PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi jika suatu bahan mencapai temperatur
kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat menghasilkan panas,nyala api
dan asap,karbon monoksida dan produk lain. Dalam fenomena kebakaran,api yang pertama kali
muncul saat terjadi kebakaran bukanlah api dalam ukuran besar melainkan api yang kecil. Pada
kondisi yang seperti ini, kita dapat mencegah membesarnya api dengan cara memadamkannya.
Ada dua cara memadamkan api yang berukuran kecil yaitu dengan cara tradisional dan cara
modern. Memadamkan api dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan menggu nakan
peralatan tradisional, seperti karung goni dan handuk yang telah dibasahi sebelumnya. Cara ini
biasanya diaplikasikan pada rumah tangga, sedangkan memadamkan api cara modern dapat
dilakukan dengan alat bantu bernama APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ). APAR digunakan
untuk memadamkan api yang masih berukuran kecil dan dapat membantu mencegah terjadinya
kebakaran serta dapat meminimalisir kerugian yang diderita.
Sebagai tindak lanjut dari kebutuhan pegawai Puskesmas Ampelgading untuk
mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan cara
menggunakan APAR. Maka diadakan pelatihan dan praktek langsung cara memadamkan api
dengan menggunakan APAR.
B.LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No : Per.04/Men/1980 Tentang Syarat-
Syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
1. Pengertian APAR : Alat pemadam api ringan (APAR) ialah alat yang ringan serta
mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
2. Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersedia di Puskesmas yaitu: APAR isi Powder
3. Ciri kondisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap pakai :
a. Posisi masih tersegel,
b. Ada Pen Pengaman,
c. Pada label pengecekan APAR (tanggal pemeriksaan dan kondisi APAR) masih
berfungsi,
d. Jarum barometer tekanan harus berada pada area hijau dengan tekanan sampai 17 bar
(kecuali APAR dengan media Karbon Dioxide yang tidak memiliki barometer
penunjuk tekanan isi APAR)
4. Klasifikasi sumber kebakaran :
a. Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar Contoh :
kertas, kayu, plstik, karet, dll.
b. Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala
Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.
c. Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek)
Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll
5. Praktek penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tepat dan benar dengan
langkah:
a. Buka segel dengan cara memutar pinnya
b. Tarik pin APAR
c. Ambil posisi tidak melawan arah angin. Cara mengetahui arah angin, perhatikan
asapnya, jangan berdiri dengan posisi menantang asap. Posisi berdiri sekitar 1,5 m- 3
meter dari api
d. Angkat APAR, arahkan moncong selang ke arah api
e. Semprot api dengan cara menekan tuas pada alat pem
Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini juga dapat di singkat menjadi PASS
yaitu:
Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini adalah untuk awal mula terjadinya
kebakaran/api kecil saja bukan untuk kebakaran besar.
DOKUMENTASI