1807574
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
NIM : 1807574
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Praktikan
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Laporan Praktik Industri ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terlibat, maka dari itu, dengan segala
kerendahan hati Praktikan mengucapkan terima kasih kepada:
1. Lucy Yosita, S. T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang dengan membantu
memberikan masukan kritikan, pengetahuan dan dukungan sehingga
praktikan dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Fauzi Rahmanullah, S.Pd., M.T. dan Aldissain Jurizat, S.Pd., S.Ars., M.Ars.
selaku Tim Dosen mata kuliah Praktik Industri.
3. Dr. Johar Maknun, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Arsitektur FPTK UPI.
4. Dr. Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. selaku ketua Departemen Pendidikan
Teknik Arsitektur FPTK UPI.
5. Edwin Yulianto selaku Project Manager PT. Adhi Persada Gedung dalam
Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit
Santosa Bandung, yang telah mengizinkan praktikan untuk melaksanakan
Praktik Industri di proyek ini.
6. Nadiah Cahyadewi dan M. Syahdan Manufandu. selaku Pembimbing
Lapangan yang selalu memberikan ilmu serta bimbingannya kepada
praktikan selama Praktik Industri, beserta semua pihak PT. Adhi Persada
Gedung pada Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS
Rumah Sakit Santosa Bandung yang senantiasa membimbing selama
proses Praktik Industri berlangsung.
7. Seluruh mandor dan tenaga kerja yang membagikan ilmu dan
pengetahuannya.
8. Nur Afiani Safrina selaku teman satu kelompok dalam Praktik Industri.
9. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah
memberikan doa dan dukungan sehingga Praktikan dapat menyelesaikan
laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................i
iv
2.4. Sususan Direksi Perusahaan .................................................................. 11
v
4.3.4. Temuan Pekerjaan Waterproofing Coating .................................... 86
LAMPIRAN............................................................................................................. 95
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3. 25 Proses Grouting .............................................................................. 52
Gambar 3. 26 Pembuatan Adonan Waterproofing Coating ................................. 52
Gambar 3. 27 Pengaplikasian Waterproofing Coating ......................................... 53
Gambar 3. 28 Test Rendam ................................................................................... 53
1
ix
Gambar 4. 26 www.google.com ........................................................................... 72
Gambar 4. 27 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 73
Gambar 4. 28 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 73
Gambar 4. 29 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 73
Gambar 4. 30 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 73
Gambar 4. 31 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 74
Gambar 4. 32 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 74
Gambar 4. 33 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 74
Gambar 4. 34 Proses Marking ............................................................................... 75
Gambar 4. 35 Pekerjaan Plester dan Pekerjaan Marking Tahap 2 ....................... 75
Gambar 4. 36 Pekerjaan Pemasangan Benang ..................................................... 76
Gambar 4. 37 Membuat Bahan Perekat dan Memberi Perekat Pada Keramik .... 76
Gambar 4. 38 Pemotongan Keramik ..................................................................... 77
Gambar 4. 39 Pemasangan Keramik dan Tile Spacer ........................................... 77
Gambar 4. 40 Pengisian Naad ............................................................................... 78
Gambar 4. 41 Pembersihan Permukaan Keramik Dinding.................................... 78
Gambar 4. 42 Pembuatan Defect List ................................................................... 78
Gambar 4. 43 Permukaan Keramik Tidak rata ...................................................... 79
Gambar 4. 44 Bentuk Keramik Tidak Presisi ......................................................... 79
Gambar 4. 45 Ketidaksesuaian Pola Keramik dengan Shop Drawing ................... 79
Gambar 4. 46 Pengisian Naad Yang Tidak Rapi ..................................................... 79
Gambar 4. 47 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 81
Gambar 4. 48 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 81
Gambar 4. 49 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 82
Gambar 4. 50 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 82
Gambar 4. 51 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 83
Gambar 4. 52 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 83
Gambar 4. 53 Dokumen Pribadi, 2021 .................................................................. 83
Gambar 4. 54 Proses Pembersihan Lantai Kerja ................................................... 84
Gambar 4. 55 Perjaan Grouting Pipa .................................................................... 84
x
Gambar 4. 56 Pekerjaan Champer ........................................................................ 85
Gambar 4. 57 Pengaplikasian Waterproofing Coating ......................................... 85
Gambar 4. 58 Test Rendam ................................................................................... 86
Gambar 4. 59 Terjadi Kebocoran Waterproofing Coating .................................... 86
Gambar 4. 60 Pekerja Tidak Menggunakan APD Lengkap .................................... 87
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang mendukung untuk tercapainya kepuasan pasien dan dapat
meningkatkan pelayanan pada rumah sakit. Pelayanan kesehatan yang baik
akan membuat pasien merasa tenang dan nyaman selama di rumah sakit,
sehingga dapat mempercepat penyembuhan.
Maka dari itu Rumah Sakit Santosa Bandung Central saat ini tengah
menambah gedung pelayanan baru khusus pasien JKN/BPJS yang berfungsi
untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memberikan
manfaat dan perlindungan bagi pasien JKN/BPJS dengan maksimal. Rumah
Sakit Santosa Bandung Central merupakan rumah sakit swasta di Jawa Barat
yang berstandar internasional, yang mempunyai luas lahan 1.4 Ha. Gedung
Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung tersebut dibangun
di atas lahan yang semulanya merupakan lahan parkir gedung utama.
2
Lokasi proyek yang akan dibangun berada di lahan yang semulanya
merupakan lahan parkir gedung utama dan akses untuk menuju lokasi proyek
dapat diakses melalui pintu masuk utama Rumah Sakit Santosa Bandung
Central yang berada di Jalan Kebon Jati No. 38 ataupun pintu masuk belakang
yang berada di Jalan Stasiun Barat.
3
8 Waktu Pelaksanaan 12 Bulan (365 Hari) + 120 Hari
1) Lantai Basement 2 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift,
Shaft ME, R. Panel, R. Pompa, R. WTP, R. Steam, R. Pompa
Pemadam Kebakaran)
2) Lantai Basement 1 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift,
Shaft ME, R. Panel, R. FCCR, Area Parkir Motor)
4
3) Lantai Dasar (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft
ME, R. Panel, R. Gas Medis, R. Panel PUTR & ILVMDV)
4) Lantai 2 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Gudang, R. Administrasi, Area Pendaftaran &
Pembayaran, R. Ganti Popok & R. Menyusui, R. Periksa, Area Klinik
Gigi, Area Klinik Anak, R. Farmasi, Janitor, R. Outdoor AC, Gudang
Linen, Clean Utility, Gudang Alat, R. Koordinator, Toilet, Toilet
Publik)
5) Lantai 3 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, R. Istirahat, R. Ganti, R. Locker, Dirty Utility, R. Antara,
Area ICU, Janitor, Spare Room, Gudang Linen, R. Obat, Clean Utility,
Gudang Alat, R. Koordinator, Pantry, Toilet, Toilet Publik)
6) Lantai 4 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, R. Istirahat, R. Ganti, R. Locker, Dirty Utility, R. Antara,
Area PICU/NICU, R. VRV, Spare Room, R. Konsul Dokter, R. Dokter
Jaga, Depo Farmasi, Pantry, Toilet, Toilet Publik)
7) Lantai 5 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Janitor, Pantry, Gudang Alat, R. Antara, R. Negatif, R.
Kemoterapi, R, VRV, Spare Room, R. LOF, R. ODS, Toilet)
8) Lantai 6 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Janitor, Gudang, R. Linen, R. Obat, R. Koordinator, Gudang
Alat, Clean Utulity, Dirty Utility, R. Antara, R. Rawat, Pantry, R.
Istirahat, Gudang Housekeeping, Spare Room, Toilet, Toilet R.
Rawat, Toilet Publik)
9) Lantai 7 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Janitor, Gudang, R. Linen, R. Obat, R. Koordinator, Gudang
Alat, Clean Utulity, Dirty Utility, R. Antara, R. Rawat, R. VRV, Pantry,
5
R. Istirahat, Gudang Housekeeping, Spare Room, Toilet, Toilet R.
Rawat, Toilet Publik)
10) Lantai 8 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Janitor, Gudang, R. Linen, R. Obat, R. Koordinator, Gudang
Alat, Clean Utulity, Dirty Utility, R. Antara, R. Rawat, Pantry, R.
Istirahat, Gudang Housekeeping, Spare Room, Toilet, Toilet R.
Rawat, Toilet Publik)
11) Lantai 9 (Area Tangga Darurat, Area Lobby Lift, Area Lift, Shaft ME,
R. Panel, Janitor, Gudang, R. Linen, R. Obat, R. Koordinator, Gudang
Alat, Clean Utulity, Dirty Utility, R. Antara, R. Rawat, Pantry, R.
Istirahat, Gudang Housekeeping, Spare Room, Toilet, Toilet R.
Rawat, Toilet Publik)
12) Lantai Atap (Area Tangga Darurat, R. Mesin Lift, Shaft Mekanikal,
Roof Tank)
6
1.4.4. Dimensi Mutu
2) Pekerjaan Dinding
4) Pekerjaan MEP
6) Pekerjaan Plafond
7
10) Pekerjaan Railingg Tangga
8
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
9
2) Perbaikan dan penerapan sistem mutu, kesehatan dan keselamatan
kerja, serta komitmen menjaga kelestarian lingkungan (quality, health,
safety and environment/QHSE).
Bisnis konstruksi merupakan usaha utama PT. Adhi Karya (persero) Tbk
yang senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik pada
pembangunan proyek-proyek yang menjadi bagian dari pertumbuhan
infrastruktur di Indonesia. Lini bisnis konstruksi terkait dengan pembangunan
pekerjaan sipil maupun gedung bertingkat (high-rise building) termasuk
fasilitas umum yang meliputi bandara, pelabuhan dan dermaga, jalan dan
jembatan, bendungan, dan saluran irigasi. Lini bisnis ini dikelola oleh
Departemen Operasional; Departemen Infrastruktur I, Departemen
Infrastruktur II, Departemen Light Rail Transit (LRT) dan anak perusahaan PT
Adhi Persada Gedung (APG).
Terkait dengan PT Adhi Persada Gedung (APG), ada dua usaha yang
ditawarkan yaitu sebagai Kontraktor Utama dan Kontraktor Rancang dan
Bangun. Sebagai Kontraktor Utama, PT Adhi Persada Gedung (APG)
memberikan layanan utama yang diharapkan para pelanggan, terkait dengan
pelayanan dalam menangani proyek secara menyeluruh dari awal hingga
selesai; memilih dan mengurus pengadaan bahan bangunan; menerapkan
metode konstruksi yang optimal; menerapkan manajemen proyek dan
lapangan yang efektif dan efisien; merekrut dan mengelola seluruh sub-
kontraktor; dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan yang dilakukan Direct
10
Contractor. Di sisi lain, sebagai Kontraktor Rancang dan Bangun (Design and
Build Contractor), PT Adhi Persada Gedung (APG) menciptakan inovasi dan
aplikasi gagasan-gagasan baru dalam setiap proyek yang dijalankan,
menyediakan tim desain terpadu untuk pelaksanaan proyek, sehingga mampu
meminimalisasi biaya sekaligus dan menciptakan kepastian jadwal dan waktu
dalam penyelesaian proyek.
11
Direktur Produksi : R. Kooriawan Rohani Purwo
Agus Karianto
Riano Oscha
Visi:
“Menjadi Korporasi Penyedia Jasa Konstruksi Spesialis Gedung yang Inovatif dan
Berbudaya Unggul Untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan.”
Misi:
Nilai-nilai Perusahaan:
Nilai-nilai perusahaan yang dimaknai di PT. Adhi Persada Gedung berupa kata
AKHLAK, yang dimana masing-masing huruf memiliki arti, sebagai berikut:
12
1) A = Amanah, yang bermakna memegang tegus keprcayaan yang
diberikan.
13
2.5. Pengalaman Perusahaan
14
No Nama Paket Pemilik Lokasi Periode
Pekerjaan
15
BAB III
TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN
1) Planning
a. Menetapkan tujuan dan sasaran
2) Organizing
a. Menyusun struktur organisasi
16
3) Actuacting
a. Menggerakan organisasi
d. Mengkoordinasikan kegiatan.
4) Controlling
a. Mengukur dan membandingkan kualitas hasil terhadap standar
dan rencana
17
Manajemen proyek perlu skema organisasi untuk menentukan
hubungan antar pihak-pihak yang bersangkutan dalam pelaksanaan
Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit
Santosa Bandung. Gambar diatas merupakan skema organisasi terkait
Kontraktor PT. Adhi Persada Gedung pada Proyek Pembangunan Gedung
Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung.
a. Menciptakan gagasan
18
2) Tahap Perencanaan dan Desain
Tahap ini merupakan tahap kedua, tahap ini sudah melibatkan
konsultan untuk membuat perencanaan untuk keberlanjutan proyek.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
3) Tahap Produksi/Pelaksanaan/Konstruksi
Tahap ini merupakan tahap ketiga, yakni tahap pembangunan atau
implementasi proyek konstruksi yang sudah melibatkan pelaksana
atau kontraktor. Tahap ini berisikan kegiatan-kegiatan, antara lain:
c. Operasional bangunan.
19
3.1.1.3. Pengadaan Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah
Sakit Santosa Bandung merupakan proyek milik PT. Sanbe Prakasa
Husada. PT. Sanbe Prakasa Husada menyebarkan infromasi proyek
dengan proses lelang terbuka melalui Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE).
Daftar Lelang
Pengambilan Dokumen
Pra Kualifikasi
Aanwijzing
Mengajukan Dokumen
Kualifikasi
Mengajukan Dokumen
Penawaran
Proses Lelang:
Pembukaan Penawaran
Evaluasi
Pengumuman Pemenang
Gambar 3. 2 Proses Lelang Terbuka
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
20
karya BUMN dan kontraktor swasta. Selanjutnya diadakan penilaian
dengan kriteria penilaian seperti aspek legalitas perusahaan, metodologi
perusahaan, tenaga ahli, pengalaman perusahaan, dan harga yang
ditawarkan.
1) Lumsum
Kontrak Lumsum merupakan kontrak dengan ruang lingkup
pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu
tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:
2) Harga Satuan
Kontrak Harga Satuan merupakan kontrak Pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap
untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
21
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
realisasi volume pekerjaan
5) Kontrak Payung.
Kontrak Payung berupa kontrak harga satuan dalam periode
waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan
volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak
ditandatangani.
22
3.1.1.5. Jenis Pembayaran
Menurut Yasin (2006), cara pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia
Jasa dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu Pembayaran Bulanan
(Monthly Payment), Pembayaran Atas Prestasi (Stage Payment), dan
Pembayaran atas seluruh hasil pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100%
atau yang sering disebut Pra Pendanaan Penuh dari Penyedia Jasa
(Contractor’s Full Prefinanced).
23
daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan. Manjemen proyek menggunakan pendekata sistem dan
hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal. Proses manajemen proyek
dimulai dari kegitan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga
pengendalian yang didasarkan atas tujuan, sasaran, informasi, data serta
sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal mutu, biaya dan waktu. Jadi
secara sederhana, manajemen proyek menghasilkan tiga sasaran penting
yaitu: mutu, biaya dan waktu. Tetapi manajemen proyek yang berhasil
seharusnya tidak hanya memenuhi ketiga sasaran (mutu, biaya, waktu)
tetapi juga memuaskan pengguna jasa, sosial, K3, lingkungan serta
pengguna bangunan.
Input:
Fungsi: Output:
- Tujuan
- Perencanaan - Biaya
- Sasaran
- Pengorganisasian - Mutu
- Informasi
- Pelaksanaan - Waktu
- Data
- Pengendalian - Safety/K3
- Sumber Daya
24
Dalam manajemen Proyek Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS
Rumah Sakit Santosa Bandung terbagi antara Manajemen Proyek Internal
dan Manajemen Proyek Eksternal.
25
3.1.2.2. Manajemen Internal
Tugas dan tanggungjawab manajemen internal PT. Adhi Persada
Gedung dalam Proyek Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit
Santosa Bandung sebagai berikut:
26
tercapainya sasaran/tujuan di proyek tersebut selain itu juga
bertanggung jawab untuk terlaksananya sistem manajemen mutu dan
HSE pada lingkungan proyek. project manager bertanggung jawab
langsung kepada cabang, atas terlaksananya tugas dengan baik. Adapun
tugas dari project manager adalah sebagai berikut:
27
d. Bertanggungjawab atas kelengkapan Alat Perlindungan Diri
(APD) bagi para karyawan dan pekerja yang ada di lapangan
28
b. Mempelajari dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
dalam kontrak kerja dengan pihak owner dan pihak sub
kontraktor
29
tanggung jawab dari project procurement manager adalah sebagai
berikut:
7) Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas menghitung volume dan kebutuhan
material bangunan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
proyek. Berikut beberapa tugas quantity surveyor:
30
9) Quality Control
Quality Control bertugas memastikan kualitas setiap item pekerjaan
di proyek sudah diproduksi maksimal sesuai dengan standar perusahaan
akan kualitas produk bangunan. Berikut ini beberapa tugas quality
control pada proyek konstruksi bangunan:
a. Menyusun RAPK
31
gambar kerja terjemahan sehingga gambar tersebut dapat dengan jelas
dan mudah di mengerti orang lain. Adapun wewenang dan tanggung
jawab drafter adalah sebagai berikut:
12) Surveyor
Surveyor adalah divisi yang bertugas melakukan pemeriksaan
lapangan atau mengawasi dan mengamati suatu pekerjaan dalam
pelaksanaan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab dari surveyor
adalah sebagai berikut:
32
c. Berkoordinasi dengan tim engineer jika terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
13) Peralatan
Peralatan bertugas dan bertanggungjawab dalam pemeliharaan
barang baik berupa alat konstruksi selama proyek berlangsung.
1) Quality Planing,
33
Tabel 3. 1 Peraturan Nasional
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
No. Code/Standar Judul
34
2) Quality Assurance
3) Quality Controlling
a. Initial Control
35
b. Incoming Control
c. In process Control
d. Final Control
36
c. Keramik harus bebas dari kotoran yang menempel pada
permukaan keramik.
37
h. Pertemuan dinding-lantai siku (ketidaksesuaian tidak
melebihi 4 mm sepanjang mistar 30cm).
Waterproofing Coating
a. Terpasang rata
38
b. Dipastikan melekat dengan baik
39
3.1.4.3. Manajemen Pengendalian Waktu
Time Schedule merupakan rencana alokasi waktu untuk
menyelesaikan masing-masing item pekerjaan pada proyek secara
keseluruhan. Lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar
dengan pertambahan biaya proyek secara keseluruhan. Maka dari itu
dibutuhkan laporan progress harian/mingguan/bulanan untuk
melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item
pekerjaan proyek. Dan dibandingkan dengan waktu penyelesaian
rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.
Berikut merupakan bentuk pengendalian waktu dari pihak PT. Adhi
Persada Gedung:
Gambar 3. 6 Kurva S
Sumber: Data Proyek, 2021
40
keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan disekitar
lingkungan kerja. Oleh karena itu perlu dibuat program kerja yang
sesuai standar agar tujuan tersebut tercapai, program kerja Proyek
Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung,
ialah sebagai berikut:
41
3) Desain Helm dan Warna Helm
Berikut ini merupakan desain helm yang mempunyai ciri khas yang
ditentukan perusahaan PT. Adhi Persada Gedung dalam Proyek
Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung
untuk pihak internal maupun eksternalnya. Sehingga lebih mudah
mengenali karyawan ataupun bukan ketika berada di lapangan.
42
3 Kuning Tenaga Kerja Struktur
4 Biru Tenaga Kerja Arsitektur
5 Jingga Tenaga Kerja MEP
43
Rendah 2 Tidak diharapkan, tapi ada kecil
kemungkinan terjadi pada suatu saat
Sedang Rendah 3 Peristiwa bisa terjadi pada beberapa
waktu, peluangnya menengah
kemungkinan bisa terjadi di beberapa
waktu, probabilitas menengah.
Sedang Tinggi 4 Kemungkinan terjadinya besar
44
disarankan yaitu pekerja harus selalu menggunakan masker, kacamata
pelindung, helm dan sarung tangan agar terhindar dari resiko pekerjaan.
45
Gambar 3. 13 Flowchart Pengendalian Material dan Pergudangan
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
46
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan keramik Dinding:
47
3) Basahi permukaan dinding yang akan dikeramik lalu pasang
benang/senar untuk kepalaan dan benang periodik
kekencangan/elevasi.
48
6) Lakukan pengecoran naad menggunakan grouting naad dengan
bantuan alat kape lalu bersihkan permukaan keramik yang telah
terpasang dengan menggunakan kain basah.
Alat:
Tabel 3. 4 Manajemen Alat Pekerjaan Keramik Dinding
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
No Alat QTY
4 Waterpass 1 unit
6 Kampak 1 unit
49
8 Sapu 1 unit
9 Gerobak 1 unit
10 Benang 1 unit
11 Meteran 1 unit
12 Ember 1 unit
13 Jidar 1 unit
Material:
1 Keramik Dinding LS
2 Perekat Keramik LS
3 Air LS
4 Naad Keramik LS
50
3.1.3.3. Pekerjaan Waterproofing Coating
Flowchart Pekerjaan Waterproofing Coating:
51
2) Buat fillet pada sudut-sudut siku dengan bahan mortar.
52
5) Laburkan area yang hendak di waterproofing dengan
menggunakan kuas (sebelum dilaksanakan waterproofing
pastikan area dalam keadaan lembap), lakukan 2 kali dengan
selang waktu 2- 3 jam.
Alat:
Tabel 3. 6 Manajemen Alat Pekerjaan Waterproofing Coating
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
No Alat QTY
53
2 Palu/Kampak 1 unit
3 Pahat 1 unit
4 Sapu 1 unit
5 Ember 1 unit
6 Kuas 1 unit
Material:
2 Semen LS
3 Air LS
4 Quick Socrete LS
54
Santosa Bandung dan sesuai dengan kriteria/panduan praktik industri.
Setelah menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak proyek terkait,
praktikan dan tim mendapatkan izin untuk melakukan praktik industri yang
dimulai tanggal 4 Oktober 2021 ditempatkan pada jasa konstruksi yang
dilaksanakan oleh PT. Adhi Persada Gedung. Sehingga untuk memenuhi
kententuan minimal 416 jam kerja, rencana kegiatan praktik industri terbagi
dalam beberapa pekan yang dimulai pada tanggal 4 Oktober 2021 hingga
10 Desember 2021 dengan total kehadiran 50 hari. Dengan rincian rencana
kegiatan praktik industri adalah sebagai berikut;
PEKAN KE-
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengenalan Proyek
Pengamatan pekerjaan
dilapangan
Mengumpulkan data
terkait proyek yang
berkaitan dengan
55
penyusunan laporan
praktik industri
Penyusunan laporan
praktik industri
Pengurusan surat
keterangan telah selesai
praktik industri
Bimbingan kegiatan
praktik industry dengan
dosen pembimbing
PEKAN KE-
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengenalan Proyek
Pengamatan pekerjaan
dilapangan
56
serta membuat laporan
praktik industri
Mengumpulkan data
terkait proyek yang
berkaitan dengan
penyusunan laporan
praktik industri
Penyusunan laporan
praktik industri
Pengurusan surat
keterangan telah selesai
praktik industri
Bimbingan kegiatan
praktik industry dengan
dosen pembimbing
57
dikerjakan, dengan memberikan contoh langsung ke lapangan seperti pada
lantai 6 sebagai mock up yang visualisasi pekerjaan arsitekturnya sudah
selesai. Selain itu juga praktikan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
oleh setiap unit dimulai dari unit produksi, unit engineer, unit logistik, HSE
dan lain sebagainya. Kegiatan praktikan selama di Proyek Pembangunan
Gedung Pelayanan Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung
terlampir pada lampiran.
58
1) Pekerjaan Pasangan HT dan Granit
a. Mapping
5) Pekerjaan Plafond
a. Mapping
59
9) Pekerjaan Railing Tangga
a. Mapping
60
BAB IV
PEMBAHASAN
Memeriksa
Persetujuan Shop Approval
kesesuaian
Drawing Material
material
Pengajuan Izin
Pekerjaan dapat
Pelaksanaan
dilaksanakan
Pekerjaan (IPP)
61
4.2. Analisis Pelaksanaan Pekerjaan
62
Gambar 4. 3 Form Pengajuan Shop Drawing
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
63
Gambar 4. 6 Prosedur Koordinasi Pengajuan Material
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
64
4.2.3. Pengajuan Izin Pelaksanaan Pekerjaan
65
Gambar 4. 9 Form IPP
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
66
Pada saat melaksanakan kegiatan mapping progress, praktikan
diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap yang
sesuai dengan prosedur K3 berupa helm proyek, rompi, safety shoes, dan
masker. Penggunaan APD diwajibkan untuk melindungi diri dari bahaya
kecelakaan kerja ataupun cedera pada saat berada di lapangan.
Gambar 4. 11 Hasil Mapping Pekerjaan Keramik Dinding, Step Nosing & Railing Tangga
Sumber: Dokumen Probadi, 2021
67
Gambar 4. 12 Hasil Mapping Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Alumunium
Sumber: Dokumen Pribadi, 2021
68
Gambar 4. 14 Shop Drawing Toilet Publik Lantai 6
Sumber: Dokumen Proyek, 2021
4.3.1.1 Alat:
Tabel 4. 1 Alat Pekerjaan Keramik Dinding
Sumber: Data Pribadi, 2021
No Jenis Alat dan Fungsinya Gambar
Meteran
Palu
Palu Karet
4 Kapak
69
No Jenis Alat dan Fungsinya Gambar
Wadah Adukan
Ember
Cangkul
70
No Jenis Alat dan Fungsinya Gambar
Sendok Semen
Tile Spacer
71
No Jenis Alat dan Fungsinya Gambar
Pemotong Keramik
Kape
Gambar 4. 24 www.google.com
Laser Leveling
4.3.1.2 Bahan:
Tabel 4. 2 Material Pekerjaan Keramik Dinding
Sumber: Data Pribadi, 2021
72
No Jenis Bahan Gambar
73
No Jenis Bahan Gambar
74
b) Pekerjaan marking, dilakukan oleh surveyor untuk menentukan
posisi pemasangan meja cor dan pipa air bersih berdasarkan gambar
kerja. Kemudian dilakukan pembobokan untuk pipa yang tertanam di
dalam keramik dinding.
75
memastikan keseragaman ukuran dan warna sesuai gambar kerja.
Keramik dinding yang digunakan pada toilet publik yaitu Granite
60x60cm, Roman Olvera Bright dan Keramik 60x10cm, Granito Salsa
Black sedangkan pada toilet ruang rawat menggunkan Keramik
30x30cm, Roman Blink White, Keramik 30x60cm, Roman Blink White
dan Keramik 60x10cm, Granito Salsa Black.
76
g) Untuk keramik yang tidak sesuai dengan pola pada gambar kerja,
pekerja melakukan proses pemotongan keramik mengunkan alat
mesin gerinda atau tilescriber untuk membuat keramik sesuai dengan
gambar kerja.
77
i) Pekerjaan pengisian naad, mengunakan alat bantu kape dan bahan
pengisi naad yaitu Mortar instan MU-408 (Pengisi nat interion &
exterior), Super White dan Dark Black dengan alat kape dan dempul.
78
4.3.2. Temuan Pekerjaan Keramik Dinding
1) Fakta
Pada saat peninjauan langsung pemasangan keramik dinding di
lapangan, terdapat beberapa temuan seperti pengisian naad keramik
yang tidak merata dan tidak rapi, pemasangan keramik dan plint yang
tidak rapi, pemasangan pola keramik yang tidak sesuai dengan Shop
Drawing dan pekerja tidak melakukan proses perendaman keramik
sebelum pemasangan.
79
2) Analisa
Kesalahan pemasangan pola keramik yang tidak sesuai dengan shop
drawing, dapat terjadi karena pekerja tidak mengamati shop drawing
dengan teliti seperti terjadi kesalahan saat pemotongan dan
pemasangan pola keramik. Sedangkan untuk pekerja yang tidak
merendam keramik dengan air terlebih dahulu sebelum melakukan
pemasangan, dapat terjadi karena kurang adanya koordinasi antara
pihak kontraktor dengan pekerja dan kurangnya pemeriksaan berkala
pada saat pengerjaan keramik berjalan, padahal sudah terdapat pada
Metode Pekerjaan atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) bahwa
sebelum pemasangan keramik, keramik harus di rendam sampai jenuh
air, kemudian ditiriskan sampai kering.
3) Solusi
Untuk solusi keramik dinding yang tidak sesuai dengan Shop Drawing
harus dibongkar dan dipasang ulang sesuai dengan Shop Drawing yang
berlaku seperti: pada saat pemasangan harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak bergelombang (rata), tidak cacat dan warna sesuai dengan
yang disetujui. Pola keramik harus sesuai dengan Gambar Kerja/Shop
Drawing atau sesuai dengan petunjuk Pengawas/Direksi agar
meminimalisir ketidaksesuaian pemakaian material keramik dinding.
Dan melakukan perendaman keramik terlebih dahulu, agar pori-pori
keramik dapat menyerap adukan/perekat dengan baik agar
meminimalisis adanya keramik yang kopong.
80
Membran untuk area atap. Pekerjaan waterproofing coating yang sedang
dikerjakan pada saat praktikan melakukan Praktik Industri sampai
menyelesaikan Praktik Industri yaitu pada lantai 6 sampai lantai 9 pada area
dirty utility dan area toilet dan area balkon lantai 8 dan lantai 9. Berikut
adalah alat dan bahan yang digunkan dalam proses pekerjaan pemasangan
waterproofing coating:
4.3.3.1 Alat
Tabel 4. 3 Alat Pekerjaan Waterproofing Coating
Sumber: Data Pribadi, 2021
No Jenis Alat dan Fungsinya Gambar
Sapu
Palu
4 Kuas
81
Berfungsi untuk meratakan
adonan waterproofing pada
lantai
Ember
Sendok Semen
4.3.3.2 Bahan
Tabel 4. 4 Material Pekerjaan Waterproofing Coating
Sumber: Data Pribadi, 2021
No Bahan Gambar
82
2 Brushbond liquid, Fosroc
83
b) Pekerjaan persiapan alat dan material. Kemudian pekerja
membersihkan lantai kerja dari sisa-sisa beton, plesteran dan
kotoran-kotoran lainnya menggunakan palu, pahat serta sapu.
84
d) Setelah dipastikan area sekitar pipa dan floor drain telah dilakukan
grouting, pekerja melakukan pekerjaan champer yang bertujuan
untuk mengurangi resiko lapisan waterproofing patah pada sudut
pertemuan lantai dan dinding. Lalu biarkan sampai kering selama
1x24 jam.
85
f) Inspeksi pekerjaan dilakukan pihak Quality Control PT. Adhi Persada
Gedung dengan melakukan test rendam miniman 1x24 jam dengan
tinggi air 3cm untuk memastikan tidak terjadi kebocoran. Dan jika
terjadi kebocoran maka dilakukan pengaplikasian satu lapisan
waterproofing.
1) Fakta
Temuan yang didapat pada saat peninjauan langsung pekerjaan
waterproofing coating tidaklah banyak. Adanya kebocoran pada toilet
publik (toilet handicap dan toilet wanita) lantai tiga setelah dilakukan
test rendam. Dan pada saat pekerjaan grouting pipa, pekerja tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sarung tangan.
86
2) Analisa
Kebocoran pada toilet terjadi karena pada saat melakukan grouting
dan pengaplikasian waterproofing coating, pekerja melakukannya secara
tidak merata atau tidak terisi penuh, yang mengakibatkan air masih
dapat menyerap. Sedangkan untuk pekerja yang tidak menggunakan
sarung tangan pada saat melakukan grouting dikarenakan kesadaran
pekerja atas keselamatan dalam bekerja masih kurang. Akibat dari tidak
menggunakan sarung tangan pada saat melakukan grouting yaitu dapat
menyebabkan infeksi pada tangan karena campuran adonan grouting
mengandung bahan kimia.
3) Solusi
Solusi yang sesuai dengan Metode Pekerjaan atau Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) bahwa jika terjadi kebocoran pada pekerjaan
waterproofing coating maka harus dilakukan kembali pengaplikasian
satu lapisan waterproofing. Dan pada saat proses pengolesan
waterproofing pihak Quality Control/Supervisor PT. Adhi Persada
Gedung harus mengawasi pekerjaan agar pekerjaan dilakukan dengan
teliti.
87
Saat berada di lapangan atau melakukan mapping dan, praktikan
masih menemukan pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD), seperti helm dan sepatu pengaman yang merupakan alat krusial
untuk melindungi diri terutama dalam bekerja di area konstruksi bangunan.
Penyebab masih terdapat pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri
(APD) dengan sepenuhnya dikarenakan tingkat kesadaran diri pekerja untuk
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja masih rendah. Padahal
penyediaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) sudah disiapkan oleh
kontraktor pelaksana PT. Adhi Persada Gedung.
1) Penyebab Teknis
a. Adanya perubahan desain ruang dari pihak owner. Seperti
pada Lantai 2 adanya perubahan layout Ruang Periksa dan
Toilet Publik, perubahan fungsi ruang Playground menjadi
Outdoor AC. Pada Lantai 3 perubahan fungsi Ruang ODC
menjadi Ruang ICU. Dan perubahan Ruang Rawat Inap yang
dimulai dari Lantai 4-Lantai 9 menjadi Lantai 6-Lantai 9.
Sehingga Lantai 4 terdapat Ruang PICU/NICU dan Lantai 5
terdapat Ruang Kemoterapi. Perubahan fungsi atau desain
ruang tersebut akan mempengaruhi target pekerjaan harian
proyek dan berimplikasi pada banyak hal seperti biaya dan
waktu pekerjaan.
88
c. Terlambatnya kedatangan material satu pekerjaan yang
mengibatkan pekerjaan selanjutnya belum bisa dilaksanakan.
Seperti material untuk pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
sehingga pemasangan plafond belum bisa dilaksanakan.
2) Penyebab Non-Teknis
Saat awal pandemi terjadi, proyek pembangunan Gedung Pelayanan
Pasien JKN/BPJS Rumah Sakit Santosa Bandung mengalami physical
distancing yang ketat pada pekerja yang masuk, sehingga terjadi
pengurangan pekerja dan hal tersebut membuat target pekerjaan
mengalami perlambatan diawal. Selain itu faktor cuaca juga
mempengaruhi, turunnya hujan yang cukup sering membuat pekerjaan
finishing fasad
89
3) Selama di lapangan, praktikan melihat banyak perbedaan antara
teori yang didapatkan pada saat kuliah dengan pekerjaan yang
dilaksanakan pada tempat praktik industri, pengetahuan akan
material dan metode pelaksanaan pekerjaan sesuai standar menjadi
modal utama yang harus praktikan pelajari. Selama proses praktik
industri banyak hal yang mampu membuka wawasan teknis bagi
praktikan ketika di lapangan.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
91
finishing fasad terhambat. Sehingga proyek ini membutuhkan penambahan
hari kerja.
92
5.2. Saran
Semoga saran dari praktikan, dapat diterima dengan baik oleh berbagai
pihak, sehingga dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik.
93
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report PT.Adhi Karya. (2020). Pedoman Perusahaan PT. Adhi Karya.
Jakarta. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
94
LAMPIRAN
95
96
97
Lampiran 1. 2 Struktur Organisasi Perusahaan
98
Lampiran 1. 3 Kurva S/Schedule
99
Lampiran 1. 4 Dokumen Metode Pelaksanaan Pekerjaan Keramik Dinding dan
Pekerjaan Waterproofing Coating
100
101
Lampiran 1. 5 Dokumen Manajemen Mutu
102
103
Lampiran 1. 6 Struktur Organisasi Proyek
104
Lampiran 1. 7 Program K3
105
Lampiran 1. 8 Laporan Bulanan
106
Lampiran 1. 9 Shop Drawing Arsitektur
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
Lampiran 1. 10 Tampak Bangunan
119
120
121
122
Lampiran 1. 11 Kegiatan Harian
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
Lampiran 1. 12 Surat Pengantar PI
135
Lampiran 1. 13 Surat Penerimaan PI
136
Lampiran 1. 14 Surat Tanda Selesai PI
137
Lampiran 1. 15 Penilaian Dari Pembimbing Lapangan
138
139