Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“PERAWATAN SISTEM REM PADA KENDARAAN”

Di ajukan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai PKL

Di susun Oleh :

Nama : Nizar Hikam Mustofa

Absensi : 26

Kelas : XI TKRO 4

PROGRAM STUDI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMK PGRI 1 TAMAN
PEMALANG

Jl. Abdul Wahid Hasyim No. 4 Wanarejan Selatan Telp.(0284) 323158 Fax. (0284) 321864
NPSN : 20324208 NDS : 420 311 000 5 NSS : 324 03 27 09 003
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “PERAWATAN SISTEM


REM PADA KENDARAAN” ini merupakan Program PKL untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan nilai PKL (Praktik Kerja Lapangan)
dari DUDI dan telah disetujui oleh Pembimbing Sekolah dan Kepala
Program Studi TKRO dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan pihak
DUDI , pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 08 Maret 2023
Tempat : Bengkel Tony Jaya

Yang Menyetujui,

Kaprodi TKRO Pembimbing Sekolah

Suroso
Bpk. Dihrod Andhika, S.Pd.

Yang Mengesahkan,

Kepala Sekolah Pihak Dunia Industri


SMK PGRI 1 TAMAN PEMALANG Bengkel Tony Jaya

H. Yanto Rahjo, S. Si., MA. Bpk. Ahmad Fathoni


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan (PKL) ini dengan baik. Laporan PKL ini untuk memenuhi persyaratan mendapatkan
nilai PKL (Praktik Kerja Lapangan) serta laporan PKL ini juga sebagai rangkaian kegiatan
dari praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan praktek kerja lapangan ini, diantaranya :
1. Orang tua kami yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dorongan agar kami
selalu bersemangat dalam menuntut ilmu Bapak H. Yanto Rahjo, S. Si., MA.selaku
Kepala SMK PGRI 1 TAMAN PEMALANG.
2. Bapak Dihrod Andhika, S.Pd. selaku Kaprodi TKRO SMK PGRI 1 TAMAN
PEMALANG.
3. Pak Suroso Selaku Pembimbing dari sekolah.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan PKL ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharap adanya saran, masukan maupun kritik.  Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat bagi para pembacanya.

Pemalang, 26 Mei 2023

 
DAFTAR ISI

halaman
Lembar cover ……………………….. i
Lembar pengesahan ……………………….. ii
kata pengantar ……………………….. iii
Daftar isi ……………………….. iv
Daftar gambar ……………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ……………………….. 1
A.Latar belakang ……………………….. 1
B. Tujuan ……………………….. 1
C.Manfaat ……………………….. 2
D. tujuan penulisan laporan ……………………….. 3
E. Metoda yang di gunakan ……………………….. 3
F. Landasan hukum PKL ……………………….. 3
G. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL ……………………….. 3
………………………..
BAB II TEORI PENUNJANG ……………………….. 4
A. Sejarah tempat Pkl ……………………….. 4
B.Prinsip kerja sistem rem ……………………….. 4
C. Cara kerja sistem rem ……………………….. 4
D. Konstruksi dan material system ……………………….. 5
rem
E.Rem Tromol ……………………….. 8
1. konstruksi rem tromol ……………………….. 9
F. Rem Cakram ……………………….. 10
1. Kontruksi Rem cakram ……………………….. 10
G. Rem Parkir atau Rem Tangan ……………………….. 11
1. Konstruksi Rem parkir ……………………….. 11
H. Minyak Rem ……………………….. 12

BAB III PEMBONGKARAN, PERAKITAN, DAN PENGUJIAN SISTEM REM 14


A. Prosedur Pembongkaran Sistem REM ………………………… 14
B. Prosedur Perakitan Sistem REM …………………………. 19
C. Membliding udara pada system hidrolis ………………………………. 33

BAB IV ANALISA DAN HASIL PRAKTIK SISTEM REM ……………….. 35


A.HASIL PEMERIKSAAN PRAKTIK SISTEM REM …………………… 35
B. NILAI STANDAR YANG SESUAI ……………………………………….. 38
C.ANALISA HASIL PEMERIKSAAN ………………………………………. 40

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………. 41


A.SIMPULAN …………………………………………………………………... 41
B. SARAN ……………………………………………………………………….. 43
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 44
DOKUMENTASI PKL………………………………………………………….. 45

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM iv


LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan
dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus
dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. Untuk
program keahlian otomotif khususnya. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu
dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara
dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan
melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang pendidikan kejuruan
harus melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri-industri maupun
lembaga-lembaga swasta. Praktik kerja industri dilaksanakan dengan harapan sebagai siswa
yang nantinya lulus, dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima
oleh sekolah, sehingga apabila dikemudian hari siswa yang bekerja diperusahaan dapat
mengembangkan ilmunya yang di dapat pada saat melaksanakan Praktik kerja Lapangan .

B. Tujuan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu sistem  yang di lakukan di luar proses
belajar mengajar dan di laksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan.
Secara umum, pelaksanaan program Praktik Kerja Industri di tujukan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi dan penyesuaian diri dengan situasi
yang sebenarnya. Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada SMK bertujuan
untuk :

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 1


1. Tujuan Umum

✔ Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki

tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan


lapangan kerja.

✔ Memperkokoh “ link and match “ (kesesuaian dan kesepadanan) antara SMK

dan dunia kerja.

✔ Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja

berkualitas.

✔ Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

✔ Berinteraksi di dunia kerja dengan praktik lapangan.

2. Tujuan khusus :

✔ Sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang di peroleh selama proses

pembelajaran.

✔ Melengkapi tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL).

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1. Manfaat Bagi Sekolah

✔ Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah dicapai

✔ Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

2. Manfaat Bagi Industri/Perusahaan

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 2


✔ Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu

yang dianggap menguntungkan

✔ Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi / industri

✔ Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan

pengembangan bangsa pada umumnya.

3. Manfaat Bagi Siswa

✔ Siswa dapat mengetahui kondisi di lapangan kerja

✔ Siswa dapat mengasah keterampilan di bidang otomotif

✔ Siswa dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja

D. Tujuan Penulisan Laporan

✔ Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami,  menyimpulkan 

danmengembangkan pengetahuaan yang di dapat di dunia industri saat prakerin dalam


bentuk laporan tertulis.

✔ Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.

✔ Untuk memenuhi syarat mendapatkan nilai PKL.

✔ Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan PKL

E. Metode Yang Digunakan

         Untuk menyusun laporan ini saya berusaha untuk mengumpulkan informasi profil

perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan otomotif dan data-data yang di

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 3


peroleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing. dan staf karyawan, baik berupa informasi

suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan dengan otomotif.

F. Landasan  Hukum Praktek Kerja Industri

1. UU No.2 Tahun 1998


2. PP No.39 Tahun 1992
3. PP No.29 Tahun 1990
4. Keputusan Mendikbud No. 0490-U/1992

G. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Prakerin

      Kegiatan prakerin yang kami lakukan bertempat di Bengkel Tony Jaya Pemalang yang

  Urip Sumoharjo, pelutan, Pemalang, Waktu pelaksanaan di mulai dari tanggal 08


alamat di : Jl.

Maret - 08 Mei 2023 dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 4


BAB II

TEORI PENUNJANG

A. Sejarah tempat PKL

Bengkel Tony Jaya berdiri sejak 28 desember 2008 dengan jumlah karyawan sebanyak 3
orang. Hingga saat ini, pencapaian penjualan Bengkel Tony Jaya selalu mencatatkan hasil
positif setiap tahunnya,

B. Prinsip Kerja Sistem rem.


Sistem rem adalah bagian pada kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi,
memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Sistem rem ada yang menggunakan tromol
dan ada yang menggunakan piringan.
Pada umumnya rem depan menggunakan piringan dan rem belakang menggunakan
tromol. Media untuk tenaga penekanan ada yang menggunakan sistem pneumatis, ada juga
yang menggunakan sistem hidrolis. Rem dengan media penekanan hidrolis mempunyai
respon yang lebih cepat dibanding media yang lain, maka rem hidrolis banyak
digunakan.

C. Cara Kerja sistem rem :


Pada waktu pedal rem diinjak, maka piston di dalam silinder master akan mendorong
minyak rem, melalui pipa rem menuju silinder roda. Di dalam silinder roda minyak rem akan
menekan piston dan piston akan menekan sepatu rem ke arah tromol sehingga kampas rem
akan menghambat putaran tromol (jenis rem tromol). Sedang jenis rem piringan,
piston akan mendorong Pad rem menekan piringan rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 4


Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sitem Rem.

D. Konstruksi dan material sistem rem.


1. Pedal Rem.
Pedal rem berfungsi sebagai pijakan awal pada saat pengendara akan memperlambat
atau menghentikan laju kendaraan dengan mengoperasikan rem. Pedal rem biasa dipasang
pada lantai di bawah ster bagian kanan dilengkapi dengan penyetel kebebasan pedal dan
pegas pengembali. Pada pedal juga dipasang switch lampu rem.

Gambar 2.2 . Konstruksi pedal rem

2. Master Silinder

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 5


Master silinder adalah komponen sistem rem yang berfungsi untuk menampung
minyak rem sekaligus mengalirkan minyak rem dengan tekanan tinggi melalui
pipa-pipa rem menuju silinder roda (wheel cylinder) pada saat rem dioperasikan.
Master silinder terdiri dari :
Reservoir Tank : Untuk menampung minyak rem.
Push rod : Untuk meneruskan tenaga dari pedal rem ke piston.
Piston : Untuk menekan minyak rem menuju silinder roda melalui pipa-pipa rem.
Piston Cup : Untuk perapat piston.
Fluid Passage : Untuk mengalirkan menyak rem,
Return Spring : Untuk mengembalikan piston ke posisi semula pada saat penekanan
pedal rem dilepas.
Out let valve : Untuk mengalirkan minyak rem pada saat pedal rem ditekan.

Gambar 2.3. Master silinder model plunger

Gambar 2.4 Master silinder model konvensional.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 6


3. Pipa rem.
Konstruksi pipa rem
Pipa rem berfungsi untuk mengalirkan minyak rem bertekanan dari master silinder
menuju silinder roda.
Pemasangan pipa rem untuk kendaraan penggerak roda belakang adalah pipa
konvensional, sedang untuk kendaraan dengan penggerak roda depan adalah pipa
horizontal.

Gambar 2.5. Pemasangan pipa konvensional.

Gambar 2.6. Pemasangan pipa horizontal.

Perbaikan Pia Rem


Pipa rem yang sudah lama digunakan sering mengalami kerusakan.
Kerusakan yang terjadi terutama pada ujung pipa yang diikatkan pada
saluran output silinder master atau saluran masuk ke silinder roda.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 7


Bila pipa lama yang rusak panjangnya masih memenuhi syarat,maka
perbaikannya dengan memotong ujung pipa sesuai kebutuhan kemudian
membentuk kembali ujung pipa seperti semula. Tetapi bila pipa lama
panjangnya sudah tidak memenuhi syarat, maka pipa diganti yang baru.
Pemotongan pipa :
Masukkan pipa ke alat khusus pemotong pipa, putar baut pengunci searah
jarum jam (sesuai keperluan), Putar alat pemotong berkali-kali sampai pipa
terputus. Kemudian ujung pipa dibentuk seperti semula.

Gambar 2.7. Pemotongan pipa.

Pembentukan ujung pipa.


Masukkan ujung pia pada ragum khusus pembentuk pipa pada lubang
ragum yang sesuai, kuncilah pipa dan bentuklah pipa seperti terlihat pada
gambar.

Gambar 2.8. Pembentukan ujung pipa.

E. Rem tromol.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 8


Pada tipe tromol, kekuatan diperoleh dari sepatu rem yang bergerak menekan pada
posisi tetap terhadap permukaan dalam tromol yang berputar.

Gambar 2.9. Prinsip pengereman jenis tromol.

1. Konstruksi rem jenis tromol.


Rem tromol terdiri dari :
Tromol rem : Sebagai media menempatkan roda sekaligus supaya dapat direm.
Silinder Roda : Menyalurkan tenaga yang ada pada minyak rem ke sepatu rem melalui
piston silinder roda, sehingga sepatu rem dapat menekan kuat pada sisi dalam tromol.
Sepatu rem : untuk menempatkan kanvas dan sekaligus menekankan pada sisi dalam
tromol saat terjadi pengereman.
Kanvas : sebagai media pengerem putaran tromol saat terjadi pengereman.
Backing Plate : Untuk menempatkan komponen-komponen rem tromol agar selalu
pada posisi tetap.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 9


Gambar 2. 10. Komponen rem jenis tromol.

F. Rem piringan/Cakram (disc brake)


Kekuatan pengereman pada dua buah Pad rem yang beregerak menekan pada posisi
tetap kearah cakram/piringan yang berputar.

Gambar 2.11. Prinsip pengereman jenis cakram/piringan

1. Konstruksi rem jenis cakram.


Rem cakram/piringan (disc brake) terdiri dari :
Caliper : Sebagai rumah piston sekaligus penempatan saluran minyak rem.
Disc Rotor : Untuk menempatkan roda sekaligus sebagai media agar roda dapat direm.
Pad : Mengerem putaran cakram.
Piston : Menyalurkan tenaga minyak rem ke Pad agar dapat menekan cakram dengan
kuat.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 10


Gambar 2.12. Komponen Rem jenis cakram/piringan.

G. Rem Parkir atau Rem Tangan


Rem parkir digunakan untuk parkir kendaraan atau sewaktu kendaraan harus berhenti
di tanjakan. Rem parkir dipasang untuk menghentikan roda belakang adalah rem parkir
eksklusif, ada juga yang dipasang antara propeler shaft dan transmisi, jenis ini disebut Centre
brake.
1. Konstruksi rem parkir
Rem parkir terdiri dari :
Tuas rem : Untuk menarik mekanik rem. Pada tuas dilengkapi dengan Ratchet yang
berguna untuk mengatur tuas pada posisi yang dikehendaki.
Kabel rem/Parking brake cable : Untuk meneruskan tenaga pengereman ke
rangkaian tromol.
Tuas Intermidiate/Intermediaate lever : untuk menambah daya saat pengereman.
Equalizer : Untuk keseimbangan kerja tuas pada kedua roda.
Adjusting nut : Untuk menyetel kebebasan rem.
Pull rod : Untuk meneruskan tenaga dari dari tuas intermediate ke equalizer.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 11


Gambar 2.13. Mekanisme rem parkir

2. Prinsip kerja rem parkir


Pada saat tuas dioperasikan/ditarik, kabel rem akan bergerak. Gerakan kabel akan
menarik equalizer, pull rod, intermediate lever, Parking brake cable, dan sepatu
pengereman, sehingga kanvas rem akan menekan pada permukaan dalam tromol rem,
karena pada sepatu rem dilengkapi tuas sepatu rem (brake shoe lever) dan Shoe srut.
Apabila tuas dikembalikan pada posisi semula, tromol akan kembali karena adanya
pegas pengembali pada sepatu rem.

Gambar 2.14. Prinsip kerja rem parkir/tangan.

H. Minyak rem
Pada rem hidrolis, minyak rem adalah material yang cukup penting karena daya
pengereman sngatlah ditentukan oleh material ini.

1. Material minyak rem


Ada 3 macam cairan minyak rem yang biasa digunakan, yaitu :
DOT 3 dan 4 : minyak rem berdasar Etilglikol yang bersifat beracun,korosif,
absorbsif terhadap air dan merusak cat.
DOT 5 : Minyak rem berdasar oli silikon sebagai pengganti DOT 3 dan 4 bersifat anti
karat.
LHM dan LHS : Cairan rem berdasar oli hidrolis untuk merek kendaraan tertentu.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 12


Catatan : ketiga minyak rem tersebut tidak boleh saling dicampurkan
saat digunakan.

Gambar 2.15. Jenis-jenis minyak rem.

2. Perlakuan terhadap minyak rem


- Penyimpana harus pada tempat yang rapat.
- Minyak rem tidak boleh tercemar cairan yang lain.
- Bersihkan tangan sehabis bekerja menggunakan minyak rem
- Cairan rem bekas tidak boleh dibuang di sembarang tempat,buanglah dengan
membakar bersama sampah.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 13


BAB III
PEMBONGKARAN, PERAKITAN, DAN
PENGUJIAN SISTEM REM

A. Prosedur Pembongkaran Sistem REM.


Dalam melakukan pembongkaran system rem pada kendaraan, yang harus di
lakukan pertama, yaitu mepersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan, dan
jangan lupa juga menggunakan buku manual dari pabrik sesuai dengan kendaraan
yang akan di gunakan, kemudian posisi kendaraan juga harus di tempat yang aman,
dan jangan lupa juga menerapkan keselamatan , kesehatan di tempat kerja (K3).

1. Rem Tromol
1.1 Prosedur Pembongkaran Rem Tromol
● Mengangkat kendaraan dan melepas roda-roda.
● Bebaskan rem tangan.
● Menyetel celah sepatu rem.
Kadangkala tromol sulit dilepas, karena sepatu atau kanvas rem mencekeram bagian
yang melengkung pada tromol, oleh sebab itu lingkaran sepatu rem harus diperkecil
agar didapat celah yang besar dengan cara menyetelnya.
● Membuka sumbat lubang servis.
● Menahan tuas Pawl penyetel otomatis dengan obeng.
● Menyetel celah dengan SST sesuai jenis kendaraannya untuk mendapatkan
celah yang lebih besar.

Gambar 3.1. Penyetelan kelonggaran sepatu rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 14


● Membuka tromol rem.
Dengan menggunakan dua buah baut yang sesuai dengan lubang servis pada
tromol, menarik tromol keluar dengan mengulirkan baut tersebut.
Catatan : Jangan menggunakan pedal rem sewaktu tromol keadaan terlepas.

Gambar 3.2 Pelepasan Tromol rem

● Memeriksa kanvas rem


Mengukur tebal kanvas. Jika tebal kanvas tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik,
ganti sepatu rem pada kedua roda kendaraan.

Gambar 3.3 Pengukuran tebal kanvas rem

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 15


● Mengukur diameter dalam tromol.
Jika diameter dalam tromol lebih besar dari ketentuan Pabrik, atau permukaan
dalamnya tergores harus diganti.

Gambar 3.4 Pengukuran diameter dalam tromol.

● Melepas pegas pengembali rem.


Melepas pegas pengembali dengan SSt sesuai jenis kendaraannya. Melakukan
pemeriksaan secara visual pada silinder roda kemungkinan terjadi kebocoran minyak
pelumas. Bila ada kebocoran, silinder roda dioverhaul atau diganti.

Gambar 3.5 Pelepasan Pegas pengembali sepatu rem.

● Melepas sepatu rem.


Dengan menggunakan SSt sesuai jenis kendaraannya yaitu alat penggerak pegas
penahan sepatu rem, putarkan pin penahan pegas sepstu rem 90 0 bersamaan dengan
itu ujung pin ditarik dengan jari. Dan bukalah jangkar sepatu rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 16


Gambar 3.6 Pembukaan pegas penahan sepatu rem.

● Melepas kabel rem tangan.


Dengan membuka pegas tuas penyetel otomatis dan menekan pegas koil kabel
rem tangan menggunakan tang lancip, lepaskan kabel rem tangan.

Gambar 3.7 Melepas kabel rem tangan.

● Melepas tuas sepatu rem tangan.


Dengan melepas washer C, lepas tuas sepatu rem tangan dan penyetel otomatis
dari sepatu rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 17


Gambar 3.8 Melepas washer C

● Membersihkan plat penahan dan komponen disekitarnya.


Bersihkan plat penahan dan komponen rem dengan kain lap, serta debu disekitar
dengan tiupan kompresor udara. Catatan : Jangan menggunakan bahan-bahan
pembersih yang dapat melarutkan karet seperti , bensin, thinner dan yang lainnya.

Gambar 3.9 Pembersihan plat penahan.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 18


B. Prosedur Perakitan Sistem Rem

Yang harus dilakukan dalam merakit system rem pada kendaraan adalah
komponen-komponen rem pada roda kiri dengan roda kanan tidak boleh saling
tertukar. Dan juga harus menggunakan buku manual pabrik sesuai jenis kendaraannya
adalah petunjuk yang paling tepat.

Gambar 3.10. Pemasangan komponen roda kiri dan kanan.

● Memasang tuas sepatu rem tangan dan penyetel otomatis pada sepatu rem
belakang.
Pasang sementara washer C dan shimnya, lalu mengukur celahnya. Bila celah tidak
sesuai spesifikasi, diganti shim supaya celahnya menjadi tepat. Oleskan greas pada pin,
lalu amankan washer.

Gambar 3.11 Pemeriksaan celah aksial pin

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 19


● Memeriksa gerak bebas tuas.
Periksalah gerak bebas kedua tuas. Bila gerakan berat, maka penyetel otomatis
tidak akan bekerja dengan baik,dan rem tangan tidak dapat bebas. Oleskan greas pada
plat enahan dimana sepatu rem bersinggungan.

Gambar 3.12 Pemeriksaan gerak bebas tuas

● Memasang kabel rem tangan.


Hubungkan kabel rem tangan dan tuas sepatu rem tangan dengan menekan pegas
koil menggunakan tang lancip.

Gambar 3.13 Pemasangan kabel rem tangan.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 20


● Memasang penahan sepatu.
Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat dari rakitan penyetel otomatis)
dengan tuas penyetel dan sepatu rem belakang.

Gambar 3.14 Pemasangan penahan sepatu.

● Memasang pegas tuas pengatur/penyetel otomatis


Pasang pegas tuas pengatur/penyetel otomatis pada tuas penyetel dan sepatu.
Sepatu jangan sampai terdorong ke luar.

Gambar 3.15 Pemasangan pegas tuas pengatur.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 21


● Memasang sepatu belakang pada plat penahan.
Dengan menggunakan alat penggerak pegas penahan sepatu (SST) sesuai jenis
kendaraannya, pasangkan sepatu rem, pegas penahan dan pinnya.

Gambar 3.16 Pemasangan sepatu belakang

● Memasang penyetel otomatis.


Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan masukkan
penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada sepatu belakang.

Gambar 3.17 Pemasangan penyetel otomatis.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 22


● Memasang pegas(per) jangkar.
Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar dan pasang sepatu
depan pada plat penahan.

Gambar 3.18 Pemasangan pegas jangkar.

● Memasang sepatu depan.


Dengan SST penggerak pegas penahan sepatu yang sesuai, pasang sepatu
bersama pegasnya pada plat penahan.

Gambar 3.19 Pemasangan sepatu depan

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 23


● Memasang pegas pembalik.
Kaitkan pegas pada sepatu depan dan belakang dengan menggunakan SST yang
sesuai.

Gambar 3.20 Pemasangan pegas pembalik.

● Memeriksa penyetel otomatis.


Dengan menggunakan obeng gerakkan tuas sepatu rem tangan berulang-ulang
dan periksa penyetel bertambah panjang secara otomatis.

Gambar 3.21 Pemeriksaan penyetel otomatis.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 24


● Membersihkan kanvas/pelapis sepatu rem.
Bersihkan kanvas rem dengan ampelas untuk menghilangkan minyak yang
menempel.

Gambar 3.22 Pembersihan kanvas/pelapis sepatu rem

● Memasang tromol rem.


Ukur diameter dalam tromol, setel jangka sorong 1 mm lebih kecil dari dia meter
tromol, ukur diameter luar lingkaran sepatu, stel penyetel otomatis sampai jangka
sorong pas masuk. Pasang tromol.

Gambar 3.23 Pemasangan tromol

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 25


● Menyetel celah sepatu rem.
Tarik tuas rem tangaaan beberapa kali seuai sepesifikasi bunyi klik yang
ditentukan.

Gambar 3.24 Penyetelan celah sepatu dengan rem tangan.

2. Rem cakram/piringan.
2.1 Prosedur pembongkaran
● Angkat kendaraan dan lepas semua roda.
● Melepas baut sub - pen. Bersihkan kaliper dengan udara kompresor,
● Mengamankan kepala sub- pen dengan kunci dan buka baut kaliper.

Gambar 3.25 Pelepasan baut sub-pen.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 26


● Membuka kaliper.
Tarik kaliper dan balikkan ke atas, kemudian masukkan baut yang telah dilepas
ke dalam plat penahan agar kaliper tidak terjatuh. Catatan : Slang rem tidak boleh
dilepas,kaliper tidak boleh dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat kaliper
tidak terpasang.

Gambar 3.26 Penahanan kaliper dengan baut

● Melepas Pad rem.


Lepaskan pad dalam lebih dahulu, kemudian pad luar bersama dengan shimnya.

Melepas Pad dalam Melepas Pad luar


Gambar 3.27 Pelepasan Pad rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 27


● Memeriksa keausan Pad rem.
Ukuran tebal Pad rem tidak boleh kurang dari 1,0 mm, bila kurang harus
diganti. (tidak boleh kurang sesuai sepesifikasi pabrik). Bila keausan pad tidak rata juga
harus diganti.

Gambar 3.28 Pemeriksaan Pad rem

● Memeriksa rotor piringan (cakram).


Bila tebal rotor piringan/cakram kurang dari sepesifikasi pabrik harus diganti.

Gambar 3.29 Pengukuran rotor piringan/cakram.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 28


● Memeriksa kaliper.

Gambar 3.30 Pemeriksaan kaliper.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 29


2.2 Prosedur pemasangan rem cakram
● Memasang pad rem.

✔ Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.

✔ Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas

✔ pada plat momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan ampelas

pelan-pelan.

Gambar 3.31 Pemasangan Plat penunjang dan penghantar,

● Pemasangan pad luar dengan shimnya.


Sambil mendorong pegas 3 keatas, pasang pad luar bersama shimnya 5 pada
plat penahan.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 30


Gambar 3.32 Pemasangan pad luar dan shimnya.

● Memasang pad dalam.


Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.

Gambar 3.33 Pemasangan pad dalam

● Memasang kaliper.
Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir harus dikurangi, karena
dapat meluap saat piston didorong. Dengan menggunakan palu doronglah piston.
Masukkan kaliper pelan-pelan supaya boots piston tidak terjepit.

Gambar 3.34 Pemasangan kaliper.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 31


● Memasang baut kaliper.
Pegang kepala sub-pen dengan kunci, kemudian kencangkan baut-baut kaliper
pada momen sepesifikasinya.

Gambar 3.35 Pemasangan baut kaliper.

● Menyetel ketinggian minyak rem.


Putar sumbat pembuang ½ putaran sambil menekan pedal,sekaligus melihat
isi reservoir kira-kira tinggal 1/4 jangan sampai kosong. Isi reservoir sampai tanda
MAX, saat mengisi minyak sumbat harus ditutup. Pemompaan dilanjutkan sedikit
demi sedikit sampai minyak baru keluar dari sumbat. Bila minyak baru sudah keluar,
tutup sumbat dan tahan pedal, kendorkan sumbat ¼ putaran untuk memastikan
gelembung udara sudah bersih.

Gambar 3.36 Penyetelan tinggi minyak rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 32


● Memastikan pemasangan Pad benar dengan menekan pedal sekali dan dilepas.
Roda harus berputar.
● Pasang roda dan turunkan kendaraan.
C. MEMBLIDING UDARA PADA SISTEM REM HIDROLIS.
a) Angkat kendaraan.
b) Tambahkan minyak pada reservoir sampai di bawah garis MAX,
c) Bukaa tutup sumbat pembuang udara yang paling jauh dari master silinder..
d) Masukkan selang plastik pada ujung sumbat, dan ujung yang lain masukkan
pada
penampung oli.
e) Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang terdekat dengan
master silinder.
f) Pedal ditekan beberapa kali, sambil memberi aba pada teknisi saat pedal ditekan.
g) Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian mengeraskan kembali
sambil
memberi aba pemompa pedal rem.
h) Ulangi prosedur f dan g sampai udara bersih.
i) Atur tinggi minyak pada batas MAX.

Gambar 3.37 Titik-titik sumbat pembuang udara 1,2,3 dan 4.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 33


Gambar 3.38 Penekanan pedal dan pembuangan udara.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 34


Gambar 3.39 Pembuangan udara dan penampungan minyak.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 35


BAB IV
ANALISA DAN HASIL PRAKTIK
SISTEM REM

Pada saat melakukan proses pemeriksaan system rem di dapat hasil beberapa
pengukuran yang nantinya akan di bandingkan dengan nilai standar yang sesuai dengan buku
manual dari pabrikan. Kemudian dibandingkan hasil pengukuran praktikum dengan nilai
standar , lalu di analisa apakah masih dalam keadaan baik atau tidak, bila masih baik maka
tidak perlu dilakukan pergantian spare part tetapi bila hasil analisa menunjukkan tidak baik
maka perlu dilakukan pergantian spare part sesuai dengan petunjuk yang ada di buku manual
dari pabrik.

A. HASIL PEMERIKSAAN PRAKTIK REM


1. HASIL PEMERIKSAAN DIAMETER DRUM TROMOL
Setelah melakukan pembongkaran rem tromol pada kendaraan,
kemudian melakukan pemeriksaan diameter drum tromol pada kendaraan di
dapat hasil pengukuran = 228,8 mm

Gambar 4.1 pemeriksaan diameter drum tromol

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 35


2. HASIL PEMERIKSAAN SEPATU REM TROMOL
Setelah melakukan pembongkaran rem tromol pada kendaraan,
kemudian melakukan pemeriksaan tebal sepatu rem tromol pada kendaraan di
dapat hasil pengukuran = 5 mm

Gambar 4.2 pemeriksaan tebal sepatu rem tromol

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 36


3. HASIL PEMERIKSAAN KETEBALAN DISC REM CAKRAM
Setelah melakukan pembongkaran rem cakram pada kendaraan,
kemudian melakukan pemeriksaan ketebalan disc rem cakram di dapat hasil
pengukuran = 20 mm

Gambar 4.3 pemeriksaan tebal disc rem cakram

4. HASIL PEMERIKSAAN SEPATU REM CAKRAM


Setelah melakukan pembongkaran rem cakram pada kendaraan,
kemudian melakukan pemeriksaan sepatu rem cakram di dapat hasil
pengukuran = 8 m

5. HASIL PEMERIKSAAN RUN OUT DISC REM CAKRAM


Setelah melakukan pembongkaran rem cakram pada kendaraan,
kemudian melakukan pemeriksaan run out disc pada rem cakram di dapat hasil
pengukuran = 0,10 mm

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 37


Gambar 4.5 pemeriksaan run out disc rem cakram

B. NILAI STANDAR YANG SESUAI


Data data standar dapat dilihat di buku manual dari pabrik, dimana data data
ini mempunyai nilai batas minimum dan maximum yang di bolehkan oleh pabrik
pembuat kendaraan.
1. Data diameter drum rem tromol.
Terlihat pada buku manual yang di tunjukkan oleh gambar berikut ini, bahwa
diameter maximalnya = 230,6 mm dan diameter standarnya 228,6 mm.

Gambar 4.6 nilai standar buku manual untuk diameter drum rem tromol

2. Data ketebalan sepatu rem tromol.


Terlihat pada buku manual yang di tunjukkan oleh gambar berikut ini, bahwa
ketebalan minimumnya = 1,0 mm dan ketebalan standarnya 6,0 mm.

Gambar 4.7 nilai standar buku manual untuk tebal sepatu rem tromol

3. Data ketebalan disc rem cakram


LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 38
Terlihat pada buku manual yang di tunjukkan oleh gambar berikut ini, bahwa
ketebalan minimumnya = 19,0 mm dan ketebalan standarnya 20,0 mm.

Gambar 4.8 nilai standar buku manual untuk tebal disc rem cakram

4. Data ketebalan sepatu rem cakram


Terlihat pada buku manual yang di tunjukkan oleh gambar berikut ini, bahwa
ketebalan minimumnya = 1,0 mm dan ketebalan standarnya 10,0 mm.

Gambar 4.9 nilai standar buku manual untuk tebal sepatu rem cakram

5. Data untuk run out atau keolengan disc rem cakram


Terlihat pada buku manual yang di tunjukkan oleh gambar berikut ini, bahwa
keolengan atau run out disc maksimumnya 0,15 mm

Gambar 4.10 nilai standar buku manual untuk run out disc rem cakram

C. ANALISA HASIL PEMERIKSAAN


LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 39
Setelah mendapatkan data dari hasil pemeriksaan pemeriksaan pada rem
tromol dan rem cakram, kemudian data data tersebut akan di bandingkan dengan
data data yang terdapat pada buku manual dari pabrik, apakah data data tersebut
masih dalam batas batas standar yang di tuliskan di buku manual dari pabrik apa
tidak atau data data tersebut melebihibatas dari yang di tentukan oleh buku manual
dari pabrik.
keterangan
Data
No pemeriksaan Hasil ukur Masih Tidak
buku manual
baik baik
1 Diameter drum rem tromol 228,8 mm 228,6 mm s/d 230,6 mm

2 Tebal sepatu rem tromol 5 mm 1,0 mm s/d 6,0 mm


3 Tebal disc rem cakram 20 mm 19,0 mm s/d 20,0 mm


4 Tebal sepatu rem cakram 8 mm 1,0 mm s/d 10,0 mm


5 Run out disc 0,10 mm Maksimum 0,15 mm


Berdasarkan data data di atas, maka dapat di ambil keputusan, bahwa system
rem pada kendaraan Toyota kijang yang buat praktik masih dalam kondisi yang
baik, sehingga tidak diperlukan penggantian spare part atau kompnen system rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 40


BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan dari hasil praktik sstem rem pada

mobil toyota kijang dan membandingkannya dengan data data yang terdapat pada buku

manual dari pabrikan, maka dapat diambil kesimpulannya bahwa :

1. Pada pemeriksaan diameter drum rem tromol menunjukkan nilai hasil ukur

masih dalam batas yang di tentukan oleh pabrik, sehingga drum masih dalam

kondisi baik.

2. Pada pemeriksaan ketebalan sepatu rem tromol menunjukkan nilai hasil ukur

masih dalam batas yang di tentukan oleh pabrik, sehingga sepatu rem tromol

masih dalam kondisi baik.

3. Pada pemeriksaan ketebalan disc rem cakram menunjukkan nilai hasil ukur

masih dalam batas yang di tentukan oleh pabrik, sehingga disc rem cakram

masih dalam kondisi baik.

4. Pada pemeriksaan ketebalan sepatu rem cakram menunjukkan nilai hasil ukur

masih dalam batas yang di tentukan oleh pabrik, sehingga sepatu rem cakram

masih dalam kondisi baik.

5. Pada pemeriksaan keolengan atau run out disc rem cakram menunjukkan nilai

hasil ukur masih dalam batas yang di tentukan oleh pabrik, sehingga disc rem

cakram masih dalam kondisi baik.

Dalam sistem rem terdapat penyebab dan ganguan yang terjadi pada sistem rem seperti

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 41


a. Tenaga pengereman yang kurang maksimal saat dilakukan pengereman

b. Terdengar bunyi ketika rem digunakan

c. Pedal rem yang terlalu dalam saat dilakukan pengereman

d. Rem tangan yang tidak bekerja saat mobil di parkir.

Cara mengidentikasi komponen dari sistem rem rusak adalah dengan

melakukan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan secara fisual maupun dengan

melakukan pengukuran pada komonen rem dengan membangdingkan batas minimum

dan maksimum (ukuran standar) dari komponen rem. Dengan melakukan pengukuran

dan perbandingan barulah dapat memberi kesimpulan komponen tersebut masih layak

atau tidak untuk digunakan.

Untuk memperbaiki permasalah yang terdapat pada sistem rem terlebih dahulu

harus mengetahui penyebab mengapa sistem rem mengalami ganguan atau mengalami

kerusakan. Bila penyebab masalah sudah diketahui perbaikan pada sistem rem dapat

dilaksanakan. Perbaikan- perbaikan yang terdapat pada sitem rem seperti:

▪ Melakukan pembuangan angin yang terdapat pada sistem rem (bleading)

▪ Memberi pelumasan (greis) pada komponen rem.

▪ Membersihkan komponen rem dari debu atau kotoran yang melekat.

▪ Mengamplas, membubut, dan meluruskan atau membengkokkan komponen

rem yang rusak agar masuk dalam ukuran standar dari komponen rem (masuk

spesifikasi)

▪ Menganti komponen rem yang telah rusak dengan yang baru apabila

komponen rem sudah tidak dapat diperbaiki.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 42


B. SARAN

1. Dalam sistem rem, penguna kendaraan diharapkan dapat mengetahui penyebab

masalah apabila sistem rem mengalami kerusakan.

2. Lakukan pemeriksaan ketinggian oli rem ketika kedaraan akan digunakan dan

pastikan ketingian oli rem sesuai dengan batas standar, yaitu tidak melebihi

dari batas MIN dan MAX yang terdapat pada tabung reservoir .

3. Memperbaiki sistem rem sebaiknya mengikuti langkah-langkah yang benar dan

tepat, mulai dari pembongkaran, pengukuran, dan perakitan. Gunakanlah buku

manual atau buku petunjuk yang sesuai dengan tipe rem agar tidak terjadi

kesalahan saat memperbaiki sistem rem.

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 43


DAFTAR PUSTAKA

Ejavec, Jack.2003. Automotive Brake. Chene Learning: Buston

Mustofa & Sirajuddin Awal Syarani. 2011, Analis Sistem Pengereman Pada Mobil

Mitsubishi L300 jenis Pick-up, Jurnal Mekanikal, Nomor 2 volume 2

Toyota, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota Astra Motor: Jakarta.

Yanuar dkk, 2007, Ananlis Gaya pada Rem Cakram (Disk Brake) Pada Kendaraan

Roda Empat, Jurnal Mekanikal.

Surapto, Hadi.2006. Analis Kontruksi dan Sistem Kerja Master Silinder Serta Boster

Rem pada Toyota Kijang Kf 50. Tugas Akhir Universitas Negri Semarang.

Burijin, Lade, Motor Bakar, PT. Bhatara Karya Aksara, Jakarta,1992.

Budi Santosa, Pelajaran Teknik Mobil, Karya Anda, Surabaya.

DOKUMENTASI PKL

LAPORAN PKL BRAKE SYSTEM 44

Anda mungkin juga menyukai