Anda di halaman 1dari 84

Laporan Kuliah Praktek Profesi (KPP)

Bidang Perencanaan

REHABILITASI SMPN 19 MAKASSAR, SMPN 20 MAKASSAR,


DAN SMPN 29 MAKASSAR

Dosen Pendamping : 1. Nursyam,S.T.,M.T

2. Muhammad Attar,S.T.,M.T

Biro Konsultan : CV. ABIDAH KARYA

Oleh :

Muh. Yusuf Maulana (60100118030)

Ishak Hayat (60100118031)

Fajriana Kadir (60100118036)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya. Yang
telah mengaruniakan kita bermacam-macam anugrah yang besar dengan ilmu pengetahuan
yang telah di berikan kepada kita serta atas segala kemudahan dan pertolongan-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada baginda tercinta Rasulullah SAW, beserta para sahabat, keluarga dan pengikut-
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. yang selalu menjadi panutan bagi pengikutnya
menuju Cahaya Islam dan Kebenaran.

Alhamdulillah penyusunan laporan kerja praktek profesi ini akhirnya dapat kami
selesaikan. Laporan ini di sajikan sebagi syarat utama dalam menyelesaikan mata kuliah
Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Laporan kerja praktek profesi ini di susun berdasarkan
apa yang kami peroleh selama menjalankan proses kerja praktek pada konsultan perencana
dengan proyek “REHABILITASI SMPN 19 MAKASSAR, SMPN 20 MAKASSAR,
DAN SMPN 29 MAKASSAR” dan berdasarkan data-data dari konsultan yang
bersangkutan

dalam hal ini “CV. ABIDAH KARYA”.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari terdapat banyak kekurangan,


namun kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik. Oleh
karena itu, kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik agar laporan ini dapat menjadi
lebih baik lagi. Dengan ini pula kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :

1. Bapak Nursyam, S.T., M.T, dan Bapak Muhammad Attar, S.T.,M.T. selaku dosen mata
kuliah Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2. Pimpinan dan seluruh staff CV. ABIDAH KARYA yang telah membantu kami selama
pelaksanaan kerja praktek profesi ini.

ii
3. Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.

Akhir kata, dengan teriring doa yang tulus, ungkapan terima kasih yang tak terhingga dan
permohonan maaf apabila terjadi kesalahan baik yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan mengampuni kita semua. Besar
harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memperluas wawasan kita semua.
Amin

Makassar, 1 Februari 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek ................................................................................ 1

B. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ..................................................................................... 4

C. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek .................................................... 5

D. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Perencanaan .............................................................. 6

E. Lingkup Pembahasan Kerja Praktek Profesi Perencanaan ................................................. 8

F. Sistematika Pembahasan .................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG KONSULTAN PERENCANAAN

A. Pengertian Konsultan Perencana ..................................................................................... 10

B. Tingkat Konsultan Perencana .......................................................................................... 11

C. Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana ................................................................... 11

D. Hak dan Kewajiban Konsultan Perencana ....................................................................... 12

E. Tugas dan Lingkup PekerjaanKonsultan Perencana ........................................................ 13

F. Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Perencana .......................................................... 14

iv
G. Jenis dan KriteriaKonsultan Perencana ........................................................................... 16

H. Kegiatan Konsultan Perencana ........................................................................................ 17

I. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana ........................................................................ 18

J. Struktur Organisasi Konsultan Perencana ........................................................................ 21

K. Persyaratan Konsultan Perencana .................................................................................... 24

L. Cara Mendapatkan Proyek ............................................................................................... 25

M. Hubungan Kerja Antara Perusahaan dan Pihak Yang Terlibat

dalam Suatu Proyek ......................................................................................................... 27

N. Proses Pengadaan Proyek dan Badan-Badan Yang Terlibat ............................................. 28

O. Imbalan Jasa dan Sistem Pembayaran .............................................................................. 30

BAB III TINJAUAN KHUSUS TERHADAP CV. ABIDAH KARYA

BAB IV KEGIATAN KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN KRITIS

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai dengan
bidang yang di gelutinya. Pengetahuan tanpa penalaran yang cukup tentu sangat di
sayangkan di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini. Dalam memperoleh ilmu
pengetahuan baru tentang perkembangan Dunia arsitektur sangat mudah dan cepat
diantaranya dengan mengakses informasi atau data secara online atau via internet di
sanding proses belajar mengajar yang berlangsung di bangku perkuliahan. Namun, semua
itu tidak cukup untuk memberi gambaran atau pengetahuan langsung tentang Dunia
Arsitektur.
Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum
mengalami pengalaman kerja untukterjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu
pengetahuan yang di peroleh di kampus yang bersifat statis (pada kenyataannya masih
kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata), teori
yang di peroleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan
waktu serta ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang di peroleh masih terbatas..
Berdasarkan hal tersebut maka kerja praktek cukup mendongkrak pengetahuan
mengenai dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu dalam berproses di matakuliah ini kami
di beri kesempatan untuk mengimplementasikan di siplin ilmu yang kami pelajari di
bangku kuliah dan juga kami bisa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna
bagi kami ketika dapat terjun langsung ke lapangan..
Di samping itu dalam kerja praktek ini mahasiswa juga dapat mulai mengenal
banyak pihak yang terkait dengan dunia proyek arsitektur yang
nantinya dapat memberi banyak referensi dan koneksi sehingga memudahkan ketika
sudah tejun ke dunia kerja atau proyek. Arsitektur selalu menyangkut suatu masalah

1
penataan suatu kota di mana pada permulaannya, yakni arsitek tersebut mengerahkan
semuaambisinya untuk mendapatkan suatu jarak panjang yang paling baik darisuatu
struktur bangunan yang di buatnya, serta di lihat dari segala sudut pandang. (Nursuina
Rahma, 2007) selain itu Arsitektur sendiri adalah ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan lingkungan binaan (Artefak), mulai dari lingkup makro seperti perencanaan
dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap. Hingga ke lingkup mikro
seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti
yang sempit, arsitektur seringkali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan bangunan. Dalam istilah lain, istilah “Arsitektur” sering juga di pergunakan
untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perencangan”.
Sedangkan Arsitek berasal dari bahasa latin architekton (master pembangun),
arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu). Jika ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan lingkungan binaan (artefak) di namai “Arsitektur”, maka orang yang
mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut di namai “arsitek”. Jadi
arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam seni dan ilmu
perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) seperti perencanaan dan
perancangan kota, lingkungan, kawasan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan
produk. Arti lebih umum lagi, arsitek adalah seorang perancang skema atau rencana.
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan
memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang di lakukan kontraktor.
Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang di lakukan pada salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan perencanaan adalah calon arsitek akan
di perkenalkan secara dekat, lebih komunikatif dan komprehensif dalam hal perencanaan
dan perancangan suatu proyek pembangunan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu yang
memerlukan suatu koordinasi, integrasi dan toleransi yang timbal balik untuk hasil yang
terpadu dan optimal. Konsultan perencanaan dalam hal ini adalah perencanaan di lakukan
di CV. ABIDAH KARYA
Pembangunan di Indonesia ini semakin pesat khususnya dalam bidang
konstruksi, di mana dalam era otonomi daerah dan percepatan pertumbuhan

2
ekonomi nasional mengarah pada pembangunan Indonesia bagian timur. Seiring dengan
perkembangan tersebut kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas dan professional
sangat di perlukan sebagai pelaksana pembangunan, sedangkan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional yang ada khususnya di Indonesia bagian timur di anggap
belum seimbang dengan perkembangan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di atas maka di dirikan pendidikan
tinggi Universitas Islam Negeri Alauddin khususnya pada jurusan Teknik Arsitektur yang
di harapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai yang professional.
Sebagai mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar khususnya
pada bidang Teknik Arsitektur, pada era sekarang ini di tuntut untuk memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat praktis untuk menganalisis atau memecahkan
suatu permasalahan yang timbul di lapangan ataupun di kantor. Melihat hal tersebut di
atas maka salah satu mata kuliah pada semester VII (tujuh) jurusan Teknik Arsitektur yaitu
kerja praktek (KP) merupakan wadah yang tepat untuk menambahkan pengalaman serta
meningkatkan potensi dan keterampilan yang akan di gunakan kelak dalam menghadapi
masalah di lapangan atau di kantor

3
B. Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek

1. Maksud

Adapun maksud dengan di adakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa/i dapat mempelajari mekanisme kerja suatu perusahaan dengan melihat secara
langsung tentang prinsip - prinsip kerjanya

b. Mahasiswa/i dapat mengetahui proses kerja atau kegiatan biro konsultan perencanaan
dalam mengelola suatu proyek
c. Mahasiswa/i dapat mengetahui tahapan-tahapan perencanaan suatu proyek

d. Mahasiswa/I dapat memperdalam wawasan terhadap sistem kerja interdisiplin secara


profesional
e. Mahasiswa/i dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain yang sebenarnya

f. Mahasiswa/i dapat membandingkan antara teori yang di peroleh dalam proses


perkuliahan di kampus dengan praktek kerja di lapangan
g. Mahasiswa/i dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah di peroleh dalam bangku perkuliahan untuk di terapkan dalam lapangan kerja
h. Bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi evaluasi kerja

4
2. Tujuan

Adapun tujuan dari kuliah praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang tidak di dapat


langsung dalam bangku perkuliahan
b. Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara langsung mengenai
kondisi yang ada lapangan serta mengetahui perkembangan teknologi yang kini di
gunakan.

c. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang perencanaan serta melatih mahasiswa/i dalam pemecahkan
masalah yang terjadi di lapangan.
d. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya sebagai bekal untuk terjun langsung
di lapangan
e. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk sebuah penugasan sekaligus
memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah jurusan arsitektur.
C. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

1. Lingkup

Lingkup kerja praktek bidang perencanaan di batasi dalam bidang perencanaan pada
suatu proyek di mana praktek terjun langsung ke proyek melalui biro konsultan dalam hal
ini menyangkut bagaimana suatu praktek dapat turut dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan gambar- gambar kerja mengenai perencanaan proyek di
lapangan, pemahaman gambar kerja dan pengamatan lapangan.
2. Waktu pelaksanaan kerja

Pelaksanaan kerja praktek bidang perencanaan ini berlangsung selama 2 bulan,


yaitu mulai tanggal 30 Agustus 2021 s/d 30 Oktober 2021.

D. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Perencanaan

Metode yang di gunakan dalam kerja praktek bidang perencanaan ini adalah
mahasiswa/i yang melaksanakan kegiatan ini akan terlibat langsung dalam pekerjaan

5
perencanaan sebuah proyek, ikut menangani usulan-usulan pembuatan desain, ikut
merevisi mekanisme kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan

Sebuah melakukan kerja praktek mahasiswa/i terlebih dahulu mengisi atau


merencanakan untuk mengambil mata kuliah, kerja praktek (KP) pada saat mengisi kartu
rencana studi (KRS). Hal ini penting karena merupakan syarat yang harus di lakukan
sebelum melakukan kuliah kerja praktek.
2. Tahap Pemilihan Instansi

Dalam mengaplikasikan teori yang di peroleh oleh mahasiswa/i teknik arsitektur,


maka di perlukan media mengaplikasikan berupa sebuah instansi atau perusahaan.
Instansi atau perusahaan yang di pilih adalah instansi atau perusahaan yang bergerak di
bidang perencanaan maupun pembangunan. Instansi tersebut dapat bersifat pemerintahan
maupun swasta.

3. Tahap Persuratan Akademik-Instansi/Perusahaan Kuliah Kerja Praktek Tahap ini


mencakup urusan perizinan karena kuliah kerja praktek adalah
kegiatan yang bersifat resmi atau illegal. Pertama-tama yang di lakukan adalah mengurus
persuratan dari pihak jurusan teknik arsitektur untuk di sampaikan ke pihak instansi atau
perusahaan yang ingin di jadikan tempat melakukan kuliah kerja praktek, surat ini harus
di setujui oleh pihak Fakultas, setelah urusan persuratan di jurusan selesai, kemudian
membawanya ke pihak instansi atau perusahaan kemudian akan di respon oleh pihak
instansi atau perusahaan mengenai persetujuan mereka menerima mahasiswa/i untuk
melakukan kuliah kerja praktek.
4. Tahap Pendekatan Umum

Pelaksanaan sebuah proyek atau kegiatan di sesuaikan antara kemampuan praktekan


dengan apa yang telah di tetapkan dan ingin di capai (tujuan sasaran) oleh instansi atau
perusahaan tempat kerja praktek. Tahap ini

di evaluasi kembali oleh pemimpin proyek ataupun koordinator lapangan sesuai dengan
visi dan misi dari pekerjaan atau proyek tersebut. Jika terdapat kekurangan ataupun

6
ketidak cocokan makan mahasiswa/i kerja praktek semua team berkewajiban melakukan
revisi sesuai petunjuk pimpinan instansi penyediaan proyek atau kegiatan.
5. Tahap Pelaporan dan Feed Back Akademik Penguruan Tinggi

Setelah melalui tahap di atas, mahasiswa/i akan mencapai tahap akhir dari kuliah
kerja praktek ini, kuliah kerja praktek di katakan selesai jikalaporan yang di buat
merupakan laporan akhir yang di setujui oleh pihakyang menyediakan proyek. Setelah
melakukan kuliah kerja praktek mahasiswa/i di wajibkan membuat laporan sebagai bentuk
pertanggung jawaban kepada pihak jurusan.
Adapun data dalam laporan yang akan di buat terdiri atas beberapametode yaitu
sebagai beriku :
a. Metode indentifikasi

Metode indentifikasi adalah pengamatan langsung di lapangan atas proses


pelaksanaan pekerjaan pada proyek tersebut.
b. Metode diskusi atau wawancara

Metode diskusi atau wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab dengan
pihak yang terlibat dalam pengelolah proyek, hal ini di lakukan untuk mendapatkan data-
data tentang hal-hal yang bersifat teknis.
c. Metode data dan literatur

Metode data dan literatur adalah pengamatan yang di lalui studi literature dan
dokumen-dokumen proyek yang semuanya sangat membantu dalam pelaksanaan kerja
praktek.
d. Metode laporan

Metode menyusun laporan selama kegiatan kerja praktek dengan di bantu


bimbingan dari dosen mata kuliah kerja praktek

7
E. Lingkup Pembahasan Kerja Praktek Profesi Perencanaan

Adapun lingkup pembahasan kerja praktek bidang perencanaan dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Ilmu Pengetahuan

Pembahasan membahas berdasarkan ilmu arsitektur dalam arti mencangkup ilmu lain
yang mendukung ilmu tersebut. Disiplinlin ilmu lainnya hanya berfungsi sebagai
pendukung dan tidak di bahas secara mendetail.
2. Sumber Data

Data yang di peroleh dari literature dan pengetahuan pada waktu pelaksanaan kerja
praktek perencanaan selama 2 bulan pada satu badan usaha konsultan atau developer
makassar.
F. Sistematika Pembahasan

Secara umum penulisan laporan kerja praktek ini di susun secara sistematis,
bagaimana tata cara kerja praktek dan apa saja yang di pelajari di dalam pelaksanaan kerja
praktek. Pembahasannya di jabarkan menjadi beberapa bab. Berikut adalah pembahasan
laporan :
1. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan apa yang melatar belakangi perlunya kerja praktek,maksud, tujuan dan
sasaran yang ingin di capai dan arahan bagi pembahasan tahap- tahap berikutnya, lingkup
dan waktu pelaksanaan kerja praktek, serta metode dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Teori Tentang Konsultan Perencanaan

Bab ini berisikan tentang pengertian konsultan perencanaan, struktur organisasi,


tugas dan wewenangan, hak dan kewajiban, tugas dan lingkup pekerjaan, tanggung jawab,
cara medapatkan pekerjaan, hubungan kerja antara perusahaan dan pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek dan imbalan jasa dan system pembayaran.
3. Bab III Profil Institusi dan Proyek Kerja Praktek

8
Bab ini berisi tentang profil perusahaan/institusi yang berisi sejarah singkat
mengenai profil perusahaan/institusi tempat praktikan melakukan KP, dan
proyek/kegiatan KP, struktur organisasi perusahaan/institusi, lingkup layanan dan
kualifikasi perusahaan/institusi, dan pengalaman kerja perusahan/institusi.
4. Bab IV Kegiatan Kerja Praktek dan Pembahasan Kritis

Bab ini membahas teknis pelaksanaan kerja praktek profesi meliputi : data-data
proyek yang di kerjakan, system bimbingan terhadap praktikan dalam mengerjakan
proyek, pembagian tugas praktikan, pengalaman praktikan dalam mengerjakan proyek,
evaluasi waktu perencanaan. Membahas spesifikasi dan data teknis yang praktikan
kerjakan baik secara akademik maupun lapangan.
5. Bab V Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan mengenai proyek atau kegiatan KP yang
bersifat comprehensive, holistic, menyeluruh, jelas, ringkas, dan padat, dan tentang saran
yaitu saran untuk perusahaan/instansi ataupun proyek/kegiatan dari hasil KP dan saran
tentang perbaikan substansi untuk memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan arsitektur.

9
BAB II

TINJAUAN TEORI TENTANG KONSULTAN PERENCANA

A. Pengertian Konsultan Perencana

Secara umum yang di maksudkan dengan konsultan profesional atau di singkat


dengan konsultan menurut Shenson (1990) adalah sebagai berikut. “Konsultan profesional
adalah perorangan atau perusahaan yang memiliki keahlian, kecakapan dan bakat khusus
dan tersedia bagi yang memerlukan(klien), dengan imbalan sejumlah upah.Konsultan
profesional memberikan nasehat dan seringkali membantu melaksanakan nasehat tersebut
dengan dan untuk klien”.
Pengertian konsultan perencana menurut di rektorat jendral cipta karya pada tahun
1998 adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang perencanaan proyek-proyek
pembangunan. Konsultan perencana dapat berdiri sendiri dan dapat pula bergabung
dengan biro pelaksana. Sedangkan, menurut Arsitek Indonesia (IAI) konsultan perencana
adalah perorangan atau badan usaha dengan mempergunakan kehliannya berdasarkan
suatu pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan dan pengawasan
bangunan.
Konsultan perencana adalah suatu badan hokum atau perorangan yang di beri tugas
oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan
keinginan pemilik proyek. Selain itu juga memberikan saran dan pertimbangan akan
segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan proyek tersebut. Perencanaan
juga bertugas untuk memberikan jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas
terhadap gambar rencana revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam proyek
pekerjaan perencanaan

10
meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta
memberikan saran yang di perlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005).

B. Tingkatan Konsultan Perencana

Dalam konsultan perencana di bagi atas tiga tingkatan sebagai berikut :

1. Small office

Tingkatan ini merupakan kegiatan seorang arsitek secara individual tanpa pembantu
atau asistensi tetap dan mungkin hanya tenaga kerja part timer saja. Adapun macam
pekerjaan adminustrasi di lakukan oleh draftman.
2. Medium size office

Biro ini mewadahi 10-19 karyawan yang di klarifikasi menjadi senior draftman,
junior draftman, dan arsitek intraining. Dalam biro ini di perlukan pengorganisasian yang
baik karena volume produksi akan lebih baik.
3. Lange office

Biro ini mempekerjakan lebih dari 20 karyawan dengan persyaratan beberapa


tenaga spesialis.

C. Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana

1. Tugas konsultan perencana

a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak
swasta maupun pemerintah)
b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat rencana kerja dan syarat- syarat
pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan
c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB)

11
d. Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke dalam desain
bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk di laksanakan
e. Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
kontruksi. Kemudian proses pelaksanaannya di serahkan kepada konsultan pengawas,
Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek
di lapangan
2. Wewenang konsultan perencana

a. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan yang


melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana
b. Menentukan warna dan jenis material yang akan di gunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi

D. Hak dan Kewajiban konsultan perencana

Hak dan wewenang konsultan perencana adalah :

1. Wewenang untuk merubah rancangan bangunan

Suatu tugas untuk melakukan pengawasan berkala juga memberikan wewenang


kepada konsultan perencana untuk secara tertulis memerintahkan pemborong melalui
pengawasan mengadakan perubahan dalam uraian dan syarat-syarat serta gambar-gambar
tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas asalkan perubahan tersebut
memperhatikan dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Perubahan syarat-syarat konstruksi demi keamanan dan keperluan estetika

b. Perubahan tidak menambah biaya bangunan

12
c. Tidak merugikan pemakaian praktis seperti yang di inginkan pemberi tugas

d. Tidak memperlambat waktu penyelesaian bangunan

2. Wewenang untuk menilai pembayaran angsuran kepada pelaksanaan

3. Konsultan perencanaan berhak mengembalikan tugas yang telah di berikan kepadanya


karena adanya alasan-alasan :
a. Pertimbangan dalam dirinya

b. Akibat hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak (force majure)

c. Akibat kelalaian tugas

4. Wewenang untuk memerintahkan pekerjaan tambahan

Selain wewenang yang telah di sebut di atas, konsultan yang bertindak sebagai
pengawas juga dapat secara tertulis memerintahkan pemborong agar melakukan pekerjaan
tambahan asalkan jumlah biaya untuk pekerjaan tidak melebihi jumlah biaya yang tersedia
yang biasanya berjumlah sekitar 2,5% dari total biaya bangunan.

E. Tugas dan Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana

Kewajiban konsultan perencana menurut aturan dari IAI secara terperinci adalah :
1. Lingkup pekerjaan pokok

a. Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap

b. Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan syarat
administratif secara teknis
c. Penyusunan rancangan anggaran biaya

d. Turut mengawasi dan meyeleksi proses pelelangan

13
2. Lingkup pekerjaan pelengkap

Lingkup pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin di lakukan dalam


keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu :
a. Pembuatan maket dan gambar perspektif

b. Penyelidikan tanah

c. Penelitian dan pemetaan tapak

d. Pencarian dan pengadaan data

3. Lingkup kerja khusus

Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus di luar bidang arsitektural,


seperti perhitungan konstruksi beton bertulang konstruksi baja, instalasi listrik dan
pekerjaan lainnya.

F. Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Perencana

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab suatu konsultan perencana adalah
sebagai berikut :
a. Melayani kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan
bangunan
b. Mewujudkan keinginan pemberi proyek kedalam bentuk dan fungsi arsitektur

c. Melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang di bebankan sengan penuh


tanggung jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria teknik
professional sesuai dengan hokum yang berlaku bagi perancangan di Indonesia
d. Memberi saran kepada pemberi proyek untuk mempertimbangkan factor- faktor efisiensi,
ekonomis, dan persyaratan ideal dalam perencanaanbangunan

14
e. Menentukan persyaratan pelaksanaan bangunan, mengawasi dan memeriksa mutu
pekerjaan
f. Membuat penafsiran rencana anggaran biaya suatu proyek

g. Konsultan perencana bertanggung jawab kepada pemberi proyek yang dapat merupakan
perorangan, swasta atau pemerintah. Konsultan juga bertanggung jawab atas segala
kesalahan perencana
Tugas konsultan perencana sejak tahap persiapan proyek dan perencanaan sampai
masa penyerahan pertama pekerjaan oleh kontraktor yang antara lain :
a. Membantu mengelola proyek untuk melaksanakan pengadaan dokumen pelelangan dan
dokumen pelaksanaan atau konstruksi
b. Memberi penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan

c. Memberi penjelasan pekerjaan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul


selama tahap konstruksi
d. Melakukan pengawasan untuk proyek

Macam-macam tanggung jawab konsultan perencana antara lain :

1. Tanggung jawab untuk kesalahan biasa

Konsultan perencana bertanggung jawab untuk kerugian yang di derita oleh


pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang di buat olehnya selama
pelaksanaan tugas. Namun, konsultan perencana tidakbertanggung jawab bila dalam
pelaksanaan pihak pelaksana tidak mengikuti perencanaan yang dapat di buktikan.
2. Tanggung jawab untuk kesalahan dalam keadaan luar biasa

Konsultan perencana tidak bertanggung jawab atas kesalahan- kesalahan yang di


buat oleh orang-orang yang bekerja padanya, kecuali jika

15
dapat membuktikan bahwa kesalahhan-kesalahan tersebut tidak dapat di hindarkan atau
tidak dapat di ketahui sebelumnya.
3. Tanggung jawab serta koordinasi dengan ahli-ahli lain

Pada dasarnya konsultan perencana tidak bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
atau pengawasan ahli-ahli pekerjaan perancangan atau pengawasan ahli-ahli khusus lain
yang di tunjuk oleh pemberi tugas, kecuali bila di sebut bahwa ahli-ahli tersebut bekerja
di bawah koordinasi pengawas.
4. Pembatas tanggung jawab

Beberapa batasan tanggung jawab konsultan perencana pada pedoman hubungan


kerja antara arsitek dan pemberi tugas yaitu :
a. Tanggung jawab untuk kesalahan-kesalahan tidak dapat lebih besar dari jumlah imbalan
jasa yang harus di terima oleh ahli untuk pelaksanaan tugasnya kecuali bila terjadi hal-
hak khusus
b. Setiap tanggung jawab akan gugur dengan sendirinya, 5 (lima) tahun setelah tanggal
penyelesaian bagian akhir penugasan

G. Jenis dan Kriteria Konsultan Perencana

Konsultan perencana di tinjau dari segi penyelenggaeaannya terdapat dua macam


yaitu :
1. Konsultan perencana pemerintah atau PN (Perusahaan Negara)

Dalam melaksanakan pembangunan negara, pemerintah mendirikan biro konsultan


di mana arsitek mendapat honor atau premi dari pemerintah sedangkan pemerintah sendiri
mendapat keuntungan dari pembuatan bangunan yang di buat oleh arsitek.

16
2. Konsultan perencana swasta

Dengan bermodalkan sendiri para arsitek/sejumlah arsitek mendirikan sebuah biro


konsultan perencana atau dapat juga seorang yang mempunyai modal mendirikan sebuah
biro konsultan dan menbayar arsitek atau karyawan-karyawan atas hasil yang di capai
oleh biro arsitek atau karyawan- karyawan atas hasil yang di capai oleh biro konsultan
tersebut. Dalam hal ini keuntungan adalah milik pribadi konsultan tersebut kecuali pajak
yang harus di bayar kepada pemerintah, dan melalui pajak ini pemerintah mendapatkan
keuntungan.

H. Kegiatan Konsultan Perencana

Kegiatan konsultan perencana meliputi :

a. Kegiatan ke dalam, berupa kegiatan proses perencanaan dan administrasi

b. Kegiatan ke luar, berupa uraian bidang operasional serta hubungan kerja Organ-
organ ini antara lain badan-badan usaha atau perorangan, jabatan
dan instansi pemerintah lainnya seperti : kantor-kantor swasta yang bergerak dalam
bidang perencanaan, kantor departeman pendidikan, kantor pekerjaan umum, kantor
perencanaan kota, kantor perdagangan, kantor pajak, bank swasta dan pemerintah,
asuransi dan sebagainya.
Biro konsultan dalam operasinya harus berusaha memperbanyak relasi dengan
menjaga nama baik sesuai dengan profesi masing-masing, maksud dan tujuannya agar biro
konsultan ini dapat melangsungkan usahanya secara berkepanjangan.

17
I. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana

Setelah pemberi tugas (klien) menentukan konsultan perencana yang akan


mengerjakan proyek perencanaan, maka hubungan kerja keduannya akan di sahkan
melalui suatu perjanjian tertulis kontrak yang mempunyai kekuatan hokum. Isi dari surat
perjanjian ini umumnya meliputi :
a. Nama proyek, jenis pekerjaan yang di borongkan serta lokasi kegiatan

b. Harga/nilai pekerjaan termasuk pajak

c. Volume dan perincian pekerjaan

d. Saksi-sanksi

e. Masalah tuntutan

f. Pembuatan kontrak

g. Pekerjaan tambahan

Selain surat perjanjian di buat pula lampiran kontrak kerja yang mencakap :
a. Berikan acara pemberian penjelasan

b. Berita acara pembukuan surat penawaran harga Term Of Reference (TOR)

c. Surat perintah kerja (SPK)

d. Uraian dan syarat pelaksanaan pekerjaan

e. SPH yang di lengkapi harga satuan penawaran

f. Jadwal pelaksanaan dan lain-lain

Pemberi tugas (klien) dalam waktu maksimal tujuh hari sudah harus
mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) yang telah di tandatangani oleh pemberi tugas
atau wakil pemberi tugas. Namun sebelum penandatanganan kontrak terdbeberapa

18
persyaratab yang harus di lakukan antara lain :

a. Selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal SPK di keluarkan, kepada proyek bersama


rekanan yang bersangkutan sudah harus menyelesaikan konsep surat perjanjian kerja
b. Selambat-lambatnya 3 hari sejak tanggal pembayaran materai, kepala proyek dan rekanan
yang bersangkutan sudah harus menandatangani surat perjanjian kerja dan selanjutnya di
serahkan pada kordinator proyek untuk di tandatangani
c. Selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah kontrak di setujui bersama, rekanan yang
bersangkutan sudah harus menyelesaikan biaya materai
Kedudukan konsultan perencana dalam suatu proyek adalah wakil dari klien dan
pekerjaan yang di tandatangani oleh sebuah konsultan perencana pada umumnya sebagai
berikut :
a. Pekerjaan perencanaan dan perancangan dari suatu proyek bangunan

b. Membuat rencana anggaran biaya (RAB)

c. Membuat maket model

d. Pekerjaan pengawasan pada suatu proyek yang sedang berlangsung, namun dalam hal ini
konsultan tidak terlibat dalam pekerjaan perencanaan
Pekerjaan perencanaan dan perancangan bangunan dapat di bedakan menjadi
beberapa lingkup pekerjaan yang masing-masing dapat berdiri sendiri yaitu :
1. Lingkup pekerjaan pokok

Lingkup ini terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut :

a) Sketsa gagasan

Suatu sketsa dalam skala kecil berupa gagasan yang memberikan gambaran yang
jelas tentang pola pembagian ruangan, bentuk bangunan

19
dan kemungkinan pelaksanaan rencana. Sketsa gagasan ini harus di lampirkan dengan
suatu tulisan mengenai tujuan perencanaan dan pemikiran-pemikiran mendasar tentang
latar belakng yang mencakup semua segi dari proyek yang akan di rencanakan bersama
semua data dan informasi yang berhubungan dengan proyek tersebut. Gambaran atau
sketsa gagasan ini yang akan kemudian diajukan kepada pemberi tugas/pemilik untuk
mendapatkan persetujuan. Skala yang biasa di gunakan adalah 1:300, 1:200 atau 1:100.
b) Pra-rancangan

Pra-rancangan terdiri dari gambar-gambar sketsa dalam skala kecil dari denah-denah,
tampak dan potongan yang terpenting, yang memperlihatkan garis besar system structural
dengan gambar situasi dan perspektif termasuk taksiran biaya. Gambaran-gambaran ini
harus dapat di jadi kan sebagai dokumen untuk mengajukan permohonan memperoleh
izin membangun dari pemerintah setempat.
c) Rancangan pelaksanaan

Rancangan pelaksanaan adalah gambar-gambar uraian lanjutan pra- rancangan dan


beberapa detail pokok dalam skala besar, di perinci sedemikian rupa sehingga atas dasar
itu dapat di buat gambar detail lengkap, garis besar uraian dan syarat-syarat
pelaksanaannya. Untuk desain khusus, seperti penataan ruang dalam, gambar-gambar
harus di buat dengan skala yang cukup besar.
d) Gambar detail

Gambar detail merupakan gambar-gambar penjelas/detail dari seluruh desain untuk


memudahkan pelaksanaan di lapangan.

20
e) Uraian syarat-syarat pekerjaan

Bagian ini mencakup uraian umum yang meliputi beberapa keterangan menyangkut
perancangan, pelaksanaan, pengawasan, syarat- syarat pelaksanaan dan syarat-syarat
teknis.
f) Rencana anggaran biaya (RAB)

Rencana anggaran biaya adalah taksiran biaya yang di butuhkan untuk


melaksanakan pembangunan proyek yang telah di rencanakan.
2. Lingkup pekerjaan pelengkap

Pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin di lakukan dalam keadaan


tertentu untuk mendukung desain, misalnya pembuatan maket, soil investigation dan lain-
lain.
3. Lingkup pekerjaan khusus

Pekerjaan khusus adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus selain


arsitektur seperti : perhitungan konstruksi, instalasi mekanikal dan elektrikal. Untuk
pekerjaan khusus ini, konsultan perencana dapat menyerahkan kepada konsultan khusus
pula misalnya : konsultan mekanikal elektrikal, tetapi konsultan yang cukup besar
biasanya telah terdapat di visi- di visi yang akan menangani pekerjaan khusus tersebut.

21
J. Struktur Organisasi Konsultan Perencana

Struktur organisasi dari sebuah konsultan perencana umumnya tergantung dari


besarnya dan frekuensi yang di lakukan oleh konsultan perencana tersebut, namun secara
garis besar suatu konsultan perencana dapat di bagi dua bagian yaitu bagian teknis
perencanaan dan bagian administrasi dan keuangan.

Konsultan tersebut tentunya memiliki struktur organisasinya sendiri sama seperti


halnya kontraktor. Biasanya organisasi konsultan memiliki 3 tingkatan yang memiliki
beberapa kelompok keahlian, yaitu :
1. Team Leader, sebagai penanggung jawab, pengelola sumber daya dan juga coordinator
antar berbagai kelompok keahlian
2. Principal Disciplin Practitioners, Kelompok yang memiliki keahlian utama dalam
perancangan, seperti struktur, pekerjaan sipil, arsitek, dan elektrikal
3. Support Discipline Practitioners, yaitu adalah tim pendukung dalam melakukan survey,
pengukuran, serta pengujian yang di butuhkan dalam masing-masing kelompok keahlian,
seperti uji material, survey, survey geoteknik, analisa hidrologi, perencanaan kota, analisa
lalu lintas, landscape, penjadwalan dan estimasi biaya proyek
Kebutuhan dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim perancang akan
sangat tergantung pada jenis proyek, tujuan proyek, serta hubungan kontraknya. Biasanya
bentuk organisasi perancang bisa di bedakan tergantung jenis proyeknya, seperti :
1. Engineering Design Projects, misalnya untuk infrastruktur, pabrik, dan yang lainnya
2. Architecture Design Projects, misalnya untuk fasilitas komersial, perumahan dan yang
lainnya

Adapun tugas dan wewenang konsultan perencana meliputi:

a. Tim leader (Arsitek)


Tim Leader adalah Pemimpin Tim Konsultan atau Wakil Direksi Pekerjaan yang
bertanggung jawab Iangsung pada Pelaksanan Kegiatan dimana timnya ditugaskan untuk
melaksanakan Jasa.
Tim Leader adalah Sarjana (Si) Teknik Sipil / Teknik Arsitek, dari suatu perguruan

22
tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan, telah lulus ujian yang
diselenggarakan oleh negara. Tim Leader harus telah memiliki pengalaman 5 Tahun
pada pekerjaan sejenis.
Tugas-tugas Tim Leader akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal

–hal yang tersebut di bawah ini

1. Mengawasi dan meneliti ketepatan dan semua kegiatan perencanaan.


2. Melakukan Perencanaan secara teratur dan sistimatis sesuai tahapan pelaksanaan
konstruksi.
3. Mengupayakan bahwa hasil perencanaan dapat dipahami secara benar oleh owner
sehingga dalam pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-
gambar, dan kontraktor menerapkan teknik pelaksanaan kontruksi yang tepat / cocok
dengan keadaan lapangan untuk barbagai macam kegiatan pekerjaan.
4. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa

/ pergitungan-perhitungan konstruksi dan kuantitas yang dibuat oleh anggota tim


perencana.
b. Ahli teknik Bangunan Gedung (Ahli Sipil)

Ahli Teknik Bangunan gedung adalah Sarjana (SI) Teknik Arsitektur atau Teknik
Sipil, dan suatu perguruan tinggi negen, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan,
telah lulus ujian yang disclenggarakan oleh negara. Tenaga Ahli Teknik Bangunan
Gedung hanis telah memiliki pengalaman minimal 5 (lima) Tahun pekerjaan sejenis
Tugas Teknik Ahli Bangunan gedung meliputi:

1. Merancang, Menyusun tahapan konstruksi dan mengbitung secara teliti Stuktur bangunan
gedung yang akan digunakan.
2. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa

/ perhitungan-perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya yang dibuat oleh anggota tun


perencana.
3. Mengupayakan bahwa hasil perencanaan dapat dipahanii secara benar oleh owner
sehingga dalam pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi sefla gambar-

23
gambar, dan Kontrakior menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat / cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
c. Ahli tekinik tenaga listrik (Ahli ME).

Ahli teknik tenaga listrik adalah ahli yang memiliki kompetensi melaksanakan
pekerjaan perencanaan dan/atau pemasangan dan/atau perawatan instalasi listrik, untuk
penerangan dan/atau tenaga di dalam dan/atau di luar bangunan untuk disambung pada
jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan menegah dan melaksanakan pembangunan

pekerjaan jaringan tegangan rendah, janngan tegangan menengah gardu distnbusi, gardu
hubung dan sentral pembangkit tenaga listrik dengan daya setinggi-tingginya 5 MW.
1. Merancang, Menyusun tahapan konstruksi dan menghitung secara teliti system elektrikal
gedung yang akan digunakan.
2. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/ perhitungan-perhitungan
eletrikal dan kuantitasnya yang dibuat oleh anggota tim perencana.
3. Mengupayakan bahwa hasil perencanaan dapat dipahami secara benar oieh owner
seliingga dalain pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-
gambar, dan kontraktor menerapkan teknik pelaksanaan yang tepat / cocok dengan
keadaan lapangan.
d. estimator
Estimator adalah seorang lulusan S1 jurusan teknik, memiliki pengalaman 5 (lima)
Tahun. tugas pokok Estimator adalah sebagai berikut:
1) Estimator mengikuti petunjuk Tim Leader dan AhIi Bangunan Gedung;
2) Melakukan perhitungan secara teliti dan benar terhadap semua volume dan harga material
maupan upah keija serta peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
e. Computer Operator
Computer operator adalah seorang lulusan SI jurusan teknik, memiliki pengalaman 5 (lima)
Tahun.
Tugas Pokok Computer Operator sebagai berikut:

1) Membuat gainbar kerja dan detail gambar yang lengkap semuanotasi/ukuran yang Iengkap

24
sehingga inudah dipahami;
2) Membuat gambar 3 (liga) demensi yang memperlihatkan bangunan secara lengkap
sehingga tampak hasil desain yang di rencanakan secara liga demensi dan mtimudahkan
owner dalam memberi penjelasan.

K. Persyaratan Konsultan Perencana

Sebuah konsultan perencana harus mempunyai beberapa persyaratan agar dapat


mengikuti dan melaksanakan proyek khususnya proyek pemerintah, dalam hal ini
konsultan perencana harus tercantum dalam daftar rekanan mampu (DRM). Dalam DRM
di muat rekanan yang telah lulus dalam pra-kualifikasi.
1. Penetapan lulusan pra-kualifikasi di dasarkan pada hal-hal berikut :

a. Adanya akte pendirian

b. Adanya surat izin usaha yang masih berlaku

c. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP)

d. Mempunyai alamat yang sah, jelas dan nyata

e. Mempunyai referensi bank

f. Kemampuan modal usaha

g. Berada dalam keadaan mampu dan tidak di nyatakan pailit

h. Mempunyai referensi pengalaman kerja dalam bidang usaha yang di prakualifikasikan


i. Pimpinan usaha tidak berstatus pegawai negeri

j. Syarat-syarat golongan bagi pemborong/rekanan golongan ekonomi lemah berupa


pemberian bobot yang lebih tinggi dalam penilaian kriteria kualifikasi
2. DRM sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai data setiap pemborong atau
rekanan sebagai berikut :
a. Nama

25
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)

c. Alamat

d. Besarnya kekayaan perusahaan

e. Susunan modal

f. Bidang usaha

g. Daerah/tempat usaha

h. Nama karyawan atau pengurus ahli dan bidang keahliannya

i. Pengalaman kerja

L. Cara Mendapatkan Proyek

Secara umum konsultan perencana untuk mendapatkan pekerjaan dari

Bouwer (pemilik proyek) antara lain :

1. Berdasarkan pada petunjuk langsung

Konsultan perencana di undang langsung oleh pemilik proyek (bouwer) dalam hal
ini ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemilik proyek yang mengadakan
kerjasama yaitu berdasarkan pada pengalaman kerja yang telah di lakukan oleh kedua
belah pihak, prestasi kerja, atau atas referensi dan masukan dari pihak lain tentang
konsultan yang bersangkutan.
Selanjutnya perencana menerima kerangka acuan kerja (KAK) dari pemberi tugas
sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan perencanaan. Setelah menerima KAK maka
konsultan perencana membuat usulan pra rencana sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.

26
Pra rencana ini meliputi :
a. Konsep perencanaan

b. Design awal (denah, tampak dan potongan)

c. Usulan penawaran biaya (fee) perencanaan

Kemudian usulan design di presentasikan kepada pemberi tugas, di mana dalam


tahap ini konsultan perencana akan mendapatkan koreksi atau langsung di setujui. Apanila
belum di setujui, maka konsultan harus mengadakan revisi terhadap pra rencana yang di
usulkan. Setelah usulan pra rencana di setujui, maka pemberi tugas memberikan surat
perintah (SPK) sebagai dasar konsultan perencana untuk melakukan kerja sepenuhnya.
2. Berdasarkan lelang terbuka

Proyek yang akan ke konsultan perencana oleh pemilik proyek di umumkan baik
itu melalui media massa maupun dengan cara-cara lain yang lazim di lakukan untuk
memberitahukan kepada semua konsultan perencana. Dalam hal ini semua konsultan yang
sesuai klarifikasinya dan sudah memenuhi syarat sebagai rekanan pemilik proyek
mengirimkan dokumen sebagai peserta lelang.
Pemilik proyek kemudian mengundang konsultan yang mendaftar dan memenuhi
syarat untuk mengambil lelang dan KAK. Kemudian peserta lelang dalam batas waktu
tertentu membuat usulan pra rancangan dan penawaran fee perencanaan. Bouwer akan
menyeleksi dan memanggil konsultan yang di anggap mengajukan usulan terbaik dalam
hal ini desain maupun harga fee perencanaan. Bila semua sudah di setujui maka pemberi
tugas akan menerbitkan surat perintah kerja (SPK) yang berarti konsultan perencana
berhak untuk melakukan perencanaan dan wajib tunduk terhadap segala ketentuan pada
SPK.
3. Berdasarkan pada lelang terbatas

Pada prinsipnya hamper sama dengan lelang terbuka hanya saja di undang beberapa
konsultan perencana saja. Hal ini bertujuan untuk

27
memudahkan proses penentuan konsultan dengan catatan rekanan yang di undang sudah
di ketahui reputasinya.

M. Hubungan Kerja Antara Perusahaan dan Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Suatu
Proyek
Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang
melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini di buat untuk
menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.
Pada proyek pembangunan kantor ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di
dalam proyek tersebut. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.

Owner

Kontraktor

Sub Kontraktor

Gambar 2.3 Skema hubungan kerja unsur-unsur proyek

28
1. Hubungan antara konsultan perencana dengan pemilik proyek

Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi di mana


produk yang di hasilkan berupa gambar-gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat,
sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang di berikan oleh
konsultan.
2. Hubungan konsultan perencana dengan kontraktor

Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan memberikkan gambar


rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian kontraktor harus merealisasikan
menjadi sebuah bangunan.
3. Hubungan konsultan pengawas dengan konsultan perencana

Terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil desain serta peraturan-


peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas melaporkan hasil pekerjaan serta
kendala-kendala teknis yang timbul di lapangan guna di cari perubahan.

N. Proses Pengadaan Proyek dan Badan-Badan yang Terlibat

Pada proses sebuah proyek khususnya proyek pemerintah, terdapat beberapa


tahapan serta badan-badan yang terlibat. Untuk lebih jelasnya di uraikan sebagai berikut
:
a. Apabila sebuah instansi pemerintah membutuhkan adanya fasilitas-fasilitas tertentu, maka
di buat daftar usulan rencana proyek (DURP) yang dapat merupakan pengadaan atau pun
pengembangan dari proyek yang telah ada. DURP ini di buat oleh instansi daerah dan di
usulkan ke instansi pusat dan harus diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum
rencana pembangunan

29
b. Pada tingkat pusat, DURP di teliti urgensinya dan bila di setujui maka DURP akan
menjadi DUP (daftar usulan proyek). Selanjutnya, DUP ini di usulkan oleh instansi pusat
ke BAPPENAS untuk di masukkan ke RAPBN menjadi APBN
c. Jika usulan tersebut di setujui dalam siding pleno DPR, maka RAPBN berubah menjadi
APBN dan selanjutnya BAPPENAS menurunkan DUP menjadi DIP (daftar isian proyek)
kepada instansi daerah melalui instansi pusat untuk tahun anggaran yang di minta
d. Setelah instansi daerah menerima DIP maka di tunjuklah pimpinan proyek untuk
menangani proyek tersebut
e. Setelah itu, pimpinan proyek akan mencari konsultan perencanaan untuk merencanakan
proyek tersebut. Dalam hal ini pimpinan proyek di bantu oleh dinas pekerjaan umum cipta
karya sebagai penasehat teknis untuk memeriksa dan menyetujui gambar-gambar yang
telah di buat oleh konsultan perencana
f. Setelah semua pekerjaan penggambaran selesai, maka konsultan perencana membuat
dokumen pelelangan untuk aanwijzing (penjelasan tander) dan proses pelelangan
g. Pimpinan proyek lalu membentuk panitia lelang untuk melaksanakan pelelangan dan
pekerjaan pembangunan proyek
h. Selanjutnya panitia lelang bersama konsultan perencana melaksanakan aanwijzing dan
pelelangan yang diawasi oleh petugas penyelenggaraan proyek
i. Panitia lelang menentukan pemenang lelang

j. Pimpinan proyek menunjuk konsultan pengawas

k. Konsultan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan yang di lakukan


pemborong

30
O. Imbalan Jasa dan Sistem Pembayaran

1. Imbalan jasa

Besar imbalan jasa untuk perancangan bangunan dapat di lihat pada table berikut :

No Jenis Pekerjaan Persentase (%)

1 Konsepsi perancangan 13

2 Prarancangan 15

3 Rancangan pelaksanaan 26

4 Pembuatan dokumen pelaksanaan 34

5 Pelelangan 2

6 Pengawasan berkala 10

Total 100
Tabel 2.1 Imbalan jasa perancangan bangunan

2. Sistem pembayaran

Sistem pembayaran imbalan jasa tergantung antara persetujuan kedua belah pihak
yang terdapat dalam surat perjanjian (kontrak). Pembayaransesuai dengan isi surat
perjanjian. Pada pekerjaan konsultasi, perhitungan jumlah tenaga kerja dapat di bayarkan
secara bulanan. Untuk pekerjaan perencanaan, besarnya imbalan jasa di tentukan oleh
beberapa factor :
a. Biaya pekerjaan fisik

b. Luas wilayah kerja

c. Skala tarif berla

31
BAB III

TINJAUAN KHUSUS TERHADAP CV. ABIDAH KARYA DAN PROYEK KPP


PERENCANAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Didirikan pada 4 Mei 2010, CV. Abidah Karya merupakan perusahaan


swasta yang bergerak di bidang konsultan perencana, konsultan pengawas,
konsultan pelaksana dan manajemen konstruksi. Perusahaan ini memberikan
pelayanan baik dari desain, pengawasan pelaksanaan pada lapangan,
manajemen konstruksi, yang di lakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
dan berkualitas tinggi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan di
dukung oleh kemampuan personil yang profesional oleh tenaga ahli CV.
Abidah Karya, perusahaan ini memprioritaskan pelayanan dan kualitas
kepada setiap owner dengan memberikan data-data yang akurat pada setiap
penyajian produk jasa konsultan. CV. Abidah Karya turut serta menyebarkan,
mengembangkan, mengintegrasi, mengelola, memantau, mendukung dan
mengoptimalkan sistem konstruksi sepenuhnya di dukung oleh peran serta
para ahli profesional dan tenaga terampil di bidangnya.
Dalam rangka terus berkembangnya pembangunan yang ada di
Indonesia CV.

Abidah Karya sendiri telah banyak berkontribusi dalam


perencanaan struktur maupun arsitektur, khususnya pada proyek
pembangunan yang terletak di kota Makassar.
CV. Abidah Karya telah mengembangkan budaya perusahaan melalui
kompetensi kualitas sumber daya manusia sebagai usaha perusahaan dalam
rangka memberikan layanan kepada setip owner dengan memperhatikan
faktor kualitas pelayanan dan biaya yang lebih efisien

32
B. Ringkasan CV. ABIDAH KARYA

CV. Abidah Karya adalah Perusahaan perencanaan konstruksi berbentuk


Commanditaire Venootschap ( CV ). CV Abidah Karya Beralamat di Jl. Jipang Lr. 2A
No, 7 Kota Makassar.
CV. Abidah karya adalah badan Usaha yang mengerjakan Proyek Nasional. CV.
Abidah Karya saat ini memiliki kualifikasi dan dapat mengerjakan Proyek-proyek dengan
Sub Klasifikasi :
1. AR101 Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural

2. AR102 Jasa Desain Arsitektural

3. AR104 Jasa Desain Interior

4. PR103 Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan Landskap


5. RE104 Jasa Desain rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

6. RE201 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung

7. RE202 Jasa Pengawas Pekerjaan Teknik Sipil transportasi

8. RE203 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air


C. Data Umum

Nama Badan Usaha : CV. ABIDAH KARYA


Alamat : Jl. Jipang Lr. 2A No. 7
Kabupaten/Kota : Makassar
Fax : 0411-5034898
NPWP : 03.026.972.4-805.000
Bentuk Badan Usaha : CV
Jenis Badan Usaha : Persekutuan Komanditer

33
Asosiasi : PERKINDO

D. Kualifikasi dan Klasifikasi

• Registrasi AR101

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR101-jasa Nasihatdan Pra desain Arsitektural
Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi AR102

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR102-jasa Desain Arsitektural Kualifikasi K2,
dengan Kemampuan Dasar RP. 391,000 Pada tahun 2015
• Registrasi AR104

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR104-jasa Desain Interior Kualifikasi K1,
dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi PR103

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi PR103-jasa Perencanaan dan Perancangan


lingkungan bangunan dan Landskap Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0
Pada tahun 0
• Registrasi RE104

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE104-jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
teknik Sipil Transportasi Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi RE201

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE201-jasa Pengawas Konstruksi Bangunan


Gedung Kualifikasi K2, dengan Kemampuan Dasar RP. 360,000 Pada tahun 2017
• Registrasi RE202

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE202-jasa Pengawas Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi RE203

34
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE203-jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Air Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0

E. Registrasi tahun ke 2 (29/01/2020)

• Registrasi AR101

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR101-jasa Nasihatdan Pra desain


Arsitektural Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi AR102

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR102-jasa Desain


Arsitektural Kualifikasi K2 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi AR104

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR104-jasa Desain Interior Kualifikasi K1


Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi PR103

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi PR103-jasa Perencanaan dan Perancangan


lingkungan bangunan dan Landskap Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE104

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE104-jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
teknik Sipil Transportasi Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE201

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE201-jasa Pengawas Konstruksi Bangunan


Gedung Kualifikasi K2 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE202

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE202-jasa Pengawas Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE203

CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE203-jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi

35
Teknik Sipil Air Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
F. Tinjauan Terhadap Proyek KPP
1. Lokasi KPP
a. SMPN 19 Makassar
Jl. A. Mappanyukki No.66, Mario, Kec. Mariso, Kota Makassar

Gambar 3.1 Lokasi Proyek Rehabilitasi SMPN 19 Makassar


Sumber : Google Earth, Tanggal 10 Mei 2022
b. SMPN 20 Makassar
Jl. Inspeksi Pam No.20, Manggala, Kec. Manggala, Kota Makassar

Gambar 3.1 Lokasi Proyek Rehabilitasi SMPN 20 Makassar


Sumber : Google Earth, Tanggal 10 Mei 2022

36
c. SMPN 29 Makassar
Jl. A. Mappanyukki No.66, Mario, Kec. Mariso, Kota Makassar

Gambar 3.1 Lokasi Proyek Rehabilitasi SMPN 29 Makassar


Sumber : Google Earth, Tanggal 10 Mei 2022
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja Praktek Profesi Bidang perencanaan di laksanakan selama 2
(Dua) Bulan yang terhitung sejak tanggal 30 Agustus smpai 30 Oktober 2021.
3. Lingkup Pekerjaan

Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu perusahaan melakukan orientasi


dan pengenelan lingkup pekerjaan yang telah di sepakati oleh pemberi tugas kepada
Praktikan. Ada beberapa data awal yang menjadi pegangan bagi Konsultan Perencana
dan Praktikan sebelum melakukan survey lokasi, berikut datanya:
NO URAIAN / CATATAN

1 Penggantian Atap dan Plafond 4 RKB

2 Perencanaan Peninggian Lantai Ruang Kelas 1 Sampai 2 Kelas


3 Pengecetan Tembok dan Plafond Kayu
4 Rencana Peninggian Lantai Kelas di kondisikan
Rencana Anggaran ±50 𝑐𝑚
5 Rehab Pintu dan Akibat Peninggian Ruang Kelas

Tabel 3.1 Data Survey Awal SMPN 19 Makassar

Sumber : Data Perusahaan

37
NO URAIAN / CATATAN

1 Gedung A (4 RKB)

1. Penggantian plafond calsiboard

2. Perbaikan/Penyetelan Rangka Plafond

3. Pengecetan Atap, Plafond, Tembok dan Kayu


2 Gedung B (3 RKB)

1. Penggantian Atap dan Spandek

2. Penggantian Plafond calsiboard ( presentase )

3. Pengrataan

Tabel 3.1 Data Survey Awal SMPN 20 Makassar

Sumber : Data Perusahaan


NO URAIAN / CATATAN

1 Penggantian Atap ke Atap Spandek

2 Penggantian plafond dan Rangka


3 Penggantian Lantai Keramik lantai 2
4 Pengecetan Tembok, Plafond dan Kayu
5 Rehab Daun Pintu
6 Penggantian lantai tangga
7 Penggantian kunci pintu
8 Talang air
9 Pembuatan Sekat Permanen Antar Ruang Kelas dan Lab
10 Pergantian Kunci Pintu

Tabel 3.1 Data Survey Awal SMPN 29 Makassar

Sumber : Data Perusahaan

38
4. Data Umum Proyek
Proyek ini merupakan Proyek rehabilitasi sarana pendidikan Sekolah Menengah
Pertama yang ada di Kota makassar, dan masuk tahap Perencanaan di Tahun 2021.
• Nama Proyek : Rehabilitasi Sarana Pendidikan
• Fungsi Proyek : Sarana Pendidikan
• Tahap Pelaksanaan : Rehabilitasi
• Lokasi Proyek : Terlampir
• Biaya Konstruksi : Rp. 1.500.000.000.00
• Konsultan Perencana : CV. Abidah Karya
• Konsultan Pengawas/MK : -
• Kontraktor Pelaksana :-

a. Pihak-pihak yang Terlibat

1) Pemberi Tugas / Owner

Nama Instansi : Dinas Pendidikan Kota Makassar

Alamat Instansi : Jl. Letjen Hertansing, No. 08

2) Konsultan Perencana

Nama Instansi : CV. Abidah Karya

Alamat Instansi : Jl. Jipang Raya Lr.2 A No.7

3) Konsultan Pengawas / MK Nama Instansi :-


Alamat Instansi :-

4) Kontarktor Pelaksana

Nama Instansi :-

Alamat Instansi :-

39
b. Latar Belakang Proyek

Kota Makassar ingin mewujudkan diri sebagai daerah yang mempunyai daya saing
kuat untuk menghadapi persaingan era globalisasi. Untuk mampu bersaing, Kota
Makassar harus memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di bandingkan dengan
daerah- daerah lainnya. Melihat perkembangan Kota Makassar dalam beberapa tahun
terakhir begitu pesat, kurang seimbang dengan pengendalian yang ketat membawa wajah
Kota Makassar kurang tertata dan 27 kumuh. Kondisi demikian dapat menimbulkan citra
negatif dan melemahkan daya saing daerah. Oleh karena itu di perlukan upaya besar dan
sungguh untuk mengubah citra kota melalui penataan bangunan dan lingkungan.
Dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas pemanfaatan lahan di kawasan
kota khususnya dan dalam rangka menciptakan kawasan yang lebih teratur , di harapkan
dengan terbangunnya gedung ini maka sinergitas pelayanan kepada masyarakat lebih
teratur, terarah dan efesien.

40
BAB IV
KEGIATAN KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN KRITIS

A.Kegiatan Dalam Kerja Praktek Perencanaan


1. Pengenalan
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum memulai praktek perencanaan, sehingga
di mungkinkan kepada kami untuk tahu betul akan kondisi perusahaan termasuk dengan
proyek Rehab SMPN 19, 20, dan 29 Makassar yang akan kami tangani. Selain itu kami
juga diberikan pengenalan lebih lanjut tentang dunia kerja profesi arsitek.

2.Pengarahan
Proyek ini merupakan proyek yang di tangani oleh CV. ABIDAH KARYA. Jadi sebelum
kami memulai praktek perencanaan ini, kami terlebih dahulu diberikan pengarahan
langsung Pembagian tugas dibagikan langsung oleh bapak Nursyam,S.T.,M.T selaku
Direktur utama yang dilakukan berdasarkan jumlah kelompok yang ikut serta dalam kerja
praktek di CV.Abidah Karya.

3.Pemberian Tugas
a. Tinjauan umum pemberian tugas
Pembagian tugas di dasarkan pada kemampuan dasar dalam melakukan desain termasuk
pengoperasian program autocad, dan aplikasi yang terkait, Selama praktik perencanaan
skill itulah yang akan terus di aplikasikan dalam dunia kerja nantinya. Kami diberikan
tugas desain perencana dan gambar detail daribeberapa gambar sesuai kemampuan kami.
Ada satu hal yang paling penting dalam pelaksanaan praktik perencanaan adalah kerja tim,
sehingga deadline gambar yang telah ditetapkan bisa mencapai target yang di inginkan

Adapun progress selama sembilan minggu yakni :

41
A. Minggu pertama

Pada minggu pertama, praktikan terlebih dahulu melakukan pengenalan satu sama
lain antara pembimbingn dan praktikan . Selanjutnya praktikan dikenalkan dengan proyek
rehabilitasi sekolah yang akan dikerjakan. Sesudah pengenalan, praktikan menuju lokasi
sekolah rehabilitasi sesuai pembagian kelompok yang sudah di bagi oleh tim konsultan
CV. Abidah Karya. Survey sekolah pun dilakukan agar praktikan dapat ukuran atau detail
sekolah yang akan di kerjakan sehingga praktikan bisa mengaplikasikan gambar denah
eksisting sekolah yang ingin di rehabilitasi. gambar eksisting dikerjakan agar bangunan
yang lama dapat terlihat dan bisa di bandingkan dengan yang baru nantinya.

Gambar 4.1 gedung eksisting SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.2 gedung eksisting SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Pribadi

42
Gambar 4.3 gedung eksisting SMPN 29 Makassar

Sumber : Dokumentasi Pribadi

B. Minggu kedua

Pada minggu kedua, lanjut dengan mengerjakan gambar site plan dan gambar denah
eksisting dengan menggunakan software autocad. Gambar ini dikerjakan secara tim
sebanyak 3 orang dalam satu tim, dimulai dengan gambar site plan setiap sekolah, denah
dan detail pintu / jendela eksisting setiap sekolah. Dan di akhir minggu kedua ini gambar
di asistensi oleh pembimbing kp dan hasilnya, masih ada beberapa gambar yang masih
kurang.

Gambar 4.4 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

43
Gambar 4.5 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.6 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.7 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

44
Gambar 4.8 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.9 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.10 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

45
C. Minggu ketiga

Pada minggu ketiga, lanjut dengan gambar site plan, denah pintu / jendela eksisting
yang masih perlu di perbaiki. Gambar tersebut juga tetap di kerjakan dengan tim
beranggotakan 3 orang. Setelah selesai gambar pun di asistensi kembali oleh pembimbing
kp dan setelah asistensi pembimbing KP menyuruh agar dilanjutkan gambar ke denah
rancangan yang akan direhabilitasi.

Gambar 4.11 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahan

Gambar 4.12 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

46
Gambar 4.13 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.14 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.15 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

47
D. Minggu keempat

Pada minggu keempat, lanjut dengan gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah. Gambar tersebut tetap dikerjakan dengan tim, dan gambar
dikerjakan dalam satu minggu.

Gambar 4.16 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.16 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

48
Gambar 4.17 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.18 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahan

Gambar 4.19 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

49
Gambar 4.20 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.21 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

E. Minggu kelima

Pada minggu kelima, asistensi gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah. Setelah di asistensi masih ada beberapa gambar yang kurang
lengkap. Setelah asistensi kami bertiga bergegas untuk memperbaiki gambar yang masih
kurang, disamping itu juga kami menggambar potongan eksisting dan tampak eksisting.

50
Gambar 4.22 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.23 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaa

Gambar 4.24 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

51
Gambar 4.25 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.26 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.27 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

52
F. Minggu keenam

Pada minggu keenam, asistensi gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah, dan juga gambar potong eksisting, tampak eksisting. Setelah di
asistensi pembimbing kp menyuruh agar dilanjutkan gambar ke detail pintu dan jendala
baru / rehabilitasi. adapun gambar potongan dan tampak eksisting masih ada yang harus
dirubah.

G. Minggu ketujuh

Pada minggu ketujuh, lanjut dengan gambar potongan dan tampak asistensi, lalu
dilanjutkan dengan gambar detail pintu dan jendala baru / rehabilitasi setiap sekolah. Dan
tetap dikerjakan dengan tim beranggotan 3 orang.

Gambar 4.28 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.29 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

53
Gambar 4.30 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.31 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Gambar 4.32 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar


Sumber : Dokumentasi Perusahaan

54
H. Minggu kedelapan

Pada minggu kedelapan, lanjut untuk asistensi gambar potongan dan tampak
asistensi, dan juga gambar detail pintu, jendela baru / rehabilitasi. hasil dari asitensi
pembimbing KP menyuruh agar gambar di masukkan ke dalam etiket yang sudah ada dari
CV.Abidah karya kontraktor.

I. Minggu kesembilan

Pada minggu kesembilan, lanjut untuk memasukkan gambar ke etiket dan


merapikan semua gambar yang ingin diserahkan oleh pembimbing KP. Demikian kerja
praktikan dari kelompok kami dan kami juga se tim berterima kasih oleh CV.Abidah
Karya Kontraktor sudah menerima kami turut serta dalam perencanaan / rehabilitasi
sekolah menengah pertama di sulawesi selat

J. Pengalaman praktikan selama kerja praktek profesi

Selama mengikuti kerja praktek profesi di bidang perencanaan, kegiatan-kegiatan


yang telah dilakukan oleh praktikan antara lain:
• Menggambar dengan menggunakan fasilitas auto cad Pengenalan dasar yang dilakukan di
bangku kuliah mampu teraplikasi dengan baik ketika melakukan praktik kerja
perencanaan ini, namun satu hal yang sangat penting ketika mengerjakan proyek yaitu
memperhatikan gambar sampai detail-detailnya. Dan juga kami mendapat tambahan ilmu
tentang cara mudah mengoperasikan auto cad.
• Adapun jugan manfaat praktik perencanaan ini ialah, Menambah pengetahuan,
pengalaman dan wawasan dalam proses belajar khususnya mendesain. Mampu bekerja
sama (team work) dalam proyek, Dapat mempelajari teori-teori baru yang berbeda dari
teori yang dijelaskan pada kampus, serta mempelajari masalah-masalah yang ada dalam
penerapannya.

55
K. Tugas yang dikerjakan selama kerja praktek profesi

Dalam pelaksaan praktik ini tidak terlepas dari proses asistensi dan revisi secara terus
menerus. Adapun gambar-gambar yang praktikan kerjakan adalah:
a. Denah

b. Potongan

c. Tampak

d. Detail pintu & jendela

L. Evaluasi Waktu Perencanaan

Selama mengikuti kerja praktek profesi tahap perencanaan, pekerjaan yang telah
dilakukan telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS, walaupun banyak
koreksi dan revisi gambar yang dilakukan oleh konsultan perencana. Namun itu semua
telah mengajarkan mahasiswa KP bagaimana tanggung jawab terhadap gambar masing-
masing.

M. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )

1. Pengertian Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya Adalah perkirakan perhitungan atas banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan, alat dan upah serta biaya lainya yang berhubungan dengan
pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek. RAB atau Rencana Anggaran Biaya biasanya
di buat sebelum proyek di laksanakan, untuka itu di sebut sebagai rencana atau perkiraan
atau estimasi biaya dan bukan angggaran yang sebenarnya.
RAB umunya dibuat oleh dinas atau intansi pemerintah , perencana proyek, atau
kontraktor. Rencanan Anggaran Biaya dihitung berdasarkan gambar – gambar rencana
dan spesifikasi yang sudah di tentukan , upah tenaga kerja, harga upah dan alat. Orang
yang mengerjakan.

56
2. Tujuan dan fungsi Rencana Anggaran Biaya

Tujuan pembuatan RAB adalah untuk mengetahui harga bagian atau item pekerjaan
sebagai pedoman yang mengeluarkan biaya dalam masa pelaksanaan pembangunan.
Selain itu juga bertujuan supaya bangunan uang akan didirikan dapat dilaksnakan dengan
efektif dan efisien. Efektif dan efisien dimaksud adalah mendirikan bangunan dengan
perhitungan biaya yang tepat dan ekonomis, namun bangunan yang dihasilkan tetap
berkulitas sesuai dengan standar yang berlaku.
Sedangkan fungsi RAB adalah sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai
alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan. Melalui RAB inilah bisa diperhitungkan atau
mengetahui secara pasti berapa biaya yang di butuhkan untuk mendirikan bangunan sesuai
dengan permintaan owner
3. Cara Menyusun RAB

Dalam penusunan RAb suatu bangunan , ada 2 cara yang dapat di lakukan yaitu:
a) Perhitungan melalui Anggaran biaya kasar (taksiran) Sebagai pendoman dalam Menyusun
anggaran biaya kasr harga satuan tiap meter persegi luas lantai. Anggaran biaya kasar
dipakai sebagai pedoman dalam penyusun anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun Namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap meter persegi luas
lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
b) Perhitungan melalui Anggaran Biaya Teliti
Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan
teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat - syarat penyusunan anggaran biaya.
Jika pada anggaran biaya kasar harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap
luas lantai m2, maka anggaran biaya tetili dihitung berdasarkan.
• Bestek

Bestek bangunan untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat -syarat teknis.
• Gambar bestek

Gambar bestek bergunan untuk menetukan atau mengitung besarnya masing – masing
volume pekrjaan.
• Harga satuan pekerjaan

57
Harga satuan pekerjaan ini di peroleh melali harga satuan bahan dan harga satuan upah
berdasarkan perhitungan Analisa BOW.BOW (Burgerlijke Openbare werken ) adalah
suatu ketentuan dan ketepan umun yang di tetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari
1921 Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda Analisa BOW hanya dapat di
pakai pekerjan padat karya , yang memakai peralatan konvesional.
4. Tahapan dan data penyusun RAB

Tahapan yang dilakukan untuk Menyusun RAB adalah sebagai berikut:


• Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga, serta kemanpuan pasar untuk
menyediakan bahan atau material konstruksi secara kontinu
• Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlakukan di daerah ke lokasi
proyek
• Melakukan analisis perhitungan bahan dan upah dengan menggunakan analisisyang
diyakini baik dalam pembuatan anggaran. Di pasaran terdapat buku SNI analisis upah dan
bahan

Data – data yang di perlukan untuk penyusun RAB adalah sebagai berikut.
1. Peraturan dan syarat- syarat ( RKS atau kontrak)

2. Gambar rencana

3. Berita acarah atau risalah penjelasan pekerjaan ( untuk bangunan yang dilelang)
4. Buku analisis upah dan bahan ( SNI analisis upah dan bahan)

5. Daftar analisis harga upah dan bahan .

6. Peraturan normalisasi yang besangkutan .

7. Peraturan bangunan negara dan bangunan setemper.

5. Rencana kerja syarat – syarat ( RKS)

Dalam manajemen konstruksi, penyusun rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)
dibuat setlah DED ( detail engineering design ) dan spesifikasi teknis disusun. Karena di
dalam dokumen RKS lah yang merinci jenis bahan yang diperlukan dan cara

58
pemasanganya . Sesudah hal tersebut dibuat , rencana Anggaran Biaya (RAB) dapt
disusun.
RKS disusun oleh konsultan perencanan dan wajib di baca oleh pesrta tender. Pesrta
pengandaan barang jasa harus membaca, paham dan setuju pada pentunjuk-petunjuk yang
tertulis pada rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) proyek. Apabila berlandaskan pada
alasan tidak membaca , kurang paham, tidak setuju atau salah tafsir terhadap persyaratan
apapun dalam dokumen RKS, maka panitia lelang akan memperhitungkan gugatan yang
disampaikan oleh peserta tender

a. ergertian RKS

Rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) adalah dokumen uang digunakan oleh
penyedia sebagai pendoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan . RKS proyek
berisikan nama pekerja berikut penjelasannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta
prosedur pelaksananya , syarat mutu pekerjaan dan persyaratan. Lainyang wajib di penuhi
oleh penyedia pekerja konstruksi. RKS ini biasanya akan disampaikan Bersama dengan
gambar-gambar detail pekerjaan yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang
dilaksanakan.
Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) umunya terdiri dari tiga bagian, yaitu syarat
umum , syarat administrasi, dan syarat teknis. Syarat – syarat administrasi yang dimuat
dalam RKS berisikan metode / tata laksana yang diperlukan oleh pelaksanan – kontraktor
untuk menyiapkan penawaran sesuai dengan oleh penguna jasa
.Metode penawaran tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan,
evaluasi, penawaran dan petujukan penyedia barang ? jasa, termasuk hak, kewajiban, dan
resiko dimuat dalam syarat-syarat umum kontrak. Oleh karena untuk menhindari
perbedaan penafsiran/ penagaturan pada dokumen lelang. Penyedian jasa harus
mempelajari dengan seksama untuk menghidari pertentangan pengertian. Jika ada yang
tidak dipahami oleh penydia, panitia lelang memberikan sesi ( rapat pemberian penjelasan
pekerjaa

59
b. Format penyusun RKS

RKS sebagai kelengkapan gambar kerja harus dibuat selengkap mungkin dengan
maksud agar didalam pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan. Kalimat dalam RKs
diusahakan agar disusun sedemikian rupa, sehingga cukup jelas, terperinci, mudah
dipahami dan tidak menimbulkan keraguan – keraguan. Berikut dibawah ini contoh
penyusunan RKS yang format daftar isi penulisannya tertulis secara terperinci:
BAB 1 Syarat – syarat Umum

Bab I Syarat – syarat umum ini berisi keterangan atau penjelasan :


1. Pemberi tugas / pemili proyek ( Bouwheer)

2. Mengenai perencana, pengawas, pemborong/ kontraktor.


3. Mengenai Syarat peserta Lelang

4. Mengenai Prosedur pengadaan/ pelelangan mulai dari bentuk surat penawaran dan cara
penyampainya.
BAB II Syarat – syarat Umum

Bab II ini biasanya berisi tentang hal – hal sebagi berikut :

1. Peraturan – peraturan pelasanaan.

2. Rencana kerja

3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

4. Tanggal waktu penyerahan

5. Syarat pembayaran

6. Dendan atas keterlambatan .

7. Besar jaminan penawaran.

8. Besar jaminan pelaksanaan.

9. Pemandatanganan surat perjanjian pemborongan( kontraktor)


10. Pekerjaan tambah/ kurang.

60
11. Buku harian, laporan – laporan (harian, mingguan)

12. Pemberian pekerjaan kepada pihak ketiga

13. Perselisihan

14. Resiko

15. Aturan pembayaran; dan lain-lain.

BAB III Syarat – syarat teknis

Bab III ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Jenis dan uraian pekerjaan.

2. Jenis dan Mutu Bahan yang digunakan .

3. Cara pelaksanaan pekerjaan mulai dari bagian pekerjaan persiapan sampai dengan
pekerjaan penyelesain.
4. Merk material / bahan.

f. Pembahasan Kritis

Pada pembahasan kritis ini, Praktikan mencoba menguraikan pengalam yang


dianggap baru dimana belum pernah di temukan di bangku perkuliahan.
a) Pekerjaan Rehabilitasi

Salah satu daya tarik dan pembeda adalah, ketika praktikan mendapatkan
kesempatan untuk ambil bagian dalam pekerjaan rehabilitasi. Sebagaimana kita tahu
bersama bahwa rehabilitasi adalah proses perbaikan suatu fungsi yang sudah tidak layak
pakai.
Praktikan menganggap bahwa proses rehabilitasi ini merupakan pengalam baru
yang di berikan perusahaan. Dimana di bangku perkuliahan praktikan selalu diberikan
tugas besar oleh bebrapa dosen untuk membuat desan atau perancangan baru.

61
b) Proses Survey

Berbeda dengan pengalaman-pengalaman yang praktikan telah dapatkan


sebelumnya di bangku perkuliahan pada proses survey. Jika sebelumnya praktikan
melakukan survey untuk kemudian bisa membuat analisa atau menyusun konsep Mikro
dan makro. Di proyek rehabilitasi ini praktikan menemukan beberapa pengalaman baru
dan metode baru dalam survey, diantaranya praktikan melihat bahwa tujuan dari survey ini
lebih kepada pengumpulan data eksisting dan pemeriksaan ruang dan fungsi bangunan
yang akan di rehabilitasi.

Selain itu beberapa metode baru dalm survey juga kami dapatkan, diantaranya adalah
teknik penggunaan meter manual dengan benar dan cepat dan penggunaan alat ukur digital
(Digital Measure tools).

c) Metode Kerja

Pada poin ini, praktikan mencoba menarasikan akan metode kerja dengan sistem
team work. Pada proyek rehabilitasi sekolah menengah pertama yang dilakukan
dibeberapa sekolah di Kota makassar. Pada pekerjaan ini metode yang diterapkan
praktikan kira, jauh berbanding balik dari apa yang didapatkan di bangku perkuliahan.
Jika pembelajaran di bangku perkuliahan praktikan di tekan untuk kerja secara individu,
maka di proyek ini kita diajarkan akan disiplin kerja dan menerapkan sistem Team Work.
Walaupun di bawah tekanan dan dadline waktu yang diberikan dalam kontrak kerja.

62
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Profesi ( KKP ) bidang perencanaan dilakukan di


CV. Abidah Karya dalam kurun waktu 2 bulan , banyak memberikan ilmu pegetahuan
dan pengalaman baru yang berhubungan dengan perencanaan suatu proyek. Konsultan
perencanaan memberikan beberapa wawasan ilmu dan pengalaman tentang proyek yang
belum kami dapatkan di bangku kuliah dan beradaptasi dilingkungan perusahan dan dunia
kerja.
Dalam pelaksanaan kerja Praktek Profesi dibidang perencanaan, kami dapat sedikit
menyimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab, ketelitian, kesabaran
yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin dalam mengikuti peraturan
bekerja dan disiplin waktu menjadi tanggung jawab kita agar tugas – tugas yang diberikan
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Selain itu bekerja dibawah tekanan dan
kekompakan team betul-betul diperhatikan dalam preoses kerja sehingga bisa
menyelesaikan kerjaan tepat waktu.

B. SARAN

Adapun Harapan dan Mamfaat yang dititipkan Praktikan di antaranya:


1. Bagi Pembaca, dari hasil Program Kerja Praktek ini semoga bisa menjadi acuan maupun
referensi untuk memperkaya wawasan dan keilmuan terkait tugas, fungsi dan hal-hal lain
mengenai profesi Arsitektur di dunia kerja terkhusus di bidang perencanaan.
2. Bagi instansi/perusahaan, dari hasil kerja praktek yang kemudian disusun dalam sebuah
laporan bisa menjadi pertimbangan dan acuan dalam pengambilan kebijakan sekaligus
bahan evaluasi akan kinerja dan peran Praktikan dalam pelaksaan sebuah proyek.

63
SURAT BALASAN
SURAT
KETERANGAN
SELESAI KERJA
PRAKTEK (KP)
ABSENSI
SCAN LEMBAR PENILAIAN
A. Kegiatan Dalam Kerja Praktek Perencanaan ................................................................... 42

B. Tinjauan Terhadap Tahapan Perencanaan dan perancangan ........................................... 44

C. Tinjauan Proses Operasional Proyek ............................................................................... 45

D. Tahap Pelaksanaan Kerja Praktek Perencanaan .............................................................. 46

E. Pembahasan Kritis 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 70

B. Saran 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 72

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Konsultan Engineering Design Projects 23 Gambar 2. 2


Struktur Organisasi Konsultan Architecture Design Projects 23 Gambar 2. 3 Skema
Hubungan Kerja Unsur-Unsur Proyek ................................................................ 27
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi CV. ABIDAH KARYA ................................. 32

Gambar 3. 2 Lokasi Proyek KP Prencanaan ....................................................... 39

Gambar 4. 1 Ikon Aplikasi Autocad dan Sketchup ............................................. 43

Gambar 4. 2 Foto Proses Perencanaan ................................................................ 47

Gambar 4. 3 Foto Proses Perencanaan ................................................................ 48

Gambar 4. 4 Foto Proses Perencanaan ................................................................ 48

Gambar 4. 5 Foto Proses Perencanaan ................................................................ 49

Gambar 4. 6 Gambar Denah Basement Lt.1 ....................................................... 50

Gambar 4. 7 Gambar Denah Basement Lt.2 ....................................................... 50

Gambar 4. 8 Gambar Denah Kantor Lt.1 ............................................................ 51

Gambar 4. 9 Gambar Denah Kantor Lt.2 ............................................................ 51

Gambar 4. 10 Gambar Denah Lantai Top ........................................................... 52

Gambar 4. 11 Gambar Potongan X-X................................................................. 53

Gambar 4. 12 Gambar Potongan Y-Y................................................................. 53

Gambar 4. 13 Gambar Tampak Depan Dan Belakang ........................................ 54

Gambar 4. 14 Gambar Tampak Samping Kanan dan Kiri .................................. 54

Gambar 4. 15 Gambar Rencana Poer .................................................................. 55

Gambar 4. 16 Gambar Rencana Kolom .............................................................. 55

Gambar 4. 17 Gambar Detail .............................................................................. 56

vi
Gambar 4. 18 Gambar Perspektif 3D .................................................................. 56

Gambar 4. 19 Gambar Perspektif 3D .................................................................. 57

Gambar 4. 20 Gambar Perspektif........................................................................ 57

Gambar 4. 21 Gambar Denah Basement Lt.1 ..................................................... 58

Gambar 4. 22 Gambar Denah Basement Lt.2 ..................................................... 59

Gambar 4. 23 Denah Lantai 1 ............................................................................. 59

Gambar 4. 24 Denah Lantai 2 ............................................................................. 60

Gambar 4. 25 Potongan X-X .............................................................................. 61

vii
Gambar 4. 26 Potongan Y-Y .............................................................................. 61

Gambar 4. 27 Tampak Depan Dan Belakang ..................................................... 62

Gambar 4. 28 Tampak Samping Kanan dan Kiri ................................................ 62

Gambar 4. 29 Rencana Poer................................................................................ 63

Gambar 4. 30 Rencana Balok & Ringbalk Lt. Top............................................. 63

Gambar 4. 31 Detail Pembesian.......................................................................... 64

Gambar 4. 27 Detail Poer Plat ............................................................................ 65

Gambar 4. 28 Detail Poer Plat ............................................................................ 65

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Imbalan Jasa Perancangan Bangunan

DATA
PERUSAHAAN
DED
RAB
RKS
TIME SCHEDULE

Anda mungkin juga menyukai