Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembekalan bagi seorang calon sarjana teknik sipil tidak cukup dengan
pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain yang
hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung,seperti
pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam kegiatan
konstruksi, keterampilan berkomunikasi, dan bekerja sama. Praktek Kerja Nyata
adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengamati
kegiatan konstruksi secara langsung serta mengasah kemampuan interpersonal.
Diharapkan, mahasiswa dapat lebih siap untuk menjadi calon sarjana teknik sipil
yang tidak hanya memiliki kemampuan teoritis, namun juga pemahaman dan
kemampuan praktis sebagai bekal memasuki dunia kerja kelak.
Oleh karena itu melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat
memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai problematika dalam
suatu pekerjaan konstruksi, baik dalam hal teknis maupun non teknis, dan sistem
manajemen yang diterapkan dalam proyek tersebut, serta bisa menambah
pengetahuan tentang aplikasi dan praktek dari peraturan - peraturan teknik yang
didapat dalam masa perkuliahan.
Pada Praktek Kerja Nyata ini, Program Studi Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi, yaitu PT. Nusa Raya Cipta, Tbk. selaku pelaksana Struktur dan
Arsitektur (SA) dan PT. Gamma Beta Alpha Consultant selaku Manajemen
Konstruksi (MK).
Dalam pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Gedung BCA KCU
BOROBUDUR ini diperlukan hasil fisik bangunan yang optimal dalam hal kualitas,
volume pekerjaan , harga dan tepat waktu pelaksanaanya, sehingga diperlukan
sebuah tim yaitu Manajemen Konstruksi yang berguna untuk memantau dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut. Manajemen Konstruksi adalah proses
penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan)

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
1
secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumberdaya yang ada
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.

1.2. Tujuan, dan Sasaran Praktek Kerja Nyata


1.2.1. Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Nyata ini adalah :
a. Mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan baik teori maupun praktek di dunia kerja konstruksi yang
sesungguhnya, dimana terlibat langsung dalam dunia kerja konstruksi
itu, sehingga mahasiswa mempunyai paradigma yang baru tentang ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Membekali mahasiswa dengan pengalaman bagaimana cara
menyelesaikan masalah – masalah yang muncul di lapangan, baik yang
berkaitan dengan masalah teknis maupun non teknis, sehingga
diharapkan kelak dapat berkiprah di dunia kerja sesungguhnya setelah
lulus dari Perguruan Tinggi.
c. Menunjang teori yang telah diberikan selama dalam perkuliahan baik
teori maupun praktek.
d. Menambah wawasan dalam memahami permasalahan yang kompleks
yang terjadi di lapangan.
e. Menjelaskan secara rinci dan detail mengenai proses – proses yang
terjadi dalam suatu proyek. Diantaranya proses perencanaan, proses
pembangunan, manajemen proyek, dan pengadaan jasa konstruksi.
f. Mampu menyusun laporan tertulis yang berkaitan dengan pengalaman
kerja tentang :
 Perhitungan kebutuhan material, man power dan biaya proyek
 Metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan
 Progress selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan
g. Merangsang mahasiswa untuk mempelajari berbagai masalah yang
timbul di proyek serta memikirkan pemecahan masalah tersebut.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
2
1.2.2. Sasaran

Adapun sasaran yang di harapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja Nyata


ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa hendaknya mampu mengambil manfaat yang diperoleh di
lapangan pada saat pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar dapat
berguna untuk bekal kelak apabila sudah bekerja
b. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi konstruksi yang
saat ini berkembang di dunia kerja sehingga ketika terjun di dunia kerja
mahasiswa tidak heran dan kaget ketika praktik langsung di dalamnya
c. Mahasiswa dapat bekerja secara profesional, disiplin dan kerja sama
yang kompak dalam menghadapi berbagai masalah yang ada ketika
terjun langsung dalam dunia kerja.
d. Mahasiswa di harapkan dapat mengambil pengalaman ketika
melaksanakan praktek kerja nyata dan di aplikasikan secara langsung di
dunia kerja.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata


Adapun pelaksanaan dari Praktek Kerja Nyata ini di mulai pada tanggal 16
Januari 2017 sampai dengan 16Maret 2017.
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Nyata adalah Jalan Terusan Borobudur,
Malang Jawa timur yaitu Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR.

1.4. Ruang Lingkup


Mengingat banyaknya item pekerjaan yang dilaksanakan pada Proyek
Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR dan Terbatasnya waktu yang
tersedia, maka laporan Praktek Kerja Nyata ini akan membahas kegiatan proyek
yang meliputi pelaksanaan, pengendalian serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Adapun jenis pekerjaan yang diambil sebagai bahasan antara lain meliputi :
1. Pekerjaan pagar keliling
2. Pekerjaan Dinding Penahan Tanah (Sheet Pile)
3. Pekerjaan Pondasi (Square Pile)
4. Pekerjaan Basement

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
3
a) Pekerjaan Galian
b) Pemotongan Tiang Pancang (Square Pile)
c) Pekerjaan untuk Pile Cap dan Tie Beam
d) Pekerjaan Slab pada basement
e) Penulangan Plat Lantai

1.5. Metode Pembahasan


Ada dua tahap pembahasan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Nyata ini
yaitu :
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode pembahasan dipergunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas yaitu :
a. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis mengenai hal-hal
penting dalam proyek serta pengamatan terhadap permasalahan yang
ada secara langsung.
b. Metode Wawancara (Interview)
Metode Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap mampu
memberikan informasi mengenai proyek yang sedang berjalan.
c. Metode Pustaka
Metode pustaka yaitu pengumpulan data menggunakan atau mengambil
dari buku-buku sebagai sumber bacaan dan referensi yang berkaitan
dengan permasalahan. Dalam penyusunan laporan praktek kerja nyata
ini, kami juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing dikampus dan
pebimbing lapangan sehingga diharapkan laporan ini tersusun dengan
baik dan meminimalkan kekurangan yang ada.
2. Tahap Pengolahan Data
Tahap data meliputi :
a. Mengambil permasalahan ini untuk memperoleh alternatif-alternatif
penyelesaian suatu proyek.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
4
b. Menganalisa data yang ada dengan cara membandingkan teori dengan
permasalahan yang sedang terjadi pada pelaksanaan dilapangan.
1.6. Penyusunan Laporan
Laporan Praktek Kerja Nyata ini disusun menjadi 5 BAB, meliputi :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum Proyek
BAB III : Manajemen Proyek
BAB IV : Pelaksanaan dan Pengawasan Proyek
BAB V : Penutup

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
5
BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Lokasi Proyek


Secara geografis letak proyek Pembangunan Gedung BCA KCU
BOROBUDUR berlokasi di Jalan Terusan Brobudur Malang, Jawa Timur yang
berbatasan dengan wilayah yaitu :

a. Sebelah Utara : Rumah Penduduk


b. Sebelah Timur : Kantor Pos Belimbing
c. Sebelah Barat : Rumah Penduduk
d. Sebelah Selatan : Jalan Raya Terusan Borobudur

Lokasi Proyek

Gambar 2.1 Peta Lokasi proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR

(sumber : Google Earth 2016)

2.3. Data Proyek


2.3.1. Data Umum
Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR memiliki data – data
proyek sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU


BOROBUDUR
2. Alamat Proyek : Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
3. Pemilik Proyek : PT. Bank Central Asia, Tbk
4. Konsultan Pengawas / MK : PT. Gamma Beta Alpha Consultant

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
6
5. Kontraktor Pelaksana / SA : PT. Nusa Raya Cipta, Tbk.
6. Kontraktor MEP : PT. Arista Pratama Jaya
7. Kontraktor IF : PT. Hutama Yasa Kreasi
8. Jenis Pekerjaan : Struktur
9. Alamat Proyek : Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
10. Luas Lahan : ± 2695 m²

2.3.2. Data Teknis


Data teknis mengenai Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU
BOROBUDUR sebagai berikut

1. Luas lahan : ± 2695 m²


2. Luas lantai terdiri dari
Lantai Basement : 1500 m² ( Parkir, Ground Water Tank ,lift )

Lantai Dasar : 940 m² ( Parkir, pantry, locker, musholla, teras


service, lift, ATM )

Lantai 1 : 920 m² ( Lobby Banking BCA BIZZ, CSO,lift,


toilet )

Lantai 2 : 836 m² ( Lobby Banking, kluis, teller, lift, toilet )

Lantai 3 : 836 m² ( Ruang Meeting, lift, toilet )


Lantai 4 : 836 m² ( Ruang pimpinan KCU, KFKK Office,
kluis kredit, lift, toilet)

Lantai 5 : 836 m² (Ruang kelas, area RTC, kluis KFKK, lift,


toilet )
Atap : 836 m²
3. Jumlah lantai : 6 lantai + 1 basement
4. Elevasi lantai bangunan
Lantai basement : - 3,60 m
Lantai dasar : ± 0,00 m
Lantai 1 : + 3,60 m
Lantai 2 : + 8,60 m
Lantai 3 : + 13,10 m
Lantai 4 : + 17,60 m
Lantai 5 : + 22,10 m

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
7
Atap : + 26,60 m
5. Struktur bangunan : Beton bertulang
Dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini menerapkan metode
konvensional dikarenakan metode tersebut dianggap lebih efisien dari segi
pembiayaan. Umumnya pekerjaan struktur kolom, balok, plat dan tangga baru bisa
dikerjakan apabila pekerjaan pondasi telah selesai.
Pondasi yang dipakai dalam proyek ini adalah pondasi tiang pancang beton
(Square Pile). Karena lokasi proyek berada dikawasan padat penduduk, maka
pemancangan square pile tersebut menggunakan sistem Jacking Pile. Pada bagian
atas pondasi tiang pancang dibuat Pile Cap dari beton bertulang. Pile Cap ini
berfungsi sebgai penyatu antar tiang pancang pada masing - masing titik.

2.4. Tata Cara Pelelangan


Menurut Wulfram I.Ervianto (2005), pelelangan dapat didefinisikan sebagai
kegiatan untuk menyediakan barang / jasa dengan cara menciptakan persaingan yang
sehat diantara penyedia barang / jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan
metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak – pihak
yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik.
Pelaksanaan pelelangan dilakukan oleh pemilik proyek (owner) dengan
mengundang beberapa penyedia barang / jasa untuk mengajukan besarnya dana dan
rencana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek. Sistem pelelangan
memiliki bebarapa metode, yaitu :
a. Pelelangan Umum, adalah metode pemilihan untuk penyedia barang / jasa
yang dilakukan secara umum atau terbuka dengan pengumuman secara luas
melalui media massa dan papan pegumuman resmi sehingga penyedia barang
/ jasa yang berminat dan memenuhi klasifikasi dapat mengikutinya.
b. Pelelangan Terbatas, adalah metode pemilihan untuk penyedia barang/jasa
dimana jumlah penyedia barang/jasa diyakini terbatas yaitu pekerjaan yang
kompleks, dengan cara megumumkan secara luas melalui media massa dan
papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang / jasa
yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia
barang / jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
8
c. Pemilihan Langsung, yaitu pemilihan penyedia barang / jasa yang dilakukan
dengan membandngkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekrurang-
kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang / jasa yang telah lulus
prakualifikasi serta dilakukan negoisasi baik teknis maupun biaya serta harus
diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum dan bila memungkinkan melalui internet. Pemilihan langsung dapat
dilaksanakan manakal metdoe pelelangan umum atau pelelangan terbatas
dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
d. Penunjukan langsung, metoda ini dapat dilaksanakan dalam keadaan tertentu
dan keadaan khusus terhadap 1 (satu) penyedia barang / jasa. Pemilihan
penyedia barang / jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan
negosisasi, baik teknis maupun biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar
dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah pelelangan dilakukan maka ada tahapan berikutnya yaitu mengenai
perjanjian kontrak pembayaran. Beberapa jenis perjanjian kontrak pembayaran pada
pengerjaan suatu proyek adalah sebagai berikut :

a. Kontrak Lump Sum adalah jenis kontrak pekerjaan konstruksi atas


penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah
harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam
proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang /
jasa.
b. Kontrak Harga Satuan adalah jenis kontrak pekerjaan kontruksi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan
harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan / unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat
perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar – benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang / jasa.
c. Kontrak Biaya Plus Jasa ( cost plus fee contract ), adalah jenis kontrak
dimana kontraktor akan menerima sejumlah pembayaran atas pengeluarannya
ditambah sejumlah biaya untuk overvead dan keuntungan. Besarnya
overhead dan keuntungan umumnya didasarkan atas presentase biaya yang

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
9
dikeluarkan. Penentuan fee untuk kontraktor dalam kontrak jenis ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik merupakan jumlah yang tetap ( cost
plus fixed fee ), dalam bentuk presentase biaya ( cost plus precentage ) atau
dengan memberikan jaminan biaya maksimum ( cost plus fee with maximum
guaranteed price).
Pada pekerjaan proyek gedung BCA ini mengunakan sistem pelelangan
pemilihan langsung. Dari hasil pelelangan tersebut, diputuskan kontrak penentuan
harga menggunakan kontrak Lump Sum.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
10
BAB III

MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian


dan koordinasi suatu proyek dari awal ( gagasan ) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara waktu, tepat biaya dan tepat mutu (Wulfram I.
Ervianto:2005)
3.1 Struktur Organisasi Proyek Gedung BCA KCU BOROBUDUR

KETERANGAN:

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Gedung BCA KCU BOROBUDUR

Tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Proyek


Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
11
1) Pemilik Proyek

Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan
yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.
Pengguna jasa dapat berupa perseorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah
maupun swasta. Pada proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR
pemilik proyek adalah PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. Hak dan kewajiban
pengguna jasa adalah :
 Menunjuk penyedia jasa ( konsultan dan kontraktor ).
 Meminta laporansecra periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa.
 Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
 Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
 Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.
 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menenmpatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
 Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan ( bila terjadi ).
 Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan
apa yang dikehendaki.
Wewenang pemberi tugas adalah :
 Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing – masing
kontraktor.
 Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal
– hal diluar kontrak yang ditetapkan.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
12
2) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan bidang lain yang
melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan (Wulfram I.
Ervianto:2005). Pihak yang menjadi konsultan perencana dalam
pembangunan proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR
adalah PT. Mitra Talenta Konsultindo. Hak dan kewajiban konsultan
perencana adalah :

 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,


rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran
biaya.
 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelakasanaan pekerjaan.
 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal – hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
 Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

3) Konsultan Pengawas Proyek / Manajemen Konstruksi (MK)


Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa
untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut (Wulfram I.
Ervianto:2005).
Konsultan manajemen konstruksi adalah lembaga yang memberikan jasa
untuk bertanggung jawab atas pengelolaan proses konstruksi secara
keseluruhan sejak dari tahap penyusunan TOR Perencanaan hingga
selesainya tahap pemeliharaan ( Dipohusodo, 1996 ).
Yang bertanggung jawab sebagai Pengawas Proyek dan Manajemen
Konstruksi Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR ialah PT.
Gamma Beta Alpha Consultant.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah :

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
13
 Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
 Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin
serta menghindari pembengkakan biaya.
 Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan
agar dicapai hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
 Menerima atau menolak material/peralatan yang didatngkan
kontraktor.
 Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
 Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,
bulanan).
Adapun tugas dari manajemen konstruksi yaitu :
 Menyusun perencanaan
• Program penyelenggaraan
• Perkiraan biaya dan jadwal
 Megambil keputusan terhadap masalah – masalah yang terjadi
dilapangan.
 Memantau dan mengendalikan biaya dan pelaksanaan pekerjaan.
 Berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaann apabila
tidak sesuai dengan kesepakatan.
 Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung.
 Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
 Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas mulai
dari pengadaan material hingga aplikasinya dilapangan.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
14
4) Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat- syarat yang telah
ditetapkan (Wulfram I. Ervianto:2005).
Pihak yang menjadi kontraktor dalam proyek ini adalah PT. Nusa Raya
Cipta, Tbk. Dalam pekerjaan pelaksanaan di lapangan nantinya, kontraktor
pelaksana akan diawasi dan dikontrol pekerjaannya oleh PT. Gamma Beta
Alpha Consultant.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah :
 Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
 Membuat gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan
pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
 Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan
dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan
masyarakat.
 Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
mingguan, bulanan.
 Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai ketetapan yang berlaku.

5) Kontraktor Mechanical Electrical Plumbing


Dalam pekerjaan ini PT. Arista Pratama Jaya bertanggung jawab atas
segala pekerjaan kelistrikan dan plumbing Gedung BCA KCU BOROBUDUR.
Dalam pengerjaanya harus tetap dalam berkoordinasi dengan PT. Gamma Beta
Alpha Consultant sebagai konsultan pengawas dan PT. Nusa Raya Cipta, Tbk.
sebagai kontraktor pelaksana / Struktur dan Arsitektur (SA).
Adapun tugas dari kontraktor mechanical electrical plumbing adalah
sebagai berikut:

 Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai


bidangnya.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
15
 Mempelajari gambar rencana pekerjaan.
 Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan.
 Koordinasi dengan bidang terkait (Struktur dan Arsitektur).
 Mengukur hasil pekerjaan dilapangan meliputi kualitas, kuantitas dan
testing.
 Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala.

3.2 Struktur Organisasi Pelaksana Proyek


Penanggung jawab pelaksana proyek pembangunan Gedung BCA KCU
BOROBUDUR adalah PT. Nusa Raya Cipta, Tbk. Adapun struktur organisasi
pelaksana adalah sebagai berikut.

Gambar 3.2 Struktur organisasi kontraktor pelaksana Proyek Gedung BCA KCU BOROBUDUR

Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur Organisasi


kontraktor pelaksana Proyek Gedung BCA KCU BOROBUDUR adalah sebagai
berikut

A. Project Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab dari project manager adalah


sebagai berikut :
 Membuat rancangan anggaran proyek.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
16
 Melaksanakan proyek sesuai rencana kerja.
 Mengatasi masalah – masalah yang berhubungan dengan lingkungan
proyek.
 Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan
mutu, waktu dan biaya sesuai dengan yang telah disepakati.
 Menjamin mutu, keselamatan, dan keamanan proyek.
 Membina hubungan kerja (relasi) yang baik dengan pemberi tugas,
konsultan, subkontraktor, dan supplier.
 Pengembangan dan motivasi karyawan proyek.
 Memantau proses kegiatan proyek dilapangan dan segera mengambil
langkah koreksi bila terjadi penyimpangan..

B. Site Manager
Adapun tugas dari site manager adalah sebagai berikut:
1. Menerima tugas dari project manager untuk mengatur jalannya
proyek dari awal hingga selesai.
2. pengaturan pelaksanaan gambar dan spesifikasi teknis.
3. Menerima gambar desain dan spesisikasi teknis proyek dari project
manager dan mempelajarinya.
 Melakukan koordinasi dengan site engineer dalam pembuatan
shop drawing dan mengecek hasilnya.
 Memberikan instruksi kerja pada pelaksana untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan shop drawing yang telah dibuat.
 Melakukan kontrol dan pengecekan pekerjaan apakah telah sesuai
dengan shop drawing yang telah dibuat.
4. Pengaturan pelaksanaan time schedule dan metode pelaksanaan
pekerjaan.
 Melakukan koordinasi dengan project manager dan site engineer
dalam pembuatan time schedule dan metode pelaksanaan
pekerjaan.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
17
 Memberikan instruksi kerja pada pelaksana untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan time schedule dan metode pelaksanaan
yang telah dibuat.
 Melakukan kontrol dan pengecekan pekerjaan apakah telah
memenuhi waktu yang telah ditetapkan dalam time schedule yang
telah dibuat dan sesuai dengan metode pelaksanaan yang
telah ditetapkan.
 Secepatnya melakukan koordinasi dengan tim di lapangan bila
terjadi kegagalan, kerusakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan project manager untuk selanjutnya
melaporkan hal tersebut pada konsultan pengawas.
5. Pengaturan tenaga kerja dan subkontraktor
 Melakukan koordinasi dengan pelaksana dalam pengadaan
kebutuhan tenaga kerja
 Melakukan koordinasi dengan project manager dalam
pelaksanaan pekerjaan yang di subkan.
 Bekerja sama dengan pelaksana mengatur sistem kerja para
pekerja dengan subkontraktor.
6. Pengaturan pengadaan material di lapangan
 Melakukan koordinasi dengan pelaksana di lapangan dalam
pengadaan material dilapangan menyangkut jumlah spesisikasi
teknis dan waktu kedatangan material.
7. Bertanggung jawab sepenuhnya pada project manager atas
keberhasilan pelaksanaan proyek yang dipegangnya.
C. Site Engineer
. Tugas dari Site Engineer meliputi :
 Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas
mingguan dan bulanan.
 Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material
dari owner.
 Mengkoordinir pembuatan shop drawing.
 Mengkoordinir pembuatan laporan progress pelaksanaan proyek

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
18
secara periodik.
D. Administrasi
 Menangani masalah administrasi di lingkungan proyek.
 Membuat laporan – laporan yang telah ditetapkan secara berkala.
 Melakukan pencatatan berkas – berkas transaksi.
E. Kepala Logistik

Adapun tugas dari kepala logistik adalah sebagai berikut :

 Melakukan pembelian barang atau alat sesuai dengan kebutuhan proyek


dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok
terseleksi atas persetujuan direktur perusahaan.
 Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
 Mencatat keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas
pendatangan dan ketersediaan maetrial yang dibutuhkan proyek.
 Mengelolan persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu
material tersebut diperlukan.
 Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format standar
perusahaan kontraktor.
 Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material
setelah melalui kontrol kualitas bahan oleh quality control.
 Menyusun laporan logistik yang diminta oleh perusahaan.
 Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek
mengenai jumlah dan schedule pendatangan barang yang dibutuhkan
pada masing-masing waktu pelaksanaan pembangunan.

Dalam bagian kepala pelaksana terdapat sub bagian, yaitu:

1. Gudang
Tugas staf gudang adalah :
 Menyimpan barang yang telah dibeli dan mengaturnya dengan baik
agar dapat keluar secara teratur.
 Membuat laporan mengenai stoock barang.
 Mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
19
proyek.
 Memberi informasi sedini mungkin atas barang yang sudah
mencapai persediaan yang minimum.
F. Quality Control

Quality Control merupakan penanggung jawab dalam pengendalian


mutu pelaksanaan proyek. Adapun tugas dari quality control yaitu:.

 Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan


oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
 Melaksanakan pemeriksaan atau pengujian bahan / material yang akan
digunakan dalam pekerjaan.
 Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material
kepada supplier sebelum melakukan pembelian.
 Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang
berkaitan dengan pekerjaan quality control pada proyek bangunan.
G. Kepala Mekanik

Tugas Kepala Mekanik adalah sebagai berikut :

 Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order


dari kepala pelaksanaan.
 melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin dan harus
mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
 Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
 Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
 Harus selalu siap untuk melaksanakan tugas apabila ada mesin-mesin
yang mendadak rusak untuk segera diperbaiki.
 Melakukan pemeliharaan segala macam mesin agar tidak mudah rusak.
H. Kepala Pelaksana

Tugas Kepala Pelaksana adalah :


 Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan.
 Mempelajari gambar kerja (shop drawing).

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
20
 Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pelaksanaan operasional pekerjaan.
 Mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaaan
subkontraktor.
 Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar berjalan dengan
efisien.
 Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
 Mengukur hasil pekerjaan di lapangan meliputi kualitas, kuantitas dan
waktu.

Dalam bagian Pelaksana terdapat sub bagian, yaitu:


1. Quantity Surveyor

Quantity Surveyor atau estimator bertugas menghitung volume dan


kebutuhan material bangunan yang digunakan untuk kegiatan proyek.
Adapun tugas Quantity Surveyor yaitu :

 Menghitung luas pekerjaan bangunan seperti plesteran, keramik dan lain


- lain.
 Menghitung volume pekerjaan seperti beton, urugan dan lain - lain.
 Menghitung berat volume pekerjaan pembesian, alumunium dan lain -
lain.
 Bekerja sama dengan logistik untuk memberi informasi kebutuhan
material yang harus didatangkan.
 Menghitung volume pekerjaan yang sudah dikerjakan dan sisa pekerjaan
untuk keperluan schedule dan man power.
 Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan perhitungan
awal.
 Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah ada perubahan, jika
terjadi perubahan maka tugas quantity surveyor adalah menghitung ulang
volume pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
21
2. Supervisi

Supervisi atau pengawas lapangan adalah pekerjaan yang dilakukan agar


pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
Adapun tugas pengawas sebagai berikut :

 Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan.


 Mengawasi kualitas dari suatu pekerjaan.
 Menanggapi sagala macam masalah pekerjaan dari kontraktor apabila
ada pertanyaan atas proses pekerjaan.
 Mempertimbangkan hasil pekerjaan dan mengecek hasil pekerjaan.
 Mengetahui tujuan pekerjaan di lapangan.

I. Safety Officer

Tugas Safety Officer adalah :


 Mengontrol program keselamatan & kesehatan kerja (K3).
 Melakukan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja.
 Mengevaluasi program keselamatan & kesehatan kerja (K3) setiap bulan.
 Memberikan penjelasan dan pengertian tentang keselamatan & kesehatan
kerja kepada pekerja, staf dan visitor ketika di lapangan.
 Menyiapkan laporan langsung tentang program keselamatan & kesehatan
kerja (K3) kepada project manager.

Peralatan standar K3 di proyek :

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah hal yang sangat penting.


Oleh karenanya, semua perusahaan kontraktor berkewajiban menyediakan
semua keperluan peralatan/perlengkapan perlindungan diri atau Personal
Protective Equipmen (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :

 Sepatu kerja
 Sarung tangan
 Helm
 Masker

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
22
 Jas hujan
 Sabuk pengaman
 Tangga
 P3K

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
23
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PROYEK
4.1 Metode Pelaksanaan

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi
biaya pelaksanaan, kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan
sesuai dengan yang diinginkan pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk
terlaksananya rencana proyek tersebut. Ketika kami melaksanakan praktek kerja
nyata pada Proyek Pembangungan Gedung BCA KCU BOROBUDUR Malang kami
di beri tugas untuk mengamati dan mencatat hal-hal penting pada saat proses
pelaksanaan konstruksi di proyek tersebut.

Adapun pekerjaan pada Proyek Pembangungan Gedung BCA KCU


BOROBUDUR Malang ini antara lain yaitu :

1. Pekerjaan pagar keliling


2. Pekerjaan Dinding Penahan Tanah (Sheet Pile)
3. Pekerjaan Pondasi (Square Pile)
4. Pekerjaan Basement
a) Pekerjaan Galian
b) Pemotongan Tiang Pancang (Square Pile)
c) Pekerjaan untuk Pile Cap dan Tie Beam
d) Pekerjaan Slab pada basement
e) Penulangan Plat Lantai
Untuk tahap-tahap urutan pekerjaan pada proses Pembangungan Gedung BCA
KCU BOROBUDUR Malangyaitu sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pagar Keliling


Semua pekerjaan pagar keliling di Proyek Pembangungan Gedung BCA
KCU BOROBUDUR tersebut dilakukan oleh 3 pekerja. Adapun tahapan –
tahapan pekerjaan pagar keliling yaitu :
 Pekerjaan galian pondasi batu kali
 Pekerjaan Pemasangan pondasi batu kali

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
24
 Pekerjaan Pemasangan bekisting sloof
 Pekerjaan Pemasangan tulangan sloof
 Pekerjaan Pengecoran sloof
 Pekerjaan Pemasangan batu bata
 Pekerjaan ring balk
 Pekerjaan plester dinding

Gambar 4.1 Pekerjaan pagar keliling


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Gambar 4.2 Pekerjaan pagar keliling


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
25
2. Pekerjaan Dinding Penahan Tanah (Sheet pile) :
Pekerjaan sheet pile berfungsi untuk penahan tanah. Manfaat dari
penggunaan shet pile ialah pemasangannya yang mudah dan biaya yang
relatif murah. . Penyediaan sheet pile beton yang telah dicetak sebelumnya di
pabrik.
Adapun spesifikasi dari sheet pile yaitu :
TBALESHEET PILESPECIFICATION Ex. VARIA USAHA BETON

DIMENSION LENGTH SPECIFICATION AXIAL CRACKING ULTIMATE BENDING


STEEL OF BARS LOAD MOMENT MOMENT MOMENT
cm m' No. of Strand Ø(mm) STEEL Ton Ton M Ton M Ton M

32 x 50 9 10 12,7 PC STRAND 239,85 8,51 21,81 7,48

Pemancangan sheet pile dilakukan sesuai dengan urutan yang telah


ditetntukan dengan mengunakan Hydraulic Statis Pile Driver (HSPD).
Pemancangan dilakukan tegak lurus, jika tidak akan berpengaruh pada
ketegakan sheet pile berikutnya.

3. Pekerjaan Pondasi (Square Pile)


Material yang diperlukan untuk proses pemancangan ialah tiang
pancang, pelat penyambung tiang pancang, dan kawat las.
Spesifikasi dari tiang pancang (Square Pile) yaitu :

SQUAREPILESPECIFICATION Ex. VARIA USAHA BETON


LENGTH
DIMENSION SPECIFICATION WEIGHT AXIAL CRACKING ULTIMATE BENDING
STEEL OF BARS LOAD MOMENT MOMENT MOMENT
cm m' No. of Strand Ø(mm) STEEL Kg/m' Ton Ton M Ton M Ton M
< 6-8 4 9,52 258,01 6,15 5,86 4,87
9-10 4 12,70 252,96 7,40 10,80 6,12
9-10 5 9,52 PC 256,52 6,52 7,33 5,24
40 x 40 STRAND 384
11-12 4 12,70 252,96 7,40 10,80 6,12
11-12 6 9,52 255,02 6,89 8,79 5,61
13-14 5 12,70 250,20 8,08 13,51 6,80

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
26
Jumlah titik tiang pancang adalah 175 titik. Penetuan titik pancang
dilakukan oleh tim surveyor. Penetuan titik tiang pancang dilaksanakan dengan
patok kayu yang dibenamkan kedalam tanah. Akurasi titik tiang pancang
harus dijaga dari pergeseran akibat trailer atau terinjak kaki alat pancang
HSDP. Pemancangan dilakukan dengan alat Hydraulic Statis Pile Driver
(HSPD) sesuai dengan ukuruan atau kedalaman yang ditunjukkan dalam
gambar . Pemancangan awal dilakukan dititk yang berbeda sebagai indikator
pile (IP) yaitu di pile nomor 09, 44, 166, 83, dan 140. Selama proses
pemancangan harus dicatat (pilling Record) tekanan yang timbul dari
kedalaman tiang yang tertanam. Apabila dalam proses pemancangan tiang
tidak dapat ditekan lagi, sehingga terdapat sisa tiang diatas permukaan tanah,
maka sisa tiang tersebut harus dipotong untuk memberikan jalan kerja bagi alat
pancang HSDP. Proses pemancangan square pile ini juga membutuhkan

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
27
pekerjaan sambungan antara bottom pile dan upper pile dengan pelat sambung
yang dilakukan dengan cara pengelasan. Sebelum pengelasan dilakukan
pembersihan pada area pengelasan.
Setelah proses pemancangan selesai, maka perlu dilakukan tes PDA
(Pile Driving Analyzer) test terdiri dari 2 (dua) buah sensor Transducer dan
accelerometer. Tujuan dari tes PDA ini adalah untuk mengetahui daya dukung
aksial tiang, keutuhan tiang. Prosesnya ialah dengan memasang sensor ke tiang
pancang, setelah sensor terpasang kemudian beban berupa balok besi (dolli)
seberat 3 ton di jatuhkan bebas ke tiang pancang dengan bantuan alat crane
pada HSDP. Setelah beban dijatuhkan, melakukan pembacaan berupa grafik
dan mencatat informasi dari hasil tes PDA tersebut.

Gambar 4.3 Pemancangan Square Pile


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

4. Pekerjaan Basement
a. Pekerjaan Galian
Sebelum pekerjaan galian dilakukan, dinding penahan tanah terlebih
dulu dipasang untuk mencegah terjadinya keruntuhan tanah ketika proses
penggalian berlangsung. Pekerjaan galian basement dilakukan
menggunakan alat berat Excavator PC-200 dan material langsung di
muat ke dalam dumptruck, kemudian dibuang ketempat pembuangan.
Sebelum dumptruck keluar dari area proyek yang perlu diperhatikan
ialah membersihkan roda dumptruck, memastikan muatan truck tidak
berlebihan, membersihkan jalur yang dilewati dumptruck, serta

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
28
menghindari timbunan tanah dalam waktu yang lama. Dalam sehari
dumptruck yang beroperasi bisa mencapai 30 unit, dengan kapasitas per
dumptruck 6-7 m³, tergantung dari cuaca apakah hujan atau tidak dan
juga lokasi pembuangan yang tidak menentu. Mengingat waktu yang
terbatas, proses penggalian tanah dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
struktur basement. Ketika poses penggalian sudah dirasa cukup luas,
maka pekerjaan struktur basement seperti pekerjaan pemasangan
bekisting, lantai kerja dan lain-lain bisa dikerjakan secara bersamaan.
Hal ini dapat mengefisiensi waktu, sehingga dapat mempercepat kegiatan
proyek.

b. Pemotongan Tiang Pancang (Square Pile)


Pemotongan tiang pancang dilakukan untuk mengikuti ketentuan
sesuai gambar rencana yaitu cut off level. Karena pada kenyataan
dilapangan setiap titik pancang kadang berbeda-beda kedalamanya, oleh
sebab itu perlu dilakukan pemotongan tiang pancang. Pemotongan tiang
pancang dilakukan mengguakan tenaga manual, yaitu tenaga manusia.
Pengerjaan pemotongan biasa dilakukan 2 – 5 orang. Sebelum
pemotongan, surveyor melakukan pengukuran untuk batas yang akan
dipotong dari tiang pancang terebut, kemudian dibuat garis mengelilingi
tiang pancang menggunakan alat gerinda potong. Setelah pengukuran
selesai tiang pancang di potong dengan cara di pukul menggunakan palu
dan betel.

Gambar 4.4 Pemotongan kepala tiang pancang


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
29
Untuk proses perobohan tiang pancang, biasa dibantu dengan alat berat
excavator. Hasil dari pemotongan tiang pancang harus rata dan rapi,
kemudian sisa potongan tiang pancang akan dibuang menggunakan
dumptruck karena sudah tidak terpakai lagi. Setelah pemotongan
pancang selesai akan ada strand yang muncul, strand ini juga akan
dipotong menggunakan las sesuai dengan ketentuan.

Gambar 4.5 kepala tiang pancang yang telah dipotong


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

c. Pekerjaan untuk Pile Cap dan Tie Beam


 Pile cap
Pile cap adalah struktur bawah yang berfungsi untuk mengikat
square pile menjadi suatu kesatuan. Pile cap juga berfungsi untuk
mentransfer beban dari kolom yang akan dipindahkan pada pile cap.
Untuk ukuran pile cap sendiri juga bervariasi tergantung dari berapa titik
pondasi yang diikat oleh pile cap. Berikut adalah cara pelaksanaan pile
cap :

1. Melakukan pengukuran pile cap yang akan dibuat.


2. Pemasangan bekisting Pile cap
3. Memasang tulangan pile cap yang sudah direncanakan.
4. Melakukan pengecoran dengan mutu beton sesuai rencana

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
30
Gambar 4.6 pemasangan bekisting pile cap
( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Gambar 4.7 penulangan pile cap


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )
 Tie Beam
Tie beam adalah balok beton beton bertulang yang berada dibagian
tanah yang menghubungkan kaki kolom serta pengikat antar pile cap
satu ke pile cap yang lain (Puspantoro, 1984). Tie beam berfungsi untuk
menjaga kestabilan pondasi akibat beban diatasnya, sehingga beban pada
pondasi dapat diterima dari arah vertikal dan horizontal.. Berikut adalah
cara pelaksanaan tiebeam :
1. Melakukan pengukuran tie beam yang akan dibuat.
2. Memasang bekisting tie beam menggunakan bata hebel.
3. Memasang tulangan tie beam yang sudah direncanakan.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
31
4. Melakukan pengecoran dengan mutu beton sesuai rencana.

Gambar 4.8 Pemasangan bekisting Tie Beam


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Gambar 4.9 Penulangan Tie Beam


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

d. Pekerjaan slab pada basement


Pekerjaan slab pada basement dilakukan dengan cara :
1. Pemadatan tanah di area lantai basement.
2. Penambahan pasir urug setebal 10 cm.
3. Penyemprotan obat anti rayap.
4. Pembuatan lantai kerja setebal 5 cm.

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
32
Gambar 4.10 Pemadatan tanah di areal basement
( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Gambar 4. 11 Pemadatan tanah di areal basement


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Gambar 4. 12 Penyemprotan obat anti rayap


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
33
Gambar 4. 13 Pembuatan lantai kerja
( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )
e. Penulangan Plat Lantai
Pemasangan Tulangan

Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan


dapat memperkuat beton. Tulangan plat lantai pada Proyek Pembangungan
Gedung BCA KCU BOROBUDUR Malang terdiri dari tulangan atas dan
tulangan bawah. Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan
tulangan plat lantai adalah :
Pembersihan lantai kerja plat lantai
Memasang tulangan bawah diletakkan diatas beton decking dengan
ketebalan 2,5cm
Memasang tulangan penumpu yang diikat dengan kawat bendrat,
yang dipasang diantara tulangan atas dan tulangan bawah untuk
mendapat jarak tertentu.

Gambar 4. 14 Pembesian plat lantai basement


( sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 )

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
34
4.2 Penjadwalan proyek

Penjadwalan proyek dilakukan dalam rangka mempermudah kontraktor


pelaksana dalam pelaksanaan dilapangan. Dengan adanya penjadwalan ini,
diharapkan proyek dapat berjalan dan selesai pada waktu yang diharapkan.
WAKTU (
NO KEGIATAN SIMBOL
Minggu)
1 Pekerjaan pagar keliling A 4
Pekerjaan dinding penahan tanah (Sheet
2 B 8
Pile)
3 Pekerjaan Pondasi (Square Pile) C 4
4 Pekerjaan basement D
i. Pekerjaan Galian E
ii. Pekerjaan Pemotongan Tiang
F
Pancang
8
iii. Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam G
iv. Pekerjaan Slab pada basement H
v. Penulangan Plat lantai I

4.3 Perhitungan Volume Pekerjaan


4.3.1 Pekerjaan Pagar keliling

NO ITEM PEKERJAAN VOLUME SATUAN

1 GALIAN TANAH 207 m³

2 PASIR URUG 26 m³

3 PONDASI BATU KALI 251 m³

4 PEMASANGAN PIPA 58 unit

5 URUGAN TANAH KEMBALI 106 m³

6 PASANGAN BATA 416 m²

7 BEKISTING 393 m²

8 PEMBESIAN 4923 kg

9 PEMBETONAN 39 m³

10 CAMPROT 416 m²

PEKERJAAN TAMBAHAN

1 PLESTER ACI 120 m²

2 CAT WEATHERSHIELD 86 m²

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
35
4.3.2 Pekerjaan Galian, Pile Cap dan Tie Beam/Sloof

ITEM
NO.
PEKERJAAN VOLUME TOTAL SATUAN
Pekerjaan Galian
1
Basement
‒ Galian 1752.14 m³
2 pekerjaan Pile Cap
‒ Pasir Urug 8.93

‒ Lantai Kerja 4.39
‒ Bekisting 186.31 m²
‒ Pembesian 14156.12 kg
‒ Pembetonan 107.89 m³
Pekerjaan Tie
3
Beam/Sloof
Arah x
‒ Pasir Urug 5.34

‒ Lantai Kerja 2.67
‒ Bekisting 289.26 m²
‒ Pembetonan 11.07 m³
Arah y
‒ Pasir Urug 5.10

‒ Lantai Kerja 2.55
‒ Bekisting 282.54 m²
‒ Pembetonan 6.38 m³

Proyek Pembangunan Gedung BCA KCU BOROBUDUR


Jalan Terusan Borobudur, Malang Jawa Timur
36

Anda mungkin juga menyukai