BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Industri yang akan dikaji dalam laporan ini adalah ”Pelaksanaan
Pekerjaan Dinding Shear wall Pada Proyek Pembangunan Hotel Howard-
Jhonshon di Jalan Ahmad Yani No.71, Surabaya”. Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan dilakukan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 21 Januari
2017 sampai 21 Februari 2017.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK
balok dan plat mulai lantai 4, lantai 4 mezzanine sampai dengan lantai
7.
2. Mapping
Mapping disini mahasiswa membantu dalam mapping lantai ground
dan juga menghitung kebutuhan beton yang akan di cor di lantai
ground tersebut.
3. Pengawasan pengecoran
Mahasiswa juga terlibat dalam pengawasan pengecoran plat lantai
ground dan pada plat lantai 5, 6 dan 7 yang dilakukan pada malan
hari.
Mahasiswa mengumpulkan data dalam proyek dengan pengamatan secara
langsung, wawancara serta dokumentasi. Jadi penulis tidak banyak terlibat
langsung dalam proses pekerjaan proyek Hotel Howard Jhonshon.
1. Semen
Semen yang dipakai dalam pelaksanaan proyek ini adalah tipe semen
yang disesuaikan dengan kebutuhan beton bertulang yaitu semen tipe
I. Pengadaan semen dalam proyek ini tidak begitu banyak digunakan
karena seluruh struktur dan pondasi menggunakan Beton Ready Mix
sehingga penggunaan semen hanya untuk pembuatan beton skala kecil
saja seperti membuat tembok sisi saluran drainase atau menghaluskan
permukaan beton yang masih kasar setelah pengecoran.
2. Agregat
Agregat terdiri dari agregat halus (pasir) dan agregat kasar.Pihak
pelaksana mendatangkan / memesan pasir sebagai agregat halus dari
supplie r. Selain agregat dalam Ready mix, penggunaan agregat tidak
begitu banyak digunakan dalam proyek karena hanya digunakan
untuk membuat tembok sisi saluran drainase.
3. Air
Air yang dipergunakan dalam pembuatan dan perawatan beton pada
suatu proyek tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton dan/atau baja tulangan.Air yang digunakan dalam
proyek ini adalah air tanah dimana sumber airnya berasal dari tanah
yang dibor dan disedot dengan pompa keatas tanah.
4. Besi tulangan
Jenis tulangan yang digunakan adalah tulangan ulir, dengan ketentuan
tulangan :
BJTD-40 Fy = 400 MPa
13
5. Papan Multiplek
Untuk pembuatan konstruksi acuan perancah atau bekisting untuk
pekerjaan balok dan pelat lantai digunakan papan albasiah. Papan tersebut
dipesan dari supplier .Dalam pembuatan Bekisting, Multiplek dapat
dipakai untuk tiga kali pekerjaan pengecoran
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROYEK
Dinding geser atau shear wall merupakan dinding yang dirancang untuk
menahan geser gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser atau shear wall
adalah elemen-elemen vertikal sebagai penahan gaya horizontal seperti angin dan
gempa, shear wall juga menahan gaya normal (gaya vertikal), struktur ini
berperilaku sebagai balok lentur kantilever, oleh karena itu struktur ini selain
menahan gaya geser dapat juga menahan gaya lentur.
Tingkat keparahan beban gempa tergantung pada lokasi sesuai peraturan
standart bangunan. Proyek Pembangunan Hotel Howard Jhonshon berada pada
15
lokasi gempa zona 4. Shear wall harus letakkan pada tiap tingkat struktur tanpa
spasi (menerus). Shear wall pada proyek Hotel Howard Jhonshon diletakkan pada
samping kanan bangunan dan pada bagian belakang bangunan.
Shear wall mampu menahan dua tipe gaya yaitu gaya geser dan gaya angkat.
Hubungan pada struktur itu dapat memindahkan gaya-gaya horizontal pada
dinding geser. Pemindahan ini menimbulkan gaya geser disepanjang tinggi
dinding antara puncak dan bawah penghubung dinding geser. Adanya gaya angkat
pada shear wall karena arah gaya horizontal terjadi pada puncak dinding. Gaya
angkat ini mencoba mengangkat salah satu ujung dinding dan menekan pada
bagian ujung lainnya.
Fungsi dari struktur shear wall memberikan kekuatan lateral yang dibutuhkan
untuk menahan gaya-gaya horizontal seperti angin dan gempa, dan struktur ini
juga memberikan kekuatan lateral untuk mencegah lantai dan rangka atap dari
gerakan pendukungnya.
Pelaksanaan pekerjaan shear wall harus dilakukan secara dengan cermat dan
teliti karena shear wall memiliki fungsi yang sangat penting sebagai penahan gaya
geser lateral akibat gempa bumi. Pada proyek pembangunan Hotel Howard
Jhonshon di tempatkan pada bagian kanan bangunan dan dan pada bagian
belakang bangunan.
meneyetujui bahwah shear wall siap di cor. Mutu beton yang digunakan shear
wall pada proyek ini menggunakan beton mutu tinggi (K-350). Pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan shear wall pada proyek ini meliputi
16
a) Pekerjaan persiapan
b) Pekerjaan pembesian shear wall
c) Pekerjaan pemasangan bekisting
d) Pekerjaan pengecoran
e) Pekerjaan pembongkaran bekisting
f) Pekerjaan pembersihan
g) Pekerjaan perawatan beton shear walL
Penjabaran Tahap –tahap yang dilakukan pada saat pembuatan Shear wall.
3.2.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan, yang
tentunya menggunakan spesifikasi yang telah di tentukan oleh konsultan
perencana. Setelah alat dan bahan telah di siapkan, hal yang perlu dilakukan
setelahnya adalah memberishkan area kerja yang biasanya dilakukan oleh pekerja.
Pembersihan area kerja diantaranya diantaranya membersihkan sisa-sisa kawat
bendrat, gumpilan-gumpilan cor lainnya dan juga sisa hasil gergajian kayu
bekisting disedot menggunakan compressor. Pembersihan dimaksudkan agar
sekitar area kerja dapat mengganggu kualitas pekerja dan kualitas beton.
3.2.2 Pekerjaan pembesian shear wall
Pekerjaan penulangan/pemebesian shear wall, spesifikasi tulangan baik
besar kecil dan tingginya harus sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).
Penulangan shearwall tulangan utama menggunakan besi D19 dan D16 dan
sengkang menggunakan besi D13 dengan jarak 150 mm.
17
Gambar 3.2 Perakitan Pembesian shear wall di area bawah (kiri) dan Perakitan
Penulangan shear wall di atas (kanan)
Langkah kerja :
1) Menyiapkan bagian-bagian bekisting dinding shear wall yang akan di gunakan.
2) Membersihkan bekisting dari kotoran yang dapat mengganggu proses
pengecoran shear wall.
3) Dipasang beton dacking sebagai selimut shear wall agar tulangan tidak
menempel pada bekisting.
3. Setelah bucket terisi penuh dengan beton, bucket di angkat ke area kerja (work
shop) dengan bantuan tower crane.
4. Beton dituangkan kedalam cetakan bekisting shear wall yang telah siap di cor
dengan cara membuka tutup bawah bucket.
23
5. Pengecoran dilakukan dengan merata dan sampai batas yang telah ditentukan,
kemudian vibrator bekerja pada saat beton dari bucket di tuangkan kedalam
bekisting.
6. Setelah pengecoran selesai dan beton terisi penuh merata dan padat, shear wall
dibiarkan untuk mengering.
b. Tim Bekisting
Tim ini bertugas membuat cetakan atau lahat untuk komponen struktur
bangunan sebelum dilakukan pengecoran.
Jumlah Satuan
1 Mandor 1 OH
2 Tukang 2 OH
3 Tenaga kasar 2 OH
JUMLAH 5 OH
e. Tim pelaksana
Tim ini bertugas untuk mengecek dan mengkoordinasi antar sesama
pelaksana.
Tabel 3.5 Tim Pelaksana
Tenaga Kerja
No Tenaga Kerja
Jumlah Satuan
1 Pelaksana 3 OH
JUMLAH 3 OH
penerapan K3 dipatuhi dengan baik, hanya saja pada tim pembesian pada saat
merakit pembesian di area atas tidak memakai sefty belt atau body harnes hanya
memakai helm dan rompi saja.
Faktor yang mempengaruhi tidak di patuhinya kelengkapan K3 dikarenakan
kurang sadarnya akan keselamatan diri masing-masing para pekerja terutama di
tim pembesian, kurangnya pengawasan K3 dari pihak SWA.
BAB IV
INFORMASI MANAJEMEN
a. Ikatan : kontrak
a. Ikatan : kontrak
Owner
MK Konsultan
perencana
Kontraktor
gambar rencana dan spesifikasi yang mudah ditentukan serta upah tenaga kerja
dan alat kerja. Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang
mencakup bermacam-macam maksud dan kepentingan bagi berbagai manajemen
dalam organisasi.
Besarnya RAB sangat tergantung dari siapa di dalam proyek yang
membuatnya dan untuk kepentingan apa. Bagi pemilik angka yang menujukkan
jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan
kelanjutan investasi. Bagi kontraktor keuntungan vinansial yang akan diperoleh
tergantung kepada seberapa jauh kecakapannya membuat perkiraan biaya, jika
terlalu tinggi tidak akan memenangkan tender dan jika terlalu rendah akan
mengalami kerugian (Sandrian, 2017:5).
4.4.1 Jenis Rencana Anggaran Biaya
Secara umum anggaran biaya proyek dikategorikan ke dalam 4 jenis, yaitu:
a. Rencana anggaran biaya kasar
Rencana anggaran biaya kasar dibuat sangat global dan dibutuhkan oleh
pemilik untuk memutuskan apakah ide untuk membangun proyek jadi
dilaksanakan atau tidak
b. Rencana anggaran biaya pendahuluan
Rencana anggaran biaya pendahuluan dibuat oleh konsultan perencana
ketika desain (gambar dan RKS) telah selesai dibuat, sehinga
menghasilkan anggaran biaya yang lebih teliti dari anggaran biaya
kasar.
c. Rencana anggaran biaya detail
Rencana anggaran biaya detail dibuat oleh kontraktor setelah
mempelajari gambar dan RKS dengan memeperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi, sehingga ebih terinci dan teliti.
d. Rencana anggaran biaya sesungguhnya
Rencana anggaran biaya sesungguhnya adalah segala pengeluaran yang
sesungguhanya untuk menyelesaikan sebuah proyek dan hanya
diketahui pihak kontraktor. RAB ini diperlukan untuk melakukan
evaluasi dan sebagai data untuk proyek dikemudian hari.
Uraian :
Panjang : 3,87 m
Lebar : 0,3 m
Tinggi :4m
Kebutuhan per m3 : :
0,86
Tabel 4.6 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Besi 10kg besi ulir SNI 7394:2008
No Uraian Koef Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(5)
A. Bahan
- Besi beton ulir 10,500 Kg 10.500,00 110.250,00
- Kawat 0,150 Kg 14.000,00 2.100,00
Tabel 4.7 Analisa Harga Satuan memasang 1m2 bekisting SNI 7394:2008
Dolken kayu
- galam 2,000 batang 11.000,00 22.000,00
Sub Total Upah 245.200,00
B Upah
- Pekerja 0,660 O.H 90.000,00 59.400,00
- tukang kayu 0,330 O.H 100.000,00 33.000,00
- kepala tukang 0,033 O.H 115.000,00 3.795,00
40
Tabel 4.9 Membuat 1m3 beton mutu f’0 =31,2 mpa (K350), slump (12+-2) cm,
w/c=0,48 SNI 7394:2008 (6.12)
Tabel 4.16 Rencana Anggaran biaya Pengecoran Shearwall type 1 Lt.4 per m
3
Tabel 4.17 Rekapitulasi Rencana Anggaran biaya Pengecoran Shearwall type 1 Lt.4
Jumlah Harga Jumlah Harga
No Uraian Pekerjaan Volume
per m3(Rp) total (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 pekerjaan beton
2 pembesian beton bertulang 4,64
3 Bekisting 5.811.279,00 26.987.579,68
26.987.580,00
Jadi, anggaran biaya yang dibutuhkan untuk satu siklus pengerjaan 1
shearwall pada lantai 4 pembangunan hotel Howard Jhonson sebesar Rp.
26.987.580,00
43
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dalam pengamatan
pelaksanaan pekerjaan shearwall dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Tahapan pelaksanaan pekerjaan shearwall meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Pembesian
c. Pekerjaan pemasangan bekisting
d. Pekerjaan pengecoran
e. Pekerjaan pembongkaran bekisting
f. Pekerjaan pembesian
g. Pekerjaan perawatan
5.2 Saran
Dari kegiatan pengamatan pelaksanaan proyek, berikut saran yang dapat
disampaikan:
1. Bagi Kontraktor:
a. Pengawasan pada tenaga kerja perlu lebih mendapat perhatian dalam
pemakaian alat-alat keselamatan. Hal ini sejalan dengan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan pada proyek.
Hal ini perlu ditingkatkan karena banyaknya pekerja yang mengabaikan.
b. Pelaksanaan pengecoran shearwall agar selalu di awasi dengan teliti agar
tidak mengurangi kualitas beton
c. Melakukan curing/perawatan beton shearwall setelah pembongkaran
bekisting.
2. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa yang akan melakukan praktik kerja lapangan, sebaiknya
melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu, misalnya lebih
mempelajari jenis pekerjaan apa yang akan diamati dilapangan.
b. Mahasiswa tidak hanya tergantung pada pembimbing lapangan saja tetapi
bisa bertanya pada siapapun yang dapat memberikan ilmu tambahan.
c. Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi dengan staff di kontraktor lebih
komunikatif.
46
DAFTAR PUSTAKA
Astanto, Budi Triono. 2001. Konstruksi beton bertulang. Yogyakarta: KANISIU
(ANGGOTA IKAPI).
Buku Panduan. 2014. Buku Panduan Praktik Industri (PI)/Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Fakultas Teknik Unesa. Surabaya. University Pres.
Dani, Hasan dan Mas Suryanto. 2003. Buku Ajar Manajemen Proyek 1. Surabaya:
University press.
http://kampus-sipil.blogspot.co.id/2013/03/cara-perawatan-beton-terbaru.html.
diakses 03 November 2016.
https://duniabekisting.wordpress.com/. diakses 03 November 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontraktor , diakses 04 November 2016.
Iswandi Imran & Fajar Hendrik, Perencanaan struktur beton bertulang tahan
gempa. 2002. Bandung: ITB Bandung.
Jack, C. Mc Cormac. 2001. Desain beton bertulang. Jakarta: Erlangga.
Ratih. 2016. Pengamatan Pelaksanaan Pekerjaan Retaining Wall Ruko pada
Proyek Puncak Cental Business Direct. Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Schueller, Wolfgang. 2001. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi. Bandung:
PT. Refika Aditama.
SNI 2847-2013. 2013. Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan
Gedung. Jakarta:BSNI
Sandrian, Ferry. 2017. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pondasi Pada
Pembangunan Gedung Pertemuan PT. PABRIK GULA GREENMORE
Banyuwangi. Laporan Praktik Industri 1. Surabaya: Fakultas Teknik
Unesa.
Sutikno. Teknologi Beton. 2013. Surabaya: University pres.
47
BIODATA PENULIS
Danang wijaya bayu pradana. Lahir di Gresik, 28 Septembar 1995 dari
pasangan Yun Pangkat dan Nafsiroh, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara.
Penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN SAWO tahun 2007, sekolah
lanjutan tingkat pertama di MTs. Nuril Huda lulus tahun 2010, dan MA Matholiul
Anwar Lamongan pada tahun 2013. Pada tahun 2014 penulis diterima di
Universitas Islam Lamongan (UNISLA).
Penulis aktif di berbagai kegiatan dan organisasi kemahasiswaan selama
menjalani studi di Universitas Islam Lamongan, diantaranya menjadi anggota
Himpunan Mahasiswa Sipil angkatan 2014.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikan laporan praktek kerja nyata yang berjudul Pelaksanaan Pekerjaan
Dinding Shear wall Pada Proyek Pembangunan Hotel Howard-Jhonshon di Jalan
Ahmad Yani No.71, Surabaya