Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KESEHATAN LINGKUNGAN
(KESLING)

A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui
upaya promotif, prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya
terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas, kebisingan,
pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman
dan bahan berbahaya.

B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan, pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan
secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan
dampak pada manusia.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
Tujuan Khusus :
1. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan
pemukiman dan lingkungan lainnya.
2. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
3. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air
bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat – Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-
tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap pasien guna menganalisa
sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode penilaian
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Depot Air
Minum (DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang ada di wilayah kerja
puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring
yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan
masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat ibadah.
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyehatan air
Setiap bulan pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB) proyek 1 kali/tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap bulan
4. Klinik Sanitasi
Setiap bulan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Mayarakat
1x / tahun
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Setiap bulan
7. Pemeriksaan Sampel Air DAM
Proyek 1 kali/tahun
8. Penyehatan Makanan dan Minuman
Setiap bulan
G. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

No Kegiatan 2021 2022


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyehatan air
Pengambilan dan pemeriksaan Sampel Air Bersih √

2 Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

3 Pembinaan Tempat-Tempat Umum √ 

4 Klinik Sanitasi    

5 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =    


Pemberdayaan Mayarakat

6 Pengawasan Depot Air Minum (DAMIO)    

7 Penyehatan Makanan dan Minuman    

   
   
H. EVALUASI
KK dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat

I. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Bulanan, tahunan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT – TEMPAT UMUM
(TTU)
A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan
baik secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah
suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat –
tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum merupakan tempat kegiatan
bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat – tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar
maupun melakukan aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi
sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun
gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat umum yang
tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta
penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan
menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu
dijaga sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar
tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit
berbasis lingkungan.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan
keberadaan tempat – tempat umum di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Khusus :
1. untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik
yang memenuhi syarat kesehatan TTU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
1. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Kolam renang
4. Pasar
5. Pemangkas rambut
6. Salon
7. Rumah sakit
8. Rumah bersalin
9. Pertokoan
10. Hotel
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM)

A. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang
lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempat usahanya. Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas
perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan
keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung
serta menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta
memberikan petunjuk / saran perbaikan. Kegiatan pengawasan sanitasi makanan
meliputi pendataan tempat pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, member
saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali, memberi peringatan dan
rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung
yang letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada
beberapa penjamah makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam
menjamah makanan, missal menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja
dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya
rumah makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan
tanpa menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian
yang sudah kotor, serta bahan makanan belum jadi disimpan dalam ruangan
yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.

C. TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan
mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan tempat pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko
pencemaran.
Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
2. Untuk mengetahui ruangan pengolahan
3. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
4. Untuk mengetahui tempat sampah
5. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
6. Untuk mengetahui tempat cuci tangan
7. Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
8. Untuk mengetahui jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan
(TPM).
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat
pengelolaan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
1. Rumah makan
2. Restoran
3. Jasa boga / catering
4. Industri makanan
5. Kantin
6. Warung
7. Makanan jajanan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DEPOT AIR MINUM
(DAM)

A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk
manusia, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan
antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan
karenasetiap saat tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga digunakan
untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan
kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air. Apabila
kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air
mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK),
maupun depot air minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur
gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air
minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan
pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu
aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan
terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
1. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
2. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten / kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3. Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam melayani masyarakat
4. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh
pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa
konseling dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM)
dan pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kalijaga Permai.

F. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kalijaga Permai.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan. Pemeriksaan sampel air DAM
setiap 3 bulan sekali.
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SARANA AIR BERSIH
(SAB)
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan
dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari –
hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik
kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali
dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatn. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan
msyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit
yang ditularkan melalui air.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Tujuan Khusus :
1. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
2. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
3. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
4. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air,
pembinaan pemakai air. Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai
air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peranserta masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang adal di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang
difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah
penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
c. Riwayat penyakit terdahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Lamanya sakit
f. Kondisi lingkungan
g. Sarana sanitasi yang digunakan
h. Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara
petugas konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk
bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun
dengan bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit.
- Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan
dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
- Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui
makanan antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia
dan pestisida di rumah tangga.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
Tujuan Khusus :
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku
hidup bersihd an sehat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang
ke puskesmas
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Di dalam gedung yaitu di puskesmas
F. SASARAN
- Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas
- Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari senin.
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai