DISUSUN OLEH :
Andriany Chairunnisa
030.11.026
PEMBIMBING :
Dr. Gita Tarigan, MPH
I.
Identifikasi Vulnerability
Vulnerability adalah kerentanan dari manusia itu sendiri. Perilaku manusia yang
menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk menghadapi bahaya atau ancaman.
Kerentanan tersebut adalah keadaan atau suatu sifat atau perilaku manusia yang
menyebabkan ketidakmampuan untuk menghadapi bahaya atau ancaman.
Kerentanan Fisik : lokasi dari Kecamatan Bakauheni, dekat dengan daerah pesisir pantai
dan dari segi geografis berada disekitar gunung krakatau. Sehingga sangat rentan terhadap
bahaya ancaman tsunami.
Kerentanan Ekonomi : secara ekonomi, masyarakat di Bakauheni atas banyak yang
berprofesi sebagai pedagang dan nelayan yang sebagian besarnya memiliki tingkat
kesejahteraan yang kurang.
Kerentanan Sosial : kerentanan sosial masih cukup tinggi mengingat tingkat pendidikan
yang masih rendah
Kerentanan Teknologi : teknologi sudah cukup baik untuk pemantauan bahaya dini.
A. Pra Gempa: Rencana Siaga
Dalam hal kesiapsiagaan masyarakat dengan gempa harus diawali dengan edukasi
mengenai kondisi alam yang terdapat di wilayah tersebut. Hal ini perlu ditanamkan
semenjak dini, salah satunya dengan mengadakan pelajaran mengenai bencana alam dan
cara menghadapinya dapat dimasukkan ke dalam salah satu pelajaran di sekolah agar
dapat ditanamkan sejak usia dini. Selain itu pentingnya publikasi mengenai manajemen
bencana di lingkungan, misalnya penyebaran media informasi pada tempat-tempat umum,
atau berupa penyampaian langsung pada pertemuan di masyarakat.
Membentuk jalur evakuasi juga penting dalam menghadapi ancaman bencana. Salah
satunya dengan memasang tanda jalur evakuasi ditempat-tempat yang ramai dikunjungai
masyarakat, disekitar pesisir pantai.
Selain ini, pembangunan rumah dan infrastruktur lainnya harus sesuai dengan potensi
ancaman. Bangunan tahan gempa memiliki standar tersendiri untuk menghindari ancaman
sederhana. Pembangunan balai rakyat atau tempat umum tahan gempa penting untuk
perlindungan bila ancaman bencana datang. Selain tempat umum, perlu dilakukan
pembangunan posko-posko di tempat dataran tinggi sebagai suatu persiapan tempat
pengungsian bila terjadi tsunami. Dan hal ketiga atau terakhir, adalah edukasi tentang
potensi ancaman, serta persiapan dan latihan menyelamatkan diri (survival) dalam
keadaan darurat. Edukasi pada tahap ini meliputi hal-hal berikut di bawah.
gelombang lainnya
Lampu tetap menyala, meskipun tidak ada aliran listrik, karena tanda bahwa di
lingkungan ada gelombang elektromagnetis yang bergerak bebas di udara dan
merupakan tanda adanya bencana hebat.
Awas: tinggi tsunami mencapai lebih dari 3 meter, warga diminta segera
melakukan evakuasi menyeluruh ke arah tegak lurus dari pinggir pantai.
Pemerintah daerah harus menyediakan informasi jelas tentang jalur dan tempat
evakuasi
Siaga: Tinggi tsunami berada dikisaran 0,5 meter hingga 3 meter, pemerintah
DISASTER PLAN
Puskesmas
Kecamatan
Bakauheni
dalam
hal
persiapan
evakuasi
bencana
akan