Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KKN-P

BIDANG PELAKSANA

RUMAH SUSUN DAN SEWA


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Dosen Koordinator : Subhan Ramdlani, ST.,MT


Dosen Pembimbing : Andika Citraningrum, ST., M.Sc.

oleh
Grace Friscilia Thane; 165060500111017
Mahda Noviantika Zulmi Mentaya Putri; 165060501111005
Viza Vicenza; 165060501111033

Program Studi Sarjana


Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan KKN-P. Laporan ini disusun sebagai salah
satu kompetensi pendukung yang bersifat sebagai pengkayaan kemampuan praktis mahasiswa
pelaksanaan pekerjaan lingkup arsitektural, melalui praktek magang ke perusahaan atau
instansi jasa konsultasi dan konstruksi.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Subhan Ramdlani, ST.,MT sebagai dosen koordinator mata kuliah KKN-P
2. Ibu Andika Citraningrum, ST., M.Sc. sebagai dosen pembimbing mata kuliah KKN-P
3. Bapak Yohanis Kalinggoru, ST sebagai pembimbing lapangan mata kuliah KKN-P
4. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami
baik secara moril, materil, maupun motivasi.

Penulis berharap agar kedepannya laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan bagi kami dan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap menerima segala masukan baik kritik
maupun saran.

Malang, 20 Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….v

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..………………1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..………20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...……21

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Pihak dalam Penyelenggaraan Pembangunan………………..9


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Proyek………………………………………………………10
Gambar 3.1. Pekerjaan Pile Cap……………………………………………………………..11
Gambar 3.2. Pekerjaan Tie Beam…………………………………………………………….12
Gambar 3.3. Pekerjaan Struktur Kolom…………………………………………………...…13
Gambar 3.4. Pekerjaan Struktur Balok dan Plat Lantai………………………………………14
Gambar 3.5. Pekerjaan DInding Bata………………………………………………………..16
Gambar 3.6. Pekerjaan Plesteran Aci……………………………………………………..…18

v
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, instutisional, dan kemitraan
sebagai salah satu bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Dengan adanya KKN apa yang
sudah diterima selama di dalam perkuliahan dapat diaplikasikan langsung kepada masyarakat.
KKN tersebut diharapkan dapat meningkatkan sikap kemandirian dan kerja tim bagi
mahasiswa. Kegiatan KKN dapat melengkapi pemberdayaan diri mahasiswa dalam menuju
kompetensi profesionalisme. Kegiatan KKN diharapkan mahasiswa mampu mengabdikan diri
di lingkungan masyarakat dengan bermodalkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diselenggarakan bagi mahasiswa yang menempuh jenjang
keguruan dan non keguruan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa khususnya pada
lingkungan masyarakat, serta tak dapat dikesampingkan bahwa setiap mahasiswa pelaksana
KKN hendaknya mampu menjaga perilaku sopan santun dan adab berbudaya serta
menempatkan diri dengan benar terhadap setiap warga/masyarakat lokasi KKN dalam rangka
melatih dan mengembangkan kompetensi mahasiswa. Kuliah Kerja Nyata-Pelaksanaan,
merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Jurusan Arsitektur Brawijaya Malang, yang
dapat membantu mahasiswa dalam menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari selama
perkuliahan di kampus. Dalam kegiatan KKN-Pelaksanaan mahasiswa dapat mengamati dan
mempraktekkan pengaplikasian teori-teori selama perkuliahan secara langsung di lapangan.
Dipilihnya KKN-Pelaksanaan pembangunan gedung dikarenkan kesepakatan dan
sesuai dengan kemampuan anggota kelompok. Dikarenakan kegiatan KKN dilaksanakan pada
saat perkuliahan berlangsung, kami mencari proyek yang masih dalm lingkup wilayah Kampus
Universitas Brawijaya. Proyek pembangunan yang kami amati untuk kegiatan KKN-
Pelaksanaan adalah Proyek Paket Pembangunan Rusunawa UB yang berlokasi di Samping
Gedung Fakultas FISIP.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Terdapat tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan KKN-Pelaksaan,
sebagai berikut :

1
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

1.2.1 Tujuan
A. Melaksanakan pekerjan yang berlangsung di lapangan.
B. Memeperhatikan dan mempraktekkan secara langsung tahap – tahap pembangunan
pekerjaan arsitektur.
C. Memenuhi salah satu mata kuliah Arsitektur Universitas Brawijaya.

1.2.2 Sasaran
A. Menambah ilmu dan sebagai sarana mahasiswa untuk pengaplikasian teori-teori yang
didapatkan selama perkuliahan.
B. Menambah pengalaman kerja bagi mahasiswa.

1.3 Lingkup Pekerjaan

Pada kegiatan KKN-P ini, mahasiswa hanya diperbolehkan oleh pembimbing lapangan
melakukan pekerjaan berupa pelaksanaan pada lantai 1-4, meliputi pekerjaan struktural dan
arsitektural dalam bangunan tersebut.

1.4 Metode Pelaksanaan

1.4.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan pada Pembangunan Gedung
Rusunawa Universitas Brawijaya meliputi:

A. Pengamatan

Pengumpulan sumber informasi dari pengamatan langsung selama pelaksanaan


berlangsung di lapangan. Pengamatan langsung meliputi proses pengerjaan proyek
arsitektural (interior) selama kurang lebih 60 hari di lokasi proyek seperti:

1) Pekerjaan pile cap


2) Pekerjaan tie beam
3) Pekerjaan struktur kolom
4) Pekerjaan struktur balok dan plat lantai
5) Pekerjaan struktur tangga
6) Pengamatan pekerjaan pemasangan plesteran, acian, dan benangan.
7) Pengamatan pekerjaan pemasangan dinding bata.
8) Pengamatan pekerjaan pemasangan dinding partisi

2
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

B. Konsultasi
Melakukan konsultasi secara langsung kepada pihak yang terkait yang ahli dalam
bidangnya untuk memberikan informasi yang kurang dimengerti oleh mahasiswa
mengenai proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
C. Dokumentasi

Mengumpulkan arsip, foto, dan catatan khusus yang dianggap perlu sebagai
dokumentasi untuk dianalisis lebih lanjut sebagai bahan pengolahan data laporan dan
pembelajaran bagi mahasiswa praktek kerja.

1.4.2 Pengolahan Data


Metode pengolahan data dari hasil pengamatan Proyek Pembangunan
Gedung Rusunawa Universitas Brawijaya meliputi:

A. Menganalisis data yang diperoleh dari pengamatan langsung dievaluasi dengan


dokumentasi, gambar dan catatan khusus.
B. Asistensi kepada pembimbing lapangan dan dosen pembimbing laporan.
C. Mencari referensi dari buku dan literatur.

1.4.3 Metode Penyusunan Laporan


Metode penyusunan laporan dalam bentuk laporan Proyek
Pembangunan Gedung Rusunawa Universitas Brawijaya adalah berdasarkan
sistematika prosedur laporan mata kuliah KKN-P Jurusan Arsitektur
Universitas Brawijaya.

1.5 Sistematika Laporan


Sistematika laporan KKN-P Proyek Pembangunan Gedung Rusunawa Universitas
Brawijaya ini meliputi:

A. Halaman Muka
Memuat secara berurutan halaman judul, lembar pengesahan laporan KKN-P, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, serta daftar lampiran.

B. BAB I Pendahuluan
Menyajikan latar belakang fenomena keilmuan arsitektur yang sedang berkembang,
kebutuhan akan adanya kegiatan pembelajaran di luar teori, serta memaparkan latar

3
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

belakang pemilihan proyek Pembangunan Rusunawa Universitas Brawijaya sebagai


objek dari KKN-P. Pada bab ini juga dijelaskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
setelah mengikuti KKN-P, lingkup pekerjaan yang membahas batas pekerjaan yang
dapat diamati, metode pelaksanaan praktek kerja, serta sistematika penyusunan laporan.

C. BAB II Deskripsi Proyek


Memaparkan profil proyek secara umum (nama proyek, pemilik, konsultan perencana,
konsultan pengawas, pelaksana, volume dan kapasitas proyek, biaya dan sumber dana,
serta waktu pelaksanaan), administrasi proyek (proses perolehan proyek, perjanjian
pelaksanaan pekerjaan, dll.), organisasi proyek (hubungan kerja antar pihak atau
organisasi yang terlibat dalam proyek, deskripsi penugasan personIl atau tim inti
proyek), dan lingkup pekerjaan pembangunan.

D. BAB III Hasil dan Pembahasan


Membahas mengenai hasil pengamatan aspek-aspek pekerjaan struktural dam detail
arsitektural khususnya pada interior bangunan yang sesuai dengan waktu kerja praktek,
serta pemecahan permasalahan teknis maupun non teknis yang ada di lapangan.

E. BAB IV Kesimpulan dan Saran


Berisi kesimpulan hasil pengamatan di lapangan berdasarkan teori akademik yang
dimiliki dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang dicocokkan dengan pelaksanaan
pembangunan di lapangan, serta memuat saran-saran membangun untuk kedepannya
bagi mahasiswa, institusi dan organisasi proyek, pihak pengawasan dan pelaksanaan.

F. Lampiran
1) Lampiran A Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan
Menyajikan dokumentasi foto- foto kegiatan proses pengawasan pembangunan.
2) Lampiran B Form-Form Administrasi Jurusan
Meliputi form persyaratan administrasi mata kuliah KKN-P.
3) Lampiran C Dokumen Proyek
Meliputi dokumen- dokumen penting proyek berupa Rencana Anggaran Biaya
(RAB), Rencana Kerja dan Syarat (RKS), time schedule, laporan berkala, dan
lainnya.

4
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Deskripsi Umum

2.1.1 Latar Belakang Proyek

Proyek Pembangunan Rusunawa Universitas Brawijaya merupakan proyek


pemerintahan milik Universitas Brawijaya. Proyek ini adalah tahap terakhir penyelesaian
gedung rusunawa yang berfokus pada pembangunan ruang lobby, ruang kamar tidur dan
ruang kamar mandi. Tujuan dibangunnya gedung ini adalah untuk memfasilitasi
mahasiswa universitas brawijaya dalam hal tempat tinggal. Banyaknya mahasiswa masuk
di Universitas Brawijaya meningkatkan jumlah kebutuhan akan tempat tinggal. Selain itu,
gedung rusunawa di bangun guna untuk memfasilitasi mahasiswa baru yang ingin tinggal
di dekat kampus.

2.1.2 Profil Proyek

A. Nama dan Lokasi Proyek

 Nama Proyek : Gedung Rumah Susun Sewa Universitas


Brawijaya (RSN PP1806)

 Lokasi : Universitas Brawijaya

 Fungsi Bangunan : tempat bermukim, tempat menunjang kegiatan

belajar dan sebagai tempat proses sosialisasi

atau interaksi sosial antar mahasiswa.

 Perolehan proyek : Lelang umum

 Bidang proyek : Pelaksanaan

B. Volume dan Kapasitas, Biaya dan Sumber Dana, Jangka Waktu

 Volume : 1938 m2

 Kapasitas : 4 lantai

 Rencana Biaya : Rp 11.967.618.000,00

5
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

 Penyandang Dana : Dinas PUPR

 Jangka Waktu : 230 hari kalender, 10 Juni 2018


s.d. 26 Januari 2019
2.1.3 Pihak yang Terlibat

 Pemilik Proyek : Dinas PUPR (Pusat)

Jl. Raden Patah, Kebayoran Baru


 Pihak Pengawasan : PT. Wahana Cipta Bangunwisma

Jl. Transito Bok R6. No. 10


 Pihak Pelaksanaan : PT. Citra Prasasti Konsorindo

Jl. Ruko Ganyar Regency Nginden Kav. 5

2.2 Administrasi Proyek

2.2.1 Proses Perolehan Proyek

Proses perolehan proyek berasal dari pelelangan umum yang diadakan oleh
pemilik proyek, yaitu Dinas PUPR melalui situs Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Universitas Brawijaya.

Secara singkat, tahap pelelangan proyek adalah sebagai berikut.

1. Pengumuman Pascakualifikasi
2. Pengumuman Prakualifikasi
3. Pengumuman Hasil Prakualifikasi
4. Masa Sanggah Prakualifikasi
5. Download Dokumen Pemilihan
6. Pemberian Penjelasan
7. Upload Dokumen Penawaran
8. Pembukaan Dokumen Penawaran
9. Evaluasi penawaran
10. Upload Berita Acara Hasil Pelelangan
11. Penetapan pemenang
12. Pengumuman Pemenang
13. Masa Sanggah Hasil Lelang

6
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

14. Surat Penunjukan Penyedia


15. Barang/Jasa
16. Penandatanganan Kontrak

2.2.2 Dokumen Kelengkapan Proyek

Dokumen kelengkapan proyek adalah dokumen-dokumen yang wajib dimiliki oleh


pemilik proyek. Dokumen tersebut digunakan sebagai pedoman persyaratan dalam
pengerjaan proyek. Macam – macam dokumen kelengkapan proyek yaitu sebagai berikut:

A. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

RKS adalah bagian dari dokumen kontrak disamping ketentuan kontrak, gambar,
dan dokumen lainnya. Sehingga, RKS adalah salah satu pedoman penting dalam
melaksanakan proyek. Umumnya, isi dari RKS terdiri dari tiga bagian, yaitu umum,
administrasi, dan teknis. Namun, ada pula yang menambahkan dengan bagian keterangan
dan syarat pelaksanaan, seperti:

1. Keterangan. Dijelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemberi tugas,


konsultan, perencana, konsultan pengawas, dan penyedia jasa. Termasuk hak dan
kewajiban dari setiap pihak tersebut. Disebukan pula lampiran-lampiran yang
disertakan, dengan menyebutkan macam-macam gambar dan jumlah
selengkapnya.
2. Penjelasan umum, berupa : (i) jenis pekerjaan, informasi tentang jenis pekerjaan
yang akan dikerjakan, (ii) peraturan-peraturan atau code yang akan digunakan,
penjelasan mengenai berita acara penjelasan pekerjaan dan keputusan akhir yang
akan digunakan, (iii) status dan batas-batas lokasi pekerjaan.
3. Syarat teknis, adalah rincian syarat teknis setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing.
4. Syarat pelaksanaan, berupa penjelasan lengkap atas : (i) Rencana pelaksanaan
pekerjaan, misalnya pembuatan time schedule, perlengkapan kantor,
perlengkapan di lapangan sesuai dengan peraturan kesehatan dan keselamatan
kerja. (ii) Persyaratan dan pemeriksaan bahan yang akan digunakan, baik secara
visual maupun laboratorium beserta jumlah sample yang harus di uji. (iii)
Rencana pengaturan pelaksanaan ditempat pekerjaan, misalnya letak dan besar
kantor proyek dan direksi, system aliran material di lokasi pekerjaan, letak

7
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

peralatan konstruksi, lokasi barak pekerja, bengkel kerja, dan tempat-tempat


penyimpanan material beserta sistemnya.
5. Syarat administrasi, yaitu penjelasan tentang tata cara proses administrasi yang
harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan. Dalam peraturan administrasi
dibedakan pula antara peraturan administrasi keuangan dan teknis. Administrasi
keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut : harga penawaran termasuk
didalamnya biaya pelelangan, ketentuan apabila terjadi pekerjaan tambah kurang,
persyaratan yang harus dipenuhi dari setiap jenis jaminan yang digunakan (tender
bond, performance bond), ketentuan denda yang disebabkan karena
keterlambatan, kelalaian pekerjaan, pemutusan kontrak dan pengaturan
pembayaran kepada kontraktor, resiko akibat kenaikan harga upah dan bahan.
Administrasi teknis memuat hal-hal sebagai berikut: ketentuan apabila terjadi
perselisihan beserta cara-cara penyelesaiannya, syarat-syarat penawaran, tata cara
pelelangan, kelengkapan surat penawaran, ketentuan penyampaian dokumen
penawaran dan sampul penawaran, syarat peserta lelang dan sangsi apabila terjadi
pelanggaran. Hal lain yang dijelaskan adalah peraturan penyelenggaraan,
misalnya pembuatan laporan kemajuan pekerjaan (progress), penyerahan
pekerjaan dan pembuatan jadwal.

B. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

RAB adalah suatu acuan atau metode penyajian rencana biaya yang harus
dikeluarkan dari awal pekerjaan dimulai hingga pekerjaan tersebut selesai dikerjakan.
Rencana biaya harus mencakup dari keseluruhan kebutuhan pekerjaan tersebut, baik itu
biaya material atau bahan yang diperlukan, biaya alat (sewa atau beli), upah pekerja, dan
biaya lainnya yang diperlukan. Secara garis besar RAB terdiri dari 2 komponen utama
yaitu, volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan. volume pekerjaan dapat diperoleh
dengan cara melakukan perhitungan dari gambar rencana yang tersedia atau berdasarkan
kebutuhan real di lapangan. Sedangkan harga satuan didapat dari analisa harga satuan
dengan mempertimbangkan banyak hal. (pada bagian RAB ini, tidak diberikan izin untuk
memiliki karena terkendala kerahasiaan proyek sebagaimana mestinya)

C. Gambar Kerja

Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan ide ke
dalam wujud fisik pekerjaan yang sedang berjalan di proyek. Gambar kerja terdiri dari

8
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

gambar rencana, shop drawing, dan as built drawing berupa denah bangunan, tampak,
potongan, detail bangunan, dan sebagainya. Gambar kerja harus dipahami oleh semua
personel yang terlibat dalam proses pembangunan fisik.

D. Time Schedule

Time schedule menjelaskan tentang rencana waktu pelaksanaan pekerjaan selama


proyek berlangsung, menjelaskan kapan pengerjaan harus dimulai, penentuan jangka
pengerjaan, serta waktu mengakhiri proyek tersebut. Dalam Time Schedule dipaparkan
juga seberapa presentase yang akan dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan.

2.3 Organisasi Proyek

Dalam proyek pembangunan, terdapat pihak-pihak yang terlibat yaitu pemilik,


perancang, pengawas, dan pelaksana. Keterkaitan antar pihak-pihak yang terkait merupakan
hubungan kontraktual yang diatur dalam suatu bentuk perjanjian. Terdapat beberapa instrument
mekanisme penyelenggaraan yang lain seperti pelelangan, K3 (keamanan, ketertiban, dan
keselamatan), perijinan pembangunan dan etika. Konsultan dari PT. Citra Prasasti Konsorindo
membatu proyek Universitas Brawijaya dalam Proyek Paket Pembangunan Rusunawa dalam
kegiatan pelaksanaan pembangunan tersebut, sesuai dengan dokumen kontrak.

pemilik

konsultan kontraktor

perencana
Pemilik : Dinas PUPR
Konsultan : PT. Citra Prassasti Konsorindo

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Pihak dalam Kontraktor: PT. Wahana Cipta Bangunwisma
Penyelenggaraan Pembangunan
Perencana : PT. Nusantara Citra Konsultan

9
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Proyek

2.4 Lingkup Pekerjaan yang Dilaksanakan

1.3.1 Pekerjaan Struktur


A. Pekerjaan pile cap
B. Pekerjaan tie beam
C. Pekerjaan struktur kolom
D. Pekerjaan struktur balok dan plat lantai
1.3.2 Perkerjaan Arsitektural

A. Pengamatan pekerjaan pemasangan plesteran, acian, dan benangan

B. Pengamatan pekerjaan pemasangan dinding bata

10
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Umum

Kuliah Kerja Nyata – Praktek (KKN-P) yang dilaksanakan di Proyek Pembangunan


Gedung Rusunawa Universitas Brawijaya ini dibimbing oleh PT. Citra Prasasti Konsorindo
sebagai pihak konsultan. Pemilik dari proyek pembangunan ini adalah Dinas PUPR. Studi
KKN-P dilaksanakan terhitung mulai pada tanggal 1 Oktober 2018 dan berakhir pada tanggal
8 Desember 2018, namun tidak dilaksanakan setiap hari karena pada rentang waktu tersebut
masih saat perkuliahan semester 5. Pelaksanaan KKN-P minimal 48 hari kerja dengan satu hari
minimal datang selama 6 jam, sudah melalui persetujuan yang diberikan oleh Bapak Yohanis
Kalinggoni, ST selaku direktur dari PT. Citra Prasasti Konsorindo, serta Koordinator
Pengampu Mata Kuliah KKN-P pada saat itu (Ibu Andika Citraningrum, ST., M.Sc.)

Pengamatan yang kami lakukan selama KKN-P difokuskan pada bidang struktural saja.
Saat kami mulai melaksanakan KKN-P, pekerjaan pembangunan sudah belum setengah jadi,
bangunan masih dalam proses pengerjaan struktural.

3.2 Pekerjaan Strukural

3.3.2 Pekerjaan Struktural

A. Pekerjaan Pile Cap


Pile Cap merupakan pengikat pondasi tiang pancang yang sudah terpasang
dengan struktur di atasnya yaitu Tie Beam. Pile cap juga digunakan untuk
mendristibusikan beban dari struktur atas ke pondasi. Dalam implementasinya pada
pekerjaan Pile Cap adalah sistem form worknya. Sistem yang digunakan adalah sistem
form work permanen yaitu menggunakan pasangan batako yang permanen agar lebih
rapi dan cepat tanpa adanya bongkaran.

Gambar 3.1. Pekerjaan Pile Cap

11
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

B. Pekerjaan Tie Beam


Tie beam adalah balok yang terletak atau bertumpu pada permukaan tanah. Tie
beam biasanya digunakan untuk menghubungkan antara pile cap yang satu dengan pile
cap yang lainnya. Tie beam berfungsi untuk menopang slab atau plat lantai yang
berhubungan langsung dengan permukaan tanah dan untuk meratakan gaya beban
bangunan. Selain itu juga berfungsi sebagai balok penahan gaya reaksi tanah.

Gambar 3.2. Pekerjaan Tie Beam

12
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

C. Pekerjaan Struktur Kolom


Pekerjaan struktur kolom melibatkan beberapa kegiatan pelaksanaan antara lain
penentuan posisi as kolom, pemasangan bekisting kolom, penulangan kolom,
pembongkaran bekisting kolom, dan perawatan beton pada kolom.

Gambar 3.3. Pekerjaan Struktur Kolom

13
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

D. Pekerjaan Struktur Balok dan Plat Lantai


Proses pekerjaan struktur balok dan pelat lantai dilaksanakan setelah proses
pekerjaan struktur kolom selesai. Pekerjaan balok dan pelat lantai meliputi beberapa
kegiatan antara lain penentuan posisi as balok dan pelat lantai, pembuatan begisting
balok dan pelat lantai, penulangan balok, penulangan pelat lantai, pengecoran balok dan
pelat lantai, pembongkaran begisting balok, dan perawatan beton.

Gambar 3.4. Pekerjaan Struktur Balok dan Plat Lantai

14
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

3.3 Pekerjaan Arsitektural

3.3.1 Pekerjaan Dinding Bata

A. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
2) Pekerjaan pasangan bata ringan celkone ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukan dalam gambar.
b. Pekerjaan yang berhubungan (Adukan dan Pasangan)
c. Bata ringan yang digunakan bata ex. Hebel atau Setara dengan kualitas terbaik
yang disetujui perencana/konsultan, Management Kontruksi, siku dan sama
ukuranya 10x20x40, BJ normal 650 kg/m3, Kuat tekan < 4.0 N/mm2,
Ketahanan api 4 jam.

B. Pelaksanaan
a. Pasangan bata ringan dengan menggunakan adukan mortar setara MU-200,
PM300.
b. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar – siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
c. Pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan bahan setara MU-301,
PM-200 harus di basahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dikerok serta
dibersihkan.
d. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar
dalam dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan
bahan setara MU-200,PM-300 atau pemasangan keramik dinding.
e. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
8-10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
f. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15 x 15 cm, dengan
tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm. g.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak

15
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

diperkenankan. h. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan


dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain. i. Tidak diperkenankan
memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 2%. Bata yang patah lebih
dari 2 tidak boleh digunakan. j. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalah 30 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan tegak lurus.

C. Berdasarkan Kondisi Lapangan

Tahap pemasangan dinding bata adalah mempersiapkan material-material yang


digunakan. Selanjutnya merupakan tahap pemotongan bata ringan, disesuaikan dengan
kebutuhan pada dinding yang akan dipasang bata ringan. Pemberian campuran semen pada sisi
bawah bata ringan dan kemudian di pukul secara perlahan agar menyatu dengan bata ringan
yang berada di bawahnya.

Gambar 3.5. Pekerjaan DInding Bata

16
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

3.3.2 Pekerjaan Plesteran, Acian, dan Benangan.

A. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan acian dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan acian, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan acian dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam
dan luar serta seluruh detail yang disebutkan I ditunjukkan dalam shop
drawing.

B. Pekerjaan yang Berhubungan


Pekerjaan plesteran/ Acian dan pekerjaan pengecatan.

C. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah Mortar/semen instan yang khusus
dipergunakan untuk acian, ex Mortar Utama, Drymix, Prime Mortar.
b. Alat kerja yang digunakan antara lain; roskam, sendok semen, elektrikal
mixer, dan jidar aluminium.

D. Persiapan
a. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan diaci.
b. Bersihkan permukaan bidang yang akan diaci dari kotoran, minyak, karat
maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan dan apabila dalam
keadaan kering sebaiknya dibasahi dahulu secara merata sebelum pengacian

E. Metode Pelaksanaan

a. Campurkan bahan mortar dengan air, sesuai dengan perbandingan yang


ditentukan spesifikasi.

b. Aduk campuran di atas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency)


yang sesuai untuk pelaksanaan pengacian (akan lebih baik dan mudah jika
menggunakan drill dengan blade yang telah didesain khusus sebagai mixer).

17
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

c. Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan


menghampar adukan dengan hand towel hingga merata pada bidang yang akan
diaci dan bilamana perlu diratakan dengan jidar aluminium panjang.

d. Bila tebal acian pada hamparan lapis pertama masih tipis dapat dilakukan
penambahan pada hamparan berikutnya dan untuk tebal acian yang dianjurkan
dalam pengacian adalah 1- 3mm tergantung kerataan dasar permukaannya.
Catatan: Untuk finishing akhir acian cukup menarik hand towel searah
(horizontal atau vertikal) dan tidak diperkenankan menekan, memutar atau
bahkan menggosok dengan sobekan kertas semen

F. Berdasarkan Kondisi Lapangan

Tahap pengerjaan plester pada dinding bata ringan dan kolom struktur yang sudah
dipersiapkan. Tahap pengerjaan aci pada dinding bata ringan dan kolom struktur yang sudah di
plester. Setelah melalui tahap pemberian aci, pada bagian kolom struktur di beri benangan pada
sudut-sudut kolom struktur. Setelah melalui tahap benangan, pada bagian dinding dan kolom
yang sudah di finish dengan aci, diberikan campuran compond dan lem putih sebagai pelapis
dasar pengecatan

Gambar 3.6. Pekerjaan Plesteran Aci

18
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

3.4 Permasalahan Proyek dan Pemecahannya


Pada proyek pembangunan ini terdapat dua masalah yang terjadi yaitu masalah teknis
dan non teknis . Misalnya, terdapat beberapa kesalahan terhadap bangunan , lembar kerja yang
tidak sesuai dengan dilapangan, lambatnya pengiriman bahan bangunan . Hal tersebut membuat
time schedule menjadi tidak sesuai dengan target. Kemudian terdapat permasalahan cuaca pada
proyek . Pada saat pembangunan proyek di musim hujan membuat para pekerja proyek
terhambat. Pada musim hujan ini membuat banyaknya material material yang rusak atau kotor
yang sudah terpasang maupun belum terpasang. Dapat disimpulkan bahwa masalah masalah di
atas menjadikan time schedule tidak sesuai target . Solusi dari masalah ini adalah dengan
memperpanjang tahap konstruksi.

19
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan KKN-P bagi mahasiswa arsitektur memberikan peran penting terhadap


pengenalan objek bangunan secara langsung. Pembelajaran yang dihadapi mahasiswa terutama
di lapangan tentu saja memberikan ilmu baru yang selama ini tidak secara langsung diajarkan
di kampus. Objek yang diambil dalam proyek KKN-P ini yaitu Rusunawa UB dan bidang
kegiatan yang diambil yaitu pelaksana, dipimpin oleh PT. Citra Prasasti Konsorindo. Masa
belajar dalam kegiatan KKN-P ini adalah 60 hari, yang dimulai pada 1 September 2018 sampai
1 November 2018. Lingkup yang dipelajari pada bidang pelaksanaan saat itu, baru difokuskan
pada bagian struktural awal, dikarenakan pembangunan baru saja dimulai pada pertengahan
tahun 2018.

4.2 Saran

Safety dalam pekerjaan proyek bangunan seringkali disepelekan, baik dari pihak pekerja
bangunan maupun murid KKN-P. Dalam kegiatan KKN-P, pemimpin atau pengawas proyek,
perlu mengingatkan lebih terhadap cara berpakaian maupun kelengkapan safety yang dipakai,
baik dari sepatu hingga pelindung kepala (helm).

20
LAPORAN KKN-P BIDANG PELAKSANA RUSUNAWA UB

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Edward. 2005. Dasar – dasar Konstruksi Bangunan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Frick, Heinz. 2001. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kanisius.

Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan 2. Yogyakarta: Kanisius.

Juwana, J. S. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Subarkah, Iman. 1980. Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung: Dharma.

Sutjipto, R. 1985. Manajemen Proyek Konstruksi 1. Surabaya: Kartika Yudha.

Tanggoro, Dwi. Utilitas Bangunan. Jakarta: Universitas Indonesia

21

Anda mungkin juga menyukai