Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MANAJEMEN FASILITAS DAN KEAMANAN

A. PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Puskesmas.
Puskesmas harus mampu memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di
dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden,
dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.

B. LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat ( UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7 ).
Salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan adalah Puskesmas. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat maka keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di
samping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan
juga merupakan hal yang penting dalam pencapaian derajat kesehatan. Puskesmas
sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja
pegawainya.
Di sisi lain Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan ( PMK No. 43 Tahun 2019)
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut
dinilai dalam Akreditasi Puskesmas mempunyai kontribusi yang cukup mentukan
status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

1
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien dan karyawan
dalam lingkungan UPTD PUSKESMAS MERBAU MATARAM
b. Tujuan khusus
1. Menyediakan fasilitas yang aman, efektif, efisien
2. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan
3. Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana
4. Menjamin seluruh penghuni puskesmas aman dari kebakaran atau
kedaruratan lainnya
5. Menjamin ketersediaan /berfungsi nya alat medis dengan aman
6. Menjamin penghuni puskesmas dari gangguan kontaminasi air tidak bersih
dan listrik
7. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada petugas berupa kecelakaan
atau penyakit akibat kerja
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
kegiatan Pokok dan rincian kegiatan program keselamatan dan keamanan yaitu:
1. Melakukan assesment resiko secara komprehensif dan proaktif untuk
mengidentifikasi bangunan, ruangan/ area, peralatan, perabotan dan fasilitas
lainnya yang berpotensi menimbulkan cidera
a. Melakukan pendataan secara menyeluruh alat kesehatan, bangunan,
perabotan, fasilitas yang ada di puskesmas yang beresiko menyebabkan
cidera
2. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan terdokumentasi
a. Pemeriksaan fungsi fasilitas yang ada di puskesmas
3. Menyediakan anggaran untuk perbaikan
a. Merencanakan anggaran untuk perbaikan untuk menunjang keamanan
dan keselamatan
4. Melakukan assesment resiko pra konstruksi (pra construction risk assesment/
PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran bangunan.
a. Identifikasi bahaya kebisingan
b. Identifikasi penyebaran infeksi
c. Indentifikasi penyebaran debu
d. Identifikasi kebakaran
e. Identifikasi pencemaran lingkungan

2
5. Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk
mencegah terjadi kecelakaan dan cidera, mengurangi bahaya dan resiko serta
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pengunjung
a. Menyediakan fasiltas yang aman untuk pasien, pengunjung dan staf
6. Penggunaan kartu identitas staf puskesmas, penunggu pasien rawat inap ,
pengunjung, tamu yang memasuki area terbatas sehingga menciptakan
lingkungan yang aman
a. Menyediakan kartu identitas
7. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan pengrusakan
barang milik pribadi
a. Melaksanakan keamanan 24 jam
8. Menyediakan fasilitas yang aman
a. Fasilitas untuk disable dan lansia
9. Melakukan monitoring pada daerah yang beresiko
a. Monitoring area beresiko secara rutin
E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
No Program Cara melaksanakan Indikator
1.
2.
3.
4.
5
6.

F. SASARAN
Semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf dan lingkunga UPTD
PUSKESMAS MERBAU MATARAM.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan
Rapat Koordinator tim x

x
Penyusunan SOP
 Penyusunan Instrumen x
penilaian Akuntabilitas
2. Pelaksanaan
 Monev SPM BLUD x x x

 Monev RFK x x x
3
 Monev Laporan x x x
Keuangan
 Melakukan Analisa x x x
capaian SPM dan
Keuangan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan dengan
menggunakan indikator SPM BLUD dan realisasi keuangan. Evaluasi dilakukan setiap
6 (enam) bulan sekali pada bulan Juni dan Desember dengan mengintegrasikan laporan
kinerja dengan laporan keuangan yang dilakukan oleh kepala Puskesmas.
Pelaporannya kegiatan dibuat setiap 6 (enam) bulan meliputi laporan pencapaian SPM
BLUD dan laporan keuangan setiap semester serta laporan realisasi fisik dan keuangan
yang dilaporkan setiap bulan sekali sebelum tanggal 5 sampai ke Dinas Kesehatan
kabupaten Banyumas.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan
baik SPM BLUD maupun evaluasi keuangan meliputi bukti bukti kegiatan. Pelaporan
kegiatan akuntabilitas/kinerja dilakukan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Juni dan
Desember. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tahun meliputi hasil evaluasi
pencapaian SPM BLUD dan laporan keuangan.

J. INDIKATOR KINERJA
K. RINCIAN PEMBIAYAAN

Anda mungkin juga menyukai