Anda di halaman 1dari 40

Laporan Kuliah Kerja Praktek Profesi (KPP)

Bidang Pengawasan

RENOVASI GEDUNG AUDITORIUM TIDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Dosen Pembimbing : Nursyam, S.T., M.T.
Muhammad Attar, S.T. M.T.
Biro Konsultan : CV. HS. Consultant

Disusun oleh :

Muhammad Mahdi Adwin (60100118008 )


Alviani Sawitri (60100118037)
Cut Aisyah Savitri (60100118045)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Dan atas dukungan
moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Nursyam,S.T,. M.T sebagai Dosen Pembimbing pada Mata Kuliah Kerja Praktek
Profesi.

2. Muhammad Attar S.T,. M.T sebagai Dosen Pembimbing pada Mata Kuliah Kerja
Praktek Profesi.

3. Semua rekan-rekan yang telah berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan laporan kerja ini.

4. Dan terkhusus kepada Perusahaan CV. HS. Consultant yang telah memberikan wadah
untuk menerima kami sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Praktek Profesi ini.

Kami menyadari bahwa laporan masih jauh dari kesempurnaan, karena itu mohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisannya. Harapan kami laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi praktikan dan para mahasisiwa Arsitektur.
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.

Makassar, 1
Februari 2022

Tim Penulis

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar i


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kerja Praktek Profesi .................................................. 1
B. Tujuan Kerja Praktek Profesi ............................................................... 2
C. Metode Penyusunan Laporan ............................................................... 3
D. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG KONSULTAN PENGAWAS ......... 5
A. Pengertian Konsultan Pengawas .......................................................... 5
B. Struktur Organisasi............................................................................... 5
C. Tugas, Wewenang dan Lingkup Pekerjaan Konsultan Pengawas ...... 12
BAB III PROFIL INSTITUSI DAN DAN TINJAUAN TERHADAP
PROYEK .............................................................................................. 20
A. Latar Belakang CV. HS. Consultant .................................................. 20
B. Tinjauan Terhadap Proyek Renovasi
Auditorium Poltekes Makassar ......................................................... 22
BAB IV KEGIATAN KPP DAN PEMBAHASAN KRITIS ............................ 25
A. Kegiatan Pelaksanaan KPP Pengawasan .......................................... 25
B. Pembahasan Kritis .............................................................................. 30
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 34
A. Kesimpulan ........................................................................................ 34
B. Saran................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 36
LAMPIRAN..................................................................................................................... 37

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi......................................................................................... 5


Gambar 2.2 Hubunga Kerja Unsur-Unsur Pelaksanaan Proyek Konstruksi ..................... 12
Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV. HS. Consultant ...................................................... 14
Gambar 3.2. Lokasi Auditorium Poltekes Makassar ........................................................ 22
Gambar 3.3. Site Plan Auditorium Tidung ....................................................................... 23
Gambar 4.1. Pekerjaan Persiapan Pemasangan ACP ........................................................ 26
Gambar 4.2. Pekerjaan Waterproofing Talang Beton Dak Atap Elv. 13.30 m ................. 26
Gambar 4.3. Atap Entrance Utama Auditorium................................................................ 27
Gambar 4.4. Plafond Interior Auditorium ......................................................................... 28
Gambar 4.5. Plafond Selasar Auditorium ......................................................................... 28
Gambar 4.6. Bidang Beton yang Telah Dicat Ulang ........................................................ 29
Gambar 4.7. Pemasangan Lantai Vinyl Futsal .................................................................. 30
Gambar 4.8. Bagian dak beton yang tertutup waterproofing ............................................ 31
Gambar 4.9. Kursi audience yang tidak tertutup............................................................... 32

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Praktek Profesi

Arsitek diartikan sebagai ahli atau seorang yang menghasilkan karya seni
nyata yang memberikan keindahan. Pada saat sekarang ini arsitek telah memiliki
pengalaman analisa ilmiah atau perencanaan serta memiliki pengetahuan diberbagai
bidang khusus dalam bidang arsitektur. Secara singkat arsitek adalah ahli
perencanaan, ahli perencangan dan ahli mendesin bangunan.

Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi


bangunan. Sementara perilaku menunjukkan manusia dalam aksinya, berkaitan
dengan segala aktivitas manusia secara fisik berupa interaksi dengan sesamanya
ataupun dengan lingkungan fisiknya.

Perkembangan zaman memicu perubahan yang sangat signifikan dari


berbagai aspek. perkembangan ilmu pengetahuan menjadi barometer pemicu
moderinisasi dalam kehidupan.

Di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini dalam memperoleh ilmu


pengetahuan baru tentang perkembangan dunia arsitektur sangat mudah dan cepat
diantaranya dengan mengakses informasi atau data secara online atau via internet.
Proses belajar mengajar yang berlangsung dibangku perkuliahan tidak cukup untuk
memberi gambaran atau pengetahuan secara gambaran langsung tentang Dunia
Arsitektur. Pengetahuan yang kita peroleh perlu di imbangi dengan kegiatan
lapangan yang sifatnya kuliah kerja lapangan profesi perencanaan.

Sehingga memudahkan seorang arsitek membuat asumsi-asumsi tentang


kebutuhan manusia, memperkirakan bagaimana manusia berprilaku, bergerak dalam
lingkunganya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi
lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya.

Dalam menyongsong Era Globalisasi pasar bebas, pemerintah indonesia


semakin meningkatkan teknologinya dalam sektor industri bahan bangunan, hal ini
dimaksudkan agar industri nasional mampu bersaing dengan produk-produk manca
negara. Pada sektor industri bahan bangunan pemberdayaan produk lokal sudah jauh

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 1


lebih baik keadaannya, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya industri
bahan bangunan nasional yang sudah mampu menguasai pasar domestik, seperti
industri keramik, cat, semen, bahan atap, besi beton, dan kabel sebagian besar
menggunakan produk lokal. Hanya saja, untuk produk tertentu khususnya bangunan
kelas atas, bahannya masih harus diimpor karena ketersediaan bahan di pasar
domestik.

Pembangunan di Indonesia ini semakin pesat kususnya dalam bidang


konstruksi, dimana dalam era otonomi daerah dan perccepatan pertumbuhan
ekonomi nasional mengarah pada pembangunan Indonesia bagian timur. Seiring
dengan perkembangan tersebut kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas dan
professional sangat diperlukan sebagai pelaksana pembangunan, sedangkan tenaga
kerja yang berkualitas dan profesional yang ada khususnya di Indonesia bagian timur
dianggap belum seimbang dengan perkembangan tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di atas maka di dirikan


pendidikan tinggi universitas islam negeri alauddin khususnya pada jurusan teknik
arsitektur yang di harapkan mampu menghsilkan tenaga kerja yang siap pakai yang
profesional. Sebagai mahasiswa universitas islam negeri alauddin khusus pada
bidang teknik arsitektur pada era sekarang ini di tuntut untuk memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang bersifat praktis untuk menganalisis atau memecahkan suatu
permasalahan yang timbul diapangan ataupun di kantor.

Melihat hal tersebut diatas maka salah satu mata kuliah pada semester VII
Jurusan Teknik Arsitektur yaitu kerja praktek profesi (KP) merupakan wadah yang
tepat untuk menambah pengalaman serta meningkatkan potensi dan keterampilan
yang akan digunakan kelak dalam menghadapi masalah lapangan/kantor.

B. Tujuan Kerja Praktek Profesi

Tujuan kerja praktek profesi ini adalah, agar mahasiswa dapat:

1. Mengetahui sistim teknik perencanan dan manajemen tempat mahasiswa


praktek
2. Mengetahui dan mempelajari kendala-kendala yang terjadi di lapangan serta
pemecahannya.
3. Mengetahui dan mampu memahami gambar serta detail pekerjaan perencanaan.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 2


4. Secara umum menambah wawasan tentang ruang lingkup kedisiplinan ilmu
perencanaan.
C. Metode Penyusunan Laporan

Metode yang dilaksanakan pada pelaksanaan kerja praktek ini meliputi :

1. Metode identifikasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung


proses pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan di lapangan berdasarkan keadaan
yang terjadi pada saat kegiatan kerja praktek berlangsung.
2. Metode interview yaitu dengan melakukan tanya jawab dan interaksi langsung
dengan pihak yang terkait dalam pengelolaan proyek untuk mendapatkan data-
data yang bersifat non teknis.
3. Metode literatur, yaitu dengan melihat bahan kuliah dan petunjuk dari tim
dosen mata kuliah Kerja Praktek Profesi berdasarkan referensi laporan dari para
senior kami.

Data-data yang diperoleh dari metode-metode di atas akan disusun dalam


suatu laporan yang berisi penjelasan menurut kegiatan yang terpisah-pisah, yang
berlangsung di lapangan mulai dari kegiatan pelaksanaan hingga kegiatan
pengawasan.

D. Sistematika Pembahasan

Sistematika penyusunan laporan Kerja Praktek Profesi ini kami jelaskan


berdasarkan bab-bab, antara lain:

BAB I : PEMBAHASAN

Merupakan bab pendahuluan yang akan memberi penjelasan tentang latar


belakang kerja praktek, tujuan kerja praktek, metode penyusunan laporan
dan sistematika penyusunan laporan dari hasil kerja praktik yang telah
dilaksanakan. Selain itu juga berisi lingkup dan waktu pelaksanaan kerja
praktik.

BAB II: TINJAUAN TEORI TENTANG KONSULTAN PENGAWAS

Bab ini berisi tentang (1) pengertian konsultan perencana dan pengawas,
(2) sturktur organisasi (3) tugas dan wewenang (4) hak dan kewajiban (5)

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 3


Tugas dan lingkup pekerjaan (6) tanggung jawab (7) cara mendapatkan
pekerjaan (8) hubungan kerja antara perusahaan dan pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek (9) imbalan jasa dan sistem pembayaran

BAB III: TINJAUAN TERHADAP CV. HS. CONSULTANT, SEBAGAI


PERUSAHAAN TEMPAT KERJA PRAKTEK PROFESI BIDANG
PENGAWASAN

Merupakan tinjauan perusahaan tempat kerja praktek profesi yaitu CV.


HS. Consultant sebagai tempat kerja praktek profesi pengawasan.

BAB IV : TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROFESI

Merupakan tinjauan terhadap teknis pelaksanaan kerja praktek profesi


yang memberikan penjelasan tentang data proyek, pihakpihak yang
terlibat dalam proyek, progress kondisi pekerjaan, serta pengalaman kerja
praktek.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dan saran-saran dalam kerja praktek profesi dan


ditambah lampiran-lampiran

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 4


BAB II

TINJAUAN TEORI TENTANG KONSULTAN PENGAWAS

A. Pengertian Konsultan Pengawas

Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa


kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya
akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang
konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai
perusahaan sang pengguna layanan (client), melainkan seseorang yang menjalankan
usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan
dengan berbagai pengguna layanan dalam satu waktu.

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner)
untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan
usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-
masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain
sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi proyek yang ditetapkan oleh perusahaan berbeda satu


sama lain disesuaikan dengan kondisi atau tipe dari garis wewenang yang ditetapkan
oleh perusahaan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
perusahaan secara efektif dan efisien maka dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh
karyawan yang ada di perusahaan terdapat pembagian tugas atau pekerjaan, sehingga
antara karyawan yang satu mempunyai hubungan dengan karyawan lainnya.

Struktur organisasi proyek mempermudah karyawan dalam menjalankan


pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki serta kepada siapa karyawan tersebut
bertanggung jawab. Struktur organisasi proyek juga memperjelas tugas, wewenang,
tanggung jawab, dengan demikian akan membantu dalam mencapai tujuan
perusahaan. Berikut merupakan bagan struktur organisasi proyek secara umum.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 5


Project Manager
(PM)

Quality Control Safety, Health, and


(QC) Environemnt (SHE)

Staff Engineering Site Operational Site Administration


Manager (SEM) manager (SOM) Manager (SAM)

Quality Surveyor Engineering Logistic General Supervisor Surveyor Administrasi

Monitoring Drafter Gudang Supervisor Asisten Surveyor Komersial

Mandor

Wk. Mandor

Tukang

Laden

Gambar.
Gambar.2.1. : Hierarki Umum Pekerja Konstruksi
Sumber : www.Google.com diakses pada 23 Juni 2022

Berikut adalah tugas dan wewenang tiap bagian dalam Struktur Organisasi Proyek:

1. Project Manager (PM)


Tugas dan tanggung jawab dari Project Manager adalah:
a. Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan jasa manajemen proyek konstruksi
b. Memimpin, mengkoordinir, dan melaporkan kepada konsultan pengawas
terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek
c. Membuat dan mengontrol time schedule proyek yang akan dilaksanakan
d. Menandatan
Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan
e. Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan
proyek
f. Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional
pelaksanaan proyek

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 6


g. Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan,
permintaan, pembelian, pemakaian, dan pembayaran untuk kebutuhan
proyek konstruksi
h. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar, yang berkaitan
dengan kebutuhan proyek
i. Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek
konstruksi
j. Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/Contract
Change Order (CCO) kepada owner jika diperlukan.

2. Site Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari Site Engineer adalah:
a. Menyampaikan petunjuk teknis kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan segera setelah dokumen kontrak ditandatangani
b. Memberikan petunjuk (rekomendasi) kepada tim dalam melaksanakan
pekerjaan terkait dengan usulan desain konstruksi dan data pendukung yang
diperlukan. Dan juga mencarikan solusi atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak
c. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan
dipenuhi dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
d. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan
e. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan
terlambat sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditandatangani
f. Mengatur/membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-
kegiatan kontraktor agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan
yang harus ditandatangani)
g. Menyusun rencana kerja untuk semua pekerja atau staf yang terlibat dalam
pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun
laboratorium
h. Melakukan pengecekan terhadap hasil laporan pengujian serta analisanya
3. Structure Engineering
Tugas dan tanggung jawab dari Structure Engineering adalah:
a. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Site Engineer
b. Menganalisa struktur yang sudah diberikan oleh pihak Konsultan

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 7


c. Membuat perhitungan struktur untuk dikerjakan oleh mandor

4. Architect Engineering
Tugas dan tanggung jawab dari Architect Engineering adalah:
a. Menganalisa gambar yang sudah dibuat oleh drafter
b. Memperbaiki hasil gambar untuk diberikan kepada atasan
c. Membuat shop drawing yang dapat dimengerti oleh mandor

5. Quality Control
Tugas dan tanggung jawab dari Quality Control adalah:
a. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang akan dimasukkan kedalam Monthly
Certificate (MC) atau laporan bulanan
b. Memeriksa kualitas bahan material yang akan digunakan agar sesuai dengan
spesifikasi yang terdapat di dalam dokumen kontrak
c. Membuat laporan bulanan dari hasil pengendalian kualitas untuk mendukung
data kuantitas setiap bulannya
d. Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari site manager dalam setiap item
pekerjaan
e. Memeriksa semua data tentang kendali mutu terhadap bahan material yang
digunakan
f. Melakukan pengujian terhadap komposisi material yang akan dipergunakan

6. Drafter
Tugas dan tanggung jawab dari Drafter adalah:
a. Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing
b. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di lapangan
c. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor
d. Membuat gambar akhir pekerjaan/as built drawing

7. Quantity Engineer (QE)


Tugas dan tanggung jawab dari Quantity Engineer adalah:
a. Melaksanakan tugas pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor apakah
sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan
b. Tidak menerima pekerjaan kontaktor yang kuantitasnya tidak sesuai dengan
Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 8


c. Membuat laporan tertulis kepada pelaksana pekerjaan atas hal-hal yang
menyangkut pengendalian kuantitas
d. Membantu pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan proses serah terima
khususnya terlibat dalam hal pelaporan jenis dan kuantitas hasil akhir
pelaksanaan kerja kontraktor secara menyeluruh

8. Staff Akutansi
Tugas dan tanggung jawab dari Staff Akutansi adalah:
a. Membuat dan menyusun buku kas umum beserta buku penunjangnya,
termasuk mengelola kas kecil. Mengolah data yang bersifat kearsipan yang
menyangkut dengan pembukuan
b. Bertanggung jawab atas kas proyek yang diamanatkan oleh pimpinan proyek
c. Membuat laporan periodik mengenai penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran, serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan keuangan
proyek
d. Membuat dan menyusun Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pembangunan (SPJP)

9. Administrasi dan Umum


Tugas dan tanggung jawab dari Administrasi dan Umum adalah:
a. Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan perlengkapan
administrasi dan alat-alat kantor untuk menunjang kelancaran proyek
konstruksi
b. Membantu kepala pelaksana bagian proyek dan mengkoordinasi serta
mengawasi tata laksana administrasi

10. Mechanic
Tugas dan tanggung jawab dari Mechanic adalah:
a. Memodifikasi, mengembangkan, menguji, atau menyesuaikan mesin dan
peralatan
b. Bertanggung jawab atas perhitungan (kulitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal Bangunan
c. Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost-effecrive

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 9


d. Membahas dan memecahkan masalah kompleks dengan departemen
manufaktur, sub-kontraktor, supplier dan pelanggan
e. Mengelola proyek dengan menggunakan prinsip rekayasa dan teknik

11. Operator Tower Crane


Tugas dan tanggung jawab dari Operator Tower Crane adalah:
a. Mengoperasikan tower crane sesuai dengan titik-titik lokasi pekerjaan
b. Mengangkut dan meletakkan bahan material/barang menggunakan tower
crane
c. Memindahkan alat atau material yang berada di lapangan sesuai dengan
instruksi kepala pelaksana pekerjaan
d. Menjaga dan merawat tower crane agar selalu dapat beroperasi dengan baik

12. Chief Inspector


Tugas dan tanggung jawab dari Chief Inspector adalah:
a. Melakukan pengawasan terhadap setiap item pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor agar pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
ditandatangani
b. Menyampaikan laporan harian tentang pekerjaan kepada site engineering
c. Melaksanakan pengarsipan atas dokumen surat-menyurat, laporan harian,
laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain
d. Membantu pekerjaan site engineering dalam menyiapkan data untuk “Final
Payment”

13. Supervisor
Tugas dan tanggung jawab dari Supervisor adalah:
a. Mengatur dan mengorganisir staf bawahan
b. Menjelaskan job description dengan baik agar mudah dipahami oleh staf
bawahan
c. Memberikan pengarahan / briefing rutin kepada staf di bawahnya
d. Mengatur dan mengawasi jalannya pekerjaan yang ditugaskan kepada para
staf bawahannya
e. Memberikan motivasi agar tetap semangat bekerja dalam kondisi apapun
kepada semua staf di bawahnya

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 10


14. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah:
a. Melaksanakan kegiatan survei dan pengukuran, diantaranya pengukuran
topografi lapangan dan penentuan koordinat bangunan
b. Melakukan plotting site plan di lokasi pekerjaan untuk menetukan
benchmark, center line, titik evaluasi tanah asli dari border line
c. Menentukan titik elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai basement,
agar proses galian dan urugan tanah sesuai dengan perencanaan konstruksi
d. Membuat titik as bangunan sesuai dengan jarak dan sudut datar yang telah
dihitung untuk mencari titik tiang pancang dan pile cap
e. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi / level, as, vertikal
dan horizontal, sesuai dengan gambar rencana
f. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaannya kepada kepala
proyek
g. Membuat daftar alat ukur dan merawat alat ukur optik beserta
perlengkapannya
h. Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat ukur

15. General Affair (GA)


Tugas dan tanggung jawab dari General Affair adalah:
a. Mewakili perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar seperti
owner, MK, dan Konsultan
b. Melengkapi semua kebutuhan operasional termasuk seluruh dokumen pada
internal perusahaan demi kelancaran kerja perusahaan secara menyeluruh
c. Bertanggung jawab dalam mendata, memelihara dan merawat seluruh asset
perusahaan yang telah dibeli

16. Petugas Logistik


Tugas dan tanggung jawab dari bagian logistic proyek adalah:
a. Mensurvei data jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan. Selain itu,
mencari harga alat bahan material tersebut kebeberapa supplier atau toko
material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan terbaik dan
memeuhi spesifikasi dan kualitas yang telah ditetapkan

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 11


b. Melakukan pembelian alat dan bahan material ke supplier atau toko bahan
bangunan
c. Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas logistk
bertanggung jawab atas penyimpanan alat dan bahan material yang sudah
didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan
baik
d. Menganalisis dan bertanggung jawab atas Sistem Rantai Pasok yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan
e. Melakukan koordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek
terkait dengan jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang dibutuhkan pada
masing-masing item pekerjaan konstruksi

17. Safety Supervisor dan Safety, Health, Environment (SHE)


Tugas dan tanggung jawab dari Safety Supervisor dan SHE adalah:
a. Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian agar
tercipta lingkungan kerja yang sehat
b. Memastikan berjalannya program dan membuat dokumentasinya
c. Membuat laporan dan menganalisis data statistik SHE
d. Melakukan peninjauan resiko assessment, SOP/SWP dan JSA
e. Memeriksa pada peralatan kerja apakah terdapat aus atau tidak, dan juga
memeriksa kondisi kesehatan tenaga kerja dan lingkungan kerja
f. Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan
g. Mencegah dan melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan
penyelidikan penyebabnya
h. Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP
i. Meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai
dengan sistem operasi perusahaan

C. Tugas, Wewenang dan Lingkup Pekerjaan Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.


2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 12


3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik
proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik
proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan
oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap
berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana proyek.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site
Instruction).
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala besar
seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal management
konstruksi didahului dengan kalimat yang disingkat MK namun perbedaannya adalah
MK mengelola jalanya proyek dari mulai perencanaan,pelaksanaan sampai
berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalanya
pelaksanaan proyek saja. dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang
baik antara konsultan pengawas dengan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam
pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya
kontraktor dibatasi oleh waktu dalam melaksanakan pekerjaan jadi akan sangat
terpengaruh dari proses aproval material atau shop drawing dari konsultan pengawas.
Hak dan Kewajiban sebagai berikut:

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 13


Konsultan sebagai pengawas proyek tentunya mempunyai hak dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam proyek.


2. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak sesuai
dengan rencana.
3. Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak memenuhi
ketentuan dalam kontrak.
4. Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

Konsultan pengawas juga memiliki kewajiban sebagai berikut

1. Pengolahan dan pengawasan, mencakup :


a. Pengesahan sub kontraktor dan sub pemborong meliputi kemampuan teknis,
keuangan, dan administrasi yang bersangkutan.
b. Menetapkan, menyediakan, dan mengkoordinir tenaga ahli yang khusus.
c. Meminta keputusan arsitek perencana yang menyangkut perubahan
arsitektural yang perlu dilakukan.
d. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang jelas dalam rancangan
dan perencanaan.
2. Pengawasan administrasi :
a. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek.
b. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan pembangunan kepada pemberi
tugas.
c. Mencatat dan menghitung pekerjaan ataupun pengurangan pekerjaan.
3. Pengawasan teknik
Menjalankan pelaksanaan kualitas, bahan, peralatan, tenaga, hasil
pekerjaan, waktu, serta cara-cara pelaksanaan sesuai dengan perjanjian
pemborong.

Konsultan sebagai pengawas proyek tentunya juga mempunyai tanggung


jawab sebagai berikut :

1. Memberikan bantuan pengawasan kapada para KPA dan PPK

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 14


2. Melakukan koordinasi dan komunkasi dengan peyelenggaraan program
Pembangunan Proyek pekerjaan pengawasan
3. Bersama-sama kontraktor Membantu proyek menyiapkan soft drawing dan as-buld
drawing.
4. Memantau peyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader.
5. Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab kegiatan dan pengawas
bangunan dalam setiap bulannya.
6. Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta alternatif tindak
lanjut penangananya kepada penyelenggara kegiatan di lapangan.
7. Memberikan dukungan teknis, menajemen kepada pengawas bangunan.
8. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan

Setelah tahap desain diselesaikan oleh perencana, maka selanjutnya adalah


tahap pengadaan pelaksana konstruksi. Proses pengadaan perusahaan jasa konstruksi
ini diatur oleh keputusan Presiden terutama digunakan di lingkungan proyek
pemerintah. Pengadaan barang/jasa dalam proyek konstruksi dapat dilakukan dengan
berbagai cara/metode, antara lain:

1. Pelelangan, yaitu pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara terbuka (untuk


umum) dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan papan
pengumuman resmi (bila mungkin melalui media elektronik) sehingga masyarakat
luas/dunia usaha yang berminat dan membubuhi kualifikasi dapat mangikutinya.
Bila calon penyedia barang/jasa diketahui terbatas jumlahnya karena karakteristik,
kompleksitas, dan/atau kecanggihan teknologi pekerjaannya, dan/atau kelangkaan
tenaga ahli atau terbatasnya perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan
tersebut, pengadaan barang/jasa tetap dilakukan dengan cara pelelangan.
2. Pemilihan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa tanpa melalui plelangan dan
hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat. Pemilihan
langsung dilakukan dengan cara membandingkan penawaran dan melakukan
negosiasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penunjukan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk
langsung kepada satu penyedia barang/jasa.
4. Swakelola, yaitu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 15


tenaga. Prosedur Swakelola meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, penyerahan, pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan. Penetapan
jenis pekerjaan serta pihak yang akan melaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa secara
Swakelola ditetapkan oleh PA/KPA. Swakelola dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Swakelola oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran adalah pekerjaan yang
direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran, dengan mempergunakan tenaga sendiri, pegawai K/L/D/I lain dan
atau dapat menggunakan tenaga ahli, dengan jumlah tenaga ahli tidak melebihi
50% dari jumlah keseluruhan pegawai K/L/D/I yang terlibat dalam kegiatan
Swakelola bersangkutan.
b. Swakelola oleh instansi pemerintah lain Pelaksana Swakelola adalah pekerjaan
yang perencanaan dan pengawasannya dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung
Jawab Anggaran, sedangkan pelaksanan pekerjaan dilakukan oleh instansi
pemerintah yang bukan penanggung jawab anggaran;
c. Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, adalah pekerjaan
yang perencanan, pelaksanaan, dan pengawasannya dilakukan oleh Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan sasaran ditentukan oleh K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran serta PA/KPA bertanggung jawab terhadap
penetapan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola termasuk sasaran,
tujuan dan besaran anggaran Swakelola.

Hubungan kerja antara perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
proyek sebagai berikut :

Hubungan dalam pelaksanaan pekerjaan antara keempat unsur pelaksanaan


proyek konstruksi. Dalam pengelolaan suatu proyek perlu dijamin adanya hubungan
yang baik antara unsur-unsur yang terkait.

Semua pihak dari keempat unsur pelaksana harus tunduk dan patuh kepada
peraturan-peraturan yang telah disusun baik dari segi teknis maupun administratif.
Penyimpangan yang terjadi akan mengakibatkan kesulitan dan ketidaklancaran
pelaksanaan pembangunan. Menurut (Ervianto, 2005) secara garis besar pola
hubungan kerja sebagai berikut.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 16


1. Hubungan Antara Pemilik Proyek/Owner dengan Konsultan Perencana

Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan konsultan perencana


diatur sebagai berikut ini:

a. Ikatan kontrak.
b. Konsultan perencana kepada pemilik proyek/owner, menyerahkan jasa/karya
perencanaan teknis bangunan gedung beserta kelengkapannya.
c. Pemilik proyek/owner kepada konsultan perencana, memberikan imbalan atas
jasa/biaya perencanaan.

2. Hubungan Antara Pemilik Proyek/Owner dengan Kontraktor

Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan kontraktor adalah


sebagai berikut ini.

a. Ikatan kontrak.
b. Pemilik proyek/owner kepada kontraktor, memberikan imbalan atas jasa/biaya
pelaksanaan proyek.
c. Kontraktor kepada owner, menyerahkan jasa bangunan gedung dan
kelengkapannya.
3. Hubungan antara pemilik proyek/owner dengan konsultan pengawas

Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan pengawas adalah


sebagai berikut ini.

a. Ikatan kontrak
b. Pemilik proyek/owner kepada konsultan pengawas, memberikan imbalan
jasa/biaya pengawasan proyek.
c. Konsultan pengawas kepada pemilik proyek/owner, memberikan jasa
pengawasan pekerjaan proyek mulai dari awal proyek sampai pada finishing
proyek.

4. Hubungan kerja antara konsultan pengawas dengan kontraktor

Hubungan kerja antara konsultan pengawas dengan kontraktor adalah


sebagai berikut ini.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 17


a. Kontraktor mengadakan konsultasi dengan pengawas dan perencanaan.
b. Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan.

Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan tersebut dapat dilihat pada bagan
alir berikut ini.

Gambar 2.2. Hubungan Kerja Unsur-Unsur Pelaksanaan Proyek Konstruksi


Sumber : Ervianto, W,I., 2005, Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi), Penerbit
Andi, Yogyakarta
Adapun mengenai cara pembayarannya, Peraturan Menteri PU Nomor 45
tahun 2007 memberikan 3 (tiga) pilihan cara pembayaran biaya pengawasan, yaitu:

1. Secara Bulanan;

Pembayaran biaya pengawasan secara bulanan dilakukan dengan cara


mengalikan harga satuan dengan lamanya konsutan melakukan pengawasan.
Apabila pekerjaan fisik selesai lebih cepat, maka konsultan hanya berhak
mendapat pembayaran sampai dengan saat selesainya pekerjaan fisik, dalam arti
lebih rendah dibandingkan rencana. Sebaliknya, apabila pekerjaan konstruksi
fisik mengalami keterlambatan, maka konsultan berhak mendapat tambahan
pembayaran biaya pengawasan.

2. Tahapan Tertentu yang Didasarkan pada Pencapaian Prestasi Fisik

Pembayaran biaya pengawasan berdasarkan tahapan tertentu yang


didasarkan pada pencapaian prestasi fisik artinya jumlah pembayaran konsultan

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 18


pengawas tergantung pada penyelesaian pekerjaan kontraktor pelaksana. Apabila
kontraktor pelaksana dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari rencana,
konsultan pengawas tetap berhak mendapatkan pembayaran sesuai Kontrak.
Namun sebaliknya apabila kontraktor pelaksana terlambat melaksanakan
pekerjaan, maka konsultan pengawas wajib melanjutkan pekerjaan sampai
dengan selesainya seluruh pekerjaan kontraktor pelaksana.

3. Penyelesaian Tugas dan Kewajiban Pengawasan

Pembayaran biaya pengawasan berdasarkan penyelesaian tugas dan


kewajiban pengawasan artinya adalah tugas konsultan pengawas dianggap
sebagai sebuah satuan output tertentu yang harus tercapai tanpa tergantung pada
pekerjaan pihak lain. Apabila biaya pengawasan dibayarkan dengan metode ini,
maka biaya pengawasan tidak bisa dibayarkan secara bulanan. Biaya pengawasan
hanya bisa dibayarkan apabila tugas pengawasan selesai dilaksanakan, baik lebih
cepat, tepat waktu maupun terlambat. Karena pencapaian output pengawasan
sepenuhnya tanggungjawab konsultan pengawas, maka apabila output itu
terlambat dicapai, kepada pengawas dikenakan sanksi denda keterlambatan.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 19


BAB III

PROFIL INTITUSI DAN TINJAUAN TERHADAP PROYEK

A. Latar Belakang CV. HS. Consultant

CV. HS. Consultant adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam Bidang
Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil serta Konsultasi Teknis YBDI yang mulai berdiri
pada 28 Agustus 2012 yang beralamat di Jl. Karunrung Raya V No. 12 RT. 002 RW.
009 Karunrung Rappocini, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Hal ini sesuai dengan
akta yang telah mendapat pengesahan dari SK. Menteri Kehakiman dan hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, No. : C-570 HT. 03.01 Th. 2003 tanggal 24 September
2003 oleh Notaris Andarias Somba Tonapa, S.H.

CV. HS. Consultant terbentuk sebagai wujud ikut serta dalam pembangunan
dan pengembangan Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Dalam era
pembangunan saat ini yang dihadapkan pada proses perubahan yang sangat cepat dan
kompleks. Sebenarnya tidak ada tempat bagi kekeliruan dalam berpikir maupun
bertindak. Kita dituntut untuk berpandangan kedepan serta mempunyai visi dan misi
yang akurat dengan dasar landasan disiplin ilmu, pengalaman, kreativitas, kecepatan,
dan ketepatan bertindak yang didukung oleh teknologi canggih sehingga perubahan
dan permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan secara cepat.

Team Leader
SAIFULLAH, S.T.

Inspector
M. ZAKIR IDRUS, BAE

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Proyek Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium


Tidung, Makassar
Sumber : CV. HS. Consultant

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 20


CV. HS. Consultant berkembang dengan didukung oleh tenaga-tenaga ahli
yang terkemuka dan berkualitas, yang telah melaksanakan berbagai proyek baik yang
terigrasi maupun yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dengan penuh semangat yang
selalu siap untuk menerima tawaran kerjasama melaksanakan tugas dalam bidang
profesinya, baik dari pemerintah ataupun swasta lainnya.
CV. HS. Consultant menjalankan usaha-usaha dibidang :
1. Jasa Pengawasan Rekayasa bidang:
a. Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung,
b. Jasa Pengawasan Teknik Sipil Transportasi,
c. Jasa Pengawasan Teknik Sipil Air, dan
d. Jasa Pengawasan Instalasi Proses dan Fasilitas Industri.
2. Jasa Konsultasi bidang Konsultasi Lingkungan
3. Jasa Perencanaan Arsitektur bidang:
a. Nasihat dan Pra Desain Arsitektural,
b. Desain Arsitektural, dan
c. Desain Interior.
4. Jasa Perencanaan Penataan Ruang bidang:
a. Perencanaan Wilayah
b. Perencanaan Lingkungan Bangunan, dan
c. Perencanaan Lansekap.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 21


B. Tinjauan Terhadap Proyek Renovasi Auditorium Poltekes Makassar

1. Data Proyek
 Nama Proyek : Pengawasan Rehabilitasi Gedung Auditorium
Poltekkes Makassar
 Lokasi Proyek : Tidung, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan

Gambar 3.2. Lokasi Auditorium Poltekkes Makassar


Sumber. : google maps

 Sumber Dana : APBD


 Nilai Kontrak Fisik : Rp. 2.383.040.000,-
 Nomor Kontrak : KN.01.01/5.2/3500/2021
 Tgl. Kontrak : 15 Juni 2021
 Jangka Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
 Tgl. Akhir Pelaksanaan : 12 Desember 2021
 Jangka Waktu Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
 Kemajuan Pekerjaan s/d : 12 Juli s/d 8 Agustus 2021

Kemajuan Fisik Pekerjaan : 62.26 %

Rencana Fisik Pekerjaan : 26.36 %

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 22


Deviasi / Selisih : 35.90%

Waktu yang terpakai : 28 Hari Kalender

 Kontraktor Pelaksana : PT. Surya Endar Jaya


 Alamat Kontraktor : Jl. Abdullah Daeng Sirua No. 26 Makassar
 Konsultan Pengawas : CV. HS. Consultant
 Alamat Konsultan : Jl. Karunrung Raya 5 No. 12 Makassar

Gambar 3.3. Site Plan Auditorium Tidung


Sumber. : data CV. HS. Consultant
2. Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan proyek Renovasi Poltekes Makassar ini dilakukan


selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender yang dimulai pada tanggal 15
Juni 2021 dan berakhir pada 12 Desember 2021.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 23


3. Spesifikasi Umum / Teknik

Sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan Rehabilitasi Gedung


Auditorium Poltekkes Makassar tahun anggaran 2021, maka pekerjaan-pekerjaan
yang dilaksanakan pada proyek ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pendahuluan
1. Pengadaan papan proyek
2. Administrasi dan dokumen proyek
3. Stelling / scaffolding
4. Pekerjaan pembongkaran
5. Pekerjaan K3
- Penyediaan alat keselamatan kerja (K3)
- Asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja

b. Pekerjaan Plafond dan Atap


1. Pemasangan atap / lispank bahan ACP PVDF 0.5 tebal 4 mm
2. Pekerjaan perbaikan talang beton dak atap elevasi +11.3 m
3. Pergantian atap naik entrance / drop off
4. Pekerjaan pergantian plafond yang rusak

c. Pekerjaan Dinding dan Lantai


d. Pekerjaan Pengecatan
1. Pengecatan ulang tembok, kolom, balok, dan list beton (eksterior)
2. Pengecatan ulang plafond luar / eksterior
e. Pekerjaan Akhir

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 24


BAB IV

KEGIATAN KPP DAN PEMBAHASAN KRITIS

A. Kegiatan Pelaksanaan KPP Pengawasan

Rehab Gedung Poltekkes Makassar saat KPP (Kuliah Praktek Profesi)


pengawasan ini telah berlangsung selama kurang lebih 2 ½ bulan sebelum praktikan
memulai kerja praktek di konsultan pengawasan. Pada saat itu proyek renovasi ini
telah dalam tahap finishing arsitektur sehingga praktikan dalam melaksanakan kuliah
praktek ini mendapatkan pembelajaran terkait pekerjaan arsitektur dalam kurun waktu
2 bulan lamanya. Adapun rangkaian pekerjaan dalam Kerja Praktik pengawasan ini
ialah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Pemasangan Atap / Lispank Bahan ACP PVDF

Sebelum pemasangan dimulai, hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah


pengukuran bidang yang akan dipasangi ACP. Selanjutnya pemotongan besi
untuk rangka ACP sesuai dengan dimensi dari bidang yang telah diukur tadi.
Tahap selanjutnya adalah fabrikasi panel, dimana proses ini dimulai dengan
pemotongan panel sesuai kebutuhan menggunakan gergaji mesin.

Setelah panel selesai, selanjutnya langkah routing, grooving dan folding,


yaitu proses membuat rute, alur dan kemudian melipat panel. Kemudian proses
pembengkokan, pengeboran, dan punching, dan terakhir yaitu melubangi panel.
Sebelum pemasangan panel, terlebih dahulu dilakukan pelapisan tahan air agar
tidak menimbulkan kebocoran ketika hujan. Setelah itu, lembaran ACP dipasang
dengan urutan yang menggunakan sistem pemasangan, menempatkan sudut dan
pola berbentuk khusus diprioritas sebelum area lain. Setelah melewati tahap
sistem pemasangan ACP, selanjutnya yaitu memasang ACP.

Setelah pemasangan ACP selesai, celah-celah di antara panel kemudian


dipasangi strip atau sealant untuk mencegah masuhnya air hujan dan tentunya
kerapihan finishingnya.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 25


Gambar 4.1. Pekerjaan persiapan pemasangan ACP
Sumber. : dokumentasi pribadi

2. Pekerjaan Perbaikan Talang Beton Dak Atap

Waterproofing talang beton ini dilakukan pada sisi pertemuan beton-


beton precast untuk mencegah kebocoran. Pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan teknik sprayer, sprayer disemprotkan dengan merata kepermukaan
beton yang telah dibersihkan telebih dahulu menggunakan kuas. Setelah itu,
waterproofing tersebut dibiarkan kering dan tidak boleh terinjak. Sesuai
spesifikasi jenis bahan waterproofing, pelapisan diulangi sekali lagi untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.

Gambar 4.2. Pekerjaan waterproofing talang beton dak atap elv. 13.30 m
Sumber. : dokumentasi pribadi

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 26


3. Pekerjaan Penggantian Atap Entrance Utama
Atap entrance pada auditorium ini yang sebelumnya menggunakan bahan
polycarbonate diganti dengan menggunakan spandek zincalume. Penggunaan
atap polycarbonate ini diminimalisir dikarenakan pencahayaan yang berlebihan
pada drop off auditorium. Selain itu, penggunaan atap polycarbonate juga
membutuhkan maintenance yang baik untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Pemasangan atap spandek zincalume ini sendiri tidak memerlukan
struktur yang rumit, dalam rehab poltekkes ini hanya menggunakan baja ringan
yang minimalis, pemasangannya pun lebih cepat dan praktis. Bahan yang kuat
dan juga tahan lama juga tidak memerlukan perawatan dalam jangka waktu yang
panjang.

Gambar 4.3. Atap entrance utama auditorium


Sumber. : dokumentasi pribadi

4. Pengecatan Ulang Plafond Keseluruhan


Dalam pengecatan plafond ini, baik luar dan dalam menggunakan alat
kuas rol yang disambung dengan tongkat dan menggunakan cat flat berwarna
putih. Plafond yang akan dicat terlebih dahulu diampelas dengan grit 180 dengan
gerakan melingkar. Ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan debu
yang menumpuk. Setelah itu, debu-debu tersebut dibersihkan dengan lap basah
dan dicat dasar antinoda (stain-blocker), dengan ini dapat membantu cat utama
menempel pada plafond dan menyerap lapisan cat.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 27


Selanjutnya plafond dicat secara zig-zag menggunakan kuas rol secara
menyeluruh, dimulai dari sudut plafond bagian atas dan diarahkan ke bawah
menuju dinding dengan sapuan lurus. Namun sebelum itu, keretakan yang
terdapat pada plafond diperbaiki terlebih dahulu dengan menggunakan drywall.
Bahan yang digunakan adalah skim coat atau plamir, yang merupakan bahan
pelapis yang terbuat dari campuran kapur dempul dan pasir putih halus.

Gambar 4.4. Plafond interior audiotrium


Sumber. : dokumentasi pribadi

Gambar 4.5. Plafond selasar audiotorium


Sumber. : dokumentasi pribadi

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 28


5. Pengecatan Ulang Bidang Beton Keseluruhan
Dalam proses pengecatan ini, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah
mengampelas bidang yang akan dicat. Pengecatan dilakukan pada siang hari
untuk menhindari dinding yang lembap. Pengecatan dimulai dari dekat jendela
dan langit-langit yang kemudian menuju ruang dalam. Sama halnya dengan
pengecatan pada plafond, pemberian cat dasar juga dilakukan untuk mengisi
celah-celah yang terdapat retakan rambut dan menguatkan lapisan cat lama yang
mulai mengapur. Cat dasar yang digunakan yaitu berupa cat tembok warna putih
dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tingi,
daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat
dasar ini disebut alkali resisting primer atau undercoat tembok.

Gambar 4.6. Bidang beton yang telah dicat ulang


Sumber. : dokumentasi pribadi

6. Pemasangan Lantai Vinyl Futsal pada Indoor Aula


Karpet Vinyl Lapangan Futsal atau biasa disebut karpet PVC memiliki
bahasa ilmiah Poli Vinyl Carbonate. Karpet ini berbahan dasar karet yang bersifat
elastiS, lentur, solid, dan kuat. Bisa digunakan untuk lapangan indoor maupun
outdoor. Karpet jenis ini memiliki kelebihan tidak licin dan aman untuk
digunakan, perawatan yang mudah dan tahan lama, dapat memilih seri sesuai

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 29


kebutuhan, ketebalan menyesuaikan kebutuhan, dan tentunya harganya yang
relatif ekonomis.
Untuk cara pemasangannya sendiri juga tidak memakan waktu yang
lama. Lantai vinyl dipasang dengan cara dilem ke plesteran lantai dengan
menggunakan lem fox. Sebelum memasang karpet juga dipastikan agar lantai
benar-benar dalam keadaan kering begitupun dengan plesterannya, ini ditandai
dengan plesteran lantai yang berubah warna menjadi putih.

Gambar 4.7. Pemasangan Lantai Vinyl Futsal


Sumber.: dokumentasi pribadi

B. Pembahasan Kritis

Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan suatu proyek pasti akan ditemukan


berbagai permasalahan dan kendala-kendala yang dapat menghambat jalannya proyek,
terlebih lagi apabila permasalahan dan kendala yang ditemukan di lapangan cukup
banyak dan kompleks, hal tersebut tentu akan menyebabkan keterlambatan proyek.
Berikut beberapa permasalahan yang ditemukan praktikan selama melakukan
pengawasan di lokasi.

1. Pekerjaan Pemasangan Atap / Lispank Bahan ACP PVDF


Pada pekerjaan pemasangan atap bahan ACP ini menggunakan jenis Poly
Vinyl De Fluoride (PVDF) yang digunakan khusus eksterior. Teknis pelaksanaan
pekerjaan tentunya mengikuti gambar shop drawing yang telah disediakan,
mengikuti semua ukuran dan sesuai dengan kondisi lapangan. Hanya saja pada

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 30


shop drawing Auditorium Poltekkes, tidak terdapat gambar detail dari pekerjaan
pemasangan ACP tersebut, sedangkan di dalam shop drawing harus
memperlihatkan lokasi, dimensi, profil panel, panel lay out, ukuran panel, joint
nat, angkur, dan detail-detail khusus. Tanpa gambar detail-detail tersebut
tentunya mempersulit setiap tenaga yang terlibat, terlebih praktikan yang ingin
memastikan apakah material yang digunakan sudah sesuai dengan rks dan shop
drawing.

2. Pekerjaan Perbaikan Talang Beton Dak Atap (Waterproofing)


Dalam pekerjaan waterproofing ini memiliki bahan standar yang
ditentukan seperti NI-3, ASTM D, ASTM E, UNI, UEA dan lain-lain, dengan
komposisi pemakaian 0,6 -1,0 kg untuk 1 m2. Waterproofing yang digunakan
harus bergaransi 5 tahun dengan kualitas yang baik, tahan lama dan tidak bocor.
Waterproofing terpasang mengikuti bentuk lisplank dan sesuai dengan shop
drawing.
Dalam pekerjaan waterproofing pada rehab ini menggunakan spray
dengan merk Aqua Spray, hanya saja pada kemasannya hanya terdapat klaim
tahan lama dan tidak bocor tanpa klaim garansi berapa tahun.
Berikut juga, pada pekerjaan waterproofing ini hanya diaplikasikan pada
pertemuan-pertemuan dan sudut dari dak beton precast. Sehingga keseluruhan
talang dak beton tidak tertutup dengan waterproofing, dan terdapat beberapa
keretakan yang tidak tertutup dengan spray waterproofing, hal ini tentunya dapat
menimbulkan potensi kebocoran kedepannya.

Gambar 4.8. Bagian dak beton yang tertutup watrproofing


Sumber.: dokumentasi pribadi

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 31


3. Pengecatan Ulang Bidang Beton dan Plafond Keseluruhan
Selanjutnya, pada pekerjaan pengecatan dinding interior serta bidang
beton Gedung Auditorium, pada finishing dinding dan plafond sudah rapi, hanya
saja pada proses pengecatan tersebut kursi-kursi audience tidak ditutup terlebih
dahulu sehingga sisa residu dari cat dan debu-debu menempel pada kursi-kursi
tersebut. Sedangkan pada pekerjaan cat, kerapian pekerjaan tentunya dituntut
untuk tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan finishing lain, ataupun
pekerjaan lain yang sudah terpasang. Baiknya, sebelum pengecatan dilakukan,
sebelum pembersihan dinding kursi-kursi terlebih dahulu ditutup kain atau dapat
juga menggunakan kertas semen yang sudah tidak terpakai. Daerah-daerah lain
selain yang dicat agar ditutup dan terlindung dari debu dan kotoran sampai cat
tersebut kering.

Gambar 4.9. Kursi Audience yang tidak tertutup


Sumber.: dokumentasi pribadi
Pada pekerjaan ini, juga terjadi perubahan dari sebelumnya pengecatan
bidang beton keseluruhan, menjadi pengecatan bidang beton dan dinding interior
keseluruhan Auditorium. Hal ini tentunya telah dikoordinasikan terlebih dahulu
oleh pengawas lapangan dengan owner, karena setiap pengecatan yang akan
dimulai pada suatu bidang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
pengawas.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 32


Baiknya dalam proyek Renovasi Gedung Auditorium Tidung Politeknik
Kesehatan Makassar ini, tidak terdapat permasalahan yang begitu kompleks yang
menyebabkan keterlambatan proyek. Bahkan dapat dikatakan proyek ini selesai
sebelum waktu yang disepakati oleh konsultan bersama Pejabat Pembuat Komitmen
(PPP). Tentu saja hal ini tidak terlepas dari koordinasi dan komunikasi yang baik
antara para konsultan, kontraktor, owner, mandor, dan orang-orang yang terlibat di
dalamnya. Para konsultan, kontraktor, dan owner rutin mengadakan rapat tiap hari
Senin untuk memantau progres pekerjaan tiap minggunya sehingga pembagian nilai
bobot suatu pekerjaan tidak saling bersimpangan persepsi dan tetap terkontrol.

Sayangnya, pada proyek ini kesadaran akan penggunaan APD (Alat Pelindung
Diri) masih kurang. Beberapa pekerja terihat tidak mengenakan helm safety dan
sepatu khusus. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran dari para pekerja
akan pentingnya pemakaian APD, selain itu ketegasan dari pihak kontraktor dan
owner yang kurang sehingga menyebabkan pekerja tidak mematuhi peraturan
penggunaan APD. Adapun rambu-rambu peringatan akan keselamatan kerja sudah
terpasang dengan baik pada proyek.

Dengan adanya kerja praktik pengawasan ini tentunya menambah wawasan


bagi praktikan yang sebelumnya hanya belajar teori-teori dan mengenal beberapa
bahan dan material bangunan pada bangku kuliah. Pada praktik pengawasan ini,
praktikan dapat mengetahui proses dan cara kerja dalam pemasangan material seperti
ACP, plafond, dan proses finishing yang baik. Selain itu, praktikan juga mempelajari
langsung untuk mencocokkan gambar shop drawing dan keadaan di lapangan.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 33


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerja praktik merupakan media untuk mempelajari berbagai pengalaman yang


sebelumnya sudah dipelajari secara teoritis di bangku perkuliahan di dunia kontruksi.
Dengan adanya Kerja Praktek yang dilaksanakan mahasiswa selama 60 (enam puluh
hari) terhitung tanggal 1 September – 30 Oktober 2021. Beberapa kesimpulan yang
bisa didapatkan dari kerja praktik dari Renovasi Gedung Auditorium Tidung
Politeknik Kesehatan Makassar adalah sebagai berikut:

1. Terdapat 5 Pekerjaan yang menjadi fokusan utama dalam Renovasi Gedung


Auditorium Tidung Politeknik Kesehatan Makassar, yaitu Pekerjaan Pendahuluan
(pengadaan papan proyek, administrasi dan dokumen proyek, stelling /
scaffolding, pekerjaan pembongkaran), Pekerjaan Plafond dan Atap
(Pemasangan atap / lispank bahan ACP PVDF 0.5 tebal 4 mm, Pekerjaan
perbaikan talang beton dak atap elevasi +11.3 m, Pergantian atap naib entrance /
drop off, pekerjaan perganian plafond yang rusak), Pekerjaan Dinding dan Lantai,
Pekerjaan Pengecatan (pengecatan ulang tembok, kolom, balok, dan list beton
eksterior, pengecatan ulang plafond luar / eksterior), dan Pekerjaan Akhir
2. Pekerjaan yang ditinjau oleh kelompok ini pada praktik di Pengawasan Renovasi
Gedung Auditorium adalah Pekerjaan plafond dan atap yang terdiri dari
Pemasangan atap / lispank bahan ACP PVDF 0.5 tebal 4 mm, Pekerjaan
perbaikan talang beton dak atap elevasi +11.3 m, Pergantian atap naik entrance /
drop off, pekerjaan penggantian plafond yang rusak serta Pekerjaan Pengecatan
yang terdiri dari pengecatan ulang tembok, kolom, balok, dan list beton eksterior,
pengecatan ulang plafond luar / eksterior, dan pekerjaan akhir.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:

1. K – 3 (Keselamatan, Keamanan & Kesejahteraan Pekerja) merupakan aspek


penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan proyek apapun. Namun,
masih terdapat beberapa hazard di proyek yang tidak ditindaklanjuti. Diperlukan
adanya pengawasan dan controlling dari pihak kontraktor sebagai pelaksana yang

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 34


lebih ketat di lapangan guna menghindari adanya kecelakaan yang bisa
membahayakan pekerja.
2. Dalam suatu proyek, disarankan agar perawatan dan pemeliharaan bangunan
yang sudah selesai dilaksanakan untuk lebih ditingkatkan sehingga bangunan
tidak hanya kuat secara struktur tetapi juga estetika bangunan tetap dapat terjaga.

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 35


DAFTAR PUSATAKA

Direktur Jenderal Cipta Karya Tentang Pedoman Operasional Pengisian


Pelaksanaan DIP Gedung Pemerintah dan Perumahan Dinas

Dokumen Perusahaan PT. Adhi Prima Mandiri Persada

Ikatan Arsitek Indonesia. 1989. Pedoman Hubungan Kerja Antara Pemberi Tugas
dan Arsitek

Laporan Mingguan Kerja praktek, dan Data-data proyek

Mukomaju, J. A. 1994. Daftar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta

Pengawasan Renovasi Gedung Auditorium Tidung Poltekes Makassar 36

Anda mungkin juga menyukai