Oleh :
Mustika Anggiane Putri
105103003422
Pembimbing :
dr. Lola Purnama, Sp.A
Identitas Pasien
• Nama : An. AA
• Umur : 2 tahun 3 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Kebayoran lama,Jaksel
• Pendidikan : belum sekolah
• Masuk IGD : 4 Desember 2009
• Masuk Rawat inap : 5 Desember 2009
Identitas Orang Tua
AYAH IBU
Nama Bp. A Ny. H
Perkawinan ke 1 1
Umur 42 tahun 40 tahun
Pendidikan STM SMA
terakhir
Agama Islam Islam
Pekerjaan Kuli bangunan Tukang cuci gosok
Alamat SDA SDA
Penyakit - -
Anamnesis
KU : sesak yg semakin
memberat sejak 1 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Batuk pilek • Sesak yang
semakin
• Demam memberat
4 Hr • Muntah 1 Hr • Bunyi ngik-ngik
• Nyeri menelan saat menarik
SMRS • Diare (-) SMRS nafas
• Suara serak &
• BAK&BAB menghilang
normal • Tidak mau makan
Campak -
Diagnosis Banding
Tonsilitis Folikularis
Infeksi tenggorok oleh mononukleosus
infeksiosa
Penatalaksanaan
ADS 40.000 unit (i.v) dalam 200 mL NaCl per
infus (habis dalam waktu 1jam) skin test
terlebih dahulu.
PP 1 juta unit/hari (i.m) selama 10 hari
Dexametason 3x2 mg (i.v)
Pertimbangkan Trakeostomi
Konsul Spesialis THT dan Spesialis Anak
Rawat ruang isolasi
Istirahat total
Nutrisi parenteral
Anjuran Pemeriksaan :
EKG 2x/minggu
Periksa CK, CK-MB, SGOT, SGPT
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad sanasionam : bonam
Ad fungsionam : bonam
ANALISIS KASUS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
KU: TSS
4 Hr SMRS Diagnosis Kesadaran : CM
• Batuk pilek Tonsilofaringitis e.c susp. Difteri Tanda Vital
• Demam Laringitis e.c susp. Difteri FN: 55 x/menit
• Nyeri menelan Obstruksi jalan nafas gr.II FDJ : 120 x/menit
Suhu :370 C
1 Hr SMRS Nafas Cuping Hidung
• Sesak yang (+), sekret +/+, warna
semakin memberat putih keabuan,
Diagnosis Banding Tenggorokan: T2/T2,
• Bunyi ngik-ngik
Tonsilitis Folikularis hiperemis, arkus faring
saat menarik nafas
Infeksi tenggorok oleh hiperemis, membran
• Suara serak & putih menutupi tonsil
menghilang mononukleosus infeksiosa
sampai dengan uvula
• Tidak mau makan & arkus faring dan
• Teman ada yg sakit mudah berdarah saat
seperti diangkat.
inimeningga. Pemeriksaan Penunjang Retraksi
Darah Lengkap SS&epigastrium (+)
Analisis Gas darah Stridor inspirasi (+)
Cek BT, CT, PT, APTT persiapan
trakeostomi
Pewarnaan Gram
Kultur C.diphteriae
Penatalaksanaan
ADS 40.000 unit (i.v) dalam 200 mL NaCl per
infus (habis dalam waktu 1jam) skin test
terlebih dahulu.
PP 1 juta unit/hari (i.m) selama 10 hari
Dexametason 3x2 mg (i.v)
Pertimbangkan Trakeostomi
Konsul Spesialis THT dan Spesialis Anak
Rawat ruang isolasi
Istirahat total
Makanan lunak 1200 kalori + ekstra susu
Anjuran Pemeriksaan :
EKG 2x/minggu
Periksa CK, CK-MB, SGOT, SGPT
35
Patogenesis
Bakteri berkembangbiak, toxin merusak
jaringan lokal kematian dan kerusakan
jaringan lekosit + fibrin + elemen darah +
jaringan yang rusak membrane
Akibat dari kerusakan jaringan oedem dan
pembengkakan pada daerah sekitar membran
penyumbatan jalan nafas
Kematian umumnya disebabkan oleh kekuatan dari
exotoxin. Exotoxin ditransportasikan melalui aliran
darah ke jaringan lain.
Exotoksin
Difteria Laring
Kortikosteroid
Komplikasi
Obstruksi jalan nafas
Dampak toksin Mikarditis, mengenai saraf
Infeksi sekunder bakteri
Prognosis
Prognosis difteria setelah ditemukan ADS dan
antibiotik lebih baik daripada sebelumnya.
Di Indonesia pada daerah yang belum
terjamah imunisasi masih dijumpai kasus
difteria berat dengan prognosis buruk.