Anda di halaman 1dari 28

RISIKO DAN INVESTIGASI

KEBAKARAN

Prof. Suprapto
2020
RISIKO KEBAKARAN
⚫ Risiko kebakaran
merupakan potensi
kerugian yang dapat
mengacam
keselamatan jiwa
manusia dan
menimbulkan
kerugian harta benda
akibat nyala api yang
tidak terkendali.

SEJAUH MANA KEBAKARAN BISA TERJADI → PERLU RISK ASSESSMENT


TIPOLOGI KEBAKARAN Perumahan
Suprapto (2012) *Eksplorasi maupun Perkantoran
eksploitasi
Perhotelan/apartemen
Compartment Pusat Perbelanjaan
Building fire
fire Rumah Sakit
❑ Kebakaran selulosik Bangunan dan perumahan
❑ Umumnya terjadi di Tempat pertemuan
REAL FIRE bangunan
❑ Bahaya flashover dan Pendidikan/sekolah
backdraft
❑Temp konvensi (ISO) 1100
Industrial fire
derajat C Bangunan industri
Open fire Forest fire
Minyak & gas
❑ Kebakaran jenis Peat fire Coal / cement
hidrokarbon
❑ Umumnya terjadi di Textile / cotton
industri Mining fire*
❑ Bahaya ledakan,, gas Plastics / foam
racun, radiasi, asap
ARSON FIRE (hutan dan lahan)
Fire in Elecricity / power
❑Ada unsur kesengajaan ❑ Durasi bisa lebih lama
❑Perlu investigasi dengan temperatur hazardous Rubber / karet
bisa lebih tinggi
areas (B3)
YANG MEMBEDAKAN ANTAR Aviasi / penerbangan
KEBAKARAN ADALAH RISIKO Transport fire
NYA (RISK), MAKA PENTING Transport /terowongan
DILAKUKAN ANALISIS RISIKO
Rail/vehicle fire
Fire in densely populated area Fire in hotel building Fire in high-rise building

Forest fire Fire in industrial premise Transport fire (Bintaro, 2013)


IMPLIKASI TIPOLOGI KEBAKARAN
⚫Perlunya pemahaman risiko kebakaran (fire
risk) dan pengenalan jenis dan potensi
bahaya kebakaran (fire hazards).
⚫Bahaya di-indikasikan lewat bahan & proses
⚫Perlunya mempelajari hazard & risk analysis.
⚫Bangunan umumnya adalah cellulosic fires
sedang industri umumnya hydrocarbon fires
⚫Bahan padat, cairan dan gas memiliki sifat /
karakteristik yang berbeda.
⚫Bahan pemadam memiliki klas berbeda.
SAPTA NORMA DESAIN SISTEM PROTEKSI
KEBAKARAN
1. Desain basis potensi bahaya
2. Desain to build and to maintain
3. Penerapan tetrahedron kebakaran
4. Pemenuhan tuntutan ramah
lingkungan
5.Acuan ke peraturan dan standard
teknis yang berlaku
6.Pemenuhan tuntutan bangunan hijau
7. Pemenuhan Sertifikat Laik Fungsi
(SLF).
BANGUNAN BANGUNAN HANDAL DAN BERKELANJUTAN
NAMUN …… APA YANG TERJADI

ADA BANGUNAN TERBAKAR


PASCA KEBAKARAN

KENAPA TERJADI KEBAKARAN ? PERLU INVESTIGASI


PERLU PEMERIKSAAN TINGKAT
BISA DIPERBAIKI ATAU TIDAK ?
KEPARAHAN BANGUNAN
INVESTIGASI KEBAKARAN

Untuk mengetahui sebab sebab terjadinya kebakaran dan


penyebab meluasnya kebakaran kaitan nya dengan arson
Biasanya dilakukan oleh PUSLABFOR - POLRI
INVESTIGASI KEBAKARAN

UNTUK MENGETAHUI PENYEBAB KEBAKARAN KAITAN NYA DENGAN ARSON, DLL


PEMERIKSAAN TINGKAT KEPARAHAN
BANGUNAN PASCA KEBAKARAN

SEJAUH MANA TINGKAT KEPARAHAN YANG TERJADI ?


TUJUAN PEMERIKSAAN

⚫Untuk memberikan pertimbangan rasional


menyangkut sejauh mana gedung tersebut
kemungkinan masih dapat diperbaiki dan
laik difungsikan kembali, sebagian atau
seluruhnya (ini penting apalagi kalau
gedung di-asuransikan) atau di demolish.
Ini menyangkut baik aspek arsitektonis,
struktur (utamanya), dan aspek mekanikal
& elektrikal .
METODA PEMERIKSAAN (1)
1. SITE VISIT
Tinjau lokasi kebakaran
Rasakan situasi dan perbedaan (akibat panas – asap - lembab - pengap)
Lihat sekeliling (jelaga, bekas asap, debu di kaki)

2. PENGAMATAN / PEMERIKSAAN VISUAL


Amati perubahan warna beton (hangus, hitam asap, warna pink kemerahan,
abu abu)
Ada hubungan antara warna beton dengan temperature penyebab nya
Gunakan cairan phenolptaleine untuk menunjukkan warna beton pasca
kebakaran (cara lama)
Amati terjadinya efek spalling (munculnya sarang kerikil pada permukaan
beton)
Perhatikan bentuk lelehan logam, aluminium, kaca, kulit buaya pada
permukaan kayu, lengkungan pipa, kabel melepuh dll tergantung pada
tingginya suhu kebakaran yang menyebabkan nya (ihat di referensi)
PEMERIKSAAN TINGKAT KEPARAHAN
BANGUNAN – oleh instansi terkait

PROSENTASE KERUSAKAN, SEJAUH MANA BISA DIPERBAIKI ?


PERUBAHAN WARNA BETON PASCA
KEBAKARAN
METODA PEMERIKSAAN (2)
3. PEMERIKSAAN DENGAN ALAT
Uji palu beton (Scmidt Hammer Test)
Uji ultra sonic
Ujipembebanan inti (core drill)
Uji beban (loading test)
4. PENGETESAN DI LABORATORIUM
Uji bahan (compressive strength, tensile, yield)
Uji sifat bakar (combustibility test, conductivity meter,
flammability tester, flame-spread rate)
Uji dengan cone calorimeter
Uji tingkat ketahanan api (fire resistance level)
5. ANALISIS PROGRAM
KOMPUTER (SAP)
6. PELAPORAN
DEGRADASI STRUKTUR BETON
SPALLING EFFECTS
DEGRADASI STRUKTUR BAJA
KERUSAKAN PADA PERALATAN
PENGUJIAN DI LAB UJI API
LOADING TEST
PELAPORAN (REPORTING)
1. Tingkat keparahan bangunan, prosentase
1. kerusakan, kerusakan ringan, sedang, dan
berat
2. Bagian bagian bangunan mana yang perlu
2. dibongkar, diganti, diperkuat maupun
dipertahankan.
3. Peralatan peralatan mana yang harus
3. dibuang,diganti maupun yang dipertahankan
4. Prakiraan biaya dan waktu pengerjaan
TERIMA KASIH

CONTACT SPEAKER
E-mail : suprapto@puskim.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai