Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PUDI
Alamat : Jl. Burung Lepas RT 03 Desa Pudi Kec. Kelumpang Utara
email : puskesmaspudi@gmail.comKode Pos 72165

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian bencana yang terdapat di UU Nomor. 24 tahun 2007 Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Secara singkat bencana dapat diartikan sebagai peristiwa yang
mengancam dan menyebabkan kerugian bagi manusia, yang disebabkan oleh
interaksi antara faktor alam dan manusia.
Definisi bencana diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu:
1. Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak
(hazard).
2. Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan
fungsi darimasyarakat.
3. Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan
masyarakat untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.
Untuk itu diperlukan upaya dalam mengurangi risiko kerugian bila
bencana terjadi. Tujuan dari upaya tersebut adalah mengurangi jumlah
kesakitan, risiko kecacatan dan kematian pada saat terjadi bencana;
mencegah atau mengurangi risiko munculnya penyakit menular dan
penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi risiko dan mengatasi
dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
Di dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa
Penanggulangan Bencana dilaksanakan secara terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan
kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana.

1.2 Pengertian Rencana Kontijensi


Kontijensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu
benarbenar terjadi. Perencanaan kontijensi merupakan suatu upaya untuk
merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup
kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi. Oleh karena ada unsur
ketidakpastian, maka diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat
yang mungkin terjadi. Atas dasar pemikiran itu, maka perencanaan kontijensi
didefinisikan sebagai “Proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak
menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan manajerial dan teknis
ditetapkan, dan sistem untuk menanggapi kejadian disusun agar dapat
mencegah, atau mengatasi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat yang
dihadapi”. Melalui perencanaan kontijensi, akibat dari ketidak- pastian dapat
diminimalisir melalui pengembangan skenario dan asumsi proyeksi kebutuhan
untuk tanggap darurat.
Dari definisi tersebut, dapat diambil beberapa butir penting bahwa
perencanaan kontijensi :
 Dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke
depan.
 Lebih merupakan proses daripada menghasilkan dokumen.
 Merupakan suatu proses pembangunan konsensus untuk menyepakati
skenario dan tujuan yang akan diambil.
 Merupakan suatu kesiapan untuk tanggap darurat dengan menentukan
langkah dan systempenanganan yang akan diambil sebelum keadaan
darurat terjadi.
 Mencakup upaya-upaya yang bersifat mencegah dan juga membatasi
konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi.

1.3 Tujuan
Terselenggaranya sistem Kesiapan Menghadapi Bencana dan mampu
mengantisipasi serta menanggulangi bencana di Puskesmas Pudi.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup rencana kontijensi ini adalah seluruh wilayah kerja
Puskesmas Pudi.
1.5 Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi
 Penilaian Risiko
 Penentuan kejadian
 Skenario
 Penetapan Kebijakan dan tujuan
 Analisa Kesenjangan
 Formulisasi

1.6 Aktivasi Rencana Kontijensi


Aktivasi rencana kontijensi dilaksanakan setelah terdapat tanda-tanda
peringatan dini akan datangnya ancaman bencana banjir bandang akibat tingginya
curah hujan dan gelombang pasang air laut pada wilayah kerja Puskesmas Pudi
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUDI

2.1 Geogrofis
Puskesmas Pudi adalah unit Teknis Dinas Kesehatan Kotabaru
yang terletak di Kecamatan Kelumpang Utara Kabupaten Kotabaru Kalimantan
Selatan.

Kecamatan Kelumpang Utara mempunyai luas 375 km2, secara geografis


terletak pada 115° 50' 11" – 116° 06' 75" BT dan 02° 42' 16" – 03° 06’ 08" LS.
Ibukota Kecamatan Kelumpang Utara adalah Pudi, dan terdapat 7 desa.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Kelumpang Utara sebagai
wilayah kerja Puskesmas Pudi adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kecamatan Pamukan Selatan
 Sebelah Timur : Selat Makasar
 Sebelah Selatan : Kecamatan Kelumpang Tengah
 Sebelah Barat : Kecamatan Kelumpang Tengah
Secara Administratif wilayah kerja Puskesmas Pudi terdiri dari 7 Desa
yaitu :
 Desa Pudi
 Desa Pudi Seberang
 Desa Sei Hanyar
 Desa Sei Seluang
 Desa Wilas
 Desa Sulangkit

2.2 Kependudukan
Jumlah pendudukan wilayah kerja puskesmas pudi sebanyak
5.414 jiwa dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah Kepadatan
No. Nama Desa Luas (km2)
Penduduk (jiwa/km)

1. Pudi 20 1400 70,00


2. Pudi Seberang 37 1190 32,16
3. Sungai Hanyar 75 418 5,57
4. Sungai Seluang 105 592 5,63
5. Mangga 85 829 9,75
6. Wilas 20 834 41,70
7. Sulangkit 33 151 4,57
Jumlah 375 5414 14,44
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Membuat identifikasi seluruh jenis kemungkinan bencana baik internal maupun


eksternal d Puskesmas Pudi.
2. Melakukan self assesment kesiapan menghadapi bencana dengan mengisi
formulir Hazard and Vulnerability Assesment (HVA)
3. Memperbaharui peta jalur evakuasi disesuaikan dengan kondisi bangunan
Puskesmas Pudi saat ini.
4. Membuat rencana pelaksanaan pelatihan pencegahan dan penanggulangan
bencana di Puskesmas Pudi dengan mengandung narasumber dari dinas terkait
dan menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Undangan peserta yaitu
seluruh karyawan/staf puskesmas pudi.
5. Membuat rencana pelaksanaan simulasi penanganan bencana di Puskesmas
Pudi dengan peserta sebagai karyaean/staf, pegawai kontrak, dan pegawai dari
tenant/penyewa/ lahan, bekerja sama dengan instruktur ahli di bidangnya dan
menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.
6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan rencana tindak lanjut
Program Kesiapan Menghadapi Bencana setelah program berjalan/selesai.
BAB IV
SASARAN

1. Identifikasi bencana internal dan eksternal yang ada di Puskesmas dapat


terlaksana sesuai jadwal dan terealisasi 100%
2. Pengisian formulir Hazard and Vulnerability Assesment (HVA) dilakukan sesuai
jadwal dalam kolom terisi 100%
3. Pembuatan peta jalur evakuasi yang baru dapat dilakukan sesuai jan
kesesuaian dengan kondisi lapangan 100%
4. Pelatihan pencegahan dan penanggulangan bencana dapat terlaksana sesuai
terealisasi 100% mulai dari kesiapan acara dan kepesertaan
5. Pelaksanaan pelaporan kegiatan, evaluasi dan rencana tindak lanjut program
Kesiapan Menghadapi Bencana dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan seluruh kegiatan dari program ini dapat dievaluasi 100%

Ditetapkan di : ................
Pada tanggal : 01 Maret 2022
KEPALA PUSKESMAS PUDI,

Ahmadan, AMK
NIP. 19730815 199303 1 007
Penata Tk I III/d

Anda mungkin juga menyukai