Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PENGAMANAN KEBAKARAN

DI UPTD PUSKESMAS SANDEN

UPTD PUSKESMAS SANDEN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2022

1
1. PENDAHULUAN (kenapa program disusun)

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan


penanganan secara cepat dan tepat. Semakin cepat dan tepat penanganan
bencana kebakaran, maka kerugian (baik kerugian berupa hilangnya nyawa,
cederanya manusia maupun kerugian materiil) yang timbul akibat kebakaran
semakin kecil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran terjadi di
puskesmas.

Untuk mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran khususnya terhadap


pasien, pengunjung dan pekerja, perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan
kebakaran dan evakuasi dengan menetapkan pedoman manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja di Puskesmas yang sejalan dengan peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku. Mulai dari perencanaan darurat kebakaran,
organisasi/unit penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi,
penyediaan sarana dan fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta
pembinaan dan pelatihan.

Pengelolaan bencana kebakaran juga bukan sekedar menyediakan alat


pemadam atau melakukan pelatihan pemadam kebakaran, namun diperlukan
suatu program yang terencana dalam suatu sistem manajemen yang
merupakan upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tindak lanjutnya.

2. LATAR BELAKANG (existing)

Program Kerja Pengamanan Kebakaran yang dilaksanakan pada tahun 2021 di


Puskesmas Sanden belum optimal, karena :
1. Belum tersedia dokumen Identifikasi area yang berisiko kebakaran dan
penyebab kebakaran contohnya puntung rokok, kabel terkelupas, kebocoran
gas baik gas elpiji maupun gas medis.
2. Ketersediaan sistem proteksi kebakaran belum lengkap. Tidak memiliki proteksi
aktif berupa sprinkle, smoke detector, dan hydrant
3. Sosialisasi atau simulasi kebakaran.
4. Tim tanggap darurat kebakaran belum dibentuk

1
5. dsb

Kondisi saat ini di Puskesmas Sanden terdapat sistem proteksi kebakaran aktif
berupa APAR di lokasi berikut ini :
AREA JUMLAH LOKASI APAR JUMLAH
APAR HYDRANT
1 1 UGD -
-
2 1 Dapur

3 1 Laboratorium

4 1 Ruang TU

5 1 Ruang Ranap

6 1 Garansi Ambulance

Pelatihan kebakaran pernah dilakukan pada tahun 2020 tetapi tidak mendalam dan
tidak fokus karena hanya pelatihan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Untuk itu perlu adanya pelatihan dan simulasi yang diadakan minimal 1 tahun sekali.
Puskesmas Sanden belum memiliki peralatan pemadam api otomatis (sprinkle)
sehingga perlu adanya petugas yang memonitoring area menggantikan fungsi sprinkle
selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari.

3. TUJUAN UMUM & KHUSUS

a. Tujuan Umum :

Memastikan seluruh penghuni puskesmas aman dari kebakaran, asap, dan


kedaruratan lain
b. Tujuan Khusus :

- Terlaksananya sistem tanggap darurat pada bahaya kebakaran


- Terpeliharanya sistem proteksi kebakaran gedung
- Kesiapan petugas dalam menghadapi kebakaran

2
4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok

Untuk menjalankan manajemen tanggap darurat kebakaran maka akan


dilakukan kegiatan berikut ini :
1. Identifikasi pengurangan resiko kebakaran
2. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
3. Meminimalkan kedaruratan kebakaran
4. Sosialisasi dan pelatihan kebakaran

5. Pembuatan jalur evakuasi

B. Rincian Kegiatan

1. Identifikasi pengurangan resiko kebakaran


Melakukan identifikasi area yang berisiko terjadi kebakaran serta
menetapkan upaya mitigasi untuk mengurangi resiko dan asesmen risiko
kebakaran pada saat renovasi dan pembangunan (penambangan gedung
dll)

2. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


a. Penambahan sistem proteksi kebakaran
- Menambah jumlah APAR yang ada di Puskesmas berdasarkan
jumlah kebutuhan yang ditentukan
- Pengadaan sistem proteksi kebakaran

b. Pencegahan kebakaran terhadap bahan mudah terbakar


Melakukan penyimpanan bahan mudah terbakar berdasarkan
kategori B3 explosif, B3 gas mampat, B3 cairan mudah menyala
yang dilengkapi dengan rambu dan label.

c. Pemeriksaan , uji fungsi peralatan kebakaran dan pemeliharaan


peralatan

3
d. Pembuatan video safety briefing
Membuat video safety briefing dibuat sebagai informasi publik
mengenai jalur evakuasi yang berada di dalam gedung puskesmas.
3. Meminimalkan Kedaruratan Kebakaran
a. Penetapan Fire Marshal di puskesmas yang bertugas memimpin tim
tanggap darurat kebakaran (tdk harus kapusk…boleh siapa
saja/petugas ugd saat itu)
b. Pembentukan tim tanggap darurat kebakaran yang meliputi : (Helem 4
warna)
i. Tim Merah untuk memadamkan api
ii. Tim Kuning untuk evakuasi peralatan medis
iii. Tim Putih untuk evakuasi dokumen
iv. Tim Biru untuk evakuasi pasien
c. Membuat daftar alat medis yang berada di setiap lantai
Menentukan prioritas alat medis yang harus di evakuasi jika terjadi
kebakaran di puskesmas

d. Membuat daftar dokumen penting yang berada di setiap lantai


Bekerjasama dengan unit terkait untuk menentukan dokumen
penting dan letak penempatannya apabila terjadi kebakaran maka
dokumen tersebut mudah untuk di evakuasi.
4. Sosialisasi dan Pelatihan Kebakaran

Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kebakaran serta diadakan


simulasi secara rutin bagi seluruh petugas puskesmas
5. Pembuatan Jalur Evakuasi ( bisa di tempel per ruangan)
Membuat jalur yang aman untuk evakuasi petugas dan pasien saat terjadi
kebakaran.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Identifikasi Pengurangan Resiko Kebakaran


1. Melakukan Identifikasi area yang berisiko terjadi kebakaran dan menetapkan
upaya mitigasi resiko :

4
No Area Resiko Kebakaran Upaya Mitigasi
1 Dapur Adanya tabung LPG untuk Penyediaan APAR
. memasak yang berisiko liquid di bagian dapur
meledak
2 Genset Adanya generator dan panel Penyediaan APAR
. listrik CO2 di ruang genset
3 Panel listrik Bisa terjadi korsleting listrik Penyediaan APAR CO2
. di dekat area panel listrik
4 Laboratorium Pemakaian alat alat Penyediaan APAR di
bertegangan tinggi depan Laboratorium
5 Ruang TU Dokumen mudah terbakar Penyedian Apar di depan
ruang Kepala
6 Ruang ranap Penyedian Apar di depan
ranap

2. Asesmen risiko kebakaran pada saat renovasi dan pembangunan


Melakukan asesmen risiko kebakaran pada saat renovasi dan pembangunan
Gedung puskesmas yang meliputi pintu yang membukanya keluar,

B. Pencegahan Penanggulangan Kebakaran


1. Penambahan sistem proteksi kebakaran
a. Penambahan APAR berkapasitas 2 ( dua ) kg yang terpasang
minimal satu buah untuk setiap 15 (lima belas) m2 area puskesmas
b. Pengadaan sistem proteksi kebakaran aktif dengan melihat kondisi
keuangan puskesmas dan prioritaskan pengadaan untuk alarm
kebakaran.
2. Pencegahan kebakaran terhadap bahan mudah terbakar
Melakukan penyimpanan bahan mudah terbakar berdasarkan kategori dan
melengkapinya dengan rambu dan label :
a. B3 explosif

● Pewadahan dan penandaan

5
Mengikuti pola pewadahan dan penandaan B3 dengan benar dan
teliti sesuai dengan macam dan tingkat bahaya
● Kondisi ruangan

a. Bahan & kondisi bangunan memiliki kontruksi yang kuat,


tahan ledakan, tahan api, tahan gempa

b. Lantai tidak lembab, bersih, bebas karat, bebas debu


c. Kedap air

d. Pintu dari bahan yg baik dan kuat disertai kunci

e. Terhindar dan terlindung dari getaran, dilengkapi dengan


penangkal petir

f. Ruangan diberi tanda peringatan untuk B3 gol Eksplosif


dan pemberitahuan dilarang merokok
b. B3 gas mampat

● Pewadahan dan penandaan

Mengikuti pola pewadahan dan penandaan yang berlaku


dengan benar dan akurat sesuai dengan jenis dan tingkat
bahaya

● Kondisi ruangan

a) Bahan kontruksi tahan terhadap api, getaran, tersedia


penangkal petir
b) Pengaturan suhu / panas / cahaya

● suhu sejuk dan kering

● hindari cahaya langsung matahari

● hindarkan instalasi litrik, sumber panas

● Hindarkan kenaikan suhu

c) Pengaturan udara
Ventilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik

6
dan suhu ruangan tetap optimal
c. B3 cairan mudah menyala

● Pewadahan dan penandaan

a) Wadah/pembukus/kemasan harus dapat melindungi


isinya terhadap saluran dari luar

b) Wadah/pembungkus/kemasan harus dapat bertahan


terhadap daya kemas isinya Wadah harus tertutup dengan
kedap / disegel

● Kondisi ruangan

a) Bahan & konstruksi bangunan :

● Tahan terhadap B3 yang disimpan (tidak interaksi)


● Mempunyai ventilasi secukupnya

● Udaranya harus terisolir dari udara zat atau cairan


mudah menyala
b) Bebas dari sumber penyebab terjadinya bahaya

● Wadah, tutup, kran, kemasan harus berfungsi baik


● Mencegah terjadinya gangguan mekanik

● Mencegah kotak langsung dengan B3

● Mencegah kenaikan suhu dan cahaya yang


berlebihan

C. Pemeriksaan , uji fungsi peralatan kebakaran dan pemeliharaan peralatan


Melakukan pemeriksaan, uji fungsi dan pemeliharaan peralatan kebakaran
minimal 1 tahun sekali.

D. Pembuatan video safety briefing


Adapun untuk video safety briefing akan dibuat dengan isi materi sebagai berikut
1. Memberikan keterangan lokasi dimana keberadaan penonton video saat ini

7
2. Menginformasikan tentang peraturan dilarang merokok.

3. Menampilkan gambar pintu keluar dari ruang serba guna (function hall)

4. Menampilkan letak Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

5. Menampilkan alarm yang berbunyi saat terjadi kebakaran dan memberikan


bahasa visual jika terjadi kebakaran maka yang harus dilakukan adalah :
a) Jangan panik, segera keluar dari ruangan;

b) Mengikuti petunjuk jalur evakuasi dengan menggunakan tangga, jangan


menggunakan lift atau elevator;
c) Menuju titik kumpul;

d) Dahulukan orang tua atau orang yang sakit.

E. Meminimalkan Kedaruratan Kebakaran

1. Penetapan Fire Marshal

Ditunjuk 1 (satu) orang shift leader dari petugas security yang sedang
bertugas di puskesmas

2. Pembentukan tim tanggap darurat kebakaran

Dibuat papan jadwal per hari untuk tim tanggap darurat sesuai kode warna
yang menerangkan tugasnya masing – masing seperti berikut ini :

HARI/TANGGAL SHIFT PAGI SHIFT SHIFT MALAM


SIANG

TIM MERAH 1. 1. 1.
2. 2. 2.

TIM KUNING 1. 1. 1.
2. 2. 2.

TIM PUTIH 1. 1. 1.
2. 2. 2.
TIM BIRU 1. 1. 1.
2. 2. 2.

8
a. Tim Merah yang bertugas memadamkan api dapat ditunjuk dari
petugas keamanan / security.
b. Tim Kuning yang bertugas mengamankan peralatan medis di lokasi
kebakaran dapat ditunjuk dari petugas unit ……..
c. Tim Putih yang bertugas mengamankan dokumen yang berada di
lokasi kebakaran dapat ditunjuk dari petugas administrasi.
d. Tim Biru yang bertugas mengevakuasi pasien dapat ditunjuk dari
perawat dan pengemudi ambulance.

Struktur Tim Kebakaran

FIR
E MARSHAL

TI TI T TIM BIRU
M M IM
MERAH KUNING PUTIH
3. Membuat daftar alat medis yang berada di setiap ruangan
Melakukan pendaftaran alat medis yang dimiliki puskesmas setiap 1
Tahun sekali yang dilakukan oleh petugas.
4. Membuat daftar dokumen penting yang berada di setiap ruangan
Bekerjasama dengan unit terkait untuk menentukan dokumen penting dan
letak penempatannya apabila terjadi kebakaran maka dokumen tersebut
mudah untuk di evakuasi.

F. Sosialisasi dan Pelatihan Pemadam Kebakaran

Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kebakaran serta diadakan simulasi


yang wajib diikuti oleh seluruh petugas puskesmas minimal 1 tahun sekali
bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Bantul.

G. Pembuatan Jalur Evakuasi


Membuat jalur evakuasi dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

9
1. Jalur evakuasi harus mengarah ke titik kumpul atau titik aman yang telah
ditentukan sebelumnya
2. Jalur evakuasi dilengkapi dengan safety sign (penanda) yang jelas dan
mudah terlihat
3. Jalur evakuasi bebas dari barang yang menghalangi gerak serta barang yang
mudah terbakar dan tidak melewati ruang yang dapat dikunci

6. SASARAN

Adapun sasaran dalam program ini adalah sebagai berikut:


1. Terpenuhinya fasilitas pengaman kebakaran di puskesmas
2. Terlaksananya sistem tanggap darurat pada bahaya kebakaran
3. Terpeliharanya sistem proteksi kebakaran gedung
4. Terciptanya pemahaman pada stakeholder tentang bahaya kebakaran
di tempat kerja

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Rencana Kegiatan Tahun


Bulan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi
pengurangan resiko
kebakaran
a. Identifikasi area
b. asesmen resiko
kebakaran saat
pembangunan/renovas
i

10
2 Pencegahan &
Penanggulangan
Kebakaran
a. Penambahan
system proteksi
kebakaran
b. Pencegahan
kebakaran terhadap
bahan mudah terbakar
c. Pemeriksaan, uji
fungsi peralatan
kebakaran &
pemeliharaan
peralatan
d. Pembuatan video
safety brifing
3 Meminimalkan
kedaruratan kebakaran
a. Penetapan fire
marshal
b. Pembentukan tim
tanggap darurat
kebakaran
c. Membuat daftar alat
medis yg ada di setiap
ruangan
d. Membuat daftar
dokumen penting di
setiap ruangan
4 Sosialisasi dan
Pelatihan Pemadam
Kebakaran

11
5 Pembuatan jalur
evakuasi

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dilakukan dengan cara :

1. Melakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap


pedoman cara melaksanakan kegiatan

2. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan


terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan


kegiatan (berupa tabulasi data dann analisa data) minimal 1 tahun sekali

4. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaporan bersama seluruh tim
MFK minimal 1 tahun sekali

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak
lanjut program pengamanan kebakaran
2. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program pengamanan kebakaran bersama
kepala puskesmas minimal 1 tahun sekali
ttd

12

Anda mungkin juga menyukai