 2.1 Lokasi Pembangunan

Sumber Google Map : Waena, Jl. Teruna Bakti, Yabansai, Kec. Heram, Kota Jayapura,
Papua 99358
IDE/ PRA RANCANGAN/ 2
GAGASAN DIMENSI

RANCANGAN BANGUNAN/ 3 WUJUD


DIMENSI FISIK

a. Ide/ gagasan merupakan amanah yang diberikan oleh pemilik

proyek

b. PraRancangan/ 2 dimensi merupakan pengembangan ide dari

pemilik proyek yang diimplementasikan dalam bentuk 2 dimensi

yaitu gambar dan bestek

c. Rancang bangunan/ 3 dimensi adalah tahap selanjutnya dari

perancangan, dimana diwujudkan dalam bentuk 3 dimensi

kemudian dituangkan dalam bentuk bangunan

d. Wujud fisik merupakan hasil akhir dari seluruh proses

pelaksanaan pekerjaan. Wujud akhir ini harus sesuai dengan

fungsi yang dijalankannya.

Dalam manajemen proyek ada dikenal dengan istilah 5p, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pengarahan (Direction)

4. Pengkoordinasiaan (Coordination)

5. Pengontrolan/ pengendalian (Controling)


Nama proyek adalah Pembangunan Gedung IGD, Polik

Klinik, dan Penunjang Medis Rumah Sakit Dian Harapan

Jayapura di Tanah Papua.

- Pemilik Proyek : Yayasan Dian Harapan Papua


- Konsultan Perencana : PT, GLOBAL RANCANG SELARAS

- Kontraktor/Pelaksana : PT, SAKURA INDAH LESTARI


- Lokasi : Waena Perumnas 2 Jayapura
- Luas Bangunan : 2160 M2

- Tinggi Bangunan : 800 m2


- Struktur Utama : beton/baja ringan
- Jenis Tanah : tanah kuat
- Jenis Dinding : dinding batu telah & roster, partisi baja
ringan
- Konstruksi Atap : besi

2.1.1 Perencanaan (planning)

Prose perencanaan atau planning adalah bagian dari kegiatan


manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan
(decision making) untuk masa depan, baik angka panjang maupun jangka
pendek, sehubungan dengam pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana,
kapan, dimana, dan berapa, baik sehubungan dengan
Lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.

2.1.2 pengorganisasian (organizing)

Pengertian pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian


merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Secara umum,
pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses kegiatan penyesunan
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Pengorganisasian uga dapr diartikan sebagai langkah
untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam
kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang, dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf (bawahan) dalam rangkah mencapai
tujuan organisasi. Langkah utnuk merancang struktur formal, menetapkan
menggolongkan, dan mentur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-
tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan
kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien.

2.1.3. Pelaksanaan (construction)

Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan


oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana
dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, seta dengan mutuh
yang telah disyaratkan.

2.1.4. pengawasan (controlling)

a. Fungsi controlling adalah mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian


tujuan dan juga target sesuai dengan indikator yang di tetapkan.
b. Fungsi controlling adalah mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
terhadap penyimpanan yang bisa saja ditemukan.
c. Fungsi controlling adalah menjalankan berbafai alternative solusi
terhadap berbagai malasah yang berhubungan dengan pencapakai
tujuan perusahaan.
d. Fungsi controlling adalah mempertebal rasa tanggungjawab terhadap
pejabat yang diberikan tugas dan wewenang dalam menjalakan
pekerjaan.
e. Fungsi cortrolling adalah mendidik para pejabat supaya mereka
menjalankan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang sudah di
tentukan.
f. Fungsi controlling adalah untuk mencegah terjadinya penyimpanan,
penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan supaya tidak terjadi
kerugian yang tidak diinginkan .
2.2 unsur pelaksana pembangunan proyek
Unsur pelaksana pembangunan mempunyai tugas dan
kewajiban sesuai dengan fungsi dan kegiatan masing-masing dalam
pelaksanaan pekerjaan bangunan.

2.2.1 pemilik proyek ( owner )

Pemberi tugas (owner) ialah badan/orang yang memberikan


pekerjaan bangunan dan yang membayar biaya pekerjaan bangunan.
Pemberi tugas dapat berupa perseorangan, lembaga pemerintah
maupun lembaga swasta.

2.2.2. konsultan perencana

Konsultan perencana ialah badan/ orang yang membuat


perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan. Konsultan
perencanaan dapat berupa perseorangan yang berbadan hokum atau
badan hokum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan
bangunan.

2.2.3. konsultan pengawas

Bertanggung jawab agar pelaksanaan pekerjaan yang dikerjaan


kontraktor sesuai dengan kontrak, gambar-gambar rencana, peraturan
dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan.

2.2.4. kontraktor

Kontraktor ialah orang / badan yang menerima dan


menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah
tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat
serta gambar-gambar rencana yang telah ditetapkan.

2.2.5. subkontraktor
Subkontraktor umumnya dipekerjakan oleh kontraktor utama
untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai kontrak dan perjanjian yang
telah disepakati.

2.2.6. Struktur Organisasi Konsultan Pengawas.

PT. GLOBAL RANCANG SELARAS

DIREKTUR ( EKO SETYONO,ST)

PERENCANA DRAFTER DI HITUNG PENGAWAS KONSULTAN


IR.WULANDARI ,AA AGUS JAMAL ,ST YOSAN SUSETYA, DANANG WIJAYA,ST
ST

2.2.7 Struktur Organisasi Kontraktor.

DITEKTUR

SITE MANAGER

ARSITEK STRUKTUR MEP


LOGISTIK

PELAKSANA
Gambar 2.2.7 Struktur organisasi Kontraktor

Sumber : Dokumentasi PT. SAKURA INDAH LESTARI

2.2.8. Rencana Kerja / Penjadwalan (Time Schedule)

Time schedule adalah rencana lokasi waktu untuk menyelesaikan

masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah

rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.

Schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu

dalam pembangunan Gedung IGD, PolikKlinik, dan Penunjang Medis

Rumah Sakit Dian Harapan ditargetkan awalnya sampai bulan November

2023 , dan untuk pekerjaan pondasi perkiraan dari awal tanggal 1 februari

sampai maret tetapi karena banyak nya tukang dan orang kerja jadi

pekerjaan pondasi setempat sudah jadi lebih cepat dari perkiraan lama

waktu pekerjaannya

2.2.9 Penempatan Kerja Praktek Dalam Proyek

Berkenaan dengan ini, kami merupakan mahasiswa USTJ Prodi

ARSITEKTUR, yang menempatkan diri dan mengikuti program KP di

Lokasi yang telah disetujui Bersama, oleh pihak terkait ditunjuk dan

diserakan tanggang jawab sebagai pengawas di lapangan.


BAB III
PERALATAN DAN MATERIAL

Dalam kerja praktek yang kami lakukan pada pembangunan pemasangan


dinding pada pembangunan gedung igd poliklinik dan penunjang rumah sakit dian
harapan Fokus pengawasan kami adalah pada pekerjaan pemasangan dinding.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pemasangan dinding
pembangunan pemasangan dinding pada pembangunan gedung igd poliklinik dan
penunjang rumah sakit dian harapan yaitu.

3.1 jenis bahan bangunan


3.1.1. batu batah

Batu batah merupakan batu pemasangan dinding siap di pakai atau


di katakana siap pasang secara teratur, dikata sebagai batu batah karena bahana-
bahan material penyusunan batu batah sudah di campur atau diolah di kolasi
perusahan pembuatan batu batah kemudian diangkut menggunakan truk ke lokasi
poyek, dalam pemasangan pemasangan dinding pada pembangunan gedung igd
poliklinik dan penunjang rumah sakit dian harapan, digunakan batuh batah dengan
mutuh.
Gambar: 3.1.1 batuh bata (sumber dokumentasi sendiri)

3.1.2 agreat ( bahan batuan)

Angregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat
adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan.

Gambar :3.1.2 agregat kasar Gambar :3.1.3 agregat halus

(sumber dokumentasi pribadi)

3.1.4 Air

Air merupakan salah satu komponen paling penting dalam suatu proyek
pembangunan. Air berfungsi sebagai bahan campuran yang digunakan pada
adonan semen maupun beton.
Gambar 3.1.4 air (sumber dokumentasi pribadi)

3.1.5 batu dinding roster

Secara umum batuh roster ini digunakan pada ruangan bukaan gedung .
Dimanfaatkan sebagai pencayahan alami dari luar pemasang juga mudah namun
orang yang perpengalaman, berguna untuk bangunan-bangunan bertingkat
maupun yang rendah. mampu menghasilkan kualitas pencahayan bangunan yang
baik dan sederhana dan alami.

gambar 3.1.5 roster (sumber dokumentasi pribadi)

3.1.6 besi tulanga praktis

Besi tulangan merupakan material paling penting dalam pembuatan beton

yang digunakan dalam suatu poyek pembangunan. Besi tulangan yang digunakan

dalam pemasangan dinding pada pembanguanan gedung igd poliklinik dan

penunjang rumah sakit dian harapan ini adala besi ulir berdiamer ø 13. Besi polos
Gambar :3.1.6 besi tulanga praktis ( sumber dokumentasi pribadi )

3.1.7 Besih begel

Besi begel merupakan salah satu material penyusunan pemasangan dinding

bangunan. Dalam penggunaan umumnya, besi begel bertindak sebagai pengikat

untuk menahan struktur pemasangan dinding. Besi begel yang di gunakan yaitu

besi polos berdiamter ø 13.

Gambar :3.1.7 : besi tulanga

praktis ( sumber: dokumentasi pribadi )

3.1.8 Kawat Pengikat (Bendrat)

Pada pekerjaan pembesian / Penulangan bekel berdiamer ø 13 perlu


menggunakan kawat sebagai pengikat yang berfungsi untuk mengikat dan
mengeratkan pembesian tersebut. Kawat merupakan bagian paling terkecil yang
terbuat dari besi yang berfungsi untuk mengikat setiap besi tulangan.
Gambar 3.1.8 ( Kawat Pengikat atau Bendra t)

3.1.9 Semen Tonasa

Semen berfungsi untuk membuat beton dan juga merekatkan batu bata saat
membuat tembok.
Sejarah berdirinya PT Semen Tonasa ditandai dengan diresmikannya proyek di
tahun 1968 oleh Jenderal M. Yusuf, menteri perindustrian di masa itu. Didorong
oleh komitmen pemerintah untuk meningkatkan hajat hidup orang banyak, maka
didirikanlah PT Semen Tonasa di Desa Biring Ere, sebuah daerah yang terpencil
namun sangat kaya dengan bahan baku semen. PT Semen Tonasa adalah produsen
semen terbesar di Kawasan Timur indonesia yang menempati lahan seluas 1.571
hektar di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68
kilometer dari kota Makassar.

Gambar 3.1.9 Semen Tonasa (Sumber : Dokumentasi Penulis)

3.1.10 Penempatan Bahan Bangunan

Untuk penempatan bahan bangunan sudah di sediakan Gudang untuk


menempatkan bahan-bahan bangunan seperti besi, kawat,Gergaji,Palu dan Semen
agar bahan bangunan dapat terdindar dari kerusakan.
Gambar 3.1.10 Gudang Penyimpanan ( Sumber : Dokumentasi Penulis)

3.1.11 Mesin Aduk Beton (Molen)

mesin molen di gunakan untuk mencampur semen, pasir, dan air untuk
plesteran atau pemasangan dinding. Mesin molen menggunakan drum berputar
untuk mencampur komponen – komponen tersebut. Mesin ini digunakan untuk
membantu proses aduk semen. Dengan menggukanan mesin ini hasil adukan
semen akan lebih merata, efiesen waktu dan tenaga.

Gambar
3.1.11 Mesin
Aduk Beton
(Molen)
Sumber :
Dokumentasi
Penulis

3.1.12 Kereta Dorong

Kereta dorong atau gerobak tangan adalah wahana kecil untuk membawah
barang yang biasanya mempunyai satu roda saja. Penggunaan gerobak roda satu
juga memudahkan pengguna untuk mengosongkan isi muatan.
Gambar 3.1.12 Kereta Dorong (Gerobak)
Sumber : Dokumentasi Penulis
3.1.13 Sekop

Sekop adalah alat yang biasa di gunakan untuk mengangkut pasir. Alat

sekop ini terbuat dari lempengan besi seperti halnya alat pertani anosrok.

Sehingga alat ini tergolong ringan untuk di bawah. Sekop ini terbagi menjadi 3

bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian pegangan. Pada bagian

kepala ini berbentuk lempengan melebar sebagai bagian utamanya. Pada bagian

tengah merupakan bagian pegangan vertical berupa pegangan yang terbuat dari

kayu. Sedangkan pada bagian pegangan atas / pegangan horizontal ini berbentuk

segitiga. Pada sisikanan dan kirinya terbuat dari lempengan besi, sedangan bagian

untuk memegang secara horizontal terdapat pula pegangan dari kayu

Gambar 3.1.13 Sekop


Sumber : Dokumentasi Penulis

3.1.14 Gergaji

Gergaji berfungsi sebagai alat pemotong balok kayu putih untuk keperluan
pembuatan cetakan bekisting dan pengancing kekisting sebelum dilakukan
pengecoran.
Gambar 3.1.14 Sekop Sumber : Dokumentasi Penulis

3.1.15 paku

Berfungsi sebagai bahan pembuatan cetakan dan pengancin kekisting


sebelum pemasangan dinding. Paku yang digunakan yaitu paku berukuran 7 mm
dan 10 mm.

Gambar 3.1.15 paku (sumber :dokumentasi penulis)

3.1.16 Sendok Semen

Sendok semen digunakan untuk meratakan permukaan atau mengambil

campuran dari dalam ember dan sendok semen juga digunakan untuk mengambil

sisa – sisa campuran yang masihada di mulut corong kedalam pipa penuangan

campuran.
Gambar 3.1.17 Sendok Semen (Sumber : Dokumentasi Penulis)

3.1.18 Meteran

Meteran di gunakan untuk mengukur jarak pemasangan dinding,

mengukur ketinggian bangunan ,mengukur luas pemasangan dinding dan lain

lainnya.

Gambar 3.1.18 Meteran ( sumber: dokumentasi penulis)

3.1.19 martelu

Berfungsi sebagai alat memaku paku pada saat pembuatan pemasangan


dinding. Dan memaku pemasangan bekisting.
Gambar 3.1.19 martelu (sumber: dokumentasi penulis)

3.1.20 spack

Berfungsi sebagai alat untuk plesteran pada pemasangan dinding yang


sudah terpasang.

Gambar 3.1.20 spack (sumber: dokumentasi penulis)

3.1.21 Rangka baja ringan

rangka baja ringan/partisi baja ringan berfungsi sebagai pemasangan baja


setiap ruangan, partisi baja ringan ini gunakan berukuran C 75 CM.
GAMBAR 3.1.21 Rangka baja ringan (sumber: dokumentasi penulis)

3.1.22 Truck ( kendaraan berat )

Truck merupakan kendaraan berat untuk mengangkut pasir,

bebatuan , krikil, karung semen, dan alat alat proyek lain nya ke lokasi

proyek agar cepat sampai pada tujuan nya truk banyak dipergunakan di

proyek karena dapat mengangkut bahan bangunan dengan kapasitas yang

banyak.

GAMBAR 3.1.22 Truck (sumber: dokumentasi penulis)

3.1.23 Ekskavator ( Alat Berat )


Ekskavator merupakan Alat berat untuk memindahkan pasir halus/ kerikil
dan mengangkat bahan yang tidak di gunakan supaya mempermudah pekerjaan
yang berat menjadi lebih ringan dengan cepat selesai karena kekuatan mesin yang
kuat yang memang sudah dirancang untuk pekerjaan.
Gambar 3.1.23 Ekskavator ( sumber: dokumentasi penulis )

BAB IV
TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 uraian umum

Nama kegiatan : gedung igd poliklinik dan penunjang


medis rumah sakit dian harapan .

Lokasi : waena perumnas 2 jayapura

Tahun : 2023

Tanggal awal pekerjaan : 23 januari 2023

Tanggal akhir pekerjaan : February 2024

Jam kerja : 08:00-12:00 wit, istirahat 13:00-17:00 wit


istirahat, 18:30-22.00 wit

Fokus pengamatan : pengawasan pekerjaan pemasangan dinding


lantai 2 pada pembangunan gedung igd poliklinik dan penunjang medis rumah
sakit dian harapan.

Beberap penjelasan di atas merupakan informasi yang diterima secara lisan


dan dari pengamatan peserta KP ketika berada di lokasi proyek. Kami melakukan
pengawasan khusus pada pekerjaan pemasangan dinding dan plesteran. Hinggah
finishing acian dan cat.
4.2 Pekerjaan Penulangan kolom praktis

Pekerjaan penulangan kolom praktis dalam pemasangan dinding ini di


lakukan dengan metode perakitan area pemasangan di lapangan pekerjaan.
Langsung pada titik dinding. Tulangan kolom praktis ini menggunakan besi polos
berdiameter ø 13. yang di potong sesuai ukuran yang telah direncanakan
sedangkan segelnya di gunakan besih polos. Berdiameter ø 8. Pada kolom praktis
ini direncana yang di gunakan ukuran kolom diameter ø 8,12 dan tebal selimut
adalah 3 cm. maka ketebalan dinding adalah 15 cm,

Gambar 4.2 :Sumber dokumentasi pribadi )


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Saran

j. pekerjaan dinding dan plesteran

yang termasuk lingkup pekerjaan dinding dan plesteran meliputi:

a. Pasangan dinding bata telah


b. Plessteran dan acian dinding bata
c. Keramik dinding 25/40 setara “TILE”
1. Pelaksaan pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan dinding batu/bata harus terkontrol waterpast baik
arah vertical maupun horizontal. Pada setiap 8 baris bata harus di
pasang angker besi dan kolom. Pelaksanaan pasangan dinding batu
telah tidak boleh melebihih ketinggian 1m.,
b. Sebelum dinding batu bata diplester siar harus dikorek sedalam 1cm
untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelemahan plesteran harus
dijaga sehingga pengeringanbidang plesteran stabil dan kemudian
diperhalus dengan acian semen.
c. Pasangan batuh telah yang selesai harus terus menerus dibasahi s

Anda mungkin juga menyukai