Bidang Perencanaan
2. Muhammad Attar,S.T.,M.T
Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya. Yang
telah mengaruniakan kita bermacam-macam anugrah yang besar dengan ilmu pengetahuan
yang telah di berikan kepada kita serta atas segala kemudahan dan pertolongan-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada baginda tercinta Rasulullah SAW, beserta para sahabat, keluarga dan pengikut-
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. yang selalu menjadi panutan bagi pengikutnya
menuju Cahaya Islam dan Kebenaran.
Alhamdulillah penyusunan laporan kerja praktek profesi ini akhirnya dapat kami
selesaikan. Laporan ini di sajikan sebagi syarat utama dalam menyelesaikan mata kuliah
Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Laporan kerja praktek profesi ini di susun berdasarkan
apa yang kami peroleh selama menjalankan proses kerja praktek pada konsultan perencana
dengan proyek “REHABILITASI SMPN 19 MAKASSAR, SMPN 20 MAKASSAR,
DAN SMPN 29 MAKASSAR” dan berdasarkan data-data dari konsultan yang
bersangkutan
1. Bapak Nursyam, S.T., M.T, dan Bapak Muhammad Attar, S.T.,M.T. selaku dosen mata
kuliah Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2. Pimpinan dan seluruh staff CV. ABIDAH KARYA yang telah membantu kami selama
pelaksanaan kerja praktek profesi ini.
ii
3. Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Akhir kata, dengan teriring doa yang tulus, ungkapan terima kasih yang tak terhingga dan
permohonan maaf apabila terjadi kesalahan baik yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan mengampuni kita semua. Besar
harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memperluas wawasan kita semua.
Amin
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
iv
G. Jenis dan KriteriaKonsultan Perencana ........................................................................... 16
v
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai dengan
bidang yang di gelutinya. Pengetahuan tanpa penalaran yang cukup tentu sangat di
sayangkan di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini. Dalam memperoleh ilmu
pengetahuan baru tentang perkembangan Dunia arsitektur sangat mudah dan cepat
diantaranya dengan mengakses informasi atau data secara online atau via internet di
sanding proses belajar mengajar yang berlangsung di bangku perkuliahan. Namun, semua
itu tidak cukup untuk memberi gambaran atau pengetahuan langsung tentang Dunia
Arsitektur.
Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum
mengalami pengalaman kerja untukterjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu
pengetahuan yang di peroleh di kampus yang bersifat statis (pada kenyataannya masih
kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata), teori
yang di peroleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan
waktu serta ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang di peroleh masih terbatas..
Berdasarkan hal tersebut maka kerja praktek cukup mendongkrak pengetahuan
mengenai dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu dalam berproses di matakuliah ini kami
di beri kesempatan untuk mengimplementasikan di siplin ilmu yang kami pelajari di
bangku kuliah dan juga kami bisa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna
bagi kami ketika dapat terjun langsung ke lapangan..
Di samping itu dalam kerja praktek ini mahasiswa juga dapat mulai mengenal
banyak pihak yang terkait dengan dunia proyek arsitektur yang
nantinya dapat memberi banyak referensi dan koneksi sehingga memudahkan ketika
sudah tejun ke dunia kerja atau proyek. Arsitektur selalu menyangkut suatu masalah
1
penataan suatu kota di mana pada permulaannya, yakni arsitek tersebut mengerahkan
semuaambisinya untuk mendapatkan suatu jarak panjang yang paling baik darisuatu
struktur bangunan yang di buatnya, serta di lihat dari segala sudut pandang. (Nursuina
Rahma, 2007) selain itu Arsitektur sendiri adalah ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan lingkungan binaan (Artefak), mulai dari lingkup makro seperti perencanaan
dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap. Hingga ke lingkup mikro
seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti
yang sempit, arsitektur seringkali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan bangunan. Dalam istilah lain, istilah “Arsitektur” sering juga di pergunakan
untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perencangan”.
Sedangkan Arsitek berasal dari bahasa latin architekton (master pembangun),
arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu). Jika ilmu dan seni perencanaan dan
perancangan lingkungan binaan (artefak) di namai “Arsitektur”, maka orang yang
mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut di namai “arsitek”. Jadi
arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam seni dan ilmu
perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) seperti perencanaan dan
perancangan kota, lingkungan, kawasan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan
produk. Arti lebih umum lagi, arsitek adalah seorang perancang skema atau rencana.
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan
memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang di lakukan kontraktor.
Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang di lakukan pada salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan perencanaan adalah calon arsitek akan
di perkenalkan secara dekat, lebih komunikatif dan komprehensif dalam hal perencanaan
dan perancangan suatu proyek pembangunan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu yang
memerlukan suatu koordinasi, integrasi dan toleransi yang timbal balik untuk hasil yang
terpadu dan optimal. Konsultan perencanaan dalam hal ini adalah perencanaan di lakukan
di CV. ABIDAH KARYA
Pembangunan di Indonesia ini semakin pesat khususnya dalam bidang
konstruksi, di mana dalam era otonomi daerah dan percepatan pertumbuhan
2
ekonomi nasional mengarah pada pembangunan Indonesia bagian timur. Seiring dengan
perkembangan tersebut kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas dan professional
sangat di perlukan sebagai pelaksana pembangunan, sedangkan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional yang ada khususnya di Indonesia bagian timur di anggap
belum seimbang dengan perkembangan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di atas maka di dirikan pendidikan
tinggi Universitas Islam Negeri Alauddin khususnya pada jurusan Teknik Arsitektur yang
di harapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai yang professional.
Sebagai mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar khususnya
pada bidang Teknik Arsitektur, pada era sekarang ini di tuntut untuk memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat praktis untuk menganalisis atau memecahkan
suatu permasalahan yang timbul di lapangan ataupun di kantor. Melihat hal tersebut di
atas maka salah satu mata kuliah pada semester VII (tujuh) jurusan Teknik Arsitektur yaitu
kerja praktek (KP) merupakan wadah yang tepat untuk menambahkan pengalaman serta
meningkatkan potensi dan keterampilan yang akan di gunakan kelak dalam menghadapi
masalah di lapangan atau di kantor
3
B. Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek
1. Maksud
Adapun maksud dengan di adakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa/i dapat mempelajari mekanisme kerja suatu perusahaan dengan melihat secara
langsung tentang prinsip - prinsip kerjanya
b. Mahasiswa/i dapat mengetahui proses kerja atau kegiatan biro konsultan perencanaan
dalam mengelola suatu proyek
c. Mahasiswa/i dapat mengetahui tahapan-tahapan perencanaan suatu proyek
4
2. Tujuan
c. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang perencanaan serta melatih mahasiswa/i dalam pemecahkan
masalah yang terjadi di lapangan.
d. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya sebagai bekal untuk terjun langsung
di lapangan
e. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk sebuah penugasan sekaligus
memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah jurusan arsitektur.
C. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
1. Lingkup
Lingkup kerja praktek bidang perencanaan di batasi dalam bidang perencanaan pada
suatu proyek di mana praktek terjun langsung ke proyek melalui biro konsultan dalam hal
ini menyangkut bagaimana suatu praktek dapat turut dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan gambar- gambar kerja mengenai perencanaan proyek di
lapangan, pemahaman gambar kerja dan pengamatan lapangan.
2. Waktu pelaksanaan kerja
Metode yang di gunakan dalam kerja praktek bidang perencanaan ini adalah
mahasiswa/i yang melaksanakan kegiatan ini akan terlibat langsung dalam pekerjaan
5
perencanaan sebuah proyek, ikut menangani usulan-usulan pembuatan desain, ikut
merevisi mekanisme kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
di evaluasi kembali oleh pemimpin proyek ataupun koordinator lapangan sesuai dengan
visi dan misi dari pekerjaan atau proyek tersebut. Jika terdapat kekurangan ataupun
6
ketidak cocokan makan mahasiswa/i kerja praktek semua team berkewajiban melakukan
revisi sesuai petunjuk pimpinan instansi penyediaan proyek atau kegiatan.
5. Tahap Pelaporan dan Feed Back Akademik Penguruan Tinggi
Setelah melalui tahap di atas, mahasiswa/i akan mencapai tahap akhir dari kuliah
kerja praktek ini, kuliah kerja praktek di katakan selesai jikalaporan yang di buat
merupakan laporan akhir yang di setujui oleh pihakyang menyediakan proyek. Setelah
melakukan kuliah kerja praktek mahasiswa/i di wajibkan membuat laporan sebagai bentuk
pertanggung jawaban kepada pihak jurusan.
Adapun data dalam laporan yang akan di buat terdiri atas beberapametode yaitu
sebagai beriku :
a. Metode indentifikasi
Metode diskusi atau wawancara adalah dengan melakukan tanya jawab dengan
pihak yang terlibat dalam pengelolah proyek, hal ini di lakukan untuk mendapatkan data-
data tentang hal-hal yang bersifat teknis.
c. Metode data dan literatur
Metode data dan literatur adalah pengamatan yang di lalui studi literature dan
dokumen-dokumen proyek yang semuanya sangat membantu dalam pelaksanaan kerja
praktek.
d. Metode laporan
7
E. Lingkup Pembahasan Kerja Praktek Profesi Perencanaan
Adapun lingkup pembahasan kerja praktek bidang perencanaan dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Ilmu Pengetahuan
Pembahasan membahas berdasarkan ilmu arsitektur dalam arti mencangkup ilmu lain
yang mendukung ilmu tersebut. Disiplinlin ilmu lainnya hanya berfungsi sebagai
pendukung dan tidak di bahas secara mendetail.
2. Sumber Data
Data yang di peroleh dari literature dan pengetahuan pada waktu pelaksanaan kerja
praktek perencanaan selama 2 bulan pada satu badan usaha konsultan atau developer
makassar.
F. Sistematika Pembahasan
Secara umum penulisan laporan kerja praktek ini di susun secara sistematis,
bagaimana tata cara kerja praktek dan apa saja yang di pelajari di dalam pelaksanaan kerja
praktek. Pembahasannya di jabarkan menjadi beberapa bab. Berikut adalah pembahasan
laporan :
1. Bab I Pendahuluan
Menjelaskan apa yang melatar belakangi perlunya kerja praktek,maksud, tujuan dan
sasaran yang ingin di capai dan arahan bagi pembahasan tahap- tahap berikutnya, lingkup
dan waktu pelaksanaan kerja praktek, serta metode dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Teori Tentang Konsultan Perencanaan
8
Bab ini berisi tentang profil perusahaan/institusi yang berisi sejarah singkat
mengenai profil perusahaan/institusi tempat praktikan melakukan KP, dan
proyek/kegiatan KP, struktur organisasi perusahaan/institusi, lingkup layanan dan
kualifikasi perusahaan/institusi, dan pengalaman kerja perusahan/institusi.
4. Bab IV Kegiatan Kerja Praktek dan Pembahasan Kritis
Bab ini membahas teknis pelaksanaan kerja praktek profesi meliputi : data-data
proyek yang di kerjakan, system bimbingan terhadap praktikan dalam mengerjakan
proyek, pembagian tugas praktikan, pengalaman praktikan dalam mengerjakan proyek,
evaluasi waktu perencanaan. Membahas spesifikasi dan data teknis yang praktikan
kerjakan baik secara akademik maupun lapangan.
5. Bab V Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan mengenai proyek atau kegiatan KP yang
bersifat comprehensive, holistic, menyeluruh, jelas, ringkas, dan padat, dan tentang saran
yaitu saran untuk perusahaan/instansi ataupun proyek/kegiatan dari hasil KP dan saran
tentang perbaikan substansi untuk memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan arsitektur.
9
BAB II
10
meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta
memberikan saran yang di perlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005).
1. Small office
Tingkatan ini merupakan kegiatan seorang arsitek secara individual tanpa pembantu
atau asistensi tetap dan mungkin hanya tenaga kerja part timer saja. Adapun macam
pekerjaan adminustrasi di lakukan oleh draftman.
2. Medium size office
Biro ini mewadahi 10-19 karyawan yang di klarifikasi menjadi senior draftman,
junior draftman, dan arsitek intraining. Dalam biro ini di perlukan pengorganisasian yang
baik karena volume produksi akan lebih baik.
3. Lange office
a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak
swasta maupun pemerintah)
b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat rencana kerja dan syarat- syarat
pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan
c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB)
11
d. Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke dalam desain
bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk di laksanakan
e. Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
kontruksi. Kemudian proses pelaksanaannya di serahkan kepada konsultan pengawas,
Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek
di lapangan
2. Wewenang konsultan perencana
12
c. Tidak merugikan pemakaian praktis seperti yang di inginkan pemberi tugas
b. Akibat hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak (force majure)
Selain wewenang yang telah di sebut di atas, konsultan yang bertindak sebagai
pengawas juga dapat secara tertulis memerintahkan pemborong agar melakukan pekerjaan
tambahan asalkan jumlah biaya untuk pekerjaan tidak melebihi jumlah biaya yang tersedia
yang biasanya berjumlah sekitar 2,5% dari total biaya bangunan.
Kewajiban konsultan perencana menurut aturan dari IAI secara terperinci adalah :
1. Lingkup pekerjaan pokok
b. Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan syarat
administratif secara teknis
c. Penyusunan rancangan anggaran biaya
13
2. Lingkup pekerjaan pelengkap
b. Penyelidikan tanah
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab suatu konsultan perencana adalah
sebagai berikut :
a. Melayani kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan
bangunan
b. Mewujudkan keinginan pemberi proyek kedalam bentuk dan fungsi arsitektur
14
e. Menentukan persyaratan pelaksanaan bangunan, mengawasi dan memeriksa mutu
pekerjaan
f. Membuat penafsiran rencana anggaran biaya suatu proyek
g. Konsultan perencana bertanggung jawab kepada pemberi proyek yang dapat merupakan
perorangan, swasta atau pemerintah. Konsultan juga bertanggung jawab atas segala
kesalahan perencana
Tugas konsultan perencana sejak tahap persiapan proyek dan perencanaan sampai
masa penyerahan pertama pekerjaan oleh kontraktor yang antara lain :
a. Membantu mengelola proyek untuk melaksanakan pengadaan dokumen pelelangan dan
dokumen pelaksanaan atau konstruksi
b. Memberi penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan
15
dapat membuktikan bahwa kesalahhan-kesalahan tersebut tidak dapat di hindarkan atau
tidak dapat di ketahui sebelumnya.
3. Tanggung jawab serta koordinasi dengan ahli-ahli lain
Pada dasarnya konsultan perencana tidak bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
atau pengawasan ahli-ahli pekerjaan perancangan atau pengawasan ahli-ahli khusus lain
yang di tunjuk oleh pemberi tugas, kecuali bila di sebut bahwa ahli-ahli tersebut bekerja
di bawah koordinasi pengawas.
4. Pembatas tanggung jawab
16
2. Konsultan perencana swasta
b. Kegiatan ke luar, berupa uraian bidang operasional serta hubungan kerja Organ-
organ ini antara lain badan-badan usaha atau perorangan, jabatan
dan instansi pemerintah lainnya seperti : kantor-kantor swasta yang bergerak dalam
bidang perencanaan, kantor departeman pendidikan, kantor pekerjaan umum, kantor
perencanaan kota, kantor perdagangan, kantor pajak, bank swasta dan pemerintah,
asuransi dan sebagainya.
Biro konsultan dalam operasinya harus berusaha memperbanyak relasi dengan
menjaga nama baik sesuai dengan profesi masing-masing, maksud dan tujuannya agar biro
konsultan ini dapat melangsungkan usahanya secara berkepanjangan.
17
I. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana
d. Saksi-sanksi
e. Masalah tuntutan
f. Pembuatan kontrak
g. Pekerjaan tambahan
Selain surat perjanjian di buat pula lampiran kontrak kerja yang mencakap :
a. Berikan acara pemberian penjelasan
Pemberi tugas (klien) dalam waktu maksimal tujuh hari sudah harus
mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) yang telah di tandatangani oleh pemberi tugas
atau wakil pemberi tugas. Namun sebelum penandatanganan kontrak terdbeberapa
18
persyaratab yang harus di lakukan antara lain :
d. Pekerjaan pengawasan pada suatu proyek yang sedang berlangsung, namun dalam hal ini
konsultan tidak terlibat dalam pekerjaan perencanaan
Pekerjaan perencanaan dan perancangan bangunan dapat di bedakan menjadi
beberapa lingkup pekerjaan yang masing-masing dapat berdiri sendiri yaitu :
1. Lingkup pekerjaan pokok
a) Sketsa gagasan
Suatu sketsa dalam skala kecil berupa gagasan yang memberikan gambaran yang
jelas tentang pola pembagian ruangan, bentuk bangunan
19
dan kemungkinan pelaksanaan rencana. Sketsa gagasan ini harus di lampirkan dengan
suatu tulisan mengenai tujuan perencanaan dan pemikiran-pemikiran mendasar tentang
latar belakng yang mencakup semua segi dari proyek yang akan di rencanakan bersama
semua data dan informasi yang berhubungan dengan proyek tersebut. Gambaran atau
sketsa gagasan ini yang akan kemudian diajukan kepada pemberi tugas/pemilik untuk
mendapatkan persetujuan. Skala yang biasa di gunakan adalah 1:300, 1:200 atau 1:100.
b) Pra-rancangan
Pra-rancangan terdiri dari gambar-gambar sketsa dalam skala kecil dari denah-denah,
tampak dan potongan yang terpenting, yang memperlihatkan garis besar system structural
dengan gambar situasi dan perspektif termasuk taksiran biaya. Gambaran-gambaran ini
harus dapat di jadi kan sebagai dokumen untuk mengajukan permohonan memperoleh
izin membangun dari pemerintah setempat.
c) Rancangan pelaksanaan
20
e) Uraian syarat-syarat pekerjaan
Bagian ini mencakup uraian umum yang meliputi beberapa keterangan menyangkut
perancangan, pelaksanaan, pengawasan, syarat- syarat pelaksanaan dan syarat-syarat
teknis.
f) Rencana anggaran biaya (RAB)
21
J. Struktur Organisasi Konsultan Perencana
22
tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan, telah lulus ujian yang
diselenggarakan oleh negara. Tim Leader harus telah memiliki pengalaman 5 Tahun
pada pekerjaan sejenis.
Tugas-tugas Tim Leader akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal
Ahli Teknik Bangunan gedung adalah Sarjana (SI) Teknik Arsitektur atau Teknik
Sipil, dan suatu perguruan tinggi negen, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan,
telah lulus ujian yang disclenggarakan oleh negara. Tenaga Ahli Teknik Bangunan
Gedung hanis telah memiliki pengalaman minimal 5 (lima) Tahun pekerjaan sejenis
Tugas Teknik Ahli Bangunan gedung meliputi:
1. Merancang, Menyusun tahapan konstruksi dan mengbitung secara teliti Stuktur bangunan
gedung yang akan digunakan.
2. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa
23
gambar, dan Kontrakior menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat / cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
c. Ahli tekinik tenaga listrik (Ahli ME).
Ahli teknik tenaga listrik adalah ahli yang memiliki kompetensi melaksanakan
pekerjaan perencanaan dan/atau pemasangan dan/atau perawatan instalasi listrik, untuk
penerangan dan/atau tenaga di dalam dan/atau di luar bangunan untuk disambung pada
jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan menegah dan melaksanakan pembangunan
pekerjaan jaringan tegangan rendah, janngan tegangan menengah gardu distnbusi, gardu
hubung dan sentral pembangkit tenaga listrik dengan daya setinggi-tingginya 5 MW.
1. Merancang, Menyusun tahapan konstruksi dan menghitung secara teliti system elektrikal
gedung yang akan digunakan.
2. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/ perhitungan-perhitungan
eletrikal dan kuantitasnya yang dibuat oleh anggota tim perencana.
3. Mengupayakan bahwa hasil perencanaan dapat dipahami secara benar oieh owner
seliingga dalain pelaksanaan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-
gambar, dan kontraktor menerapkan teknik pelaksanaan yang tepat / cocok dengan
keadaan lapangan.
d. estimator
Estimator adalah seorang lulusan S1 jurusan teknik, memiliki pengalaman 5 (lima)
Tahun. tugas pokok Estimator adalah sebagai berikut:
1) Estimator mengikuti petunjuk Tim Leader dan AhIi Bangunan Gedung;
2) Melakukan perhitungan secara teliti dan benar terhadap semua volume dan harga material
maupan upah keija serta peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
e. Computer Operator
Computer operator adalah seorang lulusan SI jurusan teknik, memiliki pengalaman 5 (lima)
Tahun.
Tugas Pokok Computer Operator sebagai berikut:
1) Membuat gainbar kerja dan detail gambar yang lengkap semuanotasi/ukuran yang Iengkap
24
sehingga inudah dipahami;
2) Membuat gambar 3 (liga) demensi yang memperlihatkan bangunan secara lengkap
sehingga tampak hasil desain yang di rencanakan secara liga demensi dan mtimudahkan
owner dalam memberi penjelasan.
25
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
c. Alamat
e. Susunan modal
f. Bidang usaha
g. Daerah/tempat usaha
i. Pengalaman kerja
Konsultan perencana di undang langsung oleh pemilik proyek (bouwer) dalam hal
ini ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemilik proyek yang mengadakan
kerjasama yaitu berdasarkan pada pengalaman kerja yang telah di lakukan oleh kedua
belah pihak, prestasi kerja, atau atas referensi dan masukan dari pihak lain tentang
konsultan yang bersangkutan.
Selanjutnya perencana menerima kerangka acuan kerja (KAK) dari pemberi tugas
sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan perencanaan. Setelah menerima KAK maka
konsultan perencana membuat usulan pra rencana sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
26
Pra rencana ini meliputi :
a. Konsep perencanaan
Proyek yang akan ke konsultan perencana oleh pemilik proyek di umumkan baik
itu melalui media massa maupun dengan cara-cara lain yang lazim di lakukan untuk
memberitahukan kepada semua konsultan perencana. Dalam hal ini semua konsultan yang
sesuai klarifikasinya dan sudah memenuhi syarat sebagai rekanan pemilik proyek
mengirimkan dokumen sebagai peserta lelang.
Pemilik proyek kemudian mengundang konsultan yang mendaftar dan memenuhi
syarat untuk mengambil lelang dan KAK. Kemudian peserta lelang dalam batas waktu
tertentu membuat usulan pra rancangan dan penawaran fee perencanaan. Bouwer akan
menyeleksi dan memanggil konsultan yang di anggap mengajukan usulan terbaik dalam
hal ini desain maupun harga fee perencanaan. Bila semua sudah di setujui maka pemberi
tugas akan menerbitkan surat perintah kerja (SPK) yang berarti konsultan perencana
berhak untuk melakukan perencanaan dan wajib tunduk terhadap segala ketentuan pada
SPK.
3. Berdasarkan pada lelang terbatas
Pada prinsipnya hamper sama dengan lelang terbuka hanya saja di undang beberapa
konsultan perencana saja. Hal ini bertujuan untuk
27
memudahkan proses penentuan konsultan dengan catatan rekanan yang di undang sudah
di ketahui reputasinya.
M. Hubungan Kerja Antara Perusahaan dan Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Suatu
Proyek
Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang
melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini di buat untuk
menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.
Pada proyek pembangunan kantor ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di
dalam proyek tersebut. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.
Owner
Kontraktor
Sub Kontraktor
28
1. Hubungan antara konsultan perencana dengan pemilik proyek
29
b. Pada tingkat pusat, DURP di teliti urgensinya dan bila di setujui maka DURP akan
menjadi DUP (daftar usulan proyek). Selanjutnya, DUP ini di usulkan oleh instansi pusat
ke BAPPENAS untuk di masukkan ke RAPBN menjadi APBN
c. Jika usulan tersebut di setujui dalam siding pleno DPR, maka RAPBN berubah menjadi
APBN dan selanjutnya BAPPENAS menurunkan DUP menjadi DIP (daftar isian proyek)
kepada instansi daerah melalui instansi pusat untuk tahun anggaran yang di minta
d. Setelah instansi daerah menerima DIP maka di tunjuklah pimpinan proyek untuk
menangani proyek tersebut
e. Setelah itu, pimpinan proyek akan mencari konsultan perencanaan untuk merencanakan
proyek tersebut. Dalam hal ini pimpinan proyek di bantu oleh dinas pekerjaan umum cipta
karya sebagai penasehat teknis untuk memeriksa dan menyetujui gambar-gambar yang
telah di buat oleh konsultan perencana
f. Setelah semua pekerjaan penggambaran selesai, maka konsultan perencana membuat
dokumen pelelangan untuk aanwijzing (penjelasan tander) dan proses pelelangan
g. Pimpinan proyek lalu membentuk panitia lelang untuk melaksanakan pelelangan dan
pekerjaan pembangunan proyek
h. Selanjutnya panitia lelang bersama konsultan perencana melaksanakan aanwijzing dan
pelelangan yang diawasi oleh petugas penyelenggaraan proyek
i. Panitia lelang menentukan pemenang lelang
30
O. Imbalan Jasa dan Sistem Pembayaran
1. Imbalan jasa
Besar imbalan jasa untuk perancangan bangunan dapat di lihat pada table berikut :
1 Konsepsi perancangan 13
2 Prarancangan 15
3 Rancangan pelaksanaan 26
5 Pelelangan 2
6 Pengawasan berkala 10
Total 100
Tabel 2.1 Imbalan jasa perancangan bangunan
2. Sistem pembayaran
Sistem pembayaran imbalan jasa tergantung antara persetujuan kedua belah pihak
yang terdapat dalam surat perjanjian (kontrak). Pembayaransesuai dengan isi surat
perjanjian. Pada pekerjaan konsultasi, perhitungan jumlah tenaga kerja dapat di bayarkan
secara bulanan. Untuk pekerjaan perencanaan, besarnya imbalan jasa di tentukan oleh
beberapa factor :
a. Biaya pekerjaan fisik
31
BAB III
32
B. Ringkasan CV. ABIDAH KARYA
33
Asosiasi : PERKINDO
• Registrasi AR101
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR101-jasa Nasihatdan Pra desain Arsitektural
Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi AR102
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR102-jasa Desain Arsitektural Kualifikasi K2,
dengan Kemampuan Dasar RP. 391,000 Pada tahun 2015
• Registrasi AR104
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi AR104-jasa Desain Interior Kualifikasi K1,
dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi PR103
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE104-jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
teknik Sipil Transportasi Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi RE201
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE202-jasa Pengawas Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi RE203
34
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE203-jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Air Kualifikasi K1, dengan Kemampuan Dasar RP. 0 Pada tahun 0
• Registrasi AR101
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE104-jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
teknik Sipil Transportasi Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE201
CV. Abidah Karya Melakukan Registrasi RE202-jasa Pengawas Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
• Registrasi RE203
35
Teknik Sipil Air Kualifikasi K1 Pada Asosiasi PERKINDO
F. Tinjauan Terhadap Proyek KPP
1. Lokasi KPP
a. SMPN 19 Makassar
Jl. A. Mappanyukki No.66, Mario, Kec. Mariso, Kota Makassar
36
c. SMPN 29 Makassar
Jl. A. Mappanyukki No.66, Mario, Kec. Mariso, Kota Makassar
37
NO URAIAN / CATATAN
1 Gedung A (4 RKB)
3. Pengrataan
38
4. Data Umum Proyek
Proyek ini merupakan Proyek rehabilitasi sarana pendidikan Sekolah Menengah
Pertama yang ada di Kota makassar, dan masuk tahap Perencanaan di Tahun 2021.
• Nama Proyek : Rehabilitasi Sarana Pendidikan
• Fungsi Proyek : Sarana Pendidikan
• Tahap Pelaksanaan : Rehabilitasi
• Lokasi Proyek : Terlampir
• Biaya Konstruksi : Rp. 1.500.000.000.00
• Konsultan Perencana : CV. Abidah Karya
• Konsultan Pengawas/MK : -
• Kontraktor Pelaksana :-
2) Konsultan Perencana
4) Kontarktor Pelaksana
Nama Instansi :-
Alamat Instansi :-
39
b. Latar Belakang Proyek
Kota Makassar ingin mewujudkan diri sebagai daerah yang mempunyai daya saing
kuat untuk menghadapi persaingan era globalisasi. Untuk mampu bersaing, Kota
Makassar harus memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di bandingkan dengan
daerah- daerah lainnya. Melihat perkembangan Kota Makassar dalam beberapa tahun
terakhir begitu pesat, kurang seimbang dengan pengendalian yang ketat membawa wajah
Kota Makassar kurang tertata dan 27 kumuh. Kondisi demikian dapat menimbulkan citra
negatif dan melemahkan daya saing daerah. Oleh karena itu di perlukan upaya besar dan
sungguh untuk mengubah citra kota melalui penataan bangunan dan lingkungan.
Dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas pemanfaatan lahan di kawasan
kota khususnya dan dalam rangka menciptakan kawasan yang lebih teratur , di harapkan
dengan terbangunnya gedung ini maka sinergitas pelayanan kepada masyarakat lebih
teratur, terarah dan efesien.
40
BAB IV
KEGIATAN KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN KRITIS
2.Pengarahan
Proyek ini merupakan proyek yang di tangani oleh CV. ABIDAH KARYA. Jadi sebelum
kami memulai praktek perencanaan ini, kami terlebih dahulu diberikan pengarahan
langsung Pembagian tugas dibagikan langsung oleh bapak Nursyam,S.T.,M.T selaku
Direktur utama yang dilakukan berdasarkan jumlah kelompok yang ikut serta dalam kerja
praktek di CV.Abidah Karya.
3.Pemberian Tugas
a. Tinjauan umum pemberian tugas
Pembagian tugas di dasarkan pada kemampuan dasar dalam melakukan desain termasuk
pengoperasian program autocad, dan aplikasi yang terkait, Selama praktik perencanaan
skill itulah yang akan terus di aplikasikan dalam dunia kerja nantinya. Kami diberikan
tugas desain perencana dan gambar detail daribeberapa gambar sesuai kemampuan kami.
Ada satu hal yang paling penting dalam pelaksanaan praktik perencanaan adalah kerja tim,
sehingga deadline gambar yang telah ditetapkan bisa mencapai target yang di inginkan
41
A. Minggu pertama
Pada minggu pertama, praktikan terlebih dahulu melakukan pengenalan satu sama
lain antara pembimbingn dan praktikan . Selanjutnya praktikan dikenalkan dengan proyek
rehabilitasi sekolah yang akan dikerjakan. Sesudah pengenalan, praktikan menuju lokasi
sekolah rehabilitasi sesuai pembagian kelompok yang sudah di bagi oleh tim konsultan
CV. Abidah Karya. Survey sekolah pun dilakukan agar praktikan dapat ukuran atau detail
sekolah yang akan di kerjakan sehingga praktikan bisa mengaplikasikan gambar denah
eksisting sekolah yang ingin di rehabilitasi. gambar eksisting dikerjakan agar bangunan
yang lama dapat terlihat dan bisa di bandingkan dengan yang baru nantinya.
42
Gambar 4.3 gedung eksisting SMPN 29 Makassar
B. Minggu kedua
Pada minggu kedua, lanjut dengan mengerjakan gambar site plan dan gambar denah
eksisting dengan menggunakan software autocad. Gambar ini dikerjakan secara tim
sebanyak 3 orang dalam satu tim, dimulai dengan gambar site plan setiap sekolah, denah
dan detail pintu / jendela eksisting setiap sekolah. Dan di akhir minggu kedua ini gambar
di asistensi oleh pembimbing kp dan hasilnya, masih ada beberapa gambar yang masih
kurang.
43
Gambar 4.5 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
44
Gambar 4.8 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
45
C. Minggu ketiga
Pada minggu ketiga, lanjut dengan gambar site plan, denah pintu / jendela eksisting
yang masih perlu di perbaiki. Gambar tersebut juga tetap di kerjakan dengan tim
beranggotakan 3 orang. Setelah selesai gambar pun di asistensi kembali oleh pembimbing
kp dan setelah asistensi pembimbing KP menyuruh agar dilanjutkan gambar ke denah
rancangan yang akan direhabilitasi.
46
Gambar 4.13 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
47
D. Minggu keempat
Pada minggu keempat, lanjut dengan gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah. Gambar tersebut tetap dikerjakan dengan tim, dan gambar
dikerjakan dalam satu minggu.
48
Gambar 4.17 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
49
Gambar 4.20 Gambar Kerja SMPN 29 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
E. Minggu kelima
Pada minggu kelima, asistensi gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah. Setelah di asistensi masih ada beberapa gambar yang kurang
lengkap. Setelah asistensi kami bertiga bergegas untuk memperbaiki gambar yang masih
kurang, disamping itu juga kami menggambar potongan eksisting dan tampak eksisting.
50
Gambar 4.22 Gambar Kerja SMPN 19 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
51
Gambar 4.25 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
52
F. Minggu keenam
Pada minggu keenam, asistensi gambar denah, detail pintu dan jendela baru /
rehabilitasi setiap sekolah, dan juga gambar potong eksisting, tampak eksisting. Setelah di
asistensi pembimbing kp menyuruh agar dilanjutkan gambar ke detail pintu dan jendala
baru / rehabilitasi. adapun gambar potongan dan tampak eksisting masih ada yang harus
dirubah.
G. Minggu ketujuh
Pada minggu ketujuh, lanjut dengan gambar potongan dan tampak asistensi, lalu
dilanjutkan dengan gambar detail pintu dan jendala baru / rehabilitasi setiap sekolah. Dan
tetap dikerjakan dengan tim beranggotan 3 orang.
53
Gambar 4.30 Gambar Kerja SMPN 20 Makassar
Sumber : Dokumentasi Perusahaan
54
H. Minggu kedelapan
Pada minggu kedelapan, lanjut untuk asistensi gambar potongan dan tampak
asistensi, dan juga gambar detail pintu, jendela baru / rehabilitasi. hasil dari asitensi
pembimbing KP menyuruh agar gambar di masukkan ke dalam etiket yang sudah ada dari
CV.Abidah karya kontraktor.
I. Minggu kesembilan
55
K. Tugas yang dikerjakan selama kerja praktek profesi
Dalam pelaksaan praktik ini tidak terlepas dari proses asistensi dan revisi secara terus
menerus. Adapun gambar-gambar yang praktikan kerjakan adalah:
a. Denah
b. Potongan
c. Tampak
Selama mengikuti kerja praktek profesi tahap perencanaan, pekerjaan yang telah
dilakukan telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS, walaupun banyak
koreksi dan revisi gambar yang dilakukan oleh konsultan perencana. Namun itu semua
telah mengajarkan mahasiswa KP bagaimana tanggung jawab terhadap gambar masing-
masing.
Rencana Anggaran Biaya Adalah perkirakan perhitungan atas banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan, alat dan upah serta biaya lainya yang berhubungan dengan
pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek. RAB atau Rencana Anggaran Biaya biasanya
di buat sebelum proyek di laksanakan, untuka itu di sebut sebagai rencana atau perkiraan
atau estimasi biaya dan bukan angggaran yang sebenarnya.
RAB umunya dibuat oleh dinas atau intansi pemerintah , perencana proyek, atau
kontraktor. Rencanan Anggaran Biaya dihitung berdasarkan gambar – gambar rencana
dan spesifikasi yang sudah di tentukan , upah tenaga kerja, harga upah dan alat. Orang
yang mengerjakan.
56
2. Tujuan dan fungsi Rencana Anggaran Biaya
Tujuan pembuatan RAB adalah untuk mengetahui harga bagian atau item pekerjaan
sebagai pedoman yang mengeluarkan biaya dalam masa pelaksanaan pembangunan.
Selain itu juga bertujuan supaya bangunan uang akan didirikan dapat dilaksnakan dengan
efektif dan efisien. Efektif dan efisien dimaksud adalah mendirikan bangunan dengan
perhitungan biaya yang tepat dan ekonomis, namun bangunan yang dihasilkan tetap
berkulitas sesuai dengan standar yang berlaku.
Sedangkan fungsi RAB adalah sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai
alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan. Melalui RAB inilah bisa diperhitungkan atau
mengetahui secara pasti berapa biaya yang di butuhkan untuk mendirikan bangunan sesuai
dengan permintaan owner
3. Cara Menyusun RAB
Dalam penusunan RAb suatu bangunan , ada 2 cara yang dapat di lakukan yaitu:
a) Perhitungan melalui Anggaran biaya kasar (taksiran) Sebagai pendoman dalam Menyusun
anggaran biaya kasr harga satuan tiap meter persegi luas lantai. Anggaran biaya kasar
dipakai sebagai pedoman dalam penyusun anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun Namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap meter persegi luas
lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
b) Perhitungan melalui Anggaran Biaya Teliti
Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan
teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat - syarat penyusunan anggaran biaya.
Jika pada anggaran biaya kasar harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap
luas lantai m2, maka anggaran biaya tetili dihitung berdasarkan.
• Bestek
Bestek bangunan untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat -syarat teknis.
• Gambar bestek
Gambar bestek bergunan untuk menetukan atau mengitung besarnya masing – masing
volume pekrjaan.
• Harga satuan pekerjaan
57
Harga satuan pekerjaan ini di peroleh melali harga satuan bahan dan harga satuan upah
berdasarkan perhitungan Analisa BOW.BOW (Burgerlijke Openbare werken ) adalah
suatu ketentuan dan ketepan umun yang di tetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari
1921 Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda Analisa BOW hanya dapat di
pakai pekerjan padat karya , yang memakai peralatan konvesional.
4. Tahapan dan data penyusun RAB
Data – data yang di perlukan untuk penyusun RAB adalah sebagai berikut.
1. Peraturan dan syarat- syarat ( RKS atau kontrak)
2. Gambar rencana
3. Berita acarah atau risalah penjelasan pekerjaan ( untuk bangunan yang dilelang)
4. Buku analisis upah dan bahan ( SNI analisis upah dan bahan)
Dalam manajemen konstruksi, penyusun rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)
dibuat setlah DED ( detail engineering design ) dan spesifikasi teknis disusun. Karena di
dalam dokumen RKS lah yang merinci jenis bahan yang diperlukan dan cara
58
pemasanganya . Sesudah hal tersebut dibuat , rencana Anggaran Biaya (RAB) dapt
disusun.
RKS disusun oleh konsultan perencanan dan wajib di baca oleh pesrta tender. Pesrta
pengandaan barang jasa harus membaca, paham dan setuju pada pentunjuk-petunjuk yang
tertulis pada rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) proyek. Apabila berlandaskan pada
alasan tidak membaca , kurang paham, tidak setuju atau salah tafsir terhadap persyaratan
apapun dalam dokumen RKS, maka panitia lelang akan memperhitungkan gugatan yang
disampaikan oleh peserta tender
a. ergertian RKS
Rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) adalah dokumen uang digunakan oleh
penyedia sebagai pendoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan . RKS proyek
berisikan nama pekerja berikut penjelasannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta
prosedur pelaksananya , syarat mutu pekerjaan dan persyaratan. Lainyang wajib di penuhi
oleh penyedia pekerja konstruksi. RKS ini biasanya akan disampaikan Bersama dengan
gambar-gambar detail pekerjaan yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang
dilaksanakan.
Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) umunya terdiri dari tiga bagian, yaitu syarat
umum , syarat administrasi, dan syarat teknis. Syarat – syarat administrasi yang dimuat
dalam RKS berisikan metode / tata laksana yang diperlukan oleh pelaksanan – kontraktor
untuk menyiapkan penawaran sesuai dengan oleh penguna jasa
.Metode penawaran tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan,
evaluasi, penawaran dan petujukan penyedia barang ? jasa, termasuk hak, kewajiban, dan
resiko dimuat dalam syarat-syarat umum kontrak. Oleh karena untuk menhindari
perbedaan penafsiran/ penagaturan pada dokumen lelang. Penyedian jasa harus
mempelajari dengan seksama untuk menghidari pertentangan pengertian. Jika ada yang
tidak dipahami oleh penydia, panitia lelang memberikan sesi ( rapat pemberian penjelasan
pekerjaa
59
b. Format penyusun RKS
RKS sebagai kelengkapan gambar kerja harus dibuat selengkap mungkin dengan
maksud agar didalam pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan. Kalimat dalam RKs
diusahakan agar disusun sedemikian rupa, sehingga cukup jelas, terperinci, mudah
dipahami dan tidak menimbulkan keraguan – keraguan. Berikut dibawah ini contoh
penyusunan RKS yang format daftar isi penulisannya tertulis secara terperinci:
BAB 1 Syarat – syarat Umum
4. Mengenai Prosedur pengadaan/ pelelangan mulai dari bentuk surat penawaran dan cara
penyampainya.
BAB II Syarat – syarat Umum
2. Rencana kerja
5. Syarat pembayaran
60
11. Buku harian, laporan – laporan (harian, mingguan)
13. Perselisihan
14. Resiko
3. Cara pelaksanaan pekerjaan mulai dari bagian pekerjaan persiapan sampai dengan
pekerjaan penyelesain.
4. Merk material / bahan.
f. Pembahasan Kritis
Salah satu daya tarik dan pembeda adalah, ketika praktikan mendapatkan
kesempatan untuk ambil bagian dalam pekerjaan rehabilitasi. Sebagaimana kita tahu
bersama bahwa rehabilitasi adalah proses perbaikan suatu fungsi yang sudah tidak layak
pakai.
Praktikan menganggap bahwa proses rehabilitasi ini merupakan pengalam baru
yang di berikan perusahaan. Dimana di bangku perkuliahan praktikan selalu diberikan
tugas besar oleh bebrapa dosen untuk membuat desan atau perancangan baru.
61
b) Proses Survey
Selain itu beberapa metode baru dalm survey juga kami dapatkan, diantaranya adalah
teknik penggunaan meter manual dengan benar dan cepat dan penggunaan alat ukur digital
(Digital Measure tools).
c) Metode Kerja
Pada poin ini, praktikan mencoba menarasikan akan metode kerja dengan sistem
team work. Pada proyek rehabilitasi sekolah menengah pertama yang dilakukan
dibeberapa sekolah di Kota makassar. Pada pekerjaan ini metode yang diterapkan
praktikan kira, jauh berbanding balik dari apa yang didapatkan di bangku perkuliahan.
Jika pembelajaran di bangku perkuliahan praktikan di tekan untuk kerja secara individu,
maka di proyek ini kita diajarkan akan disiplin kerja dan menerapkan sistem Team Work.
Walaupun di bawah tekanan dan dadline waktu yang diberikan dalam kontrak kerja.
62
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
63
SURAT BALASAN
SURAT
KETERANGAN
SELESAI KERJA
PRAKTEK (KP)
ABSENSI
SCAN LEMBAR PENILAIAN
A. Kegiatan Dalam Kerja Praktek Perencanaan ................................................................... 42
E. Pembahasan Kritis 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 70
B. Saran 71
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 4. 18 Gambar Perspektif 3D .................................................................. 56
vii
Gambar 4. 26 Potongan Y-Y .............................................................................. 61
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Imbalan Jasa Perancangan Bangunan
DATA
PERUSAHAAN
DED
RAB
RKS
TIME SCHEDULE