KELAS K3-4C
NRP 0520040092
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana dan bahaya membawa dampak negatif dalam kehidupan,
karena kehadiran suatu bencana dapat mengganggu kegiatan
manusia selama periode waktu tertentu. Di tempat kerja, definisi
bencana telah bergeser menjadi keadaan darurat. Hal tersebut
dikarenakan definisi bencana lebih mengarahkan persepsi orang ke
arah bencana alam, sedangkan di tempat kerja bencana sangat
beragam tidak hanya bencana alam saja (Septiadi, 2008). Di segala
hal dengan salah satu contohnya diarea rumah penduduk, api sangat
berguna bagi masyarakat dalam berbagai kegiatan. Namun terkadang
api juga dapat menimbulkan kebakaran jika penggunaannya
menyalahi aturan atau terdapat kegagalan fungsi pada alat rumah
tangga.
Kebakaran dapat ditimbulkan akibat kesalahan atau perilaku tidak
aman dari manusia (unsafe action) dan kondisi dari rumah, bahan
maupun peralatannya (unsafe condition). Kebakaran dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar, seperti cidera, kematian,
dan kerusakan asset atau material. Untuk melakukan upaya
menanggulangi hal tersebut salah satunya sebelum hal itu terjadi
dapat diantisipasi denga cara mengukur suhu mesin atau alat yang
sedang bekerja tersebut. Alat untuk mengukur suhu salah satunya
adalah infrared thermal. Sehingga kami melakukan sebuah praktikum
untuk mengetahui bagaimana cara kerja serta mengetahui berapa
celcius dari sumber panas yang tengah diukur.
3. Oksigen (oxygen)
Sumber oksigen adalah dari udara, dimana
dibutuhkan paling sedikit sekitar 15% volume oksigen
dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di
dalam atmosfir kita mengandung 21% volume oksigen.
Ada beberapa bahan bakar yang mempunyai cukup
banyak kandungan oksigen yang dapat mendukung
terjadinya pembakaran
2.2 Kebakaran
2.2.1 Definisi Kebakaran
Kebakaran merupakan suatu bencana dimana api yang
semula bersahabat (api kecil) menjadi tidak terkendali dan mulai
membakar segala sesuatu yang ada didekatnya (api besar).
Kebakaran dapat terjadi karena hubungan arus pendek listrik,
kompor yang meledak, dan lain-lain. Bencanan kebakaran ini
akan dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, baik itu
kerugian yang bersifat material maupun kerugian immaterial.
a. Kebakaran kelas A
Kebakaran kelas ini disebabkan oleh benda padat yang
mudah terbakar seperti kayu, kain, kertas, dan plastik.
b. Kebakaran kelas B
Kebakaran kelas ini disebabkan oleh benda cair atau gas
yang mudah terbakar seperti bensin, cat, thinner, gas
LPG, dan gas LNG.
c. Kebakaran kelas C
Kebakaran kelas ini disebabkan oleh penggunaan
komponen elektrik (listrik) seperti televisi, kulkas, instalasi
listrik, dan sebagainya.
d. Kebakaran kelas D
Kebakaran kelas ini disebabkan oleh benda metal yang
mudah terbakar seperti potassium, sodium, aluminium,
dan magnesium.
b. Pembatasan oksigen
Kebakaran dapat dihentikan dengan cara mengurangi suplai
oksigen, sehingga api dapat padam. Teknik ini biasa disebut
dengan smothering. Contohnya adalah ketika memadamkan
minyak yang terbakar di penggorengan dengan cara menutup
penggorengan tersebut dengan bahan pemisah. Cara ini
merupakan yang paling mudah untuk memadamkan api
4.2 Pembahasan
Praktikum Infrared Thermal di Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya menggunakan alat thermoinfrared dengan Panel
MDP pada Bengkel Sheet Metal dan Panel MDP Direktorat
Lantai 1 sebagai objek praktikumnya.
1. Sebelum melakukan pengukuran suhu, maka diperlukan
objek untuk di teliti. Dalam praktikum ini, objek yang
digunakan adalah Panel MDP pada Bengkel Sheet Metal
PPNS.