Disusun Oleh :
NIM : 17.21875
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
Abu Mansyur
NIK : 1595.085
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Mesin
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya, sehingga laporan ini dapat disusun dengan
baik. Penyusunan laporan hasil PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Untuk itu perkenankan pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu :
3
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
laporan ini lebih baik kedepannya. Semoga laporan singkat ini dapat berguna bagi
para pembaca.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................... 21
B. Saran .................................................................................. 21
5
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup merupakan suatu batasan terhadap bagian atau
bidang penulis melakukan PKL/Magang. Tujuannya adalah untuk
memfokuskan dan menjelaskan bagian dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan penulis melaksanakan magang.
Penulis melaksanakan PKL/Magang di bagian Mekanik Departemen
Spinning 9&10 PT. SRITEX II. Dalam melaksanakan PKL/Magang, penulis
7
ditempatkan oleh perusahaan di bagian Mekanik Departemen Spinning
9&10 PT. SRITEX II. Pelaksanaan Magang dimulai dari tanggal 01 Agustus
– 31 Agustus 2019. Dalam melaksanakan magang di Departemen Spinning
9&10 SRITEX II mahasiswa berorientasi pada iklim kerja dan memahami
disiplin kerja di PT.SRITEX II. Sehingga kecakapan kerja yang diperoleh
seperti struktur organisasi, bidang-bidang kerja, hubungan sosial, dan
batasan-batasan
8
1. Membina dan mempersiapkan ilmu pengetahuan mental dan etika
bekerja serta menyesuaikan diri dalam menghadapi dan mengenal
dunia kerja sesungguhnya.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidangnya.
3. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
4. Menimbulkan gairah kerja yang kuat.
5. Mengembangkan kemampuan dan profesional.
6. Sebagai salah satu syarat dan kewajiban mahasiswa yang akan
menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik
Mesin
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sri Rejeki Isman, Tbk pada tahun 1992 mendirikan pabrik
penenunan pertamanya. Lalu melakukan ekspansi dan memiliki pabrik-
pabrik lainnya dengan empat lini produksi, yaitu spinning, weaving,
finishing, garment. Mulai pada tahun 1994 PT Sri Rejeki Isman, Tbk
menjadi produsen untuk seragam militer NATO (North Atlantic Treaty
Organization) dan juga seragam tentara Jerman.
10
besar operasinya di lahan seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dengan empat lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan,
pencetakan, pencelupan, dan garmen. Perseroan menjadi perusahaan
tekstil garmen terpadu dengan standar kendali mutu yang tinggi. Produk
yang dihasilkan oleh perusahaan yaitu benang, kain mentah, kain jadi, dan
pakaian jadi.
11
a. SRITEX I
SRITEX I merupakan kawasan pabrik SRITEX yang terbesar, dimana
kawasan ini terletak di Jalan KH. Samanhudi No.88, Jetis, Sukoharjo,
Jawa tengah 57511 Indonesia, dengan luas kawasan sekitar 40 ha.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi per tahun pada proses spinning
sebesar 131 ribu bale, weaving sebesar 140 juta meter greige,
finishing sebesar 120 juta yard, dan garment sebesar 23 juta potong.
Gambar 1.2 poin 1 memperlihatkan letak kawasan pabrik SRITEX 1
b. SRITEX II
SRITEX II merupakan kawasan pabrik yang dikhususkan untuk
Departemen Spinning Perusahaan ini merupakan lanjutan perluasan
area spinning dari SRITEX I. Letak kawasan ini hanya berjarak
sekitar 1 km dari letak kawasan SRITEX I, dengan luas kawasan
sekitar 17 ha. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi per tahun pada
proses spinning sebesar 310 ribu bale.
Gambar 1.2 poin 2 memperlihatkan letak kawasan pabrik SRITEX II
12
C. Profil Departemen Spinning 9&10 PT. SRITEX II
Pada lini proses Spinning, PT. Sri Rejeki Isman Tbk sudah
memiliki 12 Departemen Spinning yang tersebar di kawasan pabrik
SRITEX I dan SRITEX II. Dari segi kuantitas, Departemen Spinning yang
terdaftar adalah sebanyak 11 Departemen, hal ini disebabkan tidak adanya
Departemen Spinning 4. Departemen Spinning 1 sampai 5 terletak di
kawasan pabrik SRITEX I, sedangkan sisanya berada di kawasan pabrik
SRITEX II
Departemen Spinning 9&10 merupakan salah satu dari beberapa
pabrik spinning yang berada di kawasan pabrik PT. SRITEX II yang
diresmikan sejak tahun 2012. Material yang digunakan pada pabrik ini
didatangkan secara impor dari Amerika, Australia, dan China. Beberapa
supplier yang memasok adalah Tangshan, IBR, Sateri, Yamei, Tairiyon,
Tensile, dan Birlamodal. Material yang digunakan pada Departemen
Spinning 9&10 adalah serat organik (rayon), dimana produk yang
dihasilkan adalah benang rayon dengan berbagai ukuran seperti 20s, 30s,
dan 40s
Departemen Spinning 9&10 beroperasi selama 24 jam dalam
seminggu dan dibagi kedalam tiga shift kerja, yaitu shift pagi, shifi siang,
dan shift malam dimana masing-masing shift memiliki jam kerja selama
delapan jam. Shift pagi dimulai pukul 05.30- 13.30 WIB, kemudian shift
siang dimulai pukul 13.30-21.30 WIB, dan shift malam dimulai pukul
21.30-05.30 WIB. Hasil produksi dari Departemen Spinning 9&10
nantinya dipasok ke dua bagian, untuk bagian internal akan dipasok kePT.
Sri Rejeki Isman Tbk bagian weaving (penenunan) dan pasar dalam negri.
Sedangkan untuk bagian eksternal akan diekspor ke beberapa negara
seperti China, Hongkong, Polandia, dan Bangladesh.
MIXING
UNIT BLOWING
CARDING
DRAWING MAKER
DRAWING FINISHER
SPEED FRAME
ROVING
RING SPINNING
BENANG/COPS
WINDING
BENANG/CONES
PACKING
BENANG KEMASAN
ISTILAH DIDEPARTEMEN :
1. Fiber = Bahan baku berupa serat
2. Bale = Satuan serat padat
3. Feeding = Cara pengisian di mesin
4. Line = Daerah mixing
5. Stop Motion = Alat yang secara otomatis menghentikan mesin
jika ada masalah
14
6. Doffing = Pergantian
7. Doffer = Orang yang melakukan
8. Checker = Orang yang bertugas mengechek benang
9. Mixing = Mencampur serat
10. Logus = Tulisan berada di dalam papercone
11. Idle = Jumlah putus di satu tempat
12. Lapping = Guratan putih yang menggulung di satu tempat
13. RPM = Kecepatan
14. Waste = Sampah hasil pengepakan produksi
15. Block = Mengganti Sliver / roving dalam jumlah yang
banyak
16. Ne/Count = Nomer benang / Keliling / Sliver
17. Neps = Bintik kecil yang tidak bisa diurai
18. Fly waste = waste terbang yang bisa diural
19. Papan parameter = Papan untuk memuat tanda proses yang sedang
berjalan
20. RH
(Relative Humadity) = Kadar air disuatu tempat
21. Re-Winding = Menggulung kembali cone yang problem
22. Hank Produksi = Jumlah produksi yang dihasilkan 1 mesin
23. Conditioning room = Ruangan tempat benang distabilkan /
ditambah kadar air
24. Ruangan ultra violet = Ruangan tempat mengecheck benang
dengan fasilitas sinar ultraviolet
25. Ruang packing = Ruang tempat mengepack benang sesuai standar
26. Quality control = Tempat untuk mengecheck kualitas (dari
bahan bakusampai menjadi benang)
27. RO (running out) = Proses Penghabisan / menghabiskan
28. Ganti proses = Pergantian proses lama ke proses yang baru
29. Acak = Mengatur besar kecilnya roving dalam
satu mesin supaya habisnya tidak sama-
sama setelah ganti proses
15
30. FIFO
(First In First Out) = Produk yang pertama masuk harus
diproses terlebih dahulu
31. Think thick = Tipis Tebal
32. EBD
(Electric Breakdown) = Problem elektrik
33. MBD
(Maintenance Break Down) = Problem mekanik
34. TPI (Twist Per Inch) = Jumlah puntiran / plintiran dalam satu
inchi
Berikut ini adalah beberapa fungsi mesin dan komponen yang ada di
Departemen Spinning 9&10 :
a) Mesin blowing
Pada proses pemintalan serat staple atau serat pendek maka bahan
yang akan diproses harus melalui proses blowing karena bahan baku
serat pendek tersebut dikemas dalam bentuk bal yang merupakan
serat-serat pendek yang dipadatkan dan berbentuk kotak. Oleh karena
itu maka serat serat yang menggumpal harus diurai atau dibuka
terlebih oleh mesin blowing . Adapun tujuan proses blowing adalah :
a. Mencampur serat
b. Membuka gumpalan-gumpalan serat.
c. Membersihkan kotoran-kotoran
d. Membuat gulungan lap
16
Sparator : terjadi proses memisahkan kapas ringan ( baik )
dengan kapas berat/kotor ( jelek ) yang tercampur dengan
timbal/logam oleh magnet yang ada dalam mesin
Multimixer : terjadi proses pencampuran kapas kapas bagus
yang telah melewati sparator, lalu dilakukan lagi pensortiran
oleh strip roll dan take of roll dimana kapas yang lolos hanya
yang memiliki ketebalan dibawah 2 cm
Fine over ( single bitter ) : menyaring lagi kapas kapas dari
multimixer
b) Mesin carding
Secara singkat, tujuan dari mesin Carding adalah :
Pada dasarnya , ada dua gerakan pokok pada mesin Carding yang
dilakukan oleh permukaan seperti parut yaitu Carding action (Gerakan
17
penguraian ) dan Stripping action ( gerakan pengelupasan dan
pemindahan ). Perbedaan antara kedua gerakan ini terutama
ditentukan oleh ujung yang tajam dan arah serta kecepatan permukan
kawat tersebut.
Total mesin
Spinning 9 = Line 1A 1-4, 13-16, Line 1B 5-12
Line 2A 18-26, Line 2B 27-34
Spinning 10 = Line 1A 5-12, Line 1B 1-4, 14-16
Line 2A 27-34 Line 2B 17-26
Merk Mesin = JWF 1203
Bahan Baku = Fiber
18
Hasil = Sliver
Alat Penampung = Can
Identifikasi proses = Warna Pita / Cat can
KOMPONEN MESIN :
1. Can changer = Pergantian dapat pada waktu doffing
2. Coiler = Lubang masuk sliver menuju can
3. Cross roll = Penghantar material
4. Doffer = Penghantar material dari silinder
5. Cylinder = Tempat memproses material
6. Top flat = Mengatur serat panjang & serat pendek
7. Door & cover = Penutup dan pembuka mesin bagian depan
8. Calender Roll = Penjepit sliver
9. Terompet = Mengatur keluarnya sliver
10. Cleaner roll = Membersihkan waste yang menempel
pada doffer
11. Sliver cuttting = Pemotong sliver saat doffing
12. Liker in = Membuang dropping / kotoran
13. Filter = Penampung waste flat strip
14. Brush Roll = Sikat pembersih
c) Mesin drawing
Pada prinsipnya mesin drawing merupakan proses peregangan
pada bahan yang berupa sliver sehingga bahan tersebut setelah
mengalami proses drawing akan mengalami pengecilan bahan,
pensejajaran atau pelurusan serat, perangkapan dan pencampuran
bahan. Selain itu tekukan tekukan yang dialami serat karena proses
carding akan kembali diluruskan pada proses ini.
19
Memperbaiki kerataa berat per satuan panjang, campuran atau
sifat-sifat lainnya dengan jalan perangkapan.
Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan
pada proses berikutnya
KOMPONEN MESIN :
1. Top Arm = Untuk preassure / tekanan
2. Rubber Stripert = Pembersih Bottom Roll (Karet)
3. Terompet = Mengatur keluarnya sliver
4. Bottom Roll, Top Roll = Menekan / mengedraft sliver
5. Coiler = Lubang keluarnya sliver menuju
can
6. Top Cleaner = Membersihkan waste yang melekat
pada top
7. Lampu Foto Cell = Mengecheck sliver belakang
masalah ( lampu pemberi tanda)
8. Handle Cleaner = Besi pegangan
9. Calender Roll = Penjepit Sliver
10. Filter = Penyaring waste
11. Guide = Peyearah sliver
21
selanjutnya (proses ring spinning). Sehingga fungsi atau tujan dari
proses roving adalah :
22
Spinning 9/10 = 10 Mesin
Merk = JWF 1415
Lalesmi (LMW)
1 mesin = 120 Spindle
160 Spindle
Hasil = Roving
Alat penggulu ng = Bobbin
Identitas proses = Warna pada Tube
KOMPONEN MESIN :
1. Top cleaner roll = Pembersih waste yang melekat di Top roll
2. Top Roll + Bottom Roll = mengedraft
3. Spicer = Memberi tekanan pada Creadle
4. Clector = Mengatur keluarnya dari sliver agar tidak
berkembang
5. Apron = Karet Landasan
6. Spindle = Besi tempat Bobbin
7. Flyer = Mengarahkan putaran roving kearah sayap
8. Flyer Cup = Penghantar roving yang sudah ditwist
9. Cree = Penghantar Sliver dari belakang
23
1.Drafting (peregangan)
Proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua titik jepit
pasangan rol-rol yang berputar. Dimana kecepatan rol penariklebih
cepat daripada rol pendorongnya. Dan kecepatan rol peregang depan
lebih cepat daripada rol peregang belakang, sehingga terjadi prosses
peregangan. Tujuan dari peregangan adalah untuk mendapatkan
nomer benang tertentu.
2.Twisting (pemberi antihan)
Merupakan syarat penting dalam pembuatan benang, karena sangat
menentukan kekuatan benang. Tujuannya adalah memberi sejumlah
antihan pada benang sesuai dengan nomer benang yang dipintal. Pada
ring spinning twist terjadi karena ujung benang bagian atas seolah-
olah dipegang oleh pasangan rol peregang depan dan bagian
bawahnya diputar oleh traveler.
3.Winding (penggulungan)
Terjadinya pengguluangan benang pada kain karena putaran
traveler lebih kecil daripada putaran spindle.
KOMPONEN MESIN :
1. Roving holder = Menggantungkan roving
2. roving guide = Penghantar roving supaya tidak lepas dari
gulungan
24
3. Top Roll = roda penjepit roving
4. Condensor = Terompet lalulintas roving
5. Cradle = Satu set alat penjepit
6. Spacer = Plastik pemberi jarak antara Flat besi
dibawahnya
7. Top Arm = Rangkalan alat penjepit (Roll Top, Spacer
& Creadle)
8. Karet apron = Karet Landasan
Top Appron = di cradle
Bottom Appron = di middle roll ( bottom roll )
9. Suction Tube = pipa penampung serat jika ada putus
10. Lapet = Penyearah putaran benang
11. Botom roll = putaran besi
Front Roll = putaran cepat (Cepat)
Midle Roll = putaran agak lambat (tengah)
Back Roll = putaran lambat (belakang)
12. ABC Ring = anti baloning control pembatas putaran
benang
13. Sparator = Pemisah antara spindle yang satu dengan
yang lain
14. Ring Traveler = Pembawa putaran benang ke spindle
15. Ring Flange = Tempat Cincin Traveler
16. Ring Rail = Tempat Cincin Flange
17. Besi Spindle = Tempat tube
18. Spindle Bolster = Tempat besi spindle
19. Spindle Tape = Pemutar besi spindle kiri dan kanan
20. Rol Cleaner = Pembersih top roll dari lapping
21. Blower / pneumablow = Penyemprot / penyedot kotoran
22. Box Waste = Tempat penampug waste pneumafil
23. Stopper = Penyangga suction tube
24. Rublberflud = Penghubung suction tube ke box waste
25
f) Mesin winding
Mesin ini digunakan untuk memindahkan gulungan bebang dari
cop ke cone sekaligus menghilangkan bagian-bagian benang yang
terlalau tebal maupun yang terlalu tipis dalam panjang/berat tertentu
dalam cone atau kelos sekaligus menyeleksi benang dari yang tidak
bagus ke yang bagus / sesuai kriteria konsumen yang telah ditentukan,
Cone bisa berupa paper cone atau plastic cone untuk kemudian siap di
packing atau masuk ke proses selanjutnya. Mesin winding ini
dilengkapi dengan yarn clearer uster quantum dan loefpe yang dapat
menghasilkan benang dengan kualitas terbaik untuk proses rajut atau
tenun.
27
pada saat ganti cop
22. Doffer = Landasan pembuang cone
kebelakang pada waktu doffing
23. Splicer = Alat untuk menyambung benang
28
Secara lengkapnya berikut adalah Gambar struktur organisasi yang ada
dalam Departemen Spinning 9&10 di PT SRITEX II
PRESDIR
Iwan S. Luminto
MANAGER SPG.
Sulis Priyono
KASIE MTC SPG 9/10 KASIE AC / ELEKTRIK KASIE QC KASIE PRODUKSI SPG 9/10
Abu Mansyur Wahyudi Any Fadililah Sriyanto
KARU RF
Dwi Setyo
29
BAB III
PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
4 Selasa, 06-08-2019
5 Rabu, 07-08-2019
6 Kamis, 08-08-2019
7 Jumat, 09-08-2019
30
8 Senin, 12-08-2019
9 Selasa, 13-08-2019
10 Rabu, 14-08-2019
11 Kamis, 15-08-2019
12 Jumat, 16-08-2019
13 Senin, 19-08-2019
14 Selasa, 20-08-2019
15 Rabu, 21-08-2019
16 Kamis, 22-08-2019
17 Jumat, 23-08-2019
18 Senin, 26-08-2019
19 Selasa, 27-08-2019
20 Rabu, 28-08-2019
31
21 Kamis, 29-08-2019
22 Jumat, 30-08-2019
32
3. Hadir setiap hari Senin sampai dengan Jumat pada pukul 07.30 WIB
4. Mengikuti apel pagi setiap hari jam 07.30 WIB
5. Istirahat makan siang dan sholat pukul 12.00 – 13.00 WIB
6. Pulang pada pukul 16.00 WIB pada hari Senin sampai dengan Jum’at.
7. Apabila ada kepentingan dan harus meninggalkan perusahaan harus
meminta izin terlebih dahulu dan menggunakan surat ijin dari kampus
33
diberikan, ataupun ketika mahasiswa magang ingin bertanya
seputar tempat magang sebagai bahan pembuatan laporan nantinya.
Untuk tidak diberikannya APD dari perusahaan maka mahasiswa
harus mempersiapkannya sendiri dan untuk kurang sadarnya
karyawan tentang pentingnya mengunakan APD perusahaan perlu
memberikan sosialisasi betapa pentingnya APD itu dilingkungan
kerja karena bertujuan untuk menjaga keselamatan dari karyawan
itu sendiri
Untuk masalah Kurang pahamnya mekanik dengan komponen
komponen mesin sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan mahasiswa, maka mahasiswa harus mencari jawabannya
dimanual book mesin yang ingin dipelajari dan perusahaan
sebaiknya perusahaan lebih untuk para mekanik mempelajari lagi
komponen komponen mesin secara menyeluruh atau menyediakan
guide bagi mahasiswa yang sedang magang
34
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian kegiatan yang dilakukan penulis selama magang di PT.
SRITEX dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis dapat memahami interaksi kerja dengan sinergi kerja dan
mengenal dunia kerja yang sesungguhnya dalam bidang pekerjaan
khususnya sebagai Pegawai, dan meningkatkan tingkat kecermatan
dalam menginput data dan lain-lain.
2. Adanya kerjasama tim yang baik dalam melaksanakan kelompok
magang, sikap ingin tahu dan mau belajar, serta adanya kemampuan
dalam bidang teknik mesin, sehingga transformasi ilmu dan arahan
pementor dapat dipahami oleh peserta magang dan tepat sasaran
merupakan faktor khusus yang membantu kegiatan peserta magang.
3. Sikap pembimbing yang sangat tegas, disiplin serta bersahabat dan
cukup mengayomi peserta magang. Adanya bimbingan dan arahan
yang baik dari pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan magang.
B. SARAN
Setelah penulis melaksanakan praktek kerja lapangan selama 1 bulan
di PT. SRITEX, Penulis memberikan saran-saran yang mungkin dapat
menjadi bahan masukan bagi PT. SRITEX dan Adapun saran-saran yang
dapat Penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. PT. SRITEX sebagai Perusahaan yang berkompeten dapat meningkatkan
kinerja karyawan dalam bekerja.
2. Penulis berharap agar karyawan tetap mempertahankan dan
meningkatkan kedisiplinan dan juga kinerja karyawan yang telah ada
dalam Perusahaan agar sesuai yang diharapkan oleh Perusahaan.
3. Hubungan karyawan dengan mahasiswa magang/pkl diharapkan selalu
terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang
baik.
35
DAFTAR PUSTAKA
http://roisman14.blogspot.com/2014/06/proses-pemintalan-benang.html
36
LAMPIRAN
37