DI SUSUN OLEH :
iii
DAFTAR GAMBAR
gambar 1. 1 Struktur organisasi...............................................................................6
iv
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum proyek didirikan suatu usaha atau pekerjaan dapat
diartikan sebagai badan usaha atau suatu kawasan, dimana dalam bidang
Teknik Sipil merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu ide
atau gagasan menjadi suatu bangunan konstruksi fisik melalui suatu
tahapan tertentu, didalam aspek termasuk sumber daya .
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 24 tahun 2008 tentang pedoman pemeliharaan bangunan gedung,
fungsi dari bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha,
sosial dan budaya serta fungsi khusus adalah ketetapan mengenai
pemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan
gedung.
Infrastruktur di Indonesia juga turut mengalami perkembangan dari
tahun ke tahun, ditandai dengan pesatnya pembangunan di berbagai daerah
di Indonesia. laju pembangunan ini sebagai penanda berkembangnya
daerah-daerah di Indonesia yang secara tidak langsung menunjukkan
kemajuan negara. Teknik sipil merupakan bidang yang berfokus pada
pembangunan infrastruktur. Dalam bidang ini, aktivitas di lapangan secara
umum terbagi dua, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan
berfokus pada penyusunan tujuan dan pengambilan langkah-langkah
strategis dalam sebuah konsep. Sedangkan, pelaksanaan memusat pada
tahapan pelaksaaan operasional dalam proses implementasi di lapangan.
Kuliah Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Sipil
1
Bangunan Gedung, Universitas Negeri Makassar, dengan itu Kuliah Kerja
Praktek ini diharapkan sebagai penerapan ilmu dan menambah
pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi didunia Ketekniksipilan
maupun Arsitektural.
Untuk memperoleh suatu ilmu yang baik, maka alternatif yang
benar adalah melakukan kerja praktek dilapangan dengan proyek yang
masih dan sedang berjalan. Melalui kerja praktek ini diharapkan
mahasiswa dapat menunjang pengetahuan secara teoritis yang didapat dari
materi perkuliahan. Sehingga masiswa dapat melakukan aplikasi praktis di
dunia teknik sipil dan mahasiswa dapat menyerap pengetahuan baik dari
segi metode pelaksanaan sampai pada memahami permasalahan-
permasalahan dan pemecahannya yang terjadi dalam suatu pelaksanaan
proyek konstruksi. Kegiatan Kuliah Praktek ini dilakukan selama 2 (dua)
bulan.
Kuliah Kerja Praktek ini dilaksanakan pada Proyek“Pekerjaan
proyek pembangunan Sekolah Ciputra Kasih Talassa city “Pembangunan
ini menjadi fasilitas terbaru pada Kawasan Citra Land Talassa City.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai media untuk
melihat perbandingan antara pengetahuan yang didapatkan diperguruan
tinggi dengan yang ada di dunia kerja, sekaligus menerapkan apa yang
telah diperoleh di perguruan tinggi untuk diaplikasikan di lapangan atau
diproyek.
Sehubungan dengan hal tersebut maka kami melaksanakan kerja praktek
pada Pekerjaan proyek pembangunan Sekolah Ciputra Kasih Talassa city.
Kemudian dilaksanakan oleh PT.Tatamulia Nusantara Indah selaku kontraktor,
PT.Ciputra Development selaku Konsultan pengawas Dan Owner.
2
B. Maksud dan Tujuan
Adapun identifikasi permasalahan yang menjadi pokok
pembahasan penulis dalam laporan ini yakni Maksud dan Tujuan:
1. Maksud
a) Menambah pengetahuan keteknikan khususnya dalam
teknik pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b) Menambah pengetahuan tentang wewenang dan
tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat dalam proses
pengelolaan proyek.
2. Tujuan Praktik industri
a) Menambah pengetahuan tentang tahap-tahap konstruksi
pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.
b) Mengetahui alat berat yang digunakan dalam pekerjaan
yang dilaksanakan di lapangan.
D. Batasan Masalah
Pelaksanaan Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kab.
Takalar. Adapun pekerjaan yang akan kami bahas dalam permasalahan
pembangunan gedung dalam laporan ini adalah pelaksanaan struktur,
meliputi: Pekerjaan Kolom,Tie Beam ,Plat , Pra Pelaksanaan Pengecoran
dan Urugan Timbunan Tanah .
3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Singkat
PT. Tatamulia Nusantara Indah didirikan pada tahun 1984. PT
Tatamulia Nusantara Indah adalah salah satu kontraktor terbaik di
Indonesia, yang menyediakan jasa teknik sipil. PT. Tatamulia Nusantara
Indah yang lebih dikenal dengan TATA, dimulai dari penyewaan kantor
dengan 10 karyawan. Sekarang TATA memiliki lebih dari 2000 karyawan
dengan kantor cabang yang tersebar di Indonesia.
Perusahaan ini berperan utama dalam pesatnya urbanisasi dan
pembangunan di Indonesia, mulai dri pabrrik, gedung kantor dan hingga
hotel bintang 5 contohnya, Gama Tower bangunan gedung tertinggi di
Indonesia pada tahun 2015 dengan 5 lantai basement, 63 lantai dan tinggi
300m. perusahaan ini mengikuti standar keamanan sesuai dengan OHSAS
18001 dan setiap proyek memiliki kualitas standar sesuai dengan ISO
9001 dengan total integritas pada setiap tahap mulai dari pembelajaran
desain dan perencanaan pada pembangunan dan pemeliharaan
B. Visi Dan Misi PT.Tatamulia Nusantara Indah
1. Visi
Untuk menjadi kontraktor yang disukai dan dipercaya pelanggan,
terbaik di kelasnya di segmen pasar premium untuk memberikan
keinginan para pemangku kepentingan.
2. Misi
4
Memepraktikkan prinsip Tata Kelola Perusahaan dengan baik untuk
pengelolaan korporasi, mengembangkan teknologi berbasis litbang,
mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten serta
professional dan memanfaatkan metode kerja yang tepat.
Untuk meningkatkan kesadaran serta menjunjung tinggi kepatuhan
pada standar kualitas : HSE, ISO, SNI dan standar bersangkutan
lainnya.
Untuk mengindentifikasi dan mengelola resiko pada setiap tahapan
proses.
Untuk memberikan nilai kepada pemegang saham, pelayana terbaik
untuk pelanggan, pemberian manfaat bagi mitra kerja, dan
kesejahteraan bagi karyawan.
C. Data Instansi
1. Nama Proyek : Sekolah Ciputra Kasih
2. Jenis Proyek : Pekerjaan Konstruksi
3. Kategori Proyek : Gedung
4. Lokasi Pekerjaan : Kawasan Citraland Talassa City,Kapasa,
Kec.Tamanlanrea ,Kota Makassar
5
4. Kontraktor
6
d) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan
e) Menyediakan dana dan kemudian membayarkan kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan
suatu bangunan
f) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik
g) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
h) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang telah
dikehendaki.
2. Konsultan Manajemen MK
Konsultasi Manajemen (MK) adalah orang atau badan yang
bertindak sebagai mendiator dan wakil dari pemilik proyek dalam
menjalankan komunikasi dengan para pelaksana kegiatan yang lain.
Keberadaannya sangat diperlukan mengingat pemilik kegiatan tidak
sepenuhnya memiliki sumberdaya manusia yang kompeten maupun waktu
yang cukup untuk mengelola, mengendalikan dan mengawasi kegiatan
persiapan pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan
Adapun hak dan kewajiban konsultan manajemen konstruksi adalah
sebagai berikut:
a. Membantu owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup
pekerjaan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia
b. Membantu owner dalam melakukan klarifikasi dan negosiasi atas
pengajuan kontraktor terhadap anggaran biaya dan lingkup
pekerjaan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia.
c. Membantu menyiapkan draf surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan
konstruksi fisik
d. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun
oleh pelaksana konstruksi yang meliputi program pencapaian
sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan,
informasi, dana, program quality assurance, quality control dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
e. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
7
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja
f. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajemen yang timbul, usulan koreksi program serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan
g. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik
h. Melakukan kegiatan pengawasan
i. Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-
syarat yang telah ditetapkan.
Adapun hak dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan
syarat-syarat risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan oleh pengguna jasa
b. Menjaga keamanan dan juga kenyamanan lokasi proyek, demi
kelancaran pelaksanaan pembangunan
c. Membuat gambar-gambar pelaksana yang disahkan oleh konsultan
manajemen konstruksi sebagai wakil dari pengguna jasa
d. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan
dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan
masyarakat
e. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
mingguan, dan bulanan
f. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai ketetapan yang berlaku
g. Menjamin, secara profesional bahwa bangunan yang dibangun
telah memenuhi semua unsur keselamatan bangunan, dan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
E. Uraian Tugas
Setiap unsur-unsur yang tertera dalam organisasi kontraktor
mempunyai tugas masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tugas dan
fungsi yang penulis dapatkan ketika melaksanakan Praktek Industri (PI).
1. Direktur
8
a) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan
b) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
c) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
d) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
e) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan
f) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan
g) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
h) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2. Manajer Proyek
9
a. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
b. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,
untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain,
termasuk data pendukung yang diperlukan.
c. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
major serta pemeliharaan jalan.
d. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan
pekerjaan
e. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major
tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing
paket kontrak dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari
jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen
kontrak.
f. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan
kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan
pekerjaan.
g. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
mencari pemecahan - pemecahan atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
h. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium
serta menyusun rencana kerjanya.
i. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
5. Kepala Pelaksana
10
f. Terlaksananya rencana kerja rinci sesuai dengan target produksi
yang sudah ditetapkan, termasuk rencana pendayagunaan sumber
daya yang menjadi tanggung jawabnya.
g. Terlaksananya pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
rencana kerja, metode kerja, dan gambaran kerja termasuk
pengkoordinasian dengan seluruh sub kontraktor
h. Terkendalinya kemajuan pekerjaan di lapangan, serta
melaksanakan opname pekerjaan mingguan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
6. Ahli K3
8. Administrasi Teknik
a. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Site Engineer
b. Menganalisa struktur yang sudah diberikan oleh pihak Konsultan
c. Membuat perhitungan struktur untuk dikerjakan oleh mandor
9. Drafter
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing
b. Mengatur kegiatan operasional drawing
c. Melaksanakan kegiatan operasional drawing
10. Quality Control
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control
b. Mengatur kegiatan operasional Quality Control
11
c. Melaksanakan kegiatan operasional Quality Control
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Quality Control
11. Logistik
a. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan
dari beberapa supplier.
b. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier.
c. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang
sudah didatangkan ke area proyek.
d. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang.
e. Berkoordinasi mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan.
12. Surveyor
a. Menghitung kebutuhan bahan material pada satuan pekerjaan
proyek.
b. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa
yang dihitung oleh estimator.
c. Melakukan estimasi biaya terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Melakukan evaluasi terhadap progres pekerjaan,
biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan.
13. Mekanik
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional Mekanik
b. Mengatur kegiatan operasional Mekanik
c. Melaksanakan kegiatan operasional Mekanik
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Mekanik
14. Mandor
d. Membaca memahami gambar kerja dan menerjemahkannya ke
dalam langkah-langkah operasional
e. Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out)
f. Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,
nahan dan alat
g. Menghitung harga satuan ongkos kerja
F. Layout
Pelaksanaan lokasi proyek bertempat di Kawasan Citraland Talassa
city ,Kapassa,Kec.Tamanlanrea,Kota Makassar .Proyek Pembangunan ini
12
dikerjakan oleh PT.Tatamulia Nusantara Indah selaku kontraktor atau
penyedia jasa. Proyek ini memiliki konstruksi spesifik berupa Kawasan
Sekolah yang terdiri dari Gedung Utama 4 Lantai ,Kantin dan lapangan
Basket , Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp.38.250.000.000.,
Target proyek ini akan dibangun dalam jangka waktu 365 hari (hari
kalender).
13
sebesar 3,46%. Kami melaksanakan Praktik Industri (PI) selama 2 bulan
atau 8 minggu (27 Juni – 31 Agustus 2023) , dan bobot pekerjaan yang
telah tercapai pada saat selesai Praktik Industri (PI) adalah sebesar 20.01%
.
14
Gambar 2. 2Jadwal Pelaksanaan Proyek / Curva s
15
BAB III URAIAN PRAKTIK
a) Gedung Utama
1. Struktur bawah
2. Struktur Lantai 1
3. Struktur Lantai 2
4. Struktur Lantai 3
5. Struktur Lantai 4
16
Dalam setiap pekerjaan konstruksi membutuhkan manajemen konstruksi
yang baik agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan atau
maksimal. Pelaksanaan manajemen konsruksi sangat diperlukan saat pekerjaan
proyek dilakukan. Salah satu dari pelaksanaannya Manajemen Konstruksi yaitu
keselamatan dalam bekerja. K3 merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam duni konstruksi. Dimana keselamatan para pekerja dalam dunia konstruksi
merupakan hal yang sangat terpenting.
a) Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek, diperlukan
adanya metode yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kerja.
Dalam sudut pandang manajemen Konstruksi metode yang
17
digunakan oleh para pelaksana lapangan harus mendapat
persetujuan dari pihak Manajemen Konstruksi (pengawas). Metode
yang digunakan harus sesuai dengan prosedur dan apabila ada
perubahan maka pihak kontraktor harus berdiskusi terhadap pihak
perencana dan pengawas (MK). Metode-metode pekerjaan yang
digunakan dalam proyek pembangunan Sekolah Ciputra Kasih,
adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Bekisting
Metode bekisting kayu adalah metode pekerjaan besting
yang menggunakan bahan utama plywood (corniplek). Metode
bekisting kayu ini digunakan untuk pembuatan plat lantai,
bekisting balok, bekisting kolom dan bekisting tangga
2. Pekerjaan pembesian
-Metode penyetekan (stek)
Metode stek besi adalah metode pengerjaan pembesian
yangdilakukan dengan cara pengeboran pada beton lalu
memasukkan besidan dilakukan pengeleman. Metode stek ini
digunakan untuk penyambungan balok dan sloof (tiebeam).
- Metode Tulangan Sepihak
Metode tulangan sepihak adalah metode pekerjaan
pembesian yang dilakukan dengan cara memasang tulangan pada
bagian tengah kolom, dengan posisi lurus atau miring, mirip seperti
sengkang. Metode ini digunakan untuk pembuatan kolom.
3. Pekerjaan Pengecoran
Metode pengecoran pada proyek ini adalah metode cor
konvensional. Metode pengecoran konvensional adalah pengecoran
dilakukan langsung diarea yang sudah di pilih untuk dilakukan
pengecoran.
4. Pekerjaan Pengukuran
- Metode Pengukuran theodolite
Metode pungukuran dengan theodolite adalah metode yang
18
dilakukan dengan alat bantu theodolite. Dimana metode ini
digunakan untuk pengukuran antar as kolom serta pengukuran
untukbekisting kolom, dengan arah bidang horizontal.
- Metode Pengukuran Auto Level
Metode pengukuran auto level adalah metode yang dilakukan
dengan alat bantu waterpass. Dimana metode ini digunakan untuk
pengukuran leveling pengecoran, leveling plat serta leveling
bekisting.
19
E. Uraian Pelaksanaan Praktik Industri
a) Pekerjaan Struktural
1) Kolom
20
Gambar 3. 3 detail kolom utama dimensi 600x600 mm
Pada Gambar 3.3 detail kolom utama dengan dimensi 600 x
600 mm ,Tinggi kolom 3,85 M Pada lantai 1 dan pada lantai 2
memiliki tinggi 3,4 M , tulangan utama mengunakan besi Diameter 19
mm sebanyak 16 batang ,kemudian pada sengkang di gunakan besi
diameter 13 mm dan jarak kait 100 mm , dengan Mutu Beton fc’ 25
MPa .
Kemudian pada gedung utama juga tedapat 4 jenis kolom praktis
yaitu :
Tabel 3. 1 Kolom praktis
21
Pada Gambar 3.4 detail kolom Praktis 1 dengan dimensi 130 mm x
130 mm , tulangan utama mengunakan besi Diameter 10 mm sebanyak
22
Gambar 3. 7 Detail kolom praktis 4
Pada Gambar 3.7 detail kolom Praktis 4 dengan dimensi 130 mm x
500 mm , tulangan utama mengunakan besi Diameter 10 mm sebanyak
8 batang ,Kemudian pada sengkang di gunakan besi diameter 8 mm
dan jarak Kait 150 mm ,dengan mutu beton fc’25 Mpa
a. Pemasangan tulangan
23
Gambar 3.8 Detail potongan kolom utama , dapat di lihat
kolom memliki tinggi 3400 mm atau 3,4 M , tulangan utama
mengunakan besi Diameter 19 mm sebanyak 16 batang ,kemudian
pada sengkang jarak tidak boleh melebihi 100 mm .
24
Setelah di lakukan penekukan pada besi dan pembuatan begel
mengunakan alat bar bender ,di lakukan pemasangan besi tulangan dan
sengkang seperti pada gambar 3.10 Pemasangan sengkang pada kolom .
b. Pembuatan bekisting
Dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan begisting kolom
dan pemberian stek besi untuk slab dan tulangan atas tie beam
lantai Ground. Bekisting yang digunakan pada proyek ini
menggunakan baja sebagai balok bekisting dan triplek UCA
Phendolic Film Face Plywood dengan tebal 12 mm untuk papan
bekisting dengan dimensi kolom 60x60 cm
25
Gambar 3. 12 Skema Balok baja untuk bekisting
Susunan pada penepatan pemasangan balok baja sebagai
pengikat harus sesuai seperti pada gambar 3.12 .
26
Gambar 3. 14 Pemasangan bekisting kolom
Setelah papan bekisting diberi pelumas maka dilakukan
pemasangan bekisting pada tulangan kolom. Untuk penguncian
bekisting menggunakan balok baja yang bertujuan agar dimensi
kolom tetap sesuai dengan perencanaan.
c. Pengecoran
27
Pada proyek ini pengecoran kolom di lakukan mengunakan
concrete pump sebagai penyalur beton ke dalam bekisting
kolom. Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan
mutu beton FC 25 Mpa.
28
Setelah di lakukan pengujian slump ,Pihak perusahaan
beton juga membuat benda uji silinder atau kubus yang
nantinya akan di lakukan pengujian Kuat tekan di laboratorium
29
beton yang bertujuan agar tidak terjadinya segregasi pada beton
.
d. Pembukaan bekisting
30
b) Balok
31
dan akhirnya ke pondasi. Pada Gambar 3.22 dapat dilihat gedung
utama sekolah ciputra kasih memiliki 4 pembagian jenis balok
yaitu ;
Balok induk
Balok anak
Balok kantilever
Balok kanopi
1. Pemasangan Bekisting
32
Gambar 3. 24 Pemasangan bekisting balok
kantilever yang telah di ldi lapisi pelumas
seperti pada gambar 3.24 pemasangan bekisting balok
kantilever yang telah di lapisi pelumas.
2. Tulangan Balok
33
Gambar 3. 26 Tulangan balok induk
Pada proyek ini detail pembesian balok tidak mengunakan
gambar potongan sebagai acuan namun langsung mengunakan
tabel detail balok seperti pada tabel 3.2 detail balok
induk ,contohnya pada detail balok induk G2A5-1 dimensi
balok adalah 250 x 500 mm pada posisi tumpuan tulangan atas
terdiri dari 4 batang besi diameter 16 mm ,tulangan atas
lapangan terdiri dari 2 batang besi diameter 16 mm,pada
tulangan samping terdiri dari 2 batang besi diameter
10 ,tulangan bawah terdiri dari 2 bataang besi diameter 16
untuk tumpuan dan lapangan kemudian sengkang mengunakan
besi diamter 10 mm dengan jarak 100 mm pada tumpuan dan
200 mm pada lapangan .
34
Tabel 3. 3 Detail Balok Anak
35
3. Pengecoran
36
pengecoran Balok di lakukan bersamaan dengan
pengecoran plat ,pada pengecoran balok di lakukan pemadatan
mengunakan concrete vibrator seperti pada gambar 3.29 proses
pengecoran balok,Mutu beton yang di gunakan adalah fc’ 25 MPa .
37
Pada gambar 3.30 pembukaan scafolding dan bekisting
lantai 1 di lakukan saat lantai 3 telah selesai di lakukan
pengecoran .
c) Plat
38
Pada Gambar 3.31 Pada gedung utama plat lantai memiliki
tebal 15 cm pada lantai utama dan 13 cm pada kantilever lantai
2,3,dan 4.
1) Bekisting
Sama seperti balok ,Bekisting yang di gunakan pada plat
adalah kayu mal 9 x12 mm sebagai dudukan ,triplek yang di
gunakan adalah triplek UCA Phendolic film face plywood 12
mm sebagai cetakan dan di tumpu mengunakan scafolding Baja .
39
Sebelum melanjutkan ke tahap pengecoran triplek bekisting
akan di lapisi pelumas seperti pada gambar 3.33 ,cara ini sangat
efektif terhadap pembukaan bekisting yang lebih cepat dan hasil
permukaan beton setelah kering akan lebih mulus .
2. Tulangan
40
Gambar 3. 36 Detail Pelat s3
Sama dengan Gambar 3.35 ,Gambar 3.36 juga di gunakan
besi ulir diameter 10 mm dengan jarak kait pada arah Lx 200 mm
dan pada arah Ly 200 mm dHanya saja ketebalan pelat adalah 150
mm.
Pada gambar 3.27 pemasangan tulangan pelat di lakukan
Gambar 3. 37 Pemasangan
tulangan pelat .
setelah bekisting di lapisi pelumas dan pemasangan tulangan balok
selesai agar balok dan pelat dapat saling mengikat .
41
Gambar 3. 38 Pemasangan beton decking pada pelat
tebal beton decking yang di gunakan pada pelat lantai ada 3
cm ,beton decking berfungsi untuk tumpuan tulangan agar tulangan
tidak menyentuh bekisting .
42
Gambar 3. 40 Pembuatan benda uji silinder
43
4. Pembukaan Bekisting
Sama seperti balok Pembukaan bekisting Pelat di lakukan
setelah beton berumur 14 hari dengan syarat 2 lantai di atasnya
sudah selesai pengecoran .
d) Tie Beam
44
Tie beam adalah elemen struktur yang terdapat pada
bangunan gedung atau bangunan yang menggunakan pondasi
dalam atau pondasi dangkal .
45
Pada Gambar 3.43 Denah tie beam, pada bangunan utama
saling terhubung ke bangunan kantin dan lapangan basket .
1. Tulangan
Pada proyek ini memiliki dua jenis skematik pada
pembesian tie beam dapat di lihat pada gambar 3.44 di mana pada
skematik peningian ada jarak anatara pilecap dengan tie beam
sedangakn skematik penulangan tie beam di atas Top c ,penulangan
antara tie beam dan pile cap saling mengikat .
46
penulangan contohnya pada tabel 3.6 ,detail tie beam TB3-1
memiliki dimensi 150 x300 mm dengan tulangan atas besi ulir
diameter 13 mm dan tulangan bawah 13 mm ,kemudian sengkang
diameter 10 mm dengan jarak 200 mm.
2. Bekisting
47
campuran semen dan pasir kemudian akan di pasang papan
bekisting dan di topang mengunakan kayu mal .
3. Pengecoran
48
49
Gambar 3. 51 Pembukaan bekisting tie beam
Pembukaan bekisting tie beam di lakukan setelah beton ber
50
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada program Praktik Industri, kami dituntut untuk terjun lansung ke
lapangan. Praktik Industri yang kami laksakan di PT.Tatamulia Nusantara
indah dari 27 Juni – 31 Agustus 2023 banyak hal yang menjadi bahan
pembelajaran dan evaluasi dalam proyek konstruksi. Terdapat beberapa hal
yang kami dapat simpulkan dari praktek industri yang kami lakukan pada
proyek pembangunan Sekolah Ciputra Kasih.
1. Mahasiswa telah dapat mengetahui cara penanganan atau
pengawasan suatu peroyek serta koordinasinya di lapangan.
2. Mahasiswa telah dapat mengetahui secara langsung kendala-
kendala di lapangan dalam pembangunan suatu proyek
3. Mahasiswa telah dapat memberikan penilaian atas potensi,
kemampuan, yang selama ini ia dapatkan di kampus dengan
tantangan dunia kerja (lapangan) yang sebenarnya.
51
4. Keterlambatan pelaksanaan proyek dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya, faktor ketersediaan material, faktor
mobilisasi alat, faktor sumber daya manusia, dan fakor kurang
matangnya perencanaan
B.Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
https://civillenial.blogspot.com/2019/12/metode-pelaksanaan-
pondasi-footplat.html
https://www.rumah.com/panduan-properti/sloof-adalah-58305
https://adoc.pub/queue/no-
title0fbd719b8231339ca2b8770e32271bdd4320.html
https://www.gramedia.com/best-seller/sloof/
https://123dok.com/article/pekerjaan-kolom-a-pendahuluan-
metode-pelaksanaan-konstruks.yjom31mz
https://arafuru.com/sipil/metode-pelaksanaan-pekerjaan-plat-lantai-
beton.html
53
LAMPIRAN
54