2017
HSE DEPARTEMENT
The Potential Effect of Fire on People and Property
Temperature
Smoke
Carbon
Monoxide
Carbon
Dioxide Pe
ril
Pa a k
ni u
k
Oxygen
Pasal 3 ayat (1).
DASAR HUKUM Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat
K3
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
PENANGGULANGAN • memberikan kesempatan
KEBAKARAN jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
UU NO 1 TH 1970 Pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran
1. PENGENDALIAN SEGALA
PRINSIP BENTUK ENERGI
K3
???? SOURCE ENERGY ????
AKTIF
® ALARM
® APAR
® SPRINKLER
® HYDRANT
PASSIF
® MEANS OF ESCAPE
® KOMPARTEMEN
® SMOKE CONTROL
® FIRE DAMPER
® FIRE RETARDANT/TREATMENT
Phenomena kebakaran
INTENSITAS
Flashover
3 - 10 menit
STEDY
H T
OW
Fully development fires
DE
GR
(600-1000 o C)
CA
Initiation
Y
TIME
Source
Energy
PRE FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
Lapis II
Fire Men Lapis IV
Dinas Pemadam
ALAT PEMADAM API
RINGAN
Portable Fire Extinguisher
ALAT PEMADAM API RINGAN
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Penempatan
Perencanaan tepat
Petugas
kompeten
Pengadaan
Sertifikat
Kebijakan
Fire risk
Assessment
•Efektif
Jenis dan •Aman
Pemeliharaan ukuran •Tidak Merusak
teratur tepat
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
WATER
POWDER
FOAM
CO2
Prinsip
PEMADAMAN Dilution
Udara
Smothering
Starving Cooling
API
Bahan bakar Heat
KEGAGALAN APAR
WATER
HALON
POWDER
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
• tidak trampil
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80
A
Combustible
Material
Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment
ABC D Metals
A B C
Multi Purpose
KEGAGALAN APAR
WATER
POWDER
CO2
Jenis media tidak sesuai
Klasifikasi api/kebakaran
FOAM
Setiap jenis media pemadam masing-
masing memiliki keunggulan dan
kekurangan, bahkan dapat membahayakan
bagi petugas atau justru memperbesar api
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
i
kas
Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
ifi
as
Clean
Air Busa Powder
Kl
Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)
Keterangan :
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
25
Nomor Telepon Penting
0811-8696-660
Nomor – nomor penting ini sudah dipasang pada papan –
papan pengumuman di seluruh area pabrik
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
26
Langkah 2: Periksa Keselamatan Anda Sebelum Memadamkan
Api
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
27
Langkah 3: Menilai Api
Anda harus menilai inti api dan bagian mana yang harus dipadamkan terlebih dahulu,
Sebuah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sangat berguna dan berharga dalam
memadamkan api pada awal-awal untuk menghindari risiko kebakaran yang lebih besar.
Namun ketika api telah terlampau besar perlengkapan pemadam yang lebih besar lebih
dibutuhkan. Pemadam jenis trolly atau hydrant yang ditangani profesional/petugas
pemadam akan lebih tepat. Gunakan insting Anda kapan Anda sebaiknya mundur dan
mengutamakan keselematan Anda.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
28
Langkah 4: Periksa jenis pemadam
• Kelas C: ini cocok untuk kebakaran listrik yang disebabkan
oleh peralatan, peralatan listrik dan box panel. Hal ini dapat
berisi baik halon atau CO2. Halon 1211 dan 1301 sangat
mahal dan menguras lapisan ozon, tetapi digantikan oleh
agen-agen non-depleting seperti FM200. pastikan dilakukan
pengecekan tekanan tabung CO2 dengan cara ditimbang
karena tidak ada pressure guage.
• Kelas D: ini digunakan untuk logam yang reaktif terhadap air
seperti membakar magnesium dan akan berlokasi di pabrik-
pabrik yang menggunakan logam tersebut. Muncul dalam
bentuk bubuk yang harus mencakup bahan untuk
Secara Umum ada lima kelas utama pemadam kebakaran : A, B, memadamkannya.
C, D dan K. • Kelas K: ini mengandung tujuan khusus basah bahan kimia
• Kelas A: ini cocok untuk kain, kayu, karet, kertas, macam untuk digunakan dalam kebakaran dapur dan fryers untuk
plastik, dan kebakaran mudah terbakar biasa. Hal ini menghentikan kebakaran dimulai oleh minyak nabati, lemak
biasanya diisi dengan 2 1/2 galon (9,46 liter) air bertekanan. hewan, atau lemak lain mulai dalam peralatan memasak.
• Kelas B: ini cocok untuk minyak, bensin atau kebakaran
berbasis minyak biasanya diisi dengan bahan kimia kering.
Alat pemadam kecil dari £ 6 (2.72kg) tidak dianjurkan.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
29
Langkah 5: Menyiapkan Pemadam Api
Hampir semua alat pemadam api memiliki peniti atau pin sebagai pengaman. Pin ini biasanya
terlihat seperti plastik atau cincin logam, yang diikat oleh segel plastik. Fitur khas akan bervariasi
tergantung pada jenis pemadam api yang Anda miliki. Anda harus membuka segel dan tarik
peniti dari pegangan sebelum Anda dapat menggunakan pemadam api dengan menekan
tuasnya.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
30
Langkah 6: Memadamkan Titik Api
Bila anda menyemprotkan APAR kedalam api, Mungkin hanyalah pekerjaan sia-sia. Agar api dapat
padam harus dipastikan bahwa anda memadamkan pusat titik apinya dan tidak melawan arah
angin. Anda harus tenang dan menguasai situasi dalam melakukan pemadaman api. Sikap
terburu-buru tidak akan menghasilkan pemadaman yang seharusnya.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
31
Langkah 7: Ingat Singkatan P.A.S.S word
P.A.S.S WORD
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
32
Langkah 8: Kekuatan 10 Detik
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
33
Langkah 9: Pantau Kondisi
Pantau kondisi lokasi setelah api berhasil dipadamkan. Meninggalkan lokasi tanpa
pemantaun cermat mungkin saja masih terdapat sisa bara yang dapat memicu kebakaran
kembali. Pastikan semuanya telah padam dan Anda dapat mulai membersihkannya.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
34
Langkah 10: Mengganti Alat Pemadam Kebakaran yang baru segera
Setelah kebakaran teratasi dan alat pemadam telah habis
terpakai, segeralah mengganti yang baru. Jangan biarkan
keselamatan Anda, property tidak terproteksi. Tindakan
preventif jauh lebih murah dan aman dibandingkan dampak
risiko bila terjadi kebakaran.
© DyStar Colours Indonesia – Gabus Plant. Jl. Citeras Rangkas Bitung KM. 3.8 Gabus Kopo Serang Banten www.DyStar.com
35
Mengapa harus dibuat
Tuntutan
Tuntutan Peraturan
Tuntutan
publik K3
Tuntutan Tuntutan
Media masa Pihak ke III
Tuntutan
Asuransi
an
n ak
ca
n
re
di
k
da
losses
Ti
Direncanakan
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang
tidak normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu segera ditanggulangi
Pemulihan Persiapan
Penanganan
Audible
Visible
SIAPA 1 2 3 4 5 6
BERBUAT APA
MCFA
PERAN
ALARM
ALARM KEBAKARAN
SIAGA
DARURAT
POSKO
KEBAKARAN
MCFA
FIRE EMERGENCY PROCEDURE
SIGNAL
SIGNAL
ALARM
ALARM
KEPALA
PIKET
STANDBY DITEMPAT
INSTRUKSI SIAGA DARURAT
PERAN FIRE
KEBAKARAN MENS
SESUAI
CHECK LOKASI
PORMASI
1 2
FIRE EMERGENCY PROCEDURE
PERAN 1
KEBAKARAN
LOKALISIR PADAMKAN
LAPORKAN
TIDAK
KE PIKET EVAKUASI
PADA
BERKUMPUL M
YA
ABSENSI
1. KA REGU 4
2. NOZLEMEN
3. HELPER PENGHUBUNG
R. POMPA
5
FIRE EMERGENCY PROCEDURE 5
2 FIRE 1
MENS 4
2 3
LOKALISIR PADAMKAN
LAPORKAN TIDAK
EVAKUASI
PIKET PADA
BERKUMPUL M
YA
ABSENSI