Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI

(KKP)-PLUS

Lokasi KKP-PLUS:
1. DED Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten
Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel
2. KKN-MAs (Muhammadiyah-Aisyiyah) Desa Benteng, Kecamatan Camba,
Kabupaten Maros

Dosen Pembimbing
A. Andi Annisa Amalia, ST.,MT.

Mahasiswa
a. Irlan (105 83110 3118)
b.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022

2
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


menganugrahkan rahmat dan hidayah-Nya, Sehingga penyusunan laporan Kuliah
Kerja Profesi ini dapat diselesaikan.
Hal ini merupakan salah satu syarat yang harus kami penuhi dalam rangka
menyelesaikan studi pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil kuliah kerja profesi pada proyek
Perencanaan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten Pangkajene
Kepulauan Prov. Sul-Sel.
Melalui laporan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan,
bimbingan, saran dan petunjuk sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Ucapan
terima kasih kami haturkan kepada:
1. Dr. Ir. Hj. Nurnawaty, S.T., M.T., IPM. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Citra Amalia Amal, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Andi Annisa Amaila, S.T., MT. Selaku Pembimbing Lapangan Kuliah
Kerja Profesi Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak dan Ibu dosen serta para Staf Administrasi pada Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Kedua Orang Tua kami yang selalu memberikan dukungan secara
moril Kami menyadari walaupun telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan laporan ini dalam bentuk yang sebaik-baiknya tetapi kami yakin
masih banyak kekurangan yang masih mengharapkan kritik dan sarannya.
Kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama adik- adik
yang belum dan akan melaksanakan Kulia Kerja Profesi.

i
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 20 Agustus 2022

Tim Penyusun Laporan KKP-Plus

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang Kuliah Kerja Profesi..................................................1

1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Profesi......................................................1

1.3. Mekanisme Kegiatan Kerja Profesi....................................................2

1.4. Jadwal Kegiatan Kuliah Kerja Profesi................................................2

1.5. Instansi Tempat Kerja Praktek Profesi...............................................2

1.6. Sistematika Penyusunan Laporan.......................................................3

BAB II....................................................................................................................4

GAMBAR UMUM PROYEK.................................................................................4

2.1. Maksud dan Tujuan Proyek................................................................4

2.2. Data Umum Proyek............................................................................4

2.3. Pelaksana: CV. KARYA BINTANG INSPIRASI.............................4

2.4. Lingkup Pekerjaan..............................................................................4

2.3. Bagan Organisasi Proyek....................................................................8

BAB II..................................................................................................................14

TINJAUAN KHUSUS PROYEK..........................................................................14

3.1. Pekerjaan Proyek..............................................................................14

3.2. Pekerjaan Persiapan..........................................................................14

3.3. Pelaksanaan.......................................................................................14

BAB IV PENGENDALIAN PROYEK.................................................................24

4.1. Sistem Pengendalian Proyek.............................................................24

iii
4.2. Pengendalian Mutu...........................................................................29

BAB V...................................................................................................................31

KKN-MAs (MUHAMMADIYAH AISYIYAH)..................................................31

5.1. Pengertian Pokok Masalah yang Dibahas.........................................31

5.2. Landasan Dalil..................................................................................32

BAB VI PENUTUP...............................................................................................44

6.1. KESIMPULAN.................................................................................44

LAMPIRAN...........................................................................................................46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kuliah Kerja Profesi


Mahasiswa merupakan generasi penerus yang mempunyai keahlian dalam
bidangnya masing-masing sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Oleh
karena itu seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta era
pasar bebas dan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks diharapkan mampu
menciptakan lapangan kerja baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain,
dengan demikian kegiatan Kuliah Kerja Profesi yang dilaksanakan oleh
mahasisawa Fakultas Teknik Unismuh Makassar merupakan langkah awal
pengenalan lapangan serta rangkaian dari suatu proses pembelajaran untuk
menambah pengetahuan dan memahami tentang suatu prosedur kerja baik didalam
melakukan suatu proses perencanaan maupun pelaksanaan realisasi fisik yang
berkaitan dengan bidang kearsitekturan pada khususnya, mengingat teori-teori
yang selama ini dipelajari dan didapatkan pada bangku perkuliahan sangatlah tidak
memadai tanpa disertai dengan kegiatan Kuliah Kerja Profesi di lapangan dengan
demikian mahasiswa dapat membandingkan antara teori dan realisasi.
Bekal ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Teknik diharapkan
dapat dijadikan sebagai dasar penerapan kegiatan di lapangan, oleh karena itu
kegiatan Kuliah Kerja Profesi tersebut sangatlah penting untuk belajar dan
menambah wawasan mengenai dunia konstruksi pada umumnya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka, kami mahasiswa melaksanakan


Kerja Profesi pada proyek Perencanaan DED Jembatan Pedestrian dan Art
Lighting Jembatan Kabupaten Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel setelah
mendapat persetujuan dari pihak Jurusan Arsitektur dan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar serta PT. BALNA DWI KARYA
BANGUNINDO, selaku perencana Konsultan Pengawas pada proyek ini.
1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Profesi
a. Maksud Kerja Profesi
1. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam alat dan material yang
digunakan di proyek secara langsung beserta cara kerja dan fungsinya
dalam dunia konstruksi.

1
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana tahapan perencanaan dan
pembangunan sebuah proyek secara langsung.
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur organisasi proyek beserta
pembagian tugas serta manajemen pelaksanaan yang terdapat dalam
sebuah proyek.
4. Belajar konsisten dan di siplin waktu dalam bekerja
5. Mahasiswa dapat membandingkan teori yang terdapat dibangku perkuliahan
dengan aplikasi langsung di lapangan sehingga dapat meningkatkan pemahaman
mahasiwa terhadap permasalahan terkait.
b. Tujuan Kerja Profesi
1. Untuk menyelesaikan mata kuliah kerja praktek sebagai persyaratan
dalam menuntaskan program studi.
2. Untuk menyusun laporan kerja praktek guna memenuhi syarat
mahasiswa dalam menyelesaikan strata satu.
3. Untuk membuka wawasan baru mahasiswa dapat mengetahui
merancang sebuah bangunan sebelum nantinya terjun langsung
kedalam dunia kerja.
1.3. Mekanisme Kegiatan Kerja Profesi
Kuliah Kerja Profesi berlangsung dengan jadwal yang telah disepakati
bersama yang dibimbing oleh pembimbing prodi dan pembimbing perencana.
Pembimbing prodi bertugas memberikan pengarahan kepada mahasiswa sebelum
melaksanakan praktek dilapangan, sedangkan pembimbing perencana memberikan
orientasi kepada mahasiswa tentang bagaimana berpraktek dilapangan dan
berdiskusi langsung menngenai proyek yang dilaksanakan.

1.4. Jadwal Kegiatan Kuliah Kerja Profesi


Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan lima hari dalam satu pekan yaitu hari
senin, selasa, rabu, kamis, dan jum’at yang berlangsung selama 2 bulan.
1.5. Instansi Tempat Kerja Praktek Profesi
Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan pada instansi perencana PT. BALNA
DWI KARYA BANGUNINDO, yang beralamat di Kompleks Maizonette, Jl.
Melati Raya, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, dengan Perencanaan
dibawah ini:
a) Pekerjaan: Penyusunan DED Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art
2
Lighting Jembatan Kabupaten Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel
b) Waktu perencana: 90 (Sembilan puluh) Hari Kalender
c) Pelaksana: CV. KARYA BINTANG INSPIRASI
1.6. Sistematika Penyusunan Laporan
Penulisan Laporan Kerja Profesi ini terdiri dari beberapa bab, dimana masing-
masing bab membahas masalah tersendiri, selanjutnya sistematika laporan ini
sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang Kuliah Kerja Profesi Plus (KKP- Plus),
maksud dan tujuan Kerja Profesi-Plus, mekanisme kegiatan Kerja Profesi-
Plus, jadwal kegiatan KKP-Plus, instansi tempat Kerja Praktek Profesi-Plus
dan sistimatika penyusunan laporan.
BAB II. GAMBARAN UMUM PERENCANA
Gambaran umum perencana dijelaskan secara singkat dalam bab ini. Hal
tersebut mencakup maksud dan tujuan pewrencana, data umum perencana,
lingkup pekerjaan, lokasi proyek yang di rencanakan dan pihak-pihak yang
terlibat dalam perencana proyek.
BAB III. TINJAUAN KHUSUS PELAKSANAAN
Menguraikan tinjauan tentang urutan pekerjaan yang dikerjakan pada saat
perencanaan mulai dari tahap pekerjaan persiapan, dan pelaksanaan.
Membahas tentang alat-alat yang digunakan.
BAB IV. PENGENDALIAN PROYEK
Menjelaskan tentang kontrol terhadap pekerjaan mulai dari pekerjaan awal
hingga akhir, termasuk kesesuaian dengan spesifikasi yang diberikan.

BAB V. KKP PLUS


Bab ini menjelaskan bagaimana dan seperti apa pengabdian yang di
lakukan selama berada di lokasi tujuan dalam hal ini pengabdian
masyarakat
BAB VI. PENUTUP
Bab ini mencakup hal-hal yang menjadi kesimpulan beserta saran- saran
yang terkait dengan materi penyusunan laporan.
LAMPIRAN
Bab ini merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan)

3
ke dokumen utama sebagai pendukung dan memperkuat dokumen yang ada di
dalamnya.

4
BAB II

GAMBAR UMUM
PROYEK

2.1. Maksud dan Tujuan Proyek


A. Maksud
Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan
Kabupaten Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel bertujuan untuk
membangun tempat olahraga yang layak dan representative bagi para
pengguna bangunan.

B. Tujuan
Tujuan Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan
Kabupaten Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel ini adalah untuk
menyediakan aksesbilitas bagi masyarakat.

2.2. Data Umum Proyek


a. Nama Proyek: Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting
Jembatan
b. Lokasi: Kabupaten Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel
2.3 Pelaksana: CV. KARYA BINTANG INSPIRASI
2.4 Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan meliputi
1. Mengumpulkan data dan informasi
2. Membuat pra rencana dan estimasi biaya
3. Menyusun rencana detail seperti membuat draft gambar, gambar
detail, dokumen pengadaan jasa/RKS.
4. Membantu proyek/panitia dalam proses pelelangan/pengadaan jasa
konstruksi, seperti membantu menyusun dokumen pelelangan dan
membantu menyusun program dan pelaksanaan pengadaan jasa
konstruksi
5. Membantu proyek/panitia dalam tahap pengadaan jasa
konstruksi,dalam hal ini pada waktu tahap pemberian penjelasan
pekerjaan,membantu dalam evaluasi penawaran,menyusun kembali
dokumen pelelangan melaksaktugas-tugas yang sama bila terjadi
5
lelang ulang.

b. Pemberi Tugas (Pemilik Proyek)


Yang dimaksud dengan Pemberi Tugas (Pemilik Proyek) adalah suatu
badan atau instansi pemerintah atau badan swasta atau perorangan yang
menugaskan kepada perencana atau pelaksana untuk merencanakan atau
melaksanakan suatu proyek pembangunan.

Hak Pemberi Tugas (Pemilik Proyek):


1. Memberi tugas kepada perencana untuk mendesain dan menghitung
RAB pada proyek yang akan dibangunnya.
2. Memberi tugas kepada pengawas untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan kontraktor.
3. Memberi saran/kritikan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek
yang dibangun dan yang memerlukan perubahan rencana jika tidak
terdapat dalam bestek.

Kewajiban Pemberi Tugas (Pemilik Proyek):


1. Menyelesaikan urusan tentang hak kepemilikan dari instansi
yang berwenang.
2. Menyelesaikan urusan tentang IMB (tergantung kontrak).
3. Membayar fee/imbalan pada perencana, pengawas dan pelaksana
yang memberi tugas, sesuai dengan kontrak yang berlaku.

c. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau
klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini bangunan.
Konsultan perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta
maupun pemerintah. Adapun Konsultan Perencana pada proyek ini adalah CV.
KARYA BINTANG INSPIRASI.

6
Adapun tugas dan tanggung jawab dari suatu konsultan perencana adalah:
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan
pemilik proyek atau klien.
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan atau Detail Engineering Design
(DED).
3. Membuat Rencana kerja dan syarat-sayarat pelaksanaan bangunan
(RKS) sebagai pedoman bagi pelaksana proyek.
4. Membuat rencana anggaran biaya (RAB) proyek
5. Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke
dalam desain bangunan.
6. Melakukan penyesuaian desain bila terjadi kesalahan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.

d. Konsultan Pengawas
Konsultan diartikan sebagai perorangan atau badan usaha yang bergerak
pada biro jasa dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan suatu
pemberian tugas dari pihak owner untuk mengerjakan perencanaan dan
pengawasan secara teoritis dan teknis. Adapun Konsultan Pengawas pada proyek
ini adalah PT. BALNA DWI KARYA BANGUNINDO.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari suatu konsultan pengawas adalah:
1. Meneliti dan memeriksa isi dokumen kontrak.
2. Mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol pelaksanaan proyek
yang menyangkut aspek mutu waktu dan biaya.
3. Meneliti dan memberikan rekomendasi pemakaian sub
kontraktor.
4. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing)
5. Memeriksa bahan/peralatan kontraktor.

6. Menolak anggota yang dinilai menghambat kelancaran dan


pelaksanaan kerja proyek.
7. Memerintahkan pemeriksa khusus terhadap bagian pekerjaan yang
meragukan dengan biaya kontraktor.
7
8. Memerintahkan kontraktor yang membongkar pekerjaan yang tidak
sesuai dengan dokumen kontrak dan memperbaiki dengan biaya
kontraktor.
9. Memeperingatkan kontraktor secara tertulis mengenai kelalaiannya
dengan memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen kontrak.
10. Menghentikan sementara pekerjaan kontraktor apabila terdapat
penyimpangan dari peraturan-peraturan yang berlaku dari dokumen
kontrak.

11. Apabila diperlukan konsultan dapat memerintahkan kontraktor untuk


bekerja lembur.
12. Memeriksa dan meneliti dokumen pembayaran yang diajukan
kontraktor.
13. Memeriksa dan meneliti pekerjaan yang kurang dan yang bertambah.
14. Memeriksa dan meneliti As-built drawing dan manual yang dibuat
oleh kontraktor.
15. Memeriksa dan meneliti pekerjaan kontraktor sesuai dengan ketentuan
dokumen kontrak sehubungan dengan penyerahan pertama kerja.
16. Memeriksa dan meneliti pekerjaan kontraktor untuk menyerahkan
pekerjan kedua.

Dalam pengawasan juga harus diperhatikan pengendalian pelaksanaan


proyek (tahap konstruksi) yang mencakup:

- Pengendalian mutu
- Pengendalian waktu
- Pengendalian biaya
e. Kontraktor
Kontraktor adalah badan hukum yang mempunyai tenaga ahli atau
keahlian serta peralatan lengkap, untuk mengusahakan dan melaksanakan

pekerjaan bangunan untuk orang lain/jasa atas dasar pembayaran, seperti yang
telah ditetapkan. Adapun Kontraktor pada proyek ini adalah CV. KARYA
BINTANG INSPIRASI.

Hak dan kewajiban dari kontraktor, adalah:


1. Melaksanakan suatu pekerjaan yang diberikan oleh bouwheer
8
(pemberi pekerjaan).
2. Bertanggungjawab atas pelaksana konstruksi hingga selesai sesuai
dengan rencana kerja dan syarat-syaratnya.
3. Berhak menerima pembayaran dari bouwheer sesuai dengan hasil kerja
yang dihasilkan.

f. Tipe Kontrak
Di dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan ada banyak macam dan
jenis kontrak dengan variasinya yang dikenal dan ditetapkan dalam Engineering
dan Construction Contract. Kontrak dapat diartikan sebagai perjanjian dan atau
persetujuan antara dua pihak secara sukarela dan mengikatkan diri masing-masing
pada persetujuan tersebut yang dianggap sebagai “hukum” yang harus ditaati dan
dipenuhi.

Adapun tipe kontrak yang digunakan pada proyek ini yaitu:


1. Unit Price Contract
Kontrak semacam ini menitik beratkan per unit volume, per unit panjang,
atau per unit berat. Kontrak ini dipergunakan apabila kualitas dan bentuk dari
pekerjaan tersebut secara mendetail dapat dispesifikasikan tetapi jumlah volume
ataupun panjangnya tidak dapat diketahui atau dihitung dengan tepat, misalnya:
pekerjaan perbaikan saluran, dan pekerjaan bangunan lainnya.

2. LumpSump Contract
Lumpsump contract adalah kontrak secara jumlah menyeluruh. Bila hasil
perencanaan dan konstruksi dapat dibuat lebih terperinci dalam bentuk gambar
dan bestek, maka jenis kontrak ini dapat digunakan. Kesuksesan menggunakan
kontrak ini tergantung pada kesempurnaan rencana, detail dan spesifikasi yang
menggambarkan keseluruhan jenis pekerjaan dimaksudkan agar kedua belah
pihak dalam hal ini owner dan kontraktor mempunyai satu interpretasi yang sama
terhadap ini dan maksud dari dokumen tersebut.
2.3 Bagan Organisasi Proyek
Organisasi Proyek untuk Pembangunan Perencanaan Jembatan Pedestrian
dan Art Lighting Jembatan Kabupaten Pangkajene Kepulauan:

9
a. Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

Tugas dan Tanggung jawab:


1. Team Leader
- Memimpin tim dalam melaksanakan supervise konstruksi
pembangunan.
- Melakukan inspeksi secara teratur dilokasi pekerjaan dan melakukan
monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
yang berlaku.
- Memberikan pengertian dan pemahaman yang benar kepada kontraktor
tentang spesifikasi yang tercantum dalam dokumen kontrak.

10
- Merinci dan menjelaskan secara teknis sehubungan dengan Kontrak
Change Order / Addendum.
- Membuat persyaratan penerimaan “Acceptance” atau penolakan
“Rejection” bahan / material, alat dan produk pekerjaan.
- Menandatangani semua dokumen yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya, seperti halnya MC kontraktor, gambar-gambar kerja
dan perhitungan - perhitungan konstruksinya.
2. Tenaga Ahli (Struktur, Arsitektur dan MEP)
- Memberikan bantuan pengawasan kepada KPA dan PPK.
- Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kontraktor
pelaksana.
- Memantau kontraktor pelaksana dalam pembuatan Shop drawing dan
As-built drawing.
- Memantau penyampaian laporan kepada Team Leader.
- Melakukan konsolidasi laporan penanggungjawab kegiatan dan
pengawasan bangunan dalam setiap bulannya.
- Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta
alternatif tindak lanjut penanganannya kepada penyelenggara kegiatan
dilapangan.
- Memberikan dukungan teknis kepada inspector.
- Melakukan dokumentasi foto - foto pelaksanaan.
3. Inspector

- Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan tugas pengawasan proyek


dilapangan.
- Memeriksa dan menandatangani Shop Drawing dan As-built
Drawing yang benar yang diajukan oleh kontraktor.
- Memeriksa dan menandatangani permintaan ijin kerja (request) yang
diajukan oleh kontraktor.
- Mengarahkan secara benar pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
- Berkoordinasi penuh kepada tenaga ahli dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya.

11
- Membantu tenaga ahli dalam pengawasan mutu pekerjaan
dilapangan.
4. Administasi Proyek
- Membantu tenaga ahli dalam membuat dan menyusun laporan
pengawasan mingguan (weekly report) dan bulanan (monthly report).
- Membantu tenaga ahli dalam membuat persuratan, baik berupa
teguran (site instruksi) maupun berupa masukan (memo lapangan).

b. Struktur Organisasi Kontraktor

Tugas dan Tanggung jawab Personil:


1. Project Manager
- Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul
agar dapat diantisipasi secara dini.
- Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll) dan
keluar.
- Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek,
12
meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek.

- Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi


proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track).
- Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis laporan kemajuan
pekerjaan.
- Seorang project manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya.
Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi dan
waktu pelaksanaan.
2. Site Engineer (Sipil, Arsitektur & MEP)
- Mampu mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown
aktifitas bulanan dan mingguan.
- Mampu mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan
material dari owner.
- Mampu mengkoordinir pembuatan shop drawing.
- Mampu memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan Value Engineering
(VE).
- Mampu mengkoordinir pembuatan laporan progress pelaksanaan proyek
secara periodik.
3. Pelaksana Lapangan
- Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
- Bersama dengan bagian site engineer menyusun kembali metode
pelaksanaan pekerjaan.

- Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai


dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
- Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan
harian kepada pelaksana pekerjaan.
- Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
- Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat
dilapangan.
- Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu
sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah
13
ditetapkan.
- Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan dilapangan.
4. Mandor
- Membaca dan memahami gambar kerja dan menerjemahkannya ke
dalam langkah-langkah operasional.
- Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out).
- Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan alat.
- Menghitung harga satuan ongkos kerja.
- Merundingkan harga borongan pekerjaan.

- Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan


pekerjaan.
- Mengukur dan menghitung hasil kerja / opname.
- Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih
pembayaran.
5. Kepala Tukang
- Memimpin para tukang bangunan agar bisa memahami memahami dan
bekerja sesuai dengan arahan pelaksana.
- Merupakan tukang senior yang telah ahli dibidangnya jadi bisa menjadi
tempat bertanya dan belajar bagi tukang dengan kemampuan
dibawahnya, apabila kepala tukang tidak bisa menjawab maka dapat
disampaikan kepada pelaksana / mandor untuk diberikan penjelasan.
- Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan yang
baik dan cepat.
- Memegang keuangan harian untuk operasional tukang seperti uang
makan, pembelian minuman dan lainnya sesuai dengan kebijakan
manajemen kontraktor.
6. Tukang
Mengerjakan proses berdirinya suatu bangunan dibawah kontrol kepala
tukang.

7. Buruh Melayani apa saja kebutuhan tukang dalam bekerja.

14
BAB III

TINJAUAN KHUSUS PROYEK

3.1. Pekerjaan Proyek


Pekerjaan proyek adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, Mekanikal, Elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing
beserta kelengkapannya untuk mewujudkankan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan
awal pekerjaannya dan waktu selesainya (biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan
seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil
yang spesifik dan unik. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan pada proyek ini
sebagai berikut:

3.2. Pekerjaan Persiapan


Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten
Pangkajene Kepulauan adalah suatu penyedia layanan publik di bawah tanggung
jawab pemerintah daerah dan kabupaten. dimana Suatu unit operasional yang
dikelola dan dikendalikan utamanya tertutup dengan entitas permanen yang
didirikan secara legal dengan tata yang jelas.

Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten


Pangkajene Kepulauan. dilaksanakan untuk menyediakan sarana dan prasarana
yang layak/representative bagi para pengguna dalam melaksanakan kegiatan demi
mendukung kelancaran operasional jembatan pedestrian di Kabupaten
Pangkajene. Pekerjaan persiapan perencanaan antara lain meliputi pekerjaan:

a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja


dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran biaya.
b. Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.

3.3. Pelaksanaan
Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten
Pangkajene Kepulauan antara lain meliputi pekerjaan:

a. Pengumpulan Data
15
Untuk membuat suatu perencanaan Gedung diperlukan data-data sebagai
bahan acuan dalam perencanaan, berikut adalah foto dokumentasi hasil survei
Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan Kabupaten
Pangkajene Kepulauan Prov. Sul-Sel.

Gambar 1. Proses Pengukuran


b. Penggambaran Site Plan.
Site plan adalah gambar yang berisikan konsep gambaran atau peta
rencana pembagian bangunan ataupun kavling termasuk tata guna lahan dan
perencanaan jalan beserta fasilitas penunjangnya dalam skala batas-batas luas
lahan tertentu. Berikut adalah gambar dari Jembatan Pedestrian dan Art Lighting
Jembatan Kabupaten Pangkajene.

Gambar 2. Site Plan Jembatan Pedestrian Kabupaten

16
Pangkajene

c. Data Eksisting
Eksisting adalah untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tampak, keadaan
lingkungan pada tampak batas2 tampak, dan kompetensi yg ada pada lokasi
perencanaan. Berikut adalah hasil dokumentasi kondisi eksisting

Gambar 3. View jembatan

d. Perancangan Gapura jembatan.


Gapura pada jembatan pedestrian ini berfungsi sebagai symbol untuk
mengetahui karakteristik pada suatu daerah. Berikut gambar rencana gapura:

Gambar 4. Denah Rencana Gapura Jembatan


17
e. Perancangan Tampak
Tampak merupakan salah satu gambar rencana dalam dunia konstruksi
yang memperlihatkan bagian muka bangunan dari berbagai arah secara lengkap.
Sedangkan fungsinya yaitu untuk menunjukkan dimensi bangunan, proporsi, gaya
arsitektur, warna, material, dan estetika. Berikut yang dimaksud;

Gambar 5. Tampak depan jembatan

Gambar 6. Tampak samping jembatan

18
f. Gambaran Potongan Perecanaan
Gambar potongan merupakan gambar yang menunjukkan bagian- bagian
yang tersembunyi dari suatu part atau komponen atau membuang bagian yang
menutupi.

Gambar 7. Potongan tipe A

Gambar 8. Potongan tipe B


g. Rencana Pondasi
19
Rencana pondasi adalah gambar denah yang menunjukkan letak dan
ukuran pondasi, pilar, kolom, dinding pondasi, dan balok pendukung.
Gambar teknis berbentuk denah ini juga punya sebutan lain yakni
rancangan pondasi.

Gambar 9. Rencana pondasi poer

h. Rencana Railing
Railing adalah sejenis struktur besi yang dipadukan dengan pegangan
tangan, pagar lantai bahkan dekorasi pada teras rumah dan bangunan.
Fungsi railing sebenarnya adalah sebagai alat pengaman, saat seseorang
naik turun tangga juga sebagai buffer zone.

Gambar 10. Gambar rencana railing jembatan


20
i. Gambar Struktur Jembatan
Jembatan ini mempunyai bagian dari bentuk yang mempunyai guna buat
menuangkan barang yang bertabiat bobot mati atapun bobot hidup. Distribusi itu
dicoba buat mengarah bagan pendukung vertical dari sesuatu sistem bentuk yang
terdapat Struktur, Komponen Dan Fungsi Kontruksi Jembatan.

Gambar 11. Rencana abutment

Gambar 12. Rencana balok jembatan

21
Gambar 13. Rencana pondasi tiang pancang

j. Art lighting Jembatan


penataan cahaya sebagai unsur artisitik. bermanfaat untuk membentuk
dan mendukung suasana.

Gambar 14. Rencana LED Strip


22
Gambar 15. Simulasi penggunaan wallwasher

k. Gambar 3D Jembatan
Gambar 3D arsitektur sangatlah penting. Gambar 3D arsitektur merupakan
gambar yang dibuat melalui software tiga dimensi (3D) untuk menunjukkan
perkiraan bentuk, tekstur material dan sebagainya dari sebuah perencanaan
arsitektur sehingga pihak-pihak yang memerlukannya mendapat gambaran dalam
bentuk tiga dimensi yang lebih mudah dilihat atau dimengerti.

Gambar 16. Desain jembatan

23
Gambar 17. Desain jembatan

24
BAB IV
PENGENDALIAN PROYEK

4.1. Sistem Pengendalian Proyek


Pengendalian dan pengawasan proyek adalah suatu proses kegiatan dari
awal sampai akhir yang bersifat menjamin adanya kesesuaian antara suatu rencana
dengan hasil kerja serta melakukan tindakan-tindakan korektif terhadap
penyimpangan yang dijumpai selama pelaksanaan.

Pengendalian dan pengawasan proyek sangat penting dilakukan agar


dalam pelaksanaan proyek dapat efektif, efisien, dapat meminimalisir waktu,
biaya, dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam kontrak. Dalam
suatu proyek dibutuhkan pengendalian (control) untuk mengatur segala aktifitas
agar tidak terjadi kesalahan. Pengendalian merupakan pemantauan, pemeriksaan,
dan evaluasi yang dilakukan oleh pemimpin atau atasan dalam organisasi terhadap
komponen organisasi dan sumber-sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya secara terus menerus dan berkesinambungan agar
semua dapat berfungsi secara maksimal sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif dan efisien.

Proses pengendalian diperlukan untuk mengetahui sampai mana pekerjaan


telah dilaksanakan dan sumber daya mana saja yang telah digunakan serta
kendala-kendala apa saja yang mungkin terjadi. Kegiatan pengendalian harus
dilaksanakan oleh pihak yang bertanggungjawab dalam pekerjaan, harus memiliki
kompetensi dibidangnya dan diawasi oleh pihak

25
yang berkaitan dengan proyek tersebut. Pengendalian juga harus dilakukan
dengan syarat-syarat teknik yang ada dalam peraturan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan verifikasi pekerjaan.

Untuk mengendalikan suatu proyek, maka harus diperhatikan faktor-faktor


sebagai berikut:

a. Pengendalian Alat
Peralatan adalah bagian terpenting dari pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi. Kerusakan alat dapat menyebabkan tertundanya suatu pekerjaan, oleh
karena itu bagian mekanik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menjaga
dan mengatur penggunaannya. Pengendalian peralatan dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan pada alat setiap hari sebelum alat tersebut digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan dan siap digunakan. Semua peralatan pada proyek
ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor termasuk servis rutin dan perbaikan-
perbaikan bila ada kerusakan. Untuk pengendalian peralatan menunjukkan bahwa:

1. Sistem pengadaan peralatan pada proyek dilakukan dengan


pemberdayaan peralatan milik tukang, pengadaan peralatan milik
perusahaan pelaksana proyek, dan pengadaan peralatan dengan cara
sewa.
2. Sistem penyimpanan peralatan dilakukan pada gudang tertutup dan
gudang terbuka.

3. Sistem perawatan peralatan dilakukan dengan pembersihan peralatan oleh


tukang dan perawatan berkala oleh bagian logistik.
4. Sistem pemakaian peralatan pada proyek dilakukan dengan melengkapi
berita acara.

b. Pengendalian Bahan
Bahan - bahan yang digunakan dalam suatu struktur harus memenuhi
syarat-syarat kualitas yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu adanya pengendalian
kualitas bahan dan material bangunan. Kualitas hasil pekerjaan dapat berhasil
dengan baik, jika mutu materialnya juga dalam kondisi baik. Pengendalian mutu
ini dapat dilakukan secara visual dan tes laboratorium. Pengujian secara visual
adalah cara pengujian dengan melihat kondisi fisik dari material, dimulai dari
26
warna, tekstur, merek, hingga campuran (untuk ready mix). Jika material tersebut
telah lolosdalam pengujian visual, maka selanjutnya diuji lebih lanjut dengan
melakukan uji laboratorium seperti uji slump test pada beton ready mix, uji kuat
tekan beton, uji tark pada baja tulangan, dan sebagainya. Untuk pengendalian
bahan/material menunjukkan bahwa:
1. Sistem pengadaan material pada proyek dimulai dengan perencanaan,
seleksi, pembelian, penerimaan, pembayaran, dan evaluasi. Semua tahap
telah dilakukan kecuali tahap seleksi terhadap calon pemasok.
2. Sistem penyimpanan material pada proyek dilakukan pada gudang
tertutup dan gudang terbuka.
3. Sistem pemakaian dan pengambilan material pada proyek dilakukan
dengan menggunakan kritik dari mandor.
c. Pengendalian Waktu
Dalam pelaksanaan suatu proyek membutuhkan time schedule yang benar,
dimana sumber daya yang digunakan dihitung dengan baik, metode kerja yang
digunakan adalah metode kurva S.
Metode kurva S adalah metode yang menggunakan sebuah grafik, dimana
kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan
bobot pekerjaan yang dipresentasikan sebagai presentasi komulatif dari seluruh
kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.

Fungsi kurva S adalah untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada


setiap waktu, dengan membandingkan bobot persen rencana dengan bobot persen
realisasi di lapangan, sehingga perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak
mengganggu atau memprngaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan.

Pada dasarnya Time Schedule ini dibuat untuk mengontrol kemajuan suatu
proyek, sesuai jangka waktu yang tersedia. Dalam pelaksanaannya Time Schedule
harus selalu dikontrol agar dapat dilakukan penyesuaian terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi. Jika terjadi keterlambatan

suatu pekerjaan, maka harus ada pekerjaan yang dipercepat menutupi


keterlambatan terjadi.
d. Pengendalian Tenaga
Pengendalian tenaga yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat
27
menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaa proyek (the right man in
the right plce). Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja.
Pada proyek pembangunan Perumahan Royal Sentraland, seluruh pengadaan
tenaga kerja diserahkan pada tim pelaksana. Pemilihan dan penunjukkan
pemborong dilakukan berdasrakan reputasi pemborong tersebut dalam
menyelesaikan pekerjaan proyek yang telah ada. Tenaga kerja yang terlibat dalam
proyek ini menggunakan system borongan, terdiri dari:
1. Mandor sebagai pengawas setiap item pekerjaan.
2. Tukang sebagai tenaga kerja yang memiliki kemampuan tertentu.
3. Pekerja sebagai tenaga kerja yang masuk dalam setisp item
pekerjaan.
e. Pengendalian Biaya dan Kuantitas
Pengendalian biaya dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang
telah dikeluarkan dengan melihat tahap pekerjaan yang telah dicapai. Besarnya
biaya ini dapat dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah
disusun. Dari perbandingan ini, dapat diketahui apabila pada pekerjaan yang telah
dilaksanakan tersebut terjadi pembengkakan biaya

28
sehingga dapat dilakukan evaluasi biaya. Pengendalian biaya ini biasanya
dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Setiap
dilakukan pembelian material, bagian logistik mencatat jumlah material yang
dibeli dan besarnya biaya yang dikeluarkan. Sedangkan pengendalian biaya
tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar pekerjaan yang telah
diselesaikan (volume pekerjaan) selama satu minggu dan besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. Besar total biaya ini yang akan selalu
dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang
telah dikeluarkan ini juga dapat diguanakn untuk menyusun kurva S realisasi dan
untuk mengestimasi presentasi pekerjaan proyek yang telah dicapai. Apabila
terdapat hal-hal yang menimbulkan pekerjaan tambah segera dilakukan evaluasi
untuk melakukan optimasi sehingga secara keseluruhan meminimalisir biaya
tambah yang diperlukan.
f. Pengendalian Kualitas atau Spesifikasi Teknis
Pengendalian kualitas atau spesifikasi teknis di lapangan ini dimaksud
untuk mengetahui perkembangan dan permasalahn di proyek melalui laporan
kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan kemajuan proyek dibuat dalam bentuk
harian, mingguan dan bulanan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proyek
itu.
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan laporan berisi mengenai seluruh

pekerjaan dalam sehari kerja, meliputi pekerjaan fisik, catatan atau


perintah-perintah yang diberikan kepada pengawas, biasa dibuat pada
akhir jam kerja, biasa bersisi jumlah tenaga kerja dan waktu jam kerja,
peralatan yang digunakan serta jumlahnya, kegiatan pekerjaan proyek
yang dilaksanakan, material yang masuk, dan kedaan cuaca pada hari
tersebut.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan laporan yang berisi mengenai kegiatan
yang dilaksanakan selama satu minggu, laporan ini berisi dari rekapan
laporan harian meliputi kemajuan pekerjaan selama seminggu tersebut,
jumlah material yang masuk, dan keadaan cuaca pada hari tersebut.

29
g. Pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga
kerja dapat secara aman melakukan pekerjaan sehari-hari, karena kesuksesan
suatu proyek bukan hanya dilihat dari hasil yang diciptakan nantinya, tetapi juga
factor keselamatan terhadap para tenaga kerja di proyek tersebut. Tujuan uatama
K3 adalah:
1. Menghilangkan atau mengurangi bahaya kerja, kecelakaan kerja dan
atau mencegah jatuhnya korban serta penyakit akibat kerja.
2. Melindungi aset dan lingkungan yang terdapat kerusakan akibatnya
adanya aktifitas pekerjaan.

3. Menjamin tidak terjadinya kerusakan pada lingkungan di tempat kerja


dan kerusakan lingkungan akibat pelaksanaan proyek.
4. Memastikan penerapan SMK3L sesuai persaratan Permenaker RI
PER05/MEN/1996 dan OHAS 18001: 1999 serta ISO 14001: 1996.
 Zero Accident
Tidak ada kecelakaan yang bersifat fatal, maksudnya resiko kecelakaan
konstruksi seperti meninggal, patah tulang, kebakaran, meledak dan lain-
lain tidak terjadi.
 Wajib APD
Semua pekerja dan pegawai yang memasuki proyek wajib menggunakan
alat perlindungan diri, meminimalisir dampak yang terjadi apabila ada
kecelakaan.
 Material Tertata Rapi
Material tidak bercecer di dalam area proyek. Ditumpuk rapi dijadikan satu.
 Proyek Bersih dan Sehat
Tidak ada sampah di area proyek. Pekerja membuang sampah di tempat
sampah yang telah disediakan.
Tidak ada yang merokok di sembarang tempat area proyek, karena ruang
untuk merokok telah disediakan secara khusus, begitu juga.

4.2. Pengendalian Mutu


Berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung pada peran
pengendalian dan pengawasan. Sebuah proyek yang sedang berjalan pasti

30
mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rencana yang sudah ditetapkan.
Disinilah campur tangan pengendalian dan pengawasan proyek.

Adapun metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan mutu suatu


proyek bisa disesuaikan dengan jenis proyek dan kualitas yang diinginkan. Secara
umum, ada 3 metode yang sering dipakai dalam pengendalian mutu suatu proyek.

a. Pemeriksaan dan Pengkajian


Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi
proyek, rancangan pembelian peralatan dan perlengkapan, model proyek,
dan perhitungan desain.

b. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan


Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan
peralatan- peralatan yang digunakan dalam proyek bisa berfungsi
dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan baru saja diterima
dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika instalasi
peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.

c. Melakukan Pengujian dengan Sampling


Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas
material sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengujian dengan
sampling perlu dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip yakni
tepat waktu, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Pengujian sampling harus dilakukan tepat waktu supaya hasilnya bisa
dimanfaatkan dengan maksimal untuk memberikan masukan-masukan
bagi perbaikan kualitas proyek,
khususnya pada bagian-bagian yang belum menyelesaikan pekerjaannya
pada tahapan tertentu. Pengujian sampling harus dikerjakan dengan efektif
dan efisien baik dari metode maupun instrument yang digunakan supaya
bisa mencapai titik-titik penting yang dapat memberikan gambaran umum
pencapaian pelaksanaan proyek. Pengujian sampling tersebut harus bisa
dipertanggungjawabkan secara jujur dan objektif, karena itu harus jelas
pula metode yang digunakan, titik uji sampling yang diambil dan sasaran
uji sampling.

31
BAB V
KKN-MAs (MUHAMMADIYAH AISYIYAH)
5.1. Pengertian Pokok Masalah yang Dibahas
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Pelaksanaan kuliah
demikian, diharapkan dapat meningkatkan empati mahasiswa dan dapat
memberikan sumbangan penyelesaian persoalan yang ada dimasyarakat.
Sebagai kegiatan intra kurikuler, KKN merupakan bagian integral dari
kurikulum program studi yang diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan
intelektual, emosional, dan sosial.
Sebagai bagian dari sivitas akademika, baik secara pribadi
maupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung, mahasiswa
harus menjaga citra dan intuisi. Oleh karena itu, dalam upaya membantu
memecahkan permasalahan yang ada, perlu mengedepankan etika
akademik, nilai dan norma serta etika sosial di masyarakat. Menjungjung
tinggi pluralitas dan toleransi terhadap berbagai perbedaan di lokasi KKN.
Mengedepankan kebersamaan dan kerukunan dalam setiap upaya perbaikan
yang dilakukan.
KKN MAs merupakan kegiatan KKN gabungan antara perguruan
tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) berskala nasional yang kini
melaksanakan kegiatan KKN dengan tuan rumah Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar). Sebagai perguruan tinggi
memiliki tugas dan fungsi sesuai pada Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu
pendidikan dan pengajaran , penelitian dan pengabdian terhadap
masyarakat (PPM). KKN MAs merupakan suatu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Waktu pelaksanaan KKN lebih kurang lima minggu, adalah waktu
yang sangat singkat, untuk itu mahasiswa harus mampu memanfaatkan
momentum sebaik-baiknya. Melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat
mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni yang diperoleh selam proses
pembelajaran, berdaya guna untuk membantu menyelesaikan persoalan –

32
persoalan masyarakat. Dengan demikian KKN merupakan wujud nyata
peran mahasiswa, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan sosial
sebagai bagian dari masyarakat.
5.2 Landasan Dalil
Pengabdian terhadap masyarakat menempati posisi khusus dalam
pandangan Allah SWT. Hal ini ditegaskan di dalam banyak nash.
Misalnya, nash yang menyatakan bahwa pengutusan para nabi dan
penurunan kitab-kitab suci tak lain untuk pelayanan terhadap masyarakat.

Allah SWT berfirman,

‫الر كتاب أنزلناه إليك لتخرج الناس من الظلمات إلى النور بإذن ربهم إلى صراط العزيز الحميد‬

“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 1)

Al-Quran tidak diturunkan kecuali untuk khidmat pada


masyarakat. Yaitu untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada
cahaya. Para nabi menanggung penderitaan, kesulitan, dan perjuangan
demi suksesnya pengabdian ini. Jadi, tujuan pengutusan para nabi pun
tak lain agar mereka melakukan pengabdian kepada umat manusia.

33
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18
- Minggu Pertama
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Kamis, Pelepasan Kelompok 63


04 KKN MAs di Desa
Agustus 2022 Benteng

Jumat, 05
Agustus 2022 Kunjungan ke SD 32
Sumpatu

Sabtu, 06
Agustus 2022 Kunjungan ke rumah Kepala
Dusun Lappa Talle dan Kepala
Dusun Lempong

Ahad, 07 Observasi dan identifikasi


Agustus 2022 penyakit dan hama pada
tanaman cabai
masyarakat desa Benteng

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

34
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18
- Minggu Kedua
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Kunjungan ke SMP 37 Satap


Bentenge dan
Senin, 08
Melatih grup Qasidah SMP 37
Agustus 2022
Satap Bentenge

Pembuatan pagar
Selasa, 09
Agustus 2022

Pembuatan tempat sampah


Rabu, 10
Agustus 2022

Kunjungan oleh Bapak


Kamis, 11 Kepala Desa Benteng ke
Agustus 2022 posko 63

Jumat, 12
Agustus 2022 Seminar program kerja KKN-
MAs Kelompok 63

Sosialisasi Stunting di
Sabtu, 13
Agustus 2022 Posyandu Dusun
LappaTalle

35
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

Ahad, 14
Pelatihan pembuatan pupuk
Agustus 2022
Bokashi

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

36
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18

- Minggu Ketiga
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Senin, 15 Pengecatan dan perbaikan


Agustus 2022 pos ronda Desa Benteng

Selasa, 16 Ikut serta dalam kegiatan di


Agustus 2022 posyandu

Rabu, 17 Peringatan HUT RI ke-77


Agustus 2022 Di Kecamatan Camba

Kamis, 18 Mengajar di SD 32 Sumpatu


Agustus 2022

Jumat, 19 Mengajar di SMP 37 Satap


Agustus 2022 Bentenge

Sabtu, 20 Dokumentasi Ikut Serta dalam


Agustus 2022 Proses Pengukuran Jalan Baru di
Dusun Lempong

37
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

Ahad, 21
Semarak lomba 17 Agustus
Agustus 2022
Tingkat SD dan SMP

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

38
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18

- Minggu Keempat
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Senin, 22
Agustus 2022 Membersihkan Masjid
As-Saddiyah Dusun Sumpatu

Selasa, 23 Persiapanh Lahan Tanaman


Agustus 2022 Bawang Merah di Dusun
Lempong

Rabu, 24 Proses Pembuatan


Agustus 2022 Cabai Bubuk

Pemasangan Atribut
Kamis, 25
di Sekolah Desa
Agustus 2022
Benteng

Jumat, 26 Penyuluhan Pencegahan


Agustus 2022 Pernikahan Dini dan
Stunting

39
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

Sabtu, 27 Pemasangan Atribut


Agustus 2022 Papan Nama di Desa
Benteng

Ahad, 28
Agustus 2022 Kunjungan dari LP3M
& Kelompok 67

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

40
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18

- Minggu Kelima
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Senin, 29
Agustus 2022 Proses Pembuatan Jahe Serbuk

Selasa, 30 Packing Produk Hasil Program


Agustus 2022 Kerja

Rabu, 31 Pelaksanaan
Agustus 2022 bimbingan
belajar di posko
kelompok 63

Pemasangan atribut
Kamis, 01 papan nama rumah
September
2022 masyarakat Desa
Benteng

Jumat, 02 Mengajar mengaji di


September masjid As-Siddiq
2022 Abbanuange Dusun
Lappa Talle

41
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Sabtu, 03
September Latihan pramuka SD 32
2022 Sumpatu

Ahad, 04 Acara makan bersama dengan


September masyarakat Desa Benteng
2022

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

42
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

LAPORAN URAIAN KEGIATAN KKN MAS


NAMA : IRLAN
STAMBUK : 105 83 11031 18

- Minggu Keenam
Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

Senin, 05
Agustus 2022 Pengecatan pagar

Selasa, 06 Pelatihan teknologi pertanian


Agustus 2022 tepat guna

Rabu, 07 Mengajar di SD
Agustus 2022 32 Sumpatu

Pelaksanaan malam
Kamis, 08 ramah tamah dan
September
2022 perpisahan dengan
masyarakat Desa
Benteng

Jumat, 09 Expo produk hasil


September program kerja dan
2022 penarikan KKN-MAs

43
KULIAH KERJA NYATA MUHAMMADIYAH AISYIYAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
KECAMATAN CAMBA
DESA BENTENG

Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Desa Benteng

Titin Wahyuni, S.Pd., M.T Muh. Rizal

44
BAB VI
PENUTUP

6.1. KESIMPULAN
A. Secara Umum
Adapun hal-hal yang dapat kami simpulan selama mengikuti Kuliah Kerja Profesi
pada Proyek Perencanaan Jembatan Pedestrian dan Art Lighting Jembatan
Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan, adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Kerja Praktek bagi mahasiswa selama Dua Bulan
Memberikan peluang atau kesempatan untuk memahami
penggunaan dari pada teori- teori yang diperoleh di bangku
perkuliahan pada pelaksanaan di lapangan.
2. Pada dasarnya kebersihan dalam suatu proyek sangat ditentukan
oleh cara penanganan/pengendalian dan harus pula ditunjang oleh
keuletan dan keterampilan dalam menangani dan mengorganisir
baik tenaga personil dilapangan maupun hubungan dengan dengan
pemilik, pengawas dan pihak lain yang berkepentingan.
3. Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek dimulai dengan
penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal dan untuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan, diperlukan
pengendalian proyek untuk untuk menentukan standar yang sesuai
dengan sasaran perencanaan, membandingkan pelaksanaan dengan
standar dan sesuai dengan sasaran perencanaan, membandingkan
pelaksanaan dengan standar dan kemudian mengambil tindakan
pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran proyek.
4. Disiplin ilmu dalam pelaksanaan proyek memiliki kaitan erat
karena tanpa adanya pengetahuan yang kita dalami atau tidak
adanya keahlian khusus dalam proyek tersebut dalam proyek tidak
dapat berjalan sesuai rencana.
B. Secara Teknis
1. Tenaga/personil merupakan unsur terpenting dalam proses
pelaksanaan proyek di lapangan, sehingga menyangkut pengaturan
45
pembangian kerja serta tanggung jawabnya, Dimana masing-
masing individu baik operator alat maupun buruh berperan agar
sistem pekerjaan berjalan lancar.
2. Upaya pengawasan dan pengendalian merupakan hal yang sangat
penting dalam pencapaiannya hasil maksimal dari pelaksanaan
suatu proyek.
3. Pengadaan dan pengunaan peralatan yang cukup lengkap sangat
membantu pelaksanaan pekerjaan terutama dapat mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan suatu bagian pekerjaan maupun secara
keseluruhan. Karena tampak di lapangan bahwa yang tidak lengkap
atau yang ada tapi tidak berfungsi dengan baik menyebabkan
presentasi pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
C. Saran
1. Saran Untuk Pihak Proyek
a. Pengawasan terhadap tukang dan buruh di lapangan sebaiknya
lebih diperhatikan karena setiap kesalahan dan kekeliruan dalam
pekerjaan yang dilakukan oleh tukang dan buruh dilakukan oleh
tukang dan buruh dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak
diinginkan oleh direksi maupun pemberi tugas dan pelaksana.
b. Sebelum memulai suatu pekerjaan proyek, sebaiknya pelaksanaan
dalam ini manager membuat urutan-urutan pekerjaan yang matang.
Jaringan kerja harus terencana seefektif mungkin dengan kata lain
network planingnya kerugian bagi pihak kontraktor.
2. Saran Untuk Pihak Kampus
a. Mengingat kerja praktek ini merupakan salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan studi yang bertujuan untuk mengantar
pengenalan profesi bagi mahasiswa Arsitektur, Maka sebaiknya
jika hal ini diberi perhatian yang lebih banyak lagi terutama yang
menyangkut persiapan sebelum terjun kelapangan.
b. Bagi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur ini dapat
menjadi tolak ukur kesiapan mahasiswa mengamati materi kuliah
untuk terjun dalam masyarakat yang sesungguhnya.

46
LAMPIRAN

47
48
49
50
51
53
55
56
57
58
Dokumentasi KKN Mas (KKN-Plus)

59
60
Dokumentasi KKN Mas (Produk Expo KKN MAs)
1. Personal Branding untuk hasil UMKM Desa Benteng

61
2. Perencanaan Musala Dusun Lempong, Desa Benteng.

62
3. Pemb
u atan
Papan

Identitas Masjid dan Kelompok Bermain (KB)

63
4. Pembuatan Stiker Papan Nama Rumah Aparat Desa Benteng

64
65

Anda mungkin juga menyukai