Kebakaran
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 2 ayat (2)
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 50/2012, SMK3
MANAJEMEN
K3 KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA
Ox
at
yg
He
en
Flash Point
Fuel
Fire Point Flammable Range
Auto Ignition Temp
TITIK NYALA
(FLASH POINT)
Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar), cukup
mengeluarkan uap & menyala (terbakar sekejab) bila diberi sumber
panas yang cukup
TITIK BAKAR
(FIRE POINT)
Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar) cukup untuk
mengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus menerus) bila diberi
sumber panas.
SUHU PENYALAAN SENDIRI
(AUTO IGNATION TEMPERATURE)
Suhu dimana suatu zat dapat menyala dengan sendirinya tanpa
terkena langsung sumber nyala api. Pengertian ini adalah dimana
zat tersebut mendapat suhu yang tertinggi sehingga dia akan
menyala dengan sendirinya.
DAERAH BISA TERBAKAR (FLAMMABLE RANGE )
Daerah miskin
Daerah kaya
gasoline
“Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran antara uap bahan
bakar dengan udara yang dapat terbakar/menyala bila dikenai atau diberi
sumber api”
BAHAN BAKAR
N TAI
OKS RA
IG EN E AKSI
R A
KIMI
INTENSITAS
Fenomena Kebakaran
Flashover
3 - 10 menit
STEDY
TH Fully development fires
W
DE
O
(600-1000 o C)
GR
CA
Y
Initiation
TIME
Source
Energy
The Potential Effect of Fire on People and Property
Temperature
Carbon
Dioxide Pe
r
Pa ilak
ni u
k
- Cooling / Pendinginan
- Smothering / Penyelimutan
- Starvation / Stop Supply
- Breaking Chain Reaction /
Memutus Reaksi Kimia
BAHAN BAKAR COOLING/
PENDINGINAN
I
OKS RANTA
I
IG EN REAKS
KIMIA
BAHAN BAKAR
NTAI
OKSI RA SI
G EN A K
RE IA
KIM
BAHAN BAKAR
A NTAI
OKSI R
G EN EA KSI
R A
KIMI
A N TAI
R
OKSI SI
G EN REAK
KIMIA
N
Nama produk
Identifikasi bahaya
Tanda bahaya / artinya
Resiko dan pengendaliannya
Tindakan pencegahan
Labeling
PENYEDIAAN SARANA DETEKSI, ALARM, PEMADAM
KEBAKARAN DAN SARANA EVAKUASI;
Pasal 2 ayat (2) huruf b. Kepmen 186/99
A PA R
( Alat Pemadam Api Ringan )
SARANA DETEKSI & ALARM
Sistem sprinkler otomatis :
sprinkler terletak di langit – langit plafond atau
dapat diletakkan di dinding
07/05/2023 Created by ganjar budiarto 30
07/05/2023 Created by ganjar budiarto 31
SPRINGLER
53o C
141o C
68o C
182o C
79o C
201o C
260o C
93o C
EMERGENCY EXIT
EXIT
Syarat Sarana Evakuasi
ALARM
PEMBENTUKAN UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
MEMPERHATIKAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN ATAU
KLASIFIKASI TINGKAT POTENSI BAHAYA;
Pasal 3 & 4. Kepmen 186/99
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
TUGAS:
TUGAS:
TUGAS:
e. memadamkan kebakaran;
f. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
g. mengadakan koordinasi dengan instansi
terkait;
h. memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan;
i. mengamankan seluruh lokasi tempet kerja;
j. melakukan koordinasi seluruh petugas
peran kebakaran.
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS:
memimpin penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;
menyusun program kerja atau kegiatan
penanggulangan kebakaran
mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kepada pengurus;
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS:
membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang penanggulangan
kebakaran;
memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat
yang ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
merahasiakan segala keterangan tentang rahasia
perusahaan atau instansi yang didapat
berhubungan dengan jabatannya;;
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS:
memimpin penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;
menyusun program kerja atau kegiatan
penanggulangan kebakaran
mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kepada pengurus;
mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
DAFTAR JENIS TEMPAT KERJA BERDASARKAN
KLASIFIKASI POTENSI BAHAYA
Lampiran I. Kepmen 186/99
Berisi Mengenai :
1 • Informasi tentang sumber potensi bahaya
kebakaran & cara penanggulanganya/
pencegahannya.
2 • Jenis, cara pemeliharaan & penggunaan.
sarana proteksi kebakaran di tempat kerja
3 • Prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan
dengan pencegahan bahaya kebakaran.
4 • Prosedur dalam menghadapi keadaan
darurat kebakaran.
ALAT PEMADAM API RINGAN
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU
ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA
KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL
Syarat APAR
Dilarang memasang Apar berlubang atau cacat karena
karat
Ditempatkan/digantung dgn konstruksi yang kuat
Ditempatkan dalam lemari atau box yang tidak dikunci
Lemari dikunci dg kaca aman (safety glass) tebal max.
2mm lebar disesuaikan dg besar apar, mudah
dikeluarkan.
Ditempatkan pada ketinggian 1.2 m dari lantai
Diatas lantai min. 15 cm (untuk CO2 atau Dry Chemical)
Suhu ruangan tidak boleh lebih 49oC atau -44 oC kecuali
dibuat khusus.
APAR di alam terbuka gunakan tutup pengaman.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per. 04/MEN/ 1980, ketentuan-ketentuan pemasangan APAR
adalah sebagai berikut :
(4) Penempatan antara alat pemadam api yang satu dengn lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
(5) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.
(6) Dilarang memasang dan menggunakan alat pemadam api ringan yang
didapati sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.
(10) Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman (safety glass)
harus disesuaikan dengan besarnya alat pemadam api
ringan yang ada dalam lemari atau peti (box) sehingga
mudah dikeluarkan.
(11) Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian
rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada
pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai kecuali jenis
CO2 dan tepung kimia kering (dry chemical) dapat
ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar
alat pemadam api ringan tidak kurang dari 15 cm dari
permukaan lantai.
(12) Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam
ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49oC atau turun
sampai 44oC kecuali apabila alat pemadam api ringan
tersebut dibuat khusus unutk suhu diluar batas tersebut.
(13) Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka
harus dilindungi dengan tutup pengaman.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.
04/MEN/ 1980 setiap APAR harus diperiksa 2 ( dua ) kali dalam
setahun, yaitu:
(b) Bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh cacat termasuk handel
dan label harus selalu dalam keadaan baik.
(c) Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang
terpasang tidak boleh retak atau menunjukkkan tanda-tanda rusak.
(2) Pemeriksaan dalam jangka 12 bulan.
Untuk pemeriksaan dalam jangka 12 bulan sekali dilakukan seperti :
(a) Isi alat pemadam api harus sampai batas permukaan yang telah
ditentukan.
(b) Pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak
boleh tersumbat atau buntu.
(c) Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak, dan saluran
penyemprotan tidak boleh tersumbat.
(d) Gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik.
(e) Bagian dalam dari alat pemadam api tidak boleh berlubang atau
cacat karena karat.
(f) Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan
kapasitasnya.
1. Untuk setiap alat pemadam api ringan dilakukan percobaan secara berkala
dengan jangka waktu tidak melebihi 5 (lima) tahun sekali dan harus kuat
menahan tekanan coba selama 30 (tiga puluh) detik.
2. Untuk alat pemadam api jenis busa dan cairan harus tahan terhadap tekanan
coba sebesar 20 kg per cm2.
3. Untuk alat pemadam api ringan jenis Carbon Dioxida (CO2) harus dilakukan
percobaan tekan dengan syarat:
c. jarak tidak boleh dari 10 tahun dan untuk percobaan kedua tidak lebih dari 10
tahun dan untuk percobaan tekan selanjutnya tidak boleh lebih dari 5 tahun.
Setiap tabung alat pemadam api ringan harus diisi kembali
dengan cara:
NaHCO3
Jarak semprotan 4 s/d 9 m
POWDER
FOAM
HALON
KLASIFIKASI KEBAKARAN
NFPA/PERMENAKER No. 04/MEN/1980
KLAS “A”
Kebakaran bahan padat kecuali logam A
KLAS “B”
Kebakaran bahan cair dan gas B
KLAS “C”
Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan C
KLAS “D” D
Kebakaran logam
80
07/05/2023
KLASIFIKASI KEBAKARAN
Ref : Permenaker 04/80
Combustible
A Material
Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment
D Metals
ABC
A B C
Multi Purpose
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as
Clean
Air Busa Powder
Kl
Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B Bahan gas X X VV V *)
Keterangan :
Ke lidah api
Sumber dasar api
LOGO
LOGO
DISKUSI KELOMPOK
LOGO
KASUS I
Kondisi/Sumber Potensi Bahaya Rekomendasi
LOGO
KASUS Ii
Kondisi/Sumber Potensi Bahaya Rekomendasi
LOGO
Sekian &
Terimakasih
Powerpoint Templates
Page 92