Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural


Pada Proyek Pembangunan Sekolah Pelangi Kasih
Semanan Jakarta Barat

Disusun Oleh:
Akhmad Subagyo
(NIM: 41217010045)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertnda tangan dibawah ini:

Nama : Akhmad Subagyo

NIM : 41217010045

Program Studi : Arsitektur

Fakultas : Teknik

Universitas : Mercu Buana

Telah menyelesaikan laporan kerja praktik tepat pada waktu yang


sudah ditentukan dengan judul “Laporan Praktik Profesi Pengamatan
Pekerjaan Finishing Arsitektural pada Proyek Pembangunan Sekolah
Pelangi Kasih” yang berlokasi di Jl.

Jakarta, … Desember 2020


Menyetujui,

Dosen Pembimbing Koordinator


Praktik Profesi

Rona Fika Jamila ST., MT. Wibisono Bagus N. ST., M.Sc.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur

Ir. Joni Hardi, MT

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | i


LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Akhmad Subagyo

NIM : 41217010045

Jurusan : Arsitektur

Fakultas : Teknik

Universitas : Mercu Buana

Dengan ini menyatakan bahwa seluruh isi dari Laporan Praktik


Profesi ini merupakan hasil buatan sendiri dengan data-data yang diperoleh
selama melakukan praktik profesi dikantor dan lapangan kerja, dan sudah
diizinkan oleh pihak perusahaan untuk menyantumkan semua data
kedalam Laporan Praktik Profesi ini. Serta beberapa literatur sebagai
refrensi yang telah disebutkan sumbernya.

Jakarta, .. Desember 2020

Akhmad Subagyo

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | ii


Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | iii
Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | iv
Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | v
Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | vi
Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Profesi ini tepat
pada waktunya, Laporan Praktik Profesi ini disusun berdasarkan hasil
praktik profesi selama 3 (Tiga) bulan lamanya di Proyek Sekolah Pelangi
Kasih Daan Mogot City, Semanan Jakarta Barat. Shalawat serta salam
tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW keluarga, dan
para sahabatnya.
Dengan selesainya penulisan laporan ini, saya mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Rona Fika Jamila ST., MT. selaku pembimbing
utama yang telah memberikan dukungan, arahan, serta bimbingannya
selama penyusunan dan penulisan laporan ini. Pembuatan laporan ini saya
mendapatkan banyak sekali bantuan, motivasi, dukungan, dan arahan dari
berbagai pihak, khususnya:
1. Bapak Sahidi dan Ibu Siti Taumroh selaku orang tua tercinta yang
selalu memberikan teladan, kepercayaan dan semangat dalam
menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana dan khususnya
dalam penyusunan Laporan Praktik Profesi.
2. Indah Yulianti, selaku kakak yang telah memberikan dukungan
selama menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana dan
khususnya dalam penyusunan Laporan Praktik Profesi.
3. Bapak Hansen Pintandi, Selaku Project Manager (PM) pada proyek
sekolah pelangi kasih Daan Mogot City yang telah memberikan begitu
banyak manfaat selama praktik profesi berlangsung
4. Bapak Ir. Joni Hardi, MT., selaku kepala program studi arsitektur
5. Bapak Wibisono Bagus Nimpuno, St., M.Sc. selaku kordinator
Praktik Profesi yang telah memberikan arahan untuk melakukan
kegiatan Praktik Pofesi serta bimbingannya dalam melakukan
kegiatan praktik profesi ini.
6. Bapak Didik Purwanto, selaku PPM (project Production Manager)
yang telah membimbing dan memberikan motivasi saya selama
melakukan kegiatan praktik profesi pada Proyek Transpark Bintaro.
7. Bapak Brata Umbara, selaku supervisor finishing pada proyek
Trasnpark Bintaro yang telah membimbing saya selama proses praktik
profesi ini.
8. Seluruh Karyawan PT. PENTAKON yang bekerja pada Proyek
Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City yang telah membantu saya
selama proses praktik profesi ini.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | viii


9. Muhamad Khoirul dan Muhamad Firmansyah, yang terus berjuang
bersama, berbagi ilmu pengetahuan dalam melakukan praktik profesi
10. Rekan – rekan seperjuangan Arsitektur 2017 yang telah
memberikan dukungan dan berjuang bersama – sama untuk
menyelesaikan Tugas Seminar Arsitektur ini.
Semoga segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada saya dapat
bermanfaat dan menambah keberkahan hidup serta mendapat balasan dari
Allah SWT.
Jakarta,.. Desember 2020
Penulis,

Akhmad Subagyo

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | ix


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1


1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Profesi..................................... 2
1.2.1 Maksud dari Praktik Profesi .......................................... 2
1.2.2 Tujuan dari Praktik Profesi ............................................ 2
1.3 Lingkup Pembahasan ......................................................... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................... 3

BAB II TINJAUAN INTANSIONAL PERUSAHAAN .................................... 5

2.1 Tinjauan Perusahaan PT. PENTAKON ............................... 5


2.2 Visi dan Misi ........................................................................ 5
2.2.1 Strategi Perusahaan ..................................................... 5
2.2.2 Visi Perusahaan ............................................................ 5
2.2.3 Misi Perusahaan ........................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 6
2.3.1 Direktur Utama .............................................................. 6
2.3.2 Direktur Operasional ..................................................... 6
2.3.3 Direktur Purchasing ...................................................... 7
2.3.4 Direktur Keuangan ........................................................ 7
2.3.5 Engineering .................................................................. 7
2.4 Proyek Yang Pernah Dikerjakan ......................................... 7
2.4.1 Cluster Amerika Latin.................................................... 7

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | x


2.4.2 Ruko Komersial Blok A jambi ........................................ 8
2.4.3 Rusunawa Rawa Bebek Bekasi .................................... 8

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK ......................................................... 9

3.1 Latar Belakang Proyek ........................................................ 9


3.2 Data Administrasi Proyek .................................................. 10
3.3 Data Teknis Proyek ........................................................... 11
3.4 Struktur Organisasi Proyek ............................................... 12
3.4.1 Kepala Proyek (Project Manager) ............................... 12
3.4.2 Staff Proyek (Staff Manager)....................................... 13
3.4.3 Enjiniring (Engineer) ................................................... 13
3.4.4 Quantity Surveyor Purchase ....................................... 13
3.4.5 HSE ............................................................................ 13
3.4.6 Pelaksana (Supervisor) ............................................... 13
3.4.7 Drafter ......................................................................... 13
3.4.8 Logistik........................................................................ 13
3.4.9 Mekanik ...................................................................... 14
3.4.10 Mandor ...................................................................... 14
3.4.11 Surveyor ................................................................... 14
3.5 Definisi Proyek .................................................................. 14
3.5.1. Pengertian Proyek ..................................................... 14
3.5.2. Siklus Proyek ............................................................. 15
3.6 Jenis – Jenis Proyek Konstruksi ....................................... 15
3.7 Budaya Keselamatan Kerja ............................................... 16
3.8 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Proyek ..................... 16
3.8.1 Pemilik Proyek ............................................................ 16
3.8.2 Konsultan .................................................................... 17
3.8.3 Kontraktor ................................................................... 19
3.8.4 Sub Kontraktor ............................................................ 20
3.9 Klasifikasi Kontraktor......................................................... 20
3.10 Kualifikasi Kontraktor ..................................................... 21
3.11 Hak, Kewajiban, Tugas dan Wewenang Kontraktor ....... 22
3.11.1 Fungsi Kontraktor Pelaksana .................................... 22
3.11.2 Tugas dan Wewenang Kontraktor Pelaksana ........... 23
3.12 Cara Mendapatkan Proyek ............................................ 23
3.12.1 Pelelangan Tender Terbuka ..................................... 24

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | xi


3.12.2 Pelelangan Tender Terbatas .................................... 24
3.12.3 Pelelangan penunjukan langsung ............................. 24
3.13 Nilai Kontrak .................................................................. 24
3.14 Rencana Kerja ............................................................... 25
3.14.1 Kurva S ..................................................................... 25
3.14.2 Penjabaran ............................................................... 25
3.15 Pengendalian dan Pengawasan Proyek ........................ 26
3.16 Sistem Pengadaan Proyek ............................................ 26
3.17 Sistem pelaporan dan Koordinasi proyek ...................... 26
3.17.1 Laporan Proyek......................................................... 26
3.17.2 Sistem Koordinasi ..................................................... 28

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK ................................................... 29

4.1 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Finishing ......................... 29


4.2 Lingkup Pekerjaan Finishing Arsitektur ............................. 30
4.2.1 Pekerjaan Pemasangan Dinding................................. 30
4.2.2 Pekerjaan Plesteran dan Acian ................................... 34
4.2.3 Pekerjaan Opening ..................................................... 38
4.2.4 Pemasangan Coorner Guard ...................................... 41
4.2.5 Pemasangan Carstoper .............................................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 45

5.1 Kesimpulan ....................................................................... 45


5.2 Saran ................................................................................ 45
5.2.1 Saran untuk Proyek .................................................... 45
6.1.1 Saran untuk Prodi Arsitektur Mercu Buana ................. 46
6.1.2 Saran untuk Mahasiswa Arsitektur Mercu Buana ....... 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 48

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | xii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo perusahaan .......................................................... 5


Gambar 2. Strutur Organisasi Perusahaan ..................................... 6
Gambar 3. Cluster Amerika Latin .................................................... 7
Gambar 4. Ruko komersial blok a Jambi ......................................... 8
Gambar 5. Rusunawa rawa bebek Bekasi ...................................... 8
Gambar 6. Lokasi proyek ................................................................ 9
Gambar 7. Izin mendirikan bangunan (IMB) .................................. 10
Gambar 8. Siteplan proyek pembangunan .................................... 11
Gambar 9. Tampak proyek pembangunan .................................... 12
Gambar 10. Struktur organisasi proyek ......................................... 12
Gambar 11. Skema hubungan kerja proyek .................................. 16
Gambar 12. Semen instan Powerbond Pro-868 ............................ 30
Gambar 13. Marking...................................................................... 31
Gambar 14. Benang LOT .............................................................. 31
Gambar 15. Pengadukan semen instan ........................................ 32
Gambar 16. Pasangan bata ringan ............................................... 32
Gambar 17. Stek besi bata ringan ................................................. 32
Gambar 18. Selesai pemasangan bata ringan .............................. 33
Gambar 19. Pembongkaran pasangan bata area kamar mandi .... 33
Gambar 20. Penyiraman dinding ................................................... 34
Gambar 21. Adukan plester dan semen instan ............................. 35
Gambar 22. Acuan plesteran ........................................................ 35
Gambar 23. Pelekatan adukan ...................................................... 35
Gambar 24. Perataan permukaan dengan jidar ............................ 36
Gambar 25. Plesteran selesai ....................................................... 36
Gambar 26. Semen instan ............................................................ 37
Gambar 27. Mixer semen instan ................................................... 37
Gambar 28. Perekatan adukan acian ............................................ 38
Gambar 29. Perataan acian .......................................................... 38
Gambar 30. Finishing Acian .......................................................... 38
Gambar 31. Besi tulangan opening ............................................... 39
Gambar 32. Bekisting opening ...................................................... 39
Gambar 33. Cor bekisting opening ................................................ 40
Gambar 34. Theodolite.................................................................. 40
Gambar 35. Pembobokan corner guard ........................................ 41
Gambar 36. Corner guard ............................................................. 42
Gambar 37. Besi tulangan carstopper ........................................... 43
Gambar 38. Pengecoran carstopper ............................................. 43

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | xiii


Gambar 39. Semen Instan Acian Carstopper ................................ 43
Gambar 40. Carstopper telah selesai ............................................ 44

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | xiv


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bangku perkuliahan, mahasiswa harus mampu untuk


menguasai dan memanfaatkan ilmu yang didapatkan pada masa studi,
sesuai dengan disiplin ilmu yang ditempuh. Pengetahuan teori yang
diperoleh pada saat menempuh pendidikan di universitas, belum tentu
menjamin bagi setiap mahasiswa dalam mendayagunakan ilmu untuk bekal
dimasa mendatang. Karena teori – teori yang sudah dipelajari, perlu
dipraktikan, untuk mengukur atau menguji kemampuan mahasiswa dalam
menguasai disiplin imu yang ditempuh. Oleh karena itu, perlu adanya
kegiatan belajar dalam mempraktikan seluruh ilmu teori yang didapatkan
dalam dunia pekerjaan sesuai dengan profesi yang ada. Dalam hal yang
dimaksud kegiatan praktik profesi.
Praktik profesi adalah kegiatan proses belajar yang lebih
mengedepankan ilmu praktik disuatu perusahaan atau lembaga atau
institusi dengan tujuan untuk melakukan pengamatan dan pengalaman
kerja yang sesuai dengan kompetensi yang ada. Sebagai penyelenggara
pendidikan tinggi, Universitas Mercu Buana perlu memberikan kesempatan
bagi para mahasiswa didiknya untuk mengenal dan mengamati dunia kerja
melalui praktik profesi. Dalam hal ini, program studi arsitektur
menyelenggarakan kegiatan praktik profesi untuk mengamati secara penuh
tentang dunia arsitektural dan juga merupakan salah satu syarat kelulusan
sebagai sarjana arsitektur.
Dalam mewujudkan suatu ide perencanaan sampai pelaksanaan-
nya, tentu seorang arsitek memerlukan kerjasama dengan berbagai disiplin
ilmu untuk memperoleh hasil yang maksimal. Oleh karena itu sebuah
konsultan pengawas mempunyai ahli-ahli yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu dalam menangani sebuah proyek. Ini merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan kegiatan praktik profesi untuk bisa bekerja
sama pada dunia pekerjaan dimasa mendatang. Maka dari itu, pada
kesempatan ini saya melakukan kegiatan praktik profesi pada
pembangunan sekolah dan fasilitasnya di Jakarta barat, tepatnya di jalan
Daan Mogot, KM16 RT.009 RW.001 Semanan, Kali Deres, Kota Jakarta
Barat. Dibawah naungan PT. Pentakon sebagai kontraktor, memberikan
izin untuk melakukan kegiatan praktik profesi sebagai mana yang dimaksud
selama tiga bulan atau minimal 50 hari kerja.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 1


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Profesi

1.2.1 Maksud dari Praktik Profesi


Kegiatan ini dimaksudkan untuk proses belajar yang
lebih mengedepankan ilmu praktik disuatu perusahaan atau
lembaga atau institusi dengan tujuan untuk melakukan
pengamatan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang ada
1.2.2 Tujuan dari Praktik Profesi
Tujuan diselenggarakannya praktik profesi terdiri dari:
1. Menerapkan serta menguji pengetahuan disiplin ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan di lapangan

2. Mengetahui permasalahan teknis atau non teknis yang terjadi


di proyek, serta cara menanganinya

3. Mendapatkan pengalaman bekerja sama saat pelaksanaan


proyek.

1.3 Lingkup Pembahasan

Lingkup laporan praktik profesi ini hanya mencakup pekerjaan


finishing pada proyek, tidak termasuk pekerjaan:

1. Pengerjaan Struktural

2. Pengerjaan MEP

3. Pengerjaan MK (Manajemen Konstruksi).


1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam praktik profesi ini


terdiri dari beberapa metode, yakni:
1. Observasi
Untuk mengamati proses pekerjaan di proyek secara
komprehensif perlu adanya observasi langsung dengan cara
melakukan tinjauan atau mendatangi lokasi proyek dan mengikuti
rangkaian kegiatan yang sedang dilaksanakan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 2


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

2. Wawancara
Pada saat pelaksanaan kegiatan praktik profesi, perlu adanya
data nonfisik dari pihak – pihak terkait pada pekerjaan, guna
menggali informasi dan pengetahuan teknis dilapangan
3. Dokumentasi
Mengumpulkan data – data perencanaan dan pekerjaan
berupa dokumen, gambar atau foto tahapan pengerjaan yang
berfokus pada pekerjaan finishing dilapangan
1.5 Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini, menjabarkan latar belakang mengenai praktik
profesi yang dilakukan, bedasarkan maksud dan tujuan untuk
mengamati dan menguji teori dalam perkuliahan yang berfokus pada
pengamatan masalah dan penanganan masalah serta menjelaskan
metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan praktik
profesi
2. BAB II TINJAUAN INSTITUSIONAL PERUSAHAAN
Menjelaskan mengenai profil perusahaan yang
melaksanakan proyek tempat kegiatan praktik profesi berlangsung.
Meliputi pengenalan singkat perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, proyek – proyek yang sudah dikerjakan oleh
perusahaan, serta peran perusahaan terhadap keberlangsungan
pembangunan
3. BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK
Menjabarkan tentang penjelasan proyek yang sedang
dikerjakan tempat kegiatan praktik profesi dilaksanakan. Meliputi
data fisik dan data teknis, jadual tahapan pekerjaan dan pelaksanaan
kinerja proyek
4. BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK
Menjelaskan gambaran kegiatan praktik profesi berlangsung
pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan, dan pengamatan yang
berfokus pada proses finishing dilapangan secara teknis dan
nonteknis serta penanganan masalah yang terjadi pada pengerjaan.

5. BAB V PENUTUP

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 3


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

Berisi rangkuman mengenai uraian secara umum dari hasil


dilapangan yang berfokus pada pengerjaan finishing proyek
bangunan Sekolah Pelangi Kasih.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 4


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

BAB II
TINJAUAN INTANSIONAL PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Perusahaan PT. PENTAKON

Pentakon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


konstruksi pembangunan dengan skala perumahan (low rise building)
sampai bangunan menengah (Middle rise building). Berdiri pada tahun 2009
dengan tantangan pertumbuhan industry bisnis jasa konstruksi yang
meningkat pesat. Perusahaan ini berlokasi di Rukan CBD, Jl. Green Lake
City Boulevard, RT.005/RW.008, Petir, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang,
Banten 15148.

Gambar 1. Logo perusahaan


Sumber data https://www.karir.com/companies/103857

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Strategi Perusahaan


Dengan perkembangan industri konstruksi yang sangat pesat,
PT. PENTAKON mempunyai strategi menjadi perusahaan dibidang
konstruksi dan perencanaan mulai dari perencanaan, konstruksi,
asritektur dan interior, serta manajemen konstruksi.
2.2.2 Visi Perusahaan
Visi perusahaan PT. PENTAKON dalam perkembangan
pembangunan menjadikan perusahaan holistic dikeduanya, yakni
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi sipil dan teknik.
2.2.3 Misi Perusahaan
Yang utama dari misi perusahaan yakni Tempat hasil kualitas
dari kepercayaan dan kepuasan pelanggan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 5


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan, kinerja perusahaan akan dilihat salah


satunya dari tim manajemen perusahaan di dalamnya. Perusahaan yang
baik, pasti disokong atau dipimpin dengan pengalaman dan kualitas dari
pemimpinnya. Manajemen perusahaan PT. PENTAKON memiliki unit yang
berisi kelompok dengan masing – masing pemimpin. Dalam struktur
organisasi perusahaan, PT. PENTAKON merupakan bentuk perusahaan
Perseoran Terbatas (PT) yang memiliki memiliki tugas dan wewenang,
sebagai berikut:

Direktur Utama
Kay Tanean

Direktur Oprasional Direktur Purchasing Direktur Keuangan


Daniel Fernandi AS Hendrik Pitandi

Engineering
Hansen Pintandi

Gambar 2. Strutur Organisasi Perusahaan


(Sumber: Pribadi)

2.3.1 Direktur Utama


Bapak Kay Tanean selaku direktur utama PT. PENTAKON
yang mempunyai fungsi jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan.
Bentuk perusahaan ini Perseroan Terbatas (PT) yang secara umum
sebagai direktur utama bertanggung jawab untuk mengatur
perusahaan mulai dari koordinator, pengambil keputusan, sampai
mengelola perusahaan
2.3.2 Direktur Operasional
Merupakan seorang yang memiliki tanggung jawab terhadap
semua kegiatan oprasional perusahaan, mencakup proses
perencanaan sampai pelaksanaan. Jabatan ini dipangku oleh Bapak
Daniel

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 6


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

2.3.3 Direktur Purchasing


Merupakan sebuah posisi dalam perusahaan yang
bertanggung jawab untuk mengelola berbagai data pemasok dan
pembelian yang meenuhi anggaran dan operasional. Bapak
Fernandi AS, selaku direktur Purchasing di PT. PENTAKON.
2.3.4 Direktur Keuangan
Merupakan jabatan di perusahaan yang mempunyai
wewenang terhadap kinerja, strategi, serta laporan keuangan. Pada
organisasi perusahaan, bapak Hendrik Pitandi merupakan Direktur
Keuangan.
2.3.5 Engineering
Merupakan posisi jabatan yang mempunyai tanggung jawab pada
perhitungan, pembuatan, penentuan dan laporan pelaksaan proyek secara
periodik. Bapak Hansen Pintandi, selaku Direktur Engineering PT.
PENTAKON.
2.4 Proyek Yang Pernah Dikerjakan

2.4.1 Cluster Amerika Latin

Gambar 3. Cluster Amerika Latin


(Sumber: Company Profile Pentakon)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 7


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

2.4.2 Ruko Komersial Blok A jambi

Gambar 4. Ruko komersial blok a Jambi


(Sumber: Company Profile Pentakon)

2.4.3 Rusunawa Rawa Bebek Bekasi

Gambar 5. Rusunawa rawa bebek Bekasi


(Sumber: Company Profile Pentakon)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 8


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

BAB III
TINJAUAN UMUM PROYEK

3.1 Latar Belakang Proyek

Daan Mogot City merupakan kawasan hunian dengan dilengkapi


oleh office centre dan beberapa fasilitas seperti ruang terbuka dan sekolah
swasta. Pada proyek kawasan ini, sekolah yang dibangun merupakan
sekolah berbasis internasional yang diprakasai oleh yayasan Pelangi Kasih.
Sekolah ini merupakan sekolah kedua yang dibangun, setelah Sekolah
Pelangi Kasih Pantai Indah Kapuk. Sekolah ini menjadi pelengkap dari
kawasan Daan Mogot City sebagai fasilitas pendidikan yang bertujuan
untuk memberikan akses pendidikan kepada penghuni kawasan serta
lingkungan sekitar.
Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City merupakan bangunan
pendidikan yang terdiri 4 lantai dan 1 lantai basement. Berlokasi di kawasan
Daan Mogot City, Semanan, Jakarta Barat.

Gambar 6. Lokasi proyek


(sumber : google maps)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 9


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3.2 Data Administrasi Proyek

Gambar 7. Izin mendirikan bangunan (IMB)


(sumber : dokumentasi pribadi)

Data umum bedasarkan dokumen resmi dari proyek Sekolah Pelangi


Kasih:
1. Nama Proyek : Sekolah Pelangi Kasih Daan
Mogot City
2. Lokasi Proyek : JL. Daan Mogot, KM16 RT.009
RW.001 Kel.Semanan Kec.Kali
Deres, Jakarta Barat
3. Pemilik : PT. China Harbour Jakarta Real
Estate Development
4. Pekerjaan : Pekerjaan Struktur, pekerjaan
arsitektur, pekerjaan mekanikal,
elektrikal dan plumbing
5. Fungsi bangunan : Pendidikan
6. Konsultan Perencana :
a. Arsitektur : DATUM ARCHITECTURE
b. Struktur : TOYO cahaya konstruksi
c. MEP : PT. ADIKONS PATMA
7. Kontraktor :

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 10


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

a. Tiang Panjang : PT. PALU MAS


b. Struktur&Arsitektur : PT. PENTAKON
8. Sub Kontraktor :
a. Galian Tanah : PT. PALU MAS
b. Bekisting : PT. Putra Saluyo
c. Waterproofing : PT. Adhi Tata Bersama Aplikator
9. Jenis Kontrak : Cost plus fee contract
10. Nilai Kontrak : Rp. 100.000.000.000 ( Seratus
Miliar Rupiah ) Tanpa PPN
11. Jenis Pembayaran : monthly Payment Progress
12. Tanggal Kontrak : Januari 2020 – Juni 2012
13. Waktu pelaksanaan : 18 bulan
14. Waktu pemeliharaan : 6 bulan

3.3 Data Teknis Proyek

Data Teknis Proyek Pembangunan Sekolah Pelangi Kasih yang


dikerjakan:
1. Luas Tanah : ± 9.000 M2
2. Luas Bangunan : ± 26.000 M2
3. Jumlah Lantai : 4 Lantai, 1 Basement
4. Penggunaan : Sekolah
5. Tinggi Bangunan : ± 15 M

Gambar 8. Siteplan proyek pembangunan


(sumber : Dokumen perusahaan)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 11


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

Gambar 9. Tampak proyek pembangunan


(sumber : Dokumen perusahaan)

3.4 Struktur Organisasi Proyek

Gambar 10. Struktur organisasi proyek


(sumber : Dokumentasi pribadi)

Struktur organisasi proyek sebagai sarana untuk mencapai tujuan


dalam mengatur dan mengorganisasikan SDM, bahan dan alat, serta modal
secara efektif dan efesien guna keberhasilan suatu proyek. Dengan adanya
struktur organisasi proyek ini diatur dalam pembagian tugas dan wewenang
pada setiap bagan. Berikut dalah tugas dan wewenang dalam setiap bagan.
3.4.1 Kepala Proyek (Project Manager)
Merupakan kepala kontraktor atau pemimpin proyek dari
perusahaan yang bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 12


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

bawahannya agar pelaksanaan proyek bisa berjalan sesuai dengan


spesifikasi dan terencana. Bapak Tansen Pintandi sekalu PM atau
kepala proyek pada pembangunan Sekolah Pelangi Kasih.
3.4.2 Staff Proyek (Staff Manager)
Merupakan seorang wakil kepala kontraktor yang memimpin
proyek. Bertugas untuk mewakili atau mengontrol kegiatan
operasional pelaksanaan proyek. Pada jabatan ini dipangku oleh
Bapak Kai Tanean.
3.4.3 Enjiniring (Engineer)
Memberikan petunjuk teknis kepada tim dalam melaksanaan
pekerjaan pengawasan segera setelah dokumen kontrak ditanda
tangani. Bapak Daniel merupakan Engineer pada proyek ini.
3.4.4 Quantity Surveyor Purchase
Merupakan jabatan yang bertanggung jawab dengan hasil
pekerjaan pada kualitas bahan material yang digunakan. Bapak
Fernandi bertanggung jawab atas jabatan ini.
3.4.5 HSE
Merupakan tanggung jawab pada pelaksanaan program kerja
K3 (Keselamatan, Kesehatan Kerja) yang diimplementasikan kepada
pekerja agar tercipta lingkungan kerja yang sehat. Pak Anton
bertanggung jawab dalam meninjau dan pelatihan keselamatan para
pekerja
3.4.6 Pelaksana (Supervisor)
Mengatur dan mengorganisir staf bawahan dalam pekerjaan
sesuai dengan jadual pekerjaan. Bapak Didik dan Bapak Brata
selaku Pelaksana dalam proyek ini
3.4.7 Drafter
Drafter bekerja sebagai juru gambar yang biasanya membuat
keseluruhan gambar teknik di proyek dan digambar dengan Autocad.
Bapak Andi adalah Drafter di proyek ini
3.4.8 Logistik
Mensurvey data jumlah alat dan bahan material yang
dibutuhkan. Setelah itu, mencari harga alat bahan material tersebut
ke beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan terbaik dan memenuhi spesifikasi dan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 13


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

kualitas yang telah ditetapkan. Pak rasito merupakan orang yang


bertanggung jawab atas ini.
3.4.9 Mekanik
Memodifikasi, mengembangkan, menguji, atau menyesuaikan
mesin dan peralatan serta bertanggung jawab atas perhitungan
(kualitas & kuantitas) hasil kemajuan pekerjaan di lapangan untuk
bidang Mekanikal Bangunan. Bapak Slamet sekalu mekanik dalam
proyek ini
3.4.10 Mandor
Bertugas untuk mengawasi para pekerja dalam
melaksanakan pekerjaan yang dilakukan. Pada proyek ini, Bapak
Kusnadi merupakan mandor di proyek ini.
3.4.11 Surveyor
Melaksanakan kegiatan survei dan pengukuran, diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan penentuan koordinat bangunan.
Melakukan plotting site plan di lokasi pekerjaan untuk menentukan
benchmark, centerline, titik elevasi tanah asli dari border line. Pak
Imam Merupakan Surveyor dari Surveyor Indonesia yang
bertanggung jawab atas proyek ini.
3.5 Definisi Proyek

3.5.1. Pengertian Proyek


Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik
yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan
dalam periode waktu tertentu. Pula (Chase et al,1998). Menurut
PMBOK Guide (2004) sebuah proyek memiliki beberapa karakteristik
penting yag terkandung didalamnya yaitu:
Sementara berarti setiap proyek selalu memiliki jadwal yang
jenis kapan dimulai dan kapan diselesaikan. Sebuah proyek berakhir
jika tujuannya telah tercapai atau kebutuhan terhadap proyek itu
tidak lagi sehingga proyek tersebut dihentikan. Unik artiya bahwa
setiap proyek meghasilkan suatu produk , solusi, service atau output
tertentu yang berbeda-beda satu dan lainnya.
Progressive elaboration adalah karakteristik proyek yang
berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu sementara unik.
Setiap proyek terdiri dari langkah-langkah yang terus berkembang
dan berlanjut sampai proyek berkahir. Setiap langkah semakin

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 14


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

memperjelas tujuan proyek. Karakteristik-Karakteristik tersebut


diatas yang membedakan aktifitas suatu proyek terhadap aktifitas
rutin operasional.
Aktifitas operasional cenderung bersifat terus menerus dan
berulang-ulang, Sementara aktiftas proyek bersifat temporer dan
unik. Dari segi tujuannya, aktifitas proyek akan berhenti ketika tujuan
telah tercapai. Sementara aktifitas operasional akan terus
menyesuaikan tujuannya agar pekerjaan tetap berjalan lancar.
3.5.2. Siklus Proyek
Menurut H, kerzner dan H.J. Thanhain (1986), siklus proyek
merupakan kegiatan dari awal, kemudian bertambah macam dan
intensitasnya sampai puncak, turun dan berakhir. Yang masing-
masing tahap memiliki kegiatan-kegiatan khusus baik kompelksitas,
ukuran, jadwal maupun biaya yang dibutuhkan.
Kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek berlangsung dari titik
awal, kemudian jenis dan intensitas kegiatannya meningkat hingga
ke titik puncak, turun, dan berakhir. Kegiatan-kegiatan tersebut
memerlukan sumber daya yang berupa jamorang (man-hour), dana,
material atau peralatan (Soeharto, 1999).
3.6 Jenis – Jenis Proyek Konstruksi

Menurut Soeharto (1999), proyek dapat dikelompokkan menjadi:


1. Proyek Engineering-Konstruksi
Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering,
pengadaan, dan konstruksi.
2. Proyek Engineering-Manufaktur
Dimaksudkan untuk membuat produk baru, meliputi
pengembangan produk, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi
dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan
dalam rangka menghasilkan produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek pelayanan manajemen tidak memberikan hasil dalam
bentuk fisik, tetapi laporan akhir, misalnya merancang sistem
informasi manajemen.
5. Proyek Kapital
Proyek kapital merupakan proyek yang berkaitan dengan
penggunaan dana kapital untuk investasi.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 15


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

6. Proyek Radio-Telekomunikasi
Bertujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang
dapat menjangkau area yang luas dengan biaya minimal.
7. Proyek Konservasi Bio-Diversity
Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang
berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan.
3.7 Budaya Keselamatan Kerja

Budaya keselamatan kerja menurut Uttal (1983) merupakan


gabungan dari nilai – nilai dan kepercayaan – kepercayaan yang
berinteraksi dengan struktur organisasi dan sistem pengadilan yang
membentuk norma-norma perilaku (dikutip dari Cooper, 2000). Sedangkan
budaya keselamatan kerja menurut Turner (1992), budaya keselamatan
kerja merupakan kepercayaan norma, sikap, peraturan dan praktek –
praktek sosial serta teknis yang ditunjukkan untuk mengurangi kondisi yang
dapat membahayakan pekerja, manajer, pelanggan dan anggota
masyarakat (dikutip dari tugas akhir Rantau Sudirja Lempow, 2014).
3.8 Pihak – Pihak yang Berperan dalam Proyek

Gambar 11. Skema hubungan kerja proyek


(sumber : Dokumentasi pribadi)

3.8.1 Pemilik Proyek


Di Indonesia, terdapat dua jenis pemilik yang didasarkan dari
sektornya yaitu sektor pemerintah dan sektor swasta. Perbedaan
utama antara sektor pemerintah dengan swasta adalah dari tujuan
pelaksanaan proyek tersebut. Dalam proyek konstruksi, sektor

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 16


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

swasta akan lebih cenderung mengutamakan faktor-faktor ekonomi


seperti keuntungan, tingkat pengembalian investasi, dan risiko.
Kesuksesan proyek dilihat dari seberapa besar keuntungan
yang diperoleh. Sementara itu, sektor pemerintah lebih
memperhatikan kebutuhan publik. Kesuksesan proyek dilihat dari
tingkat kesejahteraan masyarakat pada wilayah setempat akibat
dibangunnya sebuah infrastruktur pada wilayah tersebut.
Dalam pelaksanaan proyek, pemerintah akan selalu
diperhatikan oleh publik sehingga segala aspirasi dan masukan dari
publik harus dapat diakomodasi dengan baik.Pemilik proyek atau
pengguna jasa adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan
tersebut.
Hak pemilik proyek:
1. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan jalan menempatkan atau menunjuk
suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.
Tugas dan tanggung jawab pemilik adalah sebagai berikut.
1. Mendefinisikan proyek (kebutuhan)
2. Menetapkan tujuan proyek
3. Membentuk dan memilih anggota tim proyek
4. Mengomunikasikan persyaratan mengenai cara proyek
dilaksanakan
5. Memastikan ketersediaan dan mengelola pendanaan
untuk proyek

3.8.2 Konsultan
Konsultan adalah individu atau badan usaha yang memiliki
keahlian dalam spesifikasi pekerjaan tertentu serta memiliki
kompetensi untuk memberi masukan teknis pada suatu proyek.
Secara umum dalam pembangunan proyek teknik sipil atau fasilitas
fisik, konsultan dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 17


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

1. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap dan mendetail.
Konsultan perencana dapat dibedakan menjadi beberapa
macam berdasarkan spesialisasi pekerjaannya.

Hak dan kewajiban Konsultan Perencana :


a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencana kerja, syarat-syarat, hitungan
struktur, dan rencana anggaran biaya.
b. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada
pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan.
c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor
tentang hal–hal yang kurang jelas dalam gambar
rencana, rencana kerja, dan syarat–syarat.
d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan
perencanaan.
e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek

2. Konsultan Pengawas
Konsultan ini adalah konsultan yang melakukan
pengawasan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh
kontraktor. “Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa
orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli
di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan
diserah terimakan.” Undang – Undang Tentang Jasa
Konstruksi, BAB I, Pasal 1, ayat 11. Konsultan pengawas
bertanggung jawab penuh untuk mengawasi pelaksanaan
kerja kontraktor serta mengusulkan, menyetujui, dan
menolak pekerjaan yang diusulkan oleh kontraktor.

Hak dan kewajiban Konsultan Pengawas antara lain:


a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu
yang telah ditetapkan.
b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara
periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan penghitungan prestasi pekerjaan.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 18


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

d. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi


serta aliran informasi antar berbagai bidang agar
pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
e. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini
mungkin serta menghindari pembengkakan biaya.
f. Mengatasi dan memberikan solusi terhadap persoalan
yang timbul di lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai
dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas,
serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
g. Menerima atau menolak material/peralatan yang
didatangkan kontraktor.
h. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian,
mingguan, bulanan).
j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan
bertambah atau berkurangnya pekerjaan.
3.8.3 Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima
pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat.
Kontraktor dipilih setelah melalui proses tender yang diadakan oleh
pihak pemilik proyek untuk menjalankan proyek. Kontraktor
bertanggung jawab langsung kepada pemilik proyek, dan selama
melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh Konsultan MK.

Hak dan kewajiban kontraktor antara lain:


1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana, peraturan, dan syarat-syarat, risalah
penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan syarat-syarat
tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan
oleh konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna
jasa.
3. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang
diwajibkan dalam peraturan untuk menjaga keselamatan
pekerja dan masyarakat.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 19


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,


mingguan, dan bulanan.
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang
telah diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang
berlaku.
3.8.4 Sub Kontraktor
Sub Kontraktor adalah pihak pelaksana konstruksi yang
mempunyai spesialisasi khusus yang dipilih oleh pihak yang
membuka penawaran kerja terlebih dahulu. Pihak Sub Kontraktor
dapat langsung bertanggung jawab kepada pihak pemilik proyek
apabila dipilih langsung oleh pemilik proyek tapi tetap berkoordinasi
dengan pihak Kontraktor Utama dan ada juga Sub Kontraktor yang
bertanggung jawab langsung kepada Kontraktor utama karena
sebelumnya telah dipilih oleh Kontraktor Utama.

Hak dan kewajiban Sub Kontraktor:


1. Melaksanakan pekerjaan dari Pemilik Proyek /
Kontraktor Utama yang telah disanggupi untuk dapat
dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, peraturan-
peraturan, dan syarat–syarat yang ditetapkan.
2. Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan hasil
pekerjaan kepada pemberi tugas.
3. Bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Proyek
atau Kontraktor Utama.
4. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari
kontraktor utama atau pemilik proyek berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati.
3.9 Klasifikasi Kontraktor

Klasifikasi dijelaskan oleh Barrie, D. Dalam bukunya “Manajemen


Konstruksi Profesional” yang membagi proyek konstruksi dalam 4 (empat)
tipe yaitu:

1. Residental Construction (Konstruksi Pemukiman)


Konstruksi Permukiman, meliputi pekerjaan perumahan keluarga
-tunggal, perumahan Kota unit ganda, rumah susun, rumah
pangsa bertaman dan rumah pangsa yang diperlakukan sebagai
rumah sendiri (kondominium). Konstruksi pemukiman mencapai

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 20


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

30-35% dari angka rata -rata pembiayaan konstruksi untuk setiap


tahunnya.
2. Building Construction (Konstruksi Bangunan Gedung)
Konstruksi gedung, meliputi pekerjaan bangunan toko pengecer
yang kecil sampai pada kompleks peremajaan kota, mulai dari
sekolah dasar sampai universitas baru yang lengkap, rumah
sakit, bangunan ibadah, bangunan bertingkat perkantoran
komersial, bioskop, gedung pemerintah, pusat rekreasi, pabrik
industri kecil dan pergudangan. Kebanyakan struktur bangunan
ini dibiayai oleh sektor perekonomian swasta. Konstruksi ini
mencapai 35-40% dari pemasaran konstruksi.
3. Heavy Engineering Construction (Konstruksi Rekayasa Berat)
Konstruksi Rekayasa Berat, meliputi pekerjaan bendungan,
terowongan, jembatan, jaringan jalan, kereta api pelabuhan
udara, pelabuhan laut, sistem penyaringan dan distribusi air
minum, jalur pipa, pembuangan limbah, jaringan listrik dan
jaringan komunikasi. Heavy Engineering Construction mencapai
20-25% dari total konstruksi.
4. Industrial Construction (Konstruksi Industri)
Konstruksi ini hanya mencapai 5-10% dari pemasaran konstruksi
dan meliputi bangunan yang berbasis industri seperti banguanan
pabrik, kilang minyak, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh
industri dasar.
3.10 Kualifikasi Kontraktor

Penetapan kualifikasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi


(kontraktor) dalam proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU).
Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (kontraktor) terdiri dari
Klasifikasi Kecil (golongan K1, K2, dan K3), Klasifikasi Menengah (golongan
M1 dan M2) dan Klasifikasi Besar (golongan B1 dan B2) sesuai dengan
Peraturan LPJK Nomor 10 Tahun 2013.
Penggolongan kualifikasi didasarkan pada kriteria tingkat atau
kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha serta kemampuan
untuk melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang berdasarkan
kriteria resiko dan atau kriteria penggunaan teknologi dan atau kriteri
besaran biaya yang digunakan dalam proyek tersebut (tender atau nilai
proyek atau nilai pekerjaan).
1. Kualifikasi Kecil Kualifikasi Kecil (K1, K2 dan K3) adalah kualifikasi
perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau
kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 21


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

kecil, berteknologi sederhana ataupun tinggi dan ataupun dengan


biaya yang kecil.
a. Resiko kecil Resiko yang mencakup pekerjaan konstruksi
yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan
konstruksinya tidak terlalu membahayakan keselamatan
umum dan harta benda.
b. Teknologi sederhana Teknologi yang mencakup
pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan
banyak peralatan kerja sederhana dan tidak memerlukan
tenaga ahli.
2. Kualifikasi Menengah Kualifikasi Menengah (M1 dan M2) adalah
kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana
konstruksi atau kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar.
a. Resiko tinggi Resiko yang mencakup pekerjaan konstruksi
yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan
konstruksinya sangat membahayakan keselamatan umum,
harta benda, jiwa manusia dan lingkungan.
b. Teknologi tinggi Teknologi yang mencakup pekerjaan
konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak
peralatan berat serta banyak memerlukan tenaga ahli dan
tenaga terampil.
3. Kualifikasi Besar Kualifikasi Besar (B1 dan B2) adalah kualifikasi
perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau
kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko
tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar.
a. Resiko tinggi Resiko yang mencakup pekerjaan
konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan
bangunan konstruksinya sangat membahayakan
keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan
lingkungan.
b. Teknologi tinggi Teknologi yang mencakup pekerjaan
konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak
peralatan berat serta banyak memerlukan tenaga ahli dan
tenaga terampil.
3.11 Hak, Kewajiban, Tugas dan Wewenang Kontraktor

3.11.1 Fungsi Kontraktor Pelaksana


Adapun fungsi kontraktor pelaksana pada proyek sebagai
berikut:

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 22


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

a. Melaksanakan konstruksi fisik dan tahap pelaksanaan


pada proyek yang dikerjakan
b. Melaksanakan tugas-tugas dan bertanggung jawab
secara kontrak dengan dasar hukum yang berlaku kepada
pemilik proyek
3.11.2 Tugas dan Wewenang Kontraktor Pelaksana
a. Menerima sejumlah pembiayaan pelaksanaan pekerjaan
dari pemberi tugas sesuai dengan yang telah sepekati
dalam dokumen kontrak perjanjian
b. Membuat/mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
dokumen kotrak
c. Membuat dokumen mengenai pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan serahkan kepada pemberi tugas
d. Mengansurasikan tenaga kerja perihal kesehatan dan
kecelakaan
e. Menghadiri rapat kordinasi proyek
f. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan
kemajuan pekerjaan
g. Berhak mengajukan permohonan untuk mendapatkan
perpanjangan waktu pelaksanaan kepada pengawas
dalam hal keterlambatan pekerjaan yang bersifat diluar
dugaan kepada pemilik proyek.
3.12 Cara Mendapatkan Proyek

Sebelum mengerjakan proyek, tentunya perusahaan harus


mendapatkan proyek yang sesuai dengan syarat perusahaan. Sebuah
perusahaan Kontraktor harus mengikuti serangkaian kegiatan untuk
menyediakan barang atau jasa yang setara dengan syarat syarat tertentu
yang biasa disebut dengan pelelangan atau tender.
Tender atau pelelangan merupakan proses kegiatan penawaran
atau penyediaan barang atau jasa kepada pemilik proyek (owner) kepada
perusahaan dibidang yang sesuai, dengan tujuan untuk memilih salah satu
pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat. Dalam hal ini perusahaan
konstruksi termasuk dalam tender jasa pengadaan konsultasi,
perencanaan, dan pelaksanaan. Beberapa jenis tender bedasarkan
pelelangannya sebagai berikut;

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 23


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3.12.1 Pelelangan Tender Terbuka


Pelelangan terbuka, merupakan kegiatan penawaran
penyediaan barang atau jasa yang di umumkan kepada publik, yang
bersifat umum dalam pengerjaannya.
3.12.2 Pelelangan Tender Terbatas
Merupakan pekerjaan yang akan ditawarkan kepada
penyelenggara dengan ketentuan khusus atau hanya beberapa
badan perusahaan yang sudah dikenal.
3.12.3 Pelelangan penunjukan langsung
Lelang ini biasa dilakukan dalam keadaan darurat dan tidak
bisa ditunda pelaksanaannya. Hanya diberikan kepada perusahaan
yang sudah dikenal baik dan mampu secara kualitas pekerjaan.

Dalam hal ini, PT. PENTAKON merupakan perusahaan yang jenis


Tender atau pelelangannya termasuk dalam pelelangan penunjukan
langsung oleh PT. China Harbour Jakarta Real Estate Development selaku
pemilik (owner) karena sudah bekerja sama dalam dunia konstruksi dan
mampu untuk pelaksanaan proyek yang sedang di jalankan.
3.13 Nilai Kontrak

Dalam Proyek Pembangunan Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot


City, nilai kontraknya mencapai Rp 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah),
tapi dalam pelaksanaannya tidak seluruh nominal nilai kontrak dapat
digunakan oleh PT PENTAKON untuk pelaksanaan. Nominal nilai kontrak
(NK) harus dikurangi dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
besarnya mencapai ±10% dari nilai kontrak, sehingga NK-PPN = Rp
10.000.000.000.
Angka penawaran tersebut didapat dari analisis yang dilakukan saat
masa tender. PT Adhi Persada Gedung melakukan perhitungan biaya yang
bersifat langsung dan tidak langsung, atau dikenal dengan Rencana
Anggaran Pelaksanaan Tender (RAPT). Biaya langsung atau dikenal
dengan direct cost adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi
komponen permanen hasil akhir proyek. Contoh dari aplikasi biaya
langsung antara lain:
1. Penyiapan lahan (land clearing)
2. Pengadaan peralatan utama
3. Konstruksi arsitektur, struktur, dan MEP
4. Pembebasan lahan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 24


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

5. Dan lain-lain.
Sedangkan untuk pengertian biaya tidak langsung atau indirect cost
adalah pengeluaran untuk manajemen, supervisi, dan pembayaran material
serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi
instalasi atau produk permanen, tetapi diperlukan dalam rangka proses
pembangunan proyek. Biaya tidak langsung meliputi antara lain:
1. Gaji tetap dan tunjangan bagi tim manajemen, gaji, dan tunjangan
bagi tenaga bidang engineering, inspektur/QC, pelaksana
konstruksi lapangan, dan lain-lain.
2. Kendaraan dan peralatan konstruksi, meliputi biaya pemeliharaan,
pembelian bahan bakar, kebutuhan pelumas, dan suku cadang
3. Pembangunan fasilitas sementara, penyediaan air, listrik, dan
fasilitas komunikasi, dan lain-lain
4. Biaya overhead, meliputi biaya untuk operasi perusahaan secara
keseluruhan, terlepas dari ada atau tidak adanya kontrak yang
sedang ditangani. Misalnya biaya pemasaran, advertensi, gaji
eksekutif, sewa kantor, telepon, komputer, dan lain-lain.
Dari nominal Rencana Anggaran Pelaksanaan Tender (RAPT),
dapat ditentukan besarnya RAB dari proyek dengan menjumlahkannya
dengan pendapatan/profit perusahaan dan pajak penghasilan (PPh). Misal
pendapatan 7% dan PPh 3%, maka jumlah peningkatan nominal dari RAPT
sebesar 10%. Dari perhitungan inilah didapatkan nilai kontrak yang telah
dikurangi PPN (NK-PPN) seperti yang telah disampaikan di atas.
3.14 Rencana Kerja

3.14.1 Kurva S
Kurva S merupakan jadual atau rencana pelaksanaan proyek
mulai dari awal hingga berakhirnya suatu proyek dalam tanggal
tertentu. Berfungsi juga untuk mengatur keuangan proyek, target
pencapaian, dan memperkiraan berapa uang yang disediakan dan
menagih pembayaran pada pemilik proyek. (terlampir)

3.14.2 Penjabaran
Mewajibkan pada kontraktor untuk memenuhi target proyek
dengan ceklist form dari perusahaan yang dilakukan oleh pelaksana.
Setelah melakukan ceklist pekerjaan target proyek, disini seorang
(Staff Manager) atau Quantity Surveyor melakukan evaluasi pada
pekerjaan dan merangkap kedalam jadual. (terlampir)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 25


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3.15 Pengendalian dan Pengawasan Proyek

Dalam mengawasi dan menjaga suatu sistem pelaksanaan proyek,


perlu adanya pengendalian proyek agar semua aspek yang terdapat dalam
keberlangsungan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik. Semua
lini pekerjaan harus memberikan hasil yang optimal dengan mengikuti
standar dan spesifikasi yang telah diberikan kepada perusahaan. Dokumen
perencanaan akan menjadi bahan acuan pada pelaksanaan proyek yang
meliputi gambar-gambar, spesifikasi teknis, jadual, dan anggaran.
Pengawasan lapangan dilakukan pada saat pelaksanaan agar metodenya
sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah diberikan. Evaluasi
dilakukan dengan cara membandingan data dilapangan dengan standar
metode yang dibuat bedasarkan instruksi kerja.
Beberapa hal yang ditinjau dalam pengendalian proyek ini adalah :
a. Pengendalian dan pengawasan mutu bahan
b. Pengendalian waktu
c. Pengawasan K3
d. Pengendalian pelaksanaan proyek
3.16 Sistem Pengadaan Proyek

Dalam sebuah pekerjaan yang terjadi dilapangan, membutuhkan


pedoman agar proses pekerjaan bisa cepat dan tepat. Gambar kerjalah
yang menjadi pedoman bagi pekerjaan dilapangan. Menurut status gambar,
gambar kerja (shop drawing) dibedakan menjadi :
a. For Tender, status gambar kerja yang dikeluarkan oleh
perencana pada saat pengajuan. Sifatnya tidak tetap, masih
bisa direvisi
b. For Construction, gambar yang dikeluarkan oleh perencana
setelah dilakukannya revisi pada gambar dan siap untuk
diterapkan dilapangan.
3.17 Sistem pelaporan dan Koordinasi proyek

3.17.1 Laporan Proyek


Laporan proyek merupakan salah satu administrasi proyek
yang berfungsi untuk menyampaikan progress pekerjaan pada waktu
tertentu. Laporan ini nantinya ditunjukan pada pemilik proyek
(owner). Hal ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat sebagai
pengajuan termin pembayaran kepada perusahaan. Manajemen
proyek yang baik selalu menerapkan administrasi laporan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 26


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

pelaksanaan proyek yang tertib, tersusun dan konsisten serta dapat


dilihat atau dibaca dengan baik oleh semua orang. Beberapa jenis
laporan proyek yang digunakan antara lain:
a. Laporan harian (Daily Report)
Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh
pelaksana lapangan yang kemudian diolah oleh bagian teknik
atau kepala proyek dengan memuat informasi sebagai
berikut:

1. Pekerjaan yang sedang dikerjakan beserta lokasinya


secara detail
2. Material yang digunakan
3. Alat-alat yang digunakan serta jumlah alat, baik alat
berat, maupun alat pendukung lainnya
4. Cuaca pada hari tersebut
5. Dan tanda tangan dari pelaksana dan konsultan
pengawas
b. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Berbeda dengan laporan harian, laporan mingguan
akan menginformasikan data lapangan lebih lengkap dan
detail pelaksanaan akan sesuai dengan pelaksanaan yang
terjadi. Isi dari laporan tersebut antara lain:

1. Volume RAB dan bobot masing-masing pekerjaan


2. Volume yang sudah dikerjakan
3. Bobot dalam presentase masing masing pekerjaan
4. Nilai kumulatif progress pada per minggu.
c. Laporan bulanan (Monthly Report)
Laporan bulanan merupakan jenis laporan yang paling
lengkap yang terdiri dari informasi penting dan dirangkum
dalam satu buku. Menjelaskan informasi sebagai berikut:
1. Data proyek
2. Foto dokumentasi
3. Bobot pekerjaan
4. Laporan progress akhir bulan
5. Alat yang digunakan
6. Dan daftar staf atau pengawas

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 27


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3.17.2 Sistem Koordinasi


Pada saat pelaksanaan pembangunan proyek yang pasti
melibatkan beberapa kegiatan yang saling terhubung satu sama lain,
koordinasi merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai salah satu
unsur manajemen proyek. Koordinasi berfungsi agar setiap
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan terpadu,
sehingga meminimalisir disinformasi pada pelaksanaan proyek yang
mengakibatkan hambatan-hambatan pada pelaksanaan. Dalam hal
ini pertemuan yang melibatkan seluruh elemen harus dijalankan
sebagaimana mestinya. Pertemuan dalam artian rapat antara lain:
a. Rapat internal
Rapat internal merupakan rapat yang diadakan
didalam organisasi kontraktor atau perusahaan yang
melibatkan jajaran kepala pekerja, pengawas, kepala proyek,
kepala teknis pekerjaan, dan beberapa sub manajemen
lainnya. Tujuan diadakannya rapat ini untuk memberikan
informasi terkait pelaksanaan proyek serta pemecahan
masalah yang terjadi saat proyek berlangsung.

b. Rapat eksternal
Lain halnya dengan internal, rapat eksternal dilakukan
didalam manajemen pembangunan proyek yang belibatkan
sub-kontraktor serta pemilik proyek (owner). Sub kontraktor
sendiri terdiri dari konsultan, pengerjaan professional, dan
kontraktor sendiri. Pelaksanaan rapat eksternal ini bertujuan
untuk membahas capaian pelaksanaan pembangunan proyek
dan penanganan permasalahan yang terjadi saat
pelaksanaan.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 28


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

BAB IV
TINJAUAN KHUSUS PROYEK

4.1 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Finishing

Praktik Profesi dilaksanakan di proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan


Mogot City, Jakarta Barat yang berlangsung selama 60 hari kerja, yang
dimulai pada tanggal 1 september 2020 sampai dengan 30 November 2020.
Berikut ini adalah proses keseharian praktik profesi yang dilaksanakan dari
hari pertama sampai berakhirnya praktik profesi tersebut:
1. Penulis praktik profesi datang ke proyek Sekolah Pelangi Kasih
Daan Mogot City paling lambat pukul 08.30 WIB dan pulang
pukul 17.00 WIB,
2. Sesampainya diproyek penulis mendapatkan arahan dari
pimpinan PM (project manager) yaitu bapak Hansen Pintandi
yang selanjutnya diarahkan kembali oleh Pengawas Lapangan
yaitu Bapak Didik Purwanto untuk melaksanakan pekerjaan yang
ditugaskan.
3. Diwajibkan mengenakan pakaian safety pada saat berada di
lapangan.
4. Melakukan pengamatan sesuai bidang arsitektural.
5. Mengambil gambar kejadian untuk data laporan praktik profesi
pada saat bekerja di proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot
City.
Proses pengamatan Praktik Profesi yang dilakukan yaitu dengan
memahami gambar kerja terlebih dahulu, kemudian mengamati jalannya
pekerjaan yang ada dilapangan dengan berbagai bahan material, alat alat
yang digunakan, serta metode yang digunakan, dengan batasan waktu
praktik profesi berikut adalah poin poin yang menjadi fokus pengamatan
praktik profesi adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Dinding
2. Pekerjaan plesteran dan acian
3. Pekerjaan Opening
4. Pemasangan Coorner Guard
5. Pemasangan Carstoper

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 29


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

4.2 Lingkup Pekerjaan Finishing Arsitektur

Pada pekerjaan finishing proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot


City ini memiliki perbedaan jenis pekerjaan yang diuraikan menurut
pekerjaan yang dilakukan. Untuk masing – masing pekerjaan memiliki
metode pelaksanaan yang berbeda, antara lain sebagai berikut:
4.2.1 Pekerjaan Pemasangan Dinding
Pekerjaan pemasangan dinding pada proyek Sekolah Pelangi
Kasih Daan Mogot City menggunakan bata ringan. Penggunakan
bata ringan memiliki berbagai kelebihan, seperti pemasangan yang
cepat karena untuk bata ringan sendiri memiliki luas yang lebih di
banding batu bata merah pada umumnya, sehingga dapat
menghemat waktu pada proses pekerjaan. Keunggulan lainnya dari
bata ringan yaitu dalam pengangkutan ketempat yang akan
dikerjakan, sehingga sangat efisien dalam pekerjaan. Bata ringan
sendiri memiliki perekat khusus yang biasa disebut sebagai lem bata
ringan. Pada pekerjaan ini, bata ringan yang digunakan merupakan
produk dari Powerbond dengan nama Powerblok yang berukuran
60x20x10 cm. untuk perekatnya menggunakan semen instan
Powerbond Pro-868 yang dapat digunakan juga untuk plesteran dan
acian pada permukaan dinding. Penyimpanan harus ditempat yang
kering dan tidak disarankan untuk menimbun semen instan ini terlalu
lama lebih dari satu bulan, di karenakan akan mengeras dan tidak
dapat digunakan nantinya.

Gambar 12. Semen instan Powerbond Pro-868


(Sumber : dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 30


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

Dalam pekerjaan ini adapun alat – alat yang digunakan


sebagai berikut:
1. Sendok semen
2. Ember
3. Bandul LOT
4. Mixer
5. Benang
6. Geregaji bata ringan
7. Skafolding
Adapun langkah - langkah kerja pemasangan bata ringan
sebagai berikut:
1. Pekerja dianjurkan untuk membersihkan area yang akan
dijadikan pemasangan hebel
2. Tim surveyor menandai tempat pemasangan hebel dengan
garis (Marking) bedasarkan acuan gambar yang sudah
diberikan dari pihak enjiner

Gambar 13. Marking


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

3. Pekerja membuat garis bantu menggunakan benang, bandul


LOT, dan hollow almunium agar bata ringan dapat tersusun
secara rata dan rapih

Gambar 14. Benang LOT


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 31


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

4. Setelah itu, pekerja mulai mengaduk semen instan untuk


perekat bata ringan yang akan dipasang, dengan
perbandingan 5:1 dengan air

Gambar 15. Pengadukan semen instan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

5. Pekerja pemasangan bata ringan memulai pekerjaannya


diatas garis yang sudah ditentukan oleh surveyor dengan
ketebalan 0,5cm semen instan perekat bata ringan
menggunakan sendok semen

Gambar 16. Pasangan bata ringan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

6. Pada pemasangan bata ringan telah mencapai ketinggian


satu meter dari permukaan lantai, sisi kiri dan sisi kanan
ditanamkan stek besi antara hebel dan kolom praktis guna
memberi kekuatan pada bata ringan yang topang oleh kolom
praktis yang akan dicor secara bersamaan

Gambar 17. Stek besi bata ringan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 32


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

7. Ketika sudah terpasang sampai atas pada permukaan dinding


pasangan, bata ringan yang paling atas akan diberi semen
instan kembali pada permukaan diatasnya

Gambar 18. Selesai pemasangan bata ringan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Permasalahan yang terjadi saat dilapangan pada pekerjaan


pemasangan bata ringan dan solusi permasalahan:
1. Permasalahan
Pembongkaran pasangan bata ringan pada area kamar
mandi, dikarenakan tidak sesuai gambar kerja yang sudah
diberikan. Permasalahan yang terjadi karena bukaan atau
ventilasi pada kamar mandi tidak kerjakan yang berakibat
pembongkaran keseluruhan permukaan pasangan bata
ringan pada area tersebut.

Gambar 19. Pembongkaran pasangan bata area kamar mandi


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

2. Solusi
Pada gambar kerja, tertera bahwa pasangan bata ringan yang
terdapat ventilasi atau bukaan pada area kamar mandi.
Ventilasi atau bukaan merupakan bagian dari permukaan
dinding yang ditopang oeh balok serta kolom praktis untuk

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 33


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

menguatkan pasangan bata ringan, maka dari itu, diharuskan


melakukan pembongkaran untuk mengubah pasangan bata
ringan dan menempatkan balok dan kolom praktis pada
bagian ventilasi atau bukaan yang akan dikerjakan.
4.2.2 Pekerjaan Plesteran dan Acian
1. Pekerjaan Plesteran Dinding
Setelah pemasangan dinding bata ringan telah selesai
dilakukan, finishing selanjutnya adalah plesteran. Plesteran dinding
adalah tahapan yang dilakukan untuk menutupi pasangan bata
ringan yang telah selesai secara rata dan terlihat rapih dengan
penyelesaian kasar. Dalam pekerjaan plesteran dinding
menggunakan semen instan yang sama, yaitu Powerbond Pro-868
namun dengan alat – alat serta metode yang berbeda. Untuk alat –
alat pada pekerjaan plester dinding adalah sebagai berikut:
a. Ember
b. Sendok semen
c. Jidar almunium
d. Roskam kayu
e. Sendok semen
f. Mixer
Pada pekerjaan plesteran langkah – langkah yang harus
dilakukan sebagai berikut:
a. Pada bagian permukaan dinding pasangan bata ringan
yang akan di plester harus dibersihkan dengan disiram
dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan
membuat semen instan plesteran dapat merekat
dengan mudah dan kuat

Gambar 20. Penyiraman dinding


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 34


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

b. Menyiapkan adukan semen instan dan air dengan


perbandingan 2:1 untuk membuat plesteran dengan
mixer khusus sampai merata

Gambar 21. Adukan plester dan semen instan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

c. Setelah adukan sudah merata, pekerja membuat


plester pinjaman yang biasa disebut dengan kepalaan
plester guna menjadi acuan saat plesteran dikerjaan

Gambar 22. Acuan plesteran


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

d. Letakan atau rekatkan adukan semen instan pada


permukaan dinding pasangan bata ringan secara
merata dengan ketebalan 1,5cm

Gambar 23. Pelekatan adukan

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 35


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

e. Pada saat adukan semen instan telah merata, ratakan


permukaan menggunakan jidar almunium dengan titik
acuan kepalaan plester

Gambar 24. Perataan permukaan dengan jidar


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

f. Setelah itu kembali lekatkan adukan semen instan


pada permukaan yang masih berongga dan ratakan
permukaan plester kembali menggunakan roskam
kayu atau jidar almunium.

Gambar 25. Plesteran selesai


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

2. Pekerjaan Acian Dinding


Setelah tahapan plesteran selesai, dinding perlu proses
finishing yang rata dan halus. Oleh karena itu dinding perlu
menggunakan acian agar permukaan dinding halus dan dapat
dicat. Sebelum memulai, perlu diperhatian alat - alat yang
digunakan pada tahap ini, alat – alat yang digunakan sebagai
berikut:
a. Roskam besi
b. Ember
c. Sendok semen
d. Mixer

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 36


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

langkah kerja pekerjaan acian dinding sebagai berikut:


a. Bahan material yang digunakan pada pekerjaan acian
dinding menggunakan semen instan Powerbond Pro-
869 dan dicampur air dengan perbandingan 2:1 sesuai
dengan kebutuhan

Gambar 26. Semen instan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

b. Aduk semen instan dengan menggunakan mixer


secara merata sampai benar benar kental dan rata

Gambar 27. Mixer semen instan


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

c. Rekatkan adukan acian dengan menggunakan alat


bantu sendok semen dan roskam besi dengan
ketebalan 1cm

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 37


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

Gambar 28. Perekatan adukan acian


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

d. Setelah itu ratakan dengan roskam besi sampai benar


benar rata tanpa ada rongga dipermukaan acian
dinding

Gambar 29. Perataan acian


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

e. Dinding yang sudah di aci, harus terhindar dari


sentuhan secara langsung agar tidak merusak
permukaan yang sudah rata sampai acian benar –
benar kering

Gambar 30. Finishing Acian


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

4.2.3 Pekerjaan Opening


Pada pekerjaan bukaan atau opening merupakan tahap
finishing yang memiliki kesulitan tersendiri dimana pada plesteran
dan acian harus membentuk sudut 90 derajat atau siku yang harus
rapih dan lurus. Opening atau bukaan merupakan tempat dimana
pintu atau jendela akan dipasang. Kolom praktis dan balok praktis
merupakan topangan atau inti utama pada pembuatan opening.
Untuk alat – alat pada pembuatan opening yang harus dipersiapkan
adalah:
1. Theodolite
2. Jidar almunium

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 38


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3. Tripek kayu
4. Sendok semen
5. Roskam kayu
Langkah pekerjaan pembuatan opening sebagai berikut:
1. Siapkan besi tulangan kolom praktis dan kolom balok
dengan besi ukuran 8 yang sudah berbentuk tulangan
Tempatkan besi tulangan pada area yang akan
dijadikan opening dan Tanamkan besi tulangan pada
sisi kiri dan sisi kanan dinding ataupun kolom dengan
kedalaman 10cm

Gambar 31. Besi tulangan opening


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

2. Membuat bekisting atau yang biasa disebut dengan


bodeman dengan ukuran yang sudah ditentukan
menggunakan jidar almunium atau tripek yang dikunci
dengan besi pada bagian atas

Gambar 32. Bekisting opening


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 39


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3. Semen yang digunakan merupakan semen


konvensional dan campuran pasir Bangka dan air
dengan perbandingan 3:2:1 dan aduk menggunakan
mixer sampai merata
4. Setelah itu masukan adukan kedalam besi tulangan
yang sudah dibuat bekisting sampai penuh dan tunggu
hingga kering

Gambar 33. Cor bekisting opening


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

5. Pada saat kolom praktis atau balok praktis sudah


kering, rekatkan dengan acian menggunakan sendok
semen dan haluskan menggunakan roskam kayu
sampai membentuk sudut siku atau 90derajat dengan
alat bantu theodolite

Gambar 34. Theodolite


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 40


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

4.2.4 Pemasangan Coorner Guard


Coorner Guard adalah pelindung sudut yang berada di
sudutan kolom area basemant hingga area parkir proyek Transpark
Bintaro. Pekerjaan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan yang diakibatkan dari benturan. Adapun alat – alat yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Besi siku
2. Meteran
3. Spidol
4. Gerinda tangan
5. Palu
6. pahat
7. Sekrup
8. Bor
Langkah kerja pemasangan coorner guard sebagai berikut:
1. Besi siku disiapkan sebagai material utama untuk pekerjaan
coorner guard dengan ukuran 50 x 50 x 5 mm dengan panjang
1m
2. Pekerja melakukan marking terlebih dahulu sebelum memulai
pekerjaannya yang mengacu pada gambar, dibantu alat kerja
seperti meteran dan spidol
3. Setelah proses marking selesai pekerja melakukan cutting
dengan menggunakan gerinda tangan agar pekerjaan rapih
dengan kedalaman 5 mm, lalu di bobok menggunakan palu
dan pahat

Gambar 35. Pembobokan corner guard


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 41


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

4. Pemasangan Plat siku dengan menggunakan mesin bor untuk


memberi lobang terhadap plat lalu kolom di berikan fisher dan
baut

Gambar 36. Corner guard


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4.2.5 Pemasangan Carstoper


Pekerjaan Finishing selanjutnya yaitu pekerjaan carstopper
pada area basemant, carstopper adalah pemberhentian mobil yang
pada umumnya terdapat di belakang ban mobil yang diparkirkan.
Metode yang dipakai dalam pembuatannya adalah dengan dicor
menggunakan semen, pasir, dan split. Alat – alat yang digunakan
dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Meteran
2. Bor listrik
3. Palu
4. Cetakan
5. Kuas
6. Theodolit
7. Sipatan
Langkah kerja pemasangan carstopper sebagai berikut:
1. Pembersihan area wajib dilakukan dalam setiap
pekerjaan sama halnya pekerjaan carstopper ini
2. Tim survey melakukan marking untuk menentukan jarak
peletakan carstopper dengan acuan gambar kerja
menggunakan alat bantu seperti sipatan, theodolit, kuas,
dan spidol

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 42


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3. Membuat pembesian sebagai perkuatan carstopper


dengan melakukan pengeboran lalu memasukan besi
ukuran 12 mm dan diikatkan dengan kawat bendrat

Gambar 37. Besi tulangan carstopper


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

4. Cetakan dimasukan untuk membuat bentuk carstoper,


lalu pengecoran dilakukan dengan semen, pasir, dan split

Gambar 38. Pengecoran carstopper


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

5. Selanjutnya proses finsihing dengan menggunakan


semen khusus acian powerbond pro 869 untuk tahap
penghalusan

Gambar 39. Semen Instan Acian Carstopper


(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 43


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

6. Proses terakhir pembuatan carstopper ini adalah


pengecatan dengan cat berbahan dasar warn kuning

Gambar 40. Carstopper telah selesai


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 44


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari kegiatan kerja praktik di PT. PENTAKON


pada proyek Sekolah pelangi kasih Daan Mogot City merupakan kegiatan
yang mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru yang secara nyata.
Pembelajaran yang didapat didunia kontraktor seperti pelaksanaan suatu
proyek konstruksi yang membtuhkan organisasi dan kerja sama tim yang
baik demi terciptanya hasil yang sesuai.
Berdasarkan pengelompokan jenis proyek, proyek ini merupakan
proyek peruntukan untuk pendidikan dengan metode mendapatkan proyek
melalui metode lelang tertutup. Dalam Melaksanakan Praktik Profesi ini
Praktikan ikut terlibat dalam pengawasan serta pelaksanaan dalam proyek.
Dengan demikian Praktikan menyadari ketelitian dan pengawasan yang
ketat kepada pekerja dilapangan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir
terjadinya masalah dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Dalam proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City sebagian
besar pekerjaan finishing Arsitektur sudah sesuai dengan metode yang
berlaku. Namun terdapat kelalaian pekerja, kurangnya tenaga ahli dan
kurangnya pengawasan dari supervisor finishing yang mengakibatkan hasil
kerja yang kurang maksimal. Pada proyek ini juga sangat lemah
pengawasan dari tim K3 (keamanan, kesehatan, dan keselamatan) hal ini
membuat pekerja bebas dalam berpakaian dan tidak menggunakan
pakaian safety dalam bekerja dan kebersihan pada area yang sedang
dikerjakan, sehingga dapat mengganggu efektivitas serta kesehatan untuk
tenaga kerja.
5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk Proyek


1. Man power merupakan bagian faktor pembangunan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan, pada Proyek Transpark
Bintaro owner meminta pekerjaan cepat dan sesuai
dengan schedulle yang telah disetujui, oleh karena itu
penambahan man power sangat dibutuhkan dalam proyek
ini untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
schedulle.
2. Semua pekerjaan harus sesuai dengan schedulle yang
ada.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 45


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

3. Saling menghargai dan bekerja sama dalam setiap Tim


sangat dibutuhkan supaya tidak terjadi kesalah-pahaman
dan mendapatkan kerja yang maksimal.
4. Pada beberapa pekerjaan terdapat kurangnya
pengawasan sehingga pekerjaan tidak sesuai dengan
hasil yang diharapkan, oleh karena itu dibutuhkan
pengawasan yang ketat untuk mendapatkan hasil yang
baik dan sesuai apa yang diharapkan.
5. Pengawasan oleh pihak K3 (keamanan, kesehatan, dan
keselamatan) harus selalu dilakukan untuk menjamin
keselamatan dalam bekerja.
6. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab pekerja
harus tertanam dalam setiap diri pekerja tersebut untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.

6.1.1 Saran untuk Prodi Arsitektur Mercu Buana


Praktik profesi merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
dengan ditunjukannya pengalaman kerja dilapangan. Dalam regulasi
mengenai perizinan dan bimbingan laporan kegiatan Praktik Profesi
masih memiliki kekurangan yang dapat menghambat mahasiswa
arsitektur universitas Mercu Buana dalam menyelesaikan mata
kuliah ini. Maka dari itu Program Studi Arsitektur universitas Mercu
Buana selaku naungan bagi mahasiswa arsitektur dapat
mengindahkan perihal perizinan dan bimbingan yang lebih tepat dan
terjadwal dengan baik.
6.1.2 Saran untuk Mahasiswa Arsitektur Mercu Buana
Saran juga diberikan kepada mahasiswa yang akan menjalani
praktik profesi ini, agar menjadikan pembelajaran dan pengetahuan
baru. Saran untuk mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Belajar dan mulai untuk disiplin karena praktik profesi ini
adalah sebagai bekal dunia kerja mendatang.
2. Berani bertanya dalam setiap hal yang tidak dimengerti.
3. Mahasiswa harus memberikan yang terbaik terhadap
pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan penilaian yang
baik, bukan tidak mungkin mahasiswa praktik profesi
bekerja kembali pada perusahaan praktik profesi tersebut.
4. Rendah diri dan sopan santun ditempat praktik profesi.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 46


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

5. Mahasiswa jangan merasa dimanfaatkan oleh


pembinmbing dilapangan, berpikirlah semua itu adalah
pembelajaran penting untuk diri sendiri.

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 47


Laporan Praktik Profesi
Pengamatan Pekerjaan Finishing Arsitektural
Proyek Sekolah Pelangi Kasih Daan Mogot City, Jakarta Barat

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, W. I. (2005). Manajemen proyek konstruksi.


Suwinardi, S. (2014). ORGANISASI PROYEK. Orbith: Majalah Ilmiah
Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 10(1).

Program Studi Arsitektur | Universitas Mercu Buana | 48

Anda mungkin juga menyukai