Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas karunia-Nya penulis
mampu menyelesaikan laporan kerja praktik ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini kami
susun sebagai bahan evaluasi kinerja kami sewaktu Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
proyek Jembatan RSUP UI dan Jembatan Pipa Gas, selama kurang lebih 8 minggu (17
Juli 2017 – 9 September 2017).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu syarat kelulusan mata kuliah di
Semester VII. Selain itu, PKL ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dilapangan
yang memberikan perbandingan antara teori yang didapat diperkuliahan dengan
kenyataan yang terdapat dilapangan dan membantu agar mahasiswa memperoleh
gambaran yang menyeluruh dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek serta
mengenal kendala-kendala yang mungkin dihadapi suatu proyek serta bagaimana
menyelesaikan kendala-kendala tersebut.
Dalam penulisan laporan kerja praktik ini, Penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
2. Orang tua serta kakak dan adik kami, atas doa dan dukungannya kepada kami
dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Fauzri Fahimuddin, ST Msc. selaku dosen pembimbing jurusan.
4. Bapak Eka Darma Mizpa, ST. selaku Project Manager proyek tol Cinere –
Jagorawi seksi IIA dan IIB.
5. Bapak M Agus Dwi P, selaku pelaksana pembangunan Jembatan RSUP UI
sekaligus pembimbing di lapangan.
6. Bapak Budi, selaku konsultan pengawas pembangunan Jembatan RSUP UI.
7. Seluruh staff PT. Hutama Karya (Persero), Tbk. yang telah banyak
membantu dan memberikan masukan selama Praktik Kerja Lapangan
berlangsung.
8. Teman-teman praktik kerja lapangan yang membantu dalam segala hal.
Penulis
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
1.1.2 Latar Belakang Proyek Jembatan RSUP UI dan Jembatan Pipa Gas
Jembatan merupakan alat penghubung dari satu tempat ke tempat lainnya. Jembatan
dibangun untuk mempercepat akses perjalanan dengan memotong rawa, sungai, jalan, dan
laut. Jembatan dapat pula dibangun untuk mengurangi kemacetan di daerah sekitar karena
jalan yang mengalami kemacetan nantinya akan diahlikan ke jembatan bila jembatan tersebut
sudah dilalui oleh kendaraan bermotor.
MISI
”Meningkatkan nilai perusahaan di bidang industri konstruksi secara profesional dalam
memenuhi harapan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)”
MOTTO
"Inovasi Untuk Solusi"
BUDAYA PERUSAHAAN
1. Berorientasi pada pelanggan
a. Insan Hutama senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan mencari alternatif cara baru
dalam pengelolaan aktivitas dan pernyelesaian permasalahan.
b. Keberpihakan pada kepuasan pelanggan.
c. Pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
2. Integritas
Insan Hutama memiliki moral dan etika usaha yang baik.
3. Profesional
Insan Hutama bekerja sesuai tanggung jawab profesinya secara baik dan benar berdasarkan
sistem manajemen dan GCG.
VALUE STATEMENTS
"Kami bekerja secara profesional, berintegritas, dan senantiasa berinovasi untuk dapat
dihandalkan dalam menghasilkan nilai tambah yang tumbuh berkesinambungan kepada para
pemangku kepentingan"
3. HK REALTINDO
PT. HK REALTINDO merupakan anak perusahaan pertama PT.
Hutama Karya (Persero) yang bergerak dalam pengembangan property
dan perumahan. Didirikan pada 10 Mei 2010, sejak awal hingga saat
ini, PT. HK REALTINDO telah mengembangkan berbagai produk,
dan properti perumahan yang strategis dan tersebar hampir di seluruh
nusantara.
4 Adityawarman Komisaris
SOSROBAHU adalah Unit Putar Hidraulik Tanpa Gesekan (Hydraulic Non Friction
Rotating Device) merupakan konstruksi disk dari besi tuang berdiameter 80 cm, yang
diletakkan ditengah – tengah (centre line) dari tiang jembatan. Teknologi pemutar pier head di
atas kolom ini memungkinkan pier head beton dicor sejajar arah memanjang jalan/jembatan,
dan setelah umur beton mencukupi pier head diputar hingga posisi yang diinginkan. Dengan
teknologi ini akan mereduksi biaya konstruksi, terutama di lokasi padat penduduk atau padat
lalu lintas.
Kedisiplinan kerja sangat penting agar karyawan PT. HUTAMA KARYA dapat
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Untuk itulah perlu untuk dikeluarkannya suatu
tata tertib karyawan perusahaan tersebut, diantaranya:
1. Jam Kerja
a. Jam kerja hari Senin s/d Sabtu (kecuali jam kerja dilapangan, masuk setiap hari).
b. Masuk kerja : Pukul 08.00 WIB
c. Pulang kerja : Pukul 17.00 WIB
d. Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB
2. Jam Lembur
Bagi karyawan yang bekerja terus selama 1 (satu) jam atau lebih bahkan bisa sampai 24
jam setelah jam 18.00 WIB bisa diperhitungkan sebagai jam lembur. Besarnya uang
lembur per jam diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Tidak Masuk Kerja
Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu) hari atau lebih, harus
ada bukti surat keterangan dari dokter. Bila tidak ada surat keterangan dari dokter maka
dipotong dari hak cutinya.
4. Hak Cuti Karyawan
Bagi karyawan hak cuti yang diterima adalah 12 hari per tahun. Sedangkan untuk izin,
maksimal 12 hari dalam setiap bulan dan meminta izin kepada Kepala Divisi.
gas
I
UKS
gas
S TR
gas
Pipa Ø 24 "
K ON
gas
Pipa Ø 8 "
gas
AS
gas
gas
B AT
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
gas
3.3.4. Kontraktor
Kontraktor adalah perseorangan/badan yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan bangunan, menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan sesuai dengan
peraturan dan syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan dan yang bertindak sebagai
kontraktor proyek pembangunan Jembatan Rumah Sakit UI adalah PT. Hutama Karya
Infrastruktur. Tugas dan kewajiban dari kontraktor adalah:
a. Memeriksa dokumen kontrak dan menandatanganinya.
b. Menunjuk karyawan lapangan.
c. Mengatur / menyiapkan asuransi pekerja.
d. Merencanakan program pelaksanaan lapangan bersama dengan sub kontraktor.
e. Menyiapkan permulaan kerja.
f. Mengambil alih kewenangan di lapangan.
g. Memberitahukan kepada perencana mengenai metode konstruksi.
SMK3L - AB
Aris Kuswondo
Tim K3L
Adeline
A. Rosyid
Drafter - AB
Hera
Tris
LABORATORIUM - AB
Zulfahri
Iwan
QUALITY PLANNING
Melakukan penyusunan RMK3L (Rencana Mutu K3 dan Lingkungan) yang akan
dimintai persetujuan pemilik dengan mengacu pada Dokumen Kontrak/RKS atau
Standart referensi lainnya. RMK3L ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu
acuan dalam menjalankan fungsi Quality Assurance & Quality.
QUALITY CONTROL
Hal ini bertujuan untuk mencegah ketidak sesuaian pada setiap tahapan, maka
diperlukan tahapan control kualitas ini.
Sekretaris P2K3
PSMK3L
Ayu Chandra P, A.md
Pelaksanaan suatu proyek dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan bila dibuat suatu pembagian tugas yang jelas antara bagian-bagian institusi dalam
proyek. Berikut adalah penjelasan tentang tugas, wewenang, serta tanggung jawab setiap
bagian:
PETUGAS K3L
a. Memonitor Pelaksanaan K3L di proyek berjalan sesuai dengan RMK3L Proyek.
b. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada semua karyawan dan pekerja mengenai
masalah K3L.
SAFETY PATROL
a. Memberikan pengarahan kepada seluruh pekerja (setiap pagi jam 07.45) yang ada di
lokasi/area proyek, tentang pentingnya:
- Mengenakan APD (alat pelindung diri) selama di dalam area dan disesuaikan
dengan kebutuhan kerjanya.
- Mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan Manajemen Unit K3.
- Memantau rambu-rambu yang sudah dipasang di area sebagai pedoman.
- Mengutamakan Kesehatan, Keselamatan Kerja.
b. Mengamati, memeriksa dan melakukan tindakan di setiap area kerja terhadap:
- Personil yang berada di area proyek, apakah mereka sudah memakai APD.
- Personil yang berada di area proyek, apakah mereka mematuhi aturan K3.
- Alat/peralatan yang digunakan pekerja, apakah sudah memenuhi persyaratan
keselamatan.
- Area/lokasi yang digunakan untuk bekerja ataupun dilalui personil sudah aman,
tidak ada lubang yang membahayakan.
- Alat/peralatan keselamatan seperti APAR, Kotak P3K, Rambu-rambu K3, apakah
sudah sesuai dengan ketentuan.
- Memastikan bahwa jalur evakuasi tidak terhambat oleh sesuatu apapun.
- Aktivitas pekerja tidak membahayakan dirinya maupun lingkungan.
- Seluruh aktivitas Safety Patrol dituangkan dalam buku Laporan Harian yang setiap
saat dapat diperikas oleh Petugas K3.
PETUGAS LOGISTIK
a. Melakukan seleksi Supplier perorangan dan membuat penilaian unjuk kerjanya, serta
membantu Logistik Divisi dalam rangka data seleksi Supplier berbadan hukum yang
selanjutnya disyaratkan oleh Logistik Divisi.
b. Melakukan pembelian barang langsung/alat sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil supplier yang sudah ada termasuk dalam Daftar Supplier Terseleksi.
PETUGAS PERALATAN
a. Mencatat serta melaporkan pemakaian alat kepada peralatan Divisi.
b. Mengoperasikan alat yang ada di proyek untuk menunjang pelaksanaan proyek.
c. Mobilisasi alat-alat sesuai keperluan lapangan.
d. Melaksanakan kegiatan kerja di bidang peralatan/kendaraan sesuai dengan rencana
yang disahkan.
e. Membuat Berita Acara Penerimaan/penolakan alat/kendaraan setelah pengontrolan
kualitas dan kuantitas.
f. Membuat Buku Harian Operasional Alat (BHOA).
g. Membuat laporan yang telah ditetapkan dan laporan lain yang sehubungan dengan
tugasnya.
h. Melaksanakan perbaikan, penyimpanan dan pengamanan peralatan di proyek serta
menginventarisirnya.
PETUGAS GUDANG
a. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik, barang langsung maupun
barang yang dipasok pelanggan.
b. Memberi label keterangan pada setiap barang dan mencatat keluar masuknya barang-
barang gudang.
c. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar masuknya
barang-barang gudang.
d. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan Perusahaan dan laporan lain yang
sehubungan dengan tugasnya.
e. Membuat Berita Acara Penerimaan/Penolakan material setelah pengontrolan kualitas
(oleh Quality Control) dan kuantitas.
f. Mengamankan aktiva perusahaan (bahan/material persediaan dan
menginventariskannya).
g. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
QUANTITY SURVEYOR
a. Membuat laporan dalam urusan ekstern seperti Laporan Harian, Laporan Mingguan,
Laporan Bulanan/MC beserta backup.
b. Menghitung volume gambar kerja serta melakukan tinjauan terhadap volume gambar
kontrak.
c. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
PELAKSANA
a. Membantu SOM dalam mengendalikan langsung pekerjaan di lapangan .
b. Memelihara penandaan di lapangan.
c. Koordinasi dengan bagian teknik terkait rencana, lokasi dan metode kerja di lapangan.
d. Menyimpan gambar kerja, dan tidak boleh merubahnya.
e. Melaksanakan disposisi Pengawas Mutu terhadap hasil pekerjannya yang tidak sesuai
dengan persyaratan.
f. Membuat Buku Harian Pelaksanaan Sipil (BHPS).
g. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
SURVEYOR
a. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek.
b. Membantu Pelaksana dan SOM dalam penyiapan koordinat lokasi yang akan
dikerjakan.
Gambar 3.9 Rencana pekerjaan proyek Jembatan UI dan Jembatan Pipa Gas
4.1. Abutment
Abutment adalah bangunan yang letaknya dibawah jembatan, tepatnya terletak diantara
dua ujung pilar jembatan. Abutment mempunyai fungsi untuk memikul semua beban yang
bekerja pada bangunan atas jembatan, serta meneruskan beban yang dipikul bangunan atas ke
lapisan tanah dasar dengan aman, sekaligus sebagai bangunan penahan tanah. Ada berbagai
macam bentuk dan jenis abutment tetapi dalam pemilihannya perlu dipertimbangkan seperti
bentuk bangunan atas, kondisi tanah pondasi, serta kondisi bangunannya. Bentuk umum
struktur abutment identik dengan struktur tembok penahan tanah, akan tetapi untuk
perencanaannya beban yang bekerja diatasnya diperhitungkan.
Dalam proses penyambungan abutment untuk ke bored pile (pondasi) diperlukannya
bahan tambah, yang sebelumnya telah ditentukan pemilihannya supaya bahan tambah yang
digunakan bisa menjadi efektif dalam penggunaannya. Bahan tambah yang ditentukan dalam
penyambungan abutment dan juga material lainnya pada proyek ini yaitu, menggunakan
SikaBond.
Alat :
- Tang
Bahan :
- Tulangan D13 - Tulangan D32
- Tulangan D16 - Beton Decking
- Tulangan D19
Bahan :
- Multiplek plywood - Paku
- Kayu Kaso - Solar
Langkah Kerja :
1. Semprotkan solar ke permukaan bekisting yang akan dipakai untuk mencetak beton.
2. Pasang dan susun plywood seperti gambar kerja yang telah ditentukan.
4.1.1.3. Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan
suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan
telah terpasang sesuai rencana. Pada proyek ini pengecoran dilakukan langsung ditempat atau
disebut dengan beton cor konvensional.
Tenaga kerja yang dibutuhkan:
- 1 Operator Truck Molen
- 1 Asisten Operator Truk Molen
- 1 Mandor
- 5 Orang Pekerja
Bahan:
- Adukan Beton - Sika Bond
- Air
(a) (b)
(c)
Gambar 4.20 Alat alat yang dibutuhkan untuk pengecoran beton
(a) Concrete pump truck, (b) Vibrator, (c) truck mixer
Langkah Kerja:
1.Sebelum pengecoran, sebaiknya bekisting abutment disiram air sampai jenuh (bila
kondisinya kering) untuk mengurangi resapan air semen ke dalam batako atau precast.
2.Tuang bahan tambah atau sikabond ke Bored Pile (pondasi) secara merata.
4.Penuangan adukan beton ke dalam bekisting, pastikan tinggi jatuhnya beton tidak
melebihi batas sehingga mutu beton tetap terjaga.
5.Saat penuangan beton, dilakukannya pemerataan agar adukan dapat merata memenuhi
ke seluruh permukaan yang ada sehingga beton padat dan tidak menurunkan kekuatan
abutment.
Alat :
- Tang
Bahan :
- Tulangan D13 - Tulangan D19
- Tulangan D16 - Beton Decking
Langkah Kerja :
1.Pasang perancah sesuai bentuk dan jarak wing wall yang telah ditentukan
Alat :
- Meteran - Scaffolding
- Tirut - Pipa Galvanis
- Steel proof - Pipa PVC
2.Pasang dan susun plywood untuk pengecoran tahap 1 seperti gambar kerja yang telah
ditentukan.
Gambar 4.38 Pemberian penyangga pada sisi samping bekisting wing wall
Gambar 4.41 Pemberian penyangga pada sisi samping bekisting wing wall
4.1.2.3. Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan
suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan
telah terpasang sesuai rencana. Beton yang dipakai pada proyek jembatan ini didapatkan dari
PT Agung Beton Readymix . Pada proyek ini pengecoran dilakukan langsung ditempat atau
disebut dengan beton cor konvensional.
Tenaga kerja yang dibutuhkan:
- 1 Operator Truck Molen
- 1 Asisten Operator Truk Molen
- 1 Mandor
- 5 Orang Pekerja
(a) (b)
(c)
Gambar 4.42 Bahan-bahan untuk Pekerjaan Pengecoran
(a) Adukan Beton, (b) Air, (c) Sika Bond
Alat :
- Truck Mixer - Penyangga
- Vibrator - Selang
- Excavator
Langkah Kerja:
1.Sebelum pengecoran, sebaiknya bekisting abutment disiram air sampai jenuh (bila
kondisinya kering) untuk mengurangi resapan air semen ke dalam batako atau precast.
2.Tuang bahan tambah ke Bored Pile (pondasi) secara merata.
3.Pendatangan adukan beton dengan truck mixer, lalu posisikan excavator dengan truck
mixer sedekat mungkin kepada wing wall yang akan dicor.
5. Penuangan adukan beton ke dalam bekisting, pastikan tinggi jatuhnya beton tidak
melebihi batas sehingga mutu beton tetap terjaga.
6.Pada saat pengecoran, beton langsung digetarkan dengan vibrator ke semua sisi
7.Saat penuangan beton, dilakukannya pemerataan agar adukan dapat merata memenuhi
ke seluruh permukaan yang ada sehingga beton padat dan tidak menurunkan kekuatan
wing wall.
Alat :
- Tang
Bahan :
- Tulangan D13 - Tulangan D32
- Tulangan D16 - Beton Decking
- Tulangan D19
Langkah Kerja :
1.Tulangan pokok dipasang dilokasi terlebih dahulu untuk mempermudah pekerjaan
dan diberikan beton decking di bawah tulangan pokok agar saat dicor beton memiliki
tebal selimut yang telah ditentukan.
3.Pasang tulangan yang lain dengan pengaturan jarak yang telah ditentukan.
Alat :
- Meteran - Jack base
- Tirut - Scaffolding
- Steel proof - Pipa Galvanis
- Cross jack - Pipa PVC
- Joint pan
2.Pasang dan susun plywood seperti gambar kerja yang telah ditentukan.
4.1.3.3. Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan
suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan
telah terpasang sesuai rencana. Beton yang dipakai pada proyek jembatan ini didapatkan dari
PT AGUNG BETON READYMIX . Pada proyek ini pengecoran dilakukan langsung ditempat
atau disebut dengan beton cor konvensional.
Tenaga kerja yang dibutuhkan:
- 1 Operator Truck Molen
- 1 Asisten Operator Truk Molen
- 1 Mandor
- 5 Orang Pekerja
(a) (b)
(c)
Gambar 4.68 Bahan-bahan untuk Pekerjaan Pengecoran
(a)Adukan Beton, (b) Air, (c) Sika Bond
Alat :
- Truck Mixer - Penyangga
- Vibrator - Selang
- Penyalur beton
(d) (e)
3.Pendatangan adukan beton dengan truck mixer, lalu posisikan penyalur adukan dan
sanggahan dengan tepat ke bekisting abutment.
4.Penuangan adukan beton ke dalam bekisting, pastikan tinggi jatuhnya beton tidak
melebihi batas sehingga mutu beton tetap terjaga.
5.Pada saat pengecoran, beton langsung digetarkan dengan vibrator ke semua sisi
6.Saat penuangan beton, dilakukannya pemerataan agar adukan dapat merata memenuhi
ke seluruh permukaan yang ada sehingga beton padat dan tidak menurunkan kekuatan
abutment.
Alat :
- Tang
Bahan :
- Tulangan D13 - Tulangan D19
- Tulangan D16 - Beton Decking
Langkah Kerja :
1. Pasang perancah sesuai bentuk dan jarak wing wall yang telah ditentukan
Alat :
- Meteran - Scaffolding
- Tirut - Pipa Galvanis
- Steel proof - Pipa PVC
2.Pasang dan susun plywood untuk pengecoran tahap 1 seperti gambar kerja yang telah
ditentukan.
Gambar 4.79 Pemberian penyangga pada sisi samping bekisting wing wall
Gambar 4.80 Pemberian penyangga pada sisi samping bekisting wing wall
4.1.2.3. Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan
suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan
telah terpasang sesuai rencana. Beton yang dipakai pada proyek jembatan ini didapatkan dari
PT Agung Beton Readymix . Pada proyek ini pengecoran dilakukan langsung ditempat atau
disebut dengan beton cor konvensional.
Tenaga kerja yang dibutuhkan:
- 1 Operator Truck Molen
- 1 Asisten Operator Truk Molen
- 1 Mandor
- 5 Orang Pekerja
Alat :
- Truck Mixer
- Vibrator
- Excavator
- Penyangga
- Selang
(d) (e)
3.Pendatangan adukan beton dengan truck mixer, lalu posisikan excavator dengan truck
mixer sedekat mungkin kepada wing wall yang akan dicor.
5.Penuangan adukan beton ke dalam bekisting, pastikan tinggi jatuhnya beton tidak
melebihi batas sehingga mutu beton tetap terjaga.
Alat :
- Trailer Truck
- Truck Cranes
(a) (b)
Gambar 4.93 Alat alat yang dibutuhkan untuk mobilisasi girder
(a) Trailer Truck, (b) Truck Cranes
Bahan :
- Stressing Bed
1.Memberikan pengarahan terhadap operator trailer truck dan truck cranes yang datang
dari PT. JHS-system supaya berhenti sesuai di tempat yang telah disediakan.
Alat :
- Pripak - Blok Angkur
- 2 Hydraulic Jack - Gerinda
- Chain Block - Katrol
PKL 1 – Jembatan
(a)
RSUP UI, Depok (b) (c) (d) |84
(g)
Gambar 4.98 Alat alat yang dibutuhkan untuk stressing girder
(a) Pripak, (b) Hydraulic Jack, (c) Hydraulic Pump, (d) Chain Block,
(e) Blok Angkur, (f) Gerinda, (g) Katrol
Bahan :
- Strand 7 Wire, diameter 12.7mm
- Wadges/Baji
(a) (b)
Gambar 4.99 Bahan bahan yang dibutuhkan untuk stressing girder
(a) Strand 7 Wire, (b) Wadges/Baji
Gambar 4.101 Pemasangan Kabel Strand pada Lubang Selongsong PC-I Girder
5.Memasang blok angkur kedalam strand yang telah terpasang sesuai pola pada blok
angkur. Kemudian untuk mengencangkan antara strand dengan blok angkur maka
dimasukkan wadges kedalam strand sehingga menyatu dengan blok angkur. Pada satu
sisi setelah terpasang blok angkur serta wadges.
6.Siapkan Chain block sebanyak 2 (dua) buah yang dipasang di katrol untuk
mengangkat multi jack.
7.Dua buah hydraulick jack diangkat dengan chain block dan dipasang ke strand
10. Stressing dilakukan 2 tahap. 50%, dan 100% dari gaya stressing yang telah
ditentukan.
11. Setelah stressing 100% dilakukan, cone wedges, hydraulick jack, dan chair dilepas.
Voided Slab Girder, merupakan struktur atas yang menghubungkan antara abutment 3
dengan abutment 4 Jembatan RSUP-UI. Mutu yang digunakan pada Voided Slab Girder adalah
mutu beton K500. Panjang bentang Voided Slab Girder adalah 21m yang terbagi dalam 2
segmen.
(a) (b)
Gambar 4.109 Alat alat yang dibutuhkan untuk mobilisasi girder
(a) Trailer Truck, (b) Truck Cranes
Bahan :
- Stressing Bed
Langkah Kerja :
1.Stressing bed dipasang dilokasi terlebih dahulu dengan tanda yang telah di tentukan
untuk mempermudah pekerjaan.
(a) (b)
\\
Bahan :
- Strand 7 Wire, diameter 12.7mm
- Wadges/Baji
5.Memasang blok angkur kedalam strand yang telah terpasang sesuai pola pada blok
angkur. Kemudian untuk mengencangkan antara strand dengan blok angkur maka
dimasukkan wadges kedalam strand sehingga menyatu dengan blok angkur. Pada satu
sisi setelah terpasang blok angkur serta wadges.
6.Siapkan Chain block sebanyak 2 (dua) buah yang dipasang di katrol untuk
mengangkat multi jack.
7.Dua buah hydraulick jack diangkat dengan chain block dan dipasang ke strand
8.Setelah hydraulick jack dipasang di PC-I Girder, selanjutnya dipasang cone wadges
di strand
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.123 Bahan bahan yang dibutuhkan untuk stressing girder
(a) Klasifikasi Alat, (b) Metode Pengerjaan, (c) Syarat/Batas Aman dalam Pengerjaan,
(d) Hasil Pengerjaan Stressing
Pengukuran Chamber
Setelah Voided Slab Girder melewati proses stressing, maka kami melakukan
pengukuran chamber apakah sesuai dengan syarat atau tidak. Chamber yang disyaratkan tidak
1 1
lebih dari (300 . 𝐿=6cm) dan tidak kurang dari (800 . 𝐿 = 2,2cm)
Langkah Kerja:
1.Ambil tali bangunan yang panjangnya melebihi voided slab girder, lalu ikat dan
kencangkan masing-masing tali ke ujung voided slab girder yang akan diukur.
2. Cari titik tengah voided slab girder, lalu ukur beda tinggi antara tali bangunan yang
sudah dikencangkan dengan bagian terbawah voided slab girder.
Dari hasil pengukuran yang kami lakukan, didapatkan hasil chamber voided slab girder
sebesar 3cm, hasil tersebut masuk dalam syarat minimal dan maksimal chamber diatas.
3.Jika persiapan telah selesai dilaksanakan maka sisi blok angkur ditutup dengan adukan
semen dan pasir (patching), untuk mencegah keluarnya bahan grouting dari sela-
sela strand.
4.Masukkan portland cement , air dan Cebex 100 Groud Admixture yang kemudian
diaduk dengan menggunakan electrical grouting pump.
5.Bahan grouting dipompakan dengan tekanan sekitar 0.5 N/mm2, dan setelah
campuran bahan siap dan keluar dari grout vent (groutoutlet dan grout
inlet) maka grout outlet dan grout inlet ditutup dan pekerjaan grouting selesai.
6.Ikat pipa karet dengan kawat bendrat agar campuran bahan tidak terbuang.
(a) (b)
Gambar 4.131 Alat yang dibutuhkan untuk mobilisasi tanah
(a) Dump Truck, (b) Excavator
Bahan :
- Tanah Sedang
Bahan :
- Tanah Sedang
Langkah Kerja :
1.Persiapkan tanda batas untuk penggelaran geotextile dan geogrid tiap 50cm di
abutment.
(a) (b)
Gambar 4.138 (a) Geogrid dan (b) Geotextile
Bahan :
- Geotextile
- Geogrid
Solusi :
- Mengupas kembali sebagian beton abutmen 1 yang keropos dan Menginjeksi dengan
bahan yang sudah ditentukan
Gambar 4.143 Proses injeksi dengan menutup lubang yang akan di injeksi
2. Kendala pada saat mobilisasi voided slab ke tempat yang telah ditentukan, keadaan tanah
yang tidak stabil menyebabkan tersangkutnya roda kendaraan sehingga kendaraan tidak
dapat bergerak.
Solusi :
- Menempatkan pelat-pelat baja pada tanah yang masih labil atau belum padat guna
memudahkan truck yang memobilisasi voided slab untuk unloading voided slab.
5.1.1. Abutment
5.1.1.1. Abutment 1
Pelaksanaan pekerjaan abutment 1 dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan gambar DED yang telah abutment disetujui oleh owner dan konsultan, serta
telah memenuhi standar yang ditetapkan di dalam NSPM (cara penuangan beton, proses
perawatan beton, pengunaan vibrator, dan lainnya).
Kendala :
Pengeroposan beton pada abutment 1 karena melakukan pengecoran hanya 1 tahap
dan pemadatan kurang merata.
Saran :
Mengupas kembali sebagian beton abutmen 1 yang keropos dan Menginjeksi
dengan bahan yang sudah ditentukan
5.1.1.2. Abutment 2
Pelaksanaan pekerjaan abutment 2 dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan gambar DED yang telah disetujui oleh owner dan konsultan, serta telah
memenuhi standar yang ditetapkan di dalam NSPM (cara penuangan beton, proses perawatan
beton, pengunaan vibrator, dan lainnya).
5.1.1.3. Abutment 3
Pelaksanaan pekerjaan abutment 3 dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan gambar DED yang telah disetujui oleh owner dan konsultan, serta telah
memenuhi standar yang ditetapkan di dalam NSPM (cara penuangan beton, proses perawatan
beton, pengunaan vibrator, dan lainnya)
5.1.2. Girder
5.1.2.1. Voided Slab
Pelaksanaan pekerjaan voided slab dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan gambar DED yang telah disetujui oleh owner dan konsultan, serta telah
memenuhi standar yang ditetapkan di dalam NSPM (mobilisasi, stressing, dan lainnya)
Kendala :
Pada saat mobilisasi voided slab ke tempat yang telah ditentukan, keadaan tanah
yang tidak stabil menyebabkan tersangkutnya roda kendaraan pembawa voided
slab sehingga kendaraan tidak dapat bergerak
Saran :
Menempatkan pelat-pelat baja pada tanah yang masih labil atau belum padat guna
memudahkan truck yang memobilisasi voided slab untuk unloading voided slab.
5.1.3. Oprit
Pelaksanaan pekerjaan oprit dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan dan gambar DED yang telah disetujui oleh owner dan konsultan, serta telah
memenuhi standar yang ditetapkan di dalam NSPM.