MODEST RYATI
Rt. 11 Rw. 04 Lingkungan Rato
Kelurahan Karijawa kec. Dompu kab. Dompu NTB
TELP/ Hp: 081339549781
Dosen Pembimbing : Dr. Hamidah Suryani, M.Pd.
OLEH:
SORAYA FAJRIANTI
MITA ALFANDIRA
ASMALA DEWI
i
ii
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Industri di Modest Ryati yang
tepatnya di Daerah Kabupaten Dompu NTB. Adapun tujuan penyusunan laporan ini
adalah sebagai salah satu persyaratan setelah melakukan Praktek Industri, dan sebagai
hasil dari kegiatan Praktek Industri.
Kami atas nama penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak
kami sadari. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para
pembaca serta adik-adik yang akan menjalani praktek industri berikutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB IV...............................................................................................................................................47
PENUTUP...........................................................................................................................................47
A. Kesimpulan..............................................................................................................................47
B. Saran........................................................................................................................................47
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan salah satu faktor penentu dalam pengembangan IPTEK dan
pembangunan harus mampu menjadi focus point bagi pemerintah suatu negara.
Pendidikan baik dari segi formal maupun informal harus mampu memberi kontribusi
besar dalam membentuk sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global.
Dalam hal ini, perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan bagi generasi
muda harus mampu mencetak generasi-generasi intelek dalam berpikir serta terampil
dalam pengaplikasiannya di dunia kerja.
Pendidikan vokasi sangat berperan penting dalam mengembangkan
keterampilan generasi-generasi yang akan datang. Keterampilan yang mereka miliki
harus di asah sedemikian rupa sehingga keterampilan tersebut dapat menjadi suatu
senjata bagi mereka dalam melakukan persaingan di masa globalisasi ini.
Universitas Negeri Makassar Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan
Kesejaheraan Keluarga (PKK) adalah jurusan yang khusus mendidik tenaga-tenaga
terampil dalam bidang Tata Busana. Konsentrasi Tata Busana merupakan wadah
pembelajaraan yang berusaha untuk terus mencetak anak didiknya menjadi tenaga
Profesional serta siap kerja. Salah satu program yang diagendakan oleh Universitas
Negeri Makassar adalah mengharuskan anak didiknya untuk belajar langsung pada
dunia usaha industri (DUDI). Dengan adanya program ini setiap anak didik dituntut
untuk mengeluarkan semua keterampilan yang mereka miliki dan menerapkannya
pada saat mereka melakukan praktek industri.
Pelaksanaan praktek industri ini dilakukan pada tempat-tempat yang telah
dianggap sudah banyak memiliki pengalaman pada dunia industri, sehingga anak
didik pun dapat mengambil pelajaran atau ilmu baru mengenai dunia industri yang
mana mereka belum mendapatkan pada perguruan tinggi mereka.
5
B. Tujuan Praktek
Industri
a. Bagi Mahasiswa
7
d. Metode Pelaksanaan Praktek Industri
8
f. Denah lokasi
9
BAB II
TINJAUAN UMUM
10
2. Contoh Produk Modest Ryati
Gambar 2.1
( sumber pemilik modest)
Gambar 2.2
11
(sumber pemilik modest)
Gambar 2.3
(sumber pemilik modest)
B. Manajemen Perusahaan
Sistem kerja yang diberlakukan pada Modest Ryati yaitu selama 6 hari dalam
seminggu yakni senin sampai sabtu mulai pukul 10.00 – 17.00. Sementara itu sistem
upah yang diberlakukan adalah upah bulanan dimana karyawan menerima upah tiap
bulan yang telah ditetapkan. Adapun metode kerjanya adalah dengan sistem kerja
biasa yaitu karyawan hanya tinggal menjahit saja tanpa melakukan pembuatan pola
serta menggunting kain.
Karyawan bertugas menyelesaikan satu busana yang dibuat dari pemasang
hiasan baju sampai penyelesain akhir. Sistem kerja seperti ini memiliki keuntungan
yaitu karyawan mengetahui penyelesian satu busana kecuali dibagian pola dan
menggunting karena itu adalah bagian pekerjaan pemimpin modest. Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu sekitar 3-4 hari hari untuk 1 busana baik yang
memilki tingkat kesulitan agak tinggi ataupun tidak terlalu. Sistem pemasaran
dilakukan dengan cara yakni: pelanggan sebagai pemilik peran utama dalam istilah
lain dari mulut ke mulut. Produk yang telah selesai bisa diambil langsung di modest.
12
C. Sumberdaya Perusahaan
1. Struktur Organisasi
Pimpinan dan
Keterangan:
Bendahara
a. Pemimpin: Nurlaila
1) Mengatur serta mengkoordinasi
Nurlaila, S.Pd modest
b. Karyawan: Zaitun
1) Menjahit
2) Memayet
3) Finishing
4) Dll
13
2. Sarana
Tabel 2.1
No. Daftar Barang Jumlah Barang
(Unit)
1 Mesin jahit portable 2
2 Mesin jahit manual 1
3 Mesin obras 1
3. Karyawan
Modest Ryati ini memiliki 1 orang karyawan tetap yang merangkap semua
pekerjan jahit-menjahit kecuali membuat pola dan menggunting kain. Karyawan
modest ini umumnya telah terlatih sesuai jenis pekerjaan walaupun karyawan
tidak memiliki strata pendidikan dibidang ini, yang utama adalah terampil dan
memiliki loyalitas serta dedikasi tinggi dalam bekerja untuk memajukan modest.
14
Keterangan:
Keterangan Benda
Etalase tempat penyimpanan
kain dan bahan menjahit
lainnya
Meja potong
Mesin obras
15
D. Kelebihan dan Kekurangan Modest Ryati Sebagai Tempat Pelaksanaan Praktek
Industri
Sebagai salah satu tempat pelaksanaan praktek
industry Modest Ryati tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan modest tersebut diantaranya adalah:
1. Meningkatkan kreatifitas karena diajarkan beberapa teknik
untuk membuat hiasan busana.
2. Menambah referensi mengenai busana pesta mulai dari
model-model busana pesta, macam-macamnya hingga
proses pembuatan busana itu sendiri.
3. Pemilik modest memberikan kepercayaan penuh
kepada kami para mahasiswa untuk menjahit suatu
busana sampai selesai.
16
F. Strategi Harga
3 Rok Rp.
100.000
4 Gamis Rp.
250.000
5 Baju Rp.
Pengantin 1.500.000 –
2.000.000
17
BAB III
PEMBAHASA
N
A. Pengenalan
Pada hari pertama atau perdana masuk praktek industry di Modest Ryati
terlebih dahulu kita diminta untuk memperkenalkan diri. Selnjutnya pemilik Modest
menjelaskan apa-apa saja yang akan dilakukan dan menetapkan waktu dari jam masuk
praktek, berapa jam bekerja dalam sehari, dan dalam seminggu berapa hari bekerja.
b. Pengertian pola
Dalam menjahit atau desain busana, pola adalah potongan-potongan kertas yang
merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-menjahit. Pola
dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Selain
memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di rumah dengan memakai
pola siap pakai.
Dengan adanya pola yang sesuai dengan ukuran, kita dengan mudah dapat
membuat busana yang dikehendaki. Bagaimanapun baiknya desain pakaian, jika
dibuat berdasarkan pola yang tidak benar dan garis-garis pola yang tidak luwes
seperti lekukan kerung lengan, lingkar leher, maka busana tersebut tidak akan
enak dipakai. Maka dari itu jelaslah bahwa di dalam membuat busana sangat
19
diperlukan suatu pola, karena dengan adanya pola, akan dapat mempermudah
para pencinta busana untuk mempraktekkan kegiatan jahit menjahit secara tepat
dan benar. Sebaliknya jika dalam membuat busana tidak menggunakan pola,
hasilnya akan mengecewakan. Hal ini didukung oleh pendapat Porrie Muliawan
(1985:1) tanpa pola, pembuatan busana dapat dilaksanakan tetapi kupnat dari
busana tersebut tidak akan memperlihatkan bentuk feminim dari seseorang.
c. Bagian-bagian pola
a. Inspirasi
Pembuatan ini busana ini terinspirasi dari perkembangan trend busana
saat ini yaitu dengan memadukan dua unsur busana menjadi satu kesatuan.
Pembuatan busana ini didasari oleh keinginan membuat suatu busana pesta
yang simple tapi tetap terlihat elegan dari model, perpaduan warna hingga
kain yang akan digunakan. Model yang diciptakan dari busana ini ialah
perpaduan lengan licin dan lengan setengah lingkar, sedangkan bajunya yaitu
perpaduan rok setengah lingkar yang dibuat belahan pada tengah muka
dengan celana biasa. Bahan kain yang digunakan ialah perpaduan dari
maxmara polos dengan batik.
20
b. Color plan
21
Mendesain Busana
Desain Sajian
22
Desain Produksi I
Kerah bulat
Lengan licin
Motif batik
polos
23
Ban pinggang
Resleting
Polos
Motif
24
Desain Produksi II
15cm
56cm
132cm
95cm
25
3cm
17cm
8cm
95cm
26
Daftar Ukuran Tabel 3.1
27
Pola Dasar
28
Keterangan pola dasar:
A-B = garis datar ½
A-Mᵒ = garis siku keatas ½ panjang dada
Mᵒ-M = garis siku ke kanan 1/10 A-B-2
M-M’ = Mᵒ-M + 4,5cm
B-N = ½ panjang punggung
N-E = panjang punggung
N-N’ = 1.5cm
M’-S = Mᵒ-M + 4cm
A-C =½AB+1
Sᵒ = ditengah- tengah M’ N’
Sᵒ-Tᵒ = 1/10 A B + 2,5cm
Tᵒ-Xᵒ = 1/3 panjang punggung
Xᵒ-X = 1/10 A B - 1
S-T = lebar bahu
M-O = 5cm
O-P = ½ lebar dada
N-S = M’ S
N-R = 8cm
R-Q = ½ lebar punggung
D-X’ = A C + 1
X’-F’ = ½
D-F = ¼ lingkar pinggang + 1
E-F = ¼ lingkar pinggang - 1 D-
V = 1/10 lingkar pinggang
E-E’ = 1/10 lingkar pinggang - 1
S-U = ½ lebar bahu
U-U’ = 2cm
V-V’ = 3 a 4cm
E’-E” = 2cm
29
Perubahan Pola Dasar
30
Gambar 3.8 merubah pola rok
31
Gambar 3.9 merubah pola celana
32
Rancangan Harga
Tabel 3.2
Harga
No. Nama Bahan Jumlah
Satuan Total
1 Kain Maxmara silk 4,20 meter Rp. 40.000 Rp. 168.000
2 Batik sutra 1m Rp. 30.000 Rp. 30.000
3 Benang 1 pcs Rp. 2.000 Rp. 2.000
4 Resleting jepang YKK 1 pcs Rp. 9.000 Rp. 9.000
Total Rp. 239.000
33
Contoh Bahan
Tabel 3.4
Contoh Bahan keterangan
34
D. Langkah-Langkah Pembuata Busana
2. Mengambil ukuran
35
c. Panjang muka (P.M): diukur dari batas tulang leher ke bawah
samapai ddengan batas pinggang
d. Lebar muka (L.M): dibawaha lekuk leher turun 5 cm, diukur
mendatar dari kerung lengan sebelah kiri sampai kerung lengan
sebelah kanan
e. Panjang punggung (P.Pu): diukur pada bagian punggung, dari
ruas tulang leher yang menonjol keluar kebelakang leher,
sampai pada batas pinggang
f. Lebar punggung (L.Pu): diukur dari tulang leher yang menonjol
keluar bagian belakang turung 7 cm, diukur dari kerung lengan
sebelah kiri ke kerung lengan sebelah kanan
g. Panjang lengan (P.L): diukur dari puncak lengan ke bawah
sampai panjang yang diinginkan
h. Lingkar pergelangan lengan (L.P.L): lingkar pergelangan diukur
melingkar pergelangan sesuai keinginan.
3. Memilih bahan
36
4. Membuat dan mengubah pola dasar
37
5. Meletakan pola di atas bahan
6. Menggunting bahan
38
7. Memberi tanda pada bahan
39
9. Menyatukan bagian bawah busana dengan bagian atasnya
40
11. Memasang resleting pada busana
12. Selanjutnya, menyatuakan bagian bagian sisi dan bahu busana. Serta melakukan
pemasangan lengan pada busana
13. Menjahit kain batik yang telah di gunting dengan pola setengah lingkar pada bagian
¾ lengan busana
41
14. Melakukan pembuatan pola celana dengan teknik yang didapat dibangku kuliah
sekaligus melakukan peletakkan pada kain dan menggunting
15. Menjahit bagian lingkar pesak celana bagian depan dan belakang
42
16. Kemudian melakukan pemasangan resleting pada celana
43
18. Menyatukan bagian sisi celana depan dan belakang
19. Melakukan pemasangan ban pinggang pada celana serta memasang kancing
pengait pada celana
44
20. Terakhir yaitu melakukang pengeliman pada bagian bawah baju dan celana
45
Hasil Akhir
46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
47
yang lebih strategis guna untuk lebih mengembangkan usaha
modeste tersebut.
48
DAFTAR PUSTAKA
Dewiyana A., Nabila. 2016. Dkk. Laporan Praktek Industri Butik Adhy & Alie.
Makassar: UNM
Makassar: UNM
49