Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

CV.CITRA MANUNGGAL

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Praktik Industri Yang Di
Bimbing Oleh Bapak Agus Suyetno, S.Pd, M.Pd.

Oleh :

Anang Apriansyah 180511625507

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Februari 2021
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS

Laporan praktik industri di CV. CITRA MANUNGGAL yang dilaksanakan pada tanggal
21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 7 Februari 2021 disetujui sebagai bukti bahwa
mahasiswa:

Nama : Anang Apriansyah

NIM : 180511625507

Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Telah menyelesaikan praktik industri sebagai syarat kelulusan salah satu mata kuliah
Praktik Industri di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang.

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Mesin Dosen Pembimbing Praktik Industri

Dr. Yoto, S.T., M.M., M.Pd. Agus Suyetno, S.pd, M.pd.

NIP. 19621210 198601 1 009 NIP. 19910815 201903 1 018

i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
praktik industri ini dengan tepat waktu.

Ketika penyusunan laporan praktik industri ini banyak pihak yang turut membantu
serta memberikan dorongan pemikiran dan materi. Oleh karena itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi masukan
dalam laporan parktik industri ini. Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada :

1. Bapak Yacub Eko Setiawan pemimpin CV. Citra Manunggal Malang yang telah
memberi izin untuk melaksanakan Praktik Industri.
2. Ibu Inawati Hariani sebagai koordinator praktik industri yang telah mengarahkan
dalam menjalankan Praktik Industri (PI).
3. Mas Kevas sebagai pembina lapangan praktik Industri yang sudah membagikan
ilmu dan pengalaman dalam menjalankan praktik industri.
4. BapakAgus Suyetno, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pembina praktik industri yang
sudah membagikan ilmu dan pengalaman dalam menjalankan praktik industri.
5. Bapak Dr. Yoto , S.T., M.Pd.sebagai ketua jurusan teknik mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
6. Seluruh karyawan CV. Citra Manunggal Malang yang sudah membagi ilmu dan
pengalamannya ketika praktik industri berlangsung.
7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu dari
mulai awal sampai akhir.
Penulis menyadari laporan praktik industri ini masih ada beberapa kekurangan
baik dari segi materi dan pembahasan. Penulis berharap adanya saran dan kritik yang
bernilai membangun untuk menjadikan laporan ini lebih baik. Harapan penulis,
semoga laporan praktik industri ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Malang, 07 Februari 2021

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI.......................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................1
C. Manfaat............................................................................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan..........................................................................................4
B. Lokasi Perusahaan...........................................................................................4
C. Kondisi Awal...................................................................................................5
D. Visi dan Misi Perusahaan................................................................................5
E. Logo Perusahaan..............................................................................................5
F. Bidang Usaha...................................................................................................6
G. Struktur Organisasi Perusahaan.......................................................................6
H. Kebijakan Perusahaan......................................................................................7
I. Kondisi Lingkungan Kerja..............................................................................8
J. Pelayanan.........................................................................................................8
BAB III PELAKSAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan....................................................................10
B. Materi Praktik Kerja Lapangan......................................................................11
1. Pengoprasian Mesin Sekrap.....................................................................11
2. Pengoprasian Mesin Gerinda...................................................................13
3. Pengoprasian Mesin Bubut......................................................................14
4. Pengelasan...............................................................................................21
5. Pengoprasian Mesin Cutting CNC...........................................................23
6. Penggunaan Jangka Sorong.....................................................................24
C. Jurnal Harian...................................................................................................25
BAB IV ANALISIS KENDALA PADA SAAT PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Kekuatan (strength)........................................................................................30
B. Kelemahan (weakness)...................................................................................30
C. Peluang (opportunity).....................................................................................30
D. Hambatan (threats)..........................................................................................31

iii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................32
B. Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................34
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................35

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik industri ini dilaksanakan menjadi beberapa kegiatan antara lain :


mengamati, melihat langsung, mempraktikkan kegiatan dalam perusahaan disertai
pengumpulan data analisis dan pengembangan proses yag berhubungan dengan
perencanaan, perancangan dan pembuatan konstruksi yang ada pada perusahaan
guna menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam kegiatan industri
yang sebenarnya. Oleh karena itu, Praktik Industri merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas
Negeri Malang yang merupakan juga sebagai syarat kelulusan.Praktik Industri ini
juga dapat dijadikan sebagai aplikasi dari ilmu yang sudah didapat dari bangku
kuliah pada industri secara langsung.

Praktik Industri diarahkan pada pencapaian kemampuan professional sesuai


dengan tuntutan jabatan pekerjaan-pekerjaan yang berlaku di lapangan pekerjaan.
Program pendidikan ini dapat tercapai jika ada kerja sama yang saling
membutuhkan antara Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja kemampuan professional
tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari dunia kerja karena DU/DI yang paling
mengerti standar tenaga kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sehingga
Perguruan Tinggi diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan dunia kerja,
kerja sama ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemasangan
tamatan yang terangkum dalam program Praktik Industri.

B. Tujuan

Dalam kegiatan Praktik Industri ini mempunyai tujuan antara lain sebagai
berikut:
1. Memberikan pengalaman dan keterampilan kerja pada mahasiswa secara
langsung di lapanganindustri.
2. Melatih mahasiswa untuk profesional,cakap,terampil,dan bertanggung jawab

1
terhadap tugas yang diberikan selama praktik industri.
3. Memperoleh ilmu pengetahuan yang terbaru sesuai dengan kemajuan teknologi
sehingga dapat menambah wawasan untuk berfikir sebagai tenaga yang
profesional.
4. Memahami dan mengerti tentang pelaksanaan keslamatan kerja yang
diterapkan padaindustri.
5. Mengetahui dan memahami segala yang berkaitan dengan dunia kerja dan
resiko-resiko yang dihadapi dunia industri.
6. Memperoleh gambaran yang nyata tentang penerapan atau implementasi dari
ilmu atau teori yang selama ini diperoleh pada perkuliahan dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada dilapangan.
7. Melakukan analisis mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta sistem
yang berjalan dilapangan.
C. Manfaat

Dalam pelaksanaan praktik industri ini ada tiga pihak langsung yang terkait
dalam proses pelaksanaan praktik industri, sehingga ada tiga manfaat yang
diharapkan dalam pelaksaan kegiatan ini, yaitu :

1. Bagi Perguruan Tinggi


Sebagai tambaha referensi khususnya mengenai perkembangan teknologi
dan pembelajaran khususnya dibidang perawatan pemesinan yang dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan serta mampu menghasilkan
lulusan yang profesional da memiliki pengalaman di bidangnya serta dapat
membinda kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan
lingkungan kerja.
2. Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Praktik Induatri dapat
menjadi bahan masukan bagi pihak perusahaan di masa yag akan datang.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh

2
selama praktik industri dalam sebuah laporan praktikindustri.
b. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka pemikiran yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni
selama ini.
c. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasanan
kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etika kerja yang baik. Serta
sebagai upaya untuk memperluas wawasan keja.
d. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang
kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang
sebenarnya.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah perusahaan
CV. Citra Manunggal mempunyai 2 cabang yang berada di bali dan
pasuruan,.CV. Citra Manunggal terletak di jalan Kebon Agung No. 157 Pakisaji,
Kabupaten Malang.Kantor CV. Citra Manunggal sekaligus menjadi rumah dari
pemiliknya yaitu Bapak Yacub Eko Setiawan S. T.
CV. Citra Manunggal sebelumnya dikenal dengan UD. Manunggal, Ide untuk
mendirikan Unit Desa (UD) ini memiliki letak lokasi yang sangat strategis yaitu
berada dan juga peluang yang besar bagi bidang pelayanan bubut, las, sekrap,
konstruksi mesin dan reparasi alat- alat pabrik lainnya.
Berdasarkan gagasan dan peluang yang besar tersebut maka berdirilah sebuah
unit desa yang diberi nama UD. Manunggal lalu berkembang menjadi CV. Citra
Manunggal sampai sekarang yang siap menerima berbagai pesanan.
B. Lokasi Perusahaan
CV.Citra Manunggal terletak di Jl. Raya Kebon Agung No.157, Sono Tengah,
Kebonagung, Kec. Pakisaji, Malang, Jawa Timur 65162.

Gambar 2.1 Lokasi perusahaan

4
C. Kondisi Awal
Lahan kosong CV. Citra Manunggal yang kemudian digunakan oleh pemiliknya
untuk mendirikan sebuah unit desa dan berkembang menjadi CV. Berikut beberapa
fasilitas diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Luas Tempat : 1,2 Hs
2. Luas Bangunan : 100 m2
3. Mesin Produksi : 3 mesin sekrap, 4 mesin bubut, 8 mesin las, 2
mesin frais dan 1 mesin CNC cutting
4. Daya Listrik : 23.000 Watt
5. Tenaga Kerja : 30 Tenaga Kerja dan 1 Pengawas
D. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi yang merupakan tujuan dari perusahaan demi
orientasi masa mendatang dan untuk mencapai sebuah visi tersebut diperlukan misi
agar tujuan yang akan dicapai terealisasi.
 Visi
Menjadikan sebuah desa yang kompetitif dalam bidsng pereparasian dan
baja, serta konstruksi mesin segala macam mesin pabrik dalam lingkup yang bisa
dijangkau.
 Misi
Membuat lapangan pekerjaan yang bisa mensejahterakan masyarakat sekitar
yang memiliki keahlian dalam bidang yang dibutuhkan
E. Logo Perusahaan

Gambar 2.2 Logo CV. Citra Manunggal

5
Makna Logo secara keseluruhan adalah CV. Citra Manunggal ialah suatu usaha
berbentuk Commanditaire Vennootschap (CV) untuk melayani pesanan dan
permintaan customer khususnya di daerah malang dan sekitarnya maupun diberbagai
daerah.Bekerja dalam bidang produksi mesin serta reparasi alat-alat pabrik.
Roda gigi yang di bawahnya ada alat rolling ialah menyimbolkan beberapa unit
teknisi yang memberikan pelayanan segala pekerjaan yang berkaitan dengan dengan
konstruksi mesin serta pekerjaan yang ada unsur pengelasan di dalamnya.
F. Bidang Usaha
Kegiatan usaha yang ada di CV. Citra Manunggal sebagai berikut :
 Memberi pelayanan dari customer pada seluruh permintaan dan pemesanannya
yang berkaitan tentang peralatan produksi. Pembuatan berbagai macam peralatan
produksi yang sesuai dengan keahlian dari para pekerjanya dengan biaya yang
sesuai dengan proses pengerjaan.
 Melayani berbagai permintaan penyekrapan, pembubutan, pengetapan, pengelasan,
pengeboran, dan reparasi segala macam peralatan mesin pabrik pertanian yang
sesuai dengan keahlian pekerja dan alat yang dipakai untuk melayani permintaan.
G. Struktur Organisasi Perusahaan

Ir. Heru Gunawan


Direktur Utama

Yacub Eko Setiawan S.T.


Manager Manunggal

Ny. Yacub Eko Setiawan S.T.


Sekretaris dan Bendahara

Inawati Hariani
Pengawas

Karyawan

6
H. Kebijakan Perusahaan
1. Komunikasi K3
CV. Citra Manunggal memberlakukan komunikasi K3 sesuai inisiatif dari masing-
masing individu pekerjanya agar lebih memperhatikan keselamatan kerja dalam
melakukan pekerjaan.

2. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)


Upaya untuk memperkecil resiko akibat kerja salah satunya yaitu dengan
mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD dengan baik dan benar terutama
para pekerja yang bekerja pada posisi yang berpotensi menyebabkan bahaya yang
tinggi.
Alat Pelindung Diri yang disediakan di CV Citra Manunggal untuk para
pekerja ialah sebagai berikut:
a) Alat Pelindung Diri (APD) Pekerjaan Pengelasan:
 Helm
 Kaca mata las atau topeng muka
 Masker
 Sarung Tangan Kulit
 Safety Shoes
b) Alat Pelindung Diri (APD) Pekerjaan Pengecatan:
 Masker
 Sarung Tangan
 Safety Shoes
c) Alat Pelindung Diri (APD) Pekerjaan Pembubutan:
 Sarung Tangan
 Safety Shoes
 Kaca Mata

7
I. Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja di CV. Citra Manunggal ialah sebagai berikut:
1. Kondisi Mesin
Kondisi mesin beberapa ada yang tua dan juga ada yang baru.Untuk yang tua
beberapa masih bisa digunakan.Perawatan mesin yang berkala supaya tidak
mudah rusak.
2. Kondisi Lantai
Kondisi lantai setiap selesai kerja langsung dibersihkan.Meskipun lantainya
beralaskan tanah yang disemen tapi kebersihan tetap terjaga.
3. Penempatan Material
Penempatan Material yang dipakai untuk setiap produksi diletakkan pada rak
tempat untuk menaruh barang-barang material yang telah disediakan untuk
menjaga kondisi material yang akan digunakan untuk proses pengerjaan
pemesanan.
J. Pelayanan
1. Penentuan persyaratan yang berhubungan dengan produk
Sebelum bertransaksi dengan pelanggan maka ada beberapa prasyarat yang
ditentukan oleh perusahaan yaitu:
a) persyaratan khusus dari pelanggan termasuk persyaratan pengiriman dan
aktivasi sesudah pengiriman.
b) persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu diketahui
oleh pelanggan.
c) Persyaratan peraturan dan perundangan yang terkait dengan produk
d) Persyaratan tambahan yang diperlukan
2. Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Tinjauan ini dilakukan sebelum perusahaan memberikan komitmen untuk
memasok produk ke pelanggan dan harus memastikan bahwa:
e) Persyaratan produk yang ditetapkan

8
f) Persyaratan produk atau pembelian yang berbeda dengan yang dinyatakan
sebelum diselesaikan, dan
g) Perusahaan memilki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Apabila pelanggan tidak memberikan persyaratan secara tertulis maka


persyaratan-persyaratan pelanggan terlebih dulu dikonfirmasikan sebelum
memastikan dokumen yang relevan dan personil yang terkait bahan akan
mengalami perubahan.

3. Komunikasi dengan pelanggan


Perusahaan melakukan penetapan dan penerapan mekanisme yang efektif untuk
komunikasi dengan pelanggan melalui:
a) Informasi Produk
b) Permintaan penawaran, penanganan kontrak atau order termasuk
perubahannya
c) Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan atau komplain.

9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanan

1. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Industri adalah dengan ketentuan jam kerja


mahasiswa peserta Praktik Industri yang telah ditentukan oleh tempat Praktik
Industri.Waktu pelaksanaan Praktik Industri dilaksanakan pada liburan semester
ganjil yaitu tanggal 23 Desember 2020 sampai dengan tanggal 07 Januari 2021
2. Tempat Pelaksanaan
CV. Citra Manunggal terletak di Jl. Raya Kb. Agung No.157, Sono
Tengah, Kebonagung, Kec. Pakisaji, Malang, Jawa Timur 65162

Penjadwalan waktu praktik kerja lapangan pada CV.Citra Manunggal


Indonesia telah disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Praktik Kerja Lapangan

HAR SEN SEL RA KA JUM SAB


I IN ASA BU MIS AT TU

Mas 07.3 07.30 07.3 07.3 07.3 07.3


uk 0 0 0 0 0
Istira 11.4 11.45 11.4 11.4 11.0 11.4
hat 5 5 5 0 5
Mas 12.4 12.45 12.4 12.4 13.0 12.4
uk 5 5 5 0 5
Pula 16.3 16.30 16.3 16.3 17.0 16.3
ng 0 0 0 0 0
*Minggu libur

*Tanggal merah libur

10
B. Materi Praktek Kerja Lapangan
1. Pengoprasian Mesin Sekrap
Mesin sekrap adalah jenis khusus dari mesin manufaktur yang menggunakan
gerakan linear reciprocating dari alat pemotong satu titik untuk menghasilkan jalur alat
linier. Mekanisme pengembalian cepat adalah jenis mekanisme yang menghasilkan
gerakan bolak-balik di mana waktu yang diambil untuk perjalanan dalam satu arah
lebih sedikit daripada yang lain.

1. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara mendatar
(horizontal) dan cara tegak (Vertical). Pada penyekrapan arah mendatar yang bergerak
adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan langkah penyayatan
dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat. Adapun langkah persiapan
penyekrapan bidang mendatar yaitu :
(1) Pemasangan benda kerja pada ragum
(2) Pemasangan pahat rata
(3) Pengaturan panjang langkah pahat
(4) Pengaturan kecepatan langkah pahat
(5) Pengaturan gerakan meja secara otomatis
(6) Setting pahat terhadap benda kerja.
Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan pahat
kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan meja
(3) Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.
2. Penyekrapan tegak

11
Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan pahat naik turun.
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat dan
bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan di atur tipis ± 50 mm. Langkah
kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.
3. Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak
adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan dengan memutar
ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
4. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, Mesin Sekrap dapat digunakan untuk membuat alur :
(1) Alur terus luar
(2) Alur terus dalam
(3) Alur buntu
(4) Alur tembus.
Secara garis besar, pembuatan alur pada Mesin Sekrap harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
(1) Pembuatan garis batas luar
(2) Pengerjaan pahat
(3) Pengerjaan pendahuluan.
Alur terus luar di antaranya adalah alur U, alur V, dan alur ekor burung. Alur alur
U Alur V Alur ekor burung. Penyekrapan alur V dan ekor burung merupakan
penyekrapan yang paling rumit karena memerlukan ketekunan dan kesabaran. Prinsip
pengerjaannya merupakan gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau
tidaknya pembuatan alur V dan ekor burung tergantung dari pengaturan eretan pahat,

12
pengasahan sudut pahat dan pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung
atau alur V yaitu :
1. Diawali dengan penyekrapan alur biasa
2. Selanjutnya memasang pahat lancip
3. Mengatur eretan pahat
4. Mengatur posisi pahat
5. Lakukan secara hati-hati dan pemakanannya harus tipis.
Alur tembus dalam umumnya untuk alur pasak pada roda gigi atau pully. Untuk
penyekrapan alur pasak memerlukan tangkai pemegang pahat (pemegang pahat
tambahan) yang memungkinkan pahat masuk ke dalam lubang yang akan dibuat alur
dalam. Penyekrapan alur pasak luar yang buntu lebih rumit karena gerakan pahatnya
terbatas.
Untuk itu harus dibuat pengerjaan awal pada mesin bor atau frais. Batas alur
pasak harus di buat dengan cara membuat lubang dengan end mill sesuai dengan
ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang langkah terbatas, maka harus diatur
terlebih dahulu sesuai dengan panjang alur. Penyekrapan dapat dilakukan bertahap
apabila lebar alur melebihi lebar pahat yang digunakan.

Gambar 3.1 Menyekrap besi balok Gambar 3.2 Membuat alur pasak pada pulley
2. Pengoprasian Mesin Gerinda

13
Pengertian Mesin Gerinda–Mesin gerinda adalah mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah, memotong serta menggerus benda kerja kasar maupun
halus dengan tujuan dan kebutuhan tertentu.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi gesekan yang akan membuat pengikisan, penajaman,
pengasahan, pemolesan, atau pemotongan.

Jadi mesin gerinda ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas mata potong
jamak atau lebih dari satu yang mana digunakan untuk mengasah maupun alat potong
benda kerja

Setelah kita ketahui  pengertian  mesin gerinda berikut ini adalah fungsi utama
yang dapat digunakan dari mesin gerinda.

1. Memotong benda kerja yang tidak relatif tebal.


2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Membentuk suatu profil pada benda kerja baik itu siku, elips, dan lain-lain.
6. Sebagai proses jadi akhir finishing pada benda kerja.

Gambar 3.3 mengerinda permukaan balok

3. Pengoprasian Mesin Bubut

14
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja
seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses
bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir,
putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Jenis-jenis pembubutan :

1) Pembubutan Silindris

Pembubutan silindris merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat


bubut sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Metode pembubutan ini digunakan
untuk membuat bentuk dengan diameter seragam (seperti poros lurus).

2) Pembubutan Muka (Facing)

Pembubutan muka merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat


bubut tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan
muka digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi
panjang benda kerja. Ketika melakukan pembubutan kasar (roughing) gerakan pahat

15
dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing, gerakan
pahat dari dalam ke luar lebih cocok diterapkan.

3) Cutting Off
Cutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada
proses cutting off, pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang miring.
Oleh karena itu, pahat bubut ini memiliki sudut kurang dari 90°. Dengan bentuk ujung
potong yang miring, akan diperoleh permukaan pemotongan tanpa sisa (permukaan
yang rata) pada ujung benda kerja.

4) Recessing
Recessing merupakan penyayatan pada benda kerja yang bertujuan untuk
membentuk sebuah alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar
dengan sumbu benda kerja (sudut pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off.
Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk atau sudut pahat
saja. Recessing biasanya digunakan untuk membuat alur pemisah antara bentuk
pembubutan silindris dan ulir

16
5) Parting
Parting  merupakan pembubutan di mana pahat bubut bergerak sejajar
maupun tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan
namanya, parting digunakan untuk memotong/memisahkan benda kerja. Beberapa
juga mengenal parting sama dengan cutting off.

6) Biting
Biting merupakan pembubutan ujung atau muka, di mana arah pemakanan
ujung pahat sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan
untuk membuat alur atau lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.

7) Pembubutan Bentuk (Form Turning)


Pada pembubutan bentuk, ujung potong pahat bubut berukuran besar
membentuk kontur pada benda kerja. Teknologi pembubutan bentuk mirip
seperti recessing, perbedaannya terdapat pada bentuk pahat yang unik pada
pembubutan bentuk. Bentuk pahat yang unik ini dapat disebut dengan istilah pahat
bubut bentuk.

17
8) Pembubutan Tirus
Pembubutan tirus merupakan penyayatan silindris yang menghasilkan
perbedaan diameter secara konstan. Metode pembubutan tirus digunakan untuk
membuat poros tirus/konis. Teknik pembubutan tirus bisa dilakukan dengan
memiringkan eretan atas, menggeser tailstock, menggunakan taper attachment, dan
menggunakan alat potong berbentuk miring.

9) Pembubutan Copy
Pembubutan copy merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk benda
kerja sesuai dengan geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut
ditransmisikan dengan eretan melintang dan eretan memanjang.

10) Pembubutan Ulir


Pembubutan ulir merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk ulir.
Pembubutan ulir terdiri dari pembubutan ulir luar dan ulir dalam. Pembubutan ulir
tergolong dalam pembubutan silindris di mana pemakanannya sama dengan pola kisar
ulir dari ulir yang akan dibuat.

18
11) Chamfering
Chamfering  merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan
ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.

12) Boring
Boring  merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan
sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan pembubutan
silindris. Namun, perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian dalam benda
kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.

19
13) Pengeboran (Drilling)
Pengeboran dapat juga dilakukan pada mesin bubut. Kebalikan dengan
pengeboran pada mesin bor, pengeboran dengan mesin bubut menggunakan mata bor
yang tidak berputar (yang berputar benda kerjanya).

14) Reaming
Reaming mirip dengan drilling. Reaming bertujuan untuk memperbesar
diameter lubang hasil pengeboran (drilling). Selain itu, reaming juga digunakan untuk
memperhalus permukaan lubang. Proses reaming  merupakan proses lanjutan
dari drilling (meskipun tidak wajib dilakukan proses reaming).

15) Knurling
Knurling sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan, knurling
merupakan proses pembentukan logam yang digunakan untuk membuat pola
arsiran yang bersilangan pada permukaan benda kerja, ini bertujuan agar sisi benda
kerja tidak licin

20
Gambar 3.17 Membubut poros engsel Gambar 3.18 hasil bubut poros engsel

4. Pengelasan SMAW dan MMAW


Secara umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari
beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas.Salah satu kegiatan
praktik kerja industi ialah menggunakan Shielded Metal Arc Welding
(SMAW) dikenal juga dengan istilah Manual Metal Arc Welding (MMAW) atau Las
elektroda terbungkus adalah suatu proses penyambungan dua keping logam atau lebih,
menjadi suatu sambungan yang tetap, dengan menggunakan sumber panas listrik dan
bahan tambah/pengisi berupa elektroda terbungkus. Pada proses las elektroda
terbungkus, busur api listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan logam
induk/benda kerja (base metal) akan menghasilkan panas.
Panas inilah yang mencairkan ujung elektroda (kawat las) dan benda kerja
secara setempat.Busur listrik yang ada dibangkitkan oleh mesin las.Elektroda yang
dipakai berupa kawat yang dibungkus oleh pelindung berupa fluks. Dengan adanya
pencairan ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda
dan logam induk, terbentuklah kawah cair, lalu membeku maka terjadilah logam
lasan (weldment) dan terak (slag), seperti pada gambar.

21
Gambar 3.19 Contoh area pengelasan

Keuntungan pengelasan busur listrik atau Shield Metal Arc Welding (SMAW)

 Biaya awal invesmen rendah


 Secara operasional handal dan sederhana
 Biaya material pengisi rendah
 Material pengisi dapat bermacam-macam
 Pada semua material dapat memakai peralatan yang sama
 Dapat dikerjakan pada ketebalan berapapun
 Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan
Kekurangan dari pengelasan busur listrik atau Shield Metal Arc Welding (SMAW)
 Lambat, dalam penggantian elektroda
 Terdapat slag yang harus dihilangkan
 Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus

Gambar 3.20 Pengelasan poros pisau gilingan

22
5. Pengoprasian Mesin Cutting CNC
Mesin CNC yang digunakan di CV Citra Manunggal ialah mesin cutting yang
bermerk Huawei, cara kerjanya sebagai berikut:
1. Bersihkan alur yang dibuat lintasan mesin cuttingnya

3. Lalu muncul tampilan


dashboard nanti pilih
shape lib muncul tampilan
di bawah.

Gambar 3.12 Tampilan proses


dari monitor

2. Putar Power nanti akan


muncul tampilan di atas
Gambar3.13Tampilan shapelib
dari monitor.

4. Pilih gambar yang


diinginkan, klik Ok/ F6.

Gambar 3.14 muncul pengaturan ukuran


5. Masuk tampilan gambar di atas kita atur ukurannya sesuai dengan
kebutuhan lalu tekan ok/F7

23
6. Tekan partoption F3 lalu kita atur Row dan Coloumnya distance.
7. Setelah iitu klik F1/ Ok berjalan auto sesuai ukuran dan jumlah.

Gambar 3.21 Pengoprasian mesin cutting


6. Menggunakan Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter.Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak.Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0,005 cm untuk jangka
sorong di bawah 30 cm dan 0,01 cm untuk yang di atas 30 cm.

Kegunaan jangka sorong adalah:

1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk


menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus

24
sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga
siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan
sebagainya.Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

C. Jurnal Harian
JURNAL HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

Nama : Anang Apriansyah

Nim : 180511625507

Jurusan : Teknik Mesin

Program studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin

N Hari/tangga Kegiatan Tempa


o l t Paraf
pembimbing
1 Senin, 21  Pengenalan cv.citra Bengk
. Desember 2020 manunggal el mesin
 Diberi pembimbing oleh
direktur cv. Citra
manunggal
 Mengerinda permukaan
balok
2 Selasa, 22  Diajarkan pengoprasian Bengk
. Desember 2020 mesin sekrap el mesin
 Mengerinda permukaan
besi balok
 Menyekrap besi balok
3 Rabu, 23  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
4 Kamis, 24  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap

25
besi balok
 Mengasah pahat
5 Senin, 28  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
6 Selasa, 29  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
7 Rabu, 30  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
8 Kamis, 31  Mengerinda permukaan Bengk
. Desember 2020 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
9 Senin, 11  Mengerinda permukaan Bengk
. Januari 2021 besi balok el mesin
 Melanjutkan menyekrap
besi balok
 Mengasah pahat
1 Selasa, 12  Diajarkan pengoprasian Bengk
0. januari 2021 cutting cnc el mesin
 Memotong besi plat
menggunakan cutting
cnc
1 Rabu, 13  Membantu pengelasan Bengk
1. januari 2021 pada komponen mesin el mesin
 Merakit komponen
mesin
1 Kamis, 14  Membantu pengelasan Bengk
2. januari 2021 pada komponen mesin el mesin

26
 Merakit komponen
mesin
1 Jumat, 15  Membantu pengelasan Bengk
3. januari 2021 pada komponen mesin el mesin
 Merakit komponen
mesin
1 Sabtu, 16  Membubut pulley Bengk
4. januari 2021  Menyekrap alur pasak el mesin
pada pulley
 Mengasah pahat
1 Senin, 18  Menyekrap alur pasak Bengk
5. januari 2021 pada pulley el mesin
 Mengasah pahat
1 Selasa, 19  Melanjutkan menyekrap Bengk
6. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memasang pulley
 Mengasah pahat
1 Rabu, 20  Melanjutkan menyekrap Bengk
7. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memang pulley
 Mengasah pahat
1 Kamis, 21  Melanjutkan menyekrap Bengk
8. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memasang pulley
 Mengasah pahat
1 Jumat, 22  Melanjutkan menyekrap Bengk
9. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memasang pulley
 Mengasah pahat
2 Sabtu, 23  Melanjutkan menyekrap Bengk
0. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memasang pulley
 Mengasah pahat
2 Senin, 25  Melanjutkan menyekrap Bengk
1. januari 2021 alur pasak pada pulley el mesin
 Memasang pulley
 Mengasah pahat
2 Selasa, 26  Diajarkan pengoprasian Bengk

27
2. januari 2021 mesin bubut el mesin
 Membubut poros engsel
 Mengasah pahat
2 Rabu, 27  Melanjutkan membubut Bengk
3. januari 2021 poros engsel el mesin
 Mengasah pahat
2 Kamis, 28  Melanjutkan membubut Bengk
4. januari 2021 poros engsel el mesin
 Mengasah pahat
2 Jumat, 29  Melanjutkan membubut Bengk
5. januari 2021 poros engsel el mesin
 Mengasah pahat
2 Sabtu, 30  Melanjutkan membubut Bengk
6. januari 2021 poros engsel el mesin
 Mengasah pahat
2 Senin, 1  Melanjutkan membubut Bengk
7. februari 2021 poros engsel el mesin
 Mengasah pahat
2 Selasa, 2  Membantu membubut Bengk
8. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
 Mengasah pahat
2 Rabu, 3  Membantu membubut Bengk
9. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
 Mengasah pahat
3 Kamis, 4  Membantu membubut Bengk
0. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
 Mengasah pahat
3 Jumat, 5  Membantu membubut Bengk
1. februari 2021 poros pisau gilingan el mesin
 Mengasah pahat
3 Sabtu, 6  Membubut poros pisau Bengk
2. februari 2021 gilingan el mesin
 Mengasah pahat
 Pamit

*keterangan ketidakhadiran

28
Sakit 11 hari
Izin -
Tanpa keterangan -

Mengetahui
Koordinator Praktik Industri

Inawati Hariani

BAB IV
ANALISIS KENDALA PADA SAAT PRAKTIK INDUSTRI

29
Analisa praktik industri dengan menggunakan metode SWOT sebagai berikut:

A. Kekuatan/ Strength (S)

1. Tempatnya masih disekitar malang, sehingga tidak banyak mengeluarkan banyak


uang, tenaga, dan waktu.
2. Pekerjaan/Praktik lapangannya sesuai dengan jurusannya
3. Pekerja/karyawannya ramah dan baik
4. Setiap hari diberi makan pada saat istirahat siang
5. Kadang diberi fasilitas masker
6. Berkomunikasi baik terhadap pekerjanya terkait proses produksi
7. Pekerja/karyawannya berpengalaman dan mumpuni dibidangnya
8. Mempunyai mesin produksi yang cukup lengkap

B. Kelemahan/ Weakness (W)

1. Sering sakit karena kecelakaan kerja dan kadang kehujanan pada saat jam pulang.
2. Kurang persiapan ketika berangkat, kadang tidak membawa pakaian sholat, alat
pelindung diri.
3. Tidak sarapan sebelum praktik, sehingga menggurangi tingkat kefokusan pada saat
praktik.
4. Kurangnya jam istirahat dikarenakan banyak kegiatan di luar, sehingga sering
kelelahan dan kadang sering ngantuk pada saat praktik.

C. Peluang/ Opportunity (O)

1. Mendapatkan banyak teman mulai dari karyawan sampai siswa PKL dari berbagai
sekolah SMK di Malang raya, sehingga bisa bertukar pikiran dan memberikan
solusi pada saat praktik.
2. Mendapatkan ilmu, pengalaman yang banyak tentang konstruksi mesin, reparasi
alat-alat mesin industri, mengetahui cara membuatnya atau prosesnya, mulai
persiapan sampai selesai.

30
3. Meningkatkan kompetensi profesi yang sesuai dengan bidangnya seperti
mengelas, membubut, mengebor, menggerinda, dan lain sebagainya
4. Melatih mental pemikiran dan kepemimpinan ketika di dunia kerja atau industry
supaya ketika lulus kuliah mental pemikiran dan kepemimpinannya dalam bekerja
menjadi kuat.
5. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam
dunia kerja atau dunia industri,
6. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang dunia kerja, pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia kerja atau dunia usaha,

D. Hambatan/ Threats (T)

1. Pembina praktik jarang mendampingi setiap hari.


2. Pemimpin/ manager jarang berkoordinasi dan komunikasi dengan peserta PI
3. Jauh dengan tempat tinggal di malang, kadang transport menggunakan sepeda
motor.
4. Tempatnya jauh dari masjid atau tempat ibadah.
5. Kelengkapan APD Kurang
6. Pulang praktik sering kehujanan karena di musim hujan.
7. Kurangnya pekerjaan di masa pandemik, sehingga kadang peserta PI nganggur
8. Kelengkapan alat, kunci atau alat bantu kadang hilang, mudah rusak ataupun sulit
untuk ditemukan karena naruhnya yang kadang lalai.

BAB V

PENUTUP

31
A. Kesimpulan
CV. Citra Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi
peralatan dan mesin industry, Berbagai permintaan penyekrapan, pembubutan,
pengetapan, pengelasan, pengeboran, dan reparasi segala macam peralatan mesin
pabrik pertanian yang sesuai dengan keahlian pekerja dan alat yang dipakai untuk
melayani permintaan yang sesuai dengan kebutuhan costumer.

CV. Citra Manunggal memiliki beberapa kualifikasi yang sempurna


diantaranya mesin yang memadai dan peralatan yang lengkap, karyawan yang
profesional dan kompeten serta memiliki sistem dan management yang sangat baik.
Praktik industri ini dilaksanakan menjadi beberapa kegiatan antara lain : mengamati,
melihat langsung, mempraktikkan kegiatan dalam perusahaan. perancangan dan
pembuatan konstruksi yang ada pada perusahaan guna menambah pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa dalam kegiatan industri yang sebenarnya. Oleh karena itu,
Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa
jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang, yang merupakan juga sebagai
syarat kelulusan.Praktik Industri ini juga dapat dijadikan sebagai aplikasi dari ilmu
yang sudah didapat dari bangku kuliah pada industri secara langsung.

Ilmu yang kami dapatkan selama praktik kerja lapangan di CV Citra Manunggal
sangat bermanfaat untuk pengembangan kompetensi individual maupun kelompok.
Kompetensi keahlian yang kami dapatkan di sana meliputi mempraktikkan
pengoperasikan mesin bubut, cutting CNC, las SMAW dan juga meningkatkan
kemampuan mengoperasikan mesin sekrap dan gerinda. memahami konstruksi mesin
yang dibuat secara nyata. Mulai dari perencanaan komponen yang dibutuhkan sampai
cara kerja mesin.

B. Saran

1. Jurusan Teknik Mesin FTUM

32
a. Memberikan pembekalan kepada mahasiswa yang akan melakukan Praktik
Industri tentang kompetensi yang harus dicapai pada Praktik Industri.
b. Adanya format baku dan contoh penulisan laporan industri.
c. Adanya pendampingan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan
Praktik Industri.
2. Mahasiswa Praktik Industri Berikutnya
a. Dapat lebih mendalami dan kritis terhadap tempat yang digunakan sebagai
tempat praktik.
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan oleh pihak
perusahaan atas waktu praktik.
c. Jaga sikap, jaga nama baik kampus, dan jaga nama baik perusahaan.
d. Persiapkan APD yang secara umum harus digunakan seperti sepatu safety,
Masker dan sejenisnya.

3. Industri yang digunakan untuk praktik


a. Hasil analisis laporan mahasiswa Praktik Industri digunakan sebagai bahan
masukan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi
b. Hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi terkait, sehingga ada
masukan- masukan teknologi terbaru dari mahasiswa yang dipelajari
diperkuliahan.
c. Meningkatkan fasilitas Alat Pelindung diri dan kontroling keselamatan
pekerja.

d. Jaga kebersihan bengkel dan mesin setiap selesai bekerja

DAFTAR PUSTAKA

33
Kurniawan, Ambar. 2015. Laporan Praktik Industri CV. Citra Manunggal. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Universitas Negeri Malang. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel; makalah, tugas akhir, laporan penelitian edisi 2017. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Wikipedia. 2021.Jangka Sorong.(Online).(https://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong),


diakses pada 08 Februari 2021.

Wikipedia. 2021.mesin bubut.(Online).(https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut),


diakses pada 08 Februari 2021.

Pengelasan. 2021.mesin sekrap.(Online).(https://www.pengelasan.net/mesin-sekrap/),


diakses pada 08 Februari 2021.

Sindunesia.2021.Pengertian Mesin Gerinda || Sejarah, Fungsi, Jenis, Kelebihan dan


Kekurangannya, (Online),( https://sindunesia.com/pengertian-mesin-
gerinda/),diakses pada 08 Februari 2021.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

34
35
36
37
38
39
40
41
42
Proses pembuatan alur pasak pada Pembimbingan oleh mekanik mesin
pulley sekrap

43
Beberapa hasil dari pengerjaan selama praktik

Besi balok Alur pasak

Poros engsel
Pisau mesin penggiling tembakau

44
Beberapa mesin dan alat di industri

Gambar mesin bor di industri Gambar mesin frais di industri

Gambar mesin sekrap di industri Gambar kompresor di industri

Gambar CNC Cutting Plat Gambar Water Pas


Beberapa produk yang di hasilkan di industri

45
Gambar produk mesin molen
atau mixer di industri

Gambar produk wastafel di industri

Gambar produk Mesin


penghancur dan pengayak
Gambar produk conveyerdi industri cengkeh di industri

46

Anda mungkin juga menyukai