CV.CITRA MANUNGGAL
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Praktik Industri Yang Di
Bimbing Oleh Bapak Agus Suyetno, S.Pd, M.Pd.
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
Februari 2021
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
Laporan praktik industri di CV. CITRA MANUNGGAL yang dilaksanakan pada tanggal
21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 7 Februari 2021 disetujui sebagai bukti bahwa
mahasiswa:
NIM : 180511625507
Fakultas : Teknik
Telah menyelesaikan praktik industri sebagai syarat kelulusan salah satu mata kuliah
Praktik Industri di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang.
Mengetahui
i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
praktik industri ini dengan tepat waktu.
Ketika penyusunan laporan praktik industri ini banyak pihak yang turut membantu
serta memberikan dorongan pemikiran dan materi. Oleh karena itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi masukan
dalam laporan parktik industri ini. Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada :
1. Bapak Yacub Eko Setiawan pemimpin CV. Citra Manunggal Malang yang telah
memberi izin untuk melaksanakan Praktik Industri.
2. Ibu Inawati Hariani sebagai koordinator praktik industri yang telah mengarahkan
dalam menjalankan Praktik Industri (PI).
3. Mas Kevas sebagai pembina lapangan praktik Industri yang sudah membagikan
ilmu dan pengalaman dalam menjalankan praktik industri.
4. BapakAgus Suyetno, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pembina praktik industri yang
sudah membagikan ilmu dan pengalaman dalam menjalankan praktik industri.
5. Bapak Dr. Yoto , S.T., M.Pd.sebagai ketua jurusan teknik mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
6. Seluruh karyawan CV. Citra Manunggal Malang yang sudah membagi ilmu dan
pengalamannya ketika praktik industri berlangsung.
7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu dari
mulai awal sampai akhir.
Penulis menyadari laporan praktik industri ini masih ada beberapa kekurangan
baik dari segi materi dan pembahasan. Penulis berharap adanya saran dan kritik yang
bernilai membangun untuk menjadikan laporan ini lebih baik. Harapan penulis,
semoga laporan praktik industri ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................32
B. Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................34
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................35
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Dalam kegiatan Praktik Industri ini mempunyai tujuan antara lain sebagai
berikut:
1. Memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada mahasiswa secara
langsung di lapanganindustri.
2. Melatih mahasiswa untuk profesional,cakap,terampil,dan bertanggung jawab
1
terhadap tugas yang diberikan selama praktik industri.
3. Memperoleh ilmu pengetahuan yang terbaru sesuai dengan kemajuan teknologi
sehingga dapat menambah wawasan untuk berfikir sebagai tenaga yang
profesional.
4. Memahami dan mengerti tentang pelaksanaan keslamatan kerja yang
diterapkan padaindustri.
5. Mengetahui dan memahami segala yang berkaitan dengan dunia kerja dan
resiko-resiko yang dihadapi dunia industri.
6. Memperoleh gambaran yang nyata tentang penerapan atau implementasi dari
ilmu atau teori yang selama ini diperoleh pada perkuliahan dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada dilapangan.
7. Melakukan analisis mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta sistem
yang berjalan dilapangan.
C. Manfaat
Dalam pelaksanaan praktik industri ini ada tiga pihak langsung yang terkait
dalam proses pelaksanaan praktik industri, sehingga ada tiga manfaat yang
diharapkan dalam pelaksaan kegiatan ini, yaitu :
2
selama praktik industri dalam sebuah laporan praktikindustri.
b. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka pemikiran yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni
selama ini.
c. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasanan
kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etika kerja yang baik. Serta
sebagai upaya untuk memperluas wawasan keja.
d. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang
kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang
sebenarnya.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah perusahaan
CV. Citra Manunggal mempunyai 2 cabang yang berada di bali dan
pasuruan,.CV. Citra Manunggal terletak di jalan Kebon Agung No. 157 Pakisaji,
Kabupaten Malang.Kantor CV. Citra Manunggal sekaligus menjadi rumah dari
pemiliknya yaitu Bapak Yacub Eko Setiawan S. T.
CV. Citra Manunggal sebelumnya dikenal dengan UD. Manunggal, Ide untuk
mendirikan Unit Desa (UD) ini memiliki letak lokasi yang sangat strategis yaitu
berada dan juga peluang yang besar bagi bidang pelayanan bubut, las, sekrap,
konstruksi mesin dan reparasi alat- alat pabrik lainnya.
Berdasarkan gagasan dan peluang yang besar tersebut maka berdirilah sebuah
unit desa yang diberi nama UD. Manunggal lalu berkembang menjadi CV. Citra
Manunggal sampai sekarang yang siap menerima berbagai pesanan.
B. Lokasi Perusahaan
CV.Citra Manunggal terletak di Jl. Raya Kebon Agung No.157, Sono Tengah,
Kebonagung, Kec. Pakisaji, Malang, Jawa Timur 65162.
4
C. Kondisi Awal
Lahan kosong CV. Citra Manunggal yang kemudian digunakan oleh pemiliknya
untuk mendirikan sebuah unit desa dan berkembang menjadi CV. Berikut beberapa
fasilitas diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Luas Tempat : 1,2 Hs
2. Luas Bangunan : 100 m2
3. Mesin Produksi : 3 mesin sekrap, 4 mesin bubut, 8 mesin las, 2
mesin frais dan 1 mesin CNC cutting
4. Daya Listrik : 23.000 Watt
5. Tenaga Kerja : 30 Tenaga Kerja dan 1 Pengawas
D. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi yang merupakan tujuan dari perusahaan demi
orientasi masa mendatang dan untuk mencapai sebuah visi tersebut diperlukan misi
agar tujuan yang akan dicapai terealisasi.
Visi
Menjadikan sebuah desa yang kompetitif dalam bidsng pereparasian dan
baja, serta konstruksi mesin segala macam mesin pabrik dalam lingkup yang bisa
dijangkau.
Misi
Membuat lapangan pekerjaan yang bisa mensejahterakan masyarakat sekitar
yang memiliki keahlian dalam bidang yang dibutuhkan
E. Logo Perusahaan
5
Makna Logo secara keseluruhan adalah CV. Citra Manunggal ialah suatu usaha
berbentuk Commanditaire Vennootschap (CV) untuk melayani pesanan dan
permintaan customer khususnya di daerah malang dan sekitarnya maupun diberbagai
daerah.Bekerja dalam bidang produksi mesin serta reparasi alat-alat pabrik.
Roda gigi yang di bawahnya ada alat rolling ialah menyimbolkan beberapa unit
teknisi yang memberikan pelayanan segala pekerjaan yang berkaitan dengan dengan
konstruksi mesin serta pekerjaan yang ada unsur pengelasan di dalamnya.
F. Bidang Usaha
Kegiatan usaha yang ada di CV. Citra Manunggal sebagai berikut :
Memberi pelayanan dari customer pada seluruh permintaan dan pemesanannya
yang berkaitan tentang peralatan produksi. Pembuatan berbagai macam peralatan
produksi yang sesuai dengan keahlian dari para pekerjanya dengan biaya yang
sesuai dengan proses pengerjaan.
Melayani berbagai permintaan penyekrapan, pembubutan, pengetapan, pengelasan,
pengeboran, dan reparasi segala macam peralatan mesin pabrik pertanian yang
sesuai dengan keahlian pekerja dan alat yang dipakai untuk melayani permintaan.
G. Struktur Organisasi Perusahaan
Inawati Hariani
Pengawas
Karyawan
6
H. Kebijakan Perusahaan
1. Komunikasi K3
CV. Citra Manunggal memberlakukan komunikasi K3 sesuai inisiatif dari masing-
masing individu pekerjanya agar lebih memperhatikan keselamatan kerja dalam
melakukan pekerjaan.
7
I. Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja di CV. Citra Manunggal ialah sebagai berikut:
1. Kondisi Mesin
Kondisi mesin beberapa ada yang tua dan juga ada yang baru.Untuk yang tua
beberapa masih bisa digunakan.Perawatan mesin yang berkala supaya tidak
mudah rusak.
2. Kondisi Lantai
Kondisi lantai setiap selesai kerja langsung dibersihkan.Meskipun lantainya
beralaskan tanah yang disemen tapi kebersihan tetap terjaga.
3. Penempatan Material
Penempatan Material yang dipakai untuk setiap produksi diletakkan pada rak
tempat untuk menaruh barang-barang material yang telah disediakan untuk
menjaga kondisi material yang akan digunakan untuk proses pengerjaan
pemesanan.
J. Pelayanan
1. Penentuan persyaratan yang berhubungan dengan produk
Sebelum bertransaksi dengan pelanggan maka ada beberapa prasyarat yang
ditentukan oleh perusahaan yaitu:
a) persyaratan khusus dari pelanggan termasuk persyaratan pengiriman dan
aktivasi sesudah pengiriman.
b) persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu diketahui
oleh pelanggan.
c) Persyaratan peraturan dan perundangan yang terkait dengan produk
d) Persyaratan tambahan yang diperlukan
2. Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Tinjauan ini dilakukan sebelum perusahaan memberikan komitmen untuk
memasok produk ke pelanggan dan harus memastikan bahwa:
e) Persyaratan produk yang ditetapkan
8
f) Persyaratan produk atau pembelian yang berbeda dengan yang dinyatakan
sebelum diselesaikan, dan
g) Perusahaan memilki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.
9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Waktu Pelaksanaan
10
B. Materi Praktek Kerja Lapangan
1. Pengoprasian Mesin Sekrap
Mesin sekrap adalah jenis khusus dari mesin manufaktur yang menggunakan
gerakan linear reciprocating dari alat pemotong satu titik untuk menghasilkan jalur alat
linier. Mekanisme pengembalian cepat adalah jenis mekanisme yang menghasilkan
gerakan bolak-balik di mana waktu yang diambil untuk perjalanan dalam satu arah
lebih sedikit daripada yang lain.
1. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara mendatar
(horizontal) dan cara tegak (Vertical). Pada penyekrapan arah mendatar yang bergerak
adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan langkah penyayatan
dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat. Adapun langkah persiapan
penyekrapan bidang mendatar yaitu :
(1) Pemasangan benda kerja pada ragum
(2) Pemasangan pahat rata
(3) Pengaturan panjang langkah pahat
(4) Pengaturan kecepatan langkah pahat
(5) Pengaturan gerakan meja secara otomatis
(6) Setting pahat terhadap benda kerja.
Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan pahat
kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan meja
(3) Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.
2. Penyekrapan tegak
11
Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan pahat naik turun.
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat dan
bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan di atur tipis ± 50 mm. Langkah
kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.
3. Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak
adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan dengan memutar
ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
4. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, Mesin Sekrap dapat digunakan untuk membuat alur :
(1) Alur terus luar
(2) Alur terus dalam
(3) Alur buntu
(4) Alur tembus.
Secara garis besar, pembuatan alur pada Mesin Sekrap harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
(1) Pembuatan garis batas luar
(2) Pengerjaan pahat
(3) Pengerjaan pendahuluan.
Alur terus luar di antaranya adalah alur U, alur V, dan alur ekor burung. Alur alur
U Alur V Alur ekor burung. Penyekrapan alur V dan ekor burung merupakan
penyekrapan yang paling rumit karena memerlukan ketekunan dan kesabaran. Prinsip
pengerjaannya merupakan gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau
tidaknya pembuatan alur V dan ekor burung tergantung dari pengaturan eretan pahat,
12
pengasahan sudut pahat dan pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung
atau alur V yaitu :
1. Diawali dengan penyekrapan alur biasa
2. Selanjutnya memasang pahat lancip
3. Mengatur eretan pahat
4. Mengatur posisi pahat
5. Lakukan secara hati-hati dan pemakanannya harus tipis.
Alur tembus dalam umumnya untuk alur pasak pada roda gigi atau pully. Untuk
penyekrapan alur pasak memerlukan tangkai pemegang pahat (pemegang pahat
tambahan) yang memungkinkan pahat masuk ke dalam lubang yang akan dibuat alur
dalam. Penyekrapan alur pasak luar yang buntu lebih rumit karena gerakan pahatnya
terbatas.
Untuk itu harus dibuat pengerjaan awal pada mesin bor atau frais. Batas alur
pasak harus di buat dengan cara membuat lubang dengan end mill sesuai dengan
ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang langkah terbatas, maka harus diatur
terlebih dahulu sesuai dengan panjang alur. Penyekrapan dapat dilakukan bertahap
apabila lebar alur melebihi lebar pahat yang digunakan.
Gambar 3.1 Menyekrap besi balok Gambar 3.2 Membuat alur pasak pada pulley
2. Pengoprasian Mesin Gerinda
13
Pengertian Mesin Gerinda–Mesin gerinda adalah mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah, memotong serta menggerus benda kerja kasar maupun
halus dengan tujuan dan kebutuhan tertentu.
Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi gesekan yang akan membuat pengikisan, penajaman,
pengasahan, pemolesan, atau pemotongan.
Jadi mesin gerinda ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas mata potong
jamak atau lebih dari satu yang mana digunakan untuk mengasah maupun alat potong
benda kerja
Setelah kita ketahui pengertian mesin gerinda berikut ini adalah fungsi utama
yang dapat digunakan dari mesin gerinda.
14
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja
seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses
bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir,
putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Jenis-jenis pembubutan :
1) Pembubutan Silindris
15
dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing, gerakan
pahat dari dalam ke luar lebih cocok diterapkan.
3) Cutting Off
Cutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada
proses cutting off, pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang miring.
Oleh karena itu, pahat bubut ini memiliki sudut kurang dari 90°. Dengan bentuk ujung
potong yang miring, akan diperoleh permukaan pemotongan tanpa sisa (permukaan
yang rata) pada ujung benda kerja.
4) Recessing
Recessing merupakan penyayatan pada benda kerja yang bertujuan untuk
membentuk sebuah alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar
dengan sumbu benda kerja (sudut pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off.
Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk atau sudut pahat
saja. Recessing biasanya digunakan untuk membuat alur pemisah antara bentuk
pembubutan silindris dan ulir
16
5) Parting
Parting merupakan pembubutan di mana pahat bubut bergerak sejajar
maupun tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan
namanya, parting digunakan untuk memotong/memisahkan benda kerja. Beberapa
juga mengenal parting sama dengan cutting off.
6) Biting
Biting merupakan pembubutan ujung atau muka, di mana arah pemakanan
ujung pahat sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan
untuk membuat alur atau lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.
17
8) Pembubutan Tirus
Pembubutan tirus merupakan penyayatan silindris yang menghasilkan
perbedaan diameter secara konstan. Metode pembubutan tirus digunakan untuk
membuat poros tirus/konis. Teknik pembubutan tirus bisa dilakukan dengan
memiringkan eretan atas, menggeser tailstock, menggunakan taper attachment, dan
menggunakan alat potong berbentuk miring.
9) Pembubutan Copy
Pembubutan copy merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk benda
kerja sesuai dengan geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut
ditransmisikan dengan eretan melintang dan eretan memanjang.
18
11) Chamfering
Chamfering merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan
ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.
12) Boring
Boring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan
sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan pembubutan
silindris. Namun, perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian dalam benda
kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
19
13) Pengeboran (Drilling)
Pengeboran dapat juga dilakukan pada mesin bubut. Kebalikan dengan
pengeboran pada mesin bor, pengeboran dengan mesin bubut menggunakan mata bor
yang tidak berputar (yang berputar benda kerjanya).
14) Reaming
Reaming mirip dengan drilling. Reaming bertujuan untuk memperbesar
diameter lubang hasil pengeboran (drilling). Selain itu, reaming juga digunakan untuk
memperhalus permukaan lubang. Proses reaming merupakan proses lanjutan
dari drilling (meskipun tidak wajib dilakukan proses reaming).
15) Knurling
Knurling sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan, knurling
merupakan proses pembentukan logam yang digunakan untuk membuat pola
arsiran yang bersilangan pada permukaan benda kerja, ini bertujuan agar sisi benda
kerja tidak licin
20
Gambar 3.17 Membubut poros engsel Gambar 3.18 hasil bubut poros engsel
21
Gambar 3.19 Contoh area pengelasan
22
5. Pengoprasian Mesin Cutting CNC
Mesin CNC yang digunakan di CV Citra Manunggal ialah mesin cutting yang
bermerk Huawei, cara kerjanya sebagai berikut:
1. Bersihkan alur yang dibuat lintasan mesin cuttingnya
23
6. Tekan partoption F3 lalu kita atur Row dan Coloumnya distance.
7. Setelah iitu klik F1/ Ok berjalan auto sesuai ukuran dan jumlah.
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.
24
sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga
siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan
sebagainya.Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
C. Jurnal Harian
JURNAL HARIAN PRAKTIK INDUSTRI
Nim : 180511625507
25
besi balok
Mengasah pahat
5 Senin, 28 Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
Melanjutkan menyekrap
besi balok
Mengasah pahat
6 Selasa, 29 Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
Melanjutkan menyekrap
besi balok
Mengasah pahat
7 Rabu, 30 Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
Melanjutkan menyekrap
besi balok
Mengasah pahat
8 Kamis, 31 Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
Melanjutkan menyekrap
besi balok
Mengasah pahat
9 Senin, 11 Mengerinda permukaan Bengk
. Januari 2021 besi balok el mesin
Melanjutkan menyekrap
besi balok
Mengasah pahat
1 Selasa, 12 Diajarkan pengoprasian Bengk
0. januari 2021 cutting cnc el mesin
Memotong besi plat
menggunakan cutting
cnc
1 Rabu, 13 Membantu pengelasan Bengk
1. januari 2021 pada komponen mesin el mesin
Merakit komponen
mesin
1 Kamis, 14 Membantu pengelasan Bengk
2. januari 2021 pada komponen mesin el mesin
26
Merakit komponen
mesin
1 Jumat, 15 Membantu pengelasan Bengk
3. januari 2021 pada komponen mesin el mesin
Merakit komponen
mesin
1 Sabtu, 16 Membubut pulley Bengk
4. januari 2021 Menyekrap alur pasak el mesin
pada pulley
Mengasah pahat
1 Senin, 18 Menyekrap alur pasak Bengk
5. januari 2021 pada pulley el mesin
Mengasah pahat
1 Selasa, 19 Melanjutkan menyekrap Bengk
6. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memasang pulley
Mengasah pahat
1 Rabu, 20 Melanjutkan menyekrap Bengk
7. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memang pulley
Mengasah pahat
1 Kamis, 21 Melanjutkan menyekrap Bengk
8. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memasang pulley
Mengasah pahat
1 Jumat, 22 Melanjutkan menyekrap Bengk
9. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memasang pulley
Mengasah pahat
2 Sabtu, 23 Melanjutkan menyekrap Bengk
0. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memasang pulley
Mengasah pahat
2 Senin, 25 Melanjutkan menyekrap Bengk
1. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
Memasang pulley
Mengasah pahat
2 Selasa, 26 Diajarkan pengoprasian Bengk
27
2. januari 2021 mesin bubut el mesin
Membubut poros engsel
Mengasah pahat
2 Rabu, 27 Melanjutkan membubut Bengk
3. januari 2021 poros engsel el mesin
Mengasah pahat
2 Kamis, 28 Melanjutkan membubut Bengk
4. januari 2021 poros engsel el mesin
Mengasah pahat
2 Jumat, 29 Melanjutkan membubut Bengk
5. januari 2021 poros engsel el mesin
Mengasah pahat
2 Sabtu, 30 Melanjutkan membubut Bengk
6. januari 2021 poros engsel el mesin
Mengasah pahat
2 Senin, 1 Melanjutkan membubut Bengk
7. februari 2021 poros engsel el mesin
Mengasah pahat
2 Selasa, 2 Membantu membubut Bengk
8. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
Mengasah pahat
2 Rabu, 3 Membantu membubut Bengk
9. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
Mengasah pahat
3 Kamis, 4 Membantu membubut Bengk
0. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
Mengasah pahat
3 Jumat, 5 Membantu membubut Bengk
1. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
Mengasah pahat
3 Sabtu, 6 Membubut poros pisau Bengk
2. februari 2021 gilingan el mesin
Mengasah pahat
Pamit
*keterangan ketidakhadiran
28
Sakit 11 hari
Izin -
Tanpa keterangan -
Mengetahui
Koordinator Praktik Industri
Inawati Hariani
BAB IV
ANALISIS KENDALA PADA SAAT PRAKTIK INDUSTRI
29
Analisa praktik industri dengan menggunakan metode SWOT sebagai berikut:
1. Sering sakit karena kecelakaan kerja dan kadang kehujanan pada saat jam pulang.
2. Kurang persiapan ketika berangkat, kadang tidak membawa pakaian sholat, alat
pelindung diri.
3. Tidak sarapan sebelum praktik, sehingga menggurangi tingkat kefokusan pada saat
praktik.
4. Kurangnya jam istirahat dikarenakan banyak kegiatan di luar, sehingga sering
kelelahan dan kadang sering ngantuk pada saat praktik.
1. Mendapatkan banyak teman mulai dari karyawan sampai siswa PKL dari berbagai
sekolah SMK di Malang raya, sehingga bisa bertukar pikiran dan memberikan
solusi pada saat praktik.
2. Mendapatkan ilmu, pengalaman yang banyak tentang konstruksi mesin, reparasi
alat-alat mesin industri, mengetahui cara membuatnya atau prosesnya, mulai
persiapan sampai selesai.
30
3. Meningkatkan kompetensi profesi yang sesuai dengan bidangnya seperti
mengelas, membubut, mengebor, menggerinda, dan lain sebagainya
4. Melatih mental pemikiran dan kepemimpinan ketika di dunia kerja atau industry
supaya ketika lulus kuliah mental pemikiran dan kepemimpinannya dalam bekerja
menjadi kuat.
5. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam
dunia kerja atau dunia industri,
6. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang dunia kerja, pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia kerja atau dunia usaha,
BAB V
PENUTUP
31
A. Kesimpulan
CV. Citra Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi
peralatan dan mesin industry, Berbagai permintaan penyekrapan, pembubutan,
pengetapan, pengelasan, pengeboran, dan reparasi segala macam peralatan mesin
pabrik pertanian yang sesuai dengan keahlian pekerja dan alat yang dipakai untuk
melayani permintaan yang sesuai dengan kebutuhan costumer.
Ilmu yang kami dapatkan selama praktik kerja lapangan di CV Citra Manunggal
sangat bermanfaat untuk pengembangan kompetensi individual maupun kelompok.
Kompetensi keahlian yang kami dapatkan di sana meliputi mempraktikkan
pengoperasikan mesin bubut, cutting CNC, las SMAW dan juga meningkatkan
kemampuan mengoperasikan mesin sekrap dan gerinda. memahami konstruksi mesin
yang dibuat secara nyata. Mulai dari perencanaan komponen yang dibutuhkan sampai
cara kerja mesin.
B. Saran
32
a. Memberikan pembekalan kepada mahasiswa yang akan melakukan Praktik
Industri tentang kompetensi yang harus dicapai pada Praktik Industri.
b. Adanya format baku dan contoh penulisan laporan industri.
c. Adanya pendampingan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan
Praktik Industri.
2. Mahasiswa Praktik Industri Berikutnya
a. Dapat lebih mendalami dan kritis terhadap tempat yang digunakan sebagai
tempat praktik.
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan oleh pihak
perusahaan atas waktu praktik.
c. Jaga sikap, jaga nama baik kampus, dan jaga nama baik perusahaan.
d. Persiapkan APD yang secara umum harus digunakan seperti sepatu safety,
Masker dan sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
33
Kurniawan, Ambar. 2015. Laporan Praktik Industri CV. Citra Manunggal. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel; makalah, tugas akhir, laporan penelitian edisi 2017. Malang:
Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Proses pembuatan alur pasak pada Pembimbingan oleh mekanik mesin
pulley sekrap
43
Beberapa hasil dari pengerjaan selama praktik
Poros engsel
Pisau mesin penggiling tembakau
44
Beberapa mesin dan alat di industri
45
Gambar produk mesin molen
atau mixer di industri
46