Disusun Oleh :
NIM : 1616013
2019
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek ini saya susun dan dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya, guna saya tunjukan pada Tim Dosen sebagai syarat mengikuti ujian mata
kuliah ini.
Mengetahui
Tim Dosen
ABSTRAK
Lapisan perkerasan adalah susunan lapisan yang paling atas dalam sebuah
struktur jalan yang berfungsi sebagai penahan dari beban kendaraan yang disalurkan
melalui roda kendaraaan. Pembangunan Jalan Kampus STAIN adalah salah satu
proyek yang berfungsi untuk mengatasi masalah akses mobilisasi antar gedung kuliah
Pada proyek ini terdapat beberapa jenis pekerjaan dimulai dari lapisan pekerjaan
tanah dasar, lapisan pondasi agregat , dan lapisan perkerasan kaku. Agar semua
pekerjaan berjalan dengan baik, maka diperlukannya evaluasi terhadap metoda
pelaksanaan dan evaluasi terhadap kendali mutu dari struktur perkerasan kaku.
Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan yang
berlangsung dilapangan dengan spesifikasi yang telah dibuat. Untuk evaluasi kendali
mutu dapat dilakukan berbagai macam pengujian yang dilakukan di setiap lapisan
struktur perkerasan. Pengujian tersebut antara lain melalui kerucut pasir, kuat tekan
dan kuat lentur beton, dan slump test. Dari hasil evaluasi tersebut dapat
disimpulkan.,kuat lentur pada lapisan perkerasan kaku semua telah memenuhi
spesifikasi teknis.
.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya peulis dapat menyelesaikan Program Kerja Praktek ( KP ) serta
meyelesaikan Laporan KP ini.
Pelaksanaan KP ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar
berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan,
dan pengarahan dalam pelaksanaan KP ini. Maka dalam kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
segala kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan. Penulis berharap semoga
laporan ini berguna bagi pembaca. Amin
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
ABSTRAK ……………………………………………………. ii
BAB I
BAB II
BAB III
PENGERTIAN ……...……………….………………… 14
BAB IV
BAB V
KESIMPULAN ……...……………….………………… 27
SARAN ……………………………………………….… 27
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah
sebagai berikut:
1.2.2. MANFAAT
Adapun manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan
penulisan yang meliputi tujuan dan manfaat proyek, lokasi proyek, dan lingkup
pengamatan, serta sistematika penulisan.
5
Rencana waktu pelaksanaan proyek dan pelaksanaan proyek (Jika tidak ada
data perencanaannya, harus dihitung)
Bab ini menggambarkan teknik pelaksanaan dari bagian pekerjaan yang ditinjau
Jenis serta jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam masing-masing item
pekerjaan.
Tinjauan Umum
Tinjauan khusus
6
BAB V PENUTUP
Merupakan Bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari analisa penulisan dan
pemberian saran-saran yang bersifat konstruktif, berdasarkan hasil
perbandingan dan peninjauan penulisan.
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk persekutuan antara
sekelompok orang yang bekerja sama secara formal dan terikat guna mencapai
tujuan yang telah disepakati atau ditetapkan, ini yang disebut organisasi. Antara
organisasi dan administrasi memiliki kesamaan maksud yakni, agar suatu
proyek yang sedang ditangani dapat direalisir secara efisien dan sebaik
mungkin.
1. Pemilik
Pemilik atau pemberi tugas diartikan sebagai orang atau badan yang
memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan
bangunan.
2. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang atau badan hukum yang ditunjuk
oleh pemilik atau pemberi tugas untuk mengawasi atau mengontrol, serta
mengarahkan pelaksana pekerjaan suatu bangunan agar tercapai hasil
kerja yang sebaik– baiknya menurut persyaratan yang ada atau
berdasarkan petunjuk–petunjuknya.
a. Tahap Konstruksi
1. Melakukan pemahaman atau mempelajari dokumen lelang
sebelum melakukan
2. Menetapkan rencana kerja dan mengkoordinir personil yang
mempunyai keahlian dan kemampuan yang sesuai untuk
melaksanakan tugas pengawasan.
3. Mengevaluasi rencana kerja dan jadwal pelaksanaan yang
dibuat oleh kontraktor.
b. Tahap Evaluasi
1. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan dan produknya serta
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
2. Melakukan pemeriksaan/penelitian pendahuluan terhadap
bahan dan material yang digunakan, serta memeriksa mix
design yang diperlukan.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
bahan, peralatan, tenaga kerja, prosedur atau tata cara
pelaksanaan dan hasilnya serta laju pencapaian prestasi sesuai
dengan ketentuan dan rencana yang sudah ditetapkan.
4. Menyusun berita acara yang berkaitan dengan kemajuan
pekerjaan perubahan–perubahan dan serah terima pekerjaan
serta berita acara lainnya yang diperlukan.
10
c. Tahap Purnakonstruksi
1. Melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.
2. Membuat laporan akhir tentang segala sesuatu yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan konstruksi sejak dimulai
sampai dengan pekerjaan selesai.
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah badan usaha/orang yang ditunjuk oleh
pemilik untuk membuat perencanaan tentang proyek yang diinginkan
untuk siap dilelang dan dilaksanakan.
4. Kontraktor
Kontraktor adalah badan usaha yang menerima dan
menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia
dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat–syarat serta
gambar rencana yang telah ditetapkan.
2.3.1. UMUM
Pada saat tender penawaran kepada kontraktor selesai, maka
kegiatan administrasi proyek berpindah ke lapangan. Sehingga untuk
pengendalian teknis dan administrasinya perlu dibuat struktur organisasi
proyek baik kontraktor maupun konsultan pengawas.
JEMMY SUMARIO
DIREKTUR
JOHANES ANNGAWAN
PROJECT MANAGER
RAFEL CHRISTOPHER, ST
SITE MANAGER
ERLNA THEIOS
MANDOR
PEKERJA
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
3.1 PENGERTIAN
Alat pengangkut yang digunakan baik skala besar maupun skala kecil yaitu
Gerobak.
Alat untuk memotong besi digunakan alat pemotong besi (Gergaji mesin
Maktec MT240) dan gunting besi.
Alat pengukur yang digunakan untuk mengetahui panjang, tinggi dan lebar
adalah meteran. Sedangkan untuk mengukur arah vertikal dan horisontal
digunakan Theodolid.
16
Alat untuk mencampur adonan beton digunakan Mixer Beton atau Mesin
Molen.
Kebutuhan bahan dan material untuk pekerjaan proyek ini cukup lancar
karena ditunjang oleh alat-alat transportasi yang memadai dan mampu
menjangkau tempat pelaksanaan proyek. Proyek ini menggunakan material
lokal dan nonlokal. Bahan lokal adalah bahan yang dipenuhi melalui bahan
daerah, seperti: pasir, kerikil. Bahan nonlokal adalah bahan yang dipasarkan di
luar daerah, seperti: besi tulangan, semen Portland, dan lain-lain.Seorang
pengendali material bertugas untuk selalu mengontrol persediaan
material.Apabila persediaan menipis/habis untuk suatu volume pekerjaan, maka
wajib dilaporkankepada pelaksana lapangan.
Adapun workshop (bengkel kerja) dan juga base camp yang selain
sebagai tempat beristirahat para pekerja juga berfungsi untuk mengontrol keluar
masuknya alat-alat dan bahan yang dibutuhkan tiap harinya dalam pekerjaan
pembangunan gedung ini.
17
Tenaga kerja tetap yang dipekerjakan pada proses pembangunan gedung ini
adalah 20 orang.
kesalahan waktu, misalnya akibat cuaca buruk sehingga tidak mencapai waktu
yang direncanakan.
Upah adalah imbalan bagi setiap pekerja yang telah bekerja dan
memberikan jasanya. Dalam hal ini pengusaha wajib memberikan upah kepada
pekerja yang betul–betul telah melakukan kewajibannya sesuai dengan
kesepakatan bersama kedua belah pihak.
BAB IV
TINJAUAN KONSTRUKSI
PEMERINTAH KOTA SORONG
PEMBANGUNAN JALAN PEMBANGUNAN JALAN MASUK KAMPUS STAIN SORONG
DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2019
0 20 50 m
SCALE , 1 : 1.000
1110
1100
1090
1080
SKALA HORISONTAL 1 : 1000 CM
1070
SKALA VERTIKAL 1 : 1000 CM
1060
1050
1040
1030
1020
1010
STATION
(M)
d. Mobilisasi Peralatan
Peralatan yang dimobilisasi adalah peralatan yang dibutuhkan
untuk keperluan proyek ini termasuk membangun fasilitas-fasilitas
proyek, seperti : Kantor Proyek, gudang dan bangunan-bangunan
sementara lainnya sesuai dengan dokumen kontrak.
22
2. Drainase / Saluran
Tahapan Pengerjaan Drainase Batu Kali
3. Galian Tanah
4. Timbunan Pilihan
Tahapan Pengerjaan Timbunan Pilihan
Tahapan Pengerjaan Timbunan sebagai berikut : Persiapan;
Pengukuran dan pemasangan patok; Membuang material timbunan
di lokasi; Menghampar material; Pemadatan.
5. Perkerasan Jalan
1. Persiapan
2. Pengukuran dan Pemasangan patok elevasi
3. Perataan Permukaan Jalan
4. Pemadatan dan kontrol elevasi serta kepadatan
1. Persiapan
2. Pemasangan bekisting/ panel
3. Peletakan Tulangan
4. Pengecoran
BAB IV
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
32
33
34
35