PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
Program Kerja Pengamanan Kebakaran yang dilaksanakan pada tahun 2021 di Puskesmas
Rejowinangun belum optimal, karena :
1. Belum tersedia dokumen Identifikasi area yang berisiko kebakaran dan penyebab
kebakaran contohnya puntung rokok, kabel terkelupas, kebocoran gas baik gas elpiji
maupun gas medis.
2. Ketersediaan sistem proteksi kebakaran belum lengkap. Tidak memiliki proteksi aktif
berupa sprinkle, smoke detector, dan hydrant
3. Belum ada sosialisasi atau simulasi kebakaran.
4. Tim tanggap darurat kebakaran belum dibentuk
1
Kondisi saat ini di Puskesmas Rejowinangun terdapat sistem proteksi kebakaran aktif berupa
APAR di lokasi berikut ini :
2 Cadangan -
Pelatihan kebakaran pernah dilakukan pada tahun 2019 tetapi tidak mendalam dan tidak fokus
karena hanya pelatihan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Untuk itu perlu
adanya pelatihan dan simulasi yang diadakan minimal 1 tahun sekali. Puskesmas
Rejowinangun belum memiliki peralatan pemadam api otomatis (sprinkle) sehingga perlu
adanya petugas yang memonitoring area menggantikan fungsi sprinkle selama 7 hari
seminggu dan 24 jam sehari.
a. Tujuan Umum :
Memastikan seluruh penghuni puskesmas aman dari kebakaran, asap, dan kedaruratan
lain
b. Tujuan Khusus :
2
3. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok
B. Rincian Kegiatan
3
a. Penetapan Fire Marshal di puskesmas yang bertugas memimpin tim
tanggap darurat kebakaran
b. Pembentukan tim tanggap darurat kebakaran yang meliputi :
i. Tim Merah untuk memadamkan api
ii. Tim Kuning untuk evakuasi peralatan medis
iii. Tim Putih untuk evakuasi dokumen
iv. Tim Biru untuk evakuasi pasien
c. Membuat daftar alat medis yang berada di setiap lantai
Menentukan prioritas alat medis yang harus di evakuasi jika terjadi
kebakaran di puskesmas
4
3 Panel Bisa terjadi korsleting listrik Penyediaan APAR CO2
. listrik di dekat area panel listrik
4 dsb
5
dengan penangkal petir
Kondisi ruangan
c) Pengaturan udara
Ventilasi baik sehingga udara tersalur dengan baik
dan suhu ruangan tetap optimal
c. B3 cairan mudah menyala
Kondisi ruangan
6
a) Bahan & konstruksi bangunan :
3. Menampilkan gambar pintu keluar dari ruang serba guna (function hall)
7
a) Jangan panik, segera keluar dari ruangan;
Ditunjuk 1 (satu) orang shift leader dari petugas security yang sedang
bertugas di puskesmas
Dibuat papan jadwal per hari untuk tim tanggap darurat sesuai kode warna
yang menerangkan tugasnya masing – masing seperti berikut ini :
TIM KUNING 1. 1. 1.
2. 2. 2.
TIM PUTIH 1. 1. 1.
2. 2. 2.
TIM BIRU 1. 1. 1.
2. 2. 2.
8
administrasi.
d. Tim Biru yang bertugas mengevakuasi pasien dapat ditunjuk dari
perawat dan pengemudi ambulance.
FIRE MARSHAL
1. Jalur evakuasi harus mengarah ke titik kumpul atau titik aman yang telah
ditentukan sebelumnya
2. Jalur evakuasi dilengkapi dengan safety sign (penanda) yang jelas dan mudah
terlihat
9
3. Jalur evakuasi bebas dari barang yang menghalangi gerak serta barang yang
mudah terbakar dan tidak melewati ruang yang dapat dikunci
5. SASARAN
10
kebakaran
b. Pencegahan
kebakaran terhadap
bahan mudah
terbakar
c. Pemeriksaan, uji
fungsi peralatan
kebakaran &
pemeliharaan
peralatan
d. Pembuatan video
safety brifing
3 Meminimalkan
kedaruratan
kebakaran
a. Penetapan fire
marshal
b. Pembentukan tim
tanggap darurat
kebakaran
c. Membuat daftar
alat medis yg ada di
setiap ruangan
d. Membuat daftar
dokumen penting di
setiap ruangan
4 Sosialisasi dan
Pelatihan Pemadam
Kebakaran
5 Pembuatan jalur
evakuasi
11
7. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
4. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaporan bersama seluruh tim MFK
minimal 1 tahun sekali
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak lanjut
program pengamanan kebakaran
2. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program pengamanan kebakaran
bersama kepala puskesmas minimal 1 tahun sekali
12