Anda di halaman 1dari 140

FIRESTOP:

MEMPROTEKSI GEDUNG &


MENYELAMATKAN NYAWA

1
AGENDA

1.0 Pentingnya Keselamatan Kebakaran Pada Bangunan Gedung


2.0 Bagaimana mengurangi resiko kebakaran?
3.0 Pengenalan terhadap sistem proteksi pasif dan firestopping
3.1 Konsep komparmentasi
3.2 Aturan & Standard
3.3 Pengaplikasian
4.0 Bagaimana memilih dan mendesain firestop?
5.0 Inspeksi & Dokumentasi

Life Safety Seminar | ID | July 2022 2


KEJADIAN KEBAKARAN DAPAT TERJADI DIMANA SAJA…

Grozny Tower Lacrosse High Rise Grenfell Tower


Russia Apartments, Australia London

April 2014 November 2014 17 June 2017


Api yang disebabkan akibat arus pendek Pada area tertentu fasad menggunakan Api dimulai dari area dapur di lantai 4
membakar bungkus/selubung plastik di material combustible/mudah terbakar. Api kemudian menyambar ke area fasad
area fasad bangunan. dengan mudah membesar secara vertical. bangunan. Fasad bangunan mudah
terbakar dan menyebar secara vertical
dan horizontal. Puluhan nyawa meninggal
Source: Daily News Source: Pulse Source: CNN News

Life Safety Seminar | ID | July 2022 4


…TERMASUK (APALAGI) DI INDONESIA

Nov 2019 November 2014 17 June 2017


Bangunan kuno terbengkalai, membutuhkan Area penyimpanan bahan katun terbakar, tidak Api diduga terjadi akibat arus pendek
lebih dari 10 jam untuk memadamkan. Api ada korban jiwa dan pemadam kebakaran tiba pada ruang panel. Tidak ada korban jiwa.
terindikasi dimulai dari lantai 1 berdasarkan dalam waktu 15 menit. Pembakaran diduga
Asap menyelimuti lantai 6 sehingga
pengamatan kerusakan paling parah. Diprediksi karena katun kering mengalami penyalaan
sumber api berasal dari kegiatanpembongkaran spontan evakuasi full dilakukan.
yang sedang berlangsung. Source: CNBC Indonesia.

Source: KumparanNews Source: CNN Indonesia.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 5


APA YANG MENJADI MUSUH UTAMA PADASAAT KEBAKARAN?

3/4 dari jumlah kematian diakibatkanoleh


menghirup asap beracun
Source: Hall, Jr. John R. NFPA Fire Analysis & Research, Quincy, MA. “Burns, Toxic Gases, and other Hazards”.

Visibilitas: 47% of penyintas kejadian kebakarn


tidak bisa melihat jelas lebih dari 3.5m
Source: NFPA Fire Protection Handbook, 18th Ed. Table 1-1P. Pg.1-15.

Kurang lebih 57% of orang meninggal tidak


berada pada ruangan api bersumber.
Source: NFPA Fire Protection Handbook, 18th Ed. Table 8-1P. Pg. 8-17.

Asap menjalar/bergerak 15 - 90 meter per menit pada kondisi


kebakaran hebat.
Source: Estimate based upon ceiling jet velocity calculations for typical ceiling heights and heat release rates.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 6


7
WAKTU ADALAH KUNCI DALAM MELAKUKAN MISI
PENYELAMATAN/PEMADAMAN

Beberapa tantangan dalam operasi:


o Waktu respond bertambah akibat:
• Adanya delay informasi,
• Kemacetan,
• Jarak etc.

o Penjalaran api yang lebih cepat karena


banyak material mudah terbakar pada
rumah.

o Penjalaran asap yang cepat, terutama pada


celah (50-100m per min)

o Kerusakan atau tidak berfungsi nya pada


jalur/pipa hidrant.

Source: Ini Kendala dalam Proses Pemadaman Api di Gedung Kejagung


- beritasatu.com

Life Safety Seminar | ID | July 2022 9


APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN
TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN?

Life Safety Seminar | ID | July 2022 10


WAKTU UNTUK MELAKUKAN PENYELAMATAN BERTAMBAH
APABILA SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN BEKERJA

Preventif Planning, design and maintenance

Fire Drill Deteksi Sistem Aktif Sistem Pasif

Minimize
loss
• Promosi • Deteksi alarm • Sprinklers • Kompartmentasi
• Fire drills • Pintu otomatis • APAR • Pintu Api/Fire Door
• Trainings • Lain nya • Dan lain nya • Proteksi komponen
• Lain nya struktur terhadap api
• Firestop pada celah
• Dan lain nya.

Walaupun kejadian kebakaran tidak bisa kita hilangkan menjadi 0, namun dengan melaksanakan tindakan
preventif, perencanaan, proteksi aktif dan pasif, maka kebakaran akan lebih mudah dikontrol.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 11


SEMUA ASPEK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN ADALAH
SATU KESATUAN.
Periode
Period Pra- Periode Api Periode Api
Pembakaran
Pembakaran Berkembang Meluruh
Menyeluruh
Pembakaran Pembakaran Pembakaran
Pemanasan bahan berdasarkan berdasarkan berdasarkan
Perilaku Api bakar ketersediaan ketersediaan ketersediaan
bahan bakar oksigen bahan bakar

Respon Mencegah muncul Penggunaan APAR dan

Manusia nya sumber api


atau evakuasi (keluar
ruangan/bangunan)
Kematian

Respon
Deteksi asap dan deteksi Api dan asap telah
Sistem Deteksi Asap panas
Deteksi menyebar keluar
Sprinkler, intervensi Pemadam kebakaran kontrol
Proteksi pemadam kebakaran,
melakukan kontrol asap
agar api dan asap tidak
Aktif
Mencegah muncul
dengan fan blower dll. menyebar
nya sumber api Bangunan/Gedung harus memiliki
Proteksi Penggunaan material yang tingkat ketahaan terhadap api,
tidak menambah bahan
Pasif bakar melakukan pengurungan api dan
mencegah kegagalan struktur.

Grafik Pertumbuhan Api & Tabel Pengaruh terhadap Sistem Proteksi

Life Safety Seminar | ID | July 2022 12


TIDAK DIPUNGKIRI, SISTEM PROTEKSI PASIF KERAP
TERLUPAKAN
ACTIVE • Bagi kebanyakan orang, proteksi kebakaran = proteksi aktif =
sprinkler/fire/smoke detector
• Jika proteksi aktif tidak bekerja maka penyebaran api dan asap menjadi
tidak terkontrol.
• Dalam hitungan menit, api sudah menyebar dan proses penyelamatan dan
pemadaman menjadi sulit
PASSIVE

• Kurang nya pengetahuan dan perhatian pada proteksi pasif membuat layer of
safety hanya bergantung pada salah satu.
• Padahal, jika proteksi pasif juga turut diperhatikan, maka bangunan
mampu memberikan proteksi tambahan selain proteksi aktif.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 13


LALU APA YANG DIMAKSUD DENGAN KOMPARTMENTASI?

• Kompartmentasi adalah proses membagi bangunan menjadi ruangan ruangan kedap asap dan api, yang
memberikan hambatan kepada api dan produk sampingan api seperti asap, panas, gas panas, dan lain nya
sehingga mengurangi bahaya keselamatan manusia dan bangunan.
• Tujuan membagi bangunan menjadi ruangan kompartmen adalah membuat dampak kebakaran dibatasi. Dengan
demikian proses evakuasi dapat berjalan dan juga membuat proses pemadaman lebih terlokalisasi.

FW FW

FF FF
FF FF
FF FF

FW FW

Dinding dan Lantai Tahan Api

Life Safety Seminar | ID | July 2022 14


KOMPARTMENTASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL

VERTICAL COMPARTMENTATION HORIZONTAL COMPARTMENTATION

Compartmentation purpose:

• Protect escape routes for occupants  ensuring escape route is safe


• Provide sufficient structural stability  ensuring time to evacuate and fire fighting process is safe
• Increase the time for the fire brigade to enter a building and rescue occupants  maximizing egress time
• Contain fire in area of origin  no fire spread
• Stop fire and smoke passage to damage assets and equipment in other rooms  limit smoke movement

Life Safety Seminar | ID | July 2022 15


APABILA KOMPARTMENTASI GAGAL, API DAN ASAP
MUDAH MENYEBAR

MGM Las Vegas Hotel – 1980

86 korban jiwa, 600 terluka


Lebih dari 200 pemadam kebakaran terlibat

Banyak material mudah terbakar

Sistem proteksi kebakaran disunat.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 16


APABILA KOMPARTMENTASI GAGAL, API DAN ASAP
MUDAH MENYEBAR
Celah pada area
lantai/dinding Celah pada Fasad

©Ricky Carvel (2017)

Life Safety Seminar | ID | July 2022 17


SEHINGGA JIKA ADA LUBANG/CELAH PADA DINDING/LANTAI
KOMPARTMENTASI, PERLU DITUTUP DENGAN SYSTEM FIRESTOP

Sambungan
Partisi dengan tingkat Konstruksi
ketahanan api harus Penetrasi
dapat menahan Mechanical
penjalaran api dan
asap Sambungan
Perimeter

Partisi dengan tingkat Penetrasi


Elektrikal
ketahanan api akan
memiliki tingkat
ketahanan api 0 apabila Penetrasi air
ada celah/lubang. sanitasi/wast
water

Life Safety Seminar | ID | July 2022 18


APA YANG DIMAKSUD DENGAN FIRESTOP SISTEM?
Pasangan Penghalang Api/Firestop Sistem– “penghalang api, dinding api, dinding luar dikaitkan dengan lokasi
bangunan gedung yang dilindungi, persyaratan ketahanan api yang didasarkan pada tipe konstruksi, partisi penahan
penjalaran api, dan penutup atap, harus dipelihara dan harus diperbaiki, diperbaharui atau diganti dengan tepat apabila
terjadi kerusakan, perubahan, keretakan , penembusan, pemindahan atau akibat pemasangan yang salah” PERMEN
PU 26/2008
Penetrasi Tembus Sambungan Konstruksi Sambungan Perimeter

Source: Hilti –Fire Protection

Informasi terkait detail firestop dapat ditemukan pada lembaga pihak ke 3. Manufaktur/produsen wajib melakukan
pengetesan untuk bisa digunakan.
Life Safety Seminar | ID | July 2022 19
PROPERTI EFEKTIF TERHADAP SISTEM PROTEKSI PASIF
DARI FIRESTOP SISTEM
Intumescence
Intumescence adalah sifat material yang mengembang pada
temperature tertentu

Endothermic
Sifat material untuk menyerap energi dengan melepas
kandungan air pada bagian permukaan sehingga permukaan
tetap dingin
Insulating
Sifat material yang cenderung buruk dalam menghantarkan
panas.

Carbonized
Jika terbakar, maka material tersebut membentuk arang. Arang
menahan rambatan panas & api.

Sumber Panas Non - flammable


Sifat material yang tidak terurai jika dibakar

Reduced expansion of flames


Sifat material yang tidak memberikan kontribusi/tidak menjadi
bahan bakar baru pada pembakaran.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 20


PASANGAN FIRESTOP/FIRESTOP SISTEM MENGEMBALIKAN
KEMAMPUAN KOMPARTMEN
Sistem firestop pasif harus dapat menjaga/mengembalikan kemampuan kompartmen pada
partisi dinding/lantai/langit-langit

Tidak ada Tidak ada Tidak ada


rambatan asap rambatan api penyalaan
untuk durasi untuk durasi kembali pada
tertentu tertentu bagian yg tidak
terbakar

Performa Firestop bergantung pada sistem/pasangan. Tidak bisa berdiri sendiri.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 21


KONSEP MENGENAI FIRESTOP & JUGA
KOMPARTMENTASI JUGA TERDAPAT DI
ATURAN INDONESIA.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 22


UNDANG UNDANG BANGUNAN GEDUNG NO 28 TAHUN 2002.

Sistem proteksi pasif meliputi:


• Stabilitas struktur
• Tahan api
Pada Pasal 17 & 19 jelas memberikan • Kompartmentasi
aturan bahwa tiap bangunan gedung wajib
dilengkapi sistem proteksi pasif dan aktif • Proteksi terhadap celah/bukaan.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 23


UNDANG UNDANG BANGUNAN GEDUNG NO 28 TAHUN 2002.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 24


PERATURAN MENTERI PU NO 26 TAHUN 2008

Penghalang api digunakan untuk membentuk ruang tertutup


= membentuk kompartmentasi.
Tingkat ketahanan api bervariasi, tergantung fungsi dari
suatu ruangan.
Penyetop api/firestop minimal 1 jam tapi tidak kurang dari
nilai konstruksi penghalang api.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 25


PERATURAN MENTERI PU NO 26 TAHUN 2008

Penghalang api pada bukaan/celah yang diakibatkan oleh penetrasi adalah wajib.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 26


PERATURAN MENTERI PU NO 26 TAHUN 2008
Untuk sambungan konstruksi (misal dari dinding ke
dinding, dinding ke lantai, dinding ke langit-langit)
juga diatur untuk menggunakan firestop/pengalang
api.

Tujuan nya untuk membatasi penjalan asap.

Pengujian sambungan penghalang api harus mewakili


kondisi instalasi aktual. Sehingga pengujian tanpa
referensi yang jelas, tidak diperbolehkan.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 27


APA YANG BISA KITA
PELAJARI?
• Asap menjadi bahaya/penyebab utama korban
jiwa dalam kebakaran
• Memahami bagaimana api
menyebar/berkembang memberikan gambaran
bagaimana sistem proteksi kebakaran.
• Apa yang dimaksud pencegahan kebakaran?
 K e s a d a r a n Desain Bangunan
yang memperhitungkan bahaya kebakaran
 Penggunaan sistem proteksi aktif
dan pasif
• Kompartmentasi yang didesain dan diaplikasikan
dengan baik akan menyelamatkan nyawa
• Celah dan lubang pada compartment dapat
ditutup dengan sistem firestop
Life Safety Seminar | ID | July 2022
PERFORMA PROTEKSI KEBAKARAN
MENGGUNAKAN SISTEM FIRESTOP
APA YANG DIMAKSUD DENGAN TINGKAT KETAHANAN API?
• Untuk bisa mengukur seberapa kuat terhadap
kejadian kebakaran, konsep yang digunakan
adalah
• Kemampuan Bangunan Menahan >
Besar/Dampak Api.
• Kriteria keberhasilan dapat berupa:
• Tidak hancur/bangunan masih berdiri
• Api tidak menyebar
• Dan lain nya.
• Di berbagai belahan dunia, kriteria disepakati
sebagai berikut :
• Durasi (dalam menit/jam)
• Temperatur (dalam Celsius)
• Kemampuan menahan beban (dalam
Life Safety Seminar | ID | July 2022 satuan gaya) 30
UNTUK SISTEM FIRESTOP, KRITERIA TINGKAT KETAHANAN
FIRESTOP DIUKUR BERDASARKAN PASANGAN KONSTRUKSI
Fire (F-Rating) Temperature (T-Rating)
Leakage (L) Rating
Pengukuran suatu sistem untuk Pengukuran suatu system untuk
Pengukuran suatu sistem untuk
menahan api dan asap pada menyekat, i.e. berapa durasi yang
membatasi asap pada pasangan
kejadian kebakaran. dibutuhkan pada sisi tidak terbakar,
firestop, di tekanan ruangan dan
temperatur diperbolehkan naik 208 C.
pada temperatur 208 C.
Sistem tersebut juga harus lolos uji
semburan air bertekanan. Diukur Sistem tersebut juga harus lolos uji
Diukur dalam menit/jam
dalam menit/jam semburan air bertekanan. Diukur
dalam menit/jam.

Heat Heat Heat


Flames Flames Flames

Gases Gases
Gases

Kriteria diatas diukur dalam durasi jam/menit.


Life Safety Seminar | ID | July 2022 31
JENIS API APA YANG DIGUNAKAN PADASTANDAR
PENGETESAN?
➔Standardized fire testing (Kurva pengetesan standard berdasarkan ISO 834/ASTM E 814)

Temperature T (°C /
Temperatu
re

°F)
1000° Sprea
C d of
fire Fully
developed Coolin
500°
Fir fire g
C Fire
e
outbre development
ak
Flas Tim
h e
over
Igniteabilit Spread of flames Retention of the basic
RESIK y Development of structure
O Flammabil heat Hindering further spread
ity of fire

Penyalaan Api Penyebaran Api


Pengembangan Api Penghabisan
Life Safety Seminar | ID | July 2022 32
CONTOH PENGUJIAN & KUALIFIKASI FIRESTOP SYSTEM
Penetrasi Tembus Sambungan Sambungan
Konstruksi Perimeter

Sistem
Proteksi
Pasif

Rating • F Rating / E Rating • F Rating / E Rating • F Rating / E Rating


Pasangan/ • T Rating / I Rating • T Rating / I Rating • T Rating / I Rating
Sistem • L Rating • L Rating • L Rating

ASTM E-814 ASTM E-1966


Test Standard ASTM E-2307
UL 1479 UL 2079

Life Safety Seminar | ID | July 2022 33


PENGUJIAN SISTEM PENETRASI TEMBUS BERDASARKAN
UL
UL 1479 [ASTM E-814] Test Standard – Penetrasi Tembus
Pengujian berdasarkan UL 1479 bertujuan untuk mengevaluasi
sistem yang terpasang dapat memberikan fire rating tertentu
apabila sistem tersebut mengalami/mendapati tertembus oleh
suatu penetrasi.

Apa yang harus diperhatikan?


• Tipe/Jenis Penetrasi
• Ukuran Presentasi
• Persentasi penetrasi terhadap bukaan.
• Bukaan anular
• Fire Rating/Tingkat Ketahanan Api
• Apakah berbentuk dinding/lantai?
• Tebal dinding/lantai

Source: Hilti –construction joint

Life Safety Seminar | ID | July 2022 34


PENGUJIAN SISTEM SAMBUNGAN KONSTRUKSI
BERDASARKAN UL
UL 2079 [ASTM E-1966] Test Standard – Sambungan Konstruksi
Sebelum sambungan konstruksi ditest bakar, uji tingkat ketahanan api, sistem tersebut dilakukan uji
siklik terlebih dahulu sebanyak 500x kali.

500x

Life Safety Seminar | ID | July 2022 35


PENGUJIAN SISTEM SAMBUNGAN KONSTRUKSI
BERDASARKAN UL
ASTM E-2307 Test Standard – Intermediate-Scale Multi-Storey (ISMA) Test
Tujuan pengujian ini untuk mengukur durasi atau seberapa lama api dan asap yang melewati celah anatara
lantai terluar dengan fasad bangunan dapat ditahan.

Tampak Depan Tampak Samping

Test
specimen

Life Safety Seminar | ID | July 2022 36


37
PENGGUNAAN SISTEM FIRESTOP
PADA BANGUNAN/GEDUNG
Effendi Bekti Albar S.T
Rachmad Pradana S.T
APA SAJA YANG TERMASUK DALAM BAHAYA TERSELUBUNG
PADA AREA KOMPARTMENTASI?

Kompartmentasi yang dibuat dengan memastikan tingkat ketahanan api pada dinding, lantai dan langit-langit dapat hilang
karena penetrasi pipa, kabel dan lain nya pada area tersebut untuk menopang kegiatan pada bangunan dan gedung.
Sehingga penting untuk memastikan tingkat ketahanan api kembali sedia kala walau terlewati oleh penetrasi.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 39


PERENCANAAN KOMPARTMENTASI BERGANTUNG PADA
FUNGSI RUANGAN
Lantai 6

Pipa & Kabel


Saf Mekanikal

Dapur

Celah
Sambungan Kantin
Perimeter
Dinding &
Fasad
langit2

Ruang Elektrik Dinding


Full height of wall is attached to the Smoke barrier wall (non- Akustik
Fire barrier wall
floor, need to seal if there is a gap fired rated, can be covered
(brick/concrete wall)
(Dry wall) with Smoke seal
sealant/foam)
Life Safety Seminar | ID | July 2022 40
RENCANA KOMPARTMENTASI DIBUAT BERDASARKAN
FUNGSI RUANG YANG BERBEDA
Pada lorong gedung yang biasa
digunakan sebagai jalur untuk evakuasi,
perlu ada pertimbangan untuk
memastikan dinding, lantai dan juga
plangit-langit memiliki fire-rating.

Penggunaan firestop sebagai penutup


pada celah penetrasi dinding, dapat
memastikan bahwa fire rating pada
dinding tersebut berfungsi dengan baik.

Fire rating adalah kunci yang sangat


penting untuk memastikan evakuasi
berjalan dengan baik
Life Safety Seminar | ID | July 2022 41
RENCANA KOMPARTMENTASI DIBUAT BERDASARKAN
FUNGSI RUANG YANG BERBEDA
Salah satua ruangan yang kritikal sebagai
sumber api adalah ruangan elektrikal / power
room

Seperti yang dapat kita lihat pada foto di


samping, dimana setiap saat bisa terjadi
kebakaran, misalkan bola lampu, mengalami
panas, pecah, ada percikan listrik sehingga
percikan api dapat menyebar pada kabel
sekitar.

Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa


lubang penetrasi pada dinding, lantai dan
juga langit-langit memiliki fire rating
Life Safety Seminar | ID | July 2022 42
APLIKASI FIRESTOP: ARSITEKTURAL DAN FINISH INTERIOR

Penutup celah antara lantai dan Penutup celah antara lantai dan Penutup celah antara lantai dan Penutup celah antara lantai dan
dinding (celah curtain wall ) dinding (celah curtain wall ) dinding (celah curtain wall ) dinding (celah curtain wall )

Penutup celah antara dinding Penutup celah antara dinding gyps penutup celah dinding dan langit- penutup celah dinding dan langit-
gypsum dengan lantai bondek um dengan lantai bondek langit langit serta antar dinding

Life Safety Seminar | ID | July 2022 43


APLIKASI FIRESTOP: MEKANIKAL, ELEKTRIKAL,
DAN PLUMBING

Penutup untuk pipa logam penutuh celah kabel dan kabel tray Kotak persimpangan pada dinding Penutup pada saf ducting
terinsulasi gypsum

Penutup pada celah dengan Penutup untuk saf dengan Firestop Pipa mudah terbakar pada
Penutup pada saf busduct
penetrasi kabel berbagai macam penetrant dinding dan lantai

Life Safety Seminar | ID | July 2022 44


APLIKASI FIRESTOP: KABEL

“Permen PU 26/2008”

Traditional Solution Modern solutions

Life Safety Seminar | ID | July 2022 45


APLIKASI FIRESTOP: DUCTING & PIPA

Excerpt from “Permen PU 26/2008”

Traditional Solution Modern solutions


Life Safety Seminar | ID | July 2022 46
CONTOH INSTALASI YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR
FIRESTOP
Penetrasi pipa tidak tertutup Pertimbangan Jarak, Insulasi Pipa Penutup Kabel yang Tidak Standar

Instalasi tidak Sesuai Celah terbuka Akibat Kurang Perawatan Bukan Firestop

Life Safety Seminar | ID | July 2022 47


Life Safety Seminar | ID | July 2022 48
REKOMENDASI SISTEM
FIRESTOP
Memahami Sertifikat Approval
Rekomendasi Solusi Firestop
HAL-HAL YANG HARUS DICEK PADA PENENTUAN SISTEM
FIRESTOP
1. Apakah bagian pada bangunan yang membutuhkan firestop?
– Dinding atau Lantai
2. Material dari bagian bangunan yang perlu firestop?
– Beton, CMU, Gypsum, Rangka Kayu
3. Item apakah yang melakuakan penetrasi pada lubang?
– Metallic, Nonmetallic, Kabel, Insulasi, Celah konstruksi, etc.
4. Apa saja deskripsi spesifik terkait lubang shaft?
– Diameter, Jumlah, Tipe material, Tipe & dan ketebalan insulasi, etc.
5. Fire Rating yang diharapkan?
– F/E- Rating, T/I- Rating
6. Apakah ada pertimbangan khusus?
– Paparan Lingkungan, rencana penetrasi ulang, aksesibilitas, sifat lainnya (pergerakan,
akustik, jamur & lumut, LEED (green building rating), etc.)

Life Safety Seminar | ID | July 2022 50


SERTIFIKASI FIRESTOP SISTEM BERGANTUNG PADA
APLIKASI
Sistem yang sudah melewati test & tersertifikasi akan
memiliki informasi sebagai berikut
• Penggunaan sistem pada dinding/lantai.
• F-Rating, T-Rating, L-Rating
• Atribut penting seperti kemampuan movement pada sistem
sambungan

Drawing
• Gambar sistem yang detail untuk ilustrasi pemasangan

Informasi mengenai parameter dari firestop sistem


• Tebal lantai/dinding
• Jenis penetrant (pipa baja/pvc/insulasi), ukuran dll
• Rekomendasi produk firestop

Pertimbangan maksimum dan minimum untuk:


• Ukuran penetrant, lubang/bukaan yang perlu ditutup
• Detail lain nya.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 51


CONTOH DETAIL PARAMETER FIRESTOP TERCANTUM DALAM
DESAIN

Life Safety Seminar | ID | July 2022 52


UNTUK MEMASTIKAN PENEGAKAN YANG LEBIH BAIK, PERMEN PU
26 TH 2008 MEREKOMENDASIKAN INSPEKSI DAN AUDIT BERKALA
It is important to ensure that the selected solution is correctly installed.

Excerpt from “PERMEN PU 26/2008”

Life Safety Seminar | ID | July 2022 53


INSPEKTOR KESELAMATAN KEBAKARAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN UNTUK MEMASTIKAN SEMUA RUANG TERTUTUP

✓ An effective firestopping
should be a tested
firestop solution to
make an effective
firestop assembly.
✓ Voids and concealed
spaces to check:
construction joints,
perimeter joints, and
through-penetrations.

Sources: SOP Inspeksi Sistem Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung DKIJakarta

Life Safety Seminar | ID | July 2022 54


PANDUAN KOMPARTEMENTASI
Referensi IBC (International Building Code)

1705.17 Fire-resistant penetrations and joints


In high-rise buildings or in buildings assigned to Risk Category III or IV, special
inspections for through-penetrations, membrane penetration firestops, fire-
resistant joint systems and perimeter fire barrier systems that are tested and
listed in accordance with Sections 714.4.1.2, 714.5.1.2, 715.4 shall be in
accordance with Section 1705.17.1 or 1705.17.2.

1705.17.1 Penetration firestops


Inspections of penetration firestop systems that are tested and listed in
accordance with Sections 714.4.1.2 and 714.5.1.2 shall be conducted by
an approved agency in accordance with ASTM E2174.

1705.17.2 Fire-resistant joint systems


Inspection of fire-resistant joint systems that are tested and listed in
accordance with Sections 715.3 and 715.4 shall be conducted by an
approved agency in accordance with ASTM E2393.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 55


INSPEKSI FIRESTOP

• Apakah persyaratan firestop telah dipertimbangkan selama tahap perencanaan? Minta / periksa
gambar
• Apakah firestop yang dipilih cocok untuk aplikasi? Apakah persyaratan utama untuk mencegah
kebakaran dan asap terpenuhi?
• Apakah pemasang/installer telah dilatih tentang cara pemasangan yang benar?
• Inspeksi lapangan / pengujian destruktif

Life Safety Seminar | ID | July 2022 56


PEMERIKSAAN DENGAN TELITI DIPERLUKAN
UNTUK MEMASTIKAN BAHWA SISTEM TELAH
“DIINSTAL SEPERTI HASIL UJI” DAN TEPAT UNTUK
DIGUNAKAN SESUAI PERUNTUKAN NYA

Life Safety Seminar | ID | July 2022 57


INSPEKSI VISUAL: TIDAK DAPAT DITERIMA / DITERIMAMELALUI
PENETRASI / PERLINDUNGAN KABEL

Life Safety Seminar | ID | July 2022 58


INSPEKSI VISUAL: SAMBUNGAN DINDING DAN CURTAIN WALL /
SAMBUNGAN YANG TIDAK DAPAT DITERIMA / DITERIMA

Head of wall / Top of wall application – concrete and Head of wall / Top of wall application – concrete and Head of wall / Top of wall and
deck barrier deck barrier Wall to wall application

Head of wall / Top of wall application – concrete and Head of wall / Top of wall application – concrete and Perimeter joint / curtain wall
deck barrier deck barrier application
Life Safety Seminar | ID | July 2022 59
Apakah pemasangan firestop ini
benar atau salah?

Jawaban: Salah

walaupun instalasi terlihat rapih, namun setelah dicek


bagian dalamnya, tidak sesuai.

Firestop adalah suatu sistem perakitan,


artinya ketahanan api tidak dapat dicapai jika ada yang
belum diuji/pengisian yang tidak tepat.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 60


Apakah pemasangan firestop ini benar atau
salah?

Answer: Salah

Penggunaan sparring/sleeve biasanya digunakan untuk


memberikan tempat bagi pipa untuk dapat melalui
dinding/lantai.

Tetap lubang harus ditutup dengan system firestop.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 61


Apakah pemasangan firestop ini benar atau salah?

Answer: Benar

Bahwa pipa dengan insulasi yang


combustible menggunakan jenis firestop
yang sesuai.

Pipa warna biru dikategorikan sebagai pipa


mudah terbakar/plastik, sehingga
menggunakan solusi collar.

Cross check lagi dengan approval.

Ada penanda bahwa firestop digunakan.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 62


DOKUMEN DOKUMEN YANG HARUS ADA PADA SAAT INSPEKSI
Informasi terhadap Sistem Firestop
Kelengkapan Dokumen Lain nya
yang digunakan

Contoh point yang harus ada Contoh point yang harus ada:
✓ Jenis Konstruksi (Dinding/Lantai dll) ✓ Dokumen Detail Drawing (tidak boleh hanya brosure)
✓ Jenis penetrant (Combustible/non-combustible, ✓ Gambar denah/layout yang memberikan informasi area sistem
ukuran, jenis) firestop.
✓ Tebal konstruksi ✓ Dokumen yang relevan lain nya:
✓ Lubang anular berapa? • Dokumen pekerjaan/surat kerja
✓ Apakah dapat menahan api&asap? • Dokumen approval/sertifikat
✓ Apakah disyaratkan untuk memiliki pergerakan?
✓ TKA/Rating dari sistem firestop?

Life Safety Seminar | ID | July 2022 63


PROTEKSI KEBAKARAN ADALAH RANGKAIAN USAHAKOLEKTIF
DARI SEMUA STAKEHOLDER.

Life Safety Seminar | ID | July 2022 64


DAMPAK KEBAKARAN FASADE
BANGUNAN
DR. Ir. AR. Aswito Asmaningprodjo, MSA

Sabtu, 1 Oktober 2022


FASADE BANGUNAN

Façade : Front or face of a building (towards a street or open space)


1. Tampak depan atau luar bangunan
2. Selubung bangunan
3. Kulit bangunan
4. Bidang eksterior bangunan

FUNGSI :
1. Media pemisah antara lingkungan luar dan dalam gedung

2. Menciptakan kondisi penghawaan dalam ruangan yang lebih nyaman dari iklim luar.
 Temperatur
 Pengendalian udara
 Humiditas
 Kebersihan/Kesehatan
 Ketahanan terhadap gempa dan kebakaran
Material Fasade
 Batu/Bata : Bangunan rumah dan bangunan gedung
 Kayu dan bambu : Bangunan rumah adat
 Kaca : Bangunan umum
 Double Skin : Bangunan umum
 Logam/alumunium/Baja : Bangunan umum
 Concrete/Beton : Bangunan umum
 GRC : Bangunan umum
 Tensile Membrane : Bangunan umum
 Green (Hijau) : Bangunan umum

Kulit Bangunan Ke :
Kesatu : Fasade utama bangunan
• Bukaan, Jendela-ventilasi, kaca mati
Kedua : Dekoratif dan fungsi tambahan penghambat laju perambatan api
• Kaca, elemen proteksi
Ketiga : Dekoratif dan fungsi tambahan penghambat laju perambatan api
• Kaca, elemen proteksi/dekorasi
1. Alarm
Pengendalian Kebakaran 2. Detektor
Mengatur 3. Springkler
4. Hidrant
PROTEKSI
AKTIF

Penanggulangan Kebakaran
DAMKAR
Mengatasi

PROTEKSI
KEBAKARAN 1. Tata Ruang
Desain Ruang
2. Kompartemenisasi

1. Kombustabel
Material bangunan
2. Non- Kombustable
PROTEKSI
PASIF

1. Perilaku
Karakter Gender
2. Pria dan Wanita

1. Tuna Netra
2. Tuna Rungu
Defabel
3. Tuna Fisik
4. Tuna Graita
DAMPAK BENCANA BESAR

GEMPA BUMI : Elemen-elemen fasade rontok, kendala bagi Damkar dan Evakuasi

KEBAKARAN : Elemen-elemen fasade rontok, tetesan logam cair panas, Kendala bagi Damkar
dan Evakuas
API
Unsur Utama Pembentukan Api

BAHAN BAKAR
(BEBAN API)

OKSIGEN PANAS
(VENTILASI) (PENYALAAN)
PRODUK YANG DIHASILKAN
Produk Yang Dihasilkan Oleh Suatu Pembakaran

Panas

Termal
Nyala

Asap

Non - Termal
Gas

PENYEBAB PANAS

• Konveksi (convection)
• Konduksi (conduction)
• Radiasi (radiation)
TABEL BEBAN API PADA FUNGSI BANGUNAN TERTENTU

Jenis Bangunan Beban Api (kg/m2)


Rumah Tinggal 25
Sekolah 25
Kantor 25 – 50
Toko > 250
Pabrik > 150
Bengkel 25 – 50
Gudang > 500
PENYEBARAN KEBAKARAN DARI SELUBUNG BANGUNAN

Radiasi Permukaan
Radiasi Nyala Api
Konveksi ke Permukaan

Konduksi
Radiasi Permukaan

Waktu (dalam menit)


Batas nyala api

Tinggi Nyala Api


Konveksi permukaan
Penggunaan bahan bakar
4a
Konduksi
Radiasi Permukaan
Radiasi Nyala Api 2a
Konveksi ke permukaan a
Vaporasi bahan bakar

Time (Arbety Unit)


Energi Pada Sebaran Api Ke Atas Efek Dobel Pada Permukaan Vertikal
PENYEBARAN KEBAKARAN DARI SELUBUNG BANGUNAN

4’ – 6” x 14’ – 6” 4’ – 6” x 7’ – 6” 4’ – 6” SQ
1.5 M x 4 BM 1.5 M x 2.5 M 1.5 M SQ

Pola Kebakaran Yang Pola Penyebaran Kebakaran Pada


Terjadi Pada Selubung Selubung Bangunan Akibat Variasi
Bangunan Bertingkat Bentuk Bukaan Jendela
CONTOH KANOPI PADA BANGUNAN

Kanopi Balkon Pada Kanopi Perisai Tebet Kanopi Miring Kanopi Datar
Rumah Susun Timur Pendek

Kanopi Datar Tanpa Kanopi Kanopi Kisi – Kisi Kanopi Miring Kayu
Panjang Baja
FOTO LAB PENGAMATAN VISUAL

PENGAMATAN DARI ARAH MUKA

PENGAMATAN DARI ARAH SAMPING


PROSES RAMBATAN API PADA FASADE

Tanpa Dengan Dengan Kanopi Dengan Dengan


Kanopi Kanopi 100 Kanopi dan Dengan Kulit ke 2 Kulit Ke 2
cm Listplank Struktur dari GRC Dari Dinding
Maju Berlubang Penuh
(ACP, GRC)
GRAFIK DISTRIBUSI TEMPRATUR PADA SELUBUNG BANGUNAN MODEL UJI

Model Uji Kanopi Datar 100 cm Model Uji Kanopi Datar 50 cm Model Uji Kanopi Datar 100 cm
dan Listpank 25 cm
Model Uji Kanopi Miring 100 cm Model Uji Kanopi Miring 50 cm
DESAIN MODEL UJI TANPA KANOPI

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
DESAIN MODEL UJI DENGAN KANOPI DATAR 100 CM

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
DESAIN MODEL UJI DENGAN KANOPI DATAR 50 CM

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
DESAIN MODEL UJI DENGAN KANOPI DATAR 100 CM + LISPLANK 25 CM

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
DESAIN MODEL UJI DENGAN KANOPI MIRING 100 CM

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
DESAIN MODEL UJI DENGAN KANOPI MIRING 50 CM

Pola Penyebaran Kebakaran Detail Pada Bukaan Lantai 2


Pada Selubung Bangunan Model Uji
Model Uji
FASADE BERLAPIS

TANPA BIDANG PENDOPO, GASIBU

KACA TUNGGAL JENDELA, ETALASE


PEMBATAS RUANG

KACA GANDA/DOUBLE KAMAR HOTEL, STUDIO, DLL


PEREDAM, AKUSTIK, BISING

KACA TRIPLE BANGUNAN DENGAN


PEREDAM SUHU (RENDAH) SUHU RENDAH

KACA GANDA BANGUNAN ARSITEKTURAL


BERPROTEKSI, DEKORASI

PVC, ACP, BETON, METAL, KAYU, GRC


ARSITEKTUR
VULKANIK BETON

INDONESIA REDUP
ARSITEKTUR
HUTAN
KAYU
STRUKTUR GEDUNG

PERTUMBUHAN
MATERIAL
FASADE

ARSITEKTUR
NEGARA
MAJU
TAMBANG
LOGAM
BAJA, MARAK
METAL, ACP

STRUKTUR GEDUNG
FASADE BANGUNAN
DEFABEL REAKSI

?
- TUNA NETRA

FASADE
- TUNA RUNGU
FIRE - TUNA GRAHITA
ALARM - CACAT FISIK
- KURSI RODA
- LUMPUH
FASADE DENGAN KONSTRUKSI BATA

Sumber: Bank Indonesia, Bandung Sumber: Gedung Sate, Bandung


Pencegahan dan
Penanggulangan
Kebakaran
Warehouse/Gudan
g
Moh Fahmi NAJAHI
Praktisi Proteksi Kebakaran – Ketua Umum MPK2I
Warehouse Fire

Fakta :
• Kebakaran gudang selalu sangat sulit ditangani
• Lebih dari 90% mengakibatkan total loss

❑ Fire load sangat tinggi

Fire Load : Energy panas yang bisa dilepaskan dalam setiap


meter persegi area atau ruangan, yang disebabkan oleh
terbakarnya konten yang ada di area tersebut dan semua
bagian yang bisa terbakar (KJ/m2)
Fire load & Heat Release Rate
(HRR)

• Fire load : dihitung dari nilai kalor dari setiap


material yang ada di area tersebut.

qc =∑ mvHv / Af

qc = fiíe load (MJ/m2) Af= Flooí


aíea (m2)
mv= Ľotal mass of the combustible mateíial (Kg)and
Hv= Caloíific value of the combustible mateíial (MJ
/Kg)
Fire Load
• Ruangan kantor ukuran 3x3 berisi : meja kayu
seberat 100 kg, 4 kursi kayu @ 10 kg
❑ Fire load : 2800MJ/9m2 = 311 MJ/m2

• Gudang baju di salah satu toko ukuran 3x3


berisi 100 ball baju @ 10kg
❑ Fire load : 21.000MJ/9m2 = 2333 MJ/m2
Warehouse Racking
Fire Load
• Fire Action
Jumlah panas yang dipíoduksi daíi pembakaían sempuína daíi semua
mateíial yang bisa teíbakaí dalam satu kompaítemen api,
teímasuk inventoíy, peíalatan dan building mateíial.

• Design Fire
Design Fiíe meliputi panas, asap dan gas beíacun yang dihasilkan daíi
sebuah kebakaían.Infoímasi ini nantinya akan digunakan sebagai
paíameteí ASEĽ (Available Safe Egíess Ľime) tenability cíiteíia.

• Heat release rate


Membeíikan infoímasi tentang fiíe size, tingkat píoduksi asap pada
setiap fase yang beíguna untuk menentukan paíameteí ‘contíol fiíe.
Commodity Classification
Commodity Classification
A Class I commodity : bahan/produk yang tidak bisa terbakar (non-
combustible) dengan beberapa kriteria:
• (1) Diletakkan langsung diatas palet kayu
• (2) Dikemas dengan single layer corrugated carton, dengan
atau tanpa karton pemisah, dengan atau tanpa palet
• (3) Diwrap dengan plastik atau kertas sebagai satu
kesatuan unit, dengan atau tanpa palet.
Commodity Classification
• A Class II commodity : bahan/produk yang tidak bisa
terbakar (non combustible) dengan ketentuan sbb:
• Diletakkan diatas palet kayu dan dipacking dengan kayu.
• Dikemas dengan multiple-layered corrugated cartons, atau
pengemas lain yang setara
• Dengan atau tanpa palet.
Commodity classification
A Class III commodity :
• Produk yang terbuat dari kayu, kertas, serat fiber atau Plastik Grup C
• Dengan atau tanpa karton, box, krat, dengan atau tanpa palet.
• Mengandung sejumlah maksimum 5% berat plastik non-expanded atau
5% volume plastik expanded
• Campuran antara Plastik Grup A expanded dan non expanded plastik
sesuai kurva dibawah ini:
Commodity classification
A Class IV commodity : produk, dengan atau tanpa palet yang
memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:
(1) Dibuat sebagian atau seluruhnya dari Grup B Plastik
(2) Mengandung material Grup A Plastik
(3) Dikemas dalam karton, atau kayu, yang mengandung 5-15%
berat Non-expanded Grup A plastic.
(4) Dikemas dalam karton, atau kayu, yang mengandung 5-
25% volume expanded Grup A Plastic
(5) Dikemas dalam karton, atau kayu yang mengandung
campuran dari Group A expanded dan non-expanded
plastic, sesuai dengan kurva 20.4.3.3(a)
(6) Tanpa kemasan, mengandung 5-15% berat Group A non-
expanded plastic
(7) Tanpa kemasan, mengandung campuran Group A expanded
dan non-expanded plastics sesuai dengan kurva 20.4.3.3(b)
Plastik
Classification of Plastics, Elastomers, and Rubber. Plastics, elastomers, and rubber shall be classified as Group A, Group B, or Group C.

20.4.5.1 Group A Plastics


• (1) ABS (acrylonitrile-butadiene-styrene • (13) Polycarbonate
copolymer) • (14) Polyester elastomer
• (2) Acetal (polyformaldehyde) • (15) Polyethylene
• (3) Acrylic (polymethyl methacrylate) • (16) Polypropylene
• (4) Butyl rubber • (17) Polystyrene
• (5) Cellulosics (cellulose acetate, cellulose • (18) Polyurethane
acetate butyrate, ethyl cellulose)
• (6) EPDM (ethylene-propylene rubber) • (19) PVC (polyvinyl chloride — highly plasticized, with
plasticizer
• (7) FRP (fiberglass-reinforced polyester) • content greater than 20 percent) (rarely found)
• (8) Natural rubber • (20) PVF (polyvinyl fluoride)
• (9) Nitrile-rubber (acrylonitrile-butadiene- • (21) SAN (styrene acrylonitrile)
rubber)
• (10) Nylon (nylon 6, nylon 6/6) • (22) SBR (styrene-butadiene rubber)
• (11) PET (thermoplastic polyester)
Plastik
• A Group A expanded plastic commodity shall be defined as a product, with or without pallets,
that meets one of the following criteria:
• (1) Cartoned, or within a wooden container, that contains greater than 40 percent by
volume of Group A expanded plastic
• (2) Exposed, that contains greater than 25 percent by volume of Group A expanded
plastic
• A Group A non-expanded plastic commodity shall be defined as a product, with or without
pallets, that meets one of the following criteria:
• (1) Cartoned, or within a wooden container, that contains greater than 15 percent by
weight of Group A non-expanded plastic
• (2) Cartoned, or within a wooden container, that contains greater than 25 percent and up
to 40 percent by volume of Group A expanded plastic
• (3) Cartoned, or within a wooden container, that contains a mix of Group A non-expanded
and expanded plastics, in compliance with Figure 20.4.3.3(a)
Plastik
• A Group A non-expanded plastic
commodity
• (4) Exposed, that contains greater than
15 percent by weight of Group A non-
expanded plastic
• (5) Exposed, that contains greater than 5
percent and up to 25 percent by volume of
Group A expanded plastic
• (6) Exposed, that contains a mix of Group A
non-expanded and expanded plastics, in
compliance with Figure 20.4.3.3(b)
Commodity Classification
Penyebab Kebakaran Warehouse
Kebakaran gudang antara 2014-2018 di USA : 1410 kejadian
Pencegahan Kebakaran Warehouse

Ignition source control :


• Pemeriksaan instalasi dan peralatan listrik
• Hot works control
• Personnel control
• Hazardous area classification (for chemical warehouse)
• Separasi/Segregasi
Pencegahan Kebakaran Warehouse

Fuel handling (material yang disimpan):


• Jenis material yang disimpan, propertiesnya, bahayanya
• Pengelompokan material berdasarkan jenis
• Self ignition, Decomposition
• House keeping
Pencegahan Kebakaran Warehouse
Jenis material yang disimpan, propertiesnya, bahayanya
Pencegahan Kebakaran Warehouse
Pengelompokan material berdasarkan jenis Chemical Interaction matrix
Pencegahan Kebakaran Warehouse
Self ignition, Decomposistion
Beberapa material (chemical) tidak stabil, memerlukan inhibitor

Contoh :
Acrylic Acid The polymerization of acrylic acid can be very violent, evolving
considerable heat and
pressure and ejecting hot vapor and polymer, which may autoignite. An explosion
hazard exists due to extremely rapid pressure build up

- MEQ inhibitor masa berlaku 1 tahun, makin lama makin menipis/hilang


- Kontaminasi menyebabkan polimerisasi
- Penyimpanan dibawah 25C, diatas 35C berpotensi polimerisasi

Penerimaan barang : cek masa produksi (kedaluwarsa), cek temperatur (exposure


selama transport)
Pencegahan Kebakaran Warehouse

Separasi/Segregasi
Pencegahan Kebakaran Warehouse

Location
❖Ignitable Liquid room
While not as good as a low-value detached building, larger
quantities can be stored in a dedicated and properly designed
storage room
❖Basement
Ignitable liquid has heavier than air vapor should never be
stored in basements
Penanggulangan/Pemadamam
Pengujian api dan pemadamannya : Gudang
- Api dengan sangat cepat membesar diluar orang yg bisa bayangkan
- Waktu yg diperlukan untuk mengendalikan api menjadi semakin singkat
Kurva kenaikan suhu vs waktu

• Fire test result:


1. Data diambil dari hasil kedua tes.
2. Perhatikan perbedaan temperature dan waktu
terbakar.
3. Kedua tes diakhiri dengan pemadaman
menggunakan fire hose.
KINERJA PROTEKSI KEBAKARAN
Peralatan Pendekteksi dan Pemadam Kebakaran sesuai tahapan kondisi

• Detektor Asap • Detektor Asap


• Beam Detektor • Beam Detektor
• Detektor panas • Detektor panas
• Flame Fetektor
Mulai menimbulkan Asap

Peningkatan temperatur

PENYALAAN AWAL
Aktifitas menimbulkan

menimbulkan Bara

TITIK PENYALAAN

PENYALAAN TOTAL
PERTUMBUHAN
( Flash Point)
panas

PENURUNAN
1. Sprinkler → respon time kurang
dari 1 menit
2. Deteksi + pengenalan + respon +
manual suppression → 5 menit??,
8 menit??, 15 menit??

• APAR • APAR • Springkler


• Total flooding • Total flooding • Hidran
• Local aplication • Local aplication
• Unit Pemadam
• Foam system
• Springkler • Proteksi Pasif
• Hidran
Kurva pertumbuhan api

Pemadaman Manual
• Deteksi awal mutlak diperlukan untuk mengetahui
terjadinya kebakaran dan memperkirakan waktu respon
→ High Fire load, Tidak ada ruang untuk respon yang
terlambat.
• Kebutuhan air untuk pemadamaan → high fire load,
memerlukan jumlah air lebih banyak daripada fasilitas
normal, office dll, tergantung dari strategi-nya (pre fire
planning)
• Kesiapan regu pemadam kebakaran internal → respon
cepat, sering latihan
Pemadaman Otomatis → Sprinkler
Kunci :
- Penentuan klasifikasi yang sesuai, jenis material, cara penyimpanan, tinggi
pentimpanan
- Design yang sesuai dengan klasifikasi
Penentuan Klasifikasi

Penentuan Klasifikasi → NFPA Penentuan Klasifikasi → FM Global


Pengenalan Sprinkler
Klasifikasi vs Hazard • Sprinkler discharge
Fire Control Fire Suppression
Storage Sprinklers
• Their are 3 Main Type of sprinklers used in storage
1. Control Mode Density Area (CMDA)
2. Control Mode Specific Application (CMSA)
3. Early Suppression Fast Response (ESFR)
4. IRAS (In rack Sprinkler)
• Storage Sprinklers in NFPA13, 2022Ed
1. Chapter 13 Installation Requirements for CMSA Sprinklers
2. Chapter 14 Installation Requirements for Early
Suppression Fast-Response Sprinklers
3. Chapter 21 Protection of High Piled Storage Using Control
Mode Density Area (CMDA) Sprinklers
4. Chapter 22 CMSA Requirements for Storage Applications
5. Chapter 23 ESFR Requirements for Storage Applications
6. Chapter 24 Alternative Sprinkler Design
7. Chapter 25 In rack Sprinkler
Storage Sprinklers
Definitions
• 3.3.205.4.1* Control Mode Density/Area (CMDA) Sprinkler:
A type of spray sprinkler intended to provide fire control in storage
applications using the design density/area criteria described in this
standard.
• 3.3.205.4.2* Control Mode Specific Application (CMSA) Sprinkler.: A
type of spray sprinkler that is capable of producing characteristic large
water droplets and that is listed for its capability to provide fire control
of specific high-challenge fire hazards.
• 3.3.205.4.5* Early Suppression Fast-Response (ESFR) Sprinkler: A type
of fast-response sprinkler that has a thermal element with an RTI of 50
(meters- seconds)1∕2 or less and is listed for its capability to provide fire
suppression of specific high challenge fire hazards.
Storage Sprinklers
• Density + Operation area
CMDA • Sprinkler K Factor + Spacing + Pipe Sizing

• Sprinkler K Factor + Minimum Operating Pressure


CMSA • Number of design sprinklers + Pipe Sizing

• Sprinkler K Factor + Minimum Operating Pressure


ESFR • Number of design sprinklers+ Pipe Sizing
Control Mode Density Area Control Mode Specific Application
ESFR Early Suppression Fast Response
Contoh ketidak sesuaian antara Classification dan Protection Criteria
Standar yang ada
Ceiling-only protection is
available up to:

45 ft. ceilings
▪ Class 1-3
▪ Cartoned Unexpanded Plastics

40 ft. ceilings
▪ Cartoned Expanded Plastics
▪ Uncartoned Plastics

Trend towards higher storage


heights
Evolution:
In-Rack Automatic Sprinklers
(IRAS)
Background
Fire Protection Consortium for NFPA 23 1C

Testing with in-rack sprinklers started on October 1,


1969 and ran through January 13, 1976.

Over that time a total of 49 tests with in rack


sprinklers were conducted
Background
Since 1968, close to 60 different projects involving roughly
160 full-scale fire tests have been conducted at FM Global
involving in-rack sprinkler protection
Projects have included testing of:
▪ Aerosols ▪ Nonwovens
▪ Carpet ▪ Tires
▪ Distilled Spirits ▪ Class 2, 3 and 4
▪ Flammable Liquids ▪ Cartoned Plastics
▪ Hanging Garments ▪ Uncartoned Plastics
▪ Lithium Batteries
Current Guidance
Maximum vertical increments for IRAS

▪ 25 ft. → Class 3
▪ 20 ft. → Cartoned Unexpanded Plastics
▪ 15 ft. → Cartoned Expanded Plastics
▪ 10 ft. → Uncartoned Plastics

Maximum storage above IRAS


▪ Maximum 10 ft. above top level IRAS
Current Guidance

Hypothetical Warehouse
▪ Storage Height: 75 ft.
▪ Ceiling Height: 80 ft.
▪ Open-frame Double Row Rack
▪ Commodity: Cartoned Unexpanded Plastics
Current Guidance
Hypothetical Warehouse X
X

X X
Option 1 IRAS Design: X

X X

▪ Longitudinal only X

X X
▪ K5.6, 165°F, QR X

▪ 30 gpm X X

▪ 7 levels of IRAS every 10 ft. X

X X
4ft. X
X X

10ft.
Current Guidance

Hypothetical Warehouse X
X

X X
Option 2 IRAS Design: X

▪ Longitudinal and face X

X X
▪ K5.6, 165°F, QR X

▪ 30 gpm X

▪ 4 levels of IRAS X

X X
4ft. X
X 20ft.
Why Resistance?

Vulnerable to Impact High Cost of In-Rack Sprinklers


New Options

Maximum
Minimum
Vertical
Commodity Flow # of Sprinklers K Factor
Spacing ft
GPM (L/min)
(m)

CUP and Less 65 (250) 6 > K14 (200)

30 (9) CEP 100 (380) 6 > K14 (200)

UUP/UEP 120 (455) 10 (5 + 5) > K22 (320)

40 (12) CUP and less 120 (455) 6 > K22 (320)


Current Guidance
Hypothetical Warehouse X
X
New IRAS Design: X

▪ Longitudinal and face X

X
K25.2,165°F, QR
X
▪ X

▪ 120 gpm X

▪ 1 level of IRAS X
40ft.
X
4ft. X
X
New Options
Key Benefits
▪ Cost
– 25-40% savings

▪ Performance
– Fire suppression
– Taller higher hazard storage
– Reduced water demand

▪ Fewer Sprinklers in the Rack


Summary

▪ Unlimited Storage Height


▪ Virtual Floor Concept
▪ Independence of In-Rack
and Ceiling
▪ Maximized Storage Above
Topmost In-Racks
▪ Unlimited storage heights
▪ Water flow < ceiling
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
PESERTA SEMINAR
CP: DANA LUTFI ILMANSYAH
08118698739 – DANA.ILMANSYAH@HILTI.COM
WWW.HILTI.CO.ID

Life Safety Seminar | ID | July 2022 14


2

Anda mungkin juga menyukai