Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas
Ngawen
1
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGAWEN
Jl.Kawedanan No.2 Ngawen Kode Pos 58254
Telp. (0296) 361026 Email: ngawenpuskesmas@yahoo.co.id
I. PENDAHULUAN
Bencana adalah kejadian mendadak dan dalam waktu yang singkat yang disebabkan oleh suatu
kekerasan yang menimpa sekelompok manusia/masyarakat lingkungan yang cukup besar dan
menimbulkan kerugian jiwa dan material yang diakibatkan oleh alam, manusia, tekhnologi dan bahan
berbahaya.
Bencana alam dan musibah mussal yang terjadi di perkotaan mudah diketahui oleh masyarakat
banyak, baik yang datang untuk menolong ataupun hanya sekedar melihat. Sebaliknya musibah yang
terjadi di tempat yang jauh dari khalayak ramai seperti di hutan atau di tengah laut kadang
memerlukan waktu yang lama baru diketahui.
Disadari bahwa peran instansi kesehatan dalam upaya penanggulangan bencana sangat penting maka
perlu kesiapsiagaan unsur kesehatan dalam menghadapi bencana merupakan bagian dari sistem
penanggulangan bencana yang menyeluruh merupakan tindakan mutlak yang diperlukan.
Pola penanggulangan musibah massal maupun bencana di Puskesmas dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Musibah massal/bencana di luar Puskesmas
2. Musibah massal/bencana di dalam puskesmas
2
3
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Supaya Puskesmas selalu siap dalam menghadapi bencana guna meminimalkan kerugian dan
korban jiwa.
B. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi resiko bencana yang mungkin timbul di dalam dan luar Puskesmas.
2. Melakukan perencaaan dalam menghadapi bencana yang potensial terjadi.
3. Melakukan ujicoba dan simulasi terhadap bencana potensial yang terjadi.
4. Melatih dan mengkoordinasi team untuk menghadapi bencana.
5. Meminimalkan terjadinya suatu bencana.
6. Menyelamatkan jiwa dan mencegah kerugian material yang lebih besar.
B. Rincian kegiatan
4
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksanakan dengan pembuatan surat permohonan
yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens) kepada pihak manajemen dengan menyertakan
anggaran kerja yang ada, dimana dapat kita lakukan secara mandiri atau bersama unit kerja yang
bertanggung jawab dalam tugas pokok dan fungsinya dalam kelembagaan maupun melalui pihak
eksternal yang lebih kompeten dalam menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama dalam pembahasan
sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk direkomendasikan kepada pihak
manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3. Inspeksi / Tinjauan Lapangan
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan dengan cara
melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan serta wawancara dengan staf
menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak
manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan.
4. Wawancara
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh, guna menilai kemapuan
dan pemahaman staff dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Simulasi
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen
terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi pada seluruh staff untuk
melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam suatu keadaan / kondisi tertentu terkait
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Pelatihan
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-
menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan fitrahnya
untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh staff Puskesmas dalam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
7. Uji Coba
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan sebagainya)
suatu mesin atau instalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara periodik.
5
VI. SASARAN
Sasaran program manajemen bencana adalah terlaksananya seluruh kegiatan sesuai dengan target dan
waktu yag direncanakan sebagai berikut :
Pembuatan hazard
2
vulnerabel asesment
6
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim K3 dan Tim tanggap bencana yang dilaporkan kepada Kepala
puskesmas serta Dinas Kesehatan kota/kabupaten, sehingga target yang diharapkan adalah seluruh
program manajemen bencana yang ada dapat terlaksana setiap 6 bulan dan evaluasi seluruh
program setiap tahun sekali.
X. PENUTUP
Demikian Program manajemen bencana Puskesmas Ngawen yang dapat kami sampaikan, semoga
dapat meningkatkan program manajemen bencana bagi pasien, petugas dan peralatan.
ERTRIYONO,S.Kep,Ners SUPRIYANTO,S.Kep
NIP. 19690715 198903 1 006 NIP. 19750613 201406 1 006
Mengetahui
KEPALA UPTD PUSKESMAS NGAWEN