Anda di halaman 1dari 24

Sosialisasi Bahaya Kebakaran

Di Rumah & Pencegahannya


Bontang, 02 Juli 2017

Program CSR PT. Kaltim Nitrate Indonesia


Dalam Rangka Memperingati Bulan Keselamatan & Kesehatan Kerja Nasional
Tahun 2017
Latar Belakang & Tujuan
Latar belakang dari sosialisasi ini adalah Kita
sering mendengar berita-berita di media cetak
maupun elektronik mengenai terjadinya kebakaran
disebuah pemukiman penduduk, dan terjadinya
kebakaran tersebut diantaranya disebabkan oleh
konsleting listrik & kompor. Pada kesempatan ini
kita akan lebih berbicara pada kebakaran yang
disebabkan oleh kompor terbakar.

Dan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk


memberikan pengetahuan kepada peserta tentang
bahaya kebakaran yang disebabkan oleh kompor
terbakar dan bagaimana cara pencegahannya
guna menghindari terjadinya kebakaran tersebut.
Pengertian
Apa itu API?
Api adalah suatu proses kimia yaitu oksidasi
secara cepat yang menghasilkan panas dan
cahaya.
Apa itu Kebakaran?
Kebakaran adalah api yang tidak terkontrol
dan tidak dikehendaki yang dapat
menimbulkan kerugian materi dan bahkan
bisa menimbulkan korban jiwa serta
kerusakan lingkungan.
Api & Unsur Pembentukannya
Hampir semua kejadian di Dunia ini selalu bertumpu pada
Hukum sebab dan akibat, begitu juga dengan kejadian KEBAKARAN.
Dan KEBAKARAN itu sendiri disebabkan oleh adanya 3 unsur yang
bergabung menjadi satu dalam proporsi yang seimbang atau biasa disebut
dengan SEGITIGA API, dan ketiga unsur itu adalah :
1. Bahan bakar : Cair (minyak tanah, bensin dll.), Gas
(LNG, LPG, dll.), Padat (kertas, kayu, kain dll.).
2. Panas (sumber penyalaan) : Api terbuka, Permukaan
panas, Percikan dan lelehan, Gesekan logam, Energi
Listrik, Gas bertekanan.
3. Udara (Oksigen) ; minimal 16%
Klasifikasi Kebakaran
Menurut NFPA (National Fire Protection Assosiation) dan juga PERMENAKER No.
04 Tahu 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :
Kelas A : Kebakaran yang terjadi pada bahan atau benda padat (bukan
logam) seperti ; kayu, kertas, karet, plastic dsb.
Kelas B : Kebakaran yang terjadi pada bahan atau benda cair dan gas
yang mudah terbakar seperti ; minyak tanah, bensin, gas LPG dsb.
Kelas C : Kebakaran yang melibatkan alat-alat listrik seperti ; stop
kontak, kompor listrik, komputer, generator dsb.
Kelas D : Kebakaran yang terjadi pada bahan logam seperti ;
magnesium, alumunium, natrium, zinc dsb.
Prinsip & Teknik Pemadaman Kebakaran
Berdasarkan Teori Segitga Api maka prinsip teknik pemadaman
kebakaran adalah dengan menghilangkan pencampuran ketiga unsur
penyebab kebakaran (bahan bakar, panas, udara), atau dengan
menghentikan proses pembakaran dengan memutus rantai reaksi.
Prinsip itu dapat dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut :
1. Cooling (Pendinginan)
2. Smothering (Penyelimutan)
3. Stravation (Memisahkan bahan yang dapat terbakar)
4. Breaking Chain Reaction (Memutus reaksi rantai kimia)
COOLING (PENDINGINAN)
BAHAN BAKAR

I
RANTA
I
OKSIG
EN REAKS
KIMIA

Memadamkan api
dengan air
SMOTHERING (MENGISOLASI OKSIGEN)

BAHAN BAKAR

I
OKSI
G RANTA
EN I
REAKS
KIMIA

Menutup drum yang


terbakar
STARVATION (MENUTUP SUPLAI
BAHAN BAKAR)
BAHAN BAKAR

I
OKSI RANTA
I
GEN REAKS
KIMIA

Menutup kran/ katup pada


tangki yang terbakar
BREAKING CHAIN REACTION
(MEMUTUSKAN RANTAI REAKSI KIMIA)
BAHAN BAKAR

A N TAI
R
OKSIG
EA K SI
EN R
KIMIA

Memadamkan Api dengan APAR jenis


Karbon Diokasia (CO2)
Hal-hal yang Menjadi Penyebab
Kebakaran Di Rumah
Bencana kebakaran yang sering kali melanda beberapa tempat
di Indonesia terutama di kota-kota dengan kepadatan rumah
yang cukup tinggi. Dan hal-hal yang menjadi penyebab
kebakaran tersebut adalah :
1. Instalasi listrik
Hampir di setiap kejadian kebakaran hal yang menjadi pemicu
kebakaran adalah hubungan pendek atau konsleting listrik, beberapa
peralatan listrik yang rentan terhadap hubungan pendek di antaranya
adalah : Kabel listrik, Steker dan stopkontak, Kabel penghubung alat
elektronik/ alat listrik, Saklar, MCB dll.
Hal-hal yang Menjadi Penyebab
Kebakaran Di Rumah
2. Kompor gas
Hampir semua masyarakat Indonesia sudah menggunakan kompor gas
untuk keperluan, dan karena penggunaannya termasuk hal baru bagi
sebagian penduduknya maka banyak yang kurang paham tentang tata
cara pemasangan dan penggunaan yang aman untuk pemakaian di
rumah. Hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya kebebakaran oleh
kompor gas adalah adanya kebocoran gas pada instalasi tabung ke
selang sampai ke kompor seperti penjelasan di bawah ini :
1) Karet /seal pada mulut tabung gas yang longgar sehingga adanya
gas yang keluar dari sela-sela leher tabung dan regulator yang
terpasang pada tabung.
Hal-hal yang Menjadi Penyebab
Kebakaran Di Rumah
2) Selang yang bocor akibat gigitan tikus atau retak/belah akibat usia selang
yang sudah lama.
3) Sabuk/gesper pengikat selang longgar.
4) Komponen penyalur gas pada kompor mengalami penurunan kualitas
sehingga ada pipa yang bocor oleh karat.
3. Kelalaian dalam menggunakan peralatan rumah tangga
5) Hal yang sering terjadi adalah pada saat melakukan kegiatan memasak di
dapur, misalnya meninggalkan bahan makanan yang sedang digoreng
dalam jangka waktu lama sehingga selain membuat bahan makanan
tersebut menjadi gosong tetapi membuat minyak goreng menjadi sangat
panas sehingga memancing api dari kompor untuk naik ke penggorengan
yang akhirnya terbentuklah api yang menyala besar di atas penggorengan
Hal-hal yang Menjadi Penyebab
Kebakaran Di Rumah
2) contoh lainnya adalah memasukkan wadah yang berbahan logam ke dalam
oven Microwave, hal tersebut dapat memicu percikan api di dalam
microwave sehingga kemungkinan oven microwave akan terbakar.
3) Ada juga kebakaran yang diakibatkan oleh api kecil seperti oleh obat
nyamuk bakar atau pntg rokok. misalnya penempatan obat nyamuk bakar
pada tempat yang dekat dengan bahan yang mudah terbakar seperti kasur
atau bantal guling dan membuang puntug rokok sembarangan.
4) Selain orang dewasa ternyata anak kecil atau balita pun dapat menjadi
penyebab kebakaran, akibat kelalaian orang tua atau pengasuhnya
sehingga anak dibiarkan bermain dengan benda-benda yang berbahaya.
Jauhkanlah barang-barang yang dapat menimbulkan api dari anak-anak
misalnya korek api dan lilin yang menyala, atau jagalah anak anda agar
tidak bermain dekat dengan sumber api seperti kompor atau lampu minyak
yang sedang menyala.
Tips Mencegah Bahaya Kebakaran
Akibat Konsleting Listrik
Instalasi listrik harus sesuai dg Standar SNI/ PLN (PUIL-2011).
Jangan menumpuk steker atau colokan listrik terlalu byk pd satu sumber listrik, karena
sambungan seperti itu akn terus menerus menumpuk panas yg akhirnya dapat
mengakibatkan korsleting listrik.
Gunakan material listrik seperti kabel, saklar, stop kontak, steker yang telah terjamin
kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia)
Gunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan
dilebihkan atau dikurangi.
Jika sekring putus jangan menyambung dengan serabut kawat yang bukan fungsinya
karena setiap sekring telah diukur kemampuan menerima beban tertentu
Gunakan jenis dan ukuran kabel sesuai peruntukan dan kapasitas hantar arusnya
Tips Mencegah Bahaya Kebakaran
Akibat Konsleting Listrik
Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi isolasi pembungkus kabel, bila
ada isolasi yg terkupas atau telah menipis agar segera dilakukan penggantian
Bila terjadi kebakaran akibat korsleting listrik akibat pengaman Mini Circuit breaker
(MCB) tidak berfungsi dgn baik, matikan segera listrik dari kWh meter. Jangan
menyiram sumber kebakaran dengan air bila masih ada arus listrik.
Percayakan pemasangan instalasi rumah/ bangunan anda pada instalatir yg terdaftar
sbg anggota AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) & terdaftar di PLN. Secara
legal instalatir mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan instalasi.
Hindari pemakaian listrik secara “ILEGAL” karena disamping membahayakan
keselamatan jiwa, tindakan itu jg tergolong tindak kejahatan yg dipidanakan.
Cara Menggunakan LPG yang Aman & Benar
1. Gunakan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator dan selang) sesuai Standard Nasional Indonesia
(SNI).
2. Kompor dan tabung LPG ditempatkan di tempat yang datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi
udara yang baik.
3. Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor.
4. Tabung LPG diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan harus diupayakan tidak
terpapar panas.
5. Pasang regulator pada katup tabung LPG (posisi knob regulator mengarah ke bawah). Pastikan
regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung LPG.
6. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk.
7. Periksa kemungkinan kebocoran gas LPG dari tabung, kompor, selang maupun regulatornya dengan
cara membasuh dengan air sabun pada bagian-­bagian rawan kebocoran (sambungan regulator
dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor). Apabila terjadi kebocoran akan
terjadi gelembung-­gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas LPG.
Merawat Kompor Gas LPG
1. Tabung ELPIJI :
 Tabung harus dalam posisi berdiri.
 Tabung gas tidak boleh terkena langsung dengan sinar matahari atau sumber panas
lain.
 Tabung tidak boleh dilempar atau digelindingkan.
 Hindari dari nyala api yang terbuka (lampu minyak, rokok).
 Tabung harus disimpan pada tempat yang kering, tidak basah dan tidak diperkirakan
menimbulkan korosi.
 Valve pada tabung harus dirawat dengan baik dan jangan diganggu.
 Rubber seal harus selalu ada.
 Pastikan ketika membeli tabung masih terpasang seal cap. Plastik pembungkus
valve.
Merawat Kompor Gas LPG
2. Selang :
 Hindari dari gigitan hewan, seperti tikus, sayatan benda tajam ataupun
terkena nyala api.
 Jangan sampai letak selang tertindih terlipat.
 Harus dibersihkan dari sisa-sisa makanan yang tertumpah agar tidak
menarik tikus.
 Lakukan pemeriksaan harian pada selang untuk mengetahui
kebocoran.
Merawat Kompor Gas LPG
3. Klem/ Cincin Pengaman :
 Pastikan benar-benar erat pemasangan klem pada sambungan selang
dengan kompor dan antara selang dengan regulator untuk menghindari
kebocoran.
4. Kompor Gas :
 Selalu dibersihkan secara rutin secara harian.
 Jangan menggunakan kompor minyak tanah secara bersamaan
dengan penggunaan kompor gas terutama pada saat pemasangan
regulator.
Mengatasi Terjadinya Kebocoran Gas Pada
Tabung LPG DI Rumah
Ada beberapa cara untuk mengatasi kebocoran tabung gas LPG di rumah Anda, apabila kita
mencium adanya bau yang sangat menyengat di dapur maka tindakan yang harus kita ambil
adalah sebagai berikut :
1. Periksalah bagian-bagian dari kompor dan tabung gas Anda ;Kebocoran dapat disebabkan
karena kompor tidak tertutup rapat, selang bocor, sambungan selang atau kompor tidak rapat,
atau regulator tidak bekerja dengan baik.
2. Jangan panik jika Anda mencium bau gas yang menyengat tersebut ; Segeralah buka pintu
dan jendela. Lalu, cabut regulator yang terpasang dan matikan keran kompor. Hindari
menyalakan lilin, korek api, rokok, ataupun saklar listrik karena dapat menimbulkan percikan
api.
3. Apabila kebocoran gas terjadi pada tabung, segera bawa tabung ke tempat aman dengan
udara yan terbuka dan selimuti tabung menggunakan karung goni/ handuk basah agar gas
tidak menyebar kemana-mana.
4. Apabila api kompor terlanjur menyala, JANGAN PANIK!!! Matikan keran aliran gas ke kompor
kemudian selimuti kompor yang menyala menggunakan karung goni/ handuk basah
Mengatasi Api Minyak Sayur yg Terbakar
Jika kebakaran terjadi di dapur ;
JANGAN PANIK, pelajari situasi apakah kebakaran masih bisa
ditangani sendiri. Jika bisa, ingat pada kasus kebakaran minyak,
JANGAN PERNAH MENYIRAM API DENGAN AIR!!! Karena air
yang anda siram justru dapat membantu api menyebar dengan
cepat. Gunakan handuk, serbet atau karung goni yang dibasahi
dengan air, lalu tutup (isolasi) nyala api tersebut. Pastikan api
padam dengan sempurna sebelum meninggalkan tempat.
Sekian & Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai