Anda di halaman 1dari 66

1.4.

1
1.4.8
1.4.2

1.4.3

1.4.4

1.4.5

1.4.6

1.4.7
1.4.1.1.  Lihat contoh dokumen

SK TIM PJ MFK

Tugas PJ MFK
a. Mengawasi semua aspek program manajemen
risiko seperti pengambangan dan memberikan
rekomendasi untuk ruangan, peralatan medis,
teknologi dan sumber daya
b. Mengawasi pelaksanaan program secara
konsisten dan berkesinambungan
c. Melakukan eduakasi staf
d. Melakukan pemantauan program
e. Secara berkala menilai dan merevisi program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
f. Menyerahakan laporan triwulan dan tahunan
kepada kepala Puskesmas.  Catatan : penulisan disesuaikan
g. Mengorganisasikan dan mengelola laporan dengan tata naskah yg ada
kejadian/insiden, melakukan analisis dan upaya
perbaikan
SISTEMATIKA PEMBUATAN PEDOMAN MFK  SESUAIKAN
DENGAN TATA NASKAH

1. Pendahuluan

2. Latar belakang

3. Tujuan umum & khusus

4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan

5. Cara melaksanakan kegiatan

6. Sasaran

7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan

8. Pengawasan, pengendalian, dan penilaian


no Keg J F M A M JN JL A S O N D

Workshop MFK 3

Penyusunan Regulasi 4
Pengelolaan Fasilitas dan
Keselamatan
Identifikasi area berisiko 10

Pemasangan CCTV untuk 12


mengawasi area berisiko
Penyusunan disaster plan 26

......dst

EVALUASI
1.4.1.3. Form Register Risiko  Lihat Contoh
UPAY PENCEGA
UNIT A YG HA N
PENANGG PELAPO
KERJA/PE PROBABILIT DERAJAT PENYEBA AKIBA SUDA SUPAYA
NO RISIKO DAMPAK UNG R
LAYA AS RISIKO B T H TIDAK
JAWAB AN
NAN DILAK TERJADI
UKAN LAGI

1.4.1.4. Evaluasi program MFK


 Buat assesment apakah semua program yang telah dietatpakan sdh
berjalan sesuai target yang telah ditetapkan ? Jika belum apa alasannya
 apa upaya yg dilakukan untuk melanjutkan program yang blm
berjalan?
 Apakah ada perbaikan dari mitigasi risiko pada area yang telah
diidentifikasi pada register risiko sudah ditindaklanjuti ? Jika belum apa
alasannya  bagaimana upaya perbaikan selanjutnya..?
Sinkronkan dengan 1.3.6

Sinkronkan dengan 1.4.5


PROGRAM KESELAMATAN DAN
KEAMANAN Penggunaan kartu identitas seluruh staf
RS dan semua individu yang bekerja di
1. Pendahuluan RS, pada pasien RI, penunggu pasien,
2. Latar belakang f) pengunjung (termasuk tamu) yang
3. Tujuan umum & khusus memasuki area terbatas (restricted area)
sehingga menciptakan lingkungan yang
4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan aman
a. Identifikasi pengunjung, petugas, petugas g) Melindungi dari kejahatan perorangan,
outsourching dll kehilangan, kerusakan atau pengrusakan
b. Melakukan asesmen risiko secara barang milik pribadi
komprehensif & proaktif untuk h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai
mengidentifikasi bangunan, ruangan / area, dengan PerUU, mis: Setiap tangga ada
peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang pegangannya, lantai tidak licin, Ruang
berpotensi menimbulkan cedera. perawatan pasien jiwa : pintu kamar
c. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara menghadap keluar, shower di kamar mandi
berkala &terdokumentasi. tidak boleh menggunakan selang, dll
c. Menyediakan anggaran untuk i) Melakukan monitoring pada daerah yang
melakukan perbaikan berisiko keselamatan dan keamanan seperti
R d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi
(pra construction risk assessment / PCRA)
ruang bayi, OK, ruang anak, lanjut usia,
pasien rentan yang tidak dapat melindungi
setiap ada kontruksi, renovasi atau diri sendiri atau memberi tanda minta
penghancuran bangunan / demolisasi. bantuan bila terjadi bahaya.
e. Merencanakan dan menyediakan 5. Cara melaksanakan kegiatan
fasilitas pendukung yang aman, 6. Sasaran
untuk mencegah terjadi kecelakaan 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
dan cedera, mengurangi bahaya 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
dan risiko serta mempertahankan pelaporannya
kondisi aman bagi pasien, keluarga, 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi
staf, pengunjung. kegiatan
Upaya yang perlu dilakukan….
1.Melakukan asesmen risiko secara komprehensif
dan pro aktif utk mengidentifikasi:
1. Bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan & fasilitas Iainnya
yang berpotensi. menimbulkan cedera. Sebagai contoh risiko
keselamatan yang dapat menimbulkan cedera atau bahaya termasuk
diantarnya perabotan yang tajam dan rusak, kaca jendela yang
pecah, kebocoran air di atap, lokasi dimana tidak ada jalan keluar saat
terjadi kebakaran.
2. Area yang berisiko keamanan terjadinya bahaya kehilangan,
kerusakan atau pengrusakan, gangguan, tindak kekerasan, akses atau
penggunaan oleh orang yang tidak berwenang.
• PCRA (kulaitas udara, kebisingan, utilitas, ICRA, bhn
berbahaya, getaran, layanan darurat dll)
Rehabilitasi, • Pengawasan
Renovasi, • Pemeriksaan
Restorasi
• Pengujian
Pengelolaan B3
a. Pemilihan dan perencanaan kebutuhn B3
b. Indentifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
c. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan bahan sesuai
dengan karakteristik, sifat, dan jumlah.
d. Tersediannya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan sifat bahan dan
limbah B3.
e. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri sesuai karekteristik dan
sifat bahan dan limbah B3.
f. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin keamanan kerja pada
proses kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 (pengurangan dan pemilahan,
penyimpanan, pengangkutan, penguburan dan/atau penimbunan bahan dan limbah
B3).
g. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah B3.
h. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit, rambu dan simbol
B3, dan lain lain.
i. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan jaminan keamanan kerja
untuk pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan kegiatan pengelolaan bahan dan limbah
B3 yang dilakukan.
Label &
Simbol
• Pemberian simbol dan label
pada setiap kemasan B3
dimaksudkan untuk
mengetahui klasifikasi B3
sehingga pengelolaannya
dilakukan dengan baik gun
dapat
mengurangi risiko yang a
ditimbulkan dari B3 dapa
t
• Label
• Tulisan yang
menunjukkan antara
lain karakteristik dan
jenis bahan kimia
berbaya & beracun.
• Simbol
• Gambar yang
menyatakan
karakteristik bahan
kimia berbaya &
beracun.
Karakteristik B3

Bahaya fisik Bahaya terhadap kesehatan


• eksplosif; • toksisitas akut;
• gas mudah menyala; • korosi/iritasi kulit;
• aerosol mudah menyala; • kerusakan/iritasi serius pada mata;
• cairan mudah menyala; • sensitifitas pernafasan atau kulit;
• padatan mudah menyala; • mutagenasi sel induk;
• bahan atau campuran yang jika kontak • karsinogenisitas;
dengan air melepaskan gas mudah • toksik terhadap reproduksi;
menyala; •toksisitas sistemik pada organ sasaran spesifik
• bahan atau campuran swapanas; setelah paparan tunggal;
• gas oksidator; •tokisitas sistemik pada organ sasaran spesifik
• cairan oksidator; setelah paparan berulang; dan
• padatan oksidator; • bahaya aspirasi.
• oksidator organik;


bahan atau campuran swareaktif;
cairan piroforik;
Bahaya terhadap lingkungan
• bahaya terhadap lingkungan akuatik; dan
• padatan piroforik;
• bahaya lingkungan terhadap lapisan ozon.
• gas bertekanan; dan
• korosif pada logam.

17
Peraturan
perundangan
• Permen LH no 3/2008 : Simbol dan Label B 3
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label
Limbah B3
Masa penyimpanan (PP 101/2014), Permen
LHK 56/2015
• Limbah B3 infeksius, benda tajam, dan patologis disimpan di
tempat penyimpanan limbah B3 sejak dihasilkan paling lama:
• Dua hari pada temperature lebih besar dari nol derajat Celsius
• 90 hari pada temperature sama atau lebih kecil dari nol derajat Celsius
• Limbah B3: farmasi, sitotoksis, kimiawai, radioaktif,
container bertekanan, limbah dg kandungan logam berat
tinggi:
• 90 hari jika dihasilkan sama atau lebih dari 50 kg/perhari, atau
• 180 hari jika dihasilkan kurang dari 50 kg perhari untuk kategori 1
TPS LIMBAH B3
KEPDAL NOMOR 01 TAHUN 1995
• TPS B3: Tempat untuk menyimpan sementara limbah b3 sebelum
dilakukan pengelolaan lebih lanjut
• untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan yang dapat
menyebabkan pencemaran atau bahaya terhadap manusia
• Harus memenuhi persyaratan teknis dalam kepdal nomor 01
tahun 1995 tentang tatacara dan persyaratan teknis penyimpanan
dan pengumpulan limbah B 3
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & DISASTER DRILL
EKSTERNAL (SIMULASI
DISASTER)
IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL &

EKSTERNAL • strategi
komunikasi jika
HAZARD VULNERABILITY terjadi bencana,
ASSESSMENT • manajemen
sumber daya,
PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/
PENANGGULANGAN BENCANA • penyediaan
pelayanan dan
PENYUSUNAN DISASTER PLAN
alternatifnya,
• identifikasi peran
dan tanggung
EDUKASI & SIMULASI
jawab tiap
PENANGGULANGAN
BENCANA
karyawan, dan
• manajemen
konflik yang
mungkin terjadi
pada saat
MONEV TINDAK bencana.
LANJUT
Pendidika
n dan
pelatihan
Pelaksana
an Mon
kegiatan Ev

Penanggu
ng Jawab Dokumenta
kegiatan si
Program
Penanggulang
an Bencana

Perencana
an RT
pelaksanaa L
n

Ir.Giart
o
Identifikasi
Mengidentifikasikan semua kemungkinan bencana yang akan
Risiko terjadi di wilayahpuskesmas dengan menggunakan HVA Tools

Tujuan : Sebagai dasar penyusunan rencana Mitigasi dan


Kontijensi.

debriefing Adalah proses refleksi hasil evaluasi dari suatu pelatihan /simulasi
• Kegiatan berupa diskusi yang dibimbing oleh fasilitator.
• Tujuan: Sebagai instropeksi perorangan maupun tim agar kesalahan yang
dilakukan pada saat pelatihan menjadi catatan untuk perbaikan.

Pengelolaan terhadap perselisihan/pertentangan Akibat adanya


beda kepentingan, beda pendapat , beda tujuan pada saat
penanganan bencana.
Manajemen Tujuan: memperjelas informasi, komunikasi dan operasional
Konflik. penanganan bencana kepada seluruh komponen (LS yg terlibat)
Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan

• Tersedia
• Berfungsi
baik
• Siap
digunakan

PEMERIKSAAN, KALIBRASI SECARA BERKALA


PMK 43/2019, pasal 12
Puskesmas harus memiliki • Sistem proteksi petir
prasarana yang berfungsi • Sistem proteksi kebakaran
paling sedikit terdiri dari :
• Sistem pengendalian
• Sistem peghawaan kebisingan
(ventilasi)
• Sistem transportasi vertikal
• Sistem pencahayaan untuk bangunan lebih dari
• Sistem sanitasi 1 (satu) lantai
• Sistem kelistrikan • Lendaraan puskesmas
• Sistem komunikasi keliling
• Sistem gas medis • Kendaraan ambulans
Memastikan bahwa semua prasarana atau sistim utilitas
berfungsi dengan baik

Pemeriksaan
Pemeliharaan
Uji kualitas air

Air, listrik, gas medis harus tersedia 7x24


jam
Sistem penunjang lainnya seperti genset,
panel listrik, perpipaan air , deteksi dini
kebakaran dan lainnya
PEMELIHARAAN

PEMELIHARAN PEMELIHARAA
TIDAK TERENCANA
TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pemeriksaan Penggantian Reparasi minor Overhaul


termasuk penyetelan komponen yang tidak terencana
dan pelumasan minor yaitu pekerjaan ditemukan
yang timbul langsung waktu
dari pemeriksaan pemeriksaan
Lihat, rasakan
dengarkan
Pemeliharaan
waktu berjalan
Pemeliharaan
Waktu berhenti
SINKRONKAN DENGAN
 SOTK
 1.3.1.b
 1.3.2.a
 1.3.3.a
STANDAR 1.4.1

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

1. SK tim Penanggung jawab MFK.


1. Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam 2.Penetapan program MFK Puskesmas
MFK ( R )
1.4.1.1
2.Tersedia program MFK yang ditetapkan setiap
tahun berdasarkan identifikasi risiko. (R)

1.4.1.2 1. Puskesmas menyediakan akses yang mudah dan Puskesmas menyediakan akses yang mudah dan
. aman bagi pengguna layanan dengan keterbatasan aman bagi pengguna layanan dgn keterbatasan
fisik (D) fisik, misal alur pelayanan, penyediaan kursi roda,
2. Wawancara kepada pasien dan petugas tentang ram pada pintu masuk dll. (D.W)
kemudahan akses pada sarana Puskesmas (W)

1.4.1.3 Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko Lakukan register risiko pada area-area yang
yang meliputi huruf a sampai huruf f pada pokok berisiko Puskesmas dari hasil mitigasi risiko
pikiran. (D,W)

1.4.1.4 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per triwulan 1. Bukti evaluasi pelaksanaan program MFK dan
terhadap pelaksanaan program MFK kejadian/accident minimal setiap 3 bulan
sekali
2.Tunjukan bukti perbaikan dalam upaya
meminimalisir risiko hasil evaluasi.
STANDAR 1.4.2

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

Ada KAK program keselamatan dan keamanan


• Identifikasi data petugas pelayanan dan riwayat
Dilakukan identifikasi terhadap kesehatan.
1.4.2.1 pengunjung, petugas dan petugas alih • Identiifkasi pengunjung dan kebutuhan penunjang
daya (outsourcing) (D,O,W) layanan.
• Penyediaan sarana khusus bagi pengunjung dan petugas
berkebutuhan khusus

1.4.2. Dilakukan inspeksi fasilitas secara berkala Melakukan assesment secara komprehensif dan proaktif
2. meliputi bangunan, prasarana dan untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan/area, peralatan,
perabot dan fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan
peralatan (D,O,W)
cedera
• KAK inspeksi rutin  lembar assesment
• Bukti pelaksanaan inspeksi

1.4.2. Dilakukan simulasi terhadap kode darurat Bukti simulasi terhadap kode darurat secara berkala
3 secara berkala. (D, O,W). • Jadwal, sasaran, petugas

1.4.2. Dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan Bukti dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan
4 konstruksi terkait keamanan dan konstruksi terkait keamanan dan pencegahan penyebaran
pencegahan penyebaran infeksi. (D,O,W) infeksi
• Form inspeksi, petugas, hasil keg
STANDAR 1.4.3

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

 SKPenanggung jawab pengelola limbah Puskesmas


 Program Pengelolaan B3 dan Limbah B3 meliputi:
• Penetapan jenis dan lokasi penyimpanan B3 sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
• Pengelolaan , penyimpanan dan penggunaan B3
sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan
• Sistem pelabelan B3 sesuai B3 sesuai ketentuan
Dilaksanakan peraturan perundang – undangan
pengelolaan B3 dan • Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai
1.4.3.1 limbahnya sesuai angka ketentuan peraturan perundang - undangan
satu sampai tujuh huruf • Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai
b (R) ketentuan peraturan perundang - undangan
• Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi
tumpahan dan atau paparan sesuai ketentuan
perundangan – undangan
• Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai
peraturan perundang – undangan
• Penggunakan APD
STANDAR 1.4.3

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

1.4.3.2. Pengolahan limbah B3 sesuai Dalam pengolahan limbah mulai dari


standar (penggunaan dan pemilahan, pemilahan, penyimpanan/TPS B3 serta
pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir menggunakan wadah
pengolahan akhir) (D,O,W) sesuai dengan standar.

1.4.3.3 Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan Tersedianya IPAL sesuai dengan
peraturan perundang- undangan. (D, O) ketentuan peraturan perundang-
undangan

1.4.3.4 Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut Tersedianya laporan, analisa dan tindak
penanganan tumpahan, paparan/pajanan B3 lanjut penanganan tumpahan,
dan atau limbah B3. (D,W) paparan/pajanan dan atau limbah B3
STANDAR 1.4.4

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

"Tersedianya strategi dan rencana untuk menghadapi


bencana sesuai denganpotensi bencana yang mungkin terjadi
Dilakukan identifikasi risiko berdasarkan hasi penilaian kerentanan bahaya (Hazard
terjadinya bencana internal dan Vulnerability Assesment ( Identifikasi jenis, kemungkinan
eksternal sesuai dengan letak dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi; menentukan
1.4.4.1 peran Puskesmas jika terjadi bencana dengan tetap
geografis terhadap Puskesmas dan
akibatnya terhadap pelayanan memeperhatikan keberlangsunagn layanan dan tindak lanjut
(R,D, W) terhadap bencana; strategi omunikasi jika terjadi bencana;
manajemen sumber daya; penyediaan "

1.4.4.2. Dilakukan program manajemen "Tersedianya strategi dan rencana untuk menghadapi bencana
bencana sesuai denganpotensi bencana yang mungkin terjadi
berdasarkan hasi penilaian kerentanan bahaya (Hazard
Vulnerability Assesment ( Identifikasi jenis, kemungkinan dan
akibat dari bencana yang mungkin terjadi; menentukan peran
Puskesmas jika terjadi bencana dengan tetap memeperhatikan
keberlangsunagn layanan dan tindak lanjut terhadap bencana;
strategi omunikasi jika terjadi bencana; manajemen sumber
daya; penyediaan "
STANDAR 1.4.4

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

1.4.4.3 Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan "Simulasi dan Evaluasi Tahunan :
meliputi angka dua sampai dengan angka Kegiatan simulasi berupa (
enam huruf c pada kriteria 1.4.1. emergency/dril,workshop, seminar ,
terhadap program kesiapan menghadapi dll) ; Diprogramkan dan dilaksanakan
bencana yang telah disusun, dan minimal setahun sekali, diikuti seluruh
dilanjutkan dengan debriefing setiap staf dan karyawan serta komunikasi
selesai simulasi. (D, W) secara luas; melakukan debriefing
sesuai simulasi ; menindak lanjuti
debriefing "

1.4.4.4 Dilakukan perbaikan terhadap program Bukti perbaikan terhadap program


kesiapan menghadapi bencana sesuai kesiapan menghadapi bencana sesuai
hasil simulai dan evaluasi tahunan. (D) hasil simulasi dan evaluasi tahunan.
STANDAR 1.4.5

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

Program Pengamanan Kebakaran:


• identifikasi risiko kebakaran ;
Dilakukan program pencegahan dan Inspeksipengujian, pemeliharaan sistem
penanggulangan kebakaran angka satu proteksi & penanggulangan kebakaran ; Alur
1.4.5.1
sampai angka empat huruf d pada kriteria evakuasi ; Edukasi dan simulasi (Proteksi dan
1.4.1. (D, O, W) evakuasi) ; Larangan merokok"

1.4.5.2. Dilakukan inspeksi, pengujian dan • Bukti pemeriksaan kelengkapan, kondisi


pemeliharaan terhadap alat deteksi dini, kelayakan sistem proteksi dan sarana
alarm, jalur evakuasi, serta keberfungsian penanganan kebakaran
alat pemadam api. (D, O, W) • Bukti pemeriksaan kelayakan sarana jalur dan
tanda petunjuk arah evakuasi
• Bukti uji coba terhadap sistem proteksi dan
sarana penanggulangan kebakaran
• Bukti pemasangan label tanda bahaya di lokasi
risiko kebakaran
• Bukti pemeriksaan pengujian dan pemeliharaan
dilakukan periodik minimal sekali dalam
setahun;
• Bukti evaluasi  dokumentasikan,"
STANDAR 1.4.5

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

1.4.5.3 Dilakukan identifikasi terhadap Pelatiahan kesiapsiagaan dalam situasi bencana kebakaran, gempa bumi,
area-area berisiko yang meliputi banjir (Lihat mitigasi risiko thd geografis Puskesmas)
huruf a sampai huruf f pada • Bukti permohnn pelatihan kebakaran (Damkar) dan pelatihan dan
pokok pikiran. (D,W) simulasi staf dan karyawan Puskesmas menghadapi situasi
TANGGAPDARURAT KEBAKARAN ; Melatih staf dan karyawan
Puskesmas menggunakan sarana penanggulangan kebakaran ; Melatih
staf dan karyawan Puskesmas melakukan evakuasi (D)
• Bukti Simulasi bencana lainnya. (D)
• Sosialiasi secara rutin kepada pengguna layanan Puskesmas jika
terjadi bencana (D).

1.4.5.4 Dilakukan simulasi dan • SK larangan merokok : Puskesmas menerbitkan Kebijakan larangan
evaluasi tahunan terhadap meroko diarea Puskesmas sesuai UU No.32 th 2010 (R)
program pengamanan • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok
kebakaran. (D, W) bagi kesehatan dan bahaya kebakaran (D) U-A-N-G)
• Pantauan kepatuhan larangan merokok secara berkesinambungan
O
• Evaluasi pelaksanaan kepatuhan thd larangan merokok
didokumentasikan (D) U-A-N-G
• Simulasi dan pelatihan bencana minimal sekali dalam setahun (O)
U-A-N-G
STANDAR 1.4.6

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

Dokumen ASPAK dikelola dan selalu update


• SK penanggungjawab data pengelola barang trmsk
Dilakukan inventarisasi alat kesehatan penanggungjawab aplikasi ASPAK.
1.4.6.1 • Bukti analisis Kebutuhan barang
sesuai dengan ASPAK. (R, D)
• Bukti pemenuhan barang terhadap standar kebutuhan
barang.

1.4.6.2. Dilakukan inspeksi dan pengujian terhadap Pemeliharaan dan kalibrasi( jadwal dan bukti pelaksanaan )
alat kesehatan secara periodik (D,O,W) • Tersedia bukti monitoring barang : KIR, kartu
pemeliharaan, kartu perbaikan
• Bukti pemeloharaan dan perbaikan barang
• Bukti kalibrasi barang/sertifikat kalibrasi.

1.4.6.3 Dilakukan pelatihan bagi staf agar Dokumen pelatihan (Pemeliharaan dan kalibrasi)
kompeten untuk mengoperasikan peralatan • Tersedia manual book.
tertentu (D.W) • Bukti pelatihan/WS/OJT ttg pengoperasional barang
(U-A-N-G)

1.4.6.4 Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi Sertifikat Kalibrasi


terhadap alat kesehatan secara
periodik (D,O,W)
STANDAR 1.4.7

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

Updating penggunaan dan pengisian data dalam aplikasi ASPAK


Puskesmas.
Aplikasi ASPAK selalu update dengan tingkat ketersediaan >
Dilakukan inventarisasi system
1.4.7.1 60%.
utilitas sesuai dengan ASPAK (R)
Data ketersediaan sistem utilitas terhadap standar
kebutuhan

1.4.7.2. Dilaksanakan program pengelolaan Ada program pengelolaan sistem utilitas : Ketersediaan listrik,
sistem utilitas dan sistem air, gas medis;Identifikasi & ketersediaan sistem utilitas kunci
penunjang lainnya sesuai huruf f yang lain ; Identifikasi area beresiko kegagalan listrik, air ;
pada kriteria 1.4.1. (R) Pemeriksaan kualitas air; Pemeliharaan system utiltas ( Ada uji
coba sumber air dan listrik cadangan“
 Bukti inspeksi/monitoring fungsi pada sistem utilitas.
 Bukti pemeliharaan dan perbaikan
 Bukti rencana pengadaan

1.4.7.3 Sumber air, listrik dan gas medik Ketersediaan air, listrik dan gas medis di Puskesmas.
tersedia selama 7 hari 24 jam untuk • Ada kartu kendali/monitoring penggunaan air, listrik dan
pelayanan di PKM. (D,O) gas medis.
• Bukti monitoring rutin
STANDAR 1.4.8

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN YANG DISEDIAKAN

Ada program diklbukti pengajuan permohonan ke


Dinkes.at MFK.
• Sosialisasi program MFK (U-A-N-G)
Ada rencana program pendidikan • Rencanakan diklat MFK, selaraskan dengan pengelola
1.4.8.1 Manajemen Fasilitas dan kepegeawaian dalam pengajuan diklat.
Keselamatan bagi petugas. (R) • Identifikasi jenis diklat sesuai kebutuhan kompetensi
pegawai pengelola MFK (lihat 1.3)
• Bukti pengajuan permhnn diklat ke Dinkes
• Bukti perenc diklat : KAK .
1.4.8.2. Dilaksanakan program pendidikan Diklat terkait MFK
Manajemen Fasilitas dan • Bukti kegiatan diklat MFK
Keselamatan bagi petugas sesuai • Laporan Hasil kegiatan diklat MFK
rencana. (D,W) • Bukti implemenatasi hasil pelatihan MFK

1.4.8.3 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Bukti evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dalam
perbaikan dalam pelaksanaan pelaksanaan progmam Diklat MFK
program Manajemen Fasilitas dan • Bukti dokumen: U-A-N-G.
Keselamatan bagi petugas. (D,W) • Hal yang dibahas : Mengevaluasi apakah semua
program diklat sdh berjalan? Jika sudah apakah sdh
diimplementasikan? Jika belum apa sebabnya?
Bagaimana upayanya agar program diklat MFK bisa
berjalan.
Pergi ke toko membeli emas
Belinya di kota Bekasi
Mari kita tingkatkan pelayanan mutu Puskesmas
Melalui proses akreditasi

Burung Irian
Burung Cendrawasih
Cukup sekian…….
dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai