Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Tahun Pelajaran 2023/2024

DI PT.INTIDAYA DINAMIKA SEJATI

DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 TEKUNG LUMAJANG

Disusun oleh:

AHMAD FANDI DWI ARDIANSYAH. 0066359747

PROGAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK MESIN


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 TEKUNG
LUMAJANG 2023

1
PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Judul laporan : Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. INTIDAYA DINAMIKA


SEJATI
Penyusun : Ahmad Fandi Dwi Ardiansyah NIS 0066359747

Program Studi Keahlian : Teknik Mesin


Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Disahkan pada tanggal : ................................


Di : SMK Negeri 1 Tekung

Pembimbing PKL Ketua Program Studi Keahlian


Teknik Mesin

Ahmad Munawir Sodiqin Darmawan Triwahyono, ST, MM

Mengetahui ;
Factory General Manager Kepala SMK Negeri 1 Tekung

Didit Rendi Tri Prasetyo SUYADI, S.Pd, M.Pd


Pembina Tk. I
NIP. 19700807 199512 1 002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Laporan Praktik Kerja Lapangan di
PT.INTIDAYA DINAMIKA SEJATI, guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di SMK Negeri 1 Tekung Lumajang.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Pada kesempatan penulis mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada:
1. Bapak Suyadi, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tekung Lumajang.
2. Bapak Darmawan Triwahyono, ST, MM, Selaku Ketua Program Studi Keahlian Teknik
Mesin dan Pembimbing DU/DI SMK Negeri 1 Tekung
3. Bapak Didit Rendi Tri Prasetyo sebagai Factory Manager PT.INTIDAYA DINAMIKA
SEJATI
4. Bapak Ahmad Munawir Sodiqin, selaku Pembimbing PKL PT.INTIDAYA DINAMIKA
SEJATI
5. Bapak Winagil Catur Arifien , Selaku CO Welder PT.INTIDAYA DINAMIKA SEJATI
6. Bapak Zaenal Arifin, Doni Irawan, dan Galoh Prasetyo Selaku Operator Welder Otomotif
yang telah memberikan saya banyak ilmu dan pengetahuan
7. Orang Tua kami yang tidak henti-hentinya memberikan dan memanjatkan doa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kami.
8. Semua pihak yang bersangkutan yang turut membantu membimbing kami.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

3
Lumajang, 21 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 6
A. Latar Belakang ..................................................................................... 6
B. Tujuan PKL .......................................................................................... 7
C. Manfaat PKL ........................................................................................ 7
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ................................................................ 8
A. Sejarah Perusahaan .............................................................................. 8
B. Logo Perusahaan .................................................................................. 8
C. Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................... 8
D. Pengaturan Jam Kerja Perusahaan ....................................................... 9
E. Penerapan Budaya Kedisiplinan Perusahaan ...................................... 9
E. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 10
F. Lokasi Perusahaan ................................................................................ 10
G. Perencanaan Bangunan Perusahaan ..................................................... 11
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12
A. Teknik Mesin Las SMAW .......................................................................... 12
B. Teknik Las OAW (Oksigen Acetylent Welding) ................................ 14
C. Teknik Cutting Torch/Stang Blender ................................................... 15
D. Teknik Mesin Las Argon / GTAW ...................................................... 16
E. Teknik Mesin Las Mig ………………………………………………..18
F. Teknik Mesin Plasma Cutting…………………………………………19
G. Teknik Mesin Gerinda Tangan ……………………………………….20
H. Teknik Mesin Bor Tangan…………………………………………….21
BAB IV METODOLOGI ……..…..………..………………………………22
A. Waktu Pelaksanaan PKL…………………………………………… 22

4
B. Materi Alat dan Bahan………………………………………. ……....22
C. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) ........................................... 23
D. Lingkup Pekerjaan Welding Otomotif ................................................ 27

BAB V PENUNTUP....................................................................................... 32
A. Kesimpulan .......................................................................................... 32
B. Saran ....................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................33
LAMPIRAN....................................................................................................34

5
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu perubahan penting dalam dan mendasar dalam sistem pendidikan kejuruan
yang dimulai tahun 1994 dengan diterapkannya pendidikan sistem ganda yaitu proses
pendidikan di dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Sebagai implikasi dari proses
tersebut, maka SMK dituntut menjalin kemitraan dengan dunia kerja dan dunia industri
secara bersama-sama untuk menyelenggarakan suatu program pendidikan dan pelatihan
kejuruan sehingga pelaksanaan PRAKERIN merupakan bagian dari proses pendidikan di
sekolah yang di selenggarakan di dunia kerja dan dunia industri.
Sebagai tindak lanjut di selenggarakannya proses pendidikan sistem ganda, sekolah
menjalin kemitraan dengan dunia kerja dan dunia industri yang disebut Institusi Pasangan
(IP). Sedangkan untuk mewujukkan kemitraan antara sekolah dan dunia kerja dijembatani
oleh mejelis sekolah.
Sebagai kegiatan prakerin ini memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran
khususnya pelajaran dibidang diklat masing-masing sehingga dapat memperlancar dan
mempermudah proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Karena sebenarnya
prakerin merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah yang diselenggaakan di dunia
usaha dan dunia industri (DU/DI).
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan dan kelancaran kegiatan PRAKERIN. Kami menyadari masih
banyak ilmu dan pengalaman yang belum kami peroleh, oleh karena itu setelah
melaksanakan prakerin kami mohon bimbingan dari Bapak dan Ibu guru kembali.

6
2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

a. Untuk membimbing mental dan profesionalitas peserta praktik kerja yang sesuai
dengan disiplin ilmu yang didapatkannya
b. Untuk melatih keterampilan peserta praktik kerja sesuai bidang kejuruan yang
dipilihnya sekaligus memupuk kemampuan manajerial yang dimilikinya untuk bisa
menerapkannya di dunia kerja
c. Untuk melatih peserta praktik kerja agar bisa beradaptasi di lingkungan kerja dengan
baik serta memiliki daya tangkap yang baik saat menjalankan tugas serta kewajiban di
lingkungan kerja
d. Menghasilkan insan berpendidikan yang bisa menjadi penghubung antara keilmuan
teoritis dan terapan sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajarinya
e. Praktik ini juga membantu sekolah untuk mendapatkan kerja sama yang baik dengan
perusahaan demi mendapatkan pendidikan yang baik untuk siswa-siswi mereka
f. Praktik kerja juga memiliki tujuan untuk membangun etos kerja yang baik bagi
pesertanya sehingga bisa menjadi lulusan yang kompeten, ahli dan profesional di
bidangnya sehingga mampu memiliki daya saing yang bagus

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

a. Siswa mendapat pengetahuan, keterampilan, dan etos yang sesuai dengan tuntunan
lapangan kerja.
b. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional diluar sekolah.
c. Dapat meningkatkan kemampuan, keahlian yang telah dimiliki oleh siswa, dan dapat
mengembangkan keahlian tersebut.
d. Mendapat pengalaman untuk hidup mandiri dan bermasyarakat.

7
e. Dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang baru.

BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

CV. Sejati atau Bengkel Sejati yang didirikan di kota Jember pada tahun 1969
oleh Bapak Edi Kristian dan bergerak pada bidang rekondisi dan servis komponen-
komponen otomotif yang berlokasi di jalan PB Sudirman Kabupaten Jember. Dari
tahun ke tahun perkembangan CV Sejati sangat pesat dan kemudian CV Sejati dirubah
menjadi Perusahaan PT. Intidaya Dinamika Sejati kemudian pada tahun 2010 PT.
Intidaya Dinamika Sejati berpindah lokasi ke jalan MH Thamrin Kecamatan Ajung
Kabupaten Jember.

B. Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan Pt,Intidaya Dinamaka Sejati

C. Visi dan Misi Perusahaan

8
Dalam sebuah perusahaan pasti memiliki visi dan misi yang harus tercapai dan
juga harus menjadi tujuan bersama. Adapun visi dan misi perusahaan PT. Intidaya
Dinamika Sejati yaitu sebagai berikut :

a. Visi
Sebagai perusahaan yang memiliki visi, PT. Intidaya Dinamika Sejati
memiliki yaitu melayani berbagai macam pekerjaan Design, Engineering,
Service Vacuum Pump, Roots Blower, Compressor Air End & Air Lock, dan
lain-lain mengutamakan kualitas yang bermutu tinggi dan berstandar
internasional.

b. Misi
Sebagai workshop dengan keahlian yang terpercaya oleh konsumen,
Dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas segala pekerjaan, baik produk
maupun servis.

D. Pengaturan jam Kerja Perusaha.

Hari Jam Kerja

Senin 08.00 – 16.00

Selasa 08.00 – 16.00

Rabu 08.00 – 16.00


Kamis 08.00 – 16.00

Jum’at 08.00 – 16.00

Sabtu 08.00 – 13.00

Minggu Libur

E. Penerapan budaya kedisiplinan Perusahaan

PT. Intidaya Dinamika Sejati adalah perusahaan yang memegang teguh


komitmen untuk menerapkan kedisiplinan terutama kedisiplinan 5R + 1S :

9
a. Ringkas adalah pilah dan rapikan barang setelah digunakan
b. Rapih adalah lakukan pekerjaan di tempat kerja
c. Resik adalah jaga kebersihan ditempat kerja
d. Rawat adalah menjaga kerapihan dan kebersihan di tempat kerja
e. Rajin adalah biasakan ringkas, rapi, resik ditempat kerja
f. Safety adalah gunakan alat-alat pelindun diri sesuai dengan apa yang dikerjakan

F. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan PT. Intidaya Dinamika Sejati memiliki struktur perusahaan yang


dibutuhkan dan bertujuan untuk membagi tugas, tanggung jawab dan mengkoordinasi
antara divisi satu dengan divisi yang lainnya. Dengan adanya struktur perusahaan
seperti ini maka orang lain dari luar perusahaan ataupun dari perusahaan bisa melihat
bagaimana pembagian tugas dan tanggung jawab, kita juga bisa melihat beberapa

10
keahlian bidang yang dimiliki dari sebuah pekerjaan. Adapun struktur perusahaan yang
digunakan adalah seperti dibawah ini.

G. Lokasi Perusahaan

Gambar 1.3 Lokasi Perusahaan PT.Intidaya Dinamika Sejati

Perusahaan Intidaya Dinamika Sejati memiliki alamat kantor pusat yang terletak di
Jl.Sidosermo Indah I No.11, Sidosermo, Kecamatan Woncolo, Kota Surabaya, Jawa
Timur. Sedangkan untuk workshop PT. Intidaya Dinamika Sejati berlokasi di Jl. MH.
Thamrin No.Km 1, Ajung Kulon, Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa
Timur.

H. Perencanaan Bangunan Perusahaan

Gambar 1.3 Denah Bangunan PT.Intidaya Dinamika Sejati

PT. Intidaya Dinamika terbagi menjadi beberapa area kerja, yaitu gedung 1 lantai
1 area workshop automotive, Gedubg 1 lantai 2 terdapat meeting room, ruang

11
administrasi, Gedung 2 area sand blasting, area arc spray, service vacuum pump,
service roots blower, ruang trial blower, area powder coating, Gedung 3 terdapat
gudang penyimpanan barang atau material, area fabriksi, rewinding motor, perakitan
panel, studio digital marketing.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknik Mesin Las SMAW

Gambar 1.4 Teknik Mesim / Travo Las SMAW

Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung
logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan
logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan

12
mencair, demikian juga elektrode yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektrode dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam
yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan
tegangan yang aman. Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energy panas yang
cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus
listrik dapat diatur sesuai keperluan dengan memperhatikan ukuran dan tipe
elektrodanya. Terdapat jenis-jenis mesin las busur listrik diantaranya :

1. Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)


Mesin memerlukan arus listrik bolak balik atau arus AC yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber
tenaga dalam proses pengelasan. Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh
sumber pembangkit listrik belum tentu sesuai dengan tegangan yang digunakan
untuk pengelasan

2. Mesin Las Arus Searah (Mesin DC)


Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik
mengunakan arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor
listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor
diesel atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik
sebagai penggerak pertamanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai
penyearah arus

3. Mesin Las Ganda (Mesin AC-CD)


Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (AC) dan
pengelasan dengan arus bolak-balik (DC). Mesin las ganda ini memiliki
transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin.Keluaran arus
bola-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator
arus. Adapun arus searah yang diambil dari keluaran alat perata arus.Pengaturan

13
keluaran arus bolak-balik dan arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu
hanya dengan memutar alat pengatur arus pada mesin las.

B. Teknik Las OAW (Oksigen Acetylen Welding)

Gambar 1.5 Teknik Las OAW (Oksigen Acetylen Welding)

Las OAW adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas
sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas
yang digunakan adalah campuran dari gas oksigen (O₂) dan gas lain sebagai gas bahan

14
bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan
adalah gas Asetilen (dari kata ‘Acetylene’, dan memiliki rumus kimia C₂H₂). Gas ini
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan
dimiliki.gas asetilen antara lain, menghasilkan temperatur nyala api lebih tinggi dari
gas bahan bakar lainya dan baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen

C. Teknik Cutting Torch/Stang Blender

Gambar 1.6 Teknik Cutting Torch/Stang Blender

15
Cutting Torch atau biasanya kita sebut dengan stang blender atau blender potong
merupakan alat yang digunakan untuk memotong suatu produk/bahan menjadi dua atau
lebih. Biasanya alat ini awam dipakai oleh tukang las, dimana proses pemotongannya
bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan bantuan mesin.

D. Teknik Mesin las Argon / GTAW

Gambar 1.7 Teknik Mesin las Argon/GTAW

tungsten gas (bahasa Inggris: Gas tungsten arc welding; disingkat sebagaii
GTAW) adalah sebuah proses las listrik yang menggunakan elektroda tungsten yang
tidak dapat dikonsumsi untuk menghasilkan las. Daerah pengelasan dan elektroda
dilindungi dari oksidasi atau kontaminasi atmosfer lainnya oleh gas pelindung lembam
(argon atau helium), dan logam pengisi biasanya digunakan, meskipun beberapa
pengelasan, yang dikenal sebagai las otogen, tidak memerlukannya. Terdapat bagian-
bagian las argon diantaranya :

1. Mesin Las Argon

16
Mesin las argon merupakan sumber energy yang digunakan untuk menyalakan
busur listrik dalam pengelasan TIG/GTAW. Listrik yang berasal dari stop kontak
dirubah oleh rangkaian transformator step up sehimgga memiliki tegangan dan arus
listrik cukup tinggi untuk digunakan dalam proses pengelasan.

2. Inert gas supply


Inert gas supply adalah tabung silinder yang berisi gas mulia (inert) yang
digunakan untuk mensuplai kebutuhan gas pelindung kawat las. Tabung gas yang
digunakan memiliki kapasitas beragam, mulai dari 1 m3 hingga 10 m3. Pada
umumnya proses las GTAW memang menggunakan gas mulia argon. Akan tetapi
gas mulia helium juga banyak digunakan apabila gas mulia argon terlalu langka
digunakan.

3. Water Cooler
Water cooler berfungsi untuk mendinginkan torc agar tidak terlampau panas
akibat pekerjaan las secara terus menerus. Karena pengelasan GTAW biasanya
dilakukan secara terus menerus dengan panas yang dihasilkan oleh busur listrik,
sehingga untuk mengurangi kerusakan pada torc akibat terlalu lama melakukan
pengelasan beberapa model torc dilengkapi dengan mekanisme pendingin yakni torc
self-insulated pendingingan berasal dari aliran udara dan gas pelindung. Tetapi untuk
model water-insulated ada selang insulasi khusu yang masuk pada torc hanle.Selang
tersebut berfungsi untuk mensirkulasi air agar panas pada torc bisa terdistribusikan
melalui air yang mengalir tersebut.

4. Foot Pedal Fine Control


Foot pedal fine control adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya arus yang digunakan pada saat melakukan pengelasan. Khusunya pada
pengelasan GTAW yang memang cenderung rumit, alat ini memiliki banyak
kegunaan, seperti menyalakan busur listrik tanpa perlu melakukan kontak antara

17
elektroda dengan logam induk dan untuk mencegah creater crack dengan mematikan
busur listrik secara bertahap

5. Stang Las
Stang las adalah bagian yang dikendalikan oleh welder pada saat pengerjaan
pengelasan berlangsung. Torc khususnya unutuk GTAW memiliki bagian yang
cukup rumit. Dibagian belakang terdapat beberapa mekanisme inlet dan outlet.
Seperti elektode cable yang membawa arus listrik dari mesin las, gas hose yang
merupakan selang gas pelindung, water inlet dan outlet hose yang berfungsi
mensirkulasi air untuk pendinginan torc pada water-insulatedtorc.

E. Teknik Mesin Las Mig

Gambar 1.8 Mesin las Mig

Busur Logam Gas/ Gas Metal Arc Welding) adalah proses las listrik yang
menyambungkan bahan logam, baik logam murni maupun logam campuran,

18
menggunakan sumber panas yang berasal dari elektrode yang dipasok secara kontinu
menggunakan busur listrik. Proses penggabungan kedua logam menggunakan kawat
gulungan yang sebagai bahan tambahan yang nantinya akan mencair diantara celah
kedua logam tersebut sebagai hasil dari pemanasan electrode.

Las mig biasanya banyak digunakan untuk pengelasan baja-baja yang memiliki kualitas
yang baik, seperti baja yang memiliki daya tahan karat yang sangat tinggi, maupun
baja-baja yang sangat kuat ataupun logam-logam yang tidak bisa dilas menggunakan
teknik las manapun selain las mig.

Las mig juga mempunyai keuntungan yakni; proses pengerjaan lebih cepat
dibandingkan las yang lain, tidak menghasilkan kerak, lebih efisien dan proses
pengelasan mig juga cocok untuk pekerjaan kontruksi.

Las mig juga mempunyai kelemahan yakni; sewaktu-waktu dapat terjadi burn back,
pada awalnya set-up yang sulit, busur yang tidak stabil dan tidak dapat dilakukan
pengerjaan pengelasan di tempat terbuka.

F. Teknik Mesin Plasma Cutting

Gambar 1.9 Teknik Mesin Plasma Cutting

Plasma cutting merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk


memotong berbagai jenis logam atau plat atau bahan lainnya dengan tingkat
akurasi yang baik. Pemotongan plat yang dilakukan dengan plasma cutter

19
menghasilkan hasil potongan yang jauh lebih halus. Mesin plasma cutting
bekerja dengan menggunakan panas yang didapat dari sinar laser berkonsentrasi
tinggi dimana tingkat kedalamannya diatur sesuai dengan tebalnya plat yang
akan dipotong. Dalam pengoperasian mesin plasma cutting, biasanya
menggunakan CNC atau teknologi robot yang bekerja dengan pemrograman
komputer secara otomatis.

4. Teknik Mesin Gerinda Tangan

Gambar 2.0 Teknik Mesin Gerinda Tangan

Gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda


kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan
pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan
hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000

20
rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta
kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan
tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan
untuk memotong benda logam dengan
menggunakan batu gerinda yang dikhususkan
untuk memotong.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi gesekan yang akan membuat pengikisan, penajaman,
pengasahan, pemolesan atau pemotongan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari
mesin gerinda.

Kelebihan :

• Dapat mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang presisi.


• Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus.
• Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
Kekurangan :
• Skala pemakanan depth of cut harus kecil.
• Waktu yang diperlukan pada proses pengerjaan cukup lama.
• Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan relative mahal.

5. Bor Tangan

Gambar 2.1 Teknik Mesin Gerinda Tangan

21
Mesin bor tangan merupakan jenis bor yang paling sering kita pakai. Bor
tangan ini sendiri memiliki sub jenis di dalamnya yang ditentukan oleh ukuran dari
mata bornya. Ukuran tersebut mulai dari 6.5 mm, 10 mm, 13 mm, 16 mm, 23 mm,
dan 32 mm. Di mana angka tersebut adalah ukuran maksimal dari bor itu sendiri.

Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk mengebor besi maupun kayu. Hal ini
tergantung dengan mata bor yang digunakan. Di samping itu, mesin bor jenis ini
juga bisa digunakan untuk mengencangkan atau melepaskan baut. Cara
penggunaannya sendiri menggunakan tangan dengan menekan tombol yang berada
pada pegangannya. Bentuknya yang menyerupai pistol juga membuat jenis bor ini
disebut sebagai bor pistol.

Selain itu, mesin bor tangan memiliki spesifikasi tersendiri sesuai dengan kecepatan
putaran yang menghadirkan fitur kecepatan putaran yang memperbolehkan
penggunanya untuk mengatur kecepatan. Juga, fitur reversible yang dapat membuat
putarannya dilakukan dari dua arah yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia
dalam berbagai bentuk dan juga kapasitas yang disesuaikan dengan kegunaannya.

BAB IV
METODOLOGI

A. Waktu Pelaksanaan PKL


Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan sejak tanggal 2
Desember sampai tanggal 30 Desember 2023 yang bertempatan di PT. INTIDAYA
DINAMIKA SEJATI

B. Teknik Pengelasan

22
Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.

C. Alat dan Bahan


a. Alat dan Bahan Utama Pengelasan
No Alat QTY Kondisi
1. Mesin Las / Travo Las SMAW 1 pcs Normal
2. Holder 1 pcs Normal
3. Kabel Elektroda 1 pcs Normal
4. Kabel Massa 1 pcs Normal
5. Kawat Las RB, LB, CIN1, dan STEEL(Stenlis) ~ Normal

b. Alat Bantu Las Antara Lain


No Alat QTY Kondisi
1. Gerinda Tangan 1 pcs Normal
2. Bor Tangan 1 pcs Normal
3. Mata Gerinda Potong, Brush, Batu, dan Poles ~ Normal
4. Mata Borcun 1 set Normal
5. Kabel Ulur 1 pcs Normal
6. Ragum 1 pcs Normal
7. Meja Las 2 pcs Normal
8. Palu Kerak/Palu Tetek Las 2 pcs Normal
9. Sikat Baja 2 pcs Normal
10. Tang Buaya dan Tang Betet 1 pcs Normal

D. Alat Pelindung Diri (APD)

Menurut Yane Liswanti (2015) Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu
memberikan perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan. Atau bisa juga disebut
alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Namun
demikian, APD tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan

23
ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan
penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya. Menurut udang-undang mengenai alat
kesehatan kerja ini adalah No 1 pasal 14 tahun 1970 berisikan mengenai ketentuan
perusahaan untuk wajib menyediakan seluruh alat keselamatan kerja atau pelindung
diri kepada semua orang termasuk pengunjung yang hendak memasuki area kerja
tersebut. Alat itu juga mesti dilengkapi dengan pengarahan yang dibutuhkan yang
sesuai dengan ahli K3 maupun pengontrol yang tengah bertugas.

a. Helm Safety

Gambar 2.1. Helm Safety (K3)

Helm atau Safety Helmet adalah bentuk perlindungan tubuh yang


dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya
seperti kevlar, serat resin, atau plastik. Helm biasanya digunakan sebagai
perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas pertambangan, atau berkendara.
Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala
(bergantung pada strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.

b. Apron

Gambar 2.2 APD Apron

24
Apron adalah pakaian yang melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan
percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, yaitu apron dada dan
apron lengan yang terbuat dari bahan kulit. Terbuat dari bahan kulit, untuk
menghindari apron yang berlubang dari tingginya temperatur percikan las.

c. Sarung Tangan Welding

Gambar 2.3 Gloves Welding

Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau
bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi
untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material
yang dihasilkan dari proses pengelasan.

d. Helm Atau Topeng Welding

25
Gambar 2.4 Helm Welding

Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah
dari percikan las, panas pengelasan, dan sinar las ke bagian mata. Topeng las
terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening,
hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak
dan ultraviolet ketika melakukan pekerjaan pengelasan.

Kaca las listrik mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12
dan 14. Semakin besar ukurannya, maka densitas atau kegelapan kaca tersebut
juga semakin tinggi. Jadi, Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi
mata Anda.

e. Safety Shoes

Gambar 2.5 Sepatu Safety

Sepatu las terbuat dari bahan kulit dan terdapat sebuah plat baja pada
bagian depannya, yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda
yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini
juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

26
f. Masker Las/Respirator

Gambar 2.6 Masker Respirator

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernapasan dari bahaya asap


las, karena asap las berbeda dengan asap pada umumnya. Asap las ini
merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan
juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini
hampir seperti serbuk bersih dan sungguh-sungguh membahayakan alat
pernapasan kita.Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam
pengelasan di atas tidak akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi
prosedur pengelasan yang umumnya telah tersedia di setiap bengkel atau tempat
kita bekerja. Oleh karena itu mari kita budayakan etos kerja yang baik dan cocok
dengan prosedur kerja.

27
E. Lingkup Pekerjaan Welding Otomotif

1. Popok Kap Bulanan Full

Gambar 2.7 Popok kap bulanan full

2. Las Nok / Las Dudukan Kap

Gambar 2.8 las nok blok mobil hino

28
3. Hasil Spray Total Bulanan

Gambar 2.9 Hasil spray total bulanan

4. Popok Full Kap Bulanan 1 Tempat

Gambar 3.0 Popok full kap bulanan

29
5. Melepas Gear Yang Cekat Untuk di Senter Ulang

Gambar 3.1 Rekondisi as gear

6. Lem Bekas Pengelasan Dudukan Boring

Gambar 3.2 Lem bekas las las ann

7. Hasil Pengelasan Gardan Truck

30
Gambar 3.3 hasil pengelasan gardan truck

8. Las Gigi Yang Sudah Aus

Gambar 3.4 Las gigi yang sudah aus

9. Las Kap Agar Tidak Oblak

Gambar 3.5 Las kap 6 biji

31
10. Hasil Sesudah di Buka Pen Bulanan

Gambar 3.6 hasil Sesudah di buka Pen bulanan

11. Tutup Lubang Baut Rotary

Gambar 3.7 Tutup lobang Rotary

32
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama saya melaksankan Praktik Kerja Lapangan, saya telah
mendapatkan ilmu yang berguna untuk kehidupan saya sehari-hari, selain itu
saya dapat menambah wawasan tentang dunia kerja sesungguhnya.

Selama saya ditempat kerja saya mulai memahami perbedaan antara


pembelajaran disekolah dengan pembelajaran yang ada ditempat kerja. Oleh
karena itu saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dengan
kesempatan mengikuti Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan selama 5
bulan itu, saya telah memperoleh wawasan yang banyak tentang teknik-teknik ,
pengelasan

B. Saran
1. Untuk Karyawan dan Perusahaan
a. Pada saat jam kerja berlangsung, mewajibkan pada semua pekerja untuk
senantiasa memakai K3 agar terhindar dari kecelakaan kerja sehingga
tidak menurunkan produktifitas pada saat bekerja.
b. Mengutamakan kebersihan lingkungan kerja.
c. Setelah mengambil barang atau setelah pekerjaan selesai lebih baik untuk
mengembalikan kepada tempat semula, agar mudah mencarinya.
d. Kurangnya tempat/wadah pembuangan bekas potongan plat/besi
sehingga plat/besi yang tidak digunakan berserakan kemana-mana, jadi
kurang enak di pandang.
e. Di usahakan kipas/blower di tingkatkan lagi agar karyawan tidak panas
dan bisa nyaman bekerjanya.
f. Kurangnya tempat untuk istirahat sehingga karyawan perusahaan dan
anak PKL kebingungan mencari tempat istirahat kalok waktunya jam
istirahat.

2. Untuk Sekolah
a. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang PKL agar lebih ditingkatkan
lagi untuk meyakinkan pihak bengkel terhadap program PKL ini.

33
b. Selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa/i
yang sedang PKL.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Munawir Sodiqin ; Kordinator penulis laporan PKL PT. INTIDAYA DINAMIKA
SEJATI
Suyadi S,pd, M, pd. ; Kepala SMK NEGERI 1 TEKUNG
Dermawan Triwahyono ; Ketua Program Studi KeahlianTeknik Mesin SMK NEGERI 1
TEKUNG
https://dlm.co.id/id/magazine/9/5-jenis-apd-untuk-keamanan-process-welding-atau-
pengelasan
Gambar lingkup pekerjaan ; dokumentasi

34
LAMPIRAN

Proses Melepas/membuka pen bulanan

Gambar 2.7 Membuka Pengancing/Pen Bulanan

Popok Lubang As Pully Yang Aus

35
Gambar 2.8 Popok lubang as pully yang aus

Menggunakan Mesin Las Argon

Gambar 2.9 las tepi tempat seal yang cuil

36
Menggunakan Mesin Las SMAW

Gambar 3.0 Memopok tempat bearing yang aus

Menggunakan Mesin Las SMAW

Gambar 3.1 Popok Bulanan untuk di tambah daging

37
Meeting Room/Belajar Teknik CAD

Gambar 3.2 Belajar Gambar manufaktur

38

Anda mungkin juga menyukai