Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak dapat
memprediksikan musibah apa yang akan menimpa kita dan sekeliling
kita. Sebagai manusia, kita hanya bias berencana, namun Tuhan juga
yang menentukan apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita.
Kelalaian dan kecerobohan kita dapat mengakibatkan hal yang buruk
buat kita dan sekeliling kita seperti kecelakaan, kebakaran dan lain
sebagainya sehingga dapat menimbulkan banyak kerugian baik materi
maupun immaterial bahkan dapat menyebabkan kecatatan jiwa
ataupun kematian. Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita hindari
tapi ada banyak hal juga yang kita tidak bisa kita hindari seperti
bencana alam gempa bumi, tsunami dll.
Dalam upaya menghindari dan menanggulangi bencana yang
mungkin bias saja terjadi di lingkungan tempat kita berada, setiap dari
kita perlu pengetahuan minimal pengetahuan dasar mengenai cara-
cara yang harus dilakukan untuk pencegahan terjadinya bencana
ataupun penanganan apabila terjadi bencana di sekitar kita.
Dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana yang
dapat terjadi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar yang dapat menimbulkan korban manusia yang tidak sedikit,
maka Rumah Sakit Daerah Labuang Baji Makassar sebagai sarana
pelayanan medis terutama dalam penanganan korban-korban bencana
perlu mempersiapkan diri untuk pencegahan dan penanganan kejadian
ataupun bencana yang dapat terjadi di lingkungan Rumah Sakit seperti
kebakaran, gempa, banjir, dsb dan memberikan pelayanan-pelayanan
kepada korban-korban bencana secara cepat, tepat, efektif dan efisien
sehingga dapat mencegah kondisi pasien kearah yang lebih buruk.
Setiap karyawan yang beekrja di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
Baji Makassar perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam

1
pencegahan dan penanganan bencana baik staf medis/para medis dan
staf umum/non medis/non paramedic.
Maka dari itu, Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
membuat suatu program guna persiapan dan penanganan bencana
baik yang terjadi di dalam maupun diluar lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Labuang Baji Makassar.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Rumah Sakit siap siaga dalam penanganan keadaan gawat darurat
bencana
2. Tujuan Khusus
a. Para pimpinan RS mengetahui tugasnya dalam memimpin
proses penanganan gawat darurat bencana
b. Setiap karyawan dan lingkungan internal dapat memahami dan
tanggap dalam menghadapi kondisi darurat bencana
c. Setiap karyawan dan lingkungan internal dapat memahami dan
mampu mampu melaksanakan penanganan gawat darurat
bencana sesuai dengan tugasnya masing-masing
d. Karyawan dan lingkungan internal memahami dan mampu
melaksanakan prosedur evakuasi dalam menghadapi bencana
e. Karyawan dan lingkungan internal mampu memberikan
pertolongan pertama terhadap korban gawat darurat.

2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
B. Cara Melaksanakan Kegiatan
C. Sasaran

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain :
a. Penyusunan Disaster Plan
b. Simulasi Disaster
c. Debriefing
2. Rincian Kegiatan
a. Penyusunan Disaster Plan
 Melakukan koordinasi internal
 Penyusunan Disaster Plan
 Pembuatan SPO
 Sosialisasi Disaster Plan dan SPO
b. Simulasi Disaster
 Penyusunan panitia
 Sosialisasi ulang Disaster Plan dan SPO
 Pelaksanaan kegiatan simulasi
 Evaluasi kegiatan simulasi
c. Debriefing
 Diskusi dari evaluasi kegiatan kegiatan simulasi Disaster

B. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penyusunan Disaster Plan
a. Subkomite K3RS berkoordinasi dengan kabag, Kabid, dan
seluruh Ka. Instalasi Rumah Sakit dalam proses
penyusunan Disaster Plan
b. Subkomite K3RS beserta Kabag dan Kabid Rumah Sakit
meminta persetujuan Direktur dan Wakil Direktur Rumah
Sakit terhadap Disaster Plan yang telah disusun

4
c. Subkomite K3RS merivisi Disaster Plan bila ada sesuai
dengan persetujuan dari Direktur dan Wakil Direktur Rumah
Sakit
d. Subkomite K3RS meminta persetujuan Direktur atas hasil
revisi dari Disaster Plan alat pemadam secara kontinyu
e. Subkomite K3RS beserta bagian umum melakukan
koordinasi dengan pihak eksternal yang bersangkutan
sehubungan dengan Disaster Plan yang telah disepakati
f. Penyusunan daftar SPO yang dibutuhkan
g. Subkimte K3RS berkoordinasi dengan Ka. Instalasi Rumah
Sakit dalm pembuatan SPO sesuai dengan Instalasi yang
terkait yang disetujuai oleh Direktur Rumah Sakit
h. Sosialisasi Disaster Plan dan SPO yang telah dibuat
kepada seluruh karyawan Rumah Sakit.
2. Simulasi Disaster Plan
a. Penyusunan panitia Simulasi Disaster Bersama seluruh
Kabag dan Kabid Rumah Sakit
b. Koordinasi dengan pihak eksternal yang dibutuhkan yang
dilakukan oleh Subkomite K3RS dan bagian umum.
c. Sosialisasi ulang Disaster Plan dan SPO kepada seluruh
karyawan oleh panitia
d. Pelaksanaan Kegiatan simulasi Disaster yang diikuti oleh
suluruh karyawan
e. Evaluasi kegiatan simulasi disaster oleh panitia

C. SASARAN
1. Potensi bahaya di Rumah Sakit dan lingkungannya
teridentifikasi
2. Para pimpinan Rumah Sakit sampai dengan setingkat Ka. Shift
mengetahui tugasnya dalam memimpin proses penanganan
gawat darurat bencana

5
3. Setiap karyawan Rumah Sakit dan Non karyawan mengetahui
dan tanggap terhadap penanganan gawat darurat bencana di
Rumah Sakit 100% karyawan terpapar sosialisasi dan simulasi
bencana
4. Terlaksananya kegiatan simulasi bencana minimal 1 kali dalam
1 tahun

a) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tabel 1. Penyusunan Disaster Plan
Bulan (2019)
Rincian Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Koordinasi internal
Penyusunan Disaster
Plan
Penyusunan SPO
Sosialisasi Disaster
Plan dan SPO

Tabel 2. Simulasi Disaster


Bulan (2019)
Rincian Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan panitia
Simulasi Disaster
bersama seluruh Kabag
dan Kabid Rumah Sakit
Koordinasi dengan pihak
eksternal yang
dibutuhkan
Sosialisasi ulang
Disaster Plan kepada
seluruh karyawan
Pelaksanaan kegiatan
Simulasi Disaster
Evaluasi kegiatan
simulasi

6
Bulan (2019)
Rincian Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan Debriefing

b) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi program disaster ini dilakukan 3 bulan setelah pelaksanaan
oleh Subkomite K3RS, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menilai
dan memonitor kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana,
meliputi :
 Input: : Kebijakan, Pelaksana, Ptotap
 Proses : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan,
Pengawasan.
 Output : Hasil / Target sasaran, ketepatan waktu.
Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dari program Disaster ini dibuat segera
setelah kegiatan telah dilaksanakan dan diserahkan kepada Direktur
Rumah Sakit Baji Makassar.

7
BAB IV
PENUTUP

Demikian Program Hospital Disaster Plant ini di buat, semoga


dapat terlaksana dengan baik dan sangat bermanfaat bagi seluruh
karyawan dan lingkungan internal Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang Baji Makassar.

Ketua Tim K3

ttd

Anda mungkin juga menyukai