NAMA : TRIONO
NPM : 17030015
2020
1
LEMBAR PENGESAHAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan kerja praktek
Mahasiswa berikut ini:
Nama : Triono
NIM : 17030015
Jurusan : Teknik industri
Fakultas : Teknologi industri
Judul laporan : PERANCANGAN ULANG TATA LETAK GUDANG SALUR
BEKMATPUS MENGUNAKAN METODE ARC (ACTIVITY RELATIONSHIP CHART)
2
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah swt dengan segala rahmat, nikmat
dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (KP) ini sebagai
mana mestinya.
Laporan Kerja Praktek (KP) ini merupakan wujud implementasi dari ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan yang dijalankan pada dunia kerja nyata yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan jenjang Strata satu (S-1) pada program studi Teknik
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan tertama kepada:
2. Bapak Marsma TNI (Purn.) Bapak Potler Gultom,S.H., M.H ,Rektor Universitas
4. Bapak Basuki Arianto, ST, MM. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
5. Bapak W. Tedja Bhirawa, ST, SE, MM, MT selaku sekretaris program studi teknik
industri
6. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Industri yang telah banyak memberikan
3
7. Orang tua, adik, dan seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberikan kasih
8. Kolonel Kal A.K. Tarigan selaku Penjabat Kabekmatpus yang lama sudah
9. Kolonel Kal R.Moch. Rosydi, S.I.P., M.M. selaku Penjabat Kabekmatpus yang
baru.
10. Letkol Kal Paulus ST. M.M. selaku Penjabat Kepala Dinas Pembinaan Personil.
11. Kapten Kal Heri Edi ST. selaku Penjabat Kasubsi Transit Satrimalurmat
13. Seluruh Staf Bekmatpus yang telah banyak membantu dan mendukung selama
terimakasih atas support, dan doanya, yang selalu siap membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian serta tak henti memberikan semangat dan motivasi kepada
penulis. Semoga kita semua sukses dan bisa membanggakan orang tua serta
keluarga. Aamiin
15. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Kerja Praktek (KP) ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungan-Nya kepada kita
semua.
4
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih, semoga penyusunan Laporan Kerja Prektek (KP)
Penulis
5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………... i
LEMBAR PENGESAHAAN………………………………………………............ ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………............... x
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………... 1
6
2.2 Tata Letak Gudang………………………………………………………….. 8
2.5 Simulasi……………………………………………………………………... 15
3.6 Analisis……………………………………………………………………… 20
4.2.1 Visi………………………………………………………………. 22
4.2.2 Misi……………………………………………………………… 22
7
4.6 kekuatan dan komitmen perusahan………………………………………….. 26
4.9.1 ARC……………………………………………………………….. 32
4.10 ANALISA………………………………………………………………….. 36
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 38
5.2 Saran……………………………………………………………………….. 39
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 41
8
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol–simbol dalam ARC……………………………………………………. 13
9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh ARC………………………………………………………………….. 14
10
BAB I
PENDAHULUAN
dan berkembang lagi guna meningkatkan kualitas dalam fungsi pelayanannya. Hal ini dapat
dilakukan dengan menata semua aspek dalam instansi tersebut guna mendapatkan kinerja yang
efektif dan efisien. Dengan perencanaan tata letak gudang/ruangan simpan yang baik dan
ekonomis dapat dibuat apabila menyangkut keseluruhan perencanaan tata letak gudang/ruangan
simpan tersebut. Dimana, dapat dijabarkan serta diselesaikan menurut logika dan menjadi suatu
metode tertentu. Tata letak guang/ruangan simpan yang baik dapat diklasifikasikan sebagai
perencanaan dan penggabungan lintasan aliran dari suatu komponen penyaluran untuk
mendapatkan aliran dari komponen yang paling efektif dan ekonomis antar pekerja, peralatan dan
bahan-bahan. Mulai dari saat penerimaan bahan masuk ke gudang sampai ke pengiriman produk
jadi dari konsumen. Pentingnya tata letak gudang yang baik mempunyai kaitan terhadap efisiensi,
2. Pola aliran barang menjadi basis terhadap suatu susunan peralatan yang efektif.
3. Alat pemindahan barang akan mengubah pola aliran barang yang statis menjadi
11
5. Operasi yang efisien akan menimumkan biaya produksi.
6. Biaya penyaluran yang minimum akan menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kelancaran operasi dari suatu pabrik sebagian
besar dipengaruhi baik tidaknya tata letak pabrik tersebut. Dalam kegiatan manufaktur, terdapat
departemen ataupun sub – departemen yang saling berhubungan dan bertransaksi. Gudang menjadi
pintu gerbang masuknya raw material juga menjadi pintu keluar finish produk.
Sejarah kelahiran atau adanya pembekalan material pusat (Bekmatpus) di TNI Angkatan
udara tentu tidak terlepas dari perjalanan sejarah satuan jajaran diatasnya yaitu komando
pemeliharaan materiil TNI Angkatan Udara disingkat Koharmatau yang sebelumnya bernama
komando logistik angkatan udara disingkat Kolagau (1963), kolagau menjadi komando materiil
alat utama system senjata udara disingkat komatau (1976), kemudian komatau menjadi komando
pemeliharaan dan pembekalan materi TNI angkatan udara disingkat Koharmatau (1984) serta
sejarah kelahiran dan perjuangan TNI angkatan udara untuk ikut berkontribusi dalam perjuangan
bangsa dan Negara untuk mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945.
lokasinya berada di Tanjung Priok, tepatnya di jln.R.E. Martadinata No. 100 kelurahan Tanjung
Priok Jakarta Utara. Keberadaan bekmatpus di lokasi ini dimaksudkan untuk mendekati daerah
bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok, karena pada saat itu TNI Angkatan Udara masih
memiliki Armada kapal laut. Letak lokasi Bekmatpus ini sekitar 1 km dari Terminal Tanjung Priok
kearah Ancol, di sebelah kiri jalan terdapat bangunan yang sebagian besar berupa gudang-gudang
12
Lokasi Bekmatpus baru, mengingat pentingnya tugas dan fungsi Bekmatpus dalam
mendukung operasional TNI Angkatan Udara, maka pada tanggal 28 April 1998 berdasarkan
kebijakan pimpinan TNI Angkatan Udara lokasi Bekmatpus di pindahkan dari Tanjung Priok ke
Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta timur. Di lokasi baru ini, Bekmatpus menempati
bekas gedung RPC (Repairable Processing Centre). Dilokasi yang baru ini, Bekmatpus memiliki
9. Kantin : 2 unit
Berdasarkan fakta-fakta diatas maka penulis melakukan penelitian lebih lanjut untuk
menganalisa fasilitas dan bagian bagian yang akan digunakan dan tidak digunakan dan
mengusulkan suatu rancangan tata letak yang lebih baik bagi perusahaan. Penulis memilih judul
13
1.2 Rumusan masalah
“factor-faktor yang sering terjadi di gudang salur adalah kurangnya fasilitas yang
digunakan serta kurang mengoptimalkan bagian-bagian yang ada di gudang, maka terjadi
Tujuan penelitian ini adalah menentukan tempat fasilitas yang akan dibutuhkan oleh
gudang dan merancang tata letak fasilitas gudang, yang dapat mempermudah proses bongkar muat
Dalam memusatkan masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan,
maka dalam pembuatan laporan kerja praktek (KP) ini penulis hanya akan membahas:
1. waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek (KP) ini dilaksanakan dari 01 agustus 2020
Prosess pengumpulan data pada penulisan Laporan Kerja Praktek (KP) ini menggunakan
14
Studi lapangan
Pelaksanaan studi lapangan dimaksudkan untuk mengamati dan mengetahui secara langsung
kondisi Real pergudangan pada saat ini, terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tata
letak, fasilitas dan penanganan barang, yang nantinya akan digunakan sebagai masukan untuk
Wawancara
Wawancara langsung dilakukan kepada bagian yang terkait untuk mempelajari dan mengamati
Proses berjalannya suatu barang dari proses bongkar muat hingga penyaluran, pengiriman. Serta
Studi Pustaka
pengarahan langsung yang didapat dari dosen pembimbing Kerja Praktek (KP) guna memperoleh
Adapun sistematika penulis dalam menulis Laporan Kerja Praktek (KP) ini agar lebih
terarah dan sistematis. Dalam Laporan KP ini penulis membaginya ke dalam 5 (lima) bab,
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
batasan permasalahan, waktu dan tempat pelaksanaan Kerja Praktek, metode penelitian serta
15
sistematika penulis Kerja Praktek (KP) tentang Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Dalam bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan pada penelitian ini dan
apa saja metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam pergudangan tersebut.
Dalam bab ini membahas langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dari
Dalam bab ini membahas cara yang dilakukan dalam pengumpulan data, data apa saja yang
diambil, serta membahas mengenai tata letak baru yang menjadi solusi dari permasalahan dari
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab terakhir dari laporan yang penulis dapat selama Pelaksanaan
Kerja Praktek (KP) yang memuat secara umum dari apa yang dibahas dalam laporan ini disertai
saran-saran yang sekiranya dapat diharapkan dan bermanfaat bagi seluruh pihak.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan
untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien sehingga tercapai suatu
proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Tata letak memiliki banyak dampak strategis
karena tata letak menentukan daya saing instansi dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, kualitas
lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan
dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis perusahaan dengan pergudangan. Hal yang harus di
Utilasi ruang, peralatan, fasilitas gudang, lingkungan kerja yang lebih aman interaksi
dengan pelanggan/klien yang lebih baik Fleksibilitas untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata
letak, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yang mudah
dipindahkan.
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya aliran barang, manusia dan
informasi di dalam atau antar wilayah. Sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan hal-hal
berikut:
17
a. Peralatan penanganan barang–Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan,
seperti sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis, palet untuk memindah kan barang
mengenai jendela, penghijauan, dan tinggi atap untuk menyediakan aliran udara,
divisi. Misalnya jarak antar ruang, pembatas setengah badan, atau ruang kantor terpisah.
Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang untuk penyimpanan untuk
menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap di kirim.
Sebagian besar material di simpan di gudang di lokasi tertentu sesuai per-divisi sampai material
tadi di perlukan oleh pelanggan. Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas komponen
persediaan dan karakteristik system penanganan bahan dari produk atau container yang digunakan.
18
2.2.1 RECEIVING & SHIPPING
besar terhadap aliran material. Departemen penerimaan tempat dimulainya aliran material,
sedangkan departemen pengiriman merupakan akhir dari aliran material. Sentralisasi departemen
fasilitas.
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal antara
biaya penenganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Sebagai
konsekuensinya adalah memaksimalkan pengunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu
memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya material rendah. Biaya penanganan bahan
adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transfortasi material masuk, penyimpanan, dan
transfortasi bahan keluar untuk dimasukan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan,
orang, bahan, biaya pengawasan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan
material dalam gudang. Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimal pengunaan
sumber daya dan memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan. Maka dalam perencanaan
19
Hal utama yang harus diperhatikan ketika kita membuat atau merencanakan penggunaan ruang
untuk suatu gudang adalah tempat penyimpanan barang serta area untuk penerimaan barang,
pemilihan barang dan pengiriman barang. Kita juga harus memperhatikan beberapa kegiatan
pergudangan yang membutuhkan tempat atau ruang dalam gudang, antara lain:
b. Tempat parkir
Selain jenis tata letak yang berbeda-beda, ilmu tata letak pabrik juga mempunyai beberapa pola
a. Garis lurus
Pola aliran material garis lurus digunakan jika proses produksi pendek, relatif
b. Ziq-zaq
Pola aliran ini digunakan jika lintasan lebih panjang dari ruangan yang tersedia dan
berbelok-belok untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang dalam bangunan
c. Bentuk U
Diterapkan bila produk jadi berakhir pada tempat yang relative sama atau
berdekatan dengan tempat dimana proses dimulai. Hal ini dapat disebabkan karena keadaan
pemakaian mesin bersama, fasilitas transfortasi, pengurangan tenaga kerja, dan lain-lain.
20
d. Melingkar
Dipakai bila produk jadi kembali ke tempat yang sama sewaktu produksi dimulai.
Pola ini biasanya dipakai pada situasi dimana mesin dengan rangkaian yang sama
digunakan untuk kedua kalinya atau penerimaan dan pengiriman terletak pada tempat yang
sama.
e. Bersudut ganjil
Terkadang sebuah perusahan membuat atau merancang ulang tata letak yang mereka pakai
sebelumnya. Alasan untuk mengubah tata letak yang telah dipakai secara umum adalah
untuk menanggulangi masalah yang terjadi. Berikut ini adalah masalah umum yang terjadi
Masalah ini dapat timbul jika adanya kebijakan untuk membuat suatu
komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain sehingga diperlukan
21
c. Perencanaan fasilitas baru
Persoalan ini merupakan persoalan tata letak yang terbesar. Pada masalah ini
perancangan tata letak pabrik tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada
sehingga dapat dengan bebas merancang suatu tata letak pabrik yang paling
efisien.
Dalam pembuatan tata letak gudang yang baik, tentu ada urutan serta tata caranya. Ilmu
tata letak gudang adalah ilmu yang sangat lama ditemukan. Seiring berjalannya waktu, ahli-ahli
tata letak gudang menemukan teori-teori mengenai pembuatan tata letak gudang yang baik. Salah
satunya adalah Tompkins, menurut Tompkins, metode atau tata cara untuk membuat tata letak
adalah:
a. Menentukan masalah
b. Menganalisa masalah
Activity relations chart atau di singkat dengan ARC, adalah suatu alat yang berfungsi
untuk merencanakan hubungan antara bagian yang memiliki aktivitas yang berhubungan. Pada
22
tersebut dapat digambarkan dengan huruf dan warna yang melatar belakangi huruf tersebut.
Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah aktivitas atau kegiatan
antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam
suatu organisasi pergudangan harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan
kegiatan lainnya yang dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh
karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana
hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang
mendukung.
Selain simbol-simbol diatas, pada ARC juga terdapat tabel alasan mengapa tingkat
kedekatan itu dipilih. Alasan tentang terpilihnya kedekatan tersebut di cantumkan dalam tabel
23
Berikut ini adalah alasan–alasan yang biasa digunakan untuk mempertimbangkan
kepentingan kedekatan:
24
2.5 Simulasi
Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu yang dibentuk tiruan yang
mirip dengan keadaan yang sesungguhnya, atau penggambaran suatu sistem atau proses dengan
peragaan berupa model statistik atau pemeranan. Dengan begitu, pergudangan tidak harus
mengeluarkan biaya perubahan dan mengubah sistem yang sudah ada untuk mengetahui hasil dari
Resiko adalah sesuatu yang sebisa mungkin kecil ditanggung oleh perusahaan. Untuk
mengatur resiko, maka sebisa mungkin kita mendapatkan gambaran mengenai apa yang akan
terjadi jika kita melakukan atau mengambil suatu kebijakan. Untuk itu simulasi sangat berperan
dalam memberikan gambaran yang mendekati akurat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Pada dunia industri, simulasi berguna untuk melihat hasil dari rancangan
perubahan yang akan dilakukan. Hasil tersebut kemudian akan dijadikan pertimbangan untuk
memutuskan apakah perubahan tersebut layak untuk dilakukan. Berikut ini adalah diagram alir
pembuatan simulasi:
25
Simulasi sendiri memiliki berbagai jenis. Jenis–jenis simulasi yang paling umum digunakan
adalah:
a. Simulasi dinamis
berjalannya waktu.
b. Simulasi stochastic
karena itu simulasi tipe ini sering juga disebut dengan probabilitas.
Simulasi kejadian diskrit adalah simulasi yang datanya berubah terhadap poin
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang
suatu permasalahan yang memiliki tahapan–tahapan yang disusun dalam suatu rangkaian dan
setiap tahapan adalah bagian yang menentukan untuk melakukan tahapan selanjutnya.
kemudian dipilih dan di jadikan objek peneliti. Peneliti dimulai dengan dilakukannya studi
Studi lapangan bertujuan untuk mengetahui latar belakang permasalahan yang sedang
dihadapi oleh instansi. Setelah memahami permasalahan yang terjadi, peneliti melakukan
peninjauan langsung untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang dijadikan objek
jumlah peralatan, jumlah barang yang masuk ke gudang, layout gudang, sampai ukuran ruangan
27
3.1.2 Studi Literatur
Studi litaratur yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang
dibahas, dalam hal ini termasuk teori–teori yang terkait dengan penelitian yang diangkat seperti
Perumusan masalah didapat dari studi pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya.
Rumusan didasarkan pada keadaan nyata di lapangan. Pada pergudangan BEKMATPUS terdapat
suatu masalah yang dihadapi yaitu penempatan ruangan dan alur barang yang kurang efisien
Tujuan penelitian dibuat berdasarkan rumusan masalah sehingga tujuan penelitian ini dapat
fokus dan memiliki arah yang benar sesuai dengan rumusan masalah yang ada dimana tujuan dari
penelitian ini adalah menentukan tempat fasilitas–fasilitas yang dibutuhkan oleh gudang dan
merencang tata letak usulan gudang, yang dapat mempermudah proses bongkar muat dan
penyimpanan barang dan membuat ARC, dan membuat usulan rancangan denah tata letak baru.
Batasan masalah ini dibuat guna penelitian ini tidak melebar dan fokus pada penelitian.
Yakni bagian yang diteliti adalah terfokus pada fasilitas–fasilitas dan bagian–bagian gudang.
Tahapan pengumpulan data, merupakan tahap yang penting untuk menunjang pencapaian
tujuan penelitian. Berikut merupakan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini:
28
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara
mengamati langsung aktivitas yang terjadi digudang. Jadi data yang diperlukan
adalah:
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari sumber kedua bukan dari hasil
Flowchart penelitian menjelaskan tentang bagaimana langkah–langkah yang dilakukan mulai dari
29
Gambar 3.1 flow chart penelitian
3.6 Analisis
Analisis yang dilakukan untuk setiap hasil pengolahan data yang telah dilakukan, terdiri
dari analisis denah tata letak lama, analisis ARC sebagai acuan usulan perbaikan, analisis denah
Tahapan terakhir adalah kesimpulan dan saran, dimana pada tahapan ini setelah melakukan
analisis yang dilakukan, maka dapat diambil suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari
alternatif solusi perbaiakan bagi BEKMATPUS dan juga bagi pengembangan penelitian sejenis
selanjutnya.
30
BAB IV
Bekmatpus adalah gerbang logistic TNI Angkatan Udara (GELORA), atau selengkapnya
disebut dengan pembekalan materiil pusat. Yang bergerak dibidang logistic yang mempunyai
tugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi distribusi yang meliputi penerimaan,
Bekmatpus didirikan pada tahun 1987, bekmatpus atau selengkapnya (GELORA) sebagai
pusat gerbang logistic TNI AU menciptakan layanan penanganan yang efektif dan terpercaya,
gudang sambung/salur sangat bagus dalam penangganan barang dari penerimaan, pemeriksaan,
penyimpanan penyaluran/pengiriman.
Logo bekmatpus
31
4.2 Visi Misi BEKMATPUS
4.2.1 Visi : Kita harus selalu berpikir mencari solusi yang terbaik dalam memperbaiki
4.2.2 Misi : Centre Of Excelence logistic TNI AU, yang dapat menjadi contoh dalam
Perdanakusuma, RT.7/RW.12, Makasar, kota jakarta timur, daerah khusus ibu kota jakarta 13610
32
Gambar 4.3 Denah operasional
KETERANGAN
Bangunan:
Tabel 4.1 Tabel Keterangan Denah Bangunan Bekmatpus
33
4.5 fasilitas pergudangan
Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan untuk operasional pergudangan bekmatpus :
a. Forklift
34
c. Trolli Palet
d. Towing Car
35
4.6 kekuatan dan komitmen perusahan
a. Kekuatan manusia
menciptakan sebagai tim yang berkualitas dan terdepan dalam lingkungan kerja mereka
yang berdebu, kondusif dan positif, mensinergikan dengan visi misi pergudangan untuk
kedepan.
b. Pengelolaan
kreatif dan memenuhi kebutuhan pelanggan. perbaikan berkelanjutan dalam hal ini
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan
dengan observasi adalah data luas bangunan dan tanah, tata letak gudang. Sementara data yang
dilakukan dengan wawancara adalah data proses penanganan barang, waktu pengerjaan, dan data
peralatan.
36
4.7.1 Luas Daerah
Pengumpulan data luas daerah dilakukan dengan cara menghitung luas langsung bangunan
dan cara menghitung luas tanah gudang menggunakan data dari Google map. Pengukuran luas
bangunan dilakukan dengan menggunakan alat laser distance meter. Alat ini adalah alat yang
berfungsi untuk menghitung jarak dengan cara menghitung jarak antara alat dengan tempat yang
ditunjuk dengan sinar inframerah secara otomatis. Berikut ini adalah alat yang digunakan dalam
pengukuran tersebut.
Setelah data–data yang diperlukan didapatkan, maka didapatlah ukuran bangunan dan
tanah yang digambarkan dalam visio dengan skala = 1:200 (gambar asli terlampir)
37
1 1 1
2 9
6 5
7 6
7
7 7
8 7
7 8
5 7 7 6 5 7 4
3 6
1 1 1
KETERANGGAN : Triono
1. PINTU GERBANG
2. KANTOR
Universitas suryadarma
3. STAF TRANSIT
4. STAF SALUR
5. STAF PEMERIKSAAN BARANG
6. MEJA PENGECEKAN BARANG
7. PENYIMPANAN BARANG
8. AREA PENGECEKAN BARANG SALUR
9. Toilet
Setelah melakukan beberapa hari pengamatan di lapangan secara langsung dan melakukan
wawancara karyawan yang bertugas. Hasil yang didapatkan berupa tabel dari barang di angkut dan
peralatan yang diguanakan di pergudanggan tersebut, berikut daftar perelatan dan barang yang
digunakan digudang:
38
4.3 tabel peralatan yang digunakan untuk penggepakan di gudang
Plastic pengepakan _ _
Palu _ _
Paku _ _
Sekrup dll _ _
Tujuan utama penyebaran materiil yaitu agar materiil dapat diterima tepat menurut jenis,
mutu, waktu dan tempat bagi satuan kerja/unit yang membutuhkan. Untuk itu perlu di persiapkan
a) sarana angkutan yang memadai (darat laut maupun udara ) dengan tuntutan
b) Dokumen pendukung materiil yang lengkap tentang data materiil oleh pengguna
39
e) Diusahakan jalur terpendek dalam pengangkutan agar materiil lebih cepat dan tepat
Dalam melakukan pengamatan ada juga beberapa barang yang kurang atau lebih, maka akan
dilakukan pengecekan fisik, melakukan perhitunggan awal dengan teliti, sesuai dengan data dari
dokumen. Setelah barang dipastikan aman barang akan digolongkan sesuai spesifikasi, alamat dan
tujuan. Dan menunggu jadwal pengiriman, bila sudah waktunya pengiriman maka proses
pengiriman akan di cek sesuai dengan alamat IP. Berikut adalah denah gudang
1 1 1
2 9
6 5
7 6
7
7 7
8 7
7 8
5 7 7 6 5 7 4
3 6
1 1 1
KETERANGGAN : Triono
1. PINTU GERBANG
2. KANTOR
Universitas suryadarma
3. STAF TRANSIT
4. STAF SALUR
5. STAF PEMERIKSAAN BARANG
6. MEJA PENGECEKAN BARANG
7. PENYIMPANAN BARANG
8. AREA PENGECEKAN BARANG SALUR
9. Toilet
40
4.4 tabel keterangan warna garis
Keterangan
Garis panah hitam Jalur penerimaan barang masuk
1. Barang masuk ke gudang, maka dicek data, dokumen pengiriman barang serta koli
pemeriksa.
4. setelah surat penunjukkan panitia lengkap, barang tersebut di pindahkan dari transit ke
meja riksa.
5. Setelah selesai di periksa, maka akan dibuat berita acara pemeriksaan materiil (
6. Berita acara yang sudah di tanda tanggani oleh panitia/ KPM, maka akan di kirim ke
Pembina item
7. Setelah intruksi penggeluaran IP dari Pembina item selesai, maka barang di pindahkan
ke gudang salur.
8. Setelah (IP) keluar , maka barang tersebut siap dikirim sesuai alokasi di dalam (IP).
41
4.9 Pengolahan Data
Tujuan dari pengolahan data ini adalah membuat rancangan ulang yang lebih baik dari
sebelumnya. Pengolahan data ini dimulai dari pembuatan ARC, dan kemudian denah tata letak
baru.
4.9.1 ARC
Pengolahan data dimulai dari membuat analisa kepentingan kedekatan antar lokasi. Lokasi
disini adalah lokasi yang berkaitan dengan proses penerimaan barang, pengecekan, pemeriksaan,
pemisahaan, pengiriman. Dan lain-lain. Analisa kedekatan ini akan dituangkan kedalam ARC
Area ini adalah tempat dimana kedatangan barang dan diturunkan serta pengecekan
Adalah dimana surat serta dokumen dari transit yang diserahkan kepada admin meja riksa.
c) Examination area
Adalah tempat area pemeriksaan khusus, setelah surat penunjukan panitia pemeriksa.
Adalah pengecekan area salur, mulai dari pengecekan fisik, jumlah, dan pemisahan untuk
area dikirim.
42
Setelah melihat pertimbangan berdasarkan urutan proses dan kegiatan yang dilakukan pada setiap
area, maka disimpulkan alasan yang mempengaruhi tingkat kepentingan kedekatan seperti
dibawah ini.
Symbol Alasan
4 Efisiensi kerja
5 Factor keamanan dan keselamatan
Selain tabel yang menunjukkan alasan diatas, ARC juga dilengkapi dengan keterangan
symbol dan warna yang ada pada ARC. Berikut ini adalah tabel dari keterangan symbol dan warna
43
Tabel 4.7 keterangan ARC
44
Denah Tata Letak Baru
Setelah membuat ARC, maka sudah tergambarkan denah kasar dari denah baru yang akan
dibuat. Denah baru digambarkan berdasarkan keadaan selama penelitian. Berikut adalah contoh
dari gambar denah baru tersebut beserta dengan perubahan yang dilakukan.
1 1 9 1
2 6 5
7 6
8
7 7
7
7
5 7 7 6 5 4
3 6 7
1 1 1
KETERANGGAN : Triono
1. PINTU GERBANG
2. KANTOR Universitas suryadarma
3. STAF TRANSIT
4. STAF SALUR
5. STAF PEMERIKSAAN BARANG
6. MEJA PENGECEKAN BARANG
7. PENYIMPANAN BARANG
8. AREA PENGECEKAN BARANG SALUR
9. Toilet
Dalam denah tata letak baru ini dilakukan perubahan pada bagian gudang salur, yaitu area
Alasan saya yaitu karna untuk memaksimal tempat penyimpan barang, dan untuk proses
jarak tempuh barang yang lebih efisien, sehingga penyimpanan barang lebih teratur.
45
4.10 ANALISA
Denah tata letak lama di gudang sambung ini sangat lah kurang efisien terutama bagian
salur yaitu bagian pemeriksaan barang, minimnya tempat pemeriksaan sehinga menganggu proses
penyaluran barang. Aliran yang tidak beraturan ini menyebabkan tidak efisiennya jarak tempuh
serta memungkinkan terjadinya penumpukan barang, sehingga tempat pemeriksaan barang di salur
menjadi penuh. karna terhalang oleh barang-barang yang sudah di periksa dan siap dikirim,
penumpukan barang ini sering memenuhi tempat pemeriksaan sehingga tempat pemeriksaan
ARC adalah alat untuk memetakan kepentingan kedekatan antar area. Dari ARC tersebut
dapat dilakukan pemetaan Hubungan aktivitas dalam hal ini berupa analisa kualitatif, yang dimana
langsung hubungan aktivitas setiap bagian sangat erat hubungannya dan didasarkan pada aliran
material produksi. Pembuatan Activity Relationship Chart (ARC) didapat dari data urutan aktivitas
berdasarkan wawancara pada manajer perusahaan dan salah satu karyawan serta disesuaikan
dengan luas area yang ada. Pada pembuatan jalur alternatif ini didapatkan hasil bahwa dengan
adanya penambahan 1 buah pintu diantara bahan 2 dan bahan 3, karyawan dapat menghemat jarak
perpindahan karena intensitas kegiatan pada bahan 2 dan bahan 3 lebih dari satu kali. Dengan
adanya pendekatan ruang antara ruang cat, ruang pengerjaan berat dan ruang pengerjaan ringan,
membuat karyawan lebih leluasa untuk dapat memindahkan material produksi. Hal tersebut
dikarenakan bahwa pada pengerjaan 1 buah produk, dapat dilakukan oleh 2 sampai 3 orang,
46
sehingga waktu pengerjaannya dapat lebih dipercepat karena jarak tempuh yang dilalui masih
dekat
47
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Masih banyak ruang kosong pada bangunan, pada bagian penyimpanan barang, sehingga
b. Kurang efisien tempat pemeriksaan di denah tata letak lama, karna terletak pada jalur yang
48
c. Area pemeriksaan di salur tidak tetap
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang didapatkan maka peneliti maka peneliti memberikan saran/usulan
1 1 9 1
2 6 5
7 6
8
7 7
7
7
5 7 7 6 5 4
3 6 7
1 1 1
KETERANGGAN : Triono
1. PINTU GERBANG
2. KANTOR Universitas suryadarma
3. STAF TRANSIT
4. STAF SALUR
5. STAF PEMERIKSAAN BARANG
6. MEJA PENGECEKAN BARANG
7. PENYIMPANAN BARANG
8. AREA PENGECEKAN BARANG SALUR
9. Toilet
49
Dari denah tata letak yang baru peneliti buat dari hasil penyesuaian ARC,
a. Perubahan tempat penyimpanan barang menjadi area tetap pemeriksaan salur, sehingga
tidak menganggu aktivitas muat barang/ pengiriman barang. Jadi pemeriksaan di salur
tidak terganggu.
50
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikmanajemenindustri.wordpress.com/2011/03/24/activity-relationship-chart-arc/
https://slideplayer.info/slide/12715915/
https://tni-au.mil.id/pembukaan-latihan-kerja-ii-pergudangan-bekmatpus-tni-au/
https://media.neliti.com/media/publications/189208-ID-redisain-layout-pabrik-dan-pola-aliran-
b.pdf
Tomkins, John.A. (1984) Facilities Planning (First Edition), Canada : John Wiley and Sons.
Guntur prabowo. 2009 ‘’Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik Pada Perusahaan Kontraktor
Warman , J. 2004. Manajemen Pergudangan, Alih Bahasa Bedjo muljo. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta
Hadiguna, R.A., dan Setiawan, H., 2008. Tata Letak Pabrik, Andi
51
52
53
54