Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KERJA PRAKTEK

IDENTIFIKASI PRASARANA DRAINASE


KECAMATAN UJUNG PANDANG
KOTA MAKASSAR

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Kerja Praktek


Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh :

FAUZI ACHMADY SYAM


NIM. 60800119039

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya yang tiada batas sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat
terselesaikan dengan judul “Mengidentifikasi Prasarana Drainase Kecamatan
Ujung Pandang, Kota Makassar Berbasis GIS”. Sholawat dan salam semoga
tercurahkan atas baginda nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan cahaya
dalam hidup berupa cahaya Islam. Ucapan terima kasih tak terhingga atas
bimbingan, penghargaan dan dukungan kepada :
1. Kedua orang tua tercinta dan saudara saudari yang telah memberikan semangat,
doa, dan segala dukungannya hingga saat ini, dan tidak pernah lelah
memberikan motivasi serta kesabaran kepada penyusun.
2. PT. Handal Multikonsultan yang telah menerima untuk melaksanakan kerja
praktek di instansi tersebut.
3. Muhammad Ikram Ulman Idris, S.T., M. Eng, selaku dosen pembimbing kuliah
Kerja Praktek yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini.
4. Teman-teman yang selalu mendukung dan membantu menyelesaikan Kerja
Praktek.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh
dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan
fikiran telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis
miliki demi terselesaikan laporan ini agar bermanfaat bagi penulis khusunya dan
bagi pembaca pada umumnya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan menyempurnakan penulisan laporan kerja praktek ini
Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 1 Juli 2022

Fauzi Achmady Syam


ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. HANDAL MULTI KONSULTAN

Oleh :

FAUZI ACHMADY SYAM


60800119039

Gowa, 13 Juli 2022

Diketahui Oleh :

Direktur Utama Pembimbing


PT. Handal Multikonsultan Kerja Praktek (KP)

Hendra Sumarja, S.T.,M.SP Muh. Ikram Ulman Idris, S.T., M.Eng


NIP. 199103022019031011

Disetujui Oleh :

Ketua Jurusan Koordinator Kerja Praktek


Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota

A, Idham AP, S.T., M.SI Dr. Henny Haerani, S.T., M.T.


NIP. 19761007009121002 NIP. 1978052420091222004
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Maksud dan Tujuan .......................................................................2
C. Sasaran Kerja Praktek ....................................................................3
D. Syarat dan Prosedur Kerja..............................................................3
E. Instansi Tempat Kerja Praktek .......................................................4
F. Sistematika Pembahasan ................................................................4
BAB II PROFIL INSTANSI
A. Gambaran Umum PT. Handal Multikonsultan ...............................6
B. Visi dan Misi PT. Handal Multikonsultan ......................................7
C. Segment Service PT. Handal Multikonsultan .................................8
BAB III GAMBARAN UMUM KEGIATAN
A. Gambaran Umum Kegiatan ...........................................................9
B. Tujuan dan Manfaat .......................................................................10
C. Dasar Hukum.................................................................................10
D. Ruang Lingkup ..............................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Ujung Pandang ...............................14
B. Gambaran Kondisi Drainase ..........................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................22
B. Saran ............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................24
LAMPIRAN .....................................................................................................25
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Lokasi PT. Handal Multikonsultan .........................................6


Gambar 4.1 Peta Administasi Kecamatan Ujung Pandang ................................15
Gambar 4.2 Peta Jenis Jaringan Drainase ..........................................................16
Gambar 4.3 Jenis Jaringan Drainase .................................................................17
Gambar 4.4 Peta Kondisi Jaringan Drainase .....................................................17
Gambar 4.5 Kondisi Jaringan Drainase .............................................................18
Gambar 4.6 Peta Konstruksi Jaringan Drainase.................................................18
Gambar 4.7 Konstruksi Jaringan Drainase ........................................................19
Gambar 4.8 Peta Tipe Jaringan Drainase ..........................................................19
Gambar 4.9 Drainase Terbuka dan Drainase Tertutup .......................................20
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah yang ada di
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Mata kuliah ini merupakan
mata kuliah yang harus di ambil oleh seluruh mahasiswa Jurusan Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai wadah bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama berada di bangku
perkuliahan dan menambah pengalaman serta ilmu yang tidak di dapatkan di
bangku perkuliahan. Mata kuliah ini merupakan bagian integral dari
keseluruhan kurikulum yang berlaku dan memiliki peranan penting dalam
pembentukan sikap mental lulusan dengan orientasi spesialisasi di bidang
masing-masing. Mahasiswa bukan hanya mampu atau bisa menguasai suatu
bidang pelajaran atau melalui teori saja. akan tetapi mahasiswa juga mampu
menguasainya melalui Kuliah Praktek agar nantinya bila mahasiswa telah
mendapatkan pekerjaan pada suatu Kantor/Instansi/Perusahaan. maka tidak
merasa asing dengan apa yang dikerjakan pada tempat ia bekerja.
Kegiatan Kuliah Praktek ini bertujuan untuk memperkenalkan
Mahasiswa dengan dunia kerja atau dunia usaha secara nyata dan operasional
sehingga Mahasiswa memiliki persepsi. wawasan dan motivasi yang tinggi
terhadap perannya. Dengan kerja praktek ini, maka kita dapat mengetahui
kegunaan dari teori-teori yang didapatkan diperkuliahan walaupun ada
kelemahannya, sehingga kita dapat mencari jalan penyelesaian yang lebih
baik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kerja praktek ini
bertujuan untuk menjadikan kita kaya akan pengalaman dan dalam
penguasaan teori yang menimbulkan rasa tanggung jawab dari apa yang kita
kerjakan, sehingga kelak dapat lebih terampil saat turun dan terlibat langsung
dalam instansi-instansi pemerintahan maupun swasta dikemudian hari.
Berdasarkan hal tersebut perlunya pelaksanaan kerja praktek disamping
sebagai salah satu syarat kelulusan, juga untuk mendapatkan tenaga kerja siap
pakai, terampil dan cekatan. Selain itu mahasiswa juga mampu menciptakan
2

suatu karya yang bernilai tinggi. Salah satu cara untuk mewujudkan yaitu
dengan cara menyelenggarakan mata kuliah kerja praktek, dimana mahasiswa
dapat terjun langsung ke lapangan ke lapangan kerja agar lebih paham
terhadap bidang dunia kerja ke depannya.

B. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


a. Maksud Kerja Praktek yaitu :
Kerja Praktek dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat
selama mengikuti perkuliahan, dan mengetahui dinamika di dunia kerja
yang sebenarnya. Selain itu, mahasiswa diharapkan memperoleh
pengalaman sistem kerja interdisipilin secara profesional dalam suatu
organisasi kerja yang terintegrasi dengan bidang perencanaan spasial.
b. Tujuan Kerja Praktek yaitu :
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama kuliah.
2. Menjadikan pengalaman bagi mahasiswa bagaimana bekerja secara
professional di dunia kerja.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada bidang yang terkait
dengan kedisiplinan dan perencanaan kota.
4. Dapat lebih mengenal ligkungan suatu intitusi terutama yang
berkaitan dengan aspek-aspek kepemimpinan, hubungan kerja dan
koordinasi kerja.

C. Sasaran Kerja Praktek


Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini yaitu
dapat membantu pola pikir dan pemahaman dalam melihat dan menelaah
kenyataan dan permasalahan yang dijumpai di lapangan dan dapat
mengatasinya dengan disiplin ilmu serta teori-teori perencanaan yang
diperoleh sewaktu perkuliahan.
3

D. Syarat dan Prosedur Kerja Praktek


a. Syarat Kerja Praktek
Mahasiswa yang dinyatakan telah bersyarat untuk melakukan kerja praktek
adalah sebagai berikut :
1. Telah Lulus Mata Kuliah Studio Perencanaan Kota
2. Telah Lulus Mata Kuliah Studio Perencanaan Wilayah
3. Telah mengisi KRS (Kartu Rencana Studi) dan mendapat persetujuan dari
dosen pembimbing akademik (PA).
b. Prosedur Kerja Praktek
Prosedur Kerja Praktek Secara Administrasi adalah sebagai berikut:
1. Memprogram mata kuliah kerja praktek dalam KRS semester berjalan.
2. Mendaftar di jurusan selaku peserta KP, jurusan akan memeriksa apakah
mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melaksanakan
KP.
3. Mahasiswa mengisi surat keterangan berisi tentang permohonan untuk
melakukan kerja praktek yang kemudian akan diteruskan ke Bagian
Akademik Fakultas Sains dan Teknologi.
4. Selanjutnya mahasiswa akan mendapat surat permohonan izin melakukan
kerja praktek yang ditujukan untuk instansi terkait yang telah ditandatangani
oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
5. Instansi tempat mahasiswa melakukan kerja praktek mengeluarkan surat
balasan yang ditujukan untuk koorinator KP. Surat ini berisi tentang
penerimaan mahasiswa sebagai praktikan dengan lama kerja praktek adalah
tiga bulan terbilang dari tanggal 14 Maret 2022 sampai 14 Juni 2022.
c. Pasca Kerja Praktek
Setelah peserta KP selesai melaksanakan tugasnya selama tiga bulan
terbilang dari 14 Maret 2022 sampai 14 Juni 2022, maka prosedur yang akan
dilakukan sebagai berikut :
1. Instansi tempat mahasiswa bekerja akan mengeluarkan surat rekomendasi
yang menerangkan bahwa mahasiswa peserta KP telah melaksanakan KP
beserta nilai KP.
2. Menyusun laporan kerja praktek terhitung setelah kerja praktek selesai.
4

E. Instansi Tempat Kerja Praktek (ITKP)


a. Alternatif Instansi Tempat Kerja Praktek
Berdasarkan penentuan Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan
Kota Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan juga dengan
pengamatan peninjauan langsung mahasiswa, maka mahasiswa memilih
beberapa instansi baik itu instansi pemerintahan maupun instansi swasta
yang ada hubungannya dengan Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan
Kota. Sehingga melalui kerja praktek ini, mahasiswa dapat menerapkan
segala ilmu atau teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan dapat
diterapkan pada instansi tempat kerja praktek (ITKP) tersebut. Untuk itu,
praktikan memilih beberapa alternatif instansi yang sesuai dengan bidang
praktikan didalam perkuliahan.
b. Instansi Terpilih
Dari beberapa instansi tempat kerja praktek (ITKP), maka kami
memilih ITKP pemberi kerja PT. Handal Multikonsultan dengan
pertimbangan yaitu PT. Handal Multikonsultan sedang menangani proyek
dibidang perencanaan wilayah dan kota yang dalam prakteknya kami
dapat terlibat langsung dalam kegiatan proses pelaksanaan kegiatan
identifikasi prasarana drainase di kecamatan Ujung Pandang, Kota
Makassar.

F. Sistematika Pembahasan
Garis besar dalam laporan kerja praktek ini terdiri dari tujuh bab sebagai
berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang kerja praktek, maksud dan
tujuan kerja praktek, sasaran kerja praktek, persyaratan dan
prosedur kerja praktek, institusi tempat kerja praktek, dan
sistematika pembahasan.
5

BAB II : PROFIL INSTANSI


Pada bab ini berisi informasi-informasi instansi tempat kerja
praktek meliputi gambaran umum, visi dan misi instansi, serta
segment service.

BAB III : GAMBARAN UMUM KEGIATAN


Pada bab ini berisi gambaran umum kegiatan, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dasar hukum, ruang
lingkup pembahasan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum wilayah
Kecamatan Ujung Pandang, serta gambaran kondisi drainase
Kecamatan Ujung Pandang.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
6

BAB II
PROFIL INSTANSI

A. Gambaran Umum PT. Handal Multikonsultan


PT. Handal Multi Konsultan adalah hasil dari transformasi dari CV. HM
Consultant yang berdiri sejak tahun 2016, yang menyediakan Survey Mapping,
Urban Planning, dan Engineering Consultant. PT. Handal Multikonsultan
menyediakan permintaan pekerjaan dan jasa untuk sektor swasta maupun
instansi pemerintah. Adapun team yang terterbentuk dari profesional yang
memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidangnya untuk memenuhi
kebutuhan para mitra dan pelanggan. Kantor PT. Handal Multikonsultan
terletak didalam perumahan Grand Sulawesi Toddopuli. Adapun peta lokasi PT.
Handal Multikonsultan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Handal Multikonsultan
7

1. Informasi Perusahaan
Nama Perusahaan PT. Handal Multi Konsultan
Alamat Perusahaan Perum. Grand Sulawesi Toddopuli
Nomor Telepon +62853 9996 9457 / +62882 4567 11101
Alamat Email handalmulti@gmail.com
Website www.handalmulti.co.id
2. Informasi Manajemen
Founder Hindrawan Hamid Musa, S.T
Direktur Utama Hendra Sumarja, S.T., MSP
Direktur Teknik Yaqien Gisno Ogalelano, SP., MS., GEIA
Direktur Hasrul Hamid, S.E
3. Informasi Team
Survey & Mapping
Hindrawan Hamid Musa, S.T
Specialist
Urban Planning &
Hendra Sumarja, S.T., MSP
Engineering Specialist
Remote Sensing
Yaqien Gisno Ogalelano, SP., MS., GEIA
Specialist
Data Management/GIS
Abdi Nugraha, S.T
Specialist
GIS Specialist Zulkifli, S.PWK
Certified Manned &
Presa Kautsar, S.T
Un-Manned Pilot

B. Visi dan Misi PT. Handal Multikonsultan


Visi : Menjadi partner bisnis yang bisa diandalkan dan memiliki VISI
integritas.
Misi :
1. Menerapkan nilai-nilai safety dan keselamatan dalam bekerja
2. Mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan atau klient kami
3. Menerapkan Industry Standard dalam melakukan pekerjaan dan kualitas
mutu yang tinggi
4. Membangun organisasi yang tumbuh sejalan dengan nilai profesionalisme
8

5. Mengikuti perkembangan Technology dan meningkatkan kompetensi


karyawan dalam menyongsong era keterbukaan dan kompetensi.

C. Segment Service
PT. Handal Multi Konsultan berkomitmen untuk menjadi konsultan yang
berkualitas dengan menggunakan peralatan yang memenuhi kebutuhan standar
yang ditetapkan oleh klien
1. Survei Aerial Mapping
2. Urban Planning / Perencanaan Penataan Ruang
3. Engineering / Perencanaan Rekayasa
4. Perencanaan Arsitektur
5. Konsultasi Lingkungan
6. Studi Penelitian dan Bantuan Teknik
9

BAB III
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

A. Gambaran Umum
Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh praktikan di kantor Konsultan PT.
Handal Multikonsultan yaitu Mengidentifikasi Prasarana Drainase Kecamatan
Ujung pandang Kota Makassar. Adanya informasi Database untuk digunakan
sebagai salah satu sumber informasi yang akan memberikan bukti-bukti otentik
tentang jaringan drainase secara umum dalam pelaksanaan pembangunan dan
evaluasi hasil kegiatan kebutuhan dalam pembangunan yang telah dicapai
sehingga memiliki posisi penting untuk mendorong dan memajukan kelayakan
sistem prasarana perkotaan terutama fungsi dan perannya dalam menjaga
keseimbangan lingkungan perkotaan.
Selama kegiatan survey lapangan berlangsung, semua data hasil
pengamatan pengambilan data atau gambar foto udara menggunakan drone
yang terkait dengan gambaran prasaranan drainase yang terdiri dari jenis
drainase, kondisi drainase, konstruksi dan tipe drainase yang telah
dikumpulkan setiap harinya harus segera diolah di kantor PT. Handal
Multikonsultan. Pengolahan data lapangan tersebut meliputi :
1. Proses entry dan digitasi data hasil pengamatan dari berbagai muatan
informasi obyek.
2. Proses adjustment hasil entry dan digitasi data tersebut ke dalam Peta
Dasar Digital (Master Maps) yang telah terdigitasi sebelumnya dalam
komputer (Peta Dasar Digital Kecamatan Ujung Pandang, Kota
Makassar).
3. Melakukan pengklasifikasian hasil entry dan digitasi data untuk keperluan
updating Master File Data dan Master File Data Grafis (SIG).
4. Melakukan pemberkasan data hasil pengamatan lapangan dengan cara
memeriksa kelengkapan isiannya, pengaturan kembali dan penjilidan.
10

B. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini yaitu untuk mengetahui
prasarana drainase yang ada di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Adapun manfaat dalam penulisan lapotan ini yaitu Sebagai bahan
masukan dan informasi dasar bagi pemerintah Kota Makassar terkait prasarana
drainase Kecamatan Ujung Pandang, serta sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, khusus dalam bidang perencanaan
wilayah dan kota.

C. Dasar Hukum
1. Tujuan, Kebijakan dan Rencana Strategis
Tujuan penataan ruang wilayah kota adalah untuk mewujudkan
ruang wilayah Kota sebagai kota tepian air kelas dunia yang didasari
keunggulan serta keunikan lokal menuju kemandirian lokal dalam rangka
persaingan global dan fungsi perkotaan inti KSN Perkotaan
Mamminasata demi ketahanan nasional dan wawasan nusantara yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kota, Untuk
mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 telah ditetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota
meliputi :
a. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang kota
b. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang kota
c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis kota.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota Pasal 8
Kebijakan pengembangan struktur ruang kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf a terdiri atas :
a. Peningkataan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah darat maupun laut serta pulau-pulau kecil secara
merata dan berhirarki;
11

b. Peningkatan derajat kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan


prasarana telekomunikasi, sumber daya air, energi, dan infrastruktur
perkotaan lainnya secara terpadu dan merata di seluruh wilayah Kota;
c. Penyebaran pusat-pusat kegiatan perkotaan yang lebih tematik dan
terpadu;
d. Pengembangan jaringan prasarana kota standar global meliputi : jalan
layang, jalan tol, dan jaringan perkeretaapian perkotaan;
e. Pengembangan sistem jaringan transportasi air dan sistem jaringan
transportasi darat yang terpadu; dan
f. Pengembangan sistem intermoda transportasi yang terpadu dan
hierarkhis.
Rencana pengembangan sistem infrastruktur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 huruf d, terdiri atas:
a. Sistem penyediaan air minum (SPAM)
b. Sistem jaringan air limbah
c. Sistem pengelolaan persampahan
d. Sistem jaringan drainase
e. Jalur evakuasi bencana
f. Sistem pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3)
g. Manajemen proteksi kebakaran perkotaan.

Sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35


huruf d ditetapkan dalam rangka mengurangi genangan air dan mendukung
pengendalian banjir, terutama di kawasan perumahan, kawasan
perdagangan dan jasa, kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan
pendidikan, dan kawasan perkantoran; tem jaringan drainase sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Saluran drainase primer yang dikembangkan melalui saluran
pembuangan utama; Saluran drainase primer sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a meliputi :
12

• Sungai Tallo yang berada dalam wilayah kota


• Sungai Jene‟berang yang berada dalam wilayah kota.
b. Saluran drainase sekunder disediakan untuk melayani Kota yang
terintegrasi dengan sistem pengendalian banjir. Sistem saluran drainase
sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dikembangkan
tersendiri pada kawasan perdagangan, kawasan perkantoran, dan
kawasan pariwisata yang terhubung ke saluran primer, sehingga tidak
menganggu saluran drainase permukiman, ditetapkan di Kecamatan
Wajo dan Kecamatan Ujung Pandang;
c. Saluran drainase tersier meliputi : saluran tepi jalan dan saluran utama
dari lingkungan perumahan yang terintegrasi dengan sistem
pengendalian banjir. Saluran drainase tersier sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c ditetapkan tersebar merata di seluruh kecamatan.
Sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan secara terpadu dengan sistem pengendalian banjir, meliputi :
a. Normalisasi jaringan drainase yang ada;
b. Pembangunan dan pengembangan kolam retensi, sumur-sumur resapan,
dan biopori di kawasan perkotaan; dan
c. Pembangunan dan pengembangan outlet-outlet kota secara terbatas,
terukur dan terkontrol di kawasan-kawasan yang berbatasan dengan
laut dan sungai.
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem drainase sebagaimana
dimaksud pada Pasal 97 ayat (1) huruf d meliputi :
a. Kegiatan yang diperbolehkan meliputi : kegiatan pembangunan
prasarana sistem jaringan drainase dalam rangka mengurangi genangan
air dan mendukung pengendalian banjir dan pembangunan prasarana
penunjangnya;
b. Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi : kegiatan selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi
sistem jaringan drainase;
13

c. Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi : kegiatan pembuangan


sampah, pembuangan limbah, dan kegiatan lain yang mengganggu
fungsi sistem jaringan drainase; dan
d. Pemeliharaan dan pengembangan jaringan drainase dilakukan selaras
dengan pemeliharaan dan pengembangan atas ruang milik jalan.
Pada pasal 102 dalam Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan
rawan bencana yaitu, penyediaan prasarana dan sarana minimum meliputi :
a. Penyediaan saluran drainase yang memperhatikan kemiringan dasar
saluran dan sistem/sub sistem daerah pengaliran;
b. Penanganan sedimentasi di muara saluran/sungai yang bermuara di laut
melalui proses pengerukan; dan
c. Penyediaan lokasi dan jalur evakuasi bencana.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi kerja praktek ada 2 ruang lingkup, ruang lingkup
pertama adalah penataan survey data, baik primer maupun data sekunder atau
data instansional di Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, ruang lingkup
kedua adalah pengolahan data lapangan di Kecamatan Ujung Pandang Kota
Makassar.
14

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Ujung Pandang


Kecamatan Ujung Pandang merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di
Kota Makassar. Kecamatan Ujung Pandang dengan luas wilayah 2,63 Km2 yang
memiliki 10 Kelurahan yaitu Kelurahan Lae-Lae, Kelurahan Losari, Kelurahan
Mangkura, Kelurahan Pisang Selatan, Kelurahan Lajangiru, Kelurahan
Sawerigading, Kelurahan Maloku, Kelurahan Bulogading, Kelurahan Baru, dan
Kelurahan Pisang Utara. Kecamatan Unjung Pandang memiliki batas - batas
wilayah administrasi sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Wajo
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Mariso
3. Sebelah Timur : Kecamatan Makassar dan Kabupaten Gowa
4. Sebelah Barat : Selat Makassar

Dari luas wilayah Kecamatan Ujung Pandang tersebut tercatat, bahwa


kelurahan sawerigading memiliki wilayah terluas yaitu 0,41 km2 , terluas kedua
adalah Kelurahan Mangkura dengan luas wilayah 0,37 km2 , sedangkan yang
paling kecil luas wilayahnya adalah Kelurahan Pisang Selatan yaitu 0,18 km2 .
Selain dari pada itu terdapat 4 kelurahan yang berada di pesisir pantai dan 6
kelurahan tidak berada di pantai. Kecamatan Ujung Pandang berada di pesisir
bagian barat Kota Makassar yang memiliki potensi, diantaranya yaitu
perdagangan dan jasa maupun di bidang pariwisata.
15

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Ujung Pandang

B. Gambaran Kondisi Drainase Kecamatan Ujung Pandang


Kecamatan Ujung Pandang merupakan Kawasan Pusat Kota Makassar yang
ditetapkan sebagai pusat pelayanan kota 1 (RTRW Kota Makassar 2015-2034),
di kecamatan ini sebagai kawasan pusat kota, pusat kegiatan budaya, pusat
perdagangan dan jasa, landmark kota, dan ruang terbuka hijau. Hal ini
menyebabkan Kecamatan Ujung Pandang menjadi dearah yang vital di Kota
Makassar dengan adanya pusat-pusat ke-giatan seperti Anjungan Pantai Losari,
Benteng Rotterdam, Karebosi Link, Kantor Walikota Makassar, dan lain-lain.
Oleh karena itu diperlukan adanya penataan drainase yang tepat dan
terpadu, terutama untuk drainase sekunder yang menjadi drainase utama untuk
mengalirkan air buangan ke badan air guna melindungi kawasan pusat kota dari
banjir dan genangan, agar kegiatan di perkotaan menjadi lancar. Kecamatan
Ujung Pandang belum terbebas dari ancaman banjir dan genangan, sehingga
diperlukan penataan drainase sebagai infrastruktur kota yang berguna untuk
mengalirkan kelebihan air di suatu kawasan, termasuk penataan drainase
sekunder sebagai drainase utama di kawasan ini.
16

1. Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting Zona Drainase Sekunder di Kecamatan Ujung Pandang
a. Keadaan kontur
Berdasarkan Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Makassar,
Kecamatan Ujung Pandang berada pada topografi datar dengan
ketinggian kontur berada di antara 0-2 meter dan merupakan hamparan
daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-3 meter di atas
permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan wilayah ini sering
mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun
hujan bersamaan dengan pasang air laut. Dengan kondisi topografi yang
datar, sistem drainase campuran air hujan dan air limbah yang
diterapkan di wilayah Kota Makassar termasuk di wilayah penelitian
kurang manguntungkan untuk daerah landai.
- Jenis Drainase Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 3, yaitu
Saluran primer yaitu saluran drainase yang menerima air dari saluran
sekunder dan menyalurkannya ke badan air penerima, Saluran
sekunder yaitu saluran drainase yang menerima air dari saluran
tersier dan menyalurkannya ke saluran primer, sedangkan Saluran
tersier yaitu saluran drainase yang menerima dari sistem drainase
lokal dan menyalurkannya ke saluran sekunder.
Gambar 4.2. Peta Jenis Drainase Kecamatan Ujung Pandang
17

Gambar 4.3. Jenis Drainase Kecamatan Ujung Pandang

Sumber : Survei Lapangan, 2022

- Kondisi Drainase Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari kondisi


Baik, dan Kurang Baik. Sistem drainase yang baik membantu
mencegah banyak persoalan, seperti mengurangi kemungkinan
banjir, mengendalikan permukaan air serta erosi tanah dan
mencegah kerusakan jalan dan bangunan yang ada. Sistem drainase
dikatakan baik apabila bisa berhubungan secara sistematik antara
satu dengan yang lainnya, yang bertujuan agar air mengalir atau
berjalan dengan baik.
Gambar 4.4 Peta Kondisi Drainase Kecamatan Ujung Pandang
18

Gambar 4.5. Kondisi Drainase Kecamatan Ujung Pandang

Sumber : Survei Lapangan, 2022

- Konstruksi Drainase Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari


jenis beton. Dalam perancangan dimensi saluran harus
diusahakan dapat membentuk dimensi yang ekonomis,
sebaliknya dimensi yang terlalu kecil menimbulkan
permasalahan karena daya tampung yang tidak memadai.
Kecamatan Ujung Pandang memenuhi satu kriteria persyaratan
saluran terbuka diantaranya yaitu Bahan bangunan dalam hal ini
memili jenis tanah liat, beton, batu bata, batu kali.
Gambar 4.6. Peta Konstruksi Drainase Kecamatan
Ujung Pandang
19

Gambar 4.7. Konstruksi Drainase Kecamatan Ujung


Pandang

Sumber : Survei Lapangan, 2022

- Tipe Drainase Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 2 jenis


yaitu terbuka dan tertutup. Drainase terbuka yang memiliki
bagian atas terbuka berfungsi untuk mengalirkan air yang tidak
mengandung limbah berbahaya seperti air hujan. Sedangkan
Drainase tertutup yang memiliki bagian atas tertutup umumnya
dibangun untuk mengalirkan air yang dapat mengganggu
kesehatan/lingkungan.
Gambar 4.8. Peta Tipe Drainase Kecamatan Ujung Pandang
20

Gambar 4.9. Drainase Terbuka dan Tertutup Kecamatan


Ujung Pandang

Sumber : Survei Lapangan, 2022

b. Daya Serap Tanah


Menurut RTRW Kota Makassar Tahun 2015-2034 tanah
yang ada di wilayah Kota Makassar terdiri dari tanah inceptisol dan
tanah ultisol. Sedangkan yang berada di lokasi penelitian merupakan
tanah inceptisol. Jenis tanah inceptisol memiliki tingkat porositas
yang rendah dan permeabilitas yang tinggi sehingga kemungkinan
terjadinya erosi. Namun, pembangunan yang kian esat yang terjadi
di Kota Makassar terutama daerah pusat kota yang mengubah daerah
resapan menjadi daerah terbangun serta semakin berkurangnya
ruang terbuka maka akan menyebabkan limpasan air semakin besar.

c. Kedudukan subsistem drainase


Berdasarkan Master Plan Drainase Kota Makassar, wilayah
Kecamatan Ujung Pandang masuk dalam subsistem area II yang
meliputi Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Wajo, Kecamatan
Bontoala, Kecamatan Makassar, Kecamatan Mariso dan
Mamajaang.
21

Di wilayah kota Makassar termasuk Kecamatan Ujung


Pandang masih menerapkan sistem drainase konvensial dengan
prinsip mengalirkan air secepatnya menuju badan air penerima.
Saluran drainase di wilayah ini juga merupakan saluran multy
purpose. Pada musim kemarau, air yang melewati saluran drainase
hanya air limbah akan menyebabkan terjadinya sedimentasi pada
dasar saluran yang mempengaruhi kapasitas saluran. Pengurangan
kapasitas saluran dapat juga disebabkan oleh sampah yang masuk ke
saluran drainase. Berdasarkan Dokumen Review Master Plan
Drainase Kota Makassar Tahun 2014, saluran utama pada drainase
di Kecamatan Ujung Pandang merupakan jenis drainase sekunder
yang bertumpu pada 3 saluran yang mengarah ke laut Kota
Makassar. Di antaranya saluran drainase Benteng, Haji Bau, dan
saluran di Jalan M. Muchtar Lutfi.
22

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecamatan Ujung Pandang belum terbebas dari ancaman banjir dan
genangan, sehingga diperlukan penataan drainase sebagai infrastruktur kota
yang berguna untuk mengalirkan kelebihan air di suatu kawasan, termasuk
penataan drainase di kawasan ini. Kecepatan aliran di dalam masing-masing
zona dipengaruhi oleh guna lahan semakin padat bangunan maka semakin
rendah kecepatan aliran air di dalam drainasenya, hal ini dikarenakan
banyaknya hambatan aliran pada daerah padat penduduk seperti sampah dan
endapan lumpur yang menghambat saluran. Jenis Drainase Kecamatan Ujung
Pandang terdiri dari 3, yaitu Saluran Primer, Saluran Tersier, dan Saluran
Sekunder. Kondisi Drainase Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari kondisi
Baik, dan Kurang Baik. Sistem drainase yang baik membantu mencegah
banyak persoalan, seperti mengurangi kemungkinan banjir, mengendalikan
permukaan air serta erosi tanah dan mencegah kerusakan jalan dan bangunan
yang ada. Adapun Konstruksi Drainase yang terdiri dari jenis beton dengan
tipe Drainase yang terbuka dan juga yang tertutup.
Kecamatan Ujung Pandang masih menerapkan sistem drainase konvensial
dengan prinsip mengalirkan air secepatnya menuju badan air penerima.
Kecepatan aliran dipengaruhi oleh guna lahan semakin padat bangunan
sehingga semakin rendah kecepatan aliran air di dalam drainasenya, hal ini
dikarenakan banyaknya hambatan aliran pada daerah padat penduduk seperti
sampah dan endapan lumpur yang menghambat saluran.

B. Saran
Berdasarkan hasil terkait prasarana drainase kecamatan Ujung Pandang,
maka perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan juga masyarakat dalam
perawatan dan pemeliharaan saluran drainase, serta adanya kesadaran untuk
tidak membuang sampah ke salurah drainase agar, sehingga fungsi drainase
bisa berjalan dengan maksimal. Perlunya penataan drainase yang lebih optimal,
23

sehingga diharapkan perencana selanjutnya dapat menghasilkan output berupa


perencanaan sistem drainase yang lebih detail dan dapat diterapkan guna
mencegah terjadinya banjir dan genangan di kawasan pusat Kota Makassar
yang dalam hal ini Kecamatan Ujung Pandang guna mencegah terjadinya
banjir dan genangan.
24

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1987. Drainase Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

BPS Kecamatan Ujung Pandang dalam angka 2020

Company Profil. PT. Handal Multikonsultan

Dinas PUPR Kota Makassar

Mulyanto. 2013. Penataan Drainase Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan

Rolly Maulana, 2019. Pengantar SIG (System Informasu Geografis)

RTRW Kota Makassar 2012 -2032

SNI 03-3424. 1994. Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan. Jakarta:
Penerbit Departemen Pekerjaan Umum

Survei Lapangan, 2022


25

LAMPIRAN

1. Surat Permohonan KP (FST)


26

2. Surat Penerimaan KP
27

3. SK Dekan Dosen Pembimbing


28
29
30

4. Absensi dan Laporan Harian KP


31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

5. Format Penilaian

Anda mungkin juga menyukai