1
2
Gambar 1.1 Layout Gedung Pembelajaran sektor Pemesinan dan Kontruksi SMK
N 1 Glagah
2
3
Ruang lingkup pekerjaan lapangan yang dibahas pada laporan ini tidak
mencakup seluruh pekerjaan proyek. Pekerjaan-pekerjaan yang diamati selama
masa kerja praktek dari tanggal 16 November 2020 sampai 16 Desember 2020
adalah sebagai berikut:
a) Pekerjaan Pasangan
1) Pemasangan Batu - Bata 15 x 20 polos
b) Pekerjaan Beton dan Pembesian
1) Kolom K1 25/20
2) Balok B1 30/20
3) Plat Atap & Plat Konsol Beton, t = 12cm
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
yaitu:
5
Perijinan
6.
Pengamatan Wawancara Studi Data proyek
Data proyek
Diskusi dengan7.
8.
pembimbing lapangan
lapangan
7
8
2.4.6 Pelaksana
Pelaksana adalah teknisi yang bertugas untuk mengkoordinasi pelaksanaan
kegiatan pekerjaan di lapangan. Tugas dan wewenang pelaksana yaitu :
a. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya agar
dapatberjalan sesuai dengan rencana kerja. Pelaksanaan adalah orang yang
bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan yang ada
dilapangan.
b. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaan fisik dan keselamatan kerja
c. Membuat rencan pekerjaan harian, mingguan, bulanan serta sumber daya
dan material
d. Mengatur penempatan dan distribusi sumber daya agar di capai hasil yang
optimal
e. Pelaksanaan pekerjaan yang sesuai rencana (gambar, spesifikasi teknik,
metode kerja, prosedur/petunjuk kerja).
f. Mendeteksi dan memonitor tindakan perbaikan yang sesuai disposisi
direktur
g. Memberi petunjuk kepada mandor berdasarkan gambar kerja dan
memberikan
h. penjelasan kepada mandor kerja yang seharusnya di kerjakan
11
2.4.7 Direktur
Direktur adalah orang yang mengelola dan memimpin suatu perusahaan
serta secara tidak langsung ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan,dalam perusahaan-perusahaan kecil direktur biasanya merangkap
sebagai pemilik kegiatan. Dalam menkalankan tugasnya dilapangan direktur
menunjuk seorang pelaksana untuk melaksanakan tugasnya mengawasi dan
mengkoordinir tenaga kerja dilapangan agar tenaga kerja tersebut nantinya dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi, bakat dan kemampuan. Tugas dari
direktur adalah :
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan dilapangan agar tercapai proses dan
hasil usaha yang sesuai dengan rencana.
b. Mengelola keselamatan kerja dan kesehatan kerja di kegiatan pekerjaan.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan.
d. Membuat laporan pertanggung jawaban tentang proses pelaksanaan kegiatan
dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan.
12
2.4.8 Logistik
Staf logistik adalah bagian yang mengatur pengadaan, penyimpanan dan
pengeluaran barang-barang atau bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan. Tugas dan wewenang dari staf logistik adalah :
a. Terlaksananya kegiatan perencanaan produksi untuk mendukung kelancaran
kegiatan
b. Mengkoordinir penyusunan buku perencanaan kegiatan pelaksaan
c. Mengkoordinir penyiapan sumber daya yang diperlukan (personil, dana,
material, peralatan)
d. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan dan pengendalian proses produksi
sesuai dengan spesifikasi dan kontrak serta project plan book yang telah
ditetapkan
e. Melakukan pencegahan atas ketidaksesuaian pada setiap tahapan,serta
peningkatan mutu cara kerja dan hasil kerja
f. Memastikan dan mendorong sub kontraktor /pemasok menerapkan
pelaksanaan sesuai proses tahapan pekerjaan
Wewenang
a. Menyetujui kontrak kerja staf kegiatan, mandor, dan pekerja serta
penempatannya
b. Pengadaan dan evaluasi Sub Kontraktor/Pemasok sebatas wewenangnya atau
memberi rekomendasi penunjukannya kepada manager produksi
c. Menyetujui pembayaran, berita acara sisa bahan, berita acara prestasi
pekerjaan, berita acara preastasi sub kontraktor
d. Melakukan revisi sisa RAP sebatas masih dalam batasann project plan book
e. Melakukan negosiasi dan menindaklanjuti pekerjaan tambah/kurang
Wewenang
a. Menyetujui permintaan bahan dari pelaksana lapangan/mandor kepada
petugas gudang
b. Menghentikan pekerjaan jika ada indikasi penyimpangan.
c. Meminta perbaikan atas pelaksanan pekerjaan yang tidak sesuai prosedur dan
rencana mutu
d. Menyetujui cek opname pekerjaan sub kontraktor dan mandor
2.6 Mandor
Mandor adalah orang yang di tunjuk plaksana untuk mengatur dan
mengkoordinasi tenaga kerja untuk melaksanakan tugas untuk sesuai dengan
fungsinya, baik bakat maupun kemampuan masing-masing.
Tugas mandor adalah sebagai berikut :
a. Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out)
b. Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan
alat.
c. Menghitung harga satuan ongkos kerja.
d. Merundingkan harga borongan pekerjaan.
e. Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan pekerjaan.
f. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.
g. Mengukur dan menghitung hasil kerja.
15
17
18
batu kali, batu bata, dan lain sebagainya. Material-material inii membutuhkan
penelitian dan pemeriksaan dengan seksama sebelum digunakan. Pemeriksaan
bahan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sudah memenuhi syarat atau
belum terhadap persyaratan yang telah ditetapkan, dilihat dari segi keamanan,
penghematan, ataupun keindahan.
Pengadaan material bangunan juga harus diperhatikan dan diperlukan
koordinasi yang baik antara pemborong bangunan, untuk mennghindari
kemungkinan adanya material yang ditolak di lapangan oleh pengawas lapangan
karena dianggap tidak sesuai dengan rencana kerja dan ssyarat-syarat.mengingat
bahan bangunan merupakan salah satu unsur pokok dalam pelaksanaan
pembangunan yang berpengaruh pada kualitas bangunan. Oleh karena itu bahan
banguna yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan oleh
perencana, yang tercantum dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat).
Pengadaan tempat penyimpanan dan tata cara aturan dalam penumpukan dan
penyimpanan bahan banguna juga harus diperhatikan agar terhindar dari
kerusakan.
3.5.1 Besi
Besi pada proyek pembangunan kolom gedung pembelajaran, yaitu besi
yang digunakan untuk pembuatan beton tulangan konstruksi yang mempunyai
fungsi sangat penting dalam membuat konstruksi bangunan.
Material besi dan beton cor merupakan dua bahan yang saling melengkapi
karena dengan keduanya bangunan yang dibuat akan mempunyai kekuatan yang
baik. Dengan perhitungan yang tepat bangunan akan memiliki gaya tarik yang
baik dan mampu menahan gaya tekan. Dua gaya ini bisa didapatkan dengan
pencampuran besi dan beton yang baik.
20
3.5.2 Semen
Dinamakan portland cement, karena semen yang dihasilkan mempunyai
warna serupa dengan tanah liat alam di pulau portland. Semen portland adalah
bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan konstruksi
bangunan. Semen merupakan bahan pengikat yang sangat diperlukan dan sering
digunakan dalam pembangunan fisik di sektor kontruksi sipil. Supaya menjadi
pasta semen perlu penambahan air dan semen.
Semen portland adalah bahan perekat hidrolis yaitu bahan perekat yang
dapat mengeras bila bersenyawa dengan air dan berbentuk benda padat yang tidak
larut dalam air. Semen sebagai bahan perekat yang berfungsi merekatkan agregrat
agar menjadi satu kesatuan yang kuat dan cocok untuk mengecor karena
campurannya bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat.
Portland semen dibuat dengan melalui beberapa langkah, bahan dasar terdiri
dari kapur, silikat dan ahamina. Ketiga bahan dasar tadi dicampur dan dibakar
dengan suhu 1550 ºC dan menjadi klinker. Klinker tersebut kemudian dikeluarkan
dan ditumbuk sampai halus seperti bubuk. Biasanya ditambahkan ke istri kira-kira
2 – 4 % sebagai bahan pengotrol waktu pengikat. Bahan tambahan lain yang
21
Pipa PVC adalah pipa yang berbahan dasar resin PVC (Polyvinyl
Chloride) yang multi fungsi,pipa jenis ini digunakan untuk mengalirkan air bersih,
saluran udara dan dapat juga digunakan untuk pembuangan limbah. Penggunaan
pipa PVC di Indonesia sangatlah tinggi biasanya untuk bangunan rumah tinggal,
gedung, bahkan taman.
3.6 Peralatan
Peralatan adalah sesuatu yang dapat membantu manusia dalam melakukan
kegiatan baik yang bertenaga mesin maupun yang dijalankan oleh manusia. Pada
suatu kegiatan tersedia peralatan kerja sangat mempengaruhi jalannya
pelaksanaan pekerjaan kegiatan tersebut. Pemilihan dan pemakaian peralatan kerja
dalam suatu proyek pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi kerja tanpa
mengurangi faktor efisiensi dan faktor ekonomis.
28
direkap dan disusun sedemikian rupa menjadi laporan bulanan. Sehingga nantinya
pemilik proyek dapat dengan mudah memantau hasil kerja prestasi pembanagunan
yang dicapai setiap bulannya.
Dimana :
Vol. hasil kerja perhari (m3/hr) =
Jml hasil kerja persatuan waktu operasi alat berat
3
( m /jam)
Waktu operasi perhari (jam/ hari )
1
faktor jumlah hari yang dibutuhkan =
faktor jumlah hari kerja
Dimana :
harinya, apakah pekerjaan ini lebih lambat atau lebih cepat atau sama dengan
rencana kerjanya.
Jika pekerjaan tersebut lambat, maka pihak kontraktor harus mengambil
langkah–langkah untuk dapat mencegah mengejar ketinggalan tersebut,
masalahnya dengan menambah tenaga kerja, memperpajang jam/lembur,
macukupi kebutuhan material dan peralatan.
Bila pekerjaan tersebut kemajuan prestasinya lebih cepat dari rencana kerja
yang direncanakan, maka kontraktor hanya memusatkan masalah–masalah teknik
dan mutu atau kualitas pekerjaan ditinggkatkan.
Tujuan penjadwalan kegiatan proyek adalah :
a. Memberi pedoman kepada satuan–satuan peleksanaan bawahan, menguasai
batas waktu mulai dan berkhirnaya kegiatan pelaksanaan proyek.
b. Memberikan pedoman kepada pelaksana untuk mengkoordinir, terutama
mngenai pekerjaan prioritas yang dianggap perlu.
c. Menjadi ukuran untuk menilai kemajuan suatu pelaksanaan pekerjaan.
d. Mengontrol pekerjaan agar jangan sampai menyimpang dari urutan pekerjaan
yang dilakukan.
e. Menerangkan uraian tentang pekerjaan yang meliputi besar kecilnya volume
atau prosentase pekerjaan secara keseluruhan.
f. Menjalin kelangsungan keseimbangan pekerjaan.
Network planning adalah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas
dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek, dimana digambarkan
saling ketergantungan antar suatu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya. Faktor-
faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan NWP adalah:
a. Menentukan aktifitas pekerjaan proyek dan keterkaitan antara kegiatan yang
satu dengan yang lainnya.
b. Waktu dan masing–masing kegiatan.
c. Sumber daya yang digunakan, seperti tenaga manusia, peralatan dan
menyediakan bahan.
d. Biaya yang tersedia.
Manfaat utama dengan menggunakan NWP adalah :
a. Dengan digambarkannya logika ketergantungan dari tiap kegiatan dalam
sebuah network akan memaksa untuk merencanakan suatu proyek sampai
mendetail, sehingga dapat memperkirakan masalah yang mungkin timbul
dan dapat diperhitungkan alternatif pemecahannya.
b. Dalam network ditujukan dengan jenis waktu pekerjaan kritis, sehingga
memungkinkan adanya pengaturan pembagian perhatian yang lebih banyak
pada jenis pekerjaan tersebut.
c. Memungkinkan dapat tercapainya pelaksanaan proyek lebih ekonomis
dipandang dari sudut biaya, pemakaian tenaga kerja lain–lain.
3. Kurva S dalam Time Schedule
Cara pembuatan kurva S dalam time schedule adalah jenis Bar Chart sebagai
berikut :
a. Tentukan biaya tiap jenis (pos) pekerjaan.
b. Tentukan jumlah biaya seluruh proyek atau biaya total dari seluruh jenis
(pos) pekerjaan.
c. Tentukan Prosentase bobot tiap jenis (pos) pekerjaan dengan cara: Biaya
tiap jenis (pos) pekerjaan dibagi total biaya proyek dikalikan 100%
d. Rencana jangka waktu penyelesaian dari tiap (pos) pekerjaan berdasarkan
atas volume pekerjaan.
e. Tentukan jumlah prosen dari tiap jenis (pos) pekerjaan tersebut yang akan
diselesaikan dalam tiap selang waktu tertentu.
38
f. Jumlah prosen bobot dari tiap jenis (pos) pekerjaan tersebut yang akan
diselesaikan dalam waktu bersama.
g. Plot hasil (f) pada suatu grafik prosen bobot dengan waktu dan hasilnya
akan menjadi kurva yang menyerupai huruf S dan disebut dengan kurva.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39
40
Untuk study langsung harus datang sendiri ke tempat praktek kerja lapangan
(PKL) dari wawancara dan pengambilan data maka dapat menggambarkan
bagaimana proses pelaksanaan Pembangunan Gedung Pembelajaran SMK N 1
Glagah ini dilaksanakan dan metode atau langkah–langkah yang digunakan apa
saja. Dengan datang langsung ke lokasi maka dapat mengetahui proses
pembangunan secara langsung sehingga dapat mempertanggungjawabkan laporan
dan hasil kerja praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan.
Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Pengecoran
2. Pemasangan tulangan
Pelaksanaan pekerjaan penulangan merupakan salah asatu rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, di samping perencanaan dan
pengawasan untuk mendapatkan hasil yang maksimum, maka perlu diperhatikan
42
sehingga apa yang kita peroleh diperkuliahan langsung bisa implikasikan untuk
ilmu dilapangan. Untuk praktek kerja lapangan kita mendapatkan himbauan dan
arahan dari pembimbing lapangan dimana hal tersebut lebih berspesifikasi
kedalam penerapan managemen kegiatan dimana kita mengatur waktu, tenaga dan
bahan untuk mendapatkann hasil maksimal dan juga kualitas yang bagus.
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, harus mengerti dan tau
mengenai semua hal mulai dari perencanaan, pelaksanaan dilapangan dan semua
jenis bahan yang digunakan dalam proses pembangunan serta nominal upah
semua pekerja baik itu pekerja harian ataupun pekerja tetap. Selain itu kita juga
mempelajari bagaimana sistem pembuatan laporan proyek.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil pengamatan penulis dalam melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek pembanguann gedung
belajar di SMK N 1 Glagah, Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang
dianggap perlu sekaligus mencoba memberikan masukan berupa saran-saran
untuk perbaikan, yaitu.:
1. Adanya koordinasi yang baik antar tukang, kepala tukang, mandor dan
pengawas lapangan yang sangat mambantu kelancaran dan menangani suatu
pekerjaan dilapangan.
2. Dalam pelaksanaan proyek ini, tidak melaksanakan K3 yang sesuai di dalam
kontrak.
3. Pengecekan material yang datang harus selalu diperhatikan karena pengadaan
alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan, perhitungan dan rencana sangat
mendukung di dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan pada proyek yang
sedang berjalan.
4. Tidak efesien dalam pengaturan tenaga kerja. Karena banyak tenaga kerja
yang hanya bersantai.
5. Gambar proyek tersedia dengan lengkap sesuai kontrak.
6. Dalam pelaksanaan proyek ini terjadi kesalahan pemasangan bekesting,
sehingga terjadi kebocoran pada bekesting Karena Tidak dilapisi dengan
plastic atau wire mesh.
50
51
5.2 Saran
Dalam Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL), saran yang ingin
disampaikan oleh penulis sekitarnya dapat bermanfaat bagi Kampus dan
Perusahaan tempat melakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang nantinya bisa
digunakan untuk suatu perbaikan dalam melaksanaan proyek.
52
53
39
55