E-MAIL : r_etnoagus@yahoo.co.id
Risiko Bahaya
Meningkat
KEBAKARAN
20% kasus habis total
Akibat dari
Penyimpangan
Standar K3
Konsekuensi kebakaran
•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra
Puluhan Rumah Penduduk Rusak Berat
Pencemaran Lingkungan
Accident
Unsafe Unsafe
Condition Act
Management
Failure
Definisi Kebakaran
Api
Tidak terkendali
Kebakaran
Segitiga Api Tetrahedron Api
Panas Panas
Radikal
I
RANTA
I
OKSIG
EN REAKS
KIMIA
BAHAN BAKAR
I
OKSI RANTA
I
G EN REAKS
KIMIA
I
OKSI RANTA
I
G EN REAKS
KIMIA
BREAKING CHAIN REACTION
MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA
BAHAN BAKAR
AI
RANT I
S
OKSI
G REAK
EN
KIMIA
K3
1970 Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan
PENANGGUL memadamkan kebakaran,
A •
•
mencegah, mengurangi peledakan
memberikan kesempatan
NGAN UU NO 1 TH 1970
jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
KEBAKARAN • pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran
14
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
2. Penunjukan Ahli K3 - Tempat kerja yang mempekerjakan tenaga kerja ≥ 100 orang
- Mempekerjakan tenaga kerja < 100 orang tetapi menggunakan bahan,
Permenaker No. Per .
proses, instalasi yang mempunyai resiko besar terjadi
02/MEN/1992
peledakan,kebakaran, keracunan dan penyinaran RA
3. Penerapan SMK3 suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
PP No. 50 tahun 2012 melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi
- PENETAPAN KEBIJAKAN K3
- PERENCANAAN K3
- PELAKSANAAN RENCANA K3
- PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3
- PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA K3
3. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Kriteria bahan kimia berbahaya terdiri dari:
di Tempat Kerja a. Bahan beracun;
Kepmenaker No.187/MEN/1999 b. Bahan sangat beracun;
c. Cairan mudah terbakar;
d. Cairan sangat mudah terbakar;
e. Gas mudah terbakar;
f. Bahan mudah meledak;
g. Bahan reaktif;
h. Bahan oksidator.
Pengendalian bahan kimia berbahaya meliputi :
•penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) dan label;
•penunjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.
UNJUK KERJA K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
2. Instalasi alarm kebakaran automatik (1)Detektor harus dipasang pada bagian bangunan kecuali
Permenaker No. Per . 02/MEN/1983 apabila bagian bangunan
tersebut telah dilindungi dengan sistem pemadam kebakaran
automatik.
(2) Apabila detektor-detektor dipasang dalam suatu ruangan
aman yang tahan api (strong
room), maka detektor-detektor tersebut harus memiliki
kelompok alarm yang terpisah
atau harus terpasang dengan alat yang dapat mengindikasi
sendiri yang dipasang
diluar ruangan tersebut.
(3) Setiap ruangan harus dilindungi secara tersendiri dan
apabila suatu ruangan terbagi
oleh dinding pemisah atau rak yang mempunyai celah 30 (tiga
puluh) cm kurang dari
langit-langit atau dari balok melintang harus dilindungi secara
sendiri sendiri.
(4) Barang-barang dilarang untuk disusun menumpuk seolah-
olah membagi ruangan,
kecuali untuk ruang demikian telah diberikan perlindungan
secara terpisah.
UNJUK KERJA K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
3. Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada
pada bangunan gedung dan lingkungan bangunan gedung dan lingkungan meliputi :
a. ketentuan umum;
Permen PU No. 26/PRT/M/2008
b. akses dan pasokan air untuk pemadaman
kebakaran;
c. sarana penyelamatan;
d. sistem proteksi kebakaran pasif;
e. sistem proteksi kebakaran aktif;
f. utilitas bangunan gedung;
g. pencegahan kebakaran pada bangunan
gedung;
h. pengelolaan sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung; dan
i. pengawasan dan pengendalian.
4. Panduan Pemasangan sistem hidran untuk Sistem hidrant gedung dan halaman terdiri dari :
pencegahan bahaya kebakaran pada a.Komponen Hidran
bangunan rumah dan gedung. b.Persediaan air
Standart Konstruksi Bangunan Indonesia c.Pompa
(SKBI) -3.4.5.3- 1987 d.Perpipaan.
bahwa kebakaran di
tempat kerja berakibat
sangat merugikan baik bahwa untuk
bagi perusahaan, pekerja menanggulangi kebakaran di
maupun kepentingan tempat kerja, diperlukan
pembangunan nasional, adanya pralatan proteksi
kebakaran yang memadai,
oleh karena itu perlu petugas penanggulangan
ditanggulangi yang ditunjuk khusus untuk bahwa agar petugas
itu, serta dilaksanakannya penanggulangan
prosedur penanggulangan kebakaran di tempat kerja
keadaan darurat; dapat melaksanakan
tugasnya secara efektif
Ruang lingkup
TERDIRI DARI 17 PASAL DAN VI BAB
PEMBENTUKAN UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENGAWASAN
LAMPIRAN I
DAFTAR JENIS TEMPAT KERJA
BERDASARKAN KLASIFIKASI POTENSI
BAHAYA KEBAKARAN
LAMPIRAN II
KURIKULUM DAN SILABI KURSUS TEKNIS
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DEFINISI
PASAL 1
a. Informasi tentang
a. Pengendalian setiap sumber potensi
f.Memiliki buku rencana
bahaya kebakaran
bentuk energi; penanggulangan keadaan dan cara
b. Penyediaan sarana kebakaran, bagi tempat pencegahannya;
deteksi, alarm, kerja yang b. Jenis, cara
pemadam kebakaran mempekerjakan lebih dari pemeliharaan dan
dan sarana evakuasi; 50 (lima puluh) orang penggunaan sarana
c. Pengendalian tenaga kerja dan atau proteksi kebakaran di
penyebaran asap, tempat kerja yang tempat kerja;
panas dan gas; c. Prosedur pelaksanaan
berpotensi bahaya
pekerjaan berkaitan
(Sesuai Peraturan Perundangan) kebakaran sedang dengan pencegahan
dan berat. bahaya kebakaran;
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja; d. Prosedur dalam
>>>>>>pada Bab 2 menghadapi keadaan
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran darurat bahaya
secara berkala kebakaran.
Pasal 3
Regu
penanggulangan
Unit kebakaran
penanggulangan
kebakaran
Koordinator unit
penanggulangan
kebakaran;
Ahli K3 spesialis
penanggulangan
kebakaran sebagai
penanggungjawab
teknis
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
PERAN
KEBAKARAN
……….2/25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 7
Petugas peran
kebakaran
a. mengidentifikasi dan
melaporkan tentang adanya
faktor yang dapat
menimbulkan bahaya
kebakaran; a. sehat jasmani dan rohani;
b. memadamkan kebakaran b. pendidikan minimal SLTP;
pada tahap awal; c. telah mengikuti kursus teknis
c. mengarahkan evakuasi orang penanggulangan kebakaran
dan barang; tingkat dasar I.
d. mengadakan koordinasi
dengan instansi terkait;
e. mengamankan lokasi
kebakaran.
TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 8 ayat 1
Regu
penanggulangan
kebakaran
a. memimpin penanggulangan
kebakaran sebelum a. sehat jasmani dan rohani;
mendapat bantuan dari b. pendidikan minimal SLTA;
instansi yang berwenang; c. bekerja pada perusahaan
b. menyusun program kerja yang bersangkutan dengan
dan kegiatan tentang cara masa kerja minimal 5 tahun;
penanggulangan kebakaran; d. telah mengikuti kursus
c. mengusulkan anggaran, teknis penanggulangan
sarana dan fasilitas kebakaran tingkat dasar I,
penanggulangan kebakaran tingkat dasar II dan tingkat
kepada pengurus. Ahli K3 Pratama.
TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 10
Ahli K3 spesialis
penanggulangan
kebakaran
Pasal 12
Kursus teknik penanggulangan kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 ayat (2), padal 8 ayat (2), pasal
9 ayat 92), dan pasal 10 ayat (2) harus sesuai kurikulum
dan silabi sebagaimanan tercantum dalam lampiran II
Keputusan Menteri ini.
43
Pasal 13
2.Serifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanda tangani oleh Menteri
atau pejabat yang ditunjuk.
Pasal 14
44
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
45
KELUAR KELUAR
EXIT EXIT
1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang aman untuk
digunakan pada waktu keadaan darurat
2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing masing tanpa
dibantu orang lain
TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA
Syarat sarana Evakuasi
Aman sementara, terjamin kedap asap
dan panas;
Pintu Tidak dikunci;
Tidak terhalang oleh benda apapun;
Memiliki lampu darurat;
Bukaan pintu kearah pelarian;
Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
Ada petunjuk arah yang dapat dilihat
dalam keadaan gelap.
TEMPAT BERHIMPUN
SEMENTARA
(MUSTER POINT)
Tempat yang relatif jauh dari bangunan.
NORMA
1. Mengidentifikasi bahaya &STANDAR
• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas • Menghitung,
/Ahli K3
•ENERGI
•PROSES • Mengukur
SAFE
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER
3. Kendalikan
2. Menilai Risiko
Siklus Peningkatan K3
Norma,
Standar, Pengawasan
& Riksa Uji
Objek K3 ANALISIS
Prosedur
Kriteria
Temuan
Tindakan
hukum
Kajian
Laporan
Pimpinan
Menteri /
unit
Dirjen pengawasan
02/19/23 51
NORMA K3 PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Proses
OBYEK
PENGAWASAN K3
AMAN
????? Sistem proteksi
HANDAL
Identifikasi
– KLUI
• Analisa Risiko
Data dan informasi :
konstruksi bangunan, sifat dan
jumlah penghuni, proses (Hasil
Produksi, bahan baku, Dokumentasi
penunjang, peralatan, mesin, Legalitas
proses dan kondisi lingkungan,
○ Gambar Bangunan (Layout), Sertifikasi
○ Diagram Proses (Flow Proses
Diagram, Piping Instrument Diagram)
Pengendalian Risiko
Obyek Pengawasan K3
Penanggulangan Kebakaran
Tempat Kerja
Sistem Proteksi Kebakaran
• Manajemen Penanggulangan Kebakaran
• Pabrik Pembuat
• Jasa layanan
Siklus K3
Penanggulangan Kebakaran
(5) Identifikasi
(2) Identifikasi Prog. Pencegahan
(7) Review
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi Kebakaran
potensi yg dpt keefektifan
Hazard material metoda paparan dampak
menimbulkan usaha yang
sumber panas kejadian
kebakaran sedang berjalan
(6) Identifikasi
Peralatan Sistem
Kebakaran
(12) Management
review
(9) Susun program
Inspeksi berkala
(8) Susun rencana /
(11) Audit program perbaikan